Anda di halaman 1dari 10

Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018 ISBN: 978-602-1180-86-0

KOMBINASI TRIPLE DATA ENCRYPTION STANDARD (3DES) DAN END OF


FILE (EOF) PADA KRIPTO-STEGANO CITRA GRAYSCALE

Christy Atika Sari1*, Eko Hari Rachmawanto2, Edi Jaya Kusuma3, Christanto
Antonius Haryanto4
1,2,3,4
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian
Nuswantoro
Jl. Imam Bonjol 207 Semarang 50131
*
Email: atika.sari@dsn.dinus.ac.id

Abstrak

Triple Data Encryption Standard (3DES) dipilih karena mempunyai keunggulan dalam
kriptografi kunci simetris dengan variasi kunci sebanyak 3 kali. Variasi kunci
digunakan untuk menambah keamanan. Menurut literatur, 3DES lebih aman dibanding
DES. Pada makalah ini, media yang digunakan adalah citra digital grayscale dengan
ukuran 64x64 piksel dan 128x128 piksel. Dengan tujuan perolehan invisibility yang
lebih baik, 3DES dikombinasi dengan End of File (EOF). EOF mempunyai keunggulan
yaitu dapat digunakan pada semua jenis dan ukuran file. Hasil eksperimen telah
dievaluasi dengan perhitungan nilai Peak Signal to Noise Ratio (PSNR), komparasi
histogram citra asli dan citra hasil kriptografi, serta perhitungan waktu tempuh
enkripsi dan dekripsi. Nilai PSNR tertinggi yaitu 29 dB pada ukuran citra 128x128
piksel sedangkan pada ukuran 64x64 piksel didapat 24 dB.

Kata kunci: kriptografi, steganografi, 3DES, EOF, citra grayscale

1. PENDAHULUAN
Seiring dengan terus meningkatnya teknologi, keamanan komputer merupakan sebuah
masalah yang saat ini dihadapi oleh perusahaan dalam berbagai bidang, khususnya dibidang
yang berhubungan dengan internet. Penggunaan internet sebagai media pengiriman data
tergolong sangat tinggi, mengingat kecepatan dan kemudahan dalam penggunaanya saat ini.
Namun mengingat persaingan dari beberapa perusahaan yang ada, muncul kemungkinan
terjadi kecurangan dalam persaingan bisnis yang ada. Salah satu contohnya adalah dengan
menyadap atau mencuri data yang dikirim oleh suatu perusahaan menggunakan internet, dan
kemudian menjiplak ide atau gagasan yang dimiliki oleh persahaan lain. Untuk itu didalam
proses pengirimannya perlu dilakukan proses kriptografi. Kriptografi merupakan ilmu yang
digunakan untuk mengamankan data penting (Nilesh and Nagle, 2014). Data tersebut diolah
sedemikian rupa menjadi sebuah simbol tertentu sehingga tidak bisa dibaca oleh orang
awam. Sampai saat ini terdapat beberapa algoritma kriptografi yang ada untuk
menyembunyikan data, salah satunya adalah Triple DES (Data Encyrption Standard).
Algoritma Triple DES merupakan pengembangan dari teknik algoritma DES (Data
Encyrption Standard) (Kusuma et al., 2017) yang telah ada sebelumnya untuk meningkatkan
keamanan data.
Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, kriptografi saja
dinilai belum cukup untuk mengamankan data. Untuk itu perlu dilakukan penyembuyian file
hasil enkripsi kedalam file yang lainnya agar data yang disembunyikan tidak mencurigakan
bagi orang yang tidak berkepentingan. Proses penyembunyian ini lebih dikenal dengan
steganografi. Steganografi merupakan teknik penyembunyian sebuah file didalam file lain
tanpa merubah tampilan file asli (Ge, Huang and Wang, 2011), dimana salah satu contohnya
adalah algoritma End of File (EOF) (Sari and Rachmawanto, 2014). Dari kelebihan dan
kekurangan kedua metode diatas, maka gabungan metode tersebut bertujuan untuk
meningkatkan dan menjamin keamanan data dalam proses pengirimannya melalui media
internet.
Untuk membedakan eksperimen yang dilakukan, maka dalam makalah ini algoritma
yang digunakan yaitu 3DES dan EOF dengan objek penelitian berupa citra berformat .bmp,

