PANDUAN TEKNIS
PON XX PAPUA 2020
BIDANG TRANSPORTASI
TANGGAL 5 DESEMBER 2017
Daftar Isi
1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 3
2 STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SDM BIDANG TRANSPORTASI...................................... 5
2.1 Struktur Organisasi........................................................................................................................ 5
2.2 Tugas Fungsi SDM Bidang Transportasi ........................................................................................ 6
3 JENIS DAN KEBUTUHAN LAYANAN TRANSPORTASI .............................................................................. 8
3.1 Jenis Layanan Transportasi ........................................................................................................... 9
3.1.1 Layanan Kedatangan, dan Transit ......................................................................................... 9
3.1.2 Alur layanan kedatangan,transit dan kepulangan peserta PON XX sebagai berikut : ........ 10
3.1.3 Informasi umum proses layanan transportasi kedatangan peserta PON XX antara lain : .. 12
3.1.4 Layanan dan Fasilitas di Bandara ........................................................................................ 12
3.1.5 Layanan Kepulangan ........................................................................................................... 13
3.1.6 Alur Layanan Kepulangan sebagai berikut : ........................................................................ 13
3.1.7 Informasi umum proses layanan transportasi kepulangan peserta PON XX antara lain : .. 14
3.1.8 Layanan Seremonial ............................................................................................................ 15
3.1.9 Layanan Pertandingan ........................................................................................................ 19
3.1.10 Layanan Latihan / Pengenalan Lapangan (T) ...................................................................... 19
3.1.11 Layanan Pertandingan (V) ................................................................................................... 20
3.1.12 Layanan Pariwisata ............................................................................................................. 21
3.1.13 Alur Layanan Pariwisata ...................................................................................................... 21
3.1.14 Informasi umum proses layanan transportasi pariwisata peserta PON XX antara lain : .... 21
3.2 Kebutuhan Layanan Transportasi .............................................................................................. 22
3.2.1 Kebutuhan Kendaraan Kota Jayapura ................................................................................. 22
3.2.2 Kebutuhan Kendaraan Kabupaten Jayapura....................................................................... 23
3.2.3 Kebutuhan Kendaraan Kabupaten Mimika ......................................................................... 23
3.2.4 Kebutuhan Kendaraan Kabupaten Merauke ...................................................................... 24
3.2.5 Kebutuhan Kendaraan Kabupaten Jayawijaya .................................................................... 24
3.2.6 Kebutuhan Kendaraan Kabupaten Biak .............................................................................. 25
3.3 Jenis dan Spesifikasi Kendaraan Penyelenggaraan PON XX dan Peparnas ................................. 26
3.3.1 Jenis dan Spesifikasi Kendaraan MPV/SUV ......................................................................... 26
3.3.2 Jenis dan Spesifikasi Kendaraan Bus ................................................................................... 26
3.3.3 Jenis dan Spesifikasi Kendaraan Elf atau Hiace ................................................................... 27
1
3.3.4 Jenis kendaraan alternative atau penunjang penyelenggaraan ......................................... 27
4 PROSEDUR PELAYANAN TRANSPORTASI PON XX dan Peparnas ....................................................... 28
4.1 Ketentuan Layanan Transportasi VIP dan VVIP .......................................................................... 28
4.2 Manajemen Lalu Lintas Penyelenggaraan PON XX ..................................................................... 29
4.3 Efisiensi system layanan transportasi PON XX dan Peparnas ..................................................... 29
4.4 Aksesbilitas peserta PON XX dan Peparnas ................................................................................ 29
4.5 Keselamatan Lalu Lintas .............................................................................................................. 30
4.6 Manajemen Perparkiran Penyelenggaraan PON XX dan Peparnas ............................................ 30
5 Matriks Alur Layanan Transportasi PON XX dan Peparnas ................................................................. 33
2
1 PENDAHULUAN
Pada penyelenggaraan sebuah perhelatan atau event, layanan transportasi memegang peran
penting suksesnya sebuah acara. Terutama bila kegiatan tersebut berlangsung lebih dari 1 (satu)
hari dan melibatkan SDM dalam jumlah besar yang melakukan mobilisasi dalam kesehariannya
selama penyelenggaraan event. Layanan transportasi yang nyaman, efisien, dan tepat waktu
akan membuat peserta kegiatan tersebut dapat beraktifitas dengan baik sehingga dapat
mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung dengan baik. Demikian pula pada penyelenggaraan
sebuah perhelatan besar Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang melibatkan ribuan atlit dalam
jangka waktu penyelenggaraan sekitar 2 (dua) minggu, faktor transportasi menjadi faktor yang
penting dalam mendukung kelancaran pertandingan disamping faktor lainnya. Adapun peran
penting transportasi dalam mendukung pertandingan pada penyelenggaraan PON, dapat
digambarkan melalui diagram sebagai berikut :
Bidang
Bidang Keamanan Bidang
Akomodasi TIK
Bidang Bidang
Pemasaran
Transportasi Bidang
Pertandingan
Bidang
Bidang SDM
Kesehatan
Bidang
Bidang
Konsumsi
Upacara
3
Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan ajang perhelatan olahraga terbesar nasional. Pada
event ini akan dipertandingkan beberapa cabang olahraga sekaligus menjadi capaian tertinggi
atlit nasional Indonesia. Seluruh provinsi yang ada di Indonesia (34 Provinsi) akan berperan aktif
untuk berlomba menjadi yang terbaik. Berdasarkan definisi tersebut dan gambar diagram skema
bidang terkait pada penyelenggaraan PON, bidang pertandingan merupakan bidang utama dalam
penyelenggaraan PON. Untuk mendukung kelancaran bidang pertandingan harus didukung oleh
bidang-bidang lain seperti : bidang akomodasi dan konsumsi, bidang sarana prasarana, bidang
keamanan, bidang media dan IT, bidang pemasaran, bidang protokol, bidang Sumber Daya
Manusia, bidang Upacara, bidang transportasi, dan bidang kesehatan.
