PPSDM KEBTKE
1
©zainul@esdm.go.id
SERTIFIKASI RIWAYAT PEKERJAAN
2
©zainul@esdm.go.id
Outline
1. Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
3. Prinsip Kerja
4. Komponen Pembangkit
5. Analisis Potensi
3
©zainul@esdm.go.id
Jenis Pembangkit Listrik
©zainul@esdm.go.id
TEKNOLOGI PLTA
Klasifikasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) menurut SNI 8396:2019
No Tipe Kapasitas
PLTA Skala Kecil ≤ 10 MW
a Pikohidro < 5 kW
Mikrohidro ≥ 5 kW - 1 MW
PLTMH Kelas A 5 kW - 100 kW
PLTMH Kelas B > 100 kW - 200 kW
b PLTMH Kelas C > 200 kW - 600 kW
1 PLTMH Kelas D > 600 kW - 1 MW
c Minihidro > 1 MW - ≤ 10 MW
2 PLTA Skala Menengah > 10 MW - 50 MW
3 PLTA Skala Besar > 50 MW
1. Menggunakan
bendungan/waduk 3. Run off river
6
©zainul@esdm.go.id
KOMPONEN PEMBANGKIT HIDRO
1. BANGUNAN SIPIL
2. KOMPONEN MEKANIK
3. KOMPONEN ELEKTRIK
7
©zainul@esdm.go.id
bangunan sipil
©zainul@esdm.go.id
Bangunan sipil
1 2 3 4 5 6 7 8
Bendung intake bak pengendap Saluran Bak penenang Pipa pesat Rumah Saluran
pembawa pembangkit pembuang
©zainul@esdm.go.id
1. BENDUNG (WEIR)
▪ Bendung (weir) didefinisikan
sebagai bangunan yang berada
melintang sungai yang
berfungsi untuk
membelokkan aliran air
©zainul@esdm.go.id
2. INTAKE
©zainul@esdm.go.id
3. BAK PENGENDAP (SETTLING BASIN)
©zainul@esdm.go.id
4. SALURAN PEMBAWA (HEADRACE)
▪ Bertujuan untuk mengalirkan air dari
intake ke bak penenang (forebay) dan
untuk mempertahankan kestabilan air
▪ Saluran air cenderung terbuka
©zainul@esdm.go.id
5. BAK PENENANG (FOREBAY)
Fungsi:
⚫ Penampungan air
⚫ Menjaga debit tetap stabil
⚫ Menjaga kualitas air ke penstock
©zainul@esdm.go.id
6. PIPA PESAT (PENSTOCK)
©zainul@esdm.go.id
7. RUMAH PEMBANGKIT (POWER HOUSE)
©zainul@esdm.go.id
RUMAH PEMBANGKIT (POWER HOUSE)
Pertimbangan dalam memilih lokasi dan membangun rumah pembangkit :
1. Konstruksi harus berada di atas struktur tanah yang sangat stabil
2. Memiliki akses jalan yang cukup
3. Lokasi yang relatif rata, kering dan relatif luas
4. Elevasi lantai berada di atas muka air pada banjir paling besar
5. Memiliki ventilasi udara dan jendela
6. Ruangan cukup luas
7. Pondasi harus kuat
©zainul@esdm.go.id
RUMAH PEMBANGKIT (POWER HOUSE)
©zainul@esdm.go.id
8. SALURAN PEMBUANG (TAILRACE)
▪ Saluran Pembuang bertujuan sebagai
saluran pembuang aliran air dari
rumah pembangkit dan
menggerakkan turbin.