Fakultas Teknik – Universitas Muria Kudus 275


ISBN: 978-602-1180-86-0 Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018

dan .png dengan ukuran 64 x 64 piksel serta 128 x 128 piksel sebanyak 10 buah gambar
dengan format warna grayscale. Kunci enkripsi dan dekripsi yang digunakan berupa teks
sejumlah 8 bit yang akan diinputkan sebanyak 3 buah yang telah dieksekusi menggunakan
bahasa pemrograman Matlab 2015b.

2. STATE OF THE ART


Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, 3DES dan EOF telah dilakukan oleh
Noura Aleisa tahun 2015 (Aleisa, 2015) melakukan eksperimen untuk membandingkan
metode kriptografi Triple DES serta Advanced Encryption Standard (AES) baik dari segi
keamanan maupun kemudahan penggunaannya. Gurpreet Singh, Supriya menjelaskan
tentang perbandingan antara metode kriptografi Rivest Shamir Adleman (RSA), DES, 3DES,
serta AES didalam beberapa aspek, termasuk didalamnya adalah tingkat keamanan,
kecepatan maupun kemudahan penggunaannya (Singh and Supriya, 2013). Christy Atika
Sari, Eko Heri Rachmawanto telah meneliti mengenai kombinasi antara metode Vernam
Cipher dan End of File dalam mengamankan data citra (Sari and Rachmawanto, 2014).
Yayuk Anggraini, Dolly Virgian Shaka Yudha Sakti mengimplementasikan kombinasi antara
metode kriptografi Data Encryption Standard (DES) dengan steganografi End of File (EOF)
untuk mengamankan data yang dikirim oleh perusahaan Jogjack Factory Outlet melalui
media internet (Anggraini and Sakti, 2014). Heru Lestiawan, Reza Dwi Oktaf Purnama
meneliti bagaimana meningkatkan keamanan pengiriman citra melalui internet dengan
penggunaan metode Cipher Block Chaining (CBC) dan End of File (EOF) (Purnama Reza
Dwi Oktaf, 2016).

Tabel 1. State of the art penelitian 3DES-EOF


Peneliti Tahun Judul Metode Hasil
Noura Aleisa 2015 A Comparison of the 3DES, Algoritma 3DES dinilai
3DES and AES AES masih mampu didalam
Encryption Standards pengamanan data, dan
tergolong baik untuk saat
ini. Meskipun AES dinilai
masih menempati tempat
yang terbaik dalam sisi
kecepatan.
Gurpreet Singh, 2013 A Study of Encryption RSA, DES, Berdasarkan penelitian
Supriya Algorithms (RSA, 3DES, yang dilakukan 3DES
DES, 3DES and AES) AES menempati urutan kedua
didalam tingkat
keamananannya, dan cukup
dipertimbangkan sebagai
saingan AES.
Christy Atika 2014 Gabungan Algoritma Vernam Dari gabungan Vernam
Sari, Eko Hari Vernam Cipher dan Cipher, Cipher dan End of File data
Rachmawanto End of File Untuk End of File yang dikirim melalui
Keamanan Data (EOF) internet bisa lebih aman.
Yayuk 2014 Penerapan DES, End Dari gabungan dua metode
Anggraini, Dolly Steganografi Metode of File DES dan End of File
Virgian Yudha End of File (EOF) dan (EOF) diketahui bahwa keamanan
Sakti Enkripsi Metode Data data yang dienkripsi
Encryption Standard meningkat sehingga
(DES) pada Aplikasi perusahaan tidak
Pengamanan Data mengalami kerugian
Gambar Berbasis Java karena pencurian data.
Programming