Bidang transportasi merupakan salah satu bidang yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan
Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk mendukung Bidang Pertandingan yang merupakan bidang
utama pada penyelenggaraan perhelatan akbar olahraga nasional tersebut. Adanya pengaturan
layanan transportasi yang tepat, kondisi sarana transportasi yang nyaman sesuai dengan standar
pelayanan, pelayanan transportasi yang efisien, SDM transportasi yang kompeten, akan
membantu para atlet dan official untuk lebih berkonsentrasi pada pertandingannya. Untuk itu
hal-hal tersebut perlu diperhatikan panitia penyelenggara dalam pengelolaan transportasi agar
pelayanan transportasi menjadi maksimal.
4
2 STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SDM BIDANG
TRANSPORTASI
2.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi bidang transportasi PON XX dibuat untuk memudahkan para personil bidang
mengetahui tugas dan fungsinya dalam mendukung sukses penyelenggaraan PON XX. Struktur
organisasi ini dibuat dari mulai Panitia Besar PON sampai dengan Panitia SubPB PON dengan 6
klaster penyelenggaraan yang dapat dilihat pada diagram yang disajikan di bawah ini :
Pejabat Penerima
Pejabat Pengadaan
Hasil Barang/Jasa
Dari diagram struktur organisasi bidang transportasi di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
Dalam organisasi kepanitiaan, pemegang jabatan inilah yang menjadi KEPALA/KETUA BIDANG. Memimpin
MANAGER seluruh tim dalam bidangnya, serta bertanggung-jawab penuh pada kinerja seluruh tim yang dipimpinnya.
Leadership menjadi syarat utama.
Pemegang jabatan ini akan memimpin kelompok kerja dalam SUB-BIDANG. Sangat dimungkinkan adanya
beberapa kelompok kerja dalam satu BIDANG, yang masing-masing harus memiliki penangung-jawab.
SUPERVISOR
Pemegang jabatan ini bertanggung-jawab penuh atas kinerja tim yang dipimpinnya. Pemegang jabatan ini
bertanggung-jawab pada MANAGER. Leadership menjadi syarat utama.
Pemegang jabatan ini menjalankan tugas-tugas yang diatur oleh atasannya (supervisor/manager). Dalam
OFFICER menjalankan tugasnya, pemegang jabatan ini harus menggunakan analisa dan spesialisasinya. Pemegang
jabatan ini umumnya bekerja secara mandiri, dan tidak memiliki tim kerja secara langsung yang dikelolanya.
LEADER
5
Pemegang jabatan ini memiliki tingkatan (gradingl) yang sama dengan OFFICER dan juga menjalankan
tugas-tugas yang diatur oleh atasannya (supervisor/manager). Perbedaannya dengan OFFICER, adalah;
pemegang jabatan ini memiliki kelompok kerja yang dipimpinnya; bertanggung-jawab penuh atas kinerja
kelompok kerja yang dipimpinnya. Leadership menjadi syarat utama yang sama pentingnya dengan
kompetensi teknisnya.
Pemegang jabatan ini melakukan pekerjaan yang diberikan oleh atasannya, tanpa menggunakan analisa
OPERATOR yang rumit. Umumnya pemegang jabatan mengoperasikan suatu mesin yang telah memiliki manual, sehingga
yang bersangkutan tinggal mengikuti manual tersebut untuk mengoperasikannya.
