14 27 1 SM
14 27 1 SM
Christy Atika Sari1*, Eko Hari Rachmawanto2, Edi Jaya Kusuma3, Christanto
Antonius Haryanto4
1,2,3,4
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian
Nuswantoro
Jl. Imam Bonjol 207 Semarang 50131
*
Email: atika.sari@dsn.dinus.ac.id
Abstrak
Triple Data Encryption Standard (3DES) dipilih karena mempunyai keunggulan dalam
kriptografi kunci simetris dengan variasi kunci sebanyak 3 kali. Variasi kunci
digunakan untuk menambah keamanan. Menurut literatur, 3DES lebih aman dibanding
DES. Pada makalah ini, media yang digunakan adalah citra digital grayscale dengan
ukuran 64x64 piksel dan 128x128 piksel. Dengan tujuan perolehan invisibility yang
lebih baik, 3DES dikombinasi dengan End of File (EOF). EOF mempunyai keunggulan
yaitu dapat digunakan pada semua jenis dan ukuran file. Hasil eksperimen telah
dievaluasi dengan perhitungan nilai Peak Signal to Noise Ratio (PSNR), komparasi
histogram citra asli dan citra hasil kriptografi, serta perhitungan waktu tempuh
enkripsi dan dekripsi. Nilai PSNR tertinggi yaitu 29 dB pada ukuran citra 128x128
piksel sedangkan pada ukuran 64x64 piksel didapat 24 dB.
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan terus meningkatnya teknologi, keamanan komputer merupakan sebuah
masalah yang saat ini dihadapi oleh perusahaan dalam berbagai bidang, khususnya dibidang
yang berhubungan dengan internet. Penggunaan internet sebagai media pengiriman data
tergolong sangat tinggi, mengingat kecepatan dan kemudahan dalam penggunaanya saat ini.
Namun mengingat persaingan dari beberapa perusahaan yang ada, muncul kemungkinan
terjadi kecurangan dalam persaingan bisnis yang ada. Salah satu contohnya adalah dengan
menyadap atau mencuri data yang dikirim oleh suatu perusahaan menggunakan internet, dan
kemudian menjiplak ide atau gagasan yang dimiliki oleh persahaan lain. Untuk itu didalam
proses pengirimannya perlu dilakukan proses kriptografi. Kriptografi merupakan ilmu yang
digunakan untuk mengamankan data penting (Nilesh and Nagle, 2014). Data tersebut diolah
sedemikian rupa menjadi sebuah simbol tertentu sehingga tidak bisa dibaca oleh orang
awam. Sampai saat ini terdapat beberapa algoritma kriptografi yang ada untuk
menyembunyikan data, salah satunya adalah Triple DES (Data Encyrption Standard).
Algoritma Triple DES merupakan pengembangan dari teknik algoritma DES (Data
Encyrption Standard) (Kusuma et al., 2017) yang telah ada sebelumnya untuk meningkatkan
keamanan data.
Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, kriptografi saja
dinilai belum cukup untuk mengamankan data. Untuk itu perlu dilakukan penyembuyian file
hasil enkripsi kedalam file yang lainnya agar data yang disembunyikan tidak mencurigakan
bagi orang yang tidak berkepentingan. Proses penyembunyian ini lebih dikenal dengan
steganografi. Steganografi merupakan teknik penyembunyian sebuah file didalam file lain
tanpa merubah tampilan file asli (Ge, Huang and Wang, 2011), dimana salah satu contohnya
adalah algoritma End of File (EOF) (Sari and Rachmawanto, 2014). Dari kelebihan dan
kekurangan kedua metode diatas, maka gabungan metode tersebut bertujuan untuk
meningkatkan dan menjamin keamanan data dalam proses pengirimannya melalui media
internet.
Untuk membedakan eksperimen yang dilakukan, maka dalam makalah ini algoritma
yang digunakan yaitu 3DES dan EOF dengan objek penelitian berupa citra berformat .bmp,
dan .png dengan ukuran 64 x 64 piksel serta 128 x 128 piksel sebanyak 10 buah gambar
dengan format warna grayscale. Kunci enkripsi dan dekripsi yang digunakan berupa teks
sejumlah 8 bit yang akan diinputkan sebanyak 3 buah yang telah dieksekusi menggunakan
bahasa pemrograman Matlab 2015b.
(1)
(2)
merupakan dekripsi 3DES terhadap C dengan menggunakan kunci yang
disebut dengan k1, k2, dan k3. Enkripsi 3DES dengan menggunakan 2 atau 3 kunci yang
berbeda dinilai masih tangguh untuk penggunaan sekarang ini.