276 Fakultas Teknik – Universitas Muria Kudus


Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018 ISBN: 978-602-1180-86-0

Peneliti Tahun Judul Metode Hasil


Heru Lestiawan, 2016 Pengamanan Dokumen Cipher Dengan gabungan metode
Reza Dwi Oktaf Teks Menggunakan Block Cipher Block Chaining dan
Purnama Algoritma Kriptografi Chaining End of File diketahui
Mode Operasi Cipher (CBC), bahwa keamanan data citra
Block Chaining (CBC) End of File yang dikirim meningkat,
dan Steganografi (EOF) serta tidak didapati adanya
Metode End of File perubahan pada kualitas
(EOF) gambar yang terlalu jauh.

3. TRIPLE DATA ENCRYPTION STANDARD (3DES)


Pada tahun 1976 National Bureau of Standard menetapkan salah satu metode kriptografi
yang diakui di dunia, yaitu DES (Data Encryption Standard). DES merupakan algoritma
kriptografi simetris dengan jenis cipherblok. Kriptografi simetris meruakan Algoritma
simetri merupakan metode yang akan menggunakan kunci yang sama didalam proses
enkripsi dan dekripsinya. Cipherblok merupakan jenis kriptografi asimetris yang memiliki
ukuran bit yang tetap atau sudah pasti, yaitu 64 bit untuk DES (Kusuma et al., 2017). Triple
DES merupakan pengembangan dari algoritma Double DES yang sebelumnya sudah pernah
ada untuk mengingkatkan keamanan DES (Ardiansyahs et al., 2017). Algoritma Triple DES
menggunakan 3 kunci didalam proses enkripsi dan dekripsinya. Variasi kunci didalam Triple
DES bisa digolongkan menjadi 3 yaitu dengan menggunakan 1 kunci yang sama, 2 kunci
yang berbeda, atau 3 kunci yang berbeda satu sama lain.

Gambar 1. Alur Enkripsi Dekripsi pada algoritma 3DES


(Abd Elminaam, Kader and Hadhoud, 2010)
Berdasarkan Gambar 1, dapat diketahui detail proses enkripsi 3DES yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1) Enkripsi dilakukan terhadap naskah asli dengan menggunakan kunci K1.
2) Dekripsi dilakukan terhadap hasil pertama dengan menggunakan kunci K2.
3) Enkripsi dilakukan terhadap hasil kedua dengan menggunakan kunci K3.
Rumus enkripsi untuk 3DES dapat diuraikan sebagai berikut :

(1)

merupakan enkripsi 3DES terhadap P dengan menggunakan kunci yang


disebut dengan k1, k2, dan k3. Sedangkan merupakan enkripsi DES terhadap P
dengan kunci kn. Untuk merupakan dekripsi DES terhadap P dengan menggunakan
kunci kn.
Rumus dekripsi untuk 3DES dapat diuraikan sebagai berikut :

(2)
merupakan dekripsi 3DES terhadap C dengan menggunakan kunci yang
disebut dengan k1, k2, dan k3. Enkripsi 3DES dengan menggunakan 2 atau 3 kunci yang
berbeda dinilai masih tangguh untuk penggunaan sekarang ini.

Fakultas Teknik – Universitas Muria Kudus 277


ISBN: 978-602-1180-86-0 Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018

4. END OF FILE (EOF)


EoF (End of File) merupakan salah satu metode didalam steganografi yang bertujuan
untuk menyisipkan data pada nilai akhir suatu file (Muslih and Rachmawanto, 2016). Dalam
tekniknya End of File akan meyisipkan data ke akhir file tersebut dengan memberikan tanda
khusus yang terdapat di awal dan akhir file tersebut. Least Significant Bit memiliki beberapa
perbedaan dengan metode End of File Di dalam metode End of File, pesan yang akan
disisipkan ukurannya tidak harus lebih kecil dibandingkan dengan citra yang akan disisipi
(Iswahyudi, Setyaningsih and Widyastuti, 2012). Untuk perbedaan kualitas dari citra yang
disisipi dari kedua metode diatas, Least Significant Bit akan menghasilkan citra dengan
penurunan kualitas, sedangkan untuk End of File tidak ada penurunan kualitas sama sekali,
hanya saja akan terjadi perubahan ukuran citra hasil.