6
Merencanakan dan mengkordinasikan
kegiatan transportasi barang agar Membuat pernecanaan jumlah angkutan
Supervisor
proses permintaan dan pengadaan barang yang diubutuhkan per hari dan
Angkutan
barang terkait PON dapat terpenuhi per jenis kegiatan, melakukan kontrol
Barang
sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu, kegiatan transportasi barang.
efisien dan efektif
7
Mengemudikan kendaraan barang membawa barang peserta PON dari
Driver Logistik untuk melayani proses permintaan dan proses kedatangan, kepulangan,
pengadaan barang selama PON pertandingan maupun latihan
Dari data jumlah SDM yang terlibat di dalam penyelenggaraan PON XX di atas, dapat dilihat
jumlah SDM yang terlibat di setiap klaster penyelenggaraan. Kebutuhan kendaraan, jenis
kendaraan dan jenis layanannya dapat diperkirakan berdasarkan klaster penyelenggaraan PON
XX dari tabel SDM yang terlibat pada PON XX Papua. Untuk mengidentifikasi jumlah kebutuhan
transportasi dalam penyelenggaraan PON XX di Papua yang menjadi dasar adalah kebutuhan
(permintaan) SDM di atas akan sarana transportasi pada saat penyelenggaraan. Kebutuhan
transportasi pada saat PON akan disesuaikan dengan layanan transportasi yang disediakan bagi
para atlet, official, VIP/VVIP, Panwasrah, Dewan Hakim, TD, Panitia penyelenggara, dan Media di
masing – masing klaster penyelenggaraan. Jumlah kebutuhan transportasi tersebut dibagi
menjadi beberapa kategori sesuai dengan jenis tamu/ peserta PON, yaitu sebagai berikut :
8
1) T.1 disiapkan kendaraan dan driver untuk tamu VIP dan VVIP dengan jenis layanan
melekat
2) T.2 disiapkan kendaraan dan driver untuk Ketua Kontingen, Panwasrah, Dewan
Hakim dengan jenis layanan melekat
3) T.3 disiapkan kendaraan dan driver / crew untuk atlet beserta official dengan jenis
layanan shuttle
4) T.M disiapkan kendaraan dan driver / crew untuk para media dengan jenis layanan
shuttle
5) T.P disiapkan kendaraan dan driver / crew untuk para peserta PON yang ingin
berwisata dengan objek wisata yang telah ditentukan dengan layanan shuttle.
Dari kategori transportasi di atas, kebutuhan transportasi setiap klaster penyelenggaraan PON
XX dapat diperkirakan jumlahnya. Berikut tabel yang menunjukkan perkiraan jumlah armada
transportasi yang disesuaikan dengan jenis transportasinya, kriteria peserta PON XX dan jenis
layanannya dari setiap klaster penyelenggaraan PON XX
9
3.1.2 Alur layanan kedatangan,transit dan kepulangan peserta PON XX sebagai berikut :
D1. = Peserta PON XX dan Peparnas tiba di pusat pintu kedatangan Bandara Sentani Jayapura,
selanjutnya peserta menuju area Claim Baggage untuk mengambil barang dan bagasi. Setelah itu
peserta menuju area akreditasi untuk mengambil ID Card PON XX, selanjutnya menuju area
check point transportasi di Sentani untuk mendapatkan layanan transportasi sesuai dengan
kriteria layanan transportasi yang tertera di ID Card PON XX dan diantar menuju penginapan di
Kota Jayapura / Kabupaten Jayapura.
D2. = Peserta PON XX tiba di pusat pintu kedatangan Bandara Sentani Jayapura, selanjutnya
peserta menuju area Claim Baggage untuk mengambil barang dan bagasi. Setelah itu peserta
menuju area akreditasi untuk mengambil ID Card PON XX, selanjutnya peserta dipandu menuju
ruang tunggu untuk melanjutkan penerbangan ke Kabupaten Mimika. Setelah tiba di bandara
Mimika peserta menuju area Claim Baggage untuk mengambil barang dan bagasi, selanjutnya
menuju area check point transportasi di Bandara Mimika untuk mendapatkan layanan
10
transportasi sesuai dengan kriteria layanan transportasi yang tertera di ID Card PON XX dan
diantar menuju penginapan di Kabupaten Mimika
D3. = Peserta PON XX tiba di pusat pintu kedatangan Bandara Sentani Jayapura, selanjutnya
peserta menuju area Claim Baggage untuk mengambil barang dan bagasi. Setelah itu peserta
menuju area akreditasi untuk mengambil ID Card PON XX, selanjutnya peserta dipandu menuju
ruang tunggu untuk melanjutkan penerbangan ke Kabupaten Merauke. Setelah tiba di bandara
Merauke peserta menuju area Claim Baggage untuk mengambil barang dan bagasi, selanjutnya
menuju area check point transportasi di Bandara Merauke untuk mendapatkan layanan
transportasi sesuai dengan kriteria layanan transportasi yang tertera di ID Card PON XX dan
diantar menuju penginapan di Kabupaten Merauke.