Mulai
Plain File
Tidak
Citra
Ya
Input Key (Plain
Text)
Algoritma
3DES
3DES
Cipher File
(3DES)
Input Plain File
(EOF)
Algoritma EOF
EOF
Selesai
Berdasarkan gambar diatas dapat diuraikan uraian sebagai berikut. Data berbentuk citra
yang akan diuji pertama-tama dipersiapkan terlebih dahulu. Inputan akan dicek terlebih
dahulu apakah file tersebut adalah citra atau tidak. Jika file itu bukan merupakan citra akan
diminta inputan kembali, jika inputan tersebut merupakan citra maka akan diteruskan ke
langkah berikutnya. Akan diminta inputan berupa kunci sebanyak 3 buah berupa plain teks
8-bit yang akan diinputkan pada program matlab untuk meng-enkripsi citra dengan 3DES.
3DES akan diproses dengan menggunakan detail sebagai berikut :
1) Enkripsi dilakukan terhadap naskah asli dengan menggunakan kunci K1.
2) Dekripsi dilakukan terhadap hasil pertama dengan menggunakan kunci K2.
3) Enkripsi dilakukan terhadap hasil kedua dengan menggunakan kunci K3.
Setelah proses enkripsi menggunakan 3DES selesai, akan dihasilkan Cipher File 3DES.
Langkah selanjutnya akan diminta file inputan yang akan digunakan sebagai tempat
disembunyikannya citra yang sebelumnya telah di enkripsi tersebut. Untuk melakukan
penyembunyian file tersebut, digunakan metode End of File. Setelah dilakukan proses
enkripsi dengan menggunakan End of File, akan didapatkan Cipher File Final. Cipher File
tersebut sudah bisa dikirim melalui media internet dengan keamanan yang baik.
Mulai
Cipher File
Tidak
File
Ya
Algoritma
EOF EOF
Text)
Algoritma 3DES
Plain File
3DES
Selesai
Berdasarkan gambar diatas dapat diuraikan uraian sebagai berikut. Data yang akan
didekripsi berbentuk file dipersiapkan terlebih dahulu. Inputan akan di cek terlebih dahulu
apakah format file tersebut memenuhi atau tidak. Jika format file itu tidak memenuhi maka
akan diminta inputan kembali, jika inputan tersebut memenuhi format maka akan diteruskan
ke langkah berikutnya. File akan didekripsi dengan menggunakan metode End of File
sehingga menghasilkan Cipher File (3DES). Langkah selanjutnya diminta inputan berupa
kunci sebanyak 3 buah berupa plain teks 8-bit yang akan diinputkan pada program matlab
untuk mendekripsi citra dengan algoritma 3DES. Proses dekripsi akan diproses dengan
menggunakan detail sebagai berikut :
1) Dekripsi dilakukan terhadap cipher file dengan menggunakan kunci K1.
2) Enkripsi dilakukan terhadap hasil pertama dengan menggunakan kunci K2.
3) Dekripsi dilakukan terhadap hasil kedua dengan menggunakan kunci K3.
Setelah proses enkripsi menggunakan 3DES selesai, akan dihasilkan Plain File berupa
citra awal. Plain File tersebut sudah bisa digunakan kembali.
6. HASIL PENELITIAN
Pengolahan dari waktu enkripsi dan waktu dekripsi untuk setiap gambar yang dilakukan
dengan menggunakan kombinasi 3DES-EOF dapat dilihat pada Tabel 2 telah dilakukan uji
waktu tempuh proses enkripsi dan dekripsi.
Berdasarkan Tabel 2, dapat disimpulkan bahwa grafik waktu tempuh proses enkripsi
dan dekripsi sesuai Gambar 3.
671.701119
64x64 128x128
674.46496
173.557045
182.88391
ENKRIPSI DEKRIPSI
Waktu Tempuh
Evaluasi lain yang telah dilakukan yaitu perhitungan nilai Peak Signal to Noise Ratio
(PSNR), seperti tampak pada Gambar 4 dibawah ini.
Berdsarkan Gambar 4, nilai PSNR yang didapatkan dari citra berukuran 128x128 yang
diolah dengan menggunakan algoritma EOF (End of File) kan kedalam citra watch.png
bervariasi dari 27 dB hingga 29 dB. Sedangkan untuk citra ukuran 64x64 piksel menunjukan
nilai PSNR yang bervariasi dari 22 hingga 24 dB.
Berikutnya dalam makalah ini telah disajikan hasil komparasi enkripsi dan dekripsi
gambar pada masing-masing ukuran citra yang digunakan. Pada Tabel 3, telah diilustrasikan
hasil enkripsi citra ukuran 64x64 piksel pada 10 sampel citra dengan citra yang sama namun
ukuran berbeda.
Tabel 3. Komparasi hasil enkripsi pada citra 64x64 piksel dan 128x128 piksel
64 x 64 piksel 128x128 piksel
Citra Asli Histogram Citra Histogram Citra
Histogram Histogram
Citra Asli Ekripsi Citra Asli Ekripsi
Menurut Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa gambar citra asli yang berukuran baik
64x64 maupun 128x128 memiliki histogram sebaran citra yang jelas. Sedangkan untuk hasil
enkripsi citra yang ada menghasilkan sebaran nilai citra yang berbeda dari citra awal,
sehingga dapat diketahui bahwa enkripsi telah berjalan dengan baik.