5. SKEMA DAN URGENSI PENELITIAN


Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan pengumpulan data dari
repositori online yang diolah ke dalam format grayscale yang diperoleh dari
http://www.petitcolas.net/watermarking/image_database/. Untuk kunci enkripsi dan dekripsi
yang akan digunakan diperoleh dengan menggunakan inputan dari user. Kunci yang
digunakan berjumlah 3 buah, yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode kriptografi
Triple Data Encryption Standard (3 DES) dan metode steganografi (EOF) End of File.
Untuk Triple DES merupakan teknik yang akan digunakan untuk memanipulasi informasi
berbentuk citra dengan kunci sebanyak 3 buah dengan ukuran 8-bit yang akan diinputkan
oleh user. Untuk metode (EOF) End of File merupakan teknik dari steganografi yang
bertujuan untuk menyisipkan informasi berbentuk citra yang sudah terlebih dahulu diolah
dengan metode Triple DES kedalam sebuah file. Proses enkripsi dan dekripsi telah
diilustrasikan pada Gambar 2 dan Gambar 3.

Mulai

Plain File

Tidak

Citra

Ya
Input Key (Plain
Text)
Algoritma
3DES
3DES
Cipher File
(3DES)
Input Plain File
(EOF)
Algoritma EOF
EOF

Selesai

Gambar 2. Proses enkripsi pada kombinasi 3DES-EOF

278 Fakultas Teknik – Universitas Muria Kudus


Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018 ISBN: 978-602-1180-86-0

Berdasarkan gambar diatas dapat diuraikan uraian sebagai berikut. Data berbentuk citra
yang akan diuji pertama-tama dipersiapkan terlebih dahulu. Inputan akan dicek terlebih
dahulu apakah file tersebut adalah citra atau tidak. Jika file itu bukan merupakan citra akan
diminta inputan kembali, jika inputan tersebut merupakan citra maka akan diteruskan ke
langkah berikutnya. Akan diminta inputan berupa kunci sebanyak 3 buah berupa plain teks
8-bit yang akan diinputkan pada program matlab untuk meng-enkripsi citra dengan 3DES.
3DES akan diproses dengan menggunakan detail sebagai berikut :
1) Enkripsi dilakukan terhadap naskah asli dengan menggunakan kunci K1.
2) Dekripsi dilakukan terhadap hasil pertama dengan menggunakan kunci K2.
3) Enkripsi dilakukan terhadap hasil kedua dengan menggunakan kunci K3.

Setelah proses enkripsi menggunakan 3DES selesai, akan dihasilkan Cipher File 3DES.
Langkah selanjutnya akan diminta file inputan yang akan digunakan sebagai tempat
disembunyikannya citra yang sebelumnya telah di enkripsi tersebut. Untuk melakukan
penyembunyian file tersebut, digunakan metode End of File. Setelah dilakukan proses
enkripsi dengan menggunakan End of File, akan didapatkan Cipher File Final. Cipher File
tersebut sudah bisa dikirim melalui media internet dengan keamanan yang baik.