D4. = Peserta PON XX tiba di pusat pintu kedatangan Bandara Sentani Jayapura, selanjutnya
peserta menuju area Claim Baggage untuk mengambil barang dan bagasi. Setelah itu peserta
menuju area akreditasi untuk mengambil ID Card PON XX, selanjutnya peserta dipandu menuju
ruang tunggu untuk melanjutkan penerbangan ke Kabupaten Wamena. Setelah tiba di bandara
Wamena peserta menuju area Claim Baggage untuk mengambil barang dan bagasi, selanjutnya
menuju area check point transportasi di Bandara Wamena untuk mendapatkan layanan
transportasi sesuai dengan kriteria layanan transportasi yang tertera di ID Card PON XX dan
diantar menuju penginapan di Kabupaten Wamena.
D5. = Peserta PON XX tiba di pusat pintu kedatangan Bandara Sentani Jayapura, selanjutnya
peserta menuju area Claim Baggage untuk mengambil barang dan bagasi. Setelah itu peserta
menuju area akreditasi untuk mengambil ID Card PON XX, selanjutnya peserta dipandu menuju
ruang tunggu untuk melanjutkan penerbangan ke Kabupaten Biak. Setelah tiba di bandara Biak
peserta menuju area Claim Baggage untuk mengambil barang dan bagasi, selanjutnya menuju
area check point transportasi di Bandara Biak untuk mendapatkan layanan transportasi sesuai
dengan kriteria layanan transportasi yang tertera di ID Card PON XX dan diantar menuju
penginapan di Kabupaten Mimika
11
3.1.3 Informasi umum proses layanan transportasi kedatangan peserta PON XX antara lain
:
Lokasi kedatangan dan keberangkatan resmi (official port of entry and exit) untuk PON XX dan
Peparnas Tahun 2020 adalah Sentani International Airport di Sentani, Kabupaten Jayapura,
Papua. Jika ada beberapa kontingen yang mendarat di Frans Kaisiepo International Airport di
Biak dan Mopah International Airport di Merauke , maka panitia PON XX akan menyediakan
layanan dan fasilitas yang diperlukan termasuk di dalamnya staf pendamping dan moda
transportasi.
Semua barang yang dibawa oleh peserta dan delegasi normalnya akan diangkut dengan
kendaraan yang sama kecuali barang-barang tersebut tidak muat dalam satu kendaraan maka
panitia telah menyediakan kendaraan pengangkut barang untuk masing-masing venue
pertandingan. Kendaraan tersebut dapat dipesan sebelumnya dengan mengisi formulir
pemesanan.
12
Semua fasilitas dan layanan tersebut akan mulai beroperasi bersamaan dengan datangnya
rombongan delegasi pertama, dan akan beroperasi selama 24 jam.
1) Bidang yang terlibat dan jenis keterlibatannya dalam proses layanan kedatangan:
✓ Bidang Tranportasi – menyiapkan check point, dan mengatur layanan transportasi
kedatangan
✓ Bidang Sekretariat ( Akreditasi dan Pelayanan Tamu) – melakukan registrasi dan
akreditasi peserta PON, membantu serta menyambut peserta PON saat kedatangan
✓ Bidang TIK – melakukan monitoring system akreditasi peserta PON
✓ Bidang Konsumsi – menyiapkan konsumsi untuk peserta PON yang melakukan transit
ke klaster
✓ Bidang Keamanan – menjaga keamanan bandara, dan perjalanan peserta dari titik
kedatangan menuju akomodasi
✓ Bidang Akomodasi – menyiapkan hotel dan kamar sesuai dengan kategori layanan
kamar peserta PON
2) Jenis Kendaraan yang digunakan :
✓ Micro bus kapasitas 25 – 30 seat dengan system layanan shuttle untuk T3 dan TM
✓ MPV (Multi Purpose Vehicle)/SUV kapasitas 4 seat dengan system layanan melekat
untuk T1 dan T2
3) Jam Operasi 24 jam pada saat jadwal kedatangan peserta PON XX
13
P2. = Peserta PON XX bersiap di hotel / penginapan untuk diantar menuju pusat pintu kepulangan
Bandara Mimika, selanjutnya peserta menuju area pelayanan tamu (registrasi kepulangan) untuk
proses check in dan bagasi. Setelah itu peserta menuju area ruang tunggu bandara untuk menanti
boarding ke dalam pesawat.
P3. = Peserta PON XX bersiap di hotel / penginapan untuk diantar menuju pusat pintu kepulangan
Bandara Merauke, selanjutnya peserta menuju area pelayanan tamu (registrasi kepulangan)
untuk proses check in dan bagasi. Setelah itu peserta menuju area ruang tunggu bandara untuk
menanti boarding ke dalam pesawat.
P4. = Peserta PON XX bersiap di hotel / penginapan untuk diantar menuju pusat pintu kepulangan
Bandara Wamena, selanjutnya peserta menuju area pelayanan tamu (registrasi kepulangan)
untuk proses check in dan bagasi. Setelah itu peserta menuju area ruang tunggu bandara untuk
menanti boarding ke dalam pesawat.
