+ +
+ -
+ Ruang
Pencemaran Terbuka
Suara Hijau
+ +
Energi yang
ekonomis Kualitas +
Regulasi Lingkungan
Pembangunan
Pemerintah
Hunian
+
+
+
+
Penerapan Energi
Angin Pada Gedung
➢ Model System
Penerapan Energi
Angin Pada
Gedung
F(t)
32
Pemerintah Industri
Pembangunan
(2) (3)
F(t) Hunian
F(t) 23 F(t)
21 13
F(t) F(t)
Krisis Energi 12 Teknologi
31
Pencemaran
(Input) (1) Suara
Nama : Ade Wira RiyanTika Putra
NIM : P032222014
Mata Kuliah : Pemodelan Lingkungan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hazairin Zubair, MS
Tugas : Mencari 1 Bacaan Mengenai Analisis Banjir di Perkotaan
Faktor : Drainase
Program Studi : Pengelolaan Lingkungan Hidup
Fakultas : Pasca Sarjana Universitas Hassanudin
B. Drainase
1. Pengertian
Drainase yang berasal dari bahasa Inggris drainage mempunyai arti mengalirkan,
menguras, membuang, atau mengalihkan air. Dalam bidang teknik sipil, secara umum
drainase dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan untuk mengurangi kelebihan air, yang
berasal dari hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan/ lahan,
sehingga fungsi kawasan/ lahan tidak terganggu. Drainase juga diartikan sebagai usaha
untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya sanitasi. Jadi, menyangkut tidak
hanya air permukaan tapi juga air tanah
2. Fungsi Drainase
Fungsi dari dibuatnya saluran drainase antara lain yaitu mengeringkan, mengalirkan,
menguras, dan membuang genangan air sehingga tidak ada lagi akumulasi air tanah;
menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal; mengendalikan erosi tanah;
kerusakan jalanan dan bangunkan yang ada; mengendalikan air hujan yang berlebih
sehingga tidak terjadi bencana banjir. Oleh karena itu untuk mendapatkan sistem aliran
yang baik, drainase perlu diatur serta ditata sesuai dengan standarisasi yang telah
ditetapkan agar sesuai peruntukannya dengan wilayah masing-masing. Pola perilaku
masyarakat juga perlu ditingkatkan dalam upaya pengefektifan sistem jaringan drainase
agar dapat berfungsi dengan baik.
3. Sistem Drainase
Menurut Suhardjono (2013) sistem drainase adalah suatu tindakan untuk mengurangi
air yang berlebihan, baik itu air permukaan maupun air bawah tanah. Air yang berlebihan
yang umumnya berupa genangan disebut dengan banjir. Sedangkan menurut Abdel
Dayem (2005) drainase adalah suatu proses alami, yang diadaptasikan manusia dengan
tujuan mereka sendiri, mengarahkan air dalam ruang dan waktu dengan memanipulasi
ketinggian muka air. Sistem drainase telah diperlukan sejak beberapa abad yang lalu,
seperti tahun 300 SM ruas jalan pada masa tersebut dibangun dengan elevasi lebih tinggi
dengan maksud agar menghindari adanya limpasan dijalan (Long, 2007).
C. Studi Kasus
Secara administratif Kota Tarakan terletak di bagian utara Provinsi Kalimantan. Kota ini
terdiri dari empat kecamatan, yaitu Kecamatan Tarakan Tengah, Tarakan Barat, Tarakan
Timur dan Tarakan Utara. Kota Tarakan berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan Pulau
Bunyu (Kabupaten Bulungan) di bagian utara, Laut Sulawesi dan pesisir pantai kecamatan
Tanjung Palas (Kabupaten Bulungan) di sebelah selatan. Di sebelah timur berbatasan
dengan Kecamatan Pulau Bunyu (Kabupaten Bulungan) dan Laut Sulawesi, serta di sebelah
barat berbatasan dengan pesisir pantai Kecamatan Sesayap (Kabupaten Bulungan). Kota
Tarakan mempunyai luas 677,53 km2 yang secara geografis terletak pada 3°14'23" - 3°26'37"
Lintang Utara dan 117°30'50" - 117°40'12" Bujur Timur yang beriklim tropis dengan suhu
udara minimum 24,1 °C dan maksimum 31,1 °C, kondisi ini membuat Kota Tarakan memiliki
Kelembapan rata-rata ±84%. (Badan Pusat Statistik Kota Tarakan, 2020).
Kota Tarakan merupakan kawasan padat penduduk yang mengalami banyak perubahan
tata guna lahan, lahan hijau untuk resapan beralih menjadi kawasan kedap air. Berdasarkan
penelitian terdahulu dari Faizal, R dkk (2019) menyatakan bahwa evaluasi menggunakan
software SWMM diperoleh sistem drainase di Tarakan terutama di Jalan Mulawarman
terdapat beberapa saluran yang tergenang yaitu pada saluran 2, 3, 4, 5, 6, 7, 11, 12, 13, 14.
Hal ini dipengaruhi oleh dimensi saluran drainase tidak dapat menampung limpasan air yang
ada serta tebalnya endapan sedimen yang menutupi saluran drainase sehingga daya
tampung berkurang, akibatnya jika terjadi hujan maka akan menimbulkan genangan air di
beberapa titik di Kota Tarakan. Salah satu daerah pusat kota yang rawan banjir adalah di
Jalan Cendrawasih Kecamatan Tarakan Barat yang merupakan kecamatan terpadat dan
terbanyak penduduknya serta menjadi pusat perekonomian di Kota Tarakan. Berdasarkan
hasil survey tahun 2012 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tarakan, Jalan
Cendrawasih Kecematan Tarakan Barat Kelurahan Karang Anyar Pantai termasuk Kawasan
Banjir dengan luas area banjir 19,1 ha. Banjir ini bukan hanya merendam pemukiman tetapi
juga pertokoan dan akses jalan yang menimbulkan kerugian ekonomi.
D. Upaya Penanggulangan
upaya yang perlu dilakukan terhadap sistem jaringan drainase agar dapat berfungsi
sebagaimana mestinya sehingga tidak menjadi faktor dominan pada bencana banjir yaitu:
a. Sistem jaringan drainase harus dibuat sesuai dengan standar baku mutu yang telah
ditetapkan
b. Sosialisasi peningkatan mutu pekerjaan konstruksi drainase
c. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar terutama
bagaimana
cara memelihara saluran drainase agar dapat berfungsi dengan baik.
d. Peran pemerintah dalam mengelola serta memantau terhadap faktor-faktor penyebab
terjadinya bencana banjir.