Mulai

Cipher File

Tidak
File

Ya

Algoritma
EOF EOF

Cipher File (3DES)

Input Key (Plain


I n p u t K e y 8 - b i t

Text)
Algoritma 3DES

Plain File
3DES

Selesai

Gambar 3. Proses enkripsi pada kombinasi 3DES-EOF

Fakultas Teknik – Universitas Muria Kudus 279


ISBN: 978-602-1180-86-0 Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018

Berdasarkan gambar diatas dapat diuraikan uraian sebagai berikut. Data yang akan
didekripsi berbentuk file dipersiapkan terlebih dahulu. Inputan akan di cek terlebih dahulu
apakah format file tersebut memenuhi atau tidak. Jika format file itu tidak memenuhi maka
akan diminta inputan kembali, jika inputan tersebut memenuhi format maka akan diteruskan
ke langkah berikutnya. File akan didekripsi dengan menggunakan metode End of File
sehingga menghasilkan Cipher File (3DES). Langkah selanjutnya diminta inputan berupa
kunci sebanyak 3 buah berupa plain teks 8-bit yang akan diinputkan pada program matlab
untuk mendekripsi citra dengan algoritma 3DES. Proses dekripsi akan diproses dengan
menggunakan detail sebagai berikut :
1) Dekripsi dilakukan terhadap cipher file dengan menggunakan kunci K1.
2) Enkripsi dilakukan terhadap hasil pertama dengan menggunakan kunci K2.
3) Dekripsi dilakukan terhadap hasil kedua dengan menggunakan kunci K3.

Setelah proses enkripsi menggunakan 3DES selesai, akan dihasilkan Plain File berupa
citra awal. Plain File tersebut sudah bisa digunakan kembali.

6. HASIL PENELITIAN
Pengolahan dari waktu enkripsi dan waktu dekripsi untuk setiap gambar yang dilakukan
dengan menggunakan kombinasi 3DES-EOF dapat dilihat pada Tabel 2 telah dilakukan uji
waktu tempuh proses enkripsi dan dekripsi.

Tabel 2. Evaluasi waktu tempuh kombinasi algoritma 3DES-EOF


Ukuran
No Nama Citra Waktu tempuh (detik)
(piksel)
Enkripsi Dekripsi
1 bandon.png 64x64 186.327813 183.339338
2 brandyrose.bmp 64x64 188.654173 191.076875
3 fishingboat.png 64x64 188.083258 182.21063
4 fourviere.bmp 64x64 187.40832 180.834866
5 newyork.png 64x64 187.61949 173.557045
6 opera.bmp 64x64 186.024846 187.84159
7 peppers.png 64x64 183.808263 189.376441
8 skyline_arch.bmp 64x64 188.71207 185.025017
9 watch.png 64x64 182.88391 175.331027
10 waterfall.bmp 64x64 185.367546 177.213956
11 bandon.png 128x128 719.854545 703.332552
12 brandyrose.bmp 128x128 707.546174 671.701119
13 fishingboat.png 128x128 701.993725 677.9861
14 fourviere.bmp 128x128 703.091911 680.99912
15 newyork.png 128x128 700.527011 690.29991
16 opera.bmp 128x128 678.654347 682.23751
17 peppers.png 128x128 674.46496 677.21031
18 skyline_arch.bmp 128x128 679.199649 675.2175
19 watch.png 128x128 675.927306 681.9931
20 waterfall.bmp 128x128 679.346803 675.22371

Berdasarkan Tabel 2, dapat disimpulkan bahwa grafik waktu tempuh proses enkripsi
dan dekripsi sesuai Gambar 3.

280 Fakultas Teknik – Universitas Muria Kudus


Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018 ISBN: 978-602-1180-86-0

GRAFIK WAKTU TEMPUH

671.701119
64x64 128x128

674.46496

173.557045
182.88391

ENKRIPSI DEKRIPSI
Waktu Tempuh

Gambar 3. Grafik waktu tempuh 3DES-EOF

Evaluasi lain yang telah dilakukan yaitu perhitungan nilai Peak Signal to Noise Ratio
(PSNR), seperti tampak pada Gambar 4 dibawah ini.

Gambar 4. Komparasi nilai PSNR kombinasi 3DES-EOF

Berdsarkan Gambar 4, nilai PSNR yang didapatkan dari citra berukuran 128x128 yang
diolah dengan menggunakan algoritma EOF (End of File) kan kedalam citra watch.png
bervariasi dari 27 dB hingga 29 dB. Sedangkan untuk citra ukuran 64x64 piksel menunjukan
nilai PSNR yang bervariasi dari 22 hingga 24 dB.