P5. = Peserta PON XX bersiap di hotel / penginapan untuk diantar menuju pusat pintu kepulangan
Bandara Biak, selanjutnya peserta menuju area pelayanan tamu (registrasi kepulangan) untuk
proses check in dan bagasi. Setelah itu peserta menuju area ruang tunggu bandara untuk menanti
boarding ke dalam pesawat.
3.1.7 Informasi umum proses layanan transportasi kepulangan peserta PON XX antara lain
:
1) Bidang yang terlibat dan jenis keterlibatannya dalam proses layanan kedatangan:
✓ Bidang Tranportasi – menyiapkan armada, dan mengatur layanan transportasi
kepulangan
✓ Bidang Sekretariat ( Akreditasi, Pelayanan Tamu) – melakukan registrasi check in
di Bandara peserta PON, membantu peserta PON pada saat kepulangan
✓ Bidang TIK – melakukan monitoring system kepulangan peserta PON
✓ Bidang Konsumsi – menyiapkan konsumsi untuk peserta PON yang melakukan
transit dari klaster menuju Bandara Sentani
14
✓ Bidang Keamanan – menjaga keamanan bandara, dan perjalanan peserta dari
penginapan menuju pintu kepulangan
✓ Bidang Akomodasi – membantu proses check out hotel peserta PON
2) Jenis Kendaraan yang digunakan :
✓ Micro bus kapasitas 25 – 30 seat seat dengan system layanan shuttle untuk T3 dan
TM
✓ MPV (Multi Purpose Vehicle) kapasitas 4 seat dengan system layanan melekat
untuk T1 dan T2
3) Jam Operasi 24 jam pada saat jadwal kepulangan peserta PON XX
15
Layanan transportasi untuk acara pembukaan PON XX Papua disediakan armada dari tempat
akomodasi menuju lokasi pembukaan PON XX Papua.
Informasi umum proses layanan transportasi welcoming dinner PON XX antara lain :
1) Bidang yang terlibat dan jenis keterlibatannya dalam proses layanan welcoming dinner :
16
✓ Bidang Tranportasi – menyiapkan armada, dan mengatur layanan transportasi
welcoming dinner dari akomodasi ke lokasi welcoming dinner
✓ Bidang Sekretariat (Pelayanan Tamu) – membantu serta melayani peserta PON
XX saat tiba di lokasi welcoming dinner
✓ Bidang Upacara – menyiapkan jadwal/rundown acara welcome dinner PON XX
dan Peparnas
✓ Bidang Konsumsi – menyiapkan konsumsi untuk peserta PON XX pada saat
welcoming dinner
✓ Bidang Keamanan – menjaga keamanan, dan mengawal perjalanan peserta PON
XX dari akomodasi menuju lokasi welcoming dinner
✓ Bidang Akomodasi – menyiapkan ruang tunggu yang nyaman, dan membantu
peserta PON untuk proses mobilisasi dari penginapan menuju acara welcoming
dinner
2) Jenis Kendaraan yang digunakan :
✓ Micro bus kapasitas 25 – 30 seat dengan system layanan shuttle untuk T3 dan TM
✓ MPV (Multi Purpose Vehicle)/SUV kapasitas 4 seat dengan system layanan
melekat untuk T1 dan T2
3) Jam Operasi dimulai dari 4 jam sebelum acara welcoming dinner sampai 4 jam setelah
selesainya acara welcoming dinner PON XX.
17
✓ Bidang Sekretariat (Pelayanan Tamu) – membantu serta melayani peserta PON
saat tiba di upacara penutupan
✓ Bidang Upacara – menyiapkan jadwal/rundown acara upacara penutupan PON XX
✓ Bidang Konsumsi – menyiapkan konsumsi untuk peserta PON XX pada upacara
penutupan
✓ Bidang Keamanan – menjaga keamanan, dan mengawal perjalanan peserta PON
XX dari akomodasi menuju lokasi penutupan
✓ Bidang Akomodasi – menyiapkan ruang tunggu yang nyaman, dan membantu
peserta PON XX untuk proses mobilisasi dari penginapan menuju acara penutupan
2) Jenis Kendaraan yang digunakan :
✓ Micro bus kapasitas 25 – 30 seat dengan system layanan shuttle untuk T3 dan TM
✓ MPV (Multi Purpose Vehicle) / SUV kapasitas 4 seat dengan system layanan
melekat untuk T1 dan T2
3) Jam operasi dimulai dari 4 jam sebelum acara penutupan sampai 4 jam setelah selesainya
acara penutupan PON XX
18
3.1.9 Layanan Pertandingan
Informasi umum proses layanan transportasi latihan peserta PON XX antara lain :
1) Bidang yang terlibat dan jenis keterlibatannya dalam proses layanan pertandingan:
✓ Bidang Tranportasi – menyiapkan armada, dan mengatur layanan transportasi
pertandingan dari akomodasi menuju venue latihan
✓ Bidang Konsumsi – menyiapkan konsumsi untuk peserta PON di venue latihan
✓ Bidang Keamanan – menjaga keamanan, dan mengawal perjalanan peserta PON
dari akomodasi menuju lokasi venue latihan
19
✓ Bidang Akomodasi – menyiapkan ruang tunggu yang nyaman, dan membantu
peserta PON untuk proses mobilisasi dari penginapan menuju venue latihan
2) Jenis Kendaraan yang digunakan :
✓ Micro bus kapasitas 25 – 30 seat dengan system layanan shuttle untuk T3 dan TM
✓ MPV (Multi Purpose Vehicle)/SUV kapasitas 4 seat dengan system layanan
melekat untuk T1 dan T2
3) Jam Operasi mulai dari jam 5 pagi sampai dengan jam 11 malam setiap hari/ sesuai jadwal
pertandingan.