©zainul@esdm.go.id
Komponen mekanik
©zainul@esdm.go.id
Komponen Mekanikal PLTMH
©zainul@esdm.go.id
KOMPONEN MEKANIKAL
1. Turbin
2. Transmisi mekanik
3. Kopling
4. Bearing
©zainul@esdm.go.id
Jenis-jenis turbin
©zainul@esdm.go.id
Komponen elektrik
©zainul@esdm.go.id
Komponen Elektrikal PLTMH
1. Generator
2. Sistem kontrol
3. Sistem Pengukuran
4. Sistem proteksi
5. Sistem Distribusi
©zainul@esdm.go.id
1. Generator
26
©zainul@esdm.go.id
2. Peralatan kontrol
Electronic Load Controller (ELC)
27
©zainul@esdm.go.id
Ballast Load
28
©zainul@esdm.go.id
PLTMH 100 kW
Ballast Load
©zainul@esdm.go.id
3. Peralatan ukur
Indikator diantaranya
1. Tegangan
2. Arus
3. frekuensi
Sistem Pentanahan
30
©zainul@esdm.go.id
4. Sistem proteksi
31
©zainul@esdm.go.id
5. Sistem distribusi
◻ Frekuensi nominal = 50 Hz, rentang frekuensi normal
49,5 Hz s/d 50,5 Hz
◻ Tegangan sistem distribusi = +5% s/d -10%
tegangan normal
32
©zainul@esdm.go.id
Analisis potensi
©zainul@esdm.go.id
Analisis potensi hidro
1. Debit air
2. Head
3. kapasitas
34
©zainul@esdm.go.id
35
ANALISIS DEBIT
Rumus perhitungan debit air adalah:
Metode perhitungan debit air:
Q =A . v 1. Menggunakan pelampung
dengan: 2. Metode Volumetrik
Q = debit air, dalam m³/s 3. Menggunakan bendung v-notch
A = luas penampang aliran air, dalam m² 4. Menggunakan alat ukur current meter
v = kecepatan aliran air, dalam m/s. 5. Menggunakan tabung pitot
www.esdm.go.id
©zainul@esdm.go.id
ANALISIS HEAD
Head dihitung berdasarkan selisih elevasi antara Tinggi Jatuh efektif dipengaruhi oleh:
permukaan air bagian hulu dengan elevasi lokasi turbin 1. Kehilangan energi di saluran pembawa
(untuk turbin impuls) atau elevasi permukaan air pada 2. Kehilangan energi di pipa pesat yang disebabkan
bafian hilir/tailrace (untuk turbin reaksi). oleh gesekan pipa maupun belokan pada pipa
pesat
Perhitungan head menggunakan turbin reaksi Perhitungan head menggunakan turbin impuls
Kementerian Energi dan @KementerianESDM
Sumber Daya Mineral 36
www.esdm.go.id
©zainul@esdm.go.id @kesdm KementerianESDM
37
ANALISIS HEAD
Beberapa cara menghitung head:
1. Menggunakan selang air
2. Menggunakan selang air dengan alat
ukur tekanan
3. Menggunakan sighting
meters/clinometer
4. Menggunakan altimeter
5. Menggunakan teodolit
6. Menggunakan peta DEM
www.esdm.go.id
©zainul@esdm.go.id @kesdm KementerianESDM
38
ANALISIS KAPASITAS
Dengan diketahuinya debit air selama beberapa waktu maka dapat ditentukan debit rancangan/desain yang akan
digunakan untuk kebutuhan PLTMH. Daya yang terbangkit dapat dihitung dengan rumus :
Potensi daya :
Pt = ρ.g.Q.Hn.
• Pt = daya terbangkit (W),η
•
o
ρ = rapat massa air (kg/m3),
• g = gravitasi (m/s2),
• Q = debit aliran (m3/s),
• Hn= tinggi jatuh bersih (m),
• ηo = efisiensi overall, 50-70% (Sumber :JICA, 2003).
• nilai efisiensi pembangkit, meliputi losses pada penstock, efisiensi turbin,
generator dan losses pada jaringan.
www.esdm.go.id
©zainul@esdm.go.id @kesdm KementerianESDM
39
GRAFIK PEMILIHAN TURBIN
1. Berdasarkan pengukuran di lapangan,
maka dapat ditentukan tipe turbin yang
akan digunakan berdasarkan pada
grafik pemilihan turbin
2. Pemilihan tipe turbin dilakukan
berdasarkan hubungan antara debit
dan head yang diperoleh.
3. Turbin Kaplan memiliki efisiensi
optimum ketika beroperasi dengan
debit besar dan head rendah (10 m –
30 m)
4. Turbin Francis optimum digunakan pda
PLTA dengan head medium (> 30 m –
< 100 m)
5. Turbin Pelton memiliki keunggulan jika
dioperasikan pada head tinggi ( > 100 m
www.esdm.go.id
©zainul@esdm.go.id @kesdm KementerianESDM
Penutup
1. PLTA dibagi kedalam 3 jenis berdasarkan kapasitasnya yaitu
kecil, menengah, dan besar
40
©zainul@esdm.go.id
TERIMA KASIH
Follow us
41
©zainul@esdm.go.id