Fakultas Teknik – Universitas Muria Kudus 281


ISBN: 978-602-1180-86-0 Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018

Berikutnya dalam makalah ini telah disajikan hasil komparasi enkripsi dan dekripsi
gambar pada masing-masing ukuran citra yang digunakan. Pada Tabel 3, telah diilustrasikan
hasil enkripsi citra ukuran 64x64 piksel pada 10 sampel citra dengan citra yang sama namun
ukuran berbeda.

Tabel 3. Komparasi hasil enkripsi pada citra 64x64 piksel dan 128x128 piksel
64 x 64 piksel 128x128 piksel
Citra Asli Histogram Citra Histogram Citra
Histogram Histogram
Citra Asli Ekripsi Citra Asli Ekripsi

Menurut Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa gambar citra asli yang berukuran baik
64x64 maupun 128x128 memiliki histogram sebaran citra yang jelas. Sedangkan untuk hasil
enkripsi citra yang ada menghasilkan sebaran nilai citra yang berbeda dari citra awal,
sehingga dapat diketahui bahwa enkripsi telah berjalan dengan baik.
7. KESIMPULAN

282 Fakultas Teknik – Universitas Muria Kudus


Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018 ISBN: 978-602-1180-86-0

Berdasarkan pada penelitian yang sudah dilakukan dengan mengkombinasi 3DES (Data
Encryption Standard) dan EOF (End of File) pada citra digital, didapatkan kesimpulan yaitu
gabungan dari kedua metode 3DES (Data Encryption Standard) dan EOF (End of File) telah
berhasil diimplementasikan kedalam citra grayscale berukuran 64x64 piksel dan 128x128
piksel dengan format citra .png dan .bmp. Proses enkripsi kriptografi dengan metode 3DES
(Data Encryption Standard) telah diimplementasikan dengan program Matlab melalui
beberapa tahap yaitu proses input plain file, kemudian proses input 3 buah kunci yang akan
digunakan pada algoritma 3DES (Data Encryption Standard) dilanjutkan pemrosesan End of
File (EOF). Sebelum dilakukan proses enkripsi akan dilakukan beberapa pengecekan
terhadap inputan yang diberikan pada beberapa hal, yaitu:
1) Plain file inputan merupakan citra dengan format .png atau .bmp.
2) Kunci berjumlah 3 buah dengan masing- masing kunci terdiri dari 8 buah karakter.
3) Jika kedua proses tersebut telah terpenuhi maka akan dilanjutkan kedalam proses
enkripsi dari algoritma 3DES (Data Encryption Standard). Untuk proses perhitungan
yang akan digunakan sebagai sampel akan diambil dari 8 piksel awal citra.