Informasi umum proses layanan transportasi pertandingan peserta PON XX antara lain :
1) Bidang yang terlibat dan jenis keterlibatannya dalam proses layanan pertandingan:
✓ Bidang Tranportasi – menyiapkan armada, dan mengatur layanan transportasi
pertandingan dari akomodasi menuju venue pertandingan
✓ Bidang Konsumsi – menyiapkan konsumsi untuk peserta PON di venue
pertandingan
✓ Bidang Keamanan – menjaga keamanan, dan mengawal perjalanan peserta PON
dari akomodasi menuju lokasi venue pertandingan
✓ Bidang Akomodasi – menyiapkan ruang tunggu yang nyaman, dan membantu
peserta PON untuk proses mobilisasi dari penginapan menuju venue pertandingan
2) Jenis Kendaraan yang digunakan :
✓ Micro bus kapasitas 25 – 30 seat dengan system layanan shuttle untuk T3 dan TM
✓ MPV (Multi Purpose Vehicle)/SUV kapasitas 4 seat dengan system layanan
melekat untuk T1 dan T2.
3) Jam Operasi mulai dari jam 5 pagi sampai dengan jam 11 malam setiap hari/ sesuai jadwal
pertandingan.
20
3.1.12 Layanan Pariwisata
3.1.14 Informasi umum proses layanan transportasi pariwisata peserta PON XX antara lain :
1) Bidang yang terlibat dan jenis keterlibatannya dalam proses layanan pertandingan:
✓ Bidang Tranportasi – menyiapkan armada, dan mengatur layanan transportasi
wisata dari akomodasi menuju objek wisata
✓ Bidang Keamanan – menjaga keamanan, dan mengawasi perjalanan peserta PON
dari akomodasi menuju lokasi objek wisata
✓ Bidang Akomodasi – menyiapkan ruang tunggu yang nyaman, dan membantu
peserta PON untuk proses mobilisasi dari penginapan menuju objek wisata
21
✓ Bidang Pemasaran – menyiapkan informasi, dan panduan tentang objek wisata
yang dapat dinikmati serta dikunjungi para peserta PON XX, dan wisatawan.
2) Jenis Kendaraan yang digunakan :
✓ Micro bus kapasitas 25 - 30 seat dengan system layanan shuttle
3) Jam Operasi mulai dari jam 7 pagi sampai dengan jam 8 malam setiap hari/ sesuai jadwal
penyelenggaraan PON XX.
Kebutuhan transportasi Kota Jayapura perkiraan sejumlah 1002 unit kendaraan terdiri dari 203
unit jenis micro bus dan 799 jenis kendaraan MPV, serta kebutuhan crew sejumlah 1388 orang.
22
3.2.2 Kebutuhan Kendaraan Kabupaten Jayapura
Kebutuhan Kendaraan Kabupaten Jayapura
Perkiraan
Kab Jenis Perkiraan
No Jenis Peserta Layanan Jumlah
Jayapura Kendaraan Jumlah
Crew
1 Atlet 2786
2 Official 1410 Micro Bus 98 Shuttle 294
3 Panpel (Satgas) 3146
4 Dewan Hakim 140 MPV 35 Melekat 35
5 TD 28 MPV 28 Melekat 28
6 Wasit Juri 618 Elf/Hiace 17 Shuttle 34
7 Media 373 Micro Bus 5 Shuttle 15
Jumlah 8501 183 406
Kebutuhan transportasi Kabupaten Jayapura perkiraan sejumlah 183 unit kendaraan yang terdiri
dari 120 unit jenis micro bus/elf/hiace dan 63 jenis kendaraan MPV serta kebutuhan crew
sejumlah 406 orang.
23
Kebutuhan transportasi Kabupaten Mimika perkiraan sejumlah 48 unit yang terdiri dari 20 unit
jenis big bus, 14 unit jenis micro bus/elf/hiace dan 14 jenis kendaraan MPV, dan kebutuhan crew
kendaraan sejumlah 105 orang.
Kebutuhan transportasi Kabupaten Merauke perkiraan sejumlah 28 unit yang terdiri dari 19 unit
jenis micro bus/elf/hiace dan 9 jenis kendaraan MPV, dan kebutuhan crew kendaraan sejumlah
63 orang.
24
Kebutuhan transportasi Kabupaten Jayawijaya perkiraan sejumlah 21 unit yang terdiri dari 13
unit jenis micro bus/elf/hiace dan 8 jenis kendaraan MPV, dan kebutuhan crew kendaraan
sejumlah 44 orang.
Kebutuhan transportasi Kabupaten Biak perkiraan sejumlah 33 unit yang terdiri dari 20 unit jenis
micro bus/elf/hiace dan 13 jenis kendaraan MPV dan kebutuhan crew kendaraan sejumlah 70
orang.
Dari tabel kebutuhan kendaraan / transport di enam klaster penyelenggaraan PON XX yang
disajikan di atas, dapat dirangkum kebutuhan kendaraan keseluruhan enam klaster
penyelenggaraan sebagai berikut :
✓ Jumlah kebutuhan kendaraan jenis micro bus dengan kapasitas seat 25 setiap unitnya di
enam klaster selama penyelenggaraan PON XX sebanyak 329 unit dan perkiraan jumlah
crew transport 987 orang.
✓ Jumlah kebutuhan jenis kendaraan Big Bus / Bus Besar dengan kapasitas seat 50 setiap
unitnya di enam klaster selama penyelenggaraan PON XX sebanyak 20 unit dan perkiraan
jumlah crew transport 60 orang.
25
✓ Jumlah kebutuhan jenis kendaraan elf / Hiace dengan kapasitas 15 seat setiap unitnya di
enam klaster selama penyelenggaraan PON XX sebanyak 57 unit dan perkiraan jumlah
crew transport 114 orang.
✓ Jumlah kebutuhan jenis kendaraan MPV (Multi Purpose Vehicle) dengan kapasitas 4 seat
setiap unitnya di enam klaster selama penyelenggaraan PON XX sebanyak 906 unit dan
perkiraan jumlah crew transport 906.
✓ Jumlah kendaraan sebanyak 5 unit micro bus / elf / hiace di setiap klaster selama
penyelenggaraan PON XX digunakan untuk angkutan wisata.
Kapasitas 25 – 30 seat
26
Bahan bakar yang digunakan solar
Kapasitas 12 – 15 seat
27
b. Digunakan diluar target layanan utama transportasi PON XX dan Peparnas (Atlet, Official,
TD, Dewan hakim, Panwasrah, Wasit, Juri, tamu undangan VIP) kecuali atas permintaan
atau kebutuhan.
c. Tidak menjadi layanan utama transportasi PON XX dan Peparnas yang disediakan.
Prosedur pelayanan transportasi PON XX dan Peparnas fokus terhadap target layanan, system
layanan dan jenis moda transportasi yang akan digunakan. Untuk mobilisasi peserta PON XX dari
dan menuju 6 klaster penyelenggaraan PON XX yang paling efisien digunakan adalah moda
transportasi udara, sedangkan untuk mobilisasi aktifitas pertandingan selama penyelenggaraan
digunakan moda transportasi darat.
Target layanan transportasi PON XX dan Peparnas di Papua ada 2 (dua) yaitu :
1. Target layanan transportasi orang sejumlah 32.313 dan terdiri dari atlet, official, panitia
penyelenggara, VIP, VVIP dan SDM pendukung lainnya.
2. Target layanan transportasi barang adalah barang bawaan peserta PON yang masuk
dalam bagasi, peralatan olah raga atlet, dan barang bawaan atlet Paralympic seperti
kursi roda.
28
✓ Tamu VIP dan VVIP diperbolehkan untuk berbagi moda transportasi dengan peserta
dan delegasi lainnya.
✓ Pengawalan kepolisian akan disediakan untuk para tamu VIP dan VVIP.
Manajemen lalu lintas untuk penyelenggaraan PON XX sangat dibutuhkan, mengingat ada
puluhan ribu jumlah SDM yang terlibat dan ribuan jumlah kendaraan yang melakukan pergerakan
selama event. Penerapan manajemen lalu lintas untuk layanan transportasi PON XX dan Peparnas
dapat dilakukan dengan cara :
a. Jenis kendaraan untuk layanan transportasi PON dan Peparnas menggunakan kendaraan
dengan kapasitas tempat duduk yang banyak atau menggunakan bus
b. Jenis system layanan transportasi PON dan Peparnas menggunakan layanan transportasi
Shuttle dari point ke point, dari satu tempat ke tempat lain serta hanya
memberangkatkan dan menurunkan penumpang di tempat tertentu serta waktu operasi
yang terjadwal.
29
dari satu tempat (penginapan) menuju tempat lain (venue pertandingan) harus diperhatikan
untuk mensukseskan penyelenggaraan PON XX dan Peparnas. Hal – hal yang perlu dilakukan
untuk meningkatkan aksebilitas peserta PON XX dan Peparnas antara lain :
a. Menempatkan akomodasi atlet dan official dengan jarak yang tidak jauh dari tempat
venue pertandingan / pusat kegiatan.
b. Melakukan rekayasa lalu lintas dengan cari pengalihan arus, pembatasan kendaraan, dan
penutupan jalan pada saat layanan transportasi kedatangan, kepulangan, pembukaan,
penutupan,welcoming dinner dan pertandingan.
c. Melakukan peningkatan kapasitas jalan yang digunakan untuk lalu lintas transportasi
penyelenggaraan PON XX dan Peparnas.
d. Menggunakan angkutan / kendaraan alternative atau penunjang seperti kendaraan roda
dua
a. Pemasangan rambu – rambu lalu lintas di jalan terutama jalan – jalan yang digunakan
untuk layanan transportasi PON dan Peparnas.
b. Penambahan marka jalan dan zebra cross di lokasi – lokasi yang dijadikan pusat kegiatan
penyelenggaraan PON dan Peparnas (Venue, Hotel, Media Centre, dll).
c. Pembatasan kecepatan kendaraan di jalan terutama jalan – jalan di sekitar lokasi pusat
kegiatan penyelenggaraan PON dan Peparnas.
30
kendaraannya sedekat mungkin dengan tempat kegiatan atau aktifitasnya. Sehingga tempat-
tempat terjadinya suatu kegiatan atau event seperti PON dan Peparnas memerlukan fasilitas
parkir. Untuk menerapkan manajemen perparkiran penyelenggaraan PON XX dan Peparnas
dapat dilakukan dengan cara membuat fasilitas parkir dan satuan ruang parkir.
Fasilitas parkir untuk sarana transportasi PON dan Peparnas di luar badan jalan dapat berupa
taman parkir dan atau gedung parkir. Di luar badan jalan antara lain pada kawasan- kawasan
tertentu seperti venue pertandingan, serta hotel / penginapan yang menyediakan fasilitas parkir
untuk umum (Pedoman Perencanaan dan Pengoperesian Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat 1998). Berdasarkan cara penempatannya dan dalam operasional sehari-hari
fasilitas parkir terdiri dari:
a. Fasilitas Parkir Pada Badan Jalan (on street parking), parkir di badan jalan (on street
parking) dilakukan di atas badan jalan dengan menggunakan sebagian badan jalan
disekitar pusat kegiatan penyelenggaraan PON dan Peparnas baik itu venue pertandingan
maupun tempat penginapan serta harus disiapkan petugas parkir untuk mengatur lalu
lintas.
b. Fasilitas Parkir di Luar Badan Jalan (off street parking), parkir di luar badan jalan (off
street parking) yaitu parkir yang lokasi penempatan kendaraannya tidak berada di badan
jalan. Parkir jenis ini mengambil tempat di pelataran parkir umum yang ada di venue
pertandingan, hotel / penginapan dan sekitar lokasi yang menjadi pusat kegiatan PON dan
Peparnas. Tempat parkir khusus yang juga terbuka untuk umum dan tempat parkir khusus
yang terbatas untuk keperluan sendiri seperti : kantor, pusat perbelanjaan, dan
sebagainya. Sistemnya dapat berupa pelataran/taman parkir dan bangunan bertingkat
khusus parkir. Secara ideal lokasi yang dibutuhkan untuk parkir di luar badan jalan (off
street parking) harus dibangun tidak terlalu jauh dari tempat yang dituju oleh peserta
PON dan Peparnas. Jarak parkir terjauh ke tempat tujuan tidak lebih dari 300-400 meter.
Bila lebih dari itu harus disediakan fasilitas pedestrian dari tempat parkir menuju pusat
kegiatan.
31
Penetapan lokasi parkir dan pembangunan fasilitas parkir untuk menunjang manajemen lalu
lintas penyelenggaraan PON dan Peparnas, dilakukan dengan memperhatikan :
Keberadaan fasilitas parkir untuk penyelenggaraan PON dan Peparnas sangat dibutuhkan
baik berupa gedung parkir atau taman parkir, serta harus menunjang keselamatan dan
kelancaran lalu lintas, sehingga penetapan lokasi parkir harus dirancang agar tidak
mengganggu kelancaran arus lalu lintas (Pedoman Perencanaan dan Pengoperesian Fasilitas
Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1998)
32
5 Matriks Alur Layanan Transportasi PON XX dan Peparnas
33