Anda di halaman 1dari 111

PENYESUAIAN SOSIAL MAHASISWA ANGKATAN 2015

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN BAHASA UNIKA ATMA JAYA

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI PERSYRATAN GELAR


SARJANA PENDIDIKAN STRATA SATU

OLEH

ALEXANDRA MELVINA
NIM : 2009-034-035

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN BAHASA
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2016
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN BAHASA
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA

PERSETUJUAN SKRIPSI

Skripsi mahasiswa ini telah disetujui untuk diujikan


Nama : Alexandra Melvina
NIM : 2009-034-036
Peminatan : Pendidikan
Judul Skripsi : Penyesuaian Sosial Mahasiswa Angkatan 2015 Program Studi
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika
Atma Jaya.

Jakarta, 28 Januari 2016

Prof. Dr. Laura F. N. Sudarnoto


Pembimbing Skripsi

iii
ABSTRAK

Alexandra Melvina (2009-034-036)


PENYESUAIAN SOSIAL MAHASISWA ANGKATAN 2015 PROGRAM
STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING, FAKULTAS PENDIDIKAN DAN
BAHASA, UNIKA ATMA JAYA.
xiii+98 halaman+58 tabel+10 lampiran
Kata kunci: Penyesuaian sosial

Penyesuaian sosial adalah kemampuan atau keterampilan individu dalam


menyesuaikan diri dan menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang di
lingkungan sekitarnya, sehingga berdampak positif yaitu penerimaan atas
keberadaan individu tersebut dari lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat diketahui
melalui penampilan nyata, mampu menyesuaikan diri terhadap berbagai
kelompok, sikap sosial dan kepuasan pribadi.
Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat penyesuaian sosial mahasiswa
angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan
Bahasa, Unika Atma Jaya. Jumlah mahasiswa sebanyak 35 orang sebagai subjek
penelitian.
Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala penilaian,
ujicoba instrumen diberikan kepada 35 mahasiswa angkatan 2015 Program Studi
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya.
Berdasarkan hasil ujicoba dari 60 pernyataan diperoleh 42 pernyataan yang valid
dengan reliabilitas sebesar 0,943.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (89%) mahasiswa
Angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan
dan Bahasa, Unika Atma Jaya termasuk pada tingkat klasifikasi penyesuaian
sosial tinggi, sisanya pada tingkat penyesuaian sosial sedang sebanyak 11%
mahasiswa dan tidak ada mahasiswa yang masuk dalam tingkat klasifikasi
penyesuaian sosial rendah. Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan
dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya mampu

iv
melakukan penyesuaian sosial dengan baik. Pada hasil data rerata persentase tiap
komponen dapat dilihat bahwa komponen yang memiliki persentase tertinggi pada
komponen penampilan nyata dengan persentase sebesar 83% dan sebaliknya
komponen yang memiliki persentase terendah adalah komponen sikap sosial
dengan persentase sebesar 67%.
Saran kepada Penasehat Akademik diharapkan dapat mengadakan kegiatan
yang membantu mahasiswa semakin mampu untuk melatih pengembangan diri
dalam berinteraksi sosial, melakukan penyesuaian sosial serta lebih menghayati
perannya dalam berempati dengan sesama. Misalnya mengikutsertakan
mahasiswa sebagai volunteer dalam kegiatan-kegiatan seperti bakti sosial yang
diselenggarakan oleh Program Studi baik yang dilaksanakan di dalam maupun
luar kampus, memberikan ruang bagi mahasiswa untuk membuat kegiatan
contohnya memperingati HAN (Hari Anak Nasional) di Panti Asuhan,
memperingati World Milk Day (Hari Susu Sedunia) seperti membagikan susu
kotak kepada anak-anak yang berada di jalan atau Panti Asuhan dan kegiatan
lainnya.
Saran kepada mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan
Konseling, agar lebih aktif dalam bersosialisasi dengan teman sebaya dan orang
yang lebih dewasa serta para dosen, lebih aktif lagi dengan mengikuti kegiatan
dalam lingkup Program Studi, Fakultas, maupun Universitas, lebih memiliki rasa
empati yang lebih baik lagi kepada teman atau lingkungan sekitarnya sehingga
penyesuaian sosial mahasiswa semakin baik dan optimal. Misalnya seperti
mengantar teman yang sedang sakit ke dokter atau pulang ke rumah, ambil bagian
dalam tugas administrasi kelas secara bergilir, mengkonfirmasi dosen yang belum
datang mengajar ke kelas, konsultasi dengan Penasehat Akademik, saling
menyapa, dan sebagainya.

Daftar Pustaka : 21 (1982 - 2016)


Pembimbing Skripsi : Prof. Dr. Laura F.N. Sudarnoto

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda

Maria atas segala berkat, rahmat, kebaikan, kasih karunia dan penyertaanNya

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dibuat

sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata satu pendidikan pada

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika

Atma Jaya, Jakarta. Pada kesempatan ini peneliti dengan ketulusan hati ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak sebagai berikut.

1. Prof. Dr. Laura F.N. Sudarnoto, selaku dosen pembimbing skripsi yang

dengan sabar telah membimbing, memberikan dukungan, memberikan saran-

saran, memotivasi, dan memberikan perhatian kepada peneliti selama proses

penyusunan skripsi sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Maria Claudia Wahyu T, Psi., M.Si, selaku Ketua Program Studi Bimbingan

dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya yang

dengan sabar membantu peneliti dan memberikan saran-saran selama proses

penyusunan skripsi.

3. P.V. Sriyani Wikarta, M.Pd, Kons. selaku dosen Penasehat Akademik yang

selalu mendampingi, memberi dukungan, memotivasi, dan memberi perhatian

kepada peneliti selama berkuliah.

4. Para dosen dan staf sekretariat Program Studi Bimbingan Konseling, Fakultas

Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya yang telah memberikan perhatian

dan memotivasi selama peneliti berkuliah.

5. Keluarga yang selalu mendoakan, mendampingi, memotivasi, dan

memberikan dukungan moril dan materil kepada Papa Mama tercinta Yohanes

vi
Ndawi dan Fransiska Godhi, Kakak-kakak tersayang Antonius Edward Gama

dan Bonifatius Raymund Gare, serta yang terkasih Alfrianto Hastoro yang

selalu memberikan perhatian, dukungan dan semangat selama peneliti

berkuliah di Unika Atma Jaya sampai menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas

Pendidikan dan Bahasa Angkatan 2009 (Kartika Anggita, Erna Magdalena

Siregar, Regina Monica Suot, Maria Eva Kusumawardani, Veronica Praticia,

dan Paskalis Simon Payong) yang selalu memberikan semangat kepada

peneliti selama berkuliah di Unika Atma Jaya dan selama proses pembuatan

skripsi.

7. Teman-teman seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi Eunike Christina

Pratisya, Martha Fransisca, dan Moses Rofinus Keo.

8. Teman-teman Mahasiswa Angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan

Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya yang telah

bersedia menjadi subjek penelitian.

Peneliti menyadari bawah skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena

itu, peneliti sangat mengharapkan usul dan saran yang membangun baik dari para

dosen teman-teman mahasiswa, pembaca demi penyempurnaan skripsi ini.

Jakarta, 28 Januari 2016

Peneliti

vii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................. i


Berita Acara Ujian Skripsi .......................................................................... ii
Persetujuan Pembimbing Skripsi ................................................................ iii
Abstrak ...................................................................................................... iv
Kata Pengantar .......................................................................................... vi
Daftar Isi ................................................................................................. viii
Daftar Tabel............................................................................................... ix
Daftar Lampiran ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Permasalahan............................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORETIS...................................................................... 8


A. Pengertian dan Karakteristik Interaksi Sosial ............................ 8
B. Pengertian dan Kriteria Penyesuaian Sosial ............................ 17

BAB III METODE PENELITIAN........................................................ 25


A. Subjek Penelitian .................................................................... 25
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 25
C. Variabel Penelitian ................................................................. 25
D. Jenis Penelitian ....................................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 27
F. Teknik Analisis Data .............................................................. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................. 30


A. Hasil Analisis Deskriptif ........................................................... 30
B. Pembahasan ........................................................................... .66

BABV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 72


A. Kesimpulan ............................................................................ 72
B. Saran ...................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 75

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis pernyataan saya diterima oleh kelompok

karena saya suka membantu...................................................................................30


Tabel 2. Analisis pernyataan saya suka berdiskusi dengan
teman sebaya..........................................................................................................31
Tabel 3. Analisis pernyataan saya meminta maaf bila telah
berbuat salah terhadap teman kelompok….………………………………...........31
Tabel 4. Analisis pernyataan saya mampu menjalin hubungan
yang akrab dengan para dosen……………………………………………….......32

Tabel 5. Analisis pernyataan saya disenangi teman karena


dapat menepati janji………………………………………………..………...…..32
Tabel 6. Analiis pernyataan saya puas apabila hasil tugas
kelompok mendapat nilai yang baik………………………………………….….33
Tabel 7. Analisis pernyataan saya menjenguk teman kuliah
yang sedang sakit……………………………………………...…………………33

Tabel 8. Analisis pernyataan saya berinisiatif mengerjakan


tugas-tugas kepanitiaan………………………………………….……………….34
Tabel 9. Analisis pernyataan saya menghargai apa yang dilakukan
teman dalam kelompok tugas…………………………………………………….34
Tabel 10. Analisis pernyataan saya bangga jika dapat memimpin
kegiatan atau tugas kelompok…………..…………………………………..……35

Tabel 11. Analisis pernyataan saya senang mengikuti berbagai


kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)……………………………………...35
Tabel 12. Analisis pernyataan saya berbelasungkawa atas
peristiwa duka yang dialami teman………………………………………………36
Tabel 13. Analisis pernyataan saya dapat bekerja sama
dengan teman-teman dalam kelompok tugas……………………………..……...36

ix
Tabel 14. Analisis pernyataan saya bersikap peduli terhadap

masalah yang dialami teman……………………………………..………………37


Tabel 15. Analisis pernyataan saya tidak egois dalam
pergaulan di kampus maka saya mudah diterima………………………………..37
Tabel 16. Analisis pernyataan saya mudah mendapatkan
sahabat dalam kelompok teman sebaya………………………………………….38
Tabel 17. Analisis pernyataan saya dipilih sebagai ketua

kelompok dalam tugas perkuliahan………………………………………………38


Tabel 18. Analisis pernyataan saya disukai teman karena
sifat saya yang mudah bergaul…………………………………………………...39
Tabel 19. Analisis pernyataan saya tidak sulit melaksanakan
kegiatan dengan kelompok orang dewasa……………………………………..…39
Tabel 20. Analisis pernyataan saya berteman tanpa membedakan
status sosial ekonomi……………………………………………..……………...40

Tabel 21. Analisis pernyataan saya mengikuti kegiatan


berorganisasi di luar kampus…………………………..…….…………………...40
Tabel 22. Analisis pernyataan saya bahagia bila dapat membantu
teman menyelesaikan masalah pribadi……..…………………………………….41
Tabel 23. Analisis pernyataan saya disenangi teman karena saya
mudah berbagi pengetahuan……………………………………………………..41

Tabel 24. Analisis pernyataan teman-teman dapat menerima diri


saya karena saya supel dalam bergaul…………………………………………...42
Tabel 25. Analisis pernyataan saya peduli dengan teman kuliah
yang mengalami kesulitan ekonomi……………………………………………..42
Tabel 26. Analisis pernyataan saya diterima teman-teman karena tidak
membedakan teman antarteman…………………………………………………43
Tabel 27. Analisis pernyataan saya mendapatkan kepuasan pribadi
bila dapat memberikan solusi bagi teman kuliah………………………………..43

x
Tabel 28. Analisis pernyataan saya lebih suka bermain bersama

teman daripada hanya menyendiri dengan orang lain…………………………....44


Tabel 29. Analisis pernyataan teman-teman menerima saya dengan
mudah karena perilaku saya tidak bermasalah…….……………………………..44
Tabel 30. Analisis pernyataan saya senang bila menjadi sukarelawan
dalam kegiatan bakti Sosial……………….……………………………………...45
Tabel 31. Analisis pernyataan saya diterima dalam kelompok

tugas karena saya bekerja sungguh-sungguh………………………………….....45


Tabel 32. Analisis pernyataan saya tidak mengalami kendala
untuk berkompetisi dengan teman sebaya………………………………………46
Tabel 33. Analisis pernyataan saya senang apabila saran yang
saya berikan dapat diterima atau dilakukan oleh teman kuliah………………….46
Tabel 34. Analisis pernyataan saya tidak mengalami kendala
menyesuaikan diri dalam lingkungan orang dewasa……………...……………..47

Tabel 35. Analisis pernyataan saya diterima oleh teman karena saya
dapat menjaga rahasia pribadinya…………………………………………...…..47
Tabel 36. Analisis pernyataan saya semangat apabila pendapat
saya menjadi bahan pertimbangan kelompok………………………….………..48
Tabel 37. Analisis pernyataan kelompok tidak menolak saya
karena saya dapat bertoleransi dengan teman-teman………………………..…..48

Tabel 38. Analiis pernyataan saya mampu bersosialisasi dengan


mudah pada kelompok orang dewasa……………………………………………49
Tabel 39. Analisis pernyataan saya senang jika bantuan yang saya berikan
kepada teman dapat bermanfaat…………………………………………………49
Tabel 40. Analisis pernyataan saya lebih senang melakukan kegiatan
kelompok daripada hanya berdiam diri di rumah…………………………….....50

Tabel 41. Analisis pernyataan saya senang apabila teman kelompok


menyukai hasil kerja saya……………………………………………………......50

xi
Tabel 42. Analisis pernyataan saya senang apabila masalah dalam

kelompok dapat diselesaikan bersama…………………………………...………51


Tabel 43. Kriteria kesimpulan……………..……………………………….....….51
Tabel 44. Rerata persentase dan frekuensi indikator tingkah laku sesuai
dengan standard kelompok, harapan kelompok………………………………….52
Tabel 45. Rerata persentase dan frekuensi indikator tingkah laku diterima
oleh kelompok…………………………………………………………………....53