Selanjutnya, proses enkripsi yang dilakukan pada EOF (End of File) dilakukan dengan
cara menyisipkan nilai piksel dari cipher file 3DES (Data Enryption Standard) pada nilai
akhir citra yang digunakan, yaitu watch.png dengan format warna grayscale. Untuk proses
algoritma EOF (End of File) akan diambil sampel dari watch.png sebanyak 8x8 piksel.
Untuk nilai piksel dari gambar yang akan disisipkan merupakan hasil dari sampel
perhitungan 3DES (Data Encryption Standard) yang sudah dihitung sebelumnya. Algoritma
EOF (End of File) yang akan diimplementasikan akan diberikan sedikit modifikasi, yaitu
sebelum menambahkan nilai piksel gambar kedalam media watch.png akan ditambahkan
piksel dengan nilai 0 untuk memudahkan didalam proses dekripsi
Hasil eksperimen dievaluasi melalui waktu tempuh, histogram dan nilai PSNR. Waktu
tempuh terendah yang dihasilkan adalah 173.557045 detik untuk citra berukuran 64x64
piksel, dan 671.701119 detik untuk citra berukuran 128x128 piksel. Nilai PSNR yang
dihasilkan bervariasi dari 22 dB hingga 29 dB. Untuk penelitian selanjutnya adalah citra
media yang digunakan tidak terbatas hanya pada ukuran 64x64 piksel dan 128x128 piksel
dengan format .png dan .bmp saja, tetapi dapat dilakukan penelitian mengenai ukuran citra
yang lainnya beserta dengan format citra yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
Abd Elminaam, D. S., Kader, H. M. A. and Hadhoud, M. M. (2010) ‘Evaluating the
performance of symmetric encryption algorithms’, International Journal of Network
Security, 10(3), pp. 213–219. doi: 10.7763/IJCTE.2009.V1.54.
Aleisa, N. (2015) ‘A Comparison of the 3DES and AES Encryption Standards’,
International Journal of Security and Its Applications, 9(7), pp. 241–246. doi:
10.14257/ijsia.2015.9.7.21.
Anggraini, Y. and Sakti, D. V. S. Y. (2014) ‘Penerapan Steganografi Metode End of File (
Eof ) Dan Enkripsi Metode Data Encryption Standard ( Des ) Pada Aplikasi
Pengamanan Data Gambar Berbasis Java’, in Konferensi Nasional Sistem Informasi,
STMIK Dipanegara Makassar, pp. 1743–1753.
Ardiansyah, G. et al. (2017) ‘Hybrid Method using 3-DES , DWT and LSB for Secure Image
Steganography Algorithm’, in 2017 2nd International Conferences on Information
Technology, Information Systems and Electrical Engineering (ICITISEE), pp. 248–
253.
Ge, H., Huang, M. and Wang, Q. (2011) ‘Steganography and steganalysis based on digital
image’, in 2011 4th International Congress on Image and Signal Processing. Ieee, pp.
252–255. doi: 10.1109/CISP.2011.6099953.
Iswahyudi, C., Setyaningsih, E. and Widyastuti, N. (2012) ‘Pengamanan kunci enkripsi citra
pada algoritma super enkripsi menggunakan metode end of file’, Prosiding Seminar
Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III, (November), pp. 278–285.
Kusuma, E. J. et al. (2017) ‘An Imperceptible LSB Image Hiding on Edge Region Using

Fakultas Teknik – Universitas Muria Kudus 283


ISBN: 978-602-1180-86-0 Prosiding SNATIF Ke -5 Tahun 2018

DES Encryption’, in International Conference on Innovative and Creative Information


Technology (ICITech), pp. 1–5.
Muslih and Rachmawanto, E. (2016) ‘PENGAMANAN FILE MULTIMEDIA DENGAN
METODE STEGANOGRAFI END OF FILE UNTUK MENJAGA’, Techno.COM,
15(1), pp. 1–6.
Nilesh, D. and Nagle, M. (2014) ‘The new cryptography algorithm with high throughput’, in
2014 International Conference on Computer Communication and Informatics. IEEE,
pp. 1–5. doi: 10.1109/ICCCI.2014.6921739.
Purnama Reza Dwi Oktaf, L. H. (2016) ‘Pengamanan Dokumen Teks Menggunakan
Algoritma Kriptografi Mode Operasi Cipher Block Chaining (Cbc) Dan Steganografi
Metode End of File (Eof)’, Techno.COM, 15(1), pp. 22–31.
Sari, C. A. and Rachmawanto, E. H. (2014) ‘Gabungan Algoritma Vernam Chiper Dan End
of File’, Techno.COM, 13(3), pp. 150–157.
Singh, G. and Supriya, S. (2013) ‘A Study of Encryption Algorithms (RSA, DES, 3DES and
AES) for Information Security’, International Journal of Computer Applications,
67(19), pp. 33–38. doi: 10.5120/11507-7224.

284 Fakultas Teknik – Universitas Muria Kudus

Anda mungkin juga menyukai