7. KESIMPULAN
Berdasarkan pada penelitian yang sudah dilakukan dengan mengkombinasi 3DES (Data
Encryption Standard) dan EOF (End of File) pada citra digital, didapatkan kesimpulan yaitu
gabungan dari kedua metode 3DES (Data Encryption Standard) dan EOF (End of File) telah
berhasil diimplementasikan kedalam citra grayscale berukuran 64x64 piksel dan 128x128
piksel dengan format citra .png dan .bmp. Proses enkripsi kriptografi dengan metode 3DES
(Data Encryption Standard) telah diimplementasikan dengan program Matlab melalui
beberapa tahap yaitu proses input plain file, kemudian proses input 3 buah kunci yang akan
digunakan pada algoritma 3DES (Data Encryption Standard) dilanjutkan pemrosesan End of
File (EOF). Sebelum dilakukan proses enkripsi akan dilakukan beberapa pengecekan
terhadap inputan yang diberikan pada beberapa hal, yaitu:
1) Plain file inputan merupakan citra dengan format .png atau .bmp.
2) Kunci berjumlah 3 buah dengan masing- masing kunci terdiri dari 8 buah karakter.
3) Jika kedua proses tersebut telah terpenuhi maka akan dilanjutkan kedalam proses
enkripsi dari algoritma 3DES (Data Encryption Standard). Untuk proses perhitungan
yang akan digunakan sebagai sampel akan diambil dari 8 piksel awal citra.
Selanjutnya, proses enkripsi yang dilakukan pada EOF (End of File) dilakukan dengan
cara menyisipkan nilai piksel dari cipher file 3DES (Data Enryption Standard) pada nilai
akhir citra yang digunakan, yaitu watch.png dengan format warna grayscale. Untuk proses
algoritma EOF (End of File) akan diambil sampel dari watch.png sebanyak 8x8 piksel.
Untuk nilai piksel dari gambar yang akan disisipkan merupakan hasil dari sampel
perhitungan 3DES (Data Encryption Standard) yang sudah dihitung sebelumnya. Algoritma
EOF (End of File) yang akan diimplementasikan akan diberikan sedikit modifikasi, yaitu
sebelum menambahkan nilai piksel gambar kedalam media watch.png akan ditambahkan
piksel dengan nilai 0 untuk memudahkan didalam proses dekripsi
Hasil eksperimen dievaluasi melalui waktu tempuh, histogram dan nilai PSNR. Waktu
tempuh terendah yang dihasilkan adalah 173.557045 detik untuk citra berukuran 64x64
piksel, dan 671.701119 detik untuk citra berukuran 128x128 piksel. Nilai PSNR yang
dihasilkan bervariasi dari 22 dB hingga 29 dB. Untuk penelitian selanjutnya adalah citra
media yang digunakan tidak terbatas hanya pada ukuran 64x64 piksel dan 128x128 piksel
dengan format .png dan .bmp saja, tetapi dapat dilakukan penelitian mengenai ukuran citra
yang lainnya beserta dengan format citra yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Abd Elminaam, D. S., Kader, H. M. A. and Hadhoud, M. M. (2010) ‘Evaluating the
performance of symmetric encryption algorithms’, International Journal of Network
Security, 10(3), pp. 213–219. doi: 10.7763/IJCTE.2009.V1.54.
Aleisa, N. (2015) ‘A Comparison of the 3DES and AES Encryption Standards’,
International Journal of Security and Its Applications, 9(7), pp. 241–246. doi:
10.14257/ijsia.2015.9.7.21.
Anggraini, Y. and Sakti, D. V. S. Y. (2014) ‘Penerapan Steganografi Metode End of File (
Eof ) Dan Enkripsi Metode Data Encryption Standard ( Des ) Pada Aplikasi
Pengamanan Data Gambar Berbasis Java’, in Konferensi Nasional Sistem Informasi,
STMIK Dipanegara Makassar, pp. 1743–1753.
Ardiansyah, G. et al. (2017) ‘Hybrid Method using 3-DES , DWT and LSB for Secure Image
Steganography Algorithm’, in 2017 2nd International Conferences on Information
Technology, Information Systems and Electrical Engineering (ICITISEE), pp. 248–
253.
Ge, H., Huang, M. and Wang, Q. (2011) ‘Steganography and steganalysis based on digital
image’, in 2011 4th International Congress on Image and Signal Processing. Ieee, pp.
252–255. doi: 10.1109/CISP.2011.6099953.
Iswahyudi, C., Setyaningsih, E. and Widyastuti, N. (2012) ‘Pengamanan kunci enkripsi citra
pada algoritma super enkripsi menggunakan metode end of file’, Prosiding Seminar
Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III, (November), pp. 278–285.
Kusuma, E. J. et al. (2017) ‘An Imperceptible LSB Image Hiding on Edge Region Using