Tabel 46. Rerata persentase dan frekuensi indikator teman sebaya……………...55


Tabel 47. Rerata persentase dan frekuensi indikator orang dewasa……..……….56
Tabel 48. Rerata persentase dan frekuensi indikator penerimaan orang
Lain………………………………………………………………………...…….57
Tabel 49. Rerata persentase dan frekuensi indikator empati….………………….58
Tabel 50. Rerata persentase dan frekuensi indikator peranan dalam
kelompok…………………………………………………………………………59

Tabel 51. Rerata persentase dan frekuensi indikator kontak sosial……………...60


Tabel 52. Rerata persentase dan frekuensi indikator aktifitas sosial…………….61
Tabel 53. Rerata persentase dan frekuensi komponen penampilan nyata……….62
Tabel 54. Rerata persentase kompenen pergaulan ke berbagai kelompok……….63
Tabel 55. Rerata persentase kompenen sikap sosial…………………………..…63
Tabel 56. Rerata persentase kompenen kepuasan pribadi……….……………….64

Tabel 57. Rerata persentase tiap komponen……………………………………...64


Tabel 58. Tingkat klasifikasi penyesuaian sosial………………………………...65

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Kisi-kisi penyesuaian sosial sebelum ujicoba……………………77


Lampiran II. Instrumen penyesuaian sosial sebelum uji coba…………………79
Lampiran III. Tabulasi hasil data ujicoba……………………………................83
Lampiran IV. Hasil ujicoba instrumen penyesuaian sosial…..............................85

Lampiran V. Kisi-kisi penyesuaian sosial setelah ujicoba…...……….………..90


Lampiran VI. Instumen penyesuaian sosial setelah ujicoba……...…….………92
Lampiran VII. Tabulasi hasil data setelah ujicoba……...……………….………95
Lampiran VIII. Surat pernyataan…...…………………………………….……...96
Lampiran IX. Biodata peneliti……...…………………………………….…….97
Lampiran X. Pernyataan persetujuan publikasi……………………………….98

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup

tanpa manusia lain, saling membutuhkan, dan saling melengkapi satu dengan

yang lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial dituntut agar dapat beradaptasi

dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Namun, tidak sedikit dari

mereka mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian sosial dengan

lingkungan sekitar. Penyesuaian sosial pada lingkungan yang baru dilakukan

oleh individu yang melanjutkan studi ke tingkat Perguruan Tinggi, yaitu

individu akan menjadi mahasiswa baru di lingkungan Perguruan Tinggi.

Kondisi ini mengharuskan individu melakukan penyesuaian dalam berelasi.

Menurut Gunarsa (1999) mahasiswa yang berada pada masa remaja lanjut

memang menghadapi berbagai kesulitan penyesuaian dan tidak semua mampu

mengatasi sendiri. Banyak mahasiswa membutuhkan bantuan, baik dalam

menyesuaikan diri ke statusnya yang baru sebagai mahasiswa dengan berbagai

persoalan dalam pergaulan maupun dalam studi dengan tuntutan yang berbeda.

Mahasiswa berada pada akhir masa remaja dan menuju masa dewasa awal.

Pada masa remaja ini perkembangan psikoseksualitas dan emosionalitas

mempengaruhi tingkahlaku para remaja. Menurut Gunarsa (1999)

sesungguhnya semua permasalahan selama masa peralihan ini diwarnai oleh

masalah utama, yakni pembentukan identitas diri. Istilah asing yang sering

dipakai untuk menunjukkan masa remaja, PUBERTEIT, ADOLESCENTIA dan

1
2

YOUTH. Dalam bahasa Indonesia sering pula dikatakan PUBERTAS atau

REMAJA. Adolescentia adalah masa sesudah pubertas, yakni masa antara 17

dan 22 tahun. Pada masa ini lebih diutamakan perubahan dalam hubungan

dengan lingkungan hidup yang lebih luas, yakni masyarakat dimana ia hidup.

Menurut Sarwono (2006) bahwa masa remaja merupakan masa yang penuh

gejolak. Gejolak emosi remaja dan masalah remaja lain pada umumnya

disebabkan oleh adanya konflik peran sosial. Di satu pihak, remaja sudah

ingin mandiri sebagai orang dewasa di lain pihak remaja masih harus terus

mengikuti kemauan orang tua.

Mahasiswa angkatan 2015 Bimbingan dan Konseling, Fakultas

Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya terdiri dari rentang usia remaja

akhir sampai dengan dewasa madya. Menurut Rizky (dalam http://kuliah

psikologi.dekrizky.com/masa-dewasa-madya-40-60-tahun)usia dewasa

madya atau yang popular dengan istilah setengah baya, dari sudut posisi usia

dan terjadinya perubahan fisik maupun psikologis, memiliki banyak

kesamaan dengan masa remaja Bila masa remaja merupakan masa peralihan,

dalam arti bukan lagi masa kanak-kanak namun belum bisa disebut dewasa,

maka pada setengah baya, tidak dapat lagi disebut muda, namun juga belum

bisa dikatakan tua. Secara fisik, pada masa remaja terjadi perubahan yang

demikian pesat (menuju ke arah kesempurnaan/kemajuan) yang berpengaruh

pada kondisi psikologisnya, sedangkan individu setengah baya juga

mengalami perubahan kondisi fisik, namun dalam pengertian terjadi

penurunan atau kemunduran, yang juga akan mempengaruhi kondisi

psikologisnya. Selain itu, perilaku dan perasaan yang menyertai terjadinya


3

perubahan-perubahan tersebut adalah sama, yaitu salah tingkah/canggung,

bingung, dan kadang-kadang over acting. Memasuki usia dewasa madya,

cepat atau lambat individu harus mengadakan penyesuaian kembali terhadap

perubahan-perubahan yang dialaminya, baik fisik maupun peranan.

Penyesuaian terhadap perubahan peranan, biasanya akan terasa lebih sulit

dilakukan bila dibandingkan dengan penyesuaian terhadap berubahnya

kondisi fisik. Misalnya kaum pria yang mengalami masa pensiun, atau kaum

perempuan yang mengalami perubahan peran sebagai ibu dengan anak-anak

yang akan mulai memasuki kehidupan baru.

Mahasiswa baru yang memasuki masa remaja akhir dalam melakukan

penyesuaian, khususnya dalam penyesuaian sosial dibutuhkan adanya interaksi

sosial. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu atau lebih,

dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau

memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya Bonner (dalam

Ahmadi, 2007). Pendapat Bonner diatas menjelaskan bahwa interaksi sosial

memiliki dampak, dimana ketika individu berhubungan dengan orang lain

akan ada tingkah laku individu yang berubah dan terpengaruh dari tingkah

laku individu yang lainnya dan hal itu merupakan hasil dari sebuah proses

interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang

berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan

diterapkan di dalam masyarakat (dalam https:// id. wikipedia. org/ wiki/

Interaksi_sosial). Adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu

sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan-aturan dan nilai-nilai yang

ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi
4

masing-masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai

dengan yang kita harapkan.

Peneliti mendapatkan informasi dari beberapa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, sebagai mahasiswa yang baru

memasuki semester dua, dua diantara mereka mengatakan sampai saat ini ia

masih sedikit melakukan penyesuaian-penyesuaian, yaitu dalam pelajaran dan

hubungan dengan teman-teman. Menurut salah mahasiswa X ia merasa

hubunganya sedikit kurang nyaman dengan teman-teman seangkatannya. Ia

berfikir bahwa dengan adanya rentang usia yang selisih 2 tahun inilah yang

membuat cara berpikir, bercanda dan komunikasinya kurang masuk dengan

teman-teman dibawah usianya. Ia juga merasa kurang sedikit nyaman dengan

teman seangkatan yang usiannya jauh diatasnya. Menurut mahasiswa X, ia

sedikit merasa kerepotan jika harus menjelaskan berulangkali jika ada yang

bertanya mengenai pelajaran. Informasi lain yang peneliti dapatkan dari

mahasiswa Y yang usianya jauh lebih dewasa dari teman seangkatannya dan

sudah bekerja mengatakan bahwa ia sedikit mengalami hambatan dalam

menangkap kecepatan berkomunikasi dengan teman seangkatannya yang

lebih muda. Hal ini yang membuatnya merasa cukup terggangu dalam

berkomunikasi khususnya jika ia harus bertanya mengenai pelajaran kepada

teman yang jauh lebih muda. Ia mengatakan bahwa sekali, dua kali mungkin

ia berani untuk menanyakan kembali, namun tidak untuk ketiga kalinya. Ia

akan memilih bertanya di lain waktu dengan orang yang berbeda. Namun

disisi lain mahasiswa Y merasa senang karena sebagaian besar teman

angkatannya cukup perhatian dengannya.


5

Tidak sedikit mahasiswa baru yang dalam masa peralihan dari masa anak

ke masa remaja lanjut ini mengalami kesulitan dalam penyesuaian sosial

dalam lingkungan di Universitas, teman-teman seangkatan, teman-teman

sejurusan, teman-teman dalam satu kelas, pelajaran, dan sebagainya. Hal ini

dapat disebabkan oleh beberapa hal baik secara fisik, psikis, intelektual,

maupun materil. Bisa karena pribadi remaja tersebut yang tertutup, lebih suka

menyendiri, pemalu, takut tertolak oleh teman sebaya atau lingkungan

sekitarnya, merasa rendah diri atau minder, pilih-pilih dalam berteman.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan bahwa kesulitan

umumnya dihadapi mahasiswa baru seperti penyesuaian yang berbeda antara

sekolah dengan kuliah yaitu sistem pembelajaran, metode pengajaran,

adminitrasi perkuliahan, dan perubahan lainnya yang menuntut penyesuaian

bagi mahasiswa baru agar lebih mandiri dan berinisiatif. Kesulitan masalah

ekonomi dapat menjadi hambatan dalam penyesuaian bagi mahasiswa baru

yang umumnya masih memiliki ketergantungan ekonomi dengan orang tua.

Kesulitan mahasiswa dalam memilih jurusan atau bidang studi yang tidak

sesuai dengan minat dan ketertarikan mahasiswa sehingga hal ini menuntut

mahasiswa harus lebih melakukan penyesuaian dengan kondisi yang dialami.

Olah sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan peneliti mengenai tingkat

penyesuaian sosial mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan

Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya.


6

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang berkaitan dengan penyesuaian sosial

terdapat berbagai permasalahan yang dapat diidentifikasi di antarannya

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian sosial pada

mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling

Fakultas, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya?

2. Bagaimana penyesuaian sosial pada mahasiswa angkatan 2015 Program

Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya?

3. Hambatan apa saja yang dialami mahasiswa angkatan 2015 Program

Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya?

4. Hal-hal apa saja yang dapat dilakukan mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan

Bahasa, Unika Atma Jaya untuk melakukan penyesuaian sosial?

Melalui identifikasi permasalahan yang ada, peneliti membatasi

permasalahan pada penyesuaian sosial mahasiswa angkatan 2015 Program

Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma

Jaya. Setelah membatasi permasalahan peneliti merumuskan masalah adalah

bagaimana penyesuaian sosial mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya.
7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penyesuaian

sosial mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Kepada Kaprodi Bimbingan dan Konseling

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

masukan dalam program layanan yang berhubungan dengan kemampuan

penyesuaian sosial sehingga dapat mengoptimalkan pengembangan diri

mahasiswa.

2. Kepada mahasiswa Bimbingan dan Konseling

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi serta bahan

pembanding untuk melakukan penelitian selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN TEORETIS

A. Pengertian dan Karakteristik Interaksi Sosial

1. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan timbal-balik antara individu dengan

individu, kelompok dengan kelompok. (Soekanto, 2002). Berbeda dengan

Bonner (dalam Ahmadi, 1999) yang berpendapat bahwa intersaksi sosial

sebagai suatu hubungan antara dua individu atau lebih, di mana kelakukan

individu yang saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakukan

individu yang lain atau sebaliknya. Interaksi sosial adalah proses di mana

antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok

dengan kelompok berhubungan satu dengan yang lain (Narwoko dan Suyanto,

2004). Menurut Soekanto (dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_

sosial#Kontak_Sosial) interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan

yang berupa tindakan yang berdasarkan pada norma dan nilai-nilai sosial yang

berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Adanya nilai dan norma yang

berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan-

aturan dan nilai-nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya

kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu sendiri tidak

dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari-

hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan

yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok

lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran.

8
9

2. Faktor dasar terbentuknya interaksi sosial

Menurut Soekanto (2002:63) ada empat faktor yang mempengaruhi

interaksi sosial yaitu sebgai berikut.

a. Imitasi

Faktor imitasi adalah suatu tindakan seseorang untuk meniru segala

sesuatu yang ada pada orang lain. Faktor imitasi misalnya, mempunyai

peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Hal positif dari

imitasi adalah dapat mendorong seseorang untuk mematuhi nilai-nilai yang

berlaku. Namun, di sisi lain imitasi dapat mengakibatkan hal-hal yang negatif

misalnya, yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang. Imitasi

juga dapat melemahkan atau bahkan mematikan pengembangan daya kreasi

seseorang.

b. Sugesti

Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberikan suatu

pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya sendiri yang kemudian

diterima oleh pihak lain. Jadi proses ini sebenarnya hampir sama dengan

imitasi akan tetapi titik-tolaknya berbeda. Berlangsungnya sugesti dapat

terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi, hal mana

menghambat daya berpikir secara rasional. Mungkin proses sugesti terjadi

apabila orang yang memberikan pandangan adalah orang yang berwibawa

atau mungkin karena sifatnya yang otoriter. Kiranya mungkin pula bahwa

sugesti terjadi oleh sebab yang memberikan pandangan atau sikap merupakan

bagian besar dari kelompok yang bersangakutan, atau masyarakat.


