Anda di halaman 1dari 14

PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL ALOK DI KOTA MAUMERE

DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH


KABUPATEN SIKKA

Maria Romania Medelin Tukan

ABSTRAK

Maria Romania Medelin Tukan Skripsi 2021, “Pengelolaan Pasar Tradisional Alok di
Kota Maumere dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sikka”,
dibimbing oleh Drs. Dominikus Fernandez, M.Si dan Made N. D. Andayana, SH, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pasar tradisional Alok di Kabupaten
Sikka dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif.
Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang. Sumber data yang di gunakan adalah data
primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian terhadap pengelolaan pasar tradisional Alok di Kabupaten Sikka dalam
rangka peningkatan Pendapatan Asli Daerah di analisis dengan menggunakan teori fungsi
manajemen menurut George R. Terry yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakkan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa meskipun pengelolaan pasar
berdasarkan fungsi perencanaan dan pengorganisasian sudah cukup baik, yaitu dengan membuat
rencana kerja dan adanya pembagian kerja, namun pada fungsi pelaksanaan dan pengawasan
belum berjalan optimal karena kurangnya keterlibatan atau tanggung jawab petugas dan
pedagang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, kurangnya ketegasan para petugas
menyebabkan masih ada masalah dalam Pasar Alok terkait kebersihan dan penataan lingkungan
pasar yang berdampak pada pendapatan retribusi Pasar Alok.

Kata Kunci : Pengelolaan, Pasar Tradisional

A. PENDAHULUAN anggota masyarakat dapat tercukupi


Perekonomian merupakan salah satu kebutuhannya. Kegiatan ekonomi merupakan
tolak ukur kemajuan suatu negara. Sistem salah satu aspek kehidupan masyarakat.
perekonomian yang diterapkan secara baik Dalam menjalankan sistem perekonomian,
dan tepat bisa membawa kemajuan bagi Indonesia menerapkan salah satu sistem
negara dalam hal peningkatan perekonomian perekomian yaitu sistem pemerintahan guna
masyarakat. Sistem perekonomian memaksimalkan potensi sumber daya
sebenarnya merupakan suatu kehidupan ekonomi tiap daerah.
ekonomi yang mencakup seluruh kegiatan- Pendapatan Asli Daerah (PAD)
kegiatan dan proses yang diarahkan agar yaitu pendapatan yang diperoleh
daerah yang dipungut berdasarkan usaha skala kecil, modal kecil dan
peraturan daerah sesuai dengan dengan proses jual beli barang
peraturan perundang-undangan. dagangan melalui tawar menawar
Retribusi daerah yang merupakan (Peraturan Presiden Republik
salah satu sumber PAD menjadi Indonesia Nomor 112 Tahun 2007,
sumber pembiayaan pasal 1 ayat 2). Pasar tradisional
penyelenggaraan pemerintah dan menjadi sektor yang penting bagi
pembangunan daerah untuk masyarakat miskin di Indonesia.
meningkatkan dan memeratakan Di Kabupaten Sikka sendiri,
kesejahteraan masyarakat. Sehingga, terdapat beberapa pasar tradisional.
dapat dikatakan bahwa retribusi Pasar-pasar tersebut antara lain Pasar
berkaitan dengan adanya pelayanan Alok, Pasar Maumere, Pasar
berupa jasa-jasa tertentu yang Kewapante, Pasar Nita, Pasar
bersinggungan dengan aspek sosial Lekebai, Pasar Lela, Pasar Bola,
dan ekonomi. Salah satu upaya Pasar Talibura, Pasar Ndete, Pasar
pemerintah daerah dalam rangka Detumage, Pasar Waigete, dan Pasar
mencapai peningkatan PAD yaitu Senja. Di Pasar Alok penjual dan
retribusi pelayanan pasar yang pembeli berasal dari berbagai daerah
termasuk ke dalam retribusi jasa di Kabupaten Sikka dengan rata-rata
umum. jumlah pengunjung 300 orang/hari,
Pasar adalah salah satu fasilitas sehingga dapat dikatakan keberadaan
bagi masyarakat untuk melakukan pasar ini sangat penting bagi
kegiatan ekonomi. Pasar selama ini sebagian besar masyarakat di
sudah menyatu dan memiliki tempat Kabupaten Sikka. Namun pada
paling penting dalam kehidupan kenyataannya, penataan pada Pasar
masyarakat sehari-hari, bagi Alok sangat dibutuhkan karena
masyarakat pasar bukan hanya kondisinya yang tidak mendatangkan
tempat bertemunya antara penjual kenyamanan dan ketertiban. Menurut
dan pembeli tetapi juga sebagai Eugenius Moa dalam tulisannya di
wadah untuk berinteraksi sosial. salah satu media Pos-Kupang.Com
Pasar Tradisional adalah pasar yang pada Maret 2019 menyatakan bahwa
dibangun dan dikelola oleh kondisi pasar ini masih semrawut.
Pemerintah, Pemerintahan Daerah, Lalu lintas kendaraan dalam pasar
Swasta, Badan Usaha Milik Negara tidak diperhatikan. Pengendara
dan Badan Usaha Milik Daerah sepeda motor atau mobil sesuka hati
termasuk kerjasama dengan swasta memutar di semua ruas jalan di
dengan tempat usaha berupa toko, dalam pasar. Penempatan penjual di
kios, los dan tenda yang dalam pasar juga masih belum
dimiliki/dikelola oleh pedagang teratur. Pembagian lapak tidak sesuai
kecil, menengah, swadaya dengan jenis komoditas yang dijual.
masyarakat atau koperasi dengan Kebersihan pasar juga kurang
diperhatikan. Sampah-sampah mendukung kelancaran transaksi
dibiarkan menumpuk berhari-hari. antara lain bangunan Kios, Los, dan
Pasar Alok sendiri dilengkapi dengan sarana penunjang seperti yang
berbagai fasilitas umum untuk disebutkan pada tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1.1:
Data Sarana dan Prasarana Pasar Alok Tahun 2017
No. Nama Sarana Jumlah Kondisi

1. Kios Bangunan Induk 150


Kios Tambahan 12

2. Los Bangunan Induk / Bulanan :


Tempat parut kelapa 77
Tempat jual ayam potong 28
Los Sembako 39

3. Los Bangunan Induk / Harian sayur mayor 6


4. Los Tambahan :
Penjual Rombengan 390
Penjual Tekstil 28

5. Sarana Penunjang :
Kantor Unit Pengelola Pasar 1
Kantor Unit Pelayanan Pos Ukur Ulang 1
Kamar mandi/WC 7
Listrik pra bayar 150
Sumur bor 2
Jalan lingkungan pasar 1
Air PAM 1
Tower air 2
Tempat parkir 4
Tempat pembuangan sampah 2 Terbuka
Pagar tembok/keliling 1
Pos jaga 4
Saluran air Kurang baik
Bak kontrol saluran
Gerbang besi
Portal pengaman Rusak
Sumber: Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka Tahun 2017

Seperti yang disebutkan pada tabel di kriminalitas. Pasar Alok menyediakan 2


atas masih terdapat adanya masalah yang buah tempat sampah yang kondisinya sangat
ada di dalam Pasar Alok. Masalah yang memprihatinkan. Satu berada di tengah
sering dikeluhkan pengunjung dan menjadi pasar dan satu lokasi lainnya di sisi utara
topik hangat yang sering dibahas adalah pasar. Bak sampah tersebut dalam keadaan
masalah kebersihan dan tindakan terbuka. Tumpukan sampah dibiarkan
berbulan-bulan dan jarang dibawa ke TPA. POS-KUPANG.COM, Euginius Mo’a).
Tumpukan sampah juga tidak pernah Pasar tradisional dengan kondisi seperti
diangkut sampai habis, hanya sekali dua kali yang digambarkan penulis otomatis jauh dari
angkut, sisanya dibiarkan terus menumpuk harapan semua pihak. Padahal maksud dan
setiap hari dan bertambah banyak tujuan pembangunan Pasar Alok sendiri
menimbulkan banyak lalat dan bau sampah yaitu memperlancar arus disribusi barang
yang sangat menyengat. Tumpukan sampah (hasil pertanian, perkebunan, kehutanan,
ini juga mengakibatkan masalah baru yakni kelautan/perikanan, industri kerajinan rumah
tersumbatnya saluran air di areal lapak ikan, tangga), memperpendek mata rantai
sehingga menyebabkan genangan air dari pemasaran, menumbuhkan dan
limbah ikan. Sedangkan tindakan krimalitas meningkatkan ekonomi masyarakat,
yang sering terekspos diantaranya adalah menyediakan sarana jual beli yang memadai,
pencurian dan juga pedagang yang dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
menguasai pasar tersebut (papalele). Beberapa hal di atas membuktikan
Selain itu masalah lainnya yaitu para bahwa pengelolan Pasar Alok masih jauh
pedagang yang masih berjualan di pinggir dari harapan dan wajah dari pasar tradisional
jalan dan tidak menempati lapak yang sudah yang seharusnya. Penyebab umum yang
disediakan sesuai dengan jenis komoditas dapat kita tarik dari semrawut pasar adalah
yang dijual. Mereka lebih memilih berjualan tidak adanya kesadaran dari semua pihak.
di bawah matahari karena jualan di pinggir Diawali dengan masalah sampah, masih
jalan dianggap lebih cepat laku adanya juga masalah yang berasal dari
dibandingkan dalam lapak yang lebih aparat dan pedagang seperti kemampuan
nyaman baik bagi penjual maupun pembeli. pengelola pasar yang terbatas, kesadaran
Kepala Dinas Perindustrian dan membayar retribusi rendah, dan juga banyak
Perdagangan Koperasi dan UKM Sikka, terjadi tunggakan, seperti yang diungkapkan
Yoseph Beyamin, S.H sudah menegaskan oleh Kepala Dinas Perindustrian
semua pedagang pasar untuk wajib Perdagangan Koperasi dan UKM Sikka,
menempati los yang ada. Penegasan ini Yoseph Benyamin,S,H, kepada POS-
diterima sejumlah pedagang, namun KUPANG.COM Jumat (9/8/2019) yang
penertiban hanya dipatuhi sementara waktu, menyatakan bahwa retrisbusi parkir di Pasar
ketika tidak ada petugas, segelintir penjual Alok selama hampir setahun tidak maksimal
akan menggelar dagangan di pinggir jalan. dipungut. Sumber pemasukan dari pasar
Paling lama satu minggu mereka akan tertib, antara lain berasal dari retribusi para
minggu berikutnya ketika tidak ada petugas pedagang, penjualan kios, dan perpanjangan
yang patrol, penjual sayur akan kembali lagi surat hak penempatan.
berjualan di pinggir jalan (Laporan Reporter

Tabel 1.2:
Data Pengguna Pasar Alok Tahun 2018
Nama Sarana Jumlah Aktif Tidak Aktif Pindah
Pengguna Tangan
Kios
- Blok A 31 31 - -
- Blok B 51 44 7 -
- Blok C 27 27 - -
- Blok D 20 15 5
- Warung 9 7 2 -
- Kios Daging Babi 5 - -
Los
- Campuran B 23 7 16 -
- Campuran C - 5
- Ikan 115
- Sayur 256
- Tekstil 41 35 6
- Rombengan 210 120 90
- Pelataran 265 265 -
Sumber: Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka Tahun 2018
Dengan kondisi pasar seperti yang tergambar dalam Tabel 1.2 di atas rasanya cukup sulit untuk
mencapai target yang direncanakan.
Tabel 1.3
Data Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sikka
No. Tahun Jumlah Pendapatan Asli Daerah

1. 2016 Rp80.269.749,57

2. 2017 Rp118.177.114,98

3. 2018 Rp104.336.182,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sikka


Pada tabel di atas, menjelaskan (target sebesar Rp504.000.000) dari retribusi
bahwa Pendapatan Asli Daerah Kabupaten tempat khusus parkir (sisa target 98%).
Sikka mengalami peningkatan pada tahun Faktor-faktor yang menyebabkan tidak
2017, namun pada 2018 mengalami tercapainya target PAD, yaitu di antaranya
penurunan kembali. Tercatat tahun 2018 karena kurangnya kesadaran wajib retribusi
keuntungan yang diberikan Pasar Alok untuk membayar retribusi petugas pemungut
terhadap pendapatan asli daerah (PAD) retribusi yang masih kurang, dan masih
adalah Rp622.195.675 (target sebesar banyak hal lainnya.
Rp1.124.550.000) dari retribusi pelayanan Rencana Pemerintah Kabupaten
pasar (sisa target 45%) dan Rp380.773.000 Sikka melalui Dinas Perdagangan Koperasi
(target sebesar Rp889.920.000) dari retribusi dan UKM mulai memberlakukan kembali
tempat khusus parkir (sisa target 57%), retribusi pasar Alok menindaklanjuti
sedangkan sampai dengan Maret 2019 Peraturan Bupati Sikka Nomor 28 tahun
keuntungan yang diberikan oleh pasar Alok 2018 tentang Tata Cara Pemungutan
terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Retribusi Pelayanan Pasar dan Surat
adalah Rp36,089,000 (target sebesar Keputusan Kepala Dinas Perdagangan
Rp1.144.329.000) dari retribusi pelayanan Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka
pasar (sisa target 96,8%) dan Rp11,559,000 Nomor PKUKM.510/37/VII/2019 tentang
Parkir Berlangganan Untuk Kendaraan pengunjung juga pedagang yang
Bermotor Pengguna Tetap Pasar dan Ojek memonopoli usaha sehingga tidak terisinya
Tetap Pasar Alok yang dimulai pada 12 lapak-lapak yang kosong akibat kurangnya
Agustus 2019. Pemungutan retribusi parkir pedagang. Hal ini membuktikan bahwa
kendaraan bermotor akan diberlakukan di kehadiran pasar Alok di Kota Maumere
pintu keluar Pasar Alok. Selain itu, para tidak dapat dipandang sebelah mata karena
pengguna atau pedagang tetap Pasar Alok mampu menyumbang cukup besar
yang mempunyai kendaraan roda dua dan pendapatan asli daerah Kota Maumere.
roda empat akan dikenakan biaya sebesar Banyaknya masalah yang terjadi
Rp31.000/bulan bagi kendaraan roda dua dalam Pasar Alok memiliki dampak yang
dan Rp61.000/bulan bagi kendaraan roda besar dan mempengaruhi perkembangan
empat. Tarif bulanan tersebut dikenakan ekonomi. Perekonomian dalam pasar dapat
juga bagi para ojek tetap yang beroperasi di bekerja dengan efisien dan dapat
Pasar Alok. Untuk biaya masuk bagi melaksanakan fungsinya dengan
pengunjung Pasar Alok, dikenakan sebesar memuaskan, tetapi pasar juga membutuhkan
Rp1000 untuk kendaraan roda dua dan adanya campur tangan pemerintah dalam
Rp2000 untuk kendaraan roda empat untuk mekanisme pasar, karena dengan adanya
sekali parkir. campur tangan pemerintah maka
Stevanus Neri, salah satu pengguna kesejahteraan masyarakat akan terpenuhi.
Pasar Alok sekaligus Wakil Ketua Forum Pertama, Pemerintah Daerah sebagai pihak
Komunikasi Pedagang Pasar Alok mengakui yang paling bertanggungjawab memiliki
diberlakukannya biaya parkir untuk kewajiban untuk mengatasi masalah di atas.
pengguna pasar yang memiliki kendaraan Dinas Perindustrian dan Perdagangan harus
roda dua harus membayar Rp31.000/bulan lebih tegas di lapangan mengenai
dan roda empat harus membayar sebesar pengawasan dari petugas bagian pengelolaan
Rp61.000/bulan disamping harus membayar pasar. Kedua, masih banyak fasilitas yang
sewa lapak, air, listrik, dan lain-lain. Mereka kurang memadai menyebabkan kurangnya
juga membayar sewa kios Rp255/bulan, air pengunjung atau pembeli di Pasar Alok.
Rp2000/jerigen, dan WC Rp2000 per sekali Permasalahan fasilitas sarana dan prasarana
pakai (MAUMERE NEWS, Jumad yang ada di pasar harus ditingkatkan agar
09/08,2019). Mereka merasa biaya tersebut bisa berbanding lurus dengan retribusi yang
memberatkan karena pemasukan yang tidak tiap hari diambil dari para masyarakat yang
tentu ditambah lagi kondisi pasar yang berkunjung ke pasar. Ketiga, banyak
semakin sepi. Para ojek tetap yang pedagang yang tidak menaati peraturan
kesehariannya sering mangkal di Pasar Alok dengan berjualan di emperan pasar sehingga
juga merasa cukup keberatan karena pasar menjadi semrawut. Selain pemerintah,
banyaknya jumlah tukang ojek yang ada dan masyarakat juga memiliki kewajiban untuk
penumpang yang kadang-kadang ramai dan mengubah Pasar Alok, sehingga pasar yang
kadang sangat sepi yang tidak lain sederhannya adalah tempat bertemunya
disebabkan oleh masalah pasar di atas yakni produsen sekaligus distributor dengan
kurang bersih dan nyaman yang dirasakan konsumen bisa memiliki standar yang lebih
baik dan bisa menjadi objek wisata. Pasar minim, menjamurnya para pedagang kaki
dengan standar yang baik otomatis akan lima yang mengurangi pendapatan
meningkatkan retribusi dan mendongkrak pedagang, dan minimnya bantuan
PAD. Untuk mencapai pasar tradisional permodalan yang tersedia bagi pedagang
berstandar nasional, perlu adalanya tradisional. Pengelolaan pasar yang baik
manajemen pengelolaan pasar yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing
mumpuni. Dengan demikian perlu adanya pasar tradisional, meningkatkan keuntungan
perhatian dari semua pihak baik pemerintah serta dapat menjamin kelangsungan dari
maupun masyarakat dalam menyikapi pasar itu sendiri. Dalam hal ini pengelolaan
bagaimana melakukan pengelolaan pasar sendiri harus membentuk strategi
pemungutan retribusi pasar yang ada seperti memperhatikan aspek kebersihan,
sehingga betul-betul dapat memberikan kenyamanan dan pelayanan yang baik.
kontribusi terhadap peningkatan Pendapatan Misalkan dengan adanya strategi melalui
Asli Daerah soasialisasi, penataan dan bimbingan
Agar pasar berjalan dengan terhadap pedagang pasar, dengan berbagai
seimbang maka diperlukan sebuah kebijakan di dalamnya.
manajemen pengelolaan di dalamnya. Berkaitan dengan pengelolan pasar
Manajemen pengelolaan dimaksudkan agar tersebut mana dikeluarkannya Undang-
terciptanya pasar yang dapat Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun
mensejahterakan pedagangnya. Pasar 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang
tradisional yang berjalan tanpa ada isinya mengatur tentang pemberian
pengontrolan akan menyebabkan banyak wewenang kepada daerah untuk
masalah. Manajemen melibatkan aktivitas- mengembangkan potensi dan mengolah
aktivitas koordinasi dan pengawasan, potensi yang dimiliki oleh daerahnya
sehingga pekerjaan tersebut dapat sendiri, memberikan wewenang penuh pada
diselesaikan secara efisien dan efektif. pemerintah daerah untuk mengembangkan
Menurut George R. Terry terdapat 4 fungsi daerahnya sesuai dengan kebutuhan
utama manajemen, yang dikenal sebagai masyarakat guna meningkatkan
POAC, yaitu planning (perencanaan), kesejahteraan masyarakat daerahnya maka
organizing (pengorganisasian), actuating badan pengelolaan pasar harus dapat
(penggerakan atau pelaksanaan), controlling mengoptimalkan potensi daerah seperti
(pengawasan). Adapun permasalahan terkait pasar tradisional itu sendiri.
pengelolaan pasar tradisional antara lain : Pemerintah juga mengeluarkan
(1) permasalahan dan citra negatif pasar Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007
tradisional umumnya terjadi akibat kurang tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
disiplinnya pedagang, pengelola pasar yang Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko
tidak profesional, dan tidak tegas dalam Modern, maka Dinas Perindustrian dan
menerapkan kebijakan atau aturan terkait Perdagangan merupakan pihak yang
pengelolaan operasional pasar, (2) masalah berwenang dalam pengelolaan pasar,
internal pasar seperti buruknya manajemen sehingga dalam hal ini peran Dinas
pasar, sarana dan prasarana yang sangat Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Sikka sangat penting mengingat tugas pokok Pendekatan yang digunakan dalam
dan fungsinya sebagai badan penyelenggara
urusan pemerintah khususnya di bidang penelitian ini adalah deskriptif. Sugiyono
pengelolaan pasar tradisional tersebut.
(2013: 13) berpendapat bahwa deskriptif
Upaya pemerintah Kabupaten Sikka
untuk mempertahankan dan yaitu metode yang yang berfungsi untuk
mengembangkan pasar tradisional adalah
dengan mengelola sumber daya manusia, mendeskripsikan atau memberi gambaran
sarana dan prasarana seperti
gedung/bangunan, kendaraan, dan perawatan terhadap objek yang diteliti melalui data
atau pemeliharaan pasar, dan keuangan
atau sampel yang telah terkumpul
seperti pembiayaan dan target PAD.
Permasalahan yang terjadi di Pasar Alok, sebagaimana adanya, tanpa melakukan
menandakan Pemerintah Kabupaten Sikka
melalui Dinas Perindustrian dan analisis dan membuat kesimpulan yang
Perdagangan masih belum mampu
mengelola sarana dan prasarana pasar berlaku umum. Sedangkan metode yang
tradisional tersebut. Bukan hanya
digunakan adalah metode kualitatif.
pemerintah tetapi perlu juga adanya
komitmen dari semua pihak termasuk Fokus Penelitian
masyarakat sebagai wajib retribusi dalam
menyikapi bagaimana melakukan Fokus dalam penelitian ini adalah
manajemen retribusi pelayanan pasar yang
ada sehingga betul-betul dapat memberikan mengenai Pengelolaan Pasar Tradisional
kontribusi terhadap peningkatan pendapatan Alok di Kota Maumere Kabupaten Sikka.
asli daerah. Dalam hal ini perlu ditunjang
dengan pelaksanaan manajemen yang baik, 1. Perencanaan ; melakukan pendataan
karena manajemen dibutuhkan dimana saja
orang-orang bekerja sama (organisasi) untuk rencana kerja UPT Pasar Alok dalam tahun
mencapai suatu tujuan bersama. anggaran 2019.
Masalah-masalah yang ada membuat
penulis tertarik untuk meneliti kondisi pasar 2. Pengorganisasian ; menganalisis penempatan
dan menguraikannya dalam proposal penulis
dan pembagian kerja pegawai UPT Pasar
dengan judul “Pengelolaan Pasar
Tradisional Alok dalam Rangka Alok.
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Sikka” 3. Actuating ; diukur dengan tingkat partisipasi

pegawai UPT Pasar Alok dalam pelaksanaan


B. METODE PENELITIAN
tugasnya masing-masing.
4. Pengawasan ; membandingkan rencana dibuat juga dibuat berdasarkan

dengan realisasi pelaksanaan. permasalahan yang menjadi prioritas dalam

C. HASIL PENELITIAN DAN Pasar Alok.


PEMBAHASAN
2.) Organizing (pengorganisasian)
Deskripsi hasi penelitian ini
Berdasarkan hasil temuan, penulis
merupakan suatu data dan fakta yang
menyimpulkan bahwa bila dilihat
peneliti dapatkan langsung dari lapangan
dengan kondisi pasar sekarang dan
serta disesuaikan dengan teori yang peneliti
dengan adanya data tentang Uraian
gunakan yaitu menggunakan teori
dan Pembagian Tugas UPT Pasar
manajemen oleh Terry dimana menurutnya
Alok maka dapat dianalisis bahwa
fungsi manajemen yaituperencanaan,
kegiatan pengorganisasian sudah
pengorganisasian, penggerakkan, dan
baik karena ada pembagian
pengawasan.
kelompok kerja sesuai dengan
1.) Planning (perencanaan)
tugasnya masing-masing.
Berdasarkan hasil temuan, penulis
3.) Actuating (Penggerakan)
menyimpulkan bahwa tentang Rencana

Kerja Tahunan UPT Pasar Alok dapat Berdasarkan hasil temuan, penulis

dianilisis bahwa hasil penelitian pada menyimpulkan bahwa pada fungsi

indikator perencanaan adalah baik. Hal ini penggerakan yang dilakukan oleh

dikarenakan perencanaan dilakukan secara atasan kepada bawahan di UPT Pasar

terperinci dan mengikutsertakan pedagang Alok belum efektif. Jadi, dalam

melalui rapat dan sosialisasi di awal dan penggerakan atau pelaksanaan tidak

akhir tahun atau ketika ada perubahan lepas dari tanggung jawab dari atasan

peraturan yang berlaku. Perencanaan yang (kepala pasar) kepada bawahan


(petugas pasar) juga tidak lepas dari 1. Hasil penelitian pada indikator

keterlibatan pedagang. perencanaan adalah baik. Hal ini

4.) Controlling (Pengawasan) dikarenakan perencanaan dilakukan

Berdasarkan hasil temuan, penulis secara terperinci dan mengikutsertakan

menyimpulkan bahwa upaya pedagang melalui sosialisasi.

peningkatan keamanan dan 2. Kegiatan pengorganisasian sudah baik

ketertiban pasar sudah baik karena ada pembagian kelompok kerja

meskipun masih ada kendala untuk sesuai dengan tugasnya masing-

mengatur para pedagang yang masih masing

sulit untuk disesuaikan dengan 3. Fungsi penggerakan yang dilakukan

keadaan sekitar, dimana banyaknya oleh atasan kepada bawahan di UPT

para pedagang yang tidak mau Pasar Alok belum efektiv, karena

disiplin juga kurang rutinnya petugas kurangnya keterlibatan atau tangggung

pasar untuk menertibkan para jawab petugas dalam melaksanakan

pedagang. tugasnya. Juga dapat dikatakan

D. KESIMPULAN kegagalan Kepala UPT Pasar dalam

Berdasarkan hasil penelitian yang menggerakkan para staf.

telah dilakukan mengenai Pengelolaan Pasar 4. Kegiatan pengawasan belum berjalan

Tradisional Alok di Kota Maumere dalam optimal karena masih adanya sampah

Rangka meningkatkan Pendapatan Asli yang berserakan, kurangnya kesadaran

Daerah, maka pada BAB ini dikemukakan pedagang membayar retribusi, kurang

beberapa kesimpulan yaitu: tegasnya petugas pasar dalam

memungut retribusi, dan penetapan


kebijakan yang kurang sesusai dengan kesadaran dalam menjaga kebersihan,

lingkungan pasar, para pedagang yang membayar retribusi, dan juga dalam

tidak tertib dan kurang rutinnya menjaga ketertiban dalam pasar.

petugas pasar untuk menertibkan para 3. Harus adanya tindakan tegas dari

pedagang. pihak UPT Pasar Alok dalam

memberikan sanksi bagi para

5.2 Saran pedagang yang tidak disiplin.

Berdasarkan pada kesimpulan yang 4. Para pedagang harus meningkatkan

didapat dari hasil penelitian, maka peneliti pengelolaan Pasar Alok dengan tertib

dapat memberikan beberapa saran mengenai dalam melaksanakan peraturan yang

Pengelolaan Pasar Tradisional Alok di Kota telah ditetapkan.

Maumere dalam Rangka Peningkatan

Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten

Sikka. Saran yang diberikan antara lain:

1. Kepala UPT Pasar Alok dan para

pegawai harus lebih berpartisipasi dan

rutin dalam melaksanakan tugasnya.

2. Kepala UPT Pasar Alok selaku

pimpinan dalam mengelola Pasar Alok

harus menumbuhkan kesadaran baik

bagi petugas maupun para pedagang

dalam menciptakan lingkungan sesuai

tujuan yang ingin dicapai. Seperti


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Choliq, Op. Cit., Manajemen Haji dan Wisata Religi, hlm. 14

Abdullah, Thamrin. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta. PT. Rajawali Pers

Ahmad Yani, Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia. (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 65

Eeng Ahmad dan Epi Indriani, Bimbingan Kompetetisi Ekonomi, (Bandung: Grafindo Media

Pratama, 2007), hlm.94

Hani T. Handoko, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE, 2012), hlm. 32

Hasibuan, H. Malayu S.P. 1996. Manajemen.:Dasar, Pengertian dan Masalah.

Jakarta: PT. Toko Gunung Agung

Hendriansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta:

Salemba Humanika

Hermanto Malano, 2011. Selamatkan Pasar Tradisional, Jakarta. Penerbit GRAMEDIA. (hlm

1)

Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2014), hlm.5

Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 171

Mahmudi, Op. Cit., hlm. 73

Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi

Aksara,2011), hlm.96

Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja


Rosdakarya

Muhammad Munir, Manajemen Dakwah, (jakarta: Prenada Media Group, Cetakan

ke-2, 2009), hlm.9

Panji Anoraga, Op. Cit., hlm. 113

Pulungan, Yogi R. L. 2000. Pedoman Pembinaan Pasar Daerah. Diklat Manajemen Pasar

Daerah, badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri

Rahardjo Adisasmita, Pembiayaan Pembangunan Daerah, ( Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2011),

hlm. 115

R. Supomo, Pengantar Manajemen, (Bandung: YramaWidya, 2018)

Siswanto, 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta. PT. Bumi Aksara

Siti Fatimah Nurhayati, Pengelolaan Pasar Tradisional Berbasis Musyawarah Untuk Mufakat,

Jurnal Manajemen Dan Bisnis Volume 18, Nomor 1, Juni 2014, hlm. 51

Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 108

Subowo, Eko. 2002. Pokok-Pokok Pikiran Manajemen Pasar. Badan Pendidikan dan Pelatihan

Departemen Dalam Negeri

Sugiyono, 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Bandung :Alfabeta

Sutiyanto. 2008. Masa Depan Pasar Tradisional .Dirjen Cipta Karya

DOKUMEN

Rangkuman Pelaksanaan Kegiatan Penataan Oleh Tim Pembinaan, Penataan dan Pengawasan

Pasar Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sikka


Realisasi Pendapatan Asli Daerah Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka

Tahun Anggaran 2019

Peraturan Bupati Sikka Nomor 16 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Sikka

Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Peninjauan Tarif Retribusi Pelayanan Pasar

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Dasar 1945

Anda mungkin juga menyukai