Sif0210 - Testing & Implementasi Sistem
Sif0210 - Testing & Implementasi Sistem
Penyusun:
Penulis:
Emi Sita Eriana
Risah Subariah
Salman Farizy
ISBN: 978-623-6352-78-6
Editor:
Risah Subariah
Desain sampul:
Aden
Tata Letak:
Ramdani Putra
Penerbit:
Unpam Press
Redaksi:
Jl. Surya Kecana No. 1
Pamulang – Tangerang Selatan
Telp. 021-7412566
Fax. 021 74709855
Email: unpampress@unpam.ac.id
Testing & Implemantasi Sistem / Emi Sita Eriana, Risah Subariah dan Salman Farizy
-1STed
ISBN. 978-623-6352-78-6
1. Testing & Implemantasi Sistem I. Emi Sita Eriana II. Risah Subariah III. Salman
Farizy
M209-27012022-01
MATA KULIAH
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, atas rahmat yang telah
dilimpahkan kepada penulis hingga buku ajar ini dapat diselesaikan dengan baik.
Harapan penulis, buku ajar ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Sistem Informasi
Universitas Pamulang dalam kegiatan belajar mengajar.
Buku ajar ini disusun dengan berbagai referensi buku, jurnal, dan berbagai
sumber lainnya yang dapat melengkapi isi materi dari buku ajar. Terdapat 14
pertemuan pada buku ajar ini dengan beberapa bagian diantaranya teori, soal latihan,
dan penjelasan pada setiap materi yang dibahas. Dengan demikian, pemahaman
materi pada buku ajar ini dapat dengan mudah disampaikan pada mahasiswa.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
1. Prinsip Testing.............................................................................................15
2. Implementasi................................................................................................21
3. Sistem Informasi..........................................................................................25
4. Implementasi Sistem Informasi....................................................................28
C. LATIHAN SOAL.................................................................................................29
D. REFERENSI.......................................................................................................29
PERTEMUAN 3........................................................................................................... 31
PENGUJIAN SISTEM INFORMASI.............................................................................31
A. TUJUAN PEMBELAJARAN...............................................................................31
B. URAIAN MATERI...............................................................................................31
1. Implementasi Sistem....................................................................................32
2. Pengujian Sistem Informasi.........................................................................32
3. Hal-hal dalam Pengujian Sistem..................................................................32
4. Pengujian Terhadap Sistem.........................................................................33
5. Tujuan Pengujian Sistem.............................................................................33
6. Konsep Pengujian Sistem............................................................................33
7. Siklus Hidup Perangkat Lunak Secara Umum..............................................34
8. Siklus Hidup Pengujian Secara Umum.........................................................35
9. Manfaat Pengujian Sistem...........................................................................36
10. Kegagalan Sistem........................................................................................36
11. Teknik Pengujian Perangkat Lunak..............................................................37
12. Rencana Pengujian......................................................................................37
13. Aktivitas Pengujian Secara Umum...............................................................39
14. Tingkatan Pengujian Secara Umum.............................................................39
15. Kemampuan Tester......................................................................................41
C. LATIHAN SOAL.................................................................................................44
D. REFERENSI.......................................................................................................44
PERTEMUAN 4........................................................................................................... 45
PENDEKATAN STRATEGIS DALAM PENGUJIAN SISTEM INFORMASI................45
A. TUJUAN PEMBELAJARAN...............................................................................45
B. URAIAN MATERI...............................................................................................45
1. Pendekatan Strategis Dalam Pengujian Sistem...........................................45
2. Strategi Pengujian Software.........................................................................46
3. Strategi Pengujian Perangkat Lunak dan Validasi Pengujian.......................47
4. Karakteristik Umum, Unit Testing dan Prosedur Pengujian Unit..................48
3. Dasar-dasar Testing...................................................................................215
4. Testing dan Sistem Informasi.....................................................................217
5. Tahapan Testing........................................................................................218
6. Contoh Implementasi Sistem.....................................................................218
7. Pendekatan Pemeriksaan..........................................................................221
C. LATIHAN SOAL...............................................................................................230
D. REFERENSI.....................................................................................................230
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................231
RENCA NA PEMBELAJARAN SEMESTER.............................................................234
RPS........................................................................................................................... 234
DAFTAR GAMBAR
Gambar 9. 1 SDLC....................................................................................................144
DAFTAR TABEL
Tabel 5. 6 Persetujuan.................................................................................................71
PERTEMUAN 1
DASAR-DASAR TESTING
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Testing
Seringkali mendengar kata tes dalam kehidupan kita sehari hari, tetapi
kita belum tentu memahami arti sesungguhnya, karena kita hanya tau tujuan
dari penggunaan kata tersebut saja. Orang selalu mengatakan kata tes untuk
menggantikan kata ujian. Padahal secara pengertian, definisi dari ujian itu
berbeda penerapannya dan tidak semua ujian bisa digantikan dengan tes.
Misalnya mobil anda pecah ban, dalam konteks itu adalah ujian, apakah bisa
pada hal semacam itu digantikan dengan kata tes? Atau anda mencoba
kendaraan baru, sering kita bilang Test Drive, apakah kata itu bisa disebut
ujian? Dalam konteks ini tidak semua persamaan kata bisa kita jadikan bahasa
dalam menyebutkan kata untuk suatu rangkaian peristiwa.
Tes merupakan rangkai sebuah tugas yang berbentuk kegiatan tertulis
ataupun lisan yang harus dijawab oleh pelajar untuk menjawab pertanyaan dari
pengajar atau penguji dan hasil dari tes tersebut berfungsi untuk menentukan
suatu keputusan bagi si pelajar atau orang yang sedang dites. Jadi dengan
adanya rangkaian kegiatan yang disebut dengan tes tersebut semata-mata
gunakan untuk menentukan kualitas dari orang yang sedang menjalani tes
tersebut. Jadi tes adalah proses yang dibuat untuk mengidentifikasi hal yang
tidak sesuai dengan hasil suatu sistem atau tidak sesuai dengan harapan.
Testing adalah proses eksekusi sistem dimana dilakukan secara teratur dalam
memperoleh kesalahan.
Pada tahap memiliki pengujian kualitas fungsionalitas, keamanan, dan
kinerja aplikasi. Secara umum, pengembang masih meremehkan pengujian
karena sangat memakan waktu diawal proses pengembangan. Dalam hal ini,
2. Tahapan Testing
a. Verifikasi
Hal ini untuk memeriksa atau menguji kepatuhan dan konsistensi entitas
(termasuk aplikasi) dengan mengevaluasi hasil persyaratan yang telah
ditentukan. Verifikasi adalah memeriksa kembali kepatuhan dan konsistensi
perangkat lunak dengan mengevaluasi hasil berdasarkan harapan atau
keinginan yang telah disiapkan sebelumnya.
b. Validasi
c. Deteksi error/kesalahan
Inti pada pembahasan yang dapat kita pahami bahwa testing merupakan
suatu proses yang sifatnya general dan berkelanjutan dengan proses
peningkatan, testing juga dapat diartikan sebagai proses penyatuan data yang
dikumpulkan untuk melakukan suatu penilaian berjalannya suatu program. Jadi
setiap proses yang dilakukan guna melakukan penilaian terhadap situasi
software adalah testing. Yang meliputi review, walk through, inspeksi, dan
penilaian juga kajian pada saat proses peningkatan dengan hasil adanya suatu
data yang dapat diulang secara konsisten mengenai kemungkinan software.
Berikut beberapa tips yang dapat digunakan diantaranya:
a. Kesiapan software
b. Faktor resiko
c. Kemampuan software
d. Kekurangan software
3. Tujuan Testing
a. Menurut Crowby
c. Pendapat WE Perry
d. Pendapat R. Glass
e. Pendapat J Juran
Testing harus bernilai faktor diatas dan terdapat hubungan pada tiap
faktor tersebut. Faktor diatas memiliki peran penting yang tentunya berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Misal pada sistem bisnis umumnya faktor
manfaat dan maintainable adalah faktor penting pada sistem bisnis. Testing
dapat berjalan dengan baik maka dijalankan guna melakukan penilaian pada
setiap faktor yang terdapat adanya hubungan dan dapat membuat kualitas
menjadi lebih jelas.
kemampuan dari rekayasa software dari pihak pengembang yang tidak cukup
dan kemampuan yang kurang bagi pelanggan untuk dapat memberi standar
kebutuhan dari pada sistem yang ada sebagaimana yang dijelaskan
sebelumnya dengan berorientasi pada kualitas suatu organisasi dapat
melakukan pengembanan software dengan efektif, efesien, dapat terukur dan
terkendali sehingga mampu diulang dengan konsisten sehingga organisasi
dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
7. Obyektifitas Testing
Misi tim testing tidak hanya untuk melakukan testing semata selain itu
untuk meminimalisir terjadinya kesalahan pada pekerjaan dan menemukan
kesalahan sedini mungkin. Tester menemukan beberapa tanda terjadinya
masalah pada sistem, kemungkinan adanya masalah dan adanya kesalahan
secara langsung juga menjadi misi dari tim testing. Proses menganalisa,
menilai, mendeteksi dan
memberikan informasi mengenai kualitas dari produk dan kelompok lain dapat
memberikan kesimpulan peningkatan pada produk tersebut.
9. Psikologi Testing
a. Memberikan arahan yang jelas pada testing yang dilakukan adalah untuk
memberikan informasi kualitas dari software.
Jika testing memerlukan hal yang tak biasa sehingga diperlukan pula
tester yang tidak bisa pula. Berikut penjelasan yang dimaksud bahwa testing
bersifat otonomi atau memerlukan kebebasan:
Proses testing dilakukan dapat lebih baik jika dilakukan oleh pihak ketiga
maka akan ditemukan banyak error yang ada pada software. Inti dari 6 prinsip
testing dapat disimpulkan bahwa yang berperan penting dalam proses testing
diantaranya:
b. Pemahaman secara menyeluruh mengenai suatu hal (sistem yang akan dites)
d. Usaha dan sumber daya juga mempengaruhi proses testing yang dilakukan.
a. Test case yang baik adalah mampu membuktikan adanya defect pada
sistem bukan yang menggambarkan bahwa sistem telah bekerja dengan
semestinya.
l. Tidak merubah apapun pada sistem untuk menjadikan testing lebih mudah
untuk dilakukan.
g. Kondisi yang sulit disebabkan oleh karena teknologi baru maupun lama.
14. Testabilitas
a. Operability
Apabila software berjalan dengan baik maka proses testing akan berjalan
dengan baik pula
1) Sistem memiliki bug yang baru
2) Bug tidak menjadikan testing menjadi berhenti
3) Adanya perubahan pada produk yang terjadi secara fungsional
4) Observability
5) “Proses testing dilakukan pada apa yang dilihat pada sistem’
6) Output yang yang keluar harus dapat menjelaskan hasil masukan.
7) Suatu sistem dan variabel dapat dideskripsikan selama proses berlanjut
8) Sistem variabel yang lama sebelumnya dapat dibuka dan terlihat
9) Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keluaran dapat dilihat
10) Identifikasi keluaran yang menyimpang merupakan hal yang mudah
dilakukan.
11) Internal yang mengalami kesalahan dapat dengan mudah di
informasikan.
12) Pengaksesan sources kode dapat dilakukan.
b. Controllability
Kemampuan dalam mengontrol software semakin besar optimalisasi dan
otomatisasi
c. Decomposability
Dengan mengontrol batasan dari proses testing, penyelesaian masalah akan
lebih cepat dan melakukan testing yang dapat diulang menjadi lebih baik lagi
d. Simplicity
C. LATIHAN SOAL
4. Jelaskan menurut anda bagaimana tentang misi tim testing yang anda ketahui!
5. Jelaskan kualitas software yang penting bagi organisasi menurut anda!
D. REFERENSI
PERTEMUAN 2
PRINSIP TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Prinsip Testing
a. Keobjektifan Testing
c. Psikologi Testing
d. Prinsip-prinsip Testing
a) Domain Inputan
b) Kompleksitas
c) Jalur Program
Ada banyak kemungkinan jalur program yang dilalui dan harus diuji
sepenuhnya.
d) Creativity / Kreatifitas.
Dokumen meliputi semua tujuan dan fokus pengujian adalah test plan
(rencana tes), sementara itu pernyataan atau document yang
menjelaskan mengenai pilihan pengujian dan menerangkan hasil yang
diinginkan ialah test design (desain tes).
Test plan dirancang jika model persyaratan selesai dirancang. Detail dari
pemaparan test case dilakukan Ketika desain model telah disepakati.
Dengan kata lain, merencanakan dan mendesain pengujian dilakukan
sebelum pembuatan kode.
Pengujian diawali dari hal yang kecil kemudian melaju ke tingkat yang
lebih besar. Test plan berjalan dengan focus pada bagian individu.
Pengerjaan testing berfokus pada mencari kesalahan pada cluster yang
berhubungan pada bagian dan seluruh sistem didalamnya.
c) Pengalaman pengujian.
e. Moto Testing
2. Implementasi
Nurdin Usman
Menurut Sudarsono
Pada dasarnya adalah suatu gerakan untuk menyampaikan hasil strategi yang
dilakukan oleh pelaksana kepada tujuan berkumpul (target bunch) sebagai
suatu kerja untuk mengakui pendekatan.
a. Tujuan Implementasi
Setelah sebuah sistem dibuat dalam fase dan proses yang panjang, sistem
tersebut memerlukan proses implementasi dengan tujuan agar sistem ini
dijamin bebas dari hambatan fatal yang terjadi ketika pengguna
menggunakan sistem tersebut. pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
Setiap aspek yang disebutkan saling terkait dimana sistem organisasi kerja
tidak akan dapat berfungsi dengan baik tanpa pengawasan kerja, penerapan
strategi dan kepemimpinan tim yang baik. Peran setiap elemen akan saling
melengkapi untuk menghasilkan sistem implementasi rencana yang lengkap,
utuh dan fungsional.
1) Fase pertama
Proses implementasi adalah organisasi. Sebelum melangkah lebih jauh,
ada beberapa hal yang perlu Anda atur terlebih dahulu yang perlu
dilakukan kemudian. Proses pengorganisasian ini menitikberatkan pada
pengorganisasian hal-hal pokok seperti Pengorganisasian kewajiban,
hak, wewenang semua pihak yang terlibat, .struktur dan desain
organisasi, pembagian kerja atau Sistem delegasi organisasi,
kebudayaan diatur, rekrutmen, penempatan dan pengembangan sumber
daya manusia. sistem koordinasi dan integrasi antar anggota, dan lain-
lain.
2) Tahap kedua
Kepemimpinan dan mobilisasi sistem tahap selanjutnya adalah
menggerakkan sistem dan menjalankan kepemimpinan dalam sistem,
pada fase ini dilakukan proses alokasi sumber daya. fase ini adalah
kerjasama, motivasi, negosiasi, standar dan aturan kerja, kepemimpinan
yang efektif, komunikasi dan kualitas kerja tim itu sendiri. Proses ini
dapat
3. Sistem Informasi
3) Accurate, akurat
Jika ketiga aspek di atas telah dapat dipenuhi, maka tujuan dari penerapan
sistem informasi dalam dunia bisnis dan juga usaha dapat memperoleh hasil
yang optimal dan maksimal.
a. E-commerce
b. E-learning
Pada bidang pendidikan, tentunya kita mengetahui apa itu e-learning. Sistem
informasi yang satu ini dapat memanajemen bermacam-macam kegiatan
diantaranya dalam mengolah data siswa dan guru, informasi tentang
pendidikan, dan pembelajaran. Pengaplikasian e-learning saat ini digunakan
oleh banyak lembaga pendidikan formal, baik swasta maupun negeri dalam
mencapai proses belajar yang efektif.
C. LATIHAN SOAL
D. REFERENSI
PERTEMUAN 3
PENGUJIAN SISTEM INFORMASI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
Sistem itu sendiri sangat memberikan efek yang sangat luar biasa untuk
kehidupan di masyarakat. Tetapi, apakah masyarakat itu telah mengetahui
pengertian sistem informasi? Nyatanya, masih terlalu banyak dari masyarakat yang
tidak begitu paham tentang sistem informasi itu sendiri. Hal-hal seperti ini sangat
wajar karena memang pada dasarnya sistem informasi belum terlalu dikenal,
apalagi masyarakat yg tinggal di desa maupun pelosok-pelosok yang tidak ada
internet.
1. Implementasi Sistem
c. Membuat ulang sistem yang akan diuji, sampai sistem benar benar dapat
menyelesaikan masalahnya
d. Sistem yang sudah digunakan, berarti sistem yang melalui pengujian dan
layak digunakan.
Pengujian atau testing sistem memiliki empat definisi, yaitu sebagai berikut :
a. Suatu proses sistem yang telah dilakukan untuk menilai apakah yang
dirancang telah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh user maupun
penggunanya.
b. Sebuah kegiatan untuk mereview keunggulan dan kelemahan terhadap
sistem yang sedang diuji.
c. Mereview terhadap semua kegiatan yang sistematis dalam mencapai tujuan
sistem.
Beberapa hal yang dilakukan dalam pengujian sistem, yaitu sebagai berikut :
a. Melakukan proses evaluasi terhadap sistem yang sudah ada, apakah sistem
sudah sesuai yang diharapkan oleh user atau pengguna lainnya
Dengan adanya proses pengujian dengan tahapan yang ada pada sistem
akan memberikan dampak yang bermanfaat diantaranya, untuk meningkatkan
kepercayaan dimana resiko dalam tingkatannya dapat dipahami oleh sistem,
manfaat yg kedua dengan adanya proses testing ini akan menjadi penyedia
informasi dimana dapat mengantisipasi kesalahan atau error dan point yang
ketiga dengan adanya proses testing ini sebagai penyedia dalam mendeteksi
kesalahan dari awal pada sistem tersebut, manfaat yang selanjutnya user dapat
dengan mudah untuk mengevaluasi pada system apabila system itu mengalami
kerusakan, yang terakhir mudahnya mengambil keputusan pada sistem yang
error karena sudah adanya laporan atau catatan dari awal pengujian.
Keterangan gambar:
Seperti gambar diatas adalah contoh pengujian testing antara input dan output,
Layaknya sebuah sistem, input dan output pun harus diuji dengan sangat baik,
kedua komponen itulah yang dikatakan sangat penting untuk menguji sebuah
sistem yang dapat digunakan. Serta mengetahui kerusakan pada sistem lewat
output itu sendiri. Kalau sistem itu tidak berjalan dengan baik ada dua
kemungkinan yang terjadi pada sistem yaitu input yang mengalami kesalahan
pada sistem atau output yang mengalami error.
Dalam siklus hidup testing dapat kita telusuri lebih dalam mengenai
aktivitas yang ada didalamnya. Berikut ini adalah aktivitas pengujian secara
umum diantaranya:
a. Perencanaan
1) Rencana dengan pendekatan umum
2) Penentuan objektivitas pengujian
3) Rencana umum yang lebih jelas
b. Akusisi
1) Design pengujian
2) Penerapan pengujian
c. Pengukuran
1) Menjalankan pengujian
2) Pengecekan terminasi
3) Penilaian kembali hasil
a. Unit Testing
Pengujian penulisan source code dalam bagian terkecil perindividu
b. System Testing
Proses pengujian untuk memastikan sistem sesuai dengan spesifikasi
c. Acceptance Testing
Pengujian umum yang bertujuan untuk mengetahui bahwa sistem telah
sesuai spesifikasi dan sistem dapat diterima atau sebaliknya.
1) Bertujuan
2) Pelaksana
Programmer
3) Bagian Pengujian
a) Function (Black-box)
c) Batasan-batasan
4) Waktu selesai
5) Alat
Jarang digunakan
6) Data
Tidak didata
1) Bertujuan
2) Pelaksana
3) Bagian Pengujian
b) Tampilan sistem
4) Waktu selesai
Jika kebutuhan penting dalam sistem telah sesuai kriteria dan tidak
ditemukan kesalahan yang besar.
5) Alat
6) Data
a) Test case
1) Bertujuan
2) Pelaksana
Pengguna terakhir
3) Bagian Pengujian
a) Fungsi penting
b) Prosedur
c) Dokumentasi
4) Waktu selesai
5) Alat
Komparator
6) Data
Dokumen formal
a. Kriteria umum
3) Memiliki background QA
b. Memahami metodologi
3) Standar tes
1) Integration testing
2) Stress / Volume Testing
3) End-To-End Testing
4) GUI Testing
5) Acceptance Testing
6) Regression testing
7) Functional testing
1) Perbankan
2) Manufacture
3) Internet
4) Produk komersial
5) Telekomunikasi
Kriteria pada tester secara lengkap seperti penjelasan di atas juga harus
diimbangi dengan personaliti yang baik. Dengan demikian sangat berkaitan
dengan capaian dalam kesuksesan pada proses pengujian sistem itu sendiri,
yang mana seorang tester akan berhubungan antara manusia dan
berkomunikasi dalam tim biasanya pengembang. Selain berfokus pada
pekerjaan seorang tester juga dituntut untuk meningkatkan kedewasaan. Hal itu
dikarenakan proses testing terkadang menimbulkan perselisihan antar tim jika
komunikasi tidak dikelola dengan baik.
Oleh karena itu diperlukan beberapa atribut personaliti yang dimiliki oleh
seorang tester demi tercapainya proses testing yang baik, diantaranya:
a. Atribut Positif
3) Praktikal
4) Analitikal
5) Bermoral baik
b. Atribut negatif
C. LATIHAN SOAL
D. REFERENSI
PERTEMUAN 4
PENDEKATAN STRATEGIS DALAM PENGUJIAN SISTEM INFORMASI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
pembuat sistem untuk mencapai kesuksesan sistem yang telah dibuatnya. Hal
yang perlu ditekankan yaitu langkah-langkah rencana dan rencana pelaksanaan
dengan baik dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengujian
perangkat lunak tersebut, hal yang perlu disiapkan dalam proses uji coba ini di
antara lainnya yaitu:
a. Uji coba sistem ini diawali dari tingkat paling rendah atau paling kecil
dilanjutkan dengan modul di atasnya dan selanjutnya disatukan;
c. Dalam strategi software yang dirancang spiral akan bermulai dari desain
software dan pengkodean adalah akhir prosesnya.
d. Unit Testing berawal pada sekitar spiral dan pusatnya ada pada setiap
software saat dilakukan implementasi di pusat kode.
f. Dengan mengambil urutan out lain didalam spiral, akan sampaii ke falidation
Testing dimana persyaratannya yang di bangun sebagai bagiian dari
analisisa persyaratannya Perangkat Lunak divalidasi terhadap perangkat
lunak with telah di konstruksi.
g. Akhirnya sampai pada sistem testing dimana perangkat lunak dan elemen
sistem yang lainnya diuji secara keseluruhan.
Strategi dalam pengujian perangkat lunak terbagi menjadi beberapa, dibawah ini:
a. Unit testing dan strategi pengujian perangkat lunak dan validasi pengujian.
Pengujian perangkat lunak berorientasi objek dianalisa and design.
Modul adalah suatu pengujian yang memiliki fokus verifikasi unit kecil
yang di mulai dari software. Deskripsi desain yang terinci digunakan sebagai
panduan, jalur kontrol untuk menunjukkan kesalahan dalam batas modul yang
diuji. Kelengkapan pengujian modul dalam pengujian error ditentukan dari
skope modulnya. Pengujian unit berbasis white box testing dimana dapat
dikerjakan secara terurut dengan modul lain.
a. Testing dimulai pada tahap modul anda bekerja keluar ke arah Integrasi
pada sistem berbasiskan komputer
b. Teknik Testing yang berbeda sesuai dengan poin-poin yang berbeda pada
waktu-nya
c. Testing di adakan oleh Software Developer and untuk proyek yang besar
oleh grup
e. Testing dan Debugging ialah aktivitas yang berbeda tetapi debugging harus
diakomodasikan pada setiap strategi Testing
Dilihat dari penjelasan tersebut jadi pengujian yang sempurna itu tidak
hanya menemukan kesalahan kecil saja tapi bisa menemukan masalah lebih
teliti dan terlihat jelas bahwa kesalahannya terdapat sedikit atau banyaknya
dalam
sistem yang telah dibuat tersebut.Pengujian unit ini sangat jelas dibutuhkan
sebelumnya oleh penguji di bagian yang terkecil sampai dengan bagian yang
paling besar, caranya seperti yang sudah dirancang sebelumnya. Uji tersebut
berdasarkan sesuai dengan pembuatan perangkat lunak itu sendiri. Berikut
adalah hal yang dapat di uji pada pengujian unit:
a. Antarmuka:
Layanan seperti ini biasa berbentuk komunikasi yang mana dipakai pada
user terhadap sistem yang berada di dalam alat digitalnya.Contoh
sederhananya seperti smartphone, yang dimana halaman utama tersebut
berisikan menu yang merupakan dari interface tersebut.
c. Kondisi batas:
Merancang sistem dengan baik agar kondisi yang salah dapat langsung
ditangani kesalahannya agar proses dapat berhenti dengan bersih atau baik.
Dalam pengujian unit ini berfokus pada bagian yang terkecil dari sistem
perangkat lunaknya itu sendiri,uji unit ini selalu memantau perkembangan pada
metode white box testing yang biasa dilakukan paralel dengan sistem lainnya.
Langkah yang harus diambil untuk uji sebuah sistem agar semua bisa langsung
terdeteksi ketika awal terjadi miss atau kesalahan pada sistem itu sendiri.
Ada beberapa hal yang harus disiapkan dan menjadi pertanyaan ketika
pengujian unit ini agar sesuai dengan apa yang diharapkan, diantaranya yaitu:
6. Pengujian Integrasi
a. Interfacing, data yang bisa dihilangkan antar interface; satu elemen yang
mampu mempunyai efek yang dapat merugikan elemen lainnya.
Adapun kriteria exit yang dimana sistem itu dikatakan berhasil dalam uji
integritas, dan merekam semua kegiatan test plan yang telah di uji, yang
selanjutnya membuat laporan dari pengujian sistem yang berlangsung. Sebuah
pengujian integrasi ini terbagi menjadi 2 metode yakni bigbang dan incremental.
Dalam metode pendekatan incremental terbagi kembali menjadi 3 yakni top-
down testing, bottom-up testing, dan sandwich testing. Berikut ini adalah
strategis pengujian integrasi perangkat lunak:
a. Pengujian dari keseluruhan sistem yang terdiri dari elemen yang terintegrasi.
Berikut adalah struktur pada uji sistem yang dimana pengujian itu sudah
tersusun sangat rapi sehingga pengujian tersebut dapat dilangsungkan dengan
baik. Begitupun sedang sistem, kalau sistem dalam pengujian sudah terstruktur
dengan baik, kemungkinan kesalahan atau eror semakin minim pada sistem.
a. Top-down Testing
b. Bottom-up Testing
3) Cluster Diuji
7. Pengujian Validasi
8. Pengujian Sistem
a. Recovery (Recovery Testing), perangkat lunak yang dipaksa untuk error atau
melakukan kesalahan pada system agar user mengetahui kinerja dari
recovery proses itu dijalankan dengan baik, contohnya seperti dalam uji yaitu
login dalam sebuah sistem apakah bisa masuk atau tidak ketika user dan
passwordnya dimasukan.
c. Stress Testing, cara uji dengan memaksakan perangkat lunak untuk mencari
dengan baik di dalam kuantitas data. Untuk testing ini bisa menjadi tahap
ukur terhadap sistem yang telah dibuat karena penggunaan sistem dalam
perusahaan tidak untuk digunakan hanya sekali atau dua kali saja melainkan
terus menerus akan selalu digunakan karena menjadi suatu kebutuhan dan
faktor pendukung untuk kesuksesan suatu perusahaan tersebut.
Uji sistem seperti ini tidak mempunyai metode atau karakteristik jadi bisa
tidak konsisten sehingga butuh beberapa kali untuk lebih jelas dan hasilnya
lebih maksimal, dukungan dan alat bantu pengujian ini jarang ditemukan jadi
butuh waktu untuk memaksimalkannya. Selain itu sistem yang sedang di dalam
pengujian ini langsung dibuatkannya laporan dan langsung diberikan kepada
user dan pengguna lainnya. Berikut ini pengukuran kinerja dalam sistem.
C. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang hal yang harus diuji dalam pengujian unit!
4. Sebutkan dan jelaskan mengenai bentuk pengujian yang bisa dilakukan dalam
pengujian validasi!
5. Sebutkan dan jelaskan mengenai hal yang meliputi dalam pengujian sistem!
D. REFERENSI
Pandara, E., Karouw, S., & Najoan, M. (2014). Implementasi Proses Uji Sistem
Informasi Admisi Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Teknik
Informatika, 4(2).
PERTEMUAN 5
PERENCANAAN PENGUJIAN DAN ESTIMASI PENYELESAIAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
Kemudian
Penjelasan dari segi fitur mana yang akan ditampilkan pada system
tetapi tidak perlu di testing ketika testing sedang dilakukan, lalu diberi
pengertian juga kenapa ada beberapa fitur yang tidak perlu di uji ketika
pengujian berlangsung. Berikut contohnya:
Fitur Deskripsi
Mengubah Status Itu bisa dilakukan secara manual oleh Admin. Jadi
User fitur ini tidak perlu diuji
Contoh:
1) Ketika sebuah fitur di uji dengan banyak pengujian 5 kali lalu ada 1
kegagalan makan fitur tersebut akan dinyatakan gagal/fail karena
terdapat kegagalan saat testing dilakukan.
Contohnya:
Client
Komputer netbook dengan spesifikasi:
Processor Intel Atom N450 1.66HHz
Memory 1 Gb
Hardisk free 78 Gb
Screen Monitor 10’
Resolusi Monitor 1024 x 600
Browser Mozilla Firefox
Sever
Computer personal unit dengan spesifikasi:
Memory 2 Gb
Hard Disk free 50 Gb
Screen Monitor 16”
Resolusi Monitor 1024 x 600
Web Server apache
Database mySql
Browser Mozilla Firefox
Contohnya:
Tabel 5. 6 Persetujuan
Penjabaran Teknik ini mengambil cara dengan melihat big picture atau
gambar besar dan membandingkan jangkauan dari keseluruhan pengujian
itu tidak akan jauh berbeda dengan estimasi waktu, sumber daya manusia,
dsb. Harus ada cek pengujian kewarasan dan cek ulang untuk estimasi yang
sudah di kembangkan dengan cara lain.
Teknik ini sesuai dengan nama nya, formulasi digunakan dalam Teknik
estimasi ini. Teknik ini harus menggunakan rincian dari suatu sifat tertentu
yang berasal dari lingkungan pengujian dan produk yang nantinya akan
dilakukan pengukuran dan langkah selanjutnya dirumuskan ke dalam suatu
bentuk formula.
d. Parkinson’s Law
e. Pricing To Win
f. Cost Averaging
Sebenarnya jika dilihat dari Namanya estimasi maka tidak ada yang
bisa dikatakan benar benar sangat akurat. Oleh karena itu nilai estimasi
alternative dipakai pada beberapa estimation teknik. Tentunya Teknik ini
juga ada
Nilai a dan c itu mempunyai bobot nilai masing – masing satu, sedangkan nilai
4 adalah nilai bobot prioritas terhadap nilai b. Nilai bobot ini juga dapat
berubah menyesuaikan dengan data historis melihat dari proyek-proyek
sebelumnya.
C. LATIHAN SOAL
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan test deliverables pada pembuatan test
plan!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan risk and contingencies test plan!
D. REFERENSI
Eriana, E. S., & Farizy, S. (2021). Sistem Informasi Manajemen. Penerbit Unpam
Press.
Shanardi, A. Pengertian Test Plan. (diakses pada 04 Januari 2022). Tersedia pada
https://sis.binus.ac.id/2017/05/03/pengertian-test-plan/.
PERTEMUAN 6
PENGUJIAN METODE USABILITY
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Metode Usability
a. Desain atraktif
Desain sistem aplikasi atau perangkat lunak memiliki daya tarik dan
menjadikan user tidak merasa bosan sehingga dapat dianalisa pengalaman
penggunaannya.
Sistem aplikasi yang baik tentu saja sistem aplikasi yang mudah dipelajari
sehingga sistem aplikasi masuk dalam kategori user friendly
Sistem aplikasi tidak ribet dan tidak banyak step dalam penggunaannya
Sistem aplikasi yang dibangun dan dikembangan cocok untuk segala usia
c. Proses mudah
d. Prototype merupakan bentuk dasar sistem atau bentuk awal sistem aplikasi
atau website sebelum melewati tahap penyempurnaan. Dengan adanya
prototype, memudahkan kita untuk melihat respon pengguna
Meski terlihat, namun penentuan kandidat atau calon yang akan diuji
ternyata bukanlah hal yang mudah. Disini penguji juga harus menentukan
dan memikirkan apabila user tester tidak dapat mewakili kriteria target
pengguna secara penuh. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sebelum proses
pengujian dapat dipastikan bahwa tim penguji sudah siap merancang
personal yang sangat dekat dengan standar asli.
h. Pada saat user tester atau pengguna yang dipersiapkan untuk pengujian,
maka pengujian perlu memberikan skenario mengenai apa yang harus
dilakukan atau dapat pula melakukan pengujian diluar dari skenario yang
ada untuk mengetahui batasan-batasan ataupun kesalahan (error) yang
tidak dapat dipungkiri.
j. Metode pengujian ini sangat penting untuk dipelajari dan diaplikasi dalam
proses pengujian terhadap perangkat lunak seperti sistem aplikasi maupun
website dengan harapan perangkat lunak sesuai dengan harapan ke
depannya.
k. Metode usability tentu saja berbeda dengan metode pengujian yang lain.
Metode usability difokuskan untuk mengetahui apakah sistem aplikasi atau
website yang dibuat dapat digunakan oleh user
Untuk penempatan tempat bergantung dari calon user, dan durasi yang
yang sudah disediakan dan anggaran yang ada. Pada dasarnya metode
usability tes ini dilakukan secara bersama dengan kru designer juga developer.
Untuk menentukan kriteria dari pengguna dan juga jadwal yang sudah
direncanakan dahulu oleh kru penelitian. Lalu menentukan calon pengguna
bergantung dengan app yang dibikin. Ketika ingin membuat app untuk anak
maka kriteria yang termasuk dan tugas yang akan direncanakan dipilih dari
anak sekolahan. Jika
ingin membuat App berupa Permainan maka kita dapat menginvite user dari
komunitas pembuat Permainan untuk dilakukannya Pengujian coba. Ketika kita
tidak memiliki durasi yang luang sehingga kita tidak bisa mempergunakan
penggunaan oleh suatu kategori tertentu makanya kita bisa melaksanakan
pemilihan dengan cara random di tempat publik seperti Mall atau pusat
perbelanjaan lain. Pada metode ini sering disebut dengan Guerrilla usability
a. Yang pertama kita harus menentukan target yang bisa kita capai Apakah kita
melaksanakan desain dari untuk app yang disediakan atau app yang tidak
ada.
b. Yang kedua kita harus menyiapkan Prototipe paper atau Prototipe digital
yang akan kita gunakan untuk pengujian jika tahapan rancangan kita dapat
menggunakan Prototipe paper ataupun Prototipe digital yang berupa Wayer
frame. Pada tahapan berikut kita dapat menggunakan Prototype aplikasi
ataupun produk final dari aplikasi tersebut.
c. Saat itulah kita perlu menentukan mana yang harus menguji metode
pengujian kegunaan jika ada peserta yang dipilih untuk melakukan metode
pengujian kegunaan, itu dapat disesuaikan ke aplikasi target . Dan juga
jumlah peserta yang telah tergantung pada jenis aplikasi yang berbeda dan
juga pada biaya waktu yang tersedia. Untuk waktu yang singkat, hanya 5
peserta yang dapat
d. Yang keempat terdiri dari membuat teks desain aktivitas yang akan kita uji ,
aktivitas yang akan dirancang harus dan detail agar tidak membingungkan
peserta, misalnya untuk aplikasi web e- perdagangan, itu kegiatan untuk
mendesain di bawah form pencarian produk dengan mainan anak-anak, Kak
atau kamu bisa juga produk mainan dengan jenis pembayaran dalam dan
lain- lain.
f. Selanjutnya kita diwajibkan untuk melaporkan ringkasan hasil yang kita uji,
keseluruhan hasil yang kita uji seperti yang tercatat dan yang kita amati,
serta proses pengumpulannya. Kemudian harus dianalisis apakah masalah
yang berasal dari upaya yang dilakukan oleh peserta masih ada. Jika tes
terus gagal, coba lagi akan dilakukan.
Suatu tujuan nya dan benarkah suatu pengguna itu menikmati dengan
app yang dipergunakan. Pada usability test sangat bertolak belakang dengan
testing user walaupun keduanya memiliki metode tersebut yaitu metode testing
ke aplikasi bisa dari berdasarkan desktop maupun web atau mobile. Suatu
tujuan dari pengguna tes merupakan kita mendapati apakah suatu app yang
selesai atau sudah selaras dengan yang dibutuhkan pengguna sedangkan point
dari adanya usability Test adalah agar kita paham suatu app yang telah kita
buat dapat dipergunakan oleh pengguna.
Tahap melaksanakan user tes kita memerlukan sebuah app yang telah
dibikin tetapi jika kita melaksanakan usability test kita bisa memakai layar frame
dari sebuah app ataupun app yang telah Kita harus menentukan website
manakah yang akan kita uji. Pada bagian ini kita harus mempertimbangkan dan
menghitung fungsi. Apa atau desain apa yang masih menjadi kendala utama
untuk website yang sedang kita bangun, di bawah ini kita bisa menyiapkan
beberapa pernyataan, seperti apa yang akan kita lakukan ketika pengguna
mengunjungi website kita untuk pertama kali? Apakah ada kelebihan dan
kekurangannya? Jadi bagian mana yang harus kita perbaiki? Atau banyak
pertanyaan lainnya.
a. Kita harus menyiapkan prototipe digital yang akan kita gunakan untuk menguji
c. Selanjutnya adalah kita harus menentukan kriteria calon yang akan kita pilih
untuk diuji
Meski terlihat mudah namun untuk kita menentukan calon yang akan
diuji ternyata bukanlah suatu hal yang mudah disini kita juga harus
memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi apabila calon yang diuji
tersebut tidak bisa atau tidak memenuhi kriteria pada target pengguna
secara penuh untuk menanggulangi hal tersebut maka pastikanlah bahwa
sebelum memulai proses pengujian kita sudah siap merancang Persona
yang cukup dekat dengan standar pengguna asli di samping itu kita juga bisa
dengan mudah menambahkan jumlah peserta sehingga dapat memenuhi
standar kriteria pengguna kita
Pada tahap ini, saat ujian, kita bisa menyiapkan alat perekam atau alat
dokumentasi berupa kamera, dan setelah peserta membuka halaman utama
website yang telah kita buat, penguji akan langsung memberikan skenario
apa yang dilakukan Peserta harus dilakukan jika dilakukan secara online.
Silakan gunakan aplikasi yang dapat merekam selama proses pengujian.
e. Yang terakhir adalah kita membuat rangkuman hasil dari uji coba
Kita nantinya akan sangat terbantu jika kita menggunakan metode usability
testing ini karena kita bisa tahu apa yang dilakukan oleh pengguna selama
berada di dalam website yang kita buat dan juga kita dapat tahu mengetahui
Mengapa mereka bisa melakukan hal tersebut.
c. Mampu mengetahui apa saja kekurangan dari website yang kita buat
Ketika kita menggunakan metode usability testing kita akan mengetahui apa
saja kekurangan dari website yang kita buat atau aplikasi yang kita buat bisa
berupa kesalahan yang terdapat pada website kita hal ini akan sangat
membantu pengeluaran budget kita agar tahu bagaimana cara memperbaiki
kerusakan tersebut dan juga dapat meminimalisir waktu untuk kebutuhan
mana saja yang tidak penting
Pada proses ability testing sangatlah mudah dan juga cepat Hal ini
dikarenakan yang kita butuhkan adalah ruangan yang kosong untuk
melakukan uji coba pada website atau aplikasi kita selain itu kita juga hanya
cukup menyiapkan alat perekam untuk mendokumentasikan atau
mengalahkan proses pengujian di antara para pengguna atau partisipan
demikianlah keuntungan menggunakan metode usability testing.
a. Penggunaan Teknologi
Navigasi berfungsi untuk pindah dari halaman satu ke halaman lain yang
disertai informasi sehingga pengguna dengan mudah melihat tampilan menu
yang tersedia pada perangkat lunak. Dan untuk tata letak navigasi sangat
penting agar pengguna tidak mengalami kesulitan atau merasa bosan
dengan tampilan sistem aplikasi atau website.
d. Penataan konten
Halaman aplikasi atau website yang terlihat menarik akan memiliki daya tarik
tersendiri. Halaman aplikasi atau website dinamis dapat membuat pengguna
atau user semakin penasaran dengan isi konten atau fitur yang terdapat
pada aplikasi atau website.
Kemudahan dalam install aplikasi atau akses website menjadi salah satu
faktor penting dikarenakan akselerasi akses aplikasi atau website yang cepat
dapat menjadi faktor penentu tingkat grafik pengunjung. Semakin banyak
pengunjung pada sistem aplikasi maka dapat dikatakan bahwa sistem
aplikasi berguna.
g. Alamat website
h. Frame
a. Akurasi
b. Fleksibilitas
c. Empati
d. Efisiensi
e. Efektivitas
Tepat guna
g. Identifikasi masalah
JakOne mobile merupakan mobile banking milik PT. Bank DKI. Kasus
yang terjadi pada mobile banking JakOne yaitu para pengguna tidak dapat
menampilkan informasi secara lengkap sehingga membuat para pengguna
berkurang keyakinannya untuk menggunakan JakOne mobile banking.
Disamping itu para pengguna juga khawatir ketika akan melakukan transaksi di
aplikasi JakOne mobile karena seringnya terdapat error pada aplikasi yang
membuat para pelanggan menjadi kurang puas pada kasus di atas aplikasi
mobile banking JakOne harus melakukan evaluasi menggunakan pengujian
Usability test guna memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering di keluhkan
oleh para pengguna JakOne mobile.
a. Metodologi
Pada metodelogi ini akan menjelaskan apa saja tahapan kerangka dari
penelitian evaluasi usability yang terdapat pada gambar.
b. Studi Literatur
c. Pengumpulan data
Pengujian ini diawali dari dikumpulkan nya data terbaru diambil melalui
survei para partisipan guna mendapatkan informasi kesalahan kesalahan
dalam aplikasi JakOne mobile. Pengumpulan data biasanya dilakukan
dengan cara wawancara yang dilakukan oleh pegawai bank di bagian IT
yang sering mengatasi masalah teknis .
d. Perencanaan evaluasi
e. Persiapan harus dilakukan pada tahapan awal dan yang di butuhkan yaitu:
2) Penentuan skenario
3) Pengujian Skenario
4) Kuesioner
5) Wawancara
a) Learnability
b) Efisiensi
c) Efektivitas
d) Satisfaction
e) Rekomendasi Perbaikan
8) Partisipan
Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
R1 0 1 0 0 0 0 0
R2 0 0 0 1 0 0 0
R3 0 0 0 1 0 0 0
R4 0 1 0 1 0 0 0
R5 0 1 1 0 0 0 0
Responden S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9
R1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
R2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
R3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
R4 0 1 0 0 0 0 0 0 0
R5 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Responden S1 S2 S3 S4 S5
R1 0 1 0 0 0
R2 0 0 0 1 0
R3 0 0 0 1 0
R4 0 1 0 1 0
R5 0 1 1 0 0
= 𝟗𝟒%
a. Metodologi
Pada metodologi ini akan menjelaskan apa saja tahapan kerangka dari
penelitian evaluasi Usability yang terdapat pada gambar. Efisiensi,
kemudahan, kesalahan, mudah diingat dan kepuasan dari pengguna menjadi
tolak ukur dalam pengujian kali ini pada tiga aplikasi transportasi online yaitu
a b dan c.
Uji beda t-test adalah ah Oji yang dilakukan pada tahap selanjutnya
nya di variabel dependen dari antarkelompok untuk pengujian perbedaan
rata-rata antara dua kelompok yang diskalakan dalam rasio atau interval
merupakan fungsi dari teknik analisis varian (ANOVA). Hasil analisis data
didasari dari pembahasan melalui analisis deskriptif dan juga uji bedah. Yang
dibahas dari analisis deskriptif ada kaitannya dengan nilai rata-rata yang
diuraikan dari setiap indikator atau komponen komponen usability test Jika
nilai rata-ratanya semakin tinggi maka tingkat usability tesnya akan semakin
baik. Selanjutnya adalah pembahasan hasil analisis atas uji beda dari
masing-masing aplikasi akan diuraikan perbandingan dari tingkat usability
tesnya tersebut.
Hasil dari uji validitas kuesioner pada contoh diatas pada tabel berikut.
2 0,883 0,2006
3 0,542 0,2006
4 0,745 0,2006
6 0,836 0,2006
7 0,678 0,2006
9 0,942 0,2006
10 0,815 0,2006
11 0,876 0,2006
13 0,875 0,2006
14 0,986 0,2006
16 0,854 0,2006
Jika nilai lebih dari 0,6 maka nilai cronbach tersebut menunjukkan
bahwa kuesioner telah dinyatakan reliabel.
a. System testing
b. Testing unit
c. testing
e. Perform testing
f. Smoke test
g. Stres test
h. Sanity test
i. Regression test
C. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan pendapat anda apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan testing
menggunakan metode usability ?
D. REFERENSI
Arifin, Y. Kenal Dekat dengan Usabality Testing. (diakses pada 04 Januari 2022).
Tersedia pada https://socs.binus.ac.id/2018/08/09/kenal-dekat-dengan-
usability-testing/.
Sumarwan, U., & Tjiptonon, F. (2019). Strategi pemasaran dalam perspektif perilaku
konsumen. PT Penerbit IPB Press.
PERTEMUAN 7
PERANGKAT PENDUKUNG PENGUJIAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
belakang jadwal, dan bahkan ada pengiriman yang tidak lengkap. Hal ini
menyebabkan turunnya pendapatan secara signifikan pada kuartal ketiga,
tahun 1999. Salah satu penyebab gagalnya yaitu kurang optimalnya proses
testing sistem dan waktu yang tidak memadai untuk melakukan testing tersebut.
Dan proses itu bisa dikatakan sudah berakhir, yang pertama ketika
pengujian itu sudah tidak dapat lagi dilakukan prosesnya, karena permasalahan
biaya yang sangat besar dibutuhkan, yang kedua jika pengujian dari sumber
daya yang sudah mulai habis, dan yang ketiga yang dihasilkan dari perangkat
lunak sudah sangat memenuhi kebutuhannya, dan yang terakhir untuk
melanjutkan sebuah proses keuntungannya sudah tidak bisa dilakukan
dikarenakan justifikasi biaya terhadap tambahan yang diinginkan.
error
pada awal pengujian, yang keempat menghasilkan Sistem yang lebih baik guna
menggunakan teknis dalam melakukan proses pengujian, yang terakhir
menyediakan laporan yang nyata dalam waktu penyelesaian dari pengujian
yang sudah dilakukan.
environment).
c. Blok (block): Test case terhenti / tidak dapat diselesaikan karena terdapat
beberapa kondisi, salah satunya adalah hilangnya bagian dari fungsionalitas
atau tidak adanya komponen dalam lingkungan pengujian
e. Lolos (pass): Test case lolos pengujian karena sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
f. Gagal (fail): Hasil yang tidak sesuai harapan, yang berhubungan dengan
kualitas dari sistem.
h. Ditutup (closed): Status untuk test case yang fail atau warn namun sudah
diperbaiki. Hal ini untuk menandai bahwa test case tersebut pernah terjadi
error atau bug.
a. Review (koreksi): Melakukan koreksi laporan kesalahan baru yang ada pada
database.
b. Rejected atau juga yang disebut penolakan, sebagai terjadinya koreksi untuk
memutuskannya melakukan perbaikan oleh penguji,serta dikembalikannya
untuk segera dikoreksi.
kesalahan itu diperbaiki oleh tim penguji, Sistem itu baru bisa di uji ulang
oleh tim penguji.
f. Reopened disebut juga dibuka kembali artinya apabila perbaikan itu gagal
pada proses ulang, demikian penguji harus membuka kembali laporan
kesalahan yang sudah dicatat, dan apabila Sistem itu lulus pengujian ulang
dan terjadi gagal kembali, maka tim harus membuat laporan ulang atas
kesalahan Sistem yang baru.
g. Closed disebut juga ditutup artinya apabila Sistem uji itu lolos dalam proses
ulang, demikian dari tim penguji harus membuat laporan penutup atas
pengujian ulang itu.
a. Komponen pra-proyek.
b. Penilaian terhadap komponen dari kegiatan siklus hidup suatu proyek. Siklus
hidup proyek terdiri dari dua tahap: tahap pengembangan dan tahap
operasional-pemeliharaan.
1) Ulasan
2) Opini ahli
3) Pengujian software.
langkah persiapan yang diambil sebelum memulai bekerja pada proyek itu
sendiri:
1) Tinjauan kontrak
4) Monitor LG 17
5) Hardisk 500 GB
b. Rencana pemeliharaan.
e. Manajemen konfigurasi
e. Manajemen konfigurasi
f. Pengendalian dokumentasi
a. Pengetesan Unit: pengecekan hal suatu bentuk dari hal yang kecil untuk
dapat pengecekan seluruh system . Tujuannya adalah agar menyediakan
suatu password agar terpenuhi syaratnya.
a. Menganalisis Persyaratan
e. Mencari cacat
f. Perbaiki cacat
b. Membuat desain
c. Mengerjakan implementasi
d. Mengerjakan laporan
e. Membuat pemeriksaan
a. Pengujian Sistem
b. Pengujian Unit
c. Pengujian Integrasi
d. Pengujian Kegunaan
e. Pengujian Kinerja
f. Pengujian Asap
g. Pengujian Stres
h. Pengujian Sanity
i. Pengujian Regresi
Ini ciri - ciri pengujian perangkat lunak agar harus dikerjakan dengan
orang QA. agar, pada dasarnya seluruh ciri pengujian perangkat lunak
diharuskan agar meyakinkan suatu perangkat lunak bisa sejalan dengan
baik agar sesuai dengan keinginan kita.
b. Tujuan Pengetesan
7) Suatu alat bukti untuk perjalanan hukum agar bisa bertanggung jawab
produk, hak milik, kualitas produk, dan lainnya.
1) Pemerintah
2) Perusahaan
3) Organisasi
Memilih salah satu hasil perjalan tes dengan berbagai model perangkat
Untuk perjalanan pengetesan di perangkat, kita bisa memilih salah satu model
sepert:
a. Perangkat fakta
Perangkat fakta memberikan fidelitas yang diatas untuk dapat agar paling
banyak menyelesaikan waktu perjalanan pengetesannya. Alat simulasi, pada
poin lain, mendapatkan peningkatan percepatan pengetesan pada harga
fidelitas agar lebih murah. Tetapi, penaikan platform pada dalam sumber daya
nilai pada looper realistis memastikan perangkat agar disimulasikan
memungkinkan memberikan nilai agar dapat realistis. Perangkat biasa
menyampaikan kestabilan pada kesetian dan percepatan. Waktu kita
penggunaan perangkat biasa dapat menguji, menggunakan snapshot agar
menstabilkan jam penyiapan di antara pengetesan.
a. Bentuk file.
b. Bentuk tidak dapat berjalan apabila terjadi komunikasi pada sistem bentuk
ori dependens. Dengan hal bagus dapat event handler callback.
Dengan private, pemalsuan instance dari tipe hal yang dapat melakukan
sesuatu dengan hasil pengetesan rapuh ketika sudah mengetahui kerumitan
implementasi tipe tersebut oleh orang lain. Bentuk palsu untuk mengingatkan
agar dianotasi dengan menyiapkan agar menonaktifkan seluruh fungsional
pada ruangan, agar pada saat menguji melakukan suatu operasi seperti dengan
bentuk ori:
b. Tes untuk suatu tes integrasi dalam memastikan interaksi dalam tingkat
kumpulan suatu bab, dengan interaksi pada bab sesuai.
C. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan pendapat anda apa saja yang menjadi perangkat pendukung dalam
pengujian sistem!
2. Apa saja kendala yang sering terjadi pada perangkat pendukung pengujian ?
3. Apa kekurangan dan kelebihan dari perangkat pendukung pengujian yang ada
saat ini?
D. REFERENSI
Black, R. (2002). Managing the testing process. John Wiley & Sons.
Dennis, A. (2005). Systems analysis and design with UML version 2.0. John Wiley.
Perepu, I., & Gupta, V. (2008). ERP implementation failure at Hershey Foods
Corporation. Management.
PERTEMUAN 8
METODE PENGORGANISASIAN PENGUJIAN SISTEM INFORMASI
(TEST ORGANIZATION)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
Salah satu tujuan dari kerangka data administrasi adalah untuk memenuhi
kebutuhan data secara keseluruhan dari semua administrator di asosiasi.
Kerangka data eksekutif memberikan bermacam-macam data baik sebagai
laporan maupun hasil. Menurut Frederick H.Wu dalam Jogiyanto (2005), board
data framework adalah berbagai macam framework yang memberikan data
untuk membantu para eksekutif. Seperti yang ditunjukkan oleh James A.
O'Brien (2006), kerangka kerja data dapat berupa kombinasi terkoordinasi dari
individu, peralatan, pemrograman, organisasi korespondensi, dan aset
informasi yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan data di dalam
suatu asosiasi.
Ada metode yang biasa dilakukan untuk pengujian, yaitu metode Black
box Testing, dan metode White box Testing. Dan dilakukan agar mengetahui
kinerja dari sistem tersebut. Perihal yang diuji sewaktu pengujian berjalan :
d. Jalur independen
e. Jalur pengendalian
1) Persiapan software yang baik supaya kondisi salah bisa diantisipasi dan
mempunyai pengelolaan kesalahan supaya pengerjaan bisa selesai
dengan baik.
Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode adalah sebagai alat untuk
mencapai suatu tujuan. Metode adalah suatu cara yang menjadi pasti untuk
mengerjakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Jadi metode
pengorganisasian adalah rangkaian jalannya pekerjaan yang wajib
dilaksanakan guna memajukan profit seluruh sumber, faktor memutuskan bagi
kesuksesan jalannya pengujian software sebelum dipakai oleh customer,
memutuskan layak tidaknya suatu aplikasi. Untuk mencapai tujuan.
3. Test organization
Kelebihan Kekurangan
Tidak ada bias dalam test, terutama yang Biayanya pasti akan lebih mahal,
berhubungan dengan biaya pembangunan maklum karena pakai konsultan.
aplikasi, dengan demikian hasilnya lebih
obyektif.
Lebih memiliki personil yang ahli dan Bisa jadi dengan penggunaan pihak
berpengalaman memiliki sertifikasi dan ketiga akan muncul ke kurang
akreditasi yang diakui. tanggung jawab dari developer
karena menyerahkan ke konsultan
soal kualitas aplikasinya.
dari bentuk aplikasi yang memerlukan pengujian dengan lebih, dapat diberikan
ke pihak ketiga. Kemudian yang sederhana dapat dengan diuji secara mandiri.
Maka dipandang dari segi waktu menjadi lebih efektif. Dibawah ini ada
gambaran ilustrasinya
Model ini benar-benar tepat untuk kita yang bergerak di kelompok kecil.
Seandainya timbul kesalahan berhubungan atas pengembang pengujian,
bahwa manajer tes dapat spontan mengadu perihal tersebut ke manajer
pengembangan. Kemudian test kelompok bisa naik jadi mandiri. Pengujian
bisa menjadi transparan, karena khusus dipakai menjadi saran di
pengembangan sistem. Kelompok pengujian kian berjalan menjadi
pengembang.
4) fungsi tes jadi tidak jelas dan terbuka, sebab sekedar dipakai sebagai
sarana di pengembangan sistem, kemudian pelaku pengujian mau
bekerja sebagai pengembang juga.
b. Development project
Executive
management
b. dukungan pelanggan
d. Pengelolaan mutu.
d. mengikutsertakan customer/pengguna.
b. Merupakan perangkainya
c. Keterampilan
Elemen pengujian dari penguji pihak ketiga yaitu per institusi yang
mempromosikan pelayanan pengujianke customer. Pelayanan tersebut
disampaikan secara langsung dan tidak langsung maupun semuanya.
Provit :
8. Instansi Pemasaran
Kekurangannya:
a. Membandingkan keterampilan
d. Penataan perlengkapan
b. Transparansi untuk hubungan antara anggota test dengan team yang lain.
a. Pada titik apa pun, konsekuensi pengujian (dalam bentuk apa pun) berlaku
sehubungan dengan menemukan kesalahan, dan kesalahan itu harus
diubah. Ketika pemrograman disesuaikan, beberapa bagian dari pengaturan
produk (program, dokumentasi, atau informasi pendukung) diubah.
a. Pengujian dimulai dari level part terkecil hingga kombinasi antar part di
seluruh framework PC tercapai.
kebingungan.
Terlepas dari seberapa hebat metodologi pengujian, itu akan gagal jika
pertimbangan terkait masalah pengujian prosedur tidak seperti yang
diharapkan. menentang masalah ini, sehingga pemrograman pengujian
sistem dapat dijalankan secara efektif:
4) Kesalahan, dan jam tes per tes kambuh, yang semuanya harus
dinyatakan dalam rencana tes Pemrograman klien yang komprehensif
dan profil asuh untuk setiap kelas klien. Kasus penggunaan yang
menggambarkan situasi asosiasi untuk setiap kelas klien dapat
mengurangi upaya pengujian umum dengan memusatkan perhatian
pada pemanfaatan item yang sebenarnya.
C. LATIHAN SOAL
1. Sebutkan dan jelaskan berapa model testing yang dapat digunakan dalam
melakukan testing!
2. Sebutkan dan jelaskan keuntungan dan kerugian dari model development projek!
3. Sebutkan dan jelaskan tentang suatu proyek tes dilakukan pada tiga arah!
D. REFERENSI
PERTEMUAN 9
MODEL DAN TEMPLATES PENGUJIAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
Gambar 9. 1 SDLC
a. Planning ( Rencana)
b. Analisa
c. Design
d. Implementasi
2. Testing
a. Pengujian pada suatu sistem sudah tidak bisa dilakukan, karena disebabkan
biaya yang dibutuhkannya terbilang cukup besar atau tinggi.
c. Income yang didapatkan untuk melanjutkan proses testing sudah tidak dapat
dilakukan dikarenakan biaya tambahan yang dibutuhkan cukup tinggi.
3. Test Sistem
b. Perangkat pengujian/Testware
Pada tahapan ini terdiri dari beberapa tahapan pengujian, sebagai berikut:
d. String testing
e. Sistem Testing
g. Pilot Test
Pada gambar tersebut terdapat beberapa bagian yang ada dalam test
plan sehingga setiap template tidak selalu sama, akan tetapi tidak jauh berbeda
dengan bagian yang ada dalam gambar template di atas. Berikut ini adalah
penjelasan dari beberapa bagian tersebut:
a. Overview
Rancangan pengujian meliputi, tujuan testing, metodologi yang
digunakan, dan objek testing.
b. Bounds
Apa saja sistem yang diuji dan tidak diuji dan menjelaskan definisi
yang terhubung dengan proses pengujian. Diantaranya ;
1) Scope Batasan, yang diperhatikan dan tidak diperhatikan selama pada
proses pengujian.
2) Definisi tentang istilah yang digunakan
3) Setting penjelasan tentang lokasi pengujian.
c. Quality Risk
Merupakan hasil dari analisa sebuah kualitas risiko yang telah dilakukan
sebelumnya.
d. .Proposed Schedule of Milestone
Berisi jadwal pada kegiatan utama dalam melakukan pengujian.
e. Transition
Memiliki kriteria yang penting untuk mengetahui mulai serta akhir pada
tahapan pengujian.
1) Entry
2) Exit
3) Continuation Criteria
4) Stopping
5) Suspension atau resumption criteria
Merupakan sebuah alat untuk melakukan testing agar dapat Queue (Antrian):
b. Block ( blok )
c. Skip ( melewatkan)
d. Pass
e. Fail
f. Warn
g. Closed
Elemen pengujian dari penguji pihak ketiga yaitu per institusi yang
merupakan alat yang dibutuhkan pada pengujian dalam memegang perannya
untuk merekam setiap kesalahan pada sistem. Bug Tracking memiliki beberapa
keuntungan seperti:
Client atau user terakhir adalah orang yang berperan penting dalam melakukan
UAT. Hal itu dikarenakan pengguna tersebut yang nantinya akan menggunakan
sebuah sistem tersebut.
a. Perencanaan
Dalam membuat UAT dibutuhkan perencanaan mulai dari proses awal
dikarenakan terdapat keputusan dan kesiapan yang wajib dilakukan ketika
proses berjalan. Bila perencanaanya yang baru dikerjakan pada akhir
sebuah project, hal itu dikhawatirkan akan menimbulkan masalah yang
mengakibatkan ketertundaan pada target penyelesaian sebuah project.
Rencana UAT ini dapat dikerjakan bersama dengan penyusunan test
plan yang berisi beberapa bagian seperti kondisi lingkungan, date, pelaku,
tugas dan tanggung jawab, hasil serta proses analisis dan juga entry exit
criteria.
b. Persiapan
Ketika melakukan sebuah pengujian, diperlukannya data testing yang
dibuat serumit mungkin hingga memerlukan sumber daya yang tidak kecil.
Proses membuat data dapat dikerjakan dengan memasukkan langsung data
oleh user atau dengan memanfaatkan data internal yang berada dalam
database. Bila data dimasukkan oleh pengguna secara langsung, tentunya
akan semakin baik dikarenakan ada proses input yang sesuai persyaratan
pengujian. Tidak hanya data, ada bagian lain yang memerlukan persiapan
yaitu dengan mencari tahu penggunaan sistem dalam lingkungan bisnis
setiap harinya.
c. Pengelolaan dan Eksekusi
User yang menggunakan sistem berperan sebagai penguji yang
memastikan kasus yang akan di uji coba, membuat persiapan data untuk uji
coba, dan juga mengeksekusi UAT. Ketika proses pengujian berakhir,
seorang user / pengguna wajib memberikan kesimpulan terkait sistem yang
diuji telah berhasil atau belum. Memastikan solusi atau persyaratan sudah
sesuai dengan sistem yang ditawarkan. Bila muncul error atau kekeliruan
ketika testing, dapat didokumentasikan atau dicatat.
Tipe User Acceptance Testing:
a. Alpha and Beta Testing
Alpha testing merupakan proses pengujian yang berfokus pada
pengembangan dan dikerjakan oleh tim internal atau sebelum diuji oleh user
terakhir / client. Dengan adanya alpha testing akan membantu proses
perbaikan masalah yang ditemukan dan juga meningkatkan kualitas dari
sistem atau produk.
Beta Testing merupakan proses pengujian yang berfokus pada produk
dari pengguna. Nantinya penguji akan memberikan pendapat tentang
kelebihan dan juga kekurangan sistem atau produk. Hal itu dapat
meningkatkan kualitas dari produk.
b. Contract Acceptance Testing
Proses pengujian yang berfokus untuk meyakinkan bahwa produk telah
sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui dalam kontrak antara client
dan juga pengembang dari produk.
c. Regulation Acceptance Testing
Menjalankan pemeriksaan pada produk yang dikembangkan telah
seuai dengan peraturan yang ada dan memastikan tidak melanggar hukum.
Agar tidak merugikan kedua belah pihak.
d. Operational Acceptance Testing
Testing yang dikerjakan untuk meyakinkan alur pada sistem dapat
digunakan. Mulai dari alur kerja dalam rencana cadangan, pelatihan user,
sharing proses perawatan sistem, dan juga keamanan.
b. Kesesuaian pengguna
Pengembangan sebuah sistem tentunya bertujuan untuk memudahkan
pengguna atau dapat dikatakan user friendly. Dengan kata lain pendapat
pengguna sangatlah penting dikarenakan nantinya produk tersebut
digunakan oleh pengguna.
Oleh karena itu, user yang telah berpengalaman dan memahami
sistem yang ada dapat dilibatkan dalam proses pengujian. Hal ini bertujuan
untuk memastikan produk dapat berjalan dengan semestinya dan juga
apakah produk dapat berfungsi dengan baik atau sebaliknya.
c. Hemat tenaga
UAT dilakukan untuk mengerahui adanya bug atau error yang terjadi
pada sistem. Bila UAT telah dilakukan dengan baik kecil kemungkin untuk
Berikut ini adalah contoh proses UAT dengan menggunakan Black Box Testing:
C. LATIHAN SOAL
3. Jelaskan kesimpulan menurutan anda tentang tahapan SDLC ini menurut buku
yang diambil dalam kutipan Alan Dennis!
D. REFERENSI
Andriana, M. User Acceptance Test. (diakses pada 05 Januari 2022). Tersedia pada
https://sis.binus.ac.id/2020/10/28/user-acceptance-test/.
Dennis, A. (2005). Systems analysis and design with UML version 2.0. John Wiley.
Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2015). Systems analysis and design
in a changing world. Cengage learning.
PERTEMUAN 10
PRINSIP-PRINSIP DALAM MENULIS LAPORAN PENGUJIAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Reporting / Laporan
Laporan yaitu dalam bentuk penyajian yang fakta dalam suatu kegiatan.
Sehingga fakta yang dapat disajikan itu berhubungan dengan tanggung jawab
yang berikan kepada user. Selain itu fakta juga merupakan bahan atau
keterangan yang didasari dengan objektif yang dialami oleh user sendiri Ketika
user melakukan kegiatan.Laporan sangat mempunyai peranan penting yang
berupa tentang kegiatan yang sudah dilakukan. Laporan menjadi bentuk
tanggung jawab karena merupakan bagian keberhasilan dari suatu organisasi
tersebut. Begitupun dengan sistem kalau tidak adanya laporan, sistem itupun
tidak akan bisa digunakan. Jadi laporan itu sangat penting ketika membuat satu
sistem untuk diaplikasikan.
Di zaman yang sudah sangat modern seperti sekarang ini, sudah banyak
sistem yang dibuat sedemikian rupa untuk dijadikan alat komunikasi, sehingga
sangat butuh sekali uji coba pada sistem yang akan dibuat atau yang akan
diaplikasikan kepada masyarakat. Dalam pengujian tersebut diharuskan adanya
sebuah laporan hasil uji sistem, sehingga user dan pengguna lainnya agar
mengetahui letak kesalahan pada sistem setelah melihat semua laporan yang
a. Lengkap
Yang dimaksud lengkap adalah berupa data dan fakta harus ada di sebuah
laporan dengan lengkap. Contohnya seperti sistem yang akan dibuat atau di
uji.
b. Jelas
Yang dimaksud jelas adalah jelas bila data dalam laporan tidak memberi
peluang untuk ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda,
sehingga dapat diperoleh apabila Bahasa yang digunakan jelas dan benar.
Contohnya seperti sistem yang digunakan.
c. Akurat
Yang dimaksud akurat adalah data yang mungkin salah dapat membawa
pembaca untuk membuat satu keputusan yang salah, sehingga keakuratan
sangatlah penting dalam sebuah laporan. Contohnya seperti mengetahui
input dan output data pada sistem.
d. Sistematis
Yang dimaksud sistematis adalah laporan yang harus diorganisasikan
sedemikan rupa, dengan suatu sistem kode yang teratur, sehingga dengan
mudah dibaca oleh si pembaca tersebut, dan juga laporan yang sistematis
memberikan unsur yang jelas yang sudah diciptakan juga oleh unsur
Bahasa. Contohnya seperti input dan output data sistem.
e. Objektif
Yang dimaksud objektif adalah laporan tidak diperbolehkan untuk
memasukan keinginan pribadinya sendiri ke dalam laporan tersebut,
demikian user pun
harus bersikap netral pada ukuran untuk menilai sesuatu. Contohnya seperti
memasukan elemen-elemen yang tidak penting terhadap sistemnya.
f. Tepat waktu
Yang dimaksud tepat waktu adalah waktu yang wajib diperlukan, sehingga
lambatnya sebuah laporan akan mengakibatkan lambatnya pengambilan
keputusan. Contohnya seperti terlambatnya membuat laporan pada saat uji
sistem.
b. Langkah yang ke dua yaitu persiapan mesin uji dengan meletakan bahan uji
pada mesin tersebut.
d. Langkah keempat yaitu mencatat hasil dari setiap pengujian yang dilakukan
e. Langkah kelima yaitu mengumpulkan semua data dari hasil tes tarik tersebut
dan juga literatur mengenai bahan uji tarik.
f. Langkah ke enam yaitu pembahanan dari uji tekan yang telah dilakukan
berdasarkan literaturnya.
g. Langkah yang terakhir adalah kesimpulan yang di dapat dari kegiatan uji
tarik bahan kawat dan plat.
a. Untuk memperbaiki informasi sistem yang telah diberikan kepada user dalam
kualitas dan tepat waktu dari informasi tersebut.
Berikut adalah contoh gambar untuk tujuan membuat laporan pada sistem:
Orang/unit yang
Di Dalam laporan tentu saja terdapat yang namanya fungsi, agar dapat
mengetahui apa yang ada didalam fungsi dari laporan berikut, yaitu:
Ada fungsi sudah tentu ada manfaatnya, berikut manfaat yang dimiliki
pada laporan tersebut,yaitu:
a. Kamus data
Kamus data yaitu katalog fakta atas data dan kebutuhan informasi dari
sebuah sistem informasi, sehingga kamus data digunakan untuk
mengidentifikasi data yang sudah mengalir di sistem yang sudah lengkap.
Pada perancangan sistem, kamus data dibuat untuk merancang sebuat
input, dan merancang semua laporan dari sebuah database.
b. Laporan database dalam sistem
+
presentase
Kd-Type = Test
Urutan_pembayaran = Number
Presentasi = Text
Nama Harga_sewa
Hari = Test
Jam = Number
Harga = Number
Hasil Pengujian:
Dst..
Masukkan
Dapat masuk
username dan
kedalam Menampilkan halaman
kata sandi sesuai (✓) Diterima
sistem dan dengan menu utama sesuai
dengan peraturan () Ditolak
menampilkan dengan persyaratan
yang telah
menu utama
ditentukan
Login akan
Login gagal dan tampil pesan
Username: bebas gagal dan (✓) Diterima
salah sesuai dengan
Password: bebas tampil pesan () Ditolak
ketentuan.
salah
Dst..
Diuji oleh
No Use Case/Proses*) Berhasil/Gagal Tanggal Test
**)
Deskripsi Pengujian :
Verifikasi hak akses hanya
dapat diakses oleh
pengguna terdaftar
Kasus Uji :
2 .. .. .. ..
3 Dst.. .. .. ..
Pengujian rancangan
b. Harus sesuai dengan variable data yang diberikan kepada format pada tahap
perancangan dan hasil sistem.
e. Teknologi, uji yang dapat menjalankan aplikasi sistem yang sudah dibuat,
serta pengujian fungsi dari masing-masing elemen sistem.
f. Kontrol sistem.
C. LATIHAN SOAL
D. REFERENSI
Nugroho, A., Suprihadi, U., & Jaenul, A. (2021). Rancang Bangun Aplikasi Toko
Online Berbasis Web Codeigniter 3 Untuk Usaha Mikro Dan UMKM. Media
Sains Indonesia.
PERTEMUAN 11
METODE BLACK-BOX TESTING
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Black-Box Testing
Uji coba sistem adalah uji coba sistem software yang komplit dan
terintegrasi. Perangkat lunak cuma satuan rangkaian dari system berbasis
teknologi komputer besar. Biasanya software dihubungkan kepada software dan
perangkat keras.
Uji coba software secara otomatis bisa menaikan efisiensi proses uji coba
untuk mengidentifikasi software yang cukup bahaya mengalami kegagalan. Uji
coba software secara otomatis bisa menggunakan dengan cara uji coba
software.
Black-box uji coba adalah cara uji coba software yang menguji kegunaan
app yang berlawan dengan alur dalam atau kerja (lihat uji coba white-box).
Pengetahuan khusus dari app atau alur dibangun di sekitar spesifikasi dan
persyaratannya, yaitu app apa yang seharusnya dilaksanakan dengan deskripsi
eksternal software. Uji coba ini dapat menjadi kegunaan, rancangan uji memilih
input yang benar dan tidak dan menentukan output yang valid.
Uji coba software ini merupakan langkah yang cukup mengeluarkan uang
cukup banyak dari total pengeluaran pembuatan software itu sendiri. sebagian
sasaran dari software testing merupakan memperbaiki kualitas dari software
a. Functional testing
Functional testing adalah proses pengujian terhadap fungsi atau fitur
spesifik sebuah software.
Seperti misal dari uji coba ini merupakan untuk menganalisa apakah
yang memakai perangkat lunak bisa menggunakan login dengan baik dan
lancar dengan passwordnya dan email dan usernamenya secara masing-
masing.
b. Non functional testing
Non functional testing yaitu uji coba yang dikerjakan pada aspek-aspek
tambahan Non functional.
Non functional testing bisa diketahui apakah perangkat lunak yang
sudah di setting bisa dijalankan dengan baik untuk sistem dan ukuran layar
dan sistem operasi yang bermacam - macam.
c. Regression Testing
Black box testing model ini adalah uji coba yang dapat diproses untuk
melihat apa terjadi regresi atau kemunduran ketika versi software di-
upgrade. Pada regression test, pengecekan dilakukan
pada aspek baik fungsional maupun non
fungsional. Contoh aspek fungsional yang diuji pada kasus ini adalah fitur
yang tidak lagi bekerja dengan baik pada versi terbaru.
Sementara itu, aspek non fungsional yang diuji contohnya adalah performa
yang melambat di versi software yang baru.
Black-box sistem strategi yaitu batas untuk nilai uji coba, memiliki beberapa
nilai, yakni :
Keunggulan Black-box :
3. Penggunaan Black-Box
Penggunaan cara untuk black box testing terdiri 3, yakni uji coba graph-based,
equivalence partitioning dan analisis nilai batas.
Notasi Arti
Node/Simpul
Melambangkan objek
Link
Node Weight
X Melambangkan properti / nilai
dari data
Link Weight
X Melambangkan karakteristik
link
Link parallel
Melambangkan perbedaan
relasi yang telah dibangun
pada simpul
Link Simetris
1) Transitivitas, yakni adalah hubungan antara tiga objek atau lebih dari
yang menentukan apa pengaruh hubungan tersebut menyebar pada
objek yang dipilih.
2) Simetris yakni hubungan antara dua objek dengan dua arah.
3) Refleksif yakni hubungan yang menuju kepada node itu atau loop null.
Ada bermacam macam cara uji coba black-box yang memakai graf, yaitu:
1) Apabila kondisi input khususkan suatu range dibatasi pada nilai a dan b,
jadi uji coba harus dimodel dengan nilai a dan b, sama seperti di atas
dan di bawah a dan b yang bersesuaian.
3) Apabila struktur data sistem sudah memilih suatu batas, maka uji coba
akan dikerjakan sesuai dengan batasan struktur datanya.
a. Fuzzing
Adalah cara untuk menganalisa dan mencari bug error atau kesalahan dari
perangkat lunak dengan memakai injeksi data yang dibilang jelek ataupun
semi semi otomatis
Bisa dipakai jika input domain yang relatif dibilang kecil ukuran, tetapi cukup
berat untuk dipakai dalam skala yang besar.
Didalam cara ini, seluruh pasangan dari uji coba di rancang sama agar dapat
cara ini, seluruh pasangan dari uji coba masalah didesain sedemikian rupa
agar bisa dieksekusi semuanya.
d. State transition
Test ini manfaat untuk mengerjakan pengetasan pada keadaan dari mesin
dan navigasi dari UI dalam bentuk grafik itu sendiri.
Sebuah uji testing tentu saja banyak sekali manfaat yang didapat seperti
hal nya dalam melakukan uji testing terhadap sistem yang akan dibuat, selain
itu juga manfaat dapat menguatkan tingkatan yang dapat dipahami oleh sistem,
dengan adanya proses testing akan mengantisipasi kesalahan pada sistem.
Oleh karena itu manfaat sangat lah penting untuk sebuah uji testing
tersebut, selain itu karena adanya manfaat ini pengguna lebih bisa berinovasi
merancang sistem baru untuk digunakan dengan melalui uji testing black-box.
Seperti contoh pengujian yang bermanfaat itu akan lebih baik, manfaat
dapat merubah si pengguna menjadi inovasi, lebih efektif dalam melakukan
testing sistem tersebut.
Pencet Tombol Timbul maps lokasi dengan Warna maps pada [X]
“cari lokasi” warna berbeda beda prototype aplikasi Diteri
berguna sesuai ma
yang diinginkan
[ ]
Ditola
k
Berikut uji testing yang dimana, bisa dilihat aktivitas pengujiannya telah
sesuai dengan apa yang diuji, serta langsung bisa mendapatkan hasil dari
pengujian itu sendiri, pengujian yang sudah tersusun sangat rapi ini dari
aktivitas pengujian nya, realisasi yang diharapkan serta hasil dan kesimpulan
pada pengujian sistem tersebut membuat sistem itu semakin layak dan dapat
untuk digunakan.
a. Kesederhanaan
b. Kejelasan
Yang dimaksud jelas disini sistem yang akan diuji coba harus dengan
persiapan yang matang diantaranya dengan waktu, karena untuk membuat
sistem yang baik diperlukannya waktu yang cukup untuk memantapkan
sistem yang dibuat
c. Ketidakberpihakan
Yang dimaksud itu ketika user itu memberikan suatu inovasi yang harus
dikerjakan, dan tidak mendengarkan user lainnya untuk memberikan
masukan.
Hasil tabel Black-box testing yang biasa dipakai untuk menggunakan uji coba
software, yakni :
Proses Uji Kasus Uji Coba Hasil yang Hasil Uji Kesimpula
Coba diinginkan Coba n
Input Data Input seluruh data Data sukses di Benar dan Normal
dan pencet Tombol input Sesuai
tambah atau input
data
Delete Data Pilih data yang akan Data sukses di Benar dan Normal
di delete dan klik delete Sesuai
tombol delete
Dst..
Hasil Uji coba Black-box testing untuk Login admin, yakni dengan cara :
Proses Uji Coba Test Case Hasil yang diinginkan Hasil Uji Kesimpula
Coba n
Dst..
Hasil Uji coba Black-box testing untuk Login, yakni dengan format berbeda:
Masukkan
Dapat masuk
username dan
kedalam Menampilkan halaman
kata sandi sesuai (✓) Diterima
sistem dan dengan menu utama sesuai
dengan peraturan () Ditolak
menampilkan dengan persyaratan
yang telah
menu utama
ditentukan
Login akan
Login gagal dan tampil pesan
Username: bebas gagal dan (✓) Diterima
salah sesuai dengan
Password: bebas tampil pesan () Ditolak
ketentuan.
salah
Dst..
Hasil Uji coba Black-box testing untuk tambah data, yakni dengan format gambar:
Hasil Pengujian:
Dst..
C. LATIHAN SOAL
D. REFERENSI
PERTEMUAN 12
METODE WHITE-BOX TESTING
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. White-Box Testing
White-box testing yaitu suatu perangkat lunak yang diuji lalu digunakan
untuk mencetak detail keseluruhan suatu rancangan aplikasi perangkat lunak
dengan cara menggunakan struktur kontrol dari gambaran program dan sudah
mengikuti prosedur yang sudah ada.
White-box testing ini sendiri melewati pengujian dan itu sebagai dasar
guna mengecek keseluruhan rancangan yang sudah direncanakan dari suatu
desain program aplikasi dan membaginya menjadi beberapa bagian untuk
menguji beberapa kasus yang perlu diuji.
Ada dua teknik yang dibutuhkan dalam rancangan suatu program, dua
teknik itu yaitu adalah white-box testing dan black-box testing. Kedua tehnik ini
sangat penting dan diperlukan oleh seorang software engineer yaitu seseorang
yang mempunyai tugas penting dalam pekerjaannya karena mengawasi sebuah
perkembangan dari proses perangkat lunak dan juga sangat diperlukan untuk
seorang software developer, software developer sendiri adalah seseorang yang
berfokus untuk menciptakan suatu program yang baik yang tidak ada bug nya.
Tujuan lain dari white-box testing ini juga bertujuan untuk memperbagus
kualitasnya pada perangkat lunak dan mengeceknya pada sistem untuk bisa
memenuhi suatu kebutuhan sipemekai lalu tau akan kelemahannya juga dan
juga tau apa yang error atau kesalahan apa yang terjadi dalam software
tersebut, semua itu kita lakukan untuk memenuhi si pengguna agar enak saat
memakai program atau aplikasi yang telah dibuat dan tanpa adanya white-box
testing mungkin program pada aplikasi tidak akan berjalan dengan lancar
karena aneh rasanya sebuah program tanpa di tes terlebih dahulu atau tanpa di
testing dulu.
b. Menggunakan batasan yang sudah sesuai dan juga loop yang sudah ada
secara merata
Dalam white-box testing ada beberapa siklus yang harus dilewati secara
berulang yaitu:
c. Menjalankan testing lalu mencair apakah masih terjadi dan terdapat error,
kesalahan, dan bug pada program tersebut
b. Branch coverage yaitu suatu teknik yang telah dirancang untuk dilewati satu
kali pada tiap cabangnya.
e. Basis path testing yaitu suatu teknik untuk mengukur sekomplek mana kode
sebuah program dan keterangan alur mana yang akan dieksekusi. Prosedur
ini menggunakan sebuah logika dimana sebagai alat pengukur sebagai
panduan mengidentifikasikan ke jalur eksekusi untuk setiap program nya dan
setidaknya telah melewati pengujian satu kali.
f. Loop testis yaitu suatu teknik yang mendasar dan tidak diperkenankan
sampai terlewati karena tehnik ini adalah dasar algoritma.
a. Basis Path
Basis path sendiri mempunyai 2 bentuk diantaranya zero path dan one
path, perbedaan dari zero path dan one path sendiri adalah zero path
sebagai suatu penghubung antara jalur yang tidak penting didalam sistem,
sedangkan one path adalah sebagai suatu penghubung antara jalur penting
didalam sistem.
b. Cyclomatic Complexity
Pada gambar dibawah ini adalah suatu pengukur suatu software untuk
menyediakan ukuran kuantitatif dari sebuah logika pada program dan untuk
mengetahui banyaknya jumlah suatu alur yang dicari dan juga melakukan
test dan memastikan semua jumlah test dan pernyataan sudah dilakukan
setidaknya satu kali.
c. Graph Matrix
Pada graph matrix, sistem ini menggunakan bentuk persegi empat dan
setiap sisi nya mempunyai ukuran yang menyerupai banyaknya baris dan
kolomnya sama seperti banyaknya pada node, lalu hasilnya telah
diidentifikasikan baris dengan kolomnya, sedangkan isi pada data tersebut
yaitu untuk penghubung suatu keberadaan antara node.
a. Kelebihannya
b. Kekurangannya
Karena pada perangkat lunak ini berkapasitas besar maka system ini
dianggap sebagai pemborosan dan melibatkan banyak unsur didalamnya
saat melakukannya.
e. Untuk mencari tahu kasus yang akan digunakan pada saat pengujian.
g. Dan melakukan nya harus secara menyeluruh dan juga merata dan tidak
boleh sampai ada yang terlewatkan.
Cara menghitung seperti pada grafik diatas adalah dengan sebagai berikut :
1) 1 2 3 4 5 10
(property ini punya seseorang, dan tidak punya uang buat menjualnya)
2) 1 2 3 4 6 10
3) 1 2 3 10
4) 1 2 7 10
5) 1 2 7 8 10
6) 1 2 7 8 9 10
-1- if (nextday.equals(“yes”) )
else
} //end calculate
Kedua: Ini adalah hasil flowgraph dari source code yang telah dibuat.
v (g) =e – n + 2
= 19 – 14 + 2
=7
Keterangan
P = Path
P pertama : 1 2 3 5 7 9 11 13 14
P kedua : 1 3 4 14
P ketiga : 1 3 5 6 14
P keempat : 1 3 5 7 8 14
P kelima : 1 3 5 7 9 10 14
P keenam : 1 3 5 7 9 11 12 14
P ketujuh : 1 3 5 7 9 11 13 14
C. LATIHAN SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan white-box testing menurut pendapat anda sendiri?
D. REFERENSI
Dosen Pendidikan. White Box Testing. (diakses pada 06 Januari 2022). Tersedia
pada https://www.dosenpendidikan.co.id/white-box-testing/.
Meiliana. Basis Path Testing: Flow Graph. (diakses pada 06 Januari 2022). Tersedia
pada https://socs.binus.ac.id/2016/12/30/basis-path-testing-flow-graph/.
Susilo, J. (2014). Aplikasi Pengujian White Box IBII Online Jugde. Jurnal Informatika
dan Bisnis, 3(2), 56-69.
PERTEMUAN 13
MONITORING DAN SISTEM KONTROL
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Monitoring
2. Sistem Monitoring
dari kegiatan rutin perusahaan. Dan sebagai media untuk monitoring, beberapa
software yang biasa digunakan adalah web application.
Diantar proses dari sebuah monitoring terjadi yang dinamakan aksi yaitu
dalam bentuk service yang artinya sebuah proses yang secara terus menerus
berjalan dalam waktu yang tertentu. Proses itu terjadi dalam suatu sistem yang
akan dimulai dari data yang sudah dikumpulkan, elemennya seperti traffic
network, information hardware, dan masih banyak lainnya, yang akan dilakukan
pada data kemudian tersebut dengan menganalisa sebuah proses yang akan
ditampilkan oleh tim penguji.
Dari monitoring itu sendiri juga mempunyai tujuan tertentu untuk mencatat
semua informasi pada data dalam jaringan tersebut, yang dimana data itu
sangat berguna sekali untuk mengatur maupun mengontrol jaringan pada
sistem, sehingga pengujian pada sistem berjalan dengan baik.
3. Tujuan Monitoring
pasien dari luar ruangan. Sistem ini membutuhkan perangkat monitoring yang
wearable untuk ditampilkan di perangkat smartphone berbasis Android.
6) Control Engineering
Merupakan bagian penting dari elemen-elemen monitoring, untuk
sedemikian mungkin sejenis dengan beberapa mesin yang hanya
bekerja dan bertujuan menghasilkan fungsi dari sebuah control tertentu
pada system monitoring tersebut.
7) Disturbance
Disturbance atau gangguan merupakan kuantitas dan/atau
keadaan dalam lingkup sistem kontrol yang dapat mengganggu kegiatan
dan fungsional dari sistem kontrol itu sendiri. Gangguan ini harus bisa
diatasi oleh kontroler.
8) Sensing
Sebuah sistem yang sangat berfungsi bertujuan mengukurnya
variable, Hal tersebut ditujukan sebagai perbandingan berdasarkan pada
pengaturan system, bagaimanakah system itu sesuai atau tidak sesuai
system ini pun juga bisa untuk transducer.
9) Controller
Sebuah alat dimana untuk bertujuan memberikan hasil sinyal
untuk memasukan guna menguasai input dari variabel tersebut.
10) Final control element
Final control merupakan suatu elemen yang dikatakan berhasil
dalam menjalankan suatu pengujian terhadap jaringan yang dimana
jaringan itu telah lulus dalam pengujian tersebut
e. Testing dan implementasi sistem
1) Verifikasi
Untuk mengetahui sebuah software apakah masih berlaku dengan
yang sudah disepakati.
2) Mendeteksi Error
Untuk mengetahui bagaimana ada tidaknya kesalahan atau
ketidaksesuaian di dalam proses pengujian.
3) Validasi
Untuk mengetahui bagaimana dalam spesifikasinya yang sudah
disepakati untuk memenuhi yang diinginkan dari pengguna yang
seharusnya maupun yang sebenarnya.Kemudian masuk dalam proses
verifikasi. Verifikasi merupakan system dalam hal mengecek maupun
lainnya dalam hal pengujian, baik sistem atau elemen-elemen lainnya,
maupun hardware dalam hal memenuhi dan berkonsisten dengan cara
mengevaluasi output untuk dihasilkan sebagai bahan perbandingan
terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan.
Menurut para ahli yang lain juga ditemukan dalam beberapa
pendapat, yaitu, testing system juga bisa dibilang sebagai ukuran dalam
kualitas software, sama saja dengan halnya testing, kualitas pun dapat
berbeda-beda pendapat yaitu, memang kualitas adalah suatu hal yang
merupakan subjektif dan abstrak. Beberapa pendapat tentang kualitas
yaitu, menurut CROSBY, kualitas merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi, beda dengan ISO-8402 menurutnya, kualitas merupakan fitur
keseluruhan dalam membuat atau menjadikannya suatu produk agar
bertujuan untuk memuaskan customer, serta menyesuaikan dengan
kebutuhan dengan harga yang lebih terjangkau. Begitupun dengan W,E.
Perry menurutnya kualitas itu kebutuhan yang standar.
Software yang berkualitas adalah yang tidak terdapat masalah
pada sistemnya,. Beberapa hal yang diperlukan diantaranya untuk
pendekatan yang objektif, hal tersebut sangat diperlukan karena kualitas
adalah suatu hal yang tidak nyata dan subyektif dan tidak dapat dinilai
dari satu sisi. Hal tersebut bergantung terhadap pelanggan dan hal-hal
lain yang mempengaruhinya secara keseluruhan, baik kebutuhan dari
pelanggan maupun hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses
penggunaan software tersebut, hal itulah yang menjadikan suatu dasar
bahwa pengembangan suatu software diperlukan.
4) Obyektif Testing system
C. LATIHAN SOAL
D. REFERENSI
Nugroho, A., Suprihadi, U., & Jaenul, A. (2021). Rancang Bangun Aplikasi Toko
Online Berbasis Web Codeigniter 3 Untuk Usaha Mikro Dan UMKM. Media
Sains Indonesia.
PERTEMUAN 14
STUDI KASUS PENYELESAIAN TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Testing
Myers 1979
Hetzel 1983
j. Periksa dokumen.
Yang terkait dengan aktivitas agar mencapai tujuan yang diharapkan oleh
pengguna. Pengujian merupakan proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi
perbedaan hasil sistem informasi sesuai dengan yang diharapkan.
b. Pengujian adalah proses analisis dan entitas perangkat lunak. Tujuan dari
pengujian ini adalah untuk menemukan perbedaan antara kerajaan
perangkat lunak yang berlaku dan negara yang disukai, menemukan cacat
produk, dan mengevaluasi sifat perangkat lunak.
Pengujian Sistem
a. Jika sistem sesuai dengan harapan pengguna, maka melalui proses evaluasi
sistem yang ada.
a. Personil
b. Tes Aktivitas
3) developer apakah software ini bisa digunakan. Layak atau tidak layak.
3. Dasar-dasar Testing
a. Obyektifitas Testing
Secara umum objektivitas pengujian adalah validasi, validasi, dan
deteksi. Kesalahan tersandung pada masalah dan penyebab penemuan ini
adalah untuk menjernihkannya. namun, ada beberapa pendapat profesional
yang juga dapat terlihat seperti:
c. Manfaat Testing
Proses pengujian melewati berbagai tahap pengujian, tetapi sistem dapat:
a. Rencana aplikasi
d. Tes keluaran
Artinya, program ini bebas dari bug, keraguan dan kesalahan. Menguji
komponen sistem informasi
a. Model/Cara
Menjajal hasil perancangan metode atau contoh sistem informasi yang harus
dibuat dengan menggunakan aplikasi. Contoh uji flowchart KRS.
b. Keluar
c. Gabung
Nilai uji atau data variabel yang diperlukan untuk keluaran, seperti data MHS,
data parameter, MTK, dll.
d. Database
e. Teknologi
5. Tahapan Testing
Ada beberapa langkah percobaan untuk melihat status saat ini dan
keadaan yang diinginkan untuk menentukan langkah-langkah dan
memungkinkan Anda mengikuti interpretasi berikut:
Pada tahap ini, sistem yang dibangun dievaluasi oleh pelanggan atau
konsumen. Hal ini dilakukan agar dapat digunakan untuk menyaring
kebutuhan pengembangan perangkat lunak selanjutnya.
7. Pendekatan Pemeriksaan
sebagai :
c) perangkat mencoba
Kemegahan/item mencoba
2) Pemeriksaan Unit
g) penilaian selesai.
3) Metode Pengujian
i) uji penghentian setiap hari dari semua loop (bagian dari bukti
kebenaran)
4) Class Testing
a) mengintegrasikan penggunaan strategi
biasanya 2-lima
pilih set pertama yang paling tidak biasa
masuk ke sirkuit yang dapat memicu kesalahan
b) tes unit kesadaran pada setiap karakteristik
inisialisasi, lalu jalankan urutan teknik yang dipengaruhinya
c) pastikan bahwa setiap keanggunan invarian tidak berubah
d) mengkonfirmasi transisi objek di antara status saat ini.
Rencanakan status/urutan transisi
mengatur item di kerajaan awal dengan bantuan menempatkan
variabel
kumpulkan kesempatan pertama dan lihat transisi yang terjadi
5) Pemeriksaan Integrasi Objek
a) memeriksa gadget yang telah diuji secara tunggal juga berfungsi
dengan baik setelah digabung ke dalam gadget
1) pemeriksaan kondisi
ekspresi
contoh: C1 = B1 & B2
Kendala bersyarat D1, D2 di mana D1 dan D2 dapat berupa real (t) atau
salah (f)
2) Pengujian Cabang
4) Pengecekan ulang
Untuk memeriksa:
a) abaikan perulangan
b) masukan loop segera setelah
c) masukkan loop dua kali
d) masukkan loop m instance di mana m lima. masukkan loop (n-1), n,
dan (n+1) instance
Loop Bersarang
Loop Gabungan
C. LATIHAN SOAL
D. REFERENSI
DAFTAR PUSTAKA
Andriana, M. User Acceptance Test. (diakses pada 05 Januari 2022). Tersedia pada
https://sis.binus.ac.id/2020/10/28/user-acceptance-test/.
Arifin, Y. Kenal Dekat dengan Usabality Testing. (diakses pada 04 Januari 2022).
Tersedia pada https://socs.binus.ac.id/2018/08/09/kenal-dekat-dengan-
usability-testing/.
Black, R. (2002). Managing the testing process. John Wiley & Sons.
Dennis, A. (2005). Systems analysis and design with UML version 2.0. John Wiley.
Dosen Pendidikan. White Box Testing. (diakses pada 06 Januari 2022). Tersedia pada
https://www.dosenpendidikan.co.id/white-box-testing/.
Eriana, E. S., & Farizy, S. (2021). Sistem Informasi Manajemen. Penerbit Unpam Press.
Pandara, E., Karouw, S., & Najoan, M. (2014). Implementasi Proses Uji Sistem
Informasi Admisi Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Teknik
Informatika, 4(2).
Meiliana. Basis Path Testing: Flow Graph. (diakses pada 06 Januari 2022). Tersedia
pada https://socs.binus.ac.id/2016/12/30/basis-path-testing-flow-graph/.
Perepu, I., & Gupta, V. (2008). ERP implementation failure at Hershey Foods
Corporation. Management.
Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2015). Systems analysis and design in
a changing world. Cengage learning.
Shanardi, A. Pengertian Test Plan. (diakses pada 04 Januari 2022). Tersedia pada
https://sis.binus.ac.id/2017/05/03/pengertian-test-plan/.
Subariah, R., & Eriana, E. S. (2021). PRAKTIKUM ANALISA & PERANCANGAN (UML).
Penerbit Unpam Press.
Sumarwan, U., & Tjiptonon, F. (2019). Strategi pemasaran dalam perspektif perilaku
konsumen. PT Penerbit IPB Press.
Susilo, J. (2014). Aplikasi Pengujian White Box IBII Online Jugde. Jurnal Informatika
dan Bisnis, 3(2), 56-69.
Suyanto, M. (2004). Analisis & desain aplikasi multimedia untuk pemasaran. Penerbit
Andi.
Wibisono, W., & Baskoro, F. (2002). Pengujian perangkat lunak dengan menggunakan
model behaviour UML. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi, 1(1), 43-50.
Program Studi : Sistem Informasi - S1 Mata Kuliah/ Kode : Testing & Implementasi Sistem/SIF0210
Prasyarat : - Sks : 2 Sks
Semester : VII Kurikulum : KKNI
Deskripsi Mata : Mata kuliah ini bertujuan Capaian : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini,
Kuliah mempelajari mengenai konsep Pembelajaran mahasiswa mampu membuat
pengujian dan implementasi sistem perencanaan testing sistem informasi dan
informasi. Pada mata kuliah ini akan mampu melakukan pengujian dengan
membahas tentang dasar-dasar metode black-box dan white-box testing
testing, prinsip testing dan dalam sistem informasi dengan baik.
impementasi sistem informasi,
pengujian sistem informasi,
perencanaan pengujian, template
pengujian dan pengujian
menggunakan metode black-box
dan
white-box testing.
1. Emi Sita Eriana, S.Kom., M.Kom.
Penyusun :
2. Risah Subariah, S.Kom., M.Kom.
3. Salman Farizy, S.Kom, M. Kom,
MCSE, MVP
Testing & Implementasi 2
Universitas Sistem Informasi
PENGALAM
KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
PERTEMUAN BELAJAR
YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
MAHASISWA
PENGALAM
KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
PERTEMUAN BELAJAR
YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
MAHASISWA
PENGALAM
KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
PERTEMUAN BELAJAR
YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
MAHASISWA
UTS
PENGALAM
KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
PERTEMUAN BELAJAR
YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
MAHASISWA
PENGALAM
KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
PERTEMUAN BELAJAR
YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
MAHASISWA
PENGALAM
KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
PERTEMUAN BELAJAR
YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
MAHASISWA
PENGALAM
KEMAMPUAN AKHIR BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA BOBOT
PERTEMUAN BELAJAR
YANG DIHARAPKAN (MATERI AJAR) PEMBELAJARAN PENILAIAN NILAI
MAHASISWA
UAS
Referensi:
Abdul Wahab, S. (2008). Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
Al Fatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Penerbit
Andi.
Andriana, M. User Acceptance Test. (diakses pada 05 Januari 2022). Tersedia pada https://sis.binus.ac.id/2020/10/28/user-acceptance-
test/.
Anggraini, Vita. Testing:Pengertian,Tujuan,Prinsip,dan Manfaat. (diakses pada 02 Januari 2022). Tersedia pada
https://dosenpintar.com/testing-adalah/.
Arifin, Y. Kenal Dekat dengan Usabality Testing. (diakses pada 04 Januari 2022). Tersedia pada
https://socs.binus.ac.id/2018/08/09/kenal-dekat-dengan-usability-testing/.
Behl, R., O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2019). Management Information Systems (Vol. 11). McGraw-Hill Education.
Black, R. (2002). Managing the testing process. John Wiley & Sons.
Chusyairi, A. (2021). Buku Testing Dan Implementasi Sistem Dengan Pengujian Object-Oriented. Penerbit Deepublish.
Dennis, A. (2005). Systems analysis and design with UML version 2.0. John Wiley.
Dosen Pendidikan. White Box Testing. (diakses pada 06 Januari 2022). Tersedia pada https://www.dosenpendidikan.co.id/white-box-
testing/.
Eriana, E. S., & Farizy, S. (2021). Sistem Informasi Manajemen. Penerbit Unpam Press.
Eriana, E. S., & Zein, A. (2021). PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN. Penerbit Unpam Press.
Pandara, E., Karouw, S., & Najoan, M. (2014). Implementasi Proses Uji Sistem Informasi Admisi Pascasarjana Universitas Sam
Ratulangi. Jurnal Teknik Informatika, 4(2).
PT Sekawan Media Informatika. Sistem Informasi. (diakses pada 01 Desember 2021). Tersedia pada
https://www.sekawanmedia.co.id/sistem-informasi/
Meiliana. Basis Path Testing: Flow Graph. (diakses pada 06 Januari 2022). Tersedia pada https://socs.binus.ac.id/2016/12/30/basis-path-
testing-flow-graph/.
Mulyasa, E. (2008). Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan: kemandirian guru dan kepala sekolah. Bumi Aksara.
Nugroho, A. (2010). Rekayasa perangkat lunak berorientasi objek dengan metode USDP. Penerbit Andi.
Perepu, I., & Gupta, V. (2008). ERP implementation failure at Hershey Foods Corporation. Management.
Prabowo, M. (2020). Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. LP2M Press IAIN Salatiga.
Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2015). Systems analysis and design in a changing world. Cengage learning.
Shanardi, A. Pengertian Test Plan. (diakses pada 04 Januari 2022). Tersedia pada https://sis.binus.ac.id/2017/05/03/pengertian-test-
plan/.
Subariah, R. (2021). PENGUJIAN WHITE BOX PADA APLIKASI DAILY ACTIVITY MONITORING KARYAWAN BERBASIS WEB. Jurnal
ESIT (E-Bisnis, Sistem Informasi, Teknologi Informasi), 16(1).
Subariah, R., & Eriana, E. S. (2021). PRAKTIKUM ANALISA & PERANCANGAN (UML). Penerbit Unpam Press.
Sulistyanto, H. (2017). Urgensi Pengujian pada Kemajemukan Perangkat Lunak dalam Multi Perspektif. Komuniti: Jurnal Komunikasi dan
Teknologi Informasi, 6(1), 65-74.
Sumarwan, U., & Tjiptonon, F. (2019). Strategi pemasaran dalam perspektif perilaku konsumen. PT Penerbit IPB Press.
Susilo, J. (2014). Aplikasi Pengujian White Box IBII Online Jugde. Jurnal Informatika dan Bisnis, 3(2), 56-69.
Suyanto, M. (2004). Analisis & desain aplikasi multimedia untuk pemasaran. Penerbit Andi.
Syafnidawaty. Black-box Testing. (diakses pada 05 Januari 2022). Tersedia pada https://raharja.ac.id/2020/10/20/black-box-testing/.
Usman, N. (2002). Konteks implementasi berbasis Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Wairooy, I. K. Teknik Dalam White-box dan Black-box Testing. (diakses pada 05 Januari 2022). Tersedia pada
https://socs.binus.ac.id/2020/07/02/teknik-dalam-white-box-dan-black-box-testing/.
Wibisono, W., & Baskoro, F. (2002). Pengujian perangkat lunak dengan menggunakan model behaviour UML. Jurnal Ilmiah Teknologi
Informasi, 1(1), 43-50.