10

c. Identifikasi

Faktor identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan

atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan

pihak lain. identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, oleh karena

kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini. Proses identifikasi

dapat berlangsung dengan sendirinya (secara tidak sadar), maupun dengan

sengaja oleh karena seringkali seseorang memerlukan tipe-tipe ideal tertentu

di dalam proses kehidupannya.

d. Simpati

Faktor simpati sebenarnya merupakan suatu proses di mana seseorang

merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang

peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah

keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

Inilah perbedaan utamannya dengan identifikasi yang didorong oleh keinginan

untuk belajar dari pihak lain yang dianggap kedudukannya lebih tinggi dan

harus dihormati karena mempunyai kelebih-kelebihan atau kemampuan-

kemampuan tertentu yang patut dijadikan contoh. Proses simpati akan dapat

berkembang di dalam suatu keadaan di mana faktor saling mengerti terjamin.

Menurut Soekanto (dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial)

proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari enam

faktor yaitu sebagai berikut.

a. Imitasi

Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan

maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan


11

alat indera sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi

untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk

melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap

tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap

pemikiran orang lain.

Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu

seperti psikologi, neurologi, kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal

study), antropologi, ekonomi, sosiologi dan filsafat. Hal ini berkaitan dengan

fungsi imitasi pada pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan

manusia untuk berinteraksi secara sosial sampai dengan penurunan budaya

pada generasi selanjutnya.

b. Identifikasi

Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang

atau sesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan

komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak

menimbulkan kebingungan. Identifikasi dapatlah suatu komponen itu dikenal

dan diketahui masuk dalam golongan mana. Cara pemberian tanda pengenal

pada komponen, barang atau bahan bermacam-macam antara lain dengan

menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya orang yang akan naik kapal

terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik agar nanti mengenalinya

mudah.
12

c. Sugesti

Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang

individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti

atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.

d. Motivasi

Motivasi yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan

antar masyarakat, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau

melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa

tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status

yang lebih tinggi dan berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak,

seorang guru kepada siswa.

e. Simpati

Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu

merasakan perasaan orang lain tersebut. Menurut Gumilir (dalam https://

gumilir. wordpress. com/ 2014/ 11/ 13/ pengertian- imitasi- simpati- empati-

idenifikasi-sugesti-dan-motivasi) simpati adalah suatu proses seseorang

merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang

dialami, dilakukan dan diderita orang lain. Pada simpati, perasaan memegang

peranan penting. Simpati akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada

kedua belah pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan

persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang

merasa simpati pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau
13

perbuatannya. Misalnya, mengucapkan selamat ulang tahun pada hari ulang

tahun merupakan wujud rasa simpati seseorang.

f. Empati

Menurut KBBI (dalam http:// www. kompasiana. com/ dhamas/ empati-

sebuah-resonansi-dari-perasaan_54ff0fbca33311e84150f877), empati adalah

keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasi atau merasa

dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau

kelompok lain.

Menurut Gumilir (dalam https:// gumilir. wordpress. com/ 2014/ 11/ 13/

pengertian- imitasi- simpati- empati- idenifikasi- sugesti- dan- motivasi/)

empati adalah kemampuan untuk menyadari perasaan orang lain dan bertindak

(sesuai) untuk membantu. Konsep empati terkait erat dengan rasa iba dan

kasih sayang. Empati, merupakan simpati mendalam yang mempengaruhi

kejiwaan dan fisik seseorang. Contohnya, seseorang ibu akan merasa kesepian

ketika anaknya sekolah ke luar kota. Ia selalu rindu dan memikirkan anaknya

tersebut sehingga jatuh sakit. Empati merupakan kemampuan mental untuk

memahami dan berempati dengan orang lain, apakah orang diempati setuju

atau tidak tetapi disini memiliki niat untuk membantu. Penelitian empati

merupakan fenomena kompleks yang tidak memiliki definisi sederhana.

Empati dipelajari dalam psikologi sosial, psikologi kognitif dan neuroscience.

Empati adalah proses mental yang kompleks yang melibatkan apa yang

dirasakan oleh orang lain (empati afektif), bagaimana menempatkan diri

sebagai orang lain (empati kognitif), dan menjadi orang lain yang merasakan

(diri sendiri/lainnya) (empati akurasi). Ketiga mekanisme dianggap saling


14

terkait dan tergantung satu sama lain maka empati pun terjadi. Proses empati

maka ada hubungan yang saling berinteraksi antara penularan emosi,

pengambilan perspektif dan akurasi empati satu sama lain untuk menghasilkan

respon adaptif sosial.

Hubungan antar manusia atau relasi-relasi sosial, suatu individu dengan

sekumpulan kelompok masyarakat, baik dalam bentuk individu atau

perorangan maupun dengan kelompok-kelompok dan antar kelompok

masyarakat itu sendiri, menciptakan segi dinamika dari sisi perubahan

dan perkembangan masyarakat. Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk

konkrit, komunikasi atau hubungan yang sesuai dengan nilai-nilai sosial di

dalam suatu masyarakat, telah mengalami suatu proses terlebih dahulu yang

dimana proses-proses ini merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu

sendiri.

3. Syarat-syarat, bentuk dan aspek

Menurut Soekanto (2002:64) suatu interaksi sosial tidak akan mungkin

terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu:

a. Adanya kontak sosial, secara fisik, karena orang dapat menjalin hubungan

dengan pihak lain tanpa menyentuh, seperti misalnya, dengan cara berbicara

dengan pihak lain tersebut.

b. Adanya komunikasi, bahwa seseorang memberikan pengertian pada

perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak atau sikap, perasaan-

perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang

bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin

disampaikan oleh orang lain tersebut.


15

Menurut Wulansari (dalam http:// www. kajianpustaka. com/ 2015/ 03/

interaksi-sosial.html) berpendapat bahwa bentuk-bentuk interaksi sosial ialah:

a. Kerjasama. Kerjasama adalah suatu kegiatan dalam proses sosial dalam

usaha mencapai tujuan bersama dengan cara saling membantu dan saling

tolong-menolong dengan komunikasi yang efektif.

b. Pertikaian. Pertikaian adalah bentuk inter-relasi sosial dimana terjadi

adanya usaha-usaha salah satu pihak berusaha menjatuhkan pihak yang

dianggap sebagai saingannya. Ini terjadi karena perbedaan pendapat yang

dapat mengangkat masalah-masalah ekonomi, politik, kebudayaan, dan

sebagainya.

c. Persaingan. Persaingan adalah suatu kegiatan yang berupa perjuangan

sosial untuk mencapai tujuan dengan bersaing namun berlangsung secara

damai, setidak-tidaknya tidak saling menjatuhkan.

d. Akomodasi. Akomodasi ialah suatu keadaan dimana suatu pertikaian atau

konflik yang terjadi mendapatkan penyelesaian, sehingga terjalin kerjasama

yang baik kembali.

Menurut Homans (dalam http://www. kajianpustaka. com/ 2015/ 03/

interaksi-sosial.html) bahwa aspek dalam proses interaksi sosial sebagai

berikut.

a. Motif/tujuan yang sama. Suatu kelompok tidak terbentuk secara spontan,

tetapi kelompok terbentuk atas dasar motif/tujuan yang sama

b. Suasana emosional yang sama. Jalan kehidupan kelompok, setiap anggota

mempunyai emosional yang sama. Motif/tujuan dan suasana emosional yang

sama dalam suatu kelompok disebut sentiment


16

c. Ada aksi interaksi. Tiap-tiap anggota kelompok saling mengadakan

hubungan yang disebut interaksi, membantu, atau kerjasama. Dalam

mengadakan interaksi, setiap anggota melakukan tingkah laku yang disebut

dengan aksi.

d. Proses segi tiga dalam interaksi sosial (aksi, interaksi dan sentimen)

kemudian menciptakan bentuk piramida dimana pimpinan kelompok dipilih

secara spontan dan wajar serta pimpinan menempati puncak piramida tersebut.

e. Dipandang dari sudut totalitas, setiap anggota berada dalam proses

penyesuaian diri dengan lingkungan secara terus-menerus.

f. Hasil penyesuaian diri tiap-tiap anggota kelompok terhadap

lingkungannya tanpa tingkah laku anggota kelompok yang seragam.


17

B. Penyesuaian Sosial

1. Pengertian Penyesuaian Sosial

Menurut Hurlock (2000:287) penyesuaian sosial diartikan sebagai

keberhasilan seseoarang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada

umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya. Callhoun dan

Accocella (dalam http:// www. sarjanaku. com/ 2012/ 06 /pengertian -

penyesuaian-sosial-definisi.html) mendefinisikan bahwa penyesuaian sosial

sebagai interaksi yang kontinyu dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia atau

lingkungan sekitar.

Menurut Schneiders (dalam http:// www. sarjanaku. com/ 2012/ 06/

pengertian-penyesuaian-sosial-definisi.html) penyesuaian sosial menandakan

kemampuan atau kapasitas yang dimiliki individu untuk bereaksi secara

efektif dan wajar pada realitas sosial, situasi, dan relasi sosial. Lebih jelasnya,

Schneiders menyatakan penyesuaian sosial menandakan kemampuan atau

kapasitas yang dimiliki individu untuk bereaksi secara efektif dan wajar pada

realitas sosial, situasi, dan relasi sosial dengan cara yang dapat diterima dan

memuaskan sesuai ketentuan dalam kehidupan sosial (dalam http:// www.

Sarjanaku. com/ 2012/ 06/ pengertian- penyesuaian- sosial- definisi. html).

Selanjutnya, menurut Mutadin (dalam Veronica, 2007) penyesuaian sosial

ialah kemauan untuk mematuhi norma-norma dan peraturan sosial

kemasyarakatan.

Melalui pengertian tersebut dapat disimpulkan penyesuiaan sosial ialah

kemampuan individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar

baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar sesuai dengan norma
18

maupun peraturan sosial yang berlaku, sehingga diharapkan terjalinnya relasi

yang efektif dan baik dengan sesama.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian sosial

Melakukan penyesuaian sosial yang baik bukanlah hal yang mudah.

Akibatnya banyak individu kurang dapat menyesuaikan diri. Menurut Hurlock

(2000) ada empat kondisi yang menimbulkan kesulitan bagi individu untuk

melakukan penyesuaian sosial sebagai berikut.

a. Pola asuh orang tua

Bila pola perilaku sosial yang buruk dikembangkan di rumah, individu

akan menemui kesulitan untuk melakukan penyesuaian sosial yang baik di

luar rumah, meskipun dia diberi motivasi kuat untuk melakukannya. Karena

pola asuh yang serba membolehkan di rumah, individu akan menjadi orang

yang tidak mau memperhatikan keinginan orang lain, merasa bahwa dia dapat

mengatur dirinya sendiri.

b. Model

Bila rumah kurang memberikan model perilaku untuk ditiru, individu akan

mengalami hambatan serius dalam penyesuaian sosialnya di luar rumah.

Individu yang ditolak oleh orang tuanya atau meniru perilaku orang tua yang

menyimpang akan mengembangkan kepribadian yang tidak stabil, agresif,

yang mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang penuh dendam atau

bahkan kriminalitas, ketika mereka beranjak dewasa.

c. Motivasi

Kurangnya motivasi untuk belajar melakukan penyesuaian sosial sering

timbul dari pengalaman sosial awal yang tidak menyenangkan – di rumah atau
19

di luar rumah. Sebagai contoh, individu yang lebih tua, atau diganggu oleh

saudaranya yang lebih tua, atau yang diperlakukan sebagai orang yang tidak

dikehendaki dalam permainan mereka, tidak akan memiliki motivasi kuat

untuk berusaha melakukan penyesuaian sosial yang baik di luar rumah.

d. Bimbingan dan bantuan

Meskipun memiliki motivasi kuat untuk belajar melakukan penyesuaian

sosial yang baik, individu tidak mendapat bimbingan dan bantuan yang cukup

dalam proses belajar ini. Misalnya, apabila oang tua yakni, bahwa individu

akan dapat “menguasai” agresivitasnya setelah bertambah dewasa dan

mengalami hubungan sosial yang lebih banyak, individu itu tidak akan

mengasosiasikan agresivitasnya dengan penolakan teman sebaya yang

dialaminya dan, akibatnya, dia tidak akan berusaha untuk mengurangi

agresivitasnya.

Menurut Schneiders (dalam http:// www. sarjanaku. com/ 2012/ 06/

pengertian- penyesuaian- sosial- definisi .html) menjelaskan kemampuan

penyesuaian diri dan sosial setiap individu berbeda-beda, adapun yang

membedakan hal tersebut dapat dikarenakan faktor-faktor berikut ini.

a. Kondisi fisik

Meliputi faktor keturunan (hereditas), kesehatan fisik, dan sistem

fisiologis tubuh. Individu yang berada dalam kondisi yang baik akan lebih

mudah melakukan penyesuaian dibandingkan dengan individu yang sedang

sakit, mengalami atau memiliki cacat tubuh, kelemahan fisik, dan kekurangan-

kekurangan lainnya. Individu yang memiliki kekurangan yang berkaitan

dengan fisik dapat mengalami perasaan-perasaan yang tidak adekuat, tertutup


20

(inferiority), atau justru perhatian yang berlebihan terhadap fisiknya. Hal-hal

tersebut seringkali menjadi penghambat dalam melakukan penyesuaian diri

maupun penyesuaian sosial.

b. Perkembangan dan kematangan

Meliputi faktor kematangan intelektual, sosial, moral, dan kematangan

emosional. Individu yang lebih matang secara emosional akan lebih mudah

melakukan penyesuaian dibandingkan dengan individu yang kurang matang,

karena ia mampu mengendalikan diri dan bereaksi lebih tepat dan sesuai

situasi yang dihadapi.

c. Faktor psikologis

Meliputi pengalaman, proses belajar, pengkondisian, self-determination,

frustasi, dan konflik. Selain itu, pengalaman pada individu yang menjadikan

proses belajar dapat mempengaruhi penyesuaian individu tersebut. Individu

menjadi tahu dan merasakan apa yang telah dialami dan dijadikan

pembelajaran agar dapat melakukan penyesuaian diri maupun sosial yang

tepat.

d. Kondisi lingkungan

Meliputi kondisi rumah, keluarga, dan sekolah. Pengaruh lingkungan

rumah dan keluarga sangat penting karena keluarga merupakan lingkungan

sosial pertama dan utama untuk individu. Posisi dalam keluarga, jumlah

anggota keluarga, peran dalam keluarga, dan relasi dengan anggota keluarga

lain akan mempengaruhi kebiasaan, sikap, dan pola perilaku individu.

Begitupun halnya dengan sekolah yang juga memberikan pengaruh yang kuat

pada kehidupan intelektual, sosial, dan moral individu.


21

e. Faktor budaya

Meliputi juga ada istiadat dan agama yang turut mempengaruhi

penyesuaian diri dan sosial seseorang. Karakteristik budaya yang diturunkan

kepada individu melalui keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat turut

mempengaruhi pola perilaku individu yang bersangkutan.

3. Kriteria dan aspek penyesuaian sosial

Menurut Hurlock (2000) untuk mengetahui sejauh mana penyesuaian diri

individu secara sosial, dapat diterapkan dengan empat kriteria sebagai berikut.

a. Penampilan nyata

Bila perilaku sosial individu, seperti yang dinilai berdasarkan standar

kelompoknya, memenuhi harapan kelompoknya, dia akan menjadi anggota

kelompok yang diterima kelompoknya.

b. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok

Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap berbagai

kelompok baik kelompok teman sebaya maupun kelompok dewasa secara

sosial dianggap sebagai orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik

secara sosial.

c. Sikap sosial

Anak harus menunjukan sikap yang menyenangkan terhadap orang lain,

partisipasi sosial, dan terhadap perannya dalam kelompok sosial, bila ingin

dinilai sebagai orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik secara sosial.
22

d. Kepuasan pribadi

Untuk dapat menyesuaiakan diri dengan baik secara sosial, individu harus

merasa puas terhadap peran yang dimainkannya dalam situasi sosial, baik

sebagai pemimpin maupun sebagai anggota.

Weissman dan Paykel (dalam Stefany, 2009) mengungkapkan empat

aspek penyesuaian sosial sebagai berikut.

a. Performance at expected tasks (penampilan terhadap tuntutan tugas atau

pekerjaan), yaitu menggambarkan bagaimana individu memenuhi tuntutan

tugas atau pekerjaan di lingkungannya, serta hasil karjanya terhadap berbagai

tuntutan tugas atau pekrjaan. Individu yang mampu melakukan penyesuaian

sosial dengan baik dianggap mampu menyadari serta menjalankan perannya

dengan baik.

b. Amount of friction with people (banyaknya pertikaian yang terjadi dengan

orang lain), yaitu menggambarkan bagaimana kelancaran hubungan individu

dengan orang lain dalam lingkungan sosialnya. Seberapa banyak pertikaian

yang terjadi antara individu dengan orang lain. Semakin banyak seseorang

mengalami pertikaian dalam hubungan sosialnya maka hal ini menandakan

individu tersebut kurang atau tidak memiliki penyesuaian sosial yang baik.

Namun sebaliknya, jika semakin jarang individu mengalami pertikaian dengan

orang lain maka individu tersebut memiliki penyesuaian sosial yang baik.

Pertikaian dapat disebabkan karena seseorang kurang dapat menerima

perbedaan dirinya dengan orang lain, merasa selalu benar dan cenderung

bertingkahlaku tidak sesuai dengan harapan lingkungannya.


23

c. Finer aspects of interpersonal relations (kualitas hubungan dengan orang

lain), yaitu menggambarkan kualitas hubungan individu dengan orang lain.

Seberapa mendalam hubungan yang dijalin individu dengan orang lain.

Seseorang yang memiliki penyesuaian sosial yang baik akan memiliki

hubungan yang saling menyenangkan dan saling menguntungkan dengan

orang lain.

4. Penerimaan dan penolakan

Menurut Mappiare (1982) penerimaan teman sebaya merupakan salah satu

kelompok kebutuhan remaja di sampaing kelompok kebutuhan yang

berhubungan dengan orang tua mereka. Kelompok teman sebaya, merupakan

kenyataan adanya remaja yang diterima dan ditolak yang disebabkan oleh

beberapa faktor yang bersifat pribadi sebagai berikut.

a. Faktor-faktor yang menyebabkan seorang remja diterima

Hal-hal pribadi yang membuat individu diterima dalam kelompok teman

sebaya yaitu;

1) Penampilan dan perbuatan yang meliputi anatara lain; tampang yang

menarik setidaknya rapih serta aktif dalam urusan-urusan kelompok.

2) Kemampuan berpikir antara lain meliputi; mempunyai inisiatif, banyak

memikirkan kepentingan kelompok dan mengemukakan pendapat.

3) Sikap, sifat, perasaan antara lain; bersikap sopan, memperhatikan orang

lain, penyabar atau dapat menahan marah jika berada dalam keadaan yang

tidak menyenangkan dirinya, suka menyumbangkan pengaetahuannya pada

oranag lain terutama anggota kelompok yang bersangkutan.


24

4) Pribadi, meliputi; jujur dan dapat dipercaya, bertanggungjawab dan suka

menjalankan pekerjaannya mentaati peraturan-peraturan kelompok, mampu

menyesuaikan diri secara tepat dalam berbagai situasi dan pergaulan sosial.

5) Aspek lain meliputi; pemurah atau tidak pelit atau tidak kikir, suka

bekerjasama dan membantu anggota kelompok.

b. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang remaja ditolak

Hal-hal pribadi yang membuat individu diterima dalam kelompok teman

sebaya yaitu:

1) Penampilan dan perbuatan antara lain meliputi; sering menantang, malu-

malu, dan senang menyendiri.

2) Kemampuan pikir meliputi; bodoh sekali

3) Sikap, sifat meliputi; suka melanggar norma dan nilai-nilai kelompok,

suka mengusai anak lain, suka curiga, dan suka melaksanakan kemauan

sendiri.

4) Ciri lain; faktor rumah yang terlalu jauh dari teman sekelompok.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan adalah mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya. Sebanyak 39 mahasiswa, yang terbagi menjadi dua seksi

yaitu seksi A dengan jumlah 20 mahasiswa dan seksi B 19 mahasiswa.

Peneliti berhasil mengumpulkan data dari 35 mahasiswa, 4 siswa yang tersisa

tidak hadir.

B. Waktu & Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan terhitung dari bulan Agustus

2015 sampai dengan Februari 2016. Tempat penelitian yang digunakan yaitu

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya, Jl. Jendral Sudirman No.51, Jakarta.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah penyesuaian sosial. Defenisi operasional

penyesuaian sosial adalah kemampuan atau keterampilan individu dalam

menyesuaikan diri dan menjalin suatu hubungan yang baik dengan orang-

orang di lingkungan sekitarnya, sehingga berdampak positif yaitu penerimaan

atas keberadaan individu tersebut dari lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat

25
26

dilihat melalui penampilan nyata, mampu menyesuaikan diri terhadap

berbagai kelompok, sikap sosial, dan kepuasan pribadi.

D. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif. Menurut Dantes (2012)

penelitian deskriptif diartikan sebagai suatu penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu fenomena atau peristiwa secara sistematis sesuai

dengan apa adanya, penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh

informasi mengenai keadaan saat ini. Peneliti mencoba menentukan sifat

situasi sebagaimana adanya pada waktu penelitian dilakukan.

Menurut Nazir (dalam https://idtesis.com/metode-deskriptif/) berikut ini

langkah-langkah penelitian deskriptif adalah sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi suatu permasalahan yang signifikan agar bisa dipecahkan

dengan menggunakan metode ini.

2. Membatasi serta merumuskan masalah dengan jelas.

3. Menentukan suatu tujuan serta manfaat dari penelitian.

4. Melakukan studi pustaka berkaitan dengan permasalahan.

5. Menentukan pertanyaan untuk penelitian atau hipotesis penelitian.

6. Merancang metode penelitian yang akan digunakan, khususnya untuk

menentukan sampel, populasi, instrumen, teknik sampling, menganalisis dan

mengumpulkan data.

7. Mengumpulkan, lalu menganalisis data menggunakan teknik statistik yang

relevan.

8. Membuat sebuah laporan penelitian.


27

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala penilaian

dalam mengukur penyesuaian sosial mahasiswa. Peneliti memodifikasi

instrumen skala penilaian dari Kristanto (1995). Skala penilaian. atau Rating

Scale adalah alat ukur yang dugunakan oleh pengamat untuk mencatat dan

mengungkapkan kegiatan atau perilaku yang diamati pada seorang atau

sekelompok subjek penelitian. Setiap pernyataan diberi kategori untuk

menunjukkan adanya dan bagaimana tingkatan perilaku yang diamati

(Sudarnoto, 2007:21).

Skala penilaian adalah alat ukur yang digunakan oleh pengamat untuk

mencatat dan mengungkapkan kegiatan atau perilaku yang diamati pada

seseorang atau sekelompok subjek penelitian (Sudarnoto, 2007). Pada

instrumen skala penilaian yang digunakan peneliti membuat kisi-kisi terlebih

dahulu yang mencakup empat komponen yaitu penampilan nyata, pergaulan

ke berbagai kelompok, sikap sosial, dan kepuasan pribadi. Kemudian setelah

komponen peneliti membuat indikator, lalu dari setiap indikator penelitian

memodifikasi dan membuat pernyataan sebanyak 60 pernyataan positif. Pada

instrumen skala penilaian data angka yang diperoleh diartikan sesuai dengan

alternatif jawaban yang telah ada.. Setiap pernyataan memiliki bobot poin

yang berbeda tergantung dari pilihan responden. Instrumen pengumpulan data

dari skala penilaian berisi pernyataan dengan lima alternatif pilihan jawaban

untuk pernyataan positif yaitu Tidak Pernah (TP) 1 poin, Jarang (JR) 2 poin,

Kadang-kadang (KK) 3 poin, Sering (SR) 4 poin, dan Selalu (SL) 5 poin.
28

F. Teknik analisis data

1. Analisis ujicoba

a. Analisis rasioanal.

Peneliti menelaah instrumen dengan memberikan kepada dosen

pembimbing skripsi dan 10 rekan mahasiswa untuk melakukan koreksi yang

bertujuan untuk melihat kesesuaian pada komponen dan indikator, serta

melakukan koreksi terhadap bentuk dan isi pernyataan, serta ketepatan

susunan kalimat dan tata bahasa yang digunakan. Peneliti merevisi kembali

instrumen dari hasil masukan pembimbing skripsi dan rekan mahasiswa.

Peneliti merevisi dan mengelompokkan pernyatan sesuai dengan ketepatan

indikator memperbaiki penggunakan kata/bahasa dan kalimat yang sesuai,

memperbaiki penulisan huruf dalam pengetikan, dan penambahan kata (saya)

pada setiap awal kalimat.

b. Analisis empiris

Setelah pernyataan instrumen skala penilaian dimodifikasi dan direvisi,

peneliti melakukan ujicoba terpakai kepada 35 mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya. Kemudian peneliti melakukan uji validitas dan uji

reliabilitas. Pernyataan dikatakan valid apabila sama dengan atau lebih besar

dari r tabel (5%) dengan N sebesar 35 yaitu 0.334. Pernyataan yang disebar

berjumlah 60 setelah melewati empat kali putar kemudian diperoleh

pernyataan valid sebanyak 42 pernyataan yaitu nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10,

11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 32, 34, 35, 37, 39, 40,

42, 43, 45, 46, 47, 49, 50, 51, 52, 54, 55, 57, dan 60. Hasil ujicoba validitas
29

penyataan diketahui pada putar ke dua terdapat 12 penyataan yang tidak valid

yaitu nomor: 8, 9, 20, 21, 27, 31, 33, 36, 53, 56, 58, 59. Pada putaran ke tiga

terdapat 16 pernyataan tidak valid yaitu nomor: 8, 9, 20, 21, 27, 31, 33, 36, 38,

41, 44, 48, 53, 56, 58, 59. Pada putar ke empat terdapat 18 pernyataan yang

tidak valid yaitu nomor: 8, 9, 17, 20, 21, 22, 27, 31, 33, 36, 38, 41, 44, 48, 53,

56, 58, dan 59.

Pada tahap analisis empiris ini peneliti melakukan ujicoba validalitas

pernyataan dengan menggunakan teknik product moment dengan bantuan

SPSS (Statistical Package For Social Sciences) versi 22.0. Perhitungan

ujicoba reliabilitas menggunakan bantuan SPSS (Statistical Package For

Social Sciences). Pada SPSS perhitungan reliabilitas menggunakan teknik

koefisien Cronbach’s Alfa dan didapat perhitungan reliabilitas sebesar 0.943.

2. Analisis data Penelitian

Analisis data dilakukan derngan cara melihat hasil validitas dan reliabilitas

pernyataan pada instrumen skala penilaian penyesuaian sosial mahasiswa yang

akan dilihat frekuensi dan persentase dari pernyataan yang valid dan reliable.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan di

hitung dengan rumus persentase sebagai berikut:

Persentase =

Keterangan:

f : Frekuensi jawaban

N : Jumlah Subjek
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Analisis Deskriptif

Pada bagian ini disajikan deskripsi Penyesuaian Sosial Mahasiswa

Angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas

Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya. Berdasarkan hasil pengumpulan

data, kemudian peneliti melakukan analisis data yang dijabarkan dalam betuk

tabel dan menginterpretasikannya. Jawaban dihitung berdasarkan frekuensi

dan persentase tiap pernyataan. Uraian dari 42 pernyataan dengan lima

pilihan alternatif yaitu, Tidak Pernah (TP), Jarang (JR), Kadang-kadang (KK),

Sering (SR) , dan Selalu (SL) sebagai berikut.

Tabel 1
Saya diterima oleh kelompok karena saya
suka membantu
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 10 29
Sering 17 49
Kadang-kadang 5 14
Jarang 3 8
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan

dan Bahasa, Unika Atma Jaya dapat diterima oleh kelompok karena suka

membantu. Hal ini dapat dilihat dari hasil frekuensi dan persentase responden

yang memillih selalu dan sering yang mencapai 78%. Ada pula mahasiswa

yang jarang melakukan hal tersebut yaitu sebayak 8%.

30
31

Tabel 2
Saya suka berdiskusi dengan teman sebaya
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 14 40
Sering 16 46
Kadang-kadang 3 8
Jarang 1 3
Tidak Pernah 1 3
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering

mencapai 86%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya suka berdiskusi dengan teman sebaya mereka. Mahasiswa

yang jarang dan tidak pernah melakukan hal tersebut hanya sedikit yaitu 6%.

Tabel 3
Saya meminta maaf bila telah berbuat salah
terhadap teman kelompok
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 19 54
Sering 10 29
Kadang-kadang 4 11
Jarang 1 3
Tidak Pernah 1 3
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya meminta maaf bila telah

berbuat salah terhadap teman kelompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil

frekuensi dan persentase yang memillih selalu dan sering yang mencapai 83%.

Namun, masih ada 6% mahasiswa yang jarang dan tidak pernah melakukan

hal tersebut.
32

Tabel 4
Saya mampu menjalin hubungan yang akrab
dengan para dosen.
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 8 23
Sering 12 34
Kadang-kadang 14 40
Jarang 1 3
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pedidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya mampu menjalin hubungan

yang akrab dengan para dosen. Hal ini dapat dilihat dari hasil frekuensi dan

persentase yang memillih selalu dan sering yang mencapai 57%. Ada pula

mahasiswa yang jarang melakukan hal tersebut yaitu sebanyak 3%.

Tabel 5
Saya disenangi teman karena dapat menepati janji
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 5 14
Sering 19 55
Kadang-kadang 6 17
Jarang 5 14
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya disenangi teman karena

dapat menepati janji. Hal ini dapat dilihat dari hasil frekuensi dan persentase

yang memillih selalu dan sering yang mencapai 69%. Ada pula mahasiswa

yang jarang melakukan hal tersebut yaitu sebanyak 14%.


33

Tabel 6
Saya puas apabila hasil tugas kelompok mendapat
nilai yang baik
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 25 71
Sering 8 23
Kadang-kadang 2 6
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya puas apabila hasil tugas

kelompok mendapat nilai yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil frekuensi

dan persentase yang memillih selalu dan sering yang mencapai 94%. Tidak

ada mahasiswa yang tidak merasakan hal tersebut.

Tabel 7
Saya menjenguk teman kuliah yang sedang sakit
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 9 26
Sering 8 23
Kadang-kadang 15 43
Jarang 2 6
Tidak Pernah 1 2
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya menjenguk teman kuliah

yang sedang sakit. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase yang memillih

selalu dan sering yang mencapai 49%. Namun, masih ada 8% mahasiswa yang

jarang dan tidak melakukan hal tersebut.


34

Tabel 8
Saya berinisiatif mengerjakan
tugas-tugas kepanitiaan
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 7 20
Sering 10 29
Kadang-kadang 12 34
Jarang 5 14
Tidak Pernah 1 3
Total 35 100

Hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering mencapai

49%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya

berinisiatif mengerjakan tugas-tugas kepanitiaan. Ada pula mahasiswa yang

jarang dan tidak melakukan hal tersebut yaitu sebanyak 17%.

Tabel 9
Saya menghargai apa yang dilakukan teman
dalam kelompok tugas
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 21 60
Sering 10 29
Kadang-kadang 3 9
Jarang 1 3
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering mencapai

89%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015 Bimbingan dan

Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya menghargai

apa yang dilakukan teman dalam kelompok tugasnya. Mahasiswa yang jarang

melakukan hal tersebut hanya sedikit yaitu 3%.


35

Tabel 10
Saya bangga jika dapat memimpin kegiatan atau tugas kelompok
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 12 34
Sering 12 34
Kadang-kadang 10 29
Jarang 1 3
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya bangga jika dapat

memimpin kegiatan atau tugas kelompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil

frekuensi dan persentase yang memillih selalu dan sering yang mencapai 68%.

Mahasiswa yang jarang melakukan hal tersebut hanya sedikit yaitu 3%.

Tabel 11
Saya senang mengikuti berbagai kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 8 23
Sering 7 20
Kadang-kadang 14 40
Jarang 5 14
Tidak Pernah 1 3
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya senang mengikuti berbagai

kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Hal ini dapat dilihat dari hasil

frekuensi dan persentase yang memillih selalu dan sering yang mencapai 43%.

Ada pula mahasiswa yang jarang dan tidak pernah mengikuti kegitan tersebut

yaitu sebanyak 17%.


36

Tabel 12
Saya berbelasungkawa atas peristiwa duka yang dialami teman
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 21 60
Sering 8 23
Kadang-kadang 5 14
Jarang 1 3
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering mencapai

83%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma

Jaya berbelasungkawa atas peristiwa duka yang dialami teman. Ada pula

mahasiswa yang jarang melakukan hal tersebut yaitu sebanyak 3%.

Tabel 13
Saya dapat bekerja sama dengan teman-teman dalam kelompok tugas
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 18 51
Sering 15 43
Kadang-kadang 2 6
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering mencapai

94%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya

dapat bekerja sama dengan teman-teman dalam kelompok tugas. Tidak ada

mahasiswa yanag tidak dapat melakukan hal tersebut.


37

Tabel 14
Saya bersikap peduli terhadap masalah yang dialami teman
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 21 60
Sering 10 29
Kadang-kadang 3 9
Jarang 1 2
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering

mencapai 89%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya bersikap peduli terhadap masalah yang dialami teman.

Namun, masih ada 2% mahasiswa yang tidak melakukan hal tersebut.

Tabel 15
Saya tidak egois dalam pergaulan di kampus
maka saya mudah diterima
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 12 34
Sering 13 37
Kadang-kadang 10 29
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering

mencapai 71%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya tidak egois dalam pergaulan di kampus maka mudah

diterima. Tidak ada mahasiswa yang egois dalam pergaulan di kampus.


38

Tabel 16
Saya mudah mendapatkan sahabat dalam kelompok teman sebaya
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 12 34
Sering 17 49
Kadang-kadang 5 14
Jarang 1 3
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya mudah mendapat sahabat

dalam kelompok teman sebaya. Hal ini dapat dilihat dari hasil frekuensi dan

persentase yang memillih selalu dan sering yang mencapai 83%. Namun,

masih ada 3% mahasiswa yang jarang melakukan hal tersebut.

Tabel 17
Saya dipilih sebagai ketua kelompok dalam tugas perkuliahan
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 3 9
Sering 4 11
Kadang-kadang 14 40
Jarang 9 26
Tidak Pernah 5 14
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya masih ragu-ragu dipilih

sebagai ketua kelompok dalam tugas perkuliahan. Hal ini dapat dilihat dari

hasil frekuensi dan persentase yang memilih kadang-kadang yang mencapai

40%. Mahasiswa yang jarang dan tidak pernah dipilih sebagai ketua kelompok

dalam tugas kuliah sebanyak 40%.


39

Tabel 18
Saya disukai teman karena sifat saya yang mudah bergaul
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 9 26
Sering 18 51
Kadang-kadang 8 23
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya disukai teman karena sifat

yang mudah bergaul. Hal ini dapat dilihat dari hasil frekuensi dan persentase

yang memillih selalu dan sering yang mencapai 77%. Tidak ada mahasiswa

yang jarang dan tidak pernah disukai teman karena sifatnya yang mudah

bergaul.

Tabel 19
Saya tidak sulit melaksanakan kegiatan dengan
kelompok orang dewasa
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 4 11
Sering 11 31
Kadang-kadang 16 46
Jarang 3 9
Tidak Pernah 1 3
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering

mencapai 42%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya tidak sulit melaksanakan kegiatan dengan kelompok orang

dewasa. Namun, masih ada 12% mahasiswa yang jarang dan tidak melakukan

hal tersebut.
40

Tabel 20
Saya berteman tanpa membedakan status
sosial ekonomi
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 25 71
Sering 7 20
Kadang-kadang 3 9
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering

mencapai 91%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya berteman tanpa membedakan status sosial ekonomi. Tidak

ada mahasiswa yang melakukan hal tersebut.

Tabel 21
Saya mengikuti kegiatan berorganisasi di luar kampus
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 12 34
Sering 5 14
Kadang-kadang 9 25
Jarang 5 14
Tidak Pernah 4 12
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya mengikuti kegiatan

berorganisasi di luar kampus. Hal ini dapat dilihat dari hasil frekuensi dan

persentase yang memillih selalu dan sering yang mencapai 48%. Ada pula

mahasiswa yang jarang dan tidak pernah mengikuti kegiatan tersebut yaitu

sebanyak 26%.
41

Tabel 22
Saya bahagia bila dapat membantu teman menyelesaikan
masalah pribadi
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 17 49
Sering 14 40
Kadang-kadang 3 9
Jarang 1 2
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya bahagia bila dapat

membantu teman menyelesaikan masalah pribadi. Hal ini dapat dilihat dari

hasil frekuensi dan persenatse yang memillih selalu dan sering yang

mencapai 89%. Mahasiswa yang jarang melakukan hal tersebut hanya sedikit

yaitu 2%.

Tabel 23
Saya disenangi teman karena saya mudah
berbagi pengetahuan
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 14 40
Sering 13 37
Kadang-kadang 7 20
Jarang 1 3
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering mencapai

77%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya

disenangi teman karena mudah berbagi pengetahuan. Mahasiswa yang jarang

melakukan hal tersebut hanya sedikit yaitu 3%.


42

Tabel 24
Teman-teman dapat menerima diri saya karena
saya supel dalam bergaul
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 10 29
Sering 18 51
Kadang-kadang 7 20
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan

sering mencapai 80%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya dapat diterima teman karena supel dalam bergaul. Tidak ada

mahasiswa yang tidak diterima oleh teman.

Tabel 25
Saya peduli dengan teman kuliah yang mengalami
kesulitan ekonomi
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 14 40
Sering 13 37
Kadang-kadang 5 14
Jarang 2 6
Tidak Pernah 1 3
Total 35 100

Hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering mencapai

77%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya

peduli dengan teman kuliah yang mengalami kesulitan ekonomi. Namun,

masih ada mahasiswa yang tidak peduli akan hal tersebut sebanyak 9%.
43

Tabel 26
Saya diterima teman-teman karena tidak membedakan teman antarteman
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 18 51
Sering 15 43
Kadang-kadang 1 3
Jarang 1 3
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering

mencapai 94%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya diterima teman-teman karena tidak membedakan teman

antarteman. Mahasiswa yang jarang melakukan hal tersebut hanya sedikit

yaitu 3%.

Tabel 27
Saya mendapatkan kepuasan pribadi bila dapat memberikan
solusi bagi teman kuliah
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 13 37
Sering 18 51
Kadang-kadang 3 9
Jarang 1 3
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering

mencapai 88%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya mendapat kepuasan pribadi bila dapat memberikan solusi

bagi teman kuliah. Ada pula yang jarang melakukan hal tersebut yaitu

sebanyak 3%.
44

Tabel 28
Saya lebih suka bermain bersama teman daripada hanya menyendiri
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 10 29
Sering 15 43
Kadang-kadang 6 17
Jarang 4 11
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya lebih suka bermain

bersama teman daripada hanya menyendiri. Hal ini dapat dilihat dari hasil

frekuensi dan persentase yang memillih selalu dan sering yang mencapai 72%.

Ada pula mahasiswa yang jarang melakukan hal tersebut yaitu sebanyak 11%.

Tabel 29
Teman-teman menerima saya dengan mudah karena
perilaku saya tidak bermasalah
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 10 29
Sering 21 60
Kadang-kadang 3 9
Jarang 1 2
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering

mencapai 89%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya diterima oleh teman-teman karena perilaku yang tidak

bermasalah. Ada pula mahasiswa yang jarang diterima oleh teman-teman

karena perilaku yang tidak bermasalah yaitu sebanyak 2%.


45

Tabel 30
Saya senang bila menjadi sukarelawan
dalam kegiatan bakti sosial
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 10 29
Sering 16 46
Kadang-kadang 9 25
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan

sering mencapai 75%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya senang bila menjadi sukarelawan dalam kegiatan bakti

sosial. Tidak ada mahasiswa yang tidak senang melakukan hal tersebut.

Tabel 31
Saya diterima dalam kelompok tugas karena saya bekerja sungguh-sungguh
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 11 31
Sering 21 60
Kadang-kadang 0 0
Jarang 3 9
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan

sering mencapai 91%. Hal ini menunjukkankan bahwa mahasiswa angkatan

2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan

Bahasa, Unika Atma Jaya diterima dalam kelompok tugas karena bekerja

sungguh-sungguh. Ada pula mahasiswa yang jarang melakukan hal tersebut

yaitu sebanyak 9%.


46

Tabel 32
Saya tidak mengalami kendala untuk berkompetisi dengan teman sebaya
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 10 29
Sering 13 37
Kadang-kadang 8 23
Jarang 4 11
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Hasil frekuensi dan persenatse yang memilih selalu dan sering mencapai

66%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya

tidak mengalami kendala untuk berkompetisi dengan teman sebaya. Namun,

masih ada 11% mahasiswa yang jarang melakukan hal tersebut.

Tabel 33
Saya senang apabila saran yang saya berikan dapat
diterima atau dilakukan oleh teman kuliah
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 17 49
Sering 15 43
Kadang-kadang 3 8
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya senang apabila saran yang

diberikan dapat diterima atau dilakukan oleh teman kuliah. Hal ini dapat

dilihat dari hasil frekuensi dan persentase yang memillih selalu dan sering

yang mencapai 92%. Tidak ada mahasiswa yang tidak senang akan hal

tersebut.
47

Tabel 34
Saya tidak mengalami kendala menyesuaikan diri
dalam lingkungan orang dewasa
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 11 31
Sering 14 40
Kadang-kadang 10 29
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya tidak mengalami kendala

menyesuaikan diri dalam lingkungan orang dewasa. Hal ini dapat dilihat dari

hasil frekuensi dan persentase yang memillih selalu dan sering yang mencapai

71%. Tidak ada mahasiswa yang mengalami akan hal tersebut.

Tabel 35
Saya diterima oleh teman karena saya dapat
menjaga rahasia pribadinya
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 17 49
Sering 16 46
Kadang-kadang 2 5
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya diterima oleh teman

karena dapat menjaga rahasia pribadinnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil

frekuensi dan persenatase yang memillih selalu dan sering yang mencapai

95%. Tidak ada mahasiswa yang tidak melakukan hal tersebut.


48

Tabel 36
Saya semangat apabila pendapat saya
menjadi bahan pertimbangan kelompok
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 14 40
Sering 18 51
Kadang-kadang 3 9
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya semangat apabila

pendapatnya menjadi bahan pertimbangan kelompok. Hal ini dapat dilihat dari

hasil persentasi yang memillih selalu dan sering yang mencapai 91%. Tidak

ada mahasiswa yang tidak merasakan hal tersebut.

Tabel 37
Kelompok tidak menolak saya karena saya dapat
bertoleransi dengan teman-teman
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 12 34
Sering 19 54
Kadang-kadang 4 12
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering

mencapai 88%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya dapat bertoleransi dengan teman-teman. tidak ada

mahasiswa yang tidak dapat melakukan hal tersebut.


49

Tabel 38
Saya mampu bersosialisasi dengan mudah pada
kelompok orang dewasa
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 10 29
Sering 16 46
Kadang-kadang 8 23
Jarang 1 2
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering

mencapai 75%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya mampu bersosialisasi dengan mudah pada kelompok orang

dewasa. Mahasiswa yang jarang melakukan hal tersebut hanya sedikit yaitu

2%.

Tabel 39
Saya senang jika bantuan yang saya berikan kepada
teman dapat bermanfaat
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 19 54
Sering 13 37
Kadang-kadang 3 9
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering

mencapai 91%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya senang jika bantuan yang diberikan kepada teman dapat

bermanfaat. Tidak ada mahasiswa yang tidak melakukan hal tersebut.


50

Tabel 40
Saya lebih senang melakukan kegiatan kelompok
daripada hanya berdiam diri di rumah
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 10 29
Sering 13 37
Kadang-kadang 10 29
Jarang 2 5
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya lebih senang melakukan

kegitan kelompok daripada hanya berdiam diri di rumah. Hal ini dapat dilihat

dari hasil frekuensi dan persentase yang memillih selalu dan sering yang

mencapai 66%. Namun, masih ada 5% mahasiswa yang jarang melakukan hal

tersebut.

Tabel 41
Saya senang apabila teman kelompok
menyukai hasil kerja saya
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 22 63
Sering 11 31
Kadang-kadang 2 6
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Mahasiswa angkatan 2015 program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya senang apabila teman

kelompok menyukai hasil kerjanya. Hal ini dapat dilihat dari hasil frekuensi

dan persentase yang memillih selalu dan sering yang mencapai 94%. Tidak

ada mahasiswa yang tidak senang mengalami hal tersebut.


51

Tabel 42
Saya senang apabila masalah dalam kelompok
dapat diselesaikan bersama
Pilihan Frekuensi Persentase
Selalu 18 52
Sering 12 34
Kadang-kadang 5 14
Jarang 0 0
Tidak Pernah 0 0
Total 35 100

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase yang memilih selalu dan sering

mencapai 86%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya senang apabila masalah dalam kelompok dapat diselesaikan

bersama. Tidak ada mahasiswa yang tidak senang melakukan hal tersebut.

Hasil rangkuman analisis data mengenai penyesuaian sosial mahasiswa

angkatan 2015 program studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan

dan Bahasa, Unika Atma Jaya dapat dilihat pada tabel indikator dan

komponen. Peneliti memberikan kriteria kepada komponen, indikator, dan

kesimpulan gambaran penyesuaian sosial dengan melakukan penghitungan

menggunakan 100% dibagi 3 kriteria. Gambaran kriteria adalah sebagai

berikut.

Tabel 43
Kriteria kesimpulan
Interval (%) Kriteria
70 – 100 Baik
35 – 69 Cukup Baik
0 – 34 Kurang Baik
52

Tabel 44
Rerata persentase dan frekuensi
indikator tingkah laku sesuai dengan standard kelompok, harapan kelompok
Pernyataan TP JR KK SR SL Total
No.
(Positif) f % f % f % f % f % f %
Saya meminta
maaf bila telah
3 berbuat salah 1 3 1 3 4 11 10 29 19 54 35 100
terhadap teman
kelompok
Saya menjenguk
teman kuliah
7 1 2 2 6 15 43 8 23 9 26 35 100
yang sedang
sakit.
Saya dapat
bekerja sama
15 dengan teman- 0 0 0 0 2 6 15 43 18 51 35 100
teman dalam
kelompok tugas.
Saya berteman
tanpa
26 membedakan 0 0 0 0 3 9 7 20 25 71 35 100
status sosial
ekonomi.
Jumlah Frekuensi
2 1 3 2 24 17 40 29 71 51 140 100
Rarata Total %

Tabel 44 menunjukkan bahwa pada indikator tingkah laku sesuai dengan

standard kelompok, harapan kelompok, diperoleh rerata persentase sebanyak

51% responden yang menjawab selalu dan 29% responden yang menjawab

sering. Berdasarkan hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa 80%

mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas

Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya mampu menyesuaikan diri dengan

standard kelompok, harapan kelompok dengan baik.


53

Tabel 45
Rerata persentase dan frekuensi
indikator lingkah laku diterima oleh kelompok
Pernyataan TP JR KK SR SL Total
No.
(Positif) f % f % f % f % f % f %
Saya diterima
oleh kelompok
1 0 0 3 8 5 14 17 49 10 29 35 100
karena saya suka
membantu.
Saya diterima
teman-teman
karena tidak
35 0 0 1 3 1 3 15 43 18 51 35 100
membedakan
teman
antarteman.
Teman-teman
menerima saya
dengan mudah
40 0 0 1 2 3 9 21 60 10 29 35 100
karena perilaku
saya tidak
bermasalah.
Kelompok tidak
menolak saya
karena saya dapat
51 0 0 0 0 4 12 19 54 12 34 35 100
bertoleransi
dengan teman-
teman.
Jumlah Frekuensi
0 0 5 3 13 9 72 52 50 36 140 100
Rarata Total %

Pada tabel 45 menunjukkan bahwa pada indikator tingkah laku diterima

oleh kelompok, diperoleh rerata persentase sebanyak 36% responden yang

menjawab selalu dan 52% responden yang menjawab sering. Berdasarkan

hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa 88% mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya dapat bertingkah laku diterima oleh kelompok dengan baik.
54

Pada tabel 46 menunjukkan bahwa pada indikator teman sebaya, diperoleh

rerata persentase sebesar 41% responden yang menjawab selalu dan 40%

responden yang menjawab sering. Berdasarkan hasil data tersebut dapat

disimpulkan bahwa 81% mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan

dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya dapat

bersosialisasi dengan teman sebaya dengan baik.

Pada tabel 47 menunjukkan bahwa pada indikator orang dewasa, diperoleh

rerata persentase sebanyak 23% responden yang menjawab selalu dan 38%

responden yang menjawab sering. Berdasarkan hasil data tersebut

menunjukkan bahwa 61% mahasiswa angkatan 2015 Progam Studi Bimbingan

dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya dapat

beradaptasi dengan orang dewasa dengan cukup baik.

Pada tabel 48 menunjukkan bahwa pada indikator penerimaan orang lain,

diperoleh rerata persentase sebanyak 32% responden yang menjawab selalu

dan 48% responden yang menjawab sering. Berdasarkan hasil data tersebut

menunjukkan bahwa 80% mahasiswa angkatan 2015 Progam Studi Bimbingan

dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya mendapat

respon yang baik atas penerimaan orang lain akan keberadaan dirinya.
55

Tabel 46
Rerata persentase dan frekuensi
indikator teman sebaya
Pernyataan TP JR KK SR SL Total
No.
(Positif) f % f % f % f % f % f %
Saya suka
2 berdiskusi dengan 1 3 1 3 3 8 16 46 14 40 35 100
teman sebaya.
Saya menghargai
apa yang
11 dilakukan teman 0 0 1 3 3 9 10 29 21 60 35 100
dalam kelompok
tugas.
Saya mudah
mendapatkan
19 sahabat dalam 0 0 1 3 5 14 17 49 12 34 35 100
kelompok teman
sebaya.
Saya tidak
mengalami
kendala untuk
45 0 0 4 11 8 23 13 37 10 29 35 100
berkompetisi
dengan teman
sebaya.
Jumlah Frekuensi
1 0 7 5 19 14 56 40 57 41 140 100
Rarata Total %
56

Tabel 47
Rerata persentase dan frekuensi
indikator orang dewasa
Pernyataan TP JR KK SR SL Total
No.
(Positif) f % f % f % f % f % f %
Saya mampu
menjalin
4 hubungan yang 0 0 1 3 14 40 12 34 8 23 35 100
akrab dengan para
dosen.
Saya tidak sulit
melaksanakan
25 kegiatan dengan 1 3 3 9 16 46 11 31 4 11 35 100
kelompok orang
dewasa.
Saya tidak
mengalami
kendala
47 menyesuaikan 0 0 0 0 10 29 14 40 11 31 35 100
diri dalam
lingkungan orang
dewasa.
Saya mampu
bersosialisasi
52 dengan mudah 0 0 1 2 8 23 16 46 10 29 35 100
pada kelompok
orang dewasa.
Jumlah Frekuensi
1 0 5 4 48 35 53 38 33 23 140 100
Rarata Total %
57

Tabel 48
Rerata persentase dan frekuensi
indikator penerimaan orang lain
Pernyataan TP JR KK SR SL Total
No.
(Positif) f % f % f % f % f % f %
Saya disenangi
teman karena
5 0 0 5 14 6 17 19 55 5 14 35 100
dapat menepati
janji.
Saya tidak egois
dalam pergaulan
18 di kampus maka 0 0 0 0 10 29 13 37 12 34 35 100
saya mudah
diterima.
Saya disukai
teman karena sifat
24 0 0 0 0 8 23 18 51 9 26 35 100
saya yang mudah
bergaul.
Saya disenangi
teman karena
30 saya mudah 0 0 1 3 7 20 13 37 14 40 35 100
berbagi
pengetahuan.
Teman-teman
dapat menerima
32 diri saya karena 0 0 0 0 7 20 18 51 10 29 35 100
saya supel dalam
bergaul.
Saya diterima
dalam kelompok
43 tugas karena saya 0 0 3 9 0 0 21 60 11 31 35 100
bekerja sungguh-
sungguh.
Saya diterima
oleh teman karena
49 saya dapat 0 0 0 0 2 5 16 46 17 49 35 100
menjaga rahasia
pribadinya.
Jumlah Frekuensi
0 0 9 4 43 16 118 48 78 32 245 100
Rarata Total %
58

Tabel 49
Rerata persentase dan frekuensi
indikator empati
Pernyataan TP JR KK SR SL Total
No.
(Positif) f % f % f % f % f % f %
Saya
berbelasungkawa
14 atas peristiwa 0 0 1 3 5 14 8 23 21 60 35 100
duka yang
dialami teman.
Saya bersikap
peduli terhadap
16 0 0 1 2 3 9 10 29 21 60 35 100
masalah yang
dialami teman.
Saya peduli
dengan teman
kuliah yang
34 1 3 2 6 5 14 13 37 14 40 35 100
mengalami
kesulitan
ekonomi.
Jumlah Frekuensi
1 1 4 4 13 12 31 30 56 53 105 100
Rarata Total %

Pada tabel 49 menunjukkan bahwa pada indikator empati, diperoleh rerata

persentase sebanyak 53% responden yang menjawab selalu dan 30%

responden yang menjawab sering. Berdasarkan hasil data tersebut dapat

disimpulkan bahwa 83% mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan

dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya dapat

diterima oleh orang lain disekitarnya karena mampu berempati dengan baik.
59

Tabel 50
Rerata persentase dan frekuensi
indikator peranan dalam kelompok
Pernyataan TP JR KK SR SL Total
No.
(Positif) f % f % f % f % f % f %
Saya berinisiatif
mengerjakan
10 1 3 5 14 12 34 10 29 7 20 35 100
tugas-tugas
kepanitiaan.
Saya dipilih
sebagai ketua
23 5 14 9 26 14 40 4 11 3 9 35 100
kelompok dalam
tugas perkuliahan.
Saya mengikuti
kegiatan
28 4 12 5 14 9 25 5 14 12 34 35 100
berorganisasi di
luar kampus.
Jumlah Frekuensi
10 10 19 18 35 33 19 18 22 21 105 100
Rerata Total %

Pada tabel 50 menunjukkan bahwa pada indikator peranan dalam

kelompok, diperoleh rerata persentase sebanyak 21% responden yang

menjawab selalu dan 18% responden yang menjawab sering. Berdasarkan

hasil data tersebut menunjukkan bahwa 39% mahasiswa angkatan 2015

Progam Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya cukup baik dalam berperan dalam kelompok.

Pada tabel 51 menunjukkan bahwa pada indikator kontak sosial, diperoleh

rerata persentase sebanyak 47% responden yang menjawab selalu dan 43%

responden yang menjawab sering. Berdasarkan hasil data tersebut dapat

disimpulkan bahwa 90% mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan

dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya mampu

melakukan kontak sosial dengan baik.


60

Tabel 51
Rerata persentase dan frekuensi
indikator kontak sosial
Pernyataan TP JR KK SR SL Total
No.
(Positif) f % f % f % f % f % f %
Saya bahagia bila
dapat membantu
29 teman 0 0 1 2 3 9 14 40 17 49 35 100
menyelesaikan
masalah pribadi.
Saya
mendapatkan
kepuasan pribadi
37 bila dapat 0 0 1 3 3 9 18 51 13 37 35 100
memberikan
solusi bagi teman
kuliah.
Saya senang
apabila saran
yang saya berikan
46 dapat diterima 0 0 0 0 3 8 15 43 17 49 35 100
atau dilakukan
oleh teman
kuliah.
Saya semangat
apabila pendapat
saya menjadi
50 0 0 0 0 3 9 18 51 14 40 35 100
bahan
pertimbangan
kelompok.
Saya senang jika
bantuan yang
54 saya berikan 0 0 0 0 3 9 13 37 19 54 35 100
kepada teman
dapat bermanfaat.
Saya senang
apabila masalah
60 dalam kelompok 0 0 0 0 5 14 12 34 18 52 35 100
dapat diselesaikan
bersama.
Jumlah Frekuensi
0 0 2 0 20 10 90 43 98 47 210 100
Rarata Total %
61

Tabel 52
Rerata persentase dan frekuensi
indikator aktifitas sosial
Pernyataan TP JR KK SR SL Total
No.
(Positif) f % f % f % f % f % f %
Saya meminta
maaf bila telah
6 berbuat salah 0 0 0 0 2 6 8 23 25 71 35 100
terhadap teman
kelompok
Saya menjenguk
teman kuliah
12 0 0 1 3 10 29 12 34 12 34 35 100
yang sedang
sakit.
Saya dapat
bekerja sama
13 dengan teman- 1 3 5 14 14 40 7 20 8 23 35 100
teman dalam
kelompok tugas.
Saya berteman
tanpa
39 membedakan 0 0 4 11 6 17 15 43 10 29 35 100
status sosial
ekonomi.
Saya senang bila
menjadi
42 sukarelawan 0 0 0 0 9 25 16 46 10 29 35 100
dalam kegiatan
bakti sosial.
Saya lebih
senang
melakukan
kegiatan
55 0 0 2 5 10 29 13 37 10 29 35 100
kelompok
daripada hanya
berdiam diri di
rumah.
Saya senang
apabila teman
57 kelompok 0 0 0 0 2 6 11 31 22 63 35 100
menyukai hasil
kerja saya.
Jumlah Frekuensi
1 0 12 5 53 22 82 33 97 40 2 45 100
Rarata Total %
62

Pada tabel 52 menunjukkan bahwa pada indikator aktifitas sosial,

diperoleh rerata persentase sebanyak 40% responden yang menjawab selalu

dan 33% responden yang menjawab sering. Berdasarkan hasil data tersebut

dapat disimpulkan bahwa 73% mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya

dapat melakukan aktifitas sosial dengan baik.

Tabel 53
Rerata persentase komponen penampilan nyata

Persentase
No Indikator Total
TP JR KK SR SL
TL sesuai standard, harapan
1. 1 2 17 29 51 100
kelompok
2. TL diterima oleh kelompok 0 3 9 52 36 100
Rerata Persentase 1 3 13 40 43 100

Tabel 53 menunjukkan bahwa pada komponen penampilan nyata,

diperoleh rerata persentase sebanyak 43% responden yang menjawab selalu

dan 40% responden yang menjawab sering. Berdasarkan hasil data tersebut

dapat disimpulkan bahwa 83% mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya

mampu menyesuaikan diri dengan standard, harapan kelompok dan

menyesuaikan perilaku yang diterima oleh kelompok dengan baik.


63

Tabel 54
Rerata persentase komponen pergaulan ke berbagai kelompok
Persentase
No Indikator Total
TP JR KK SR SL
1. Teman sebaya 0 5 14 40 41 100
2. Orang dewasa 0 4 35 38 23 100
Rerata Persentase 0 4 25 39 32 100

Pada tabel 54 menunjukkan bahwa pada komponen pergaulan ke berbagai

kelompok, diperoleh rerata persentase sebanyak 32% responden yang

menjawab selalu dan 39% responden yang menjawab sering. Berdasarkan

hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa 71% mahasiswa angkatan 2015

Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa,

Unika Atma Jaya mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan teman sebaya

dan orang yang lebih dewasa dengan baik.

Tabel 55
Rerata persentase kompenen sikap sosial
Persentase
No Indikator Total
TP JR KK SR SL
1. Penerimaan orang lain 0 4 16 48 32 100
2. Empati 1 4 12 30 53 100
3. Peranan dalam kelompok 10 18 33 18 21 100
Rerata Persentase 4 9 20 32 35 100

Pada tabel 55 menunjukkan bahwa pada komponen sikap sosial, diperoleh

rerata persentase sebanyak 35% responden yang menjawab selalu dan 32%

responden yang menjawab sering. Berdasarkan hasil data tersebut dapat

disimpulkan bahwa 67% mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan

dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya dapat
64

diterima oleh orang lain disekitarnya, dapat berempati dan berperan dalam

kelompok dengan cukup baik.

Tabel 56
Rerata persentase kompenen kepuasan pribadi
Persentase
No Indikator Total
TP JR KK SR SL
1. Kontak sosial 0 0 10 43 47 100
2. Aktifitas sosial 0 5 22 33 40 100
Rerata Persentase 0 3 16 38 43 100

Pada tabel 56 menunjukkan bahwa pada komponen kepuasan pribadi,

diperoleh rerata persentase sebanyak 43% responden yang menjawab selalu

dan 38% responden yang menjawab sering. Berdasarkan hasil data tersebut

menunjukkan bahwa 81% mahasiswa angkatan 2015 Progam Studi Bimbingan

dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya mampu

melakukan kontak sosial dan aktivitas sosial dengan baik.

Tabel 57
Rerata persentase tiap komponen
Persentase
No Komponen Total
TP JR KK SR SL
1. Penampilan nyata 1 2 13 40 43 100
Pergaulan ke berbagai
2. 0 4 25 39 32 100
kelompok
3. Sikap sosial 4 9 20 32 35 100
4. Kepuasan pribadi 0 3 16 38 43 100
Rerata Persentase 1 5 19 37 38 100

Pada tabel 57 menunjukkan rerata persentase tiap komponen yang terdiri

dari komponen penampilan nyata sebanyak 83%, komponen pergaulan ke


65

berbagai kelompok sebanyak 71%, komponen sikap sosial sebanyak 67%, dan

komponen kepuasan pribadi sebanyak 81%. Pada tabel tersebut dapat dilihat

bahwa komponen yang memiliki persentase tertinggi diperoleh pada

komponen penampilan nyata dengan nilai persentase sebanyak 83% dan

sebaliknya komponen yang memiliki nilai persentase terendah adalah

komponen sikap sosial dengan nilai persentase sebesar 67%.

Tabel 58
Tingkat klasifikasi penyesuaian sosial
Interval Klasifikasi Frekuensi Persentase
154 – 210 Tinggi 31 89
98 – 153 Sedang 4 11
42 - 97 Rendah - -
Total 35 100

Untuk mengetahui klasifikasi tingkat penyesuaian sosial, peneliti

melakukan penghitungan yaitu dengan cara menghitung terlebih dahulu skor

maksimal, skor maksimal didapat dari jumlah pernyataan valid (42 pernyataan)

dikalikan dengan skor tertinggi (5) didapat jumlah 210. Begitupun sebaliknya

skor minimal didapat dari jumlah pernyataan valid (42 pernyataan) dikalikan

dengan skor terendah (1) didapat jumlah 42. Kemudian setelah skor maksimal

dan skor minimal sudah diketahui peneliti menghitung rentang nilai yang

didapat dengan cara menghitung skor maksimal dikurang skor minimal, maka

hasil yang didapat yaitu 168. Setelah itu peneliti menghitung interval yang

didapat dengan cara menghitung rentang nilai dibagi jumlah klasifikasi 3 maka

hasil yang didapat yaitu 56.


66

Berdasarkan tingkat klasifikasi penyesuaian sosial mahasiswa angkatan

2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan

Bahasa, Unika Atma Jaya pada tabel 58 terdapat 35 responden mahasiswa,

diantaranya 31 mahasiswa yang memiliki klasifikasi tingkat penyesuaian

sosial tinggi dengan persentase 89% dan 4 responden mahasiswa memiliki

klasifikasi tingkat penyesuaian sosial sedang dengan persentase 11%. Pada 35

responden mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan

Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya tidak ada

mahasiswa yang memiliki klasifikasi tingkat penyesuaian rendah. Oleh karena

itu, dapat peneliti simpulkan bahwa sebagian besar dari mahasiswa angkatan

2015 Progrm Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan

Bahasa, Unika Atma Jaya memiliki klasifikasi penyesuaian sosial tinggi dan

sebagian kecil memiliki klasifikasi tingkat penyesuaian sosial sedang.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil tingkat klasifikasi penyesuaian sosial terdapat 89%

mahasiswa angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas

Penididkan dan Bahasa, Unika Atma Jaya yang memiliki klasifikasi tingkat

penyesuaian sosial yang tinggi. Klasifikasi tingkat penyesuaian sosial ini

dilihat dari kriteria penyesuaian sosial yang terbagi menjadi empat yaitu: (a)

penampilan nyata; (b) penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok; (c) sikap

sosial; dan (d) kepuasan pribadi. Pada komponen penampilan nyata diperoleh

hasil penelitian sebanyak 83% mahasiswa Bimbingan dan Konseling berada

pada kelompok sering dan selalu. Hasil penelitian yang diperoleh pada
67

komponen penampilan nyata terlihat bahwa mahasiswa memiliki persentase

yang tinggi yaitu dapat bekerja sama dengan teman-teman kelompok tugas

dan mahasiswa diterima teman-teman karena tidak membedakan teman

antarteman. Hal ini sesuai dengan pengertian penyesuaian sosial menurut

Mutadin (dalam Veronica, 2007) penyesuaian sosial ialah kemauan untuk

mematuhi norma-norma dan peraturan sosial kemasyarakatan. Menurut

Schneiders (dalam http://www. sarjanaku. com/ 2012/ 06/ pengertian-

penyesuaian- sosial- definisi. html) menyatakan penyesuaian sosial

menandakan kemampuan atau kapasitas yang dimiliki individu untuk bereaksi

secara efektif dan wajar pada realitas sosial, situasi, dan relasi sosial dengan

cara yang dapat diterima dan memuaskan sesuai ketentuan dalam kehidupan

sosial. Menurut Hurlock (2000:287) yang menjelaskan penyesuaian sosial

sebagai keberhasilan sesoarang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain

pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya. Hurlock (2000)

menjelaskan bahwa perilaku sosial individu, seperti yang dinilai berdasarkan

standar kelompoknya, memenuhi harapan kelompoknya, dia akan menjadi

anggota kelompok yang diterima kelompoknya. Peneliti dapat menyimpulkan

bahwa penyesuaian diri yang dilakukan dengan baik dalam kelompok sosial

dapat berpengaruh pada kemampuan individu bekerja sama dalam kelompok

dan penerimaan teman-teman di dalam kelompok tersebut. Penyesuaian sosial

ialah kemampuan atau keterampilan individu untuk menyesuaikan diri

terhadap orang lain atau berelasi dan bereaksi dalam mematuhi norma atau

peraturan sosial yang ada di masyarakatan.


68

Pada komponen pergaulan ke berbagai kelompok diperoleh hasil

penelitian sebanyak 71% mahasiswa Bimbingan dan Konseling berada pada

kelompok sering dan selalu. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa

mahasiswa memiliki persentase yang tinggi pada penyesuaian diri terhadap

berbagai kelompok dengan suka berdiskusi dengan teman sebaya dan

mahasiswa menghargai apa yang dilakukan teman dalam kelompok tugas.

Menurut Hurlock (2000) seseorang yang dapat menyesuaian diri dengan baik

terhadap berbagai kelompok baik kelompok teman sebaya maupun kelompok

dewasa secara sosial dianggap sebagai orang yang dapat menyesuaikan diri

dengan baik secara sosial. Individu dalam melakukan penyesuaian-

penyesuaian dituntut untuk berinteraksi dengan orang dan lingkungan

sekitarnya. Menurut Narwoko dan Suyanto (2004) Interaksi sosial sendiri

memiliki arti proses di mana antara individu dengan individu, individu

dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok berhubungan satu

dengan yang lain. Menurut Gunarsa (1999) mahasiswa yang memasuki fase

remaja lanjut mulai mengembangkan kemampuan mengadakan hubungan

sosial baik dengan teman sebaya maupun dengan orang lain yang berbeda

tingkat kematangan sosialnya. Orang yang lebih tua, mampu menyesuaikan

dan memperlihatkan kemampuan bersosialisasi dalam tingkat kematangan

sesuai dengan norma sosial yang ada. Peneliti menyimpulkan bahwa

pergaulan ke berbagai kelompok dilakukan dengan baik dapat dilihat salah

satunya dengan individu suka berdiskusi dengan teman sebaya dan individu

menghargai apa yang dilakukan orang lain. Melalui interaksi sosial individu

dituntut untuk saling berkomunikaasi baik secara verbal maupun nonverbal


69

individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan

kelompok yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Mahasiswa

sebagai individu pada masa remaja akhir mengembangkan kemampuan dalam

hubungan sosial dengan teman sebaya dan orang lain yang lebih dewasa.

Hasil penelitian pada komponen sikap sosial menunjukkan bahwa

sebanyak 67% mahasiswa Bimbingan dan Konseling berada pada kelompok

sering dan selalu. Melalui hasil penelitian dapat dilihat bahwa mahasiswa

memiliki persentase yang cukup rendah pada sikap sosial. Namun, dapat

dilihat pada beberapa pernyataan dengan merasa sedih atas masalah yang

dialami teman dan mahasiswa diterima oleh teman karena dapat menjaga

rahasia pribadinya mendapatkan persentase yang tinggi. Hal ini sesuai dengan

pendapat Mappiare (1982) yang menjelaskan bahwa penerimaan teman

sebaya merupakan salah satu kelompok kebutuhan remaja di samping

kelompok kebutuhan yang berhubungan dengan orangtua mereka. Hasil

penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Gumilir (dalam https:// gumilir.

wordpress. com/ 2014/ 11/ 13/ pengertian- imitasi- simpati- empati-

idenifikasi- sugesti- dan- motivasi/) empati adalah kemampuan untuk

menyadari perasaan orang lain dan dalam bertindak (sesuai). Konsep empati

berkait erat dengan rasa iba dan kasih sayang, dimana empati merupakan

simpati mendalam yang mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.

Peneliti menyimpulkan bahwa penyesuaian sosial yang baik dapat juga

dilihat melalui sikap sosial individu yaitu dengan adanya penerimaan orang

lain terhadap individu tersebut, berempati, dan peranan individu dalam

kelompok. Salah satunya dengan individu merasa sedih atas masalah yang
70

dialami teman dan individu diterima oleh teman karena dapat menjaga rahasia

pribadi. Melalui hal tersebut menunjukkan sikap sosial individu yang

mendapatkan respon yang positif dengan adanya bentuk penerimaan orang

lain dan berempati dengan lingkungan sekitar.

Hasil penelitian pada komponen kepuasan pribadi menunjukkan bahwa

sebanyak 81% mahasiswa Bimbingan dan Konseling berada pada kelompok

sering dan selalu. Melalui hasil penelitian dapat dilihat bahwa mahasiswa

memiliki persentase yang tinggi pada kepuasan pribadi yaitu bahagia bila

dapat membantu teman dalam menyelesaikan masalah pribadi dan merasa

senang bila saran yang diberikan dapat diterima atau dilakukan oleh teman

kuliah. Peneliti menyimpulkan bahwa penyesuaian sosial yang baik dapat

dilihat melalui kepuasan pribadi yaitu dengan adanya kontak sosial dan

aktifitas sosial yang dilakukan oleh individu tersebut. Kepuasan pribadi

individu dapat dilihat salah satunya dengan bahagia bila dapat membantu

teman dalam menyelesaikan masalah pribadi dan merasa senang bila saran

yang diberikan dapat diterima atau dilakukan oleh teman kuliah. Hal ini

menjelaskan bahwa keberadaan kelompok teman sebaya merupakan

kenyataan adanya remaja yang diterima dan ditolak yang disebabkan oleh

beberapa faktor bersifat pribadi. Misalnya seperti faktor yang menyebabkan

remaja diterima dilihat salah satunya yaitu jujur dan dapat dipercaya. Hal ini

sesuai dengan pendapat Mappiare (1982) yang menjelaskan bahwa kelompok

teman sebaya merupakan kenyataan adanya remaja yang diterima dan ditolak

yang disebabkan oleh beberapa faktor bersifat pribadi. Misalnya seperti faktor

yang menyebabkan remaja diterima dilihat salah satunya yaitu jujur dan dapat
71

dipercaya. Hurlock (2000) menjelaskan bahwa individu dapat mencapai

kepuasan pribadi bila dapat menyesuaiakan diri dengan baik secara sosial,

individu harus merasa puas terhadap peran yang dimainkannya dalam situasi

sosial, baik sebagai pemimpin maupun sebagai anggota. Schneiders

menyatakan penyesuaian sosial menandakan kemampuan atau kapasitas yang

dimiliki individu untuk bereaksi secara efektif dan wajar pada realitas sosial,

situasi, dan relasi sosial dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan

sesuai ketentuan dalam kehidupan sosial (dalam http://www. sarjanaku. com/

2012/06/pengertian-penyesuaian-sosial-definisi.html).
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penyesuaian sosial, maka

dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma Jaya

sebagai berikut.

1. Sebagian besar (89%) mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakutas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma

Jaya sebagian besar mahasiswanya memiliki tingkat klasifikasi

penyesuaian sosial yang tinggi. Sebagian kecil (11%) mahasiswa yang

berada pada penyesuaian sosial tingkat sedang.

2. Sebagian besar (83%) Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakutas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma

Jaya mampu melakukan penyesuaian sosial sesuai dengan harapan

kelompok dan sesuai dengan tingkah laku yang diterima oleh kelompok.

3. Sebagian besar (71%) Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma

Jaya mampu melakukan penyesuaian sosial dengan teman sebaya dan

dengan orang dewasa.

4. Sebagian besar (67%) Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma

72
73

Jaya cukup mampu melakukan penyesuaian sosial sesuai dengan

penerimaan orang lain, berempati dan peranan dalam kelompok.

5. Sebagian besar (81%) Mahasiswa angkatan 2015 Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakuktas Pendidikan dan Bahasa, Unika Atma

Jaya cukup mampu melakukan penyesuaian sosial sesuai dengan

kepuasaan pribadi.
74

B. Saran

1. Kepada Penasehat Akademik Program Studi Bimbingan dan Konseling

Penasehat Akademik diharapkan dapat mengadakan kegiatan yang

membantu mahasiswa semakin mampu untuk melatih pengembangan diri

dalam berinteraksi sosial, melakukan penyesuaian sosial serta lebih

menghayati perannya dalam berempati dengan sesama. Misalnya

mengikutsertakan mahasiswa sebagai volunteer dalam kegiatan-kegiatan

seperti bakti sosial yang diselenggarakan oleh Program Studi baik yang

dilaksanakan di dalam/luar kampus, memberikan ruang bagi mahasiswa

untuk membuat kegiatan contohnya memperingati HAN (Hari Anak

Nasional) di Panti Asuhan, memperingati World Milk Day (Hari Susu

Sedunia) seperti membagikan susu kotak kepada anak-anak yang berada di

jalan atau Panti Asuhan dan kegiatan lainnya.

2. Kepada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

Kepada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, agar lebih

aktif dalam bersosialisasi dengan teman sebaya dan orang yang lebih

dewasa serta para dosen, lebih aktif lagi dengan mengikuti kegiatan dalam

lingkup Program Studi, Fakultas, maupun Universitas, lebih memiliki rasa

empati yang lebih baik lagi kepada teman atau lingkungan sekitarnya

sehingga penyesuaian sosial mahasiswa semakin baik dan optimal.

Misalnya seperti mengantar teman yang sedang sakit ke dokter atau pulang

ke rumah, ambil bagian dalam tugas administrasi kelas secara bergilir,

mengkonfirmasi dosen yang belum datang mengajar ke kelas, konsultasi

dengan Penasehat Akademik, saling menyapa, dan sebagainya.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H.A. (2007). Psikologi sosial. Jakarta: Rineka Cipta.


Callhoun dan Accocella Fauziah, H. (2012). Pengertian penyesuaian sosial
definisi dan karakteristiknya. Diunduh dari http:// www. sarjanaku. com/
2012/ 06/ pengertian-penyesuaian-sosial-definisi.html.

Dantes, N. (2012). Metode penelitian. Yogyakarta: C.V Andi Offset Andi


Yogyakarta.
Gumilir. (2014). Pengertian imitasi, simpati, empati, idenifikasi, sugesti
dan motivasi. Diunduh dari https:// gumilir. wordpress. com/ 2014/ 11/ 13/
pengertian-imitasi-simpati-empati-idenifikasi-sugesti-dan-motivasi/.
Gunarsa, S.D. (1999). Psikologi praktis: anak, remaja dan keluarga. Jakarta:
PT.BPK Gunung Mulia.
Hurlock, E.B. (2000). Perkembangan anak jilid 1. Jakarta: Erlangga..
Kristanto, J. (1995). Penyesuaian sosial siswa SMP ditinjau dari ragam sekolah
(studi kasus di SMP Santa Ursula, SMP Santa Maria, dan SMP Kolose
Kanisius). Skripsi Sarjana, tidak diterbitkan. Jakarta: FKIP Universitas
Katolik Indonesia Atma Jaya.
Mappiare, A. (1982). Psikologi remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Narwoko, J. Dwi & Suyanto, Bagong. (2004). Sosiologi: teks pengantar &
terapan. Jakarta: Kencana
Nazir. (2012). Definisi metode deskriptif. Diunduh dari
https://idtesis.com/metode-deskriptif/.
Santosa, S. (2015). Teori-teori psikologi sosial. Diunduh dari http://www
.kajianpustaka.com/2015/03/interaksi-sosial.html.
Sarwono, S.W. (2006). Psikologi remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Schneiders, A. (2012). Personal adjustment and mental health. New York:
Rinehart & Winston. Diunduh dari
http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-penyesuaian-sosial-
definisi.html.
Soekanto, S. (2002). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Soekanto, S. (2016). Interaksi sosial. Diunduh dari https://id.wikipedia.org/wiki/
Interaksi_sosial.
Stefany. (2009). Penyesuaian sosial siswa kelas VII SMP Katolik Ricci II. Skripsi
Sarjana, tidak diterbitkan. Jakarta: FKIP Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya.

75
76

Sudarnoto, L. F. N. (2007). Diktat metodologi penelitian. Jakarta: FKIP Unika


Atma Jaya.
Sundaru, S.D. (2009). Empati: sebuah resonansi dari perasaan. Diunduh dari
http://www.kompasiana.com/dhamas/empati-sebuah-resonansi-dari-
perasaan_54ff0fb ca33311e84150f877.

Veronica, R. (2007). Gambaran penyesuaian sosial siswa-siswi kelas VIII di SMP


Santa Maria Jakarta. Skripsi Sarjana, tidak diterbitkan. Jakarta: FKIP
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.
Wulansari, D. (2015). Sosiologi: konsep dan teori. Diunduh dari http://www.
kajianpustaka.com/2015/03/interaksi-sosial.html.
Rizky, D. (2010). Masa dewasa madya 40-60 tahun. Diunduh dari http:// kuliah
psikologi.dekrizky.com/masa-dewasa-madya-40-60-tahun.
Lampiran I

KISI – KISI KRITERIA PENYESUAIAN SOSIAL


(SEBELUM UJICOBA)
NO. KOMPONEN INDIKATOR JUMLAH NO
3
a. Tingkah laku sesuai 7
dengan standard
kelompok, harapan 5 15
kelompok. 26
31
1. Penampilan Nyata
1
b. Tingkah laku 35
diterima oleh 5 40
kelompok 51
53
2
11
19
a. Teman sebaya 6
38
45
Pergaulan ke 56
2. berbagai kelompok 4
17
25
b. Orang dewasa
6 47
52
58
5
18
20
24
3. Sikap sosial a. Penerimaan orang 8
30
lain
32
43
49

77
78

8
14
16
b. Empati 7 21
27
34
48
10
22
23
c. Peranan dalam
kelompok 7 28
33
41
44
9
29
37
46
a. Kontak sosial 50
8
54
59
60
4.
Kepuasan pribadi 6
12
13
36
8
b. Aktivitas sosial 39
42
55
57
TOTAL 60
79

Lampiran II

PETUNJUK PENGISIAN

(SEBELUM UJICOBA)

Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu kolom pilihan berikut ini.
Tidak pernah (TP) : Apabila tidak dilakukan sama sekali.
Jarang (JR) : Apabila dilakukan satu sampai lima kali.
Kadang-kadang (KK) : Apabila dilakukan enam sampai sepuluh kali.
Sering (SR) : Apabila dilakukan sepuluh sampai duapuluh kali.
Selalu (SL) : Apabila dilakukan lebih dari duapuluh kali.

NO. PERNYATAAN TP JR KK SR SL
1 Saya diterima oleh kelompok karena saya suka membantu.
2 Saya suka berdiskusi dengan teman sebaya.
Saya meminta maaf bila telah berbuat salah terhadap teman
3
kelompok.
Saya mampu menjalin hubungan yang akrab dengan para
4
dosen.
5 Saya disenangi teman karena dapat menepati janji.
Saya puas apabila hasil tugas kelompok mendapat nilai yang
6
baik.
7 Saya menjenguk teman kuliah yang sedang sakit.
8 Saya merasakan kesedihan yang diceritakan oleh teman.
Saya senang memenangkan perlombaan mewakili Program
9
Studi.
10 Saya berinisiatif mengerjakan tugas-tugas kepanitiaan.
Saya menghargai apa yang dilakukan teman dalam kelompok
11
tugas.
Saya bangga jika dapat memimpin kegiatan atau tugas
12
kelompok.
Saya senang mengikuti berbagai kegiatan Unit Kegiatan
13
Mahasiswa (UKM).
Saya berbelasungkawa atas peristiwa duka yang dialami
14
teman.
80

NO. PERNYATAAN TP JR KK SR SL
Saya dapat bekerja sama dengan teman-teman dalam
15
kelompok tugas.
16 Saya bersikap peduli terhadap masalah yang dialami teman.
17 Saya mudah berbicara dengan orang yang lebih tua.
Saya tidak egois dalam pergaulan di kampus maka saya
18
mudah diterima.
Saya mudah mendapatkan sahabat dalam kelompok teman
19
sebaya.
Saya diikutsertakan oleh teman-teman dalam setiap kegiatan
20
di kampus.
Saya memberi perhatian kepada teman kuliah yang berulang
21
tahun.
22 Saya terlibat dalam setiap kegiatan di kampus.
Saya dipilih sebagai ketua kelompok dalam tugas
23
perkuliahan.
24 Saya disukai teman karena sifat saya yang mudah bergaul.
Saya tidak sulit melaksanakan kegiatan dengan kelompok
25
orang dewasa.
26 Saya berteman tanpa membedakan status sosial ekonomi.
Saya peduli dengan teman kuliah yang mempunyai
27
keterbatasan fisik.
28 Saya mengikuti kegiatan berorganisasi di luar kampus.
Saya bahagia bila dapat membantu teman menyelesaikan
29
masalah pribadi.
Saya disenangi teman karena saya mudah berbagi
30
pengetahuan.
Saya mengerjakan tugas kelompok sampai tuntas.
31

Teman-teman dapat menerima diri saya karena saya supel


32
dalam bergaul.
Saya terdaftar sebagai anggota pengurus suatu Unit Kegiatan
33
Mahasiswa.
81

NO. PERNYATAAN TP JR KK SR SL
Saya peduli dengan teman kuliah yang mengalami kesulitan
34
ekonomi.
Saya diterima teman-teman karena tidak membedakan teman
35
antarteman.
36 Saya suka mengerjakan segala sesuatu bersama-sama.
Saya mendapatkan kepuasan pribadi bila dapat memberikan
37
solusi bagi teman kuliah.
Saya membantu teman di kelas yang mengalami kesulitan
38
belajar.
Saya lebih suka bermain bersama teman daripada hanya
39
menyendiri.
Teman-teman menerima saya dengan mudah karena perilaku
40
saya tidak bermasalah.
41 Saya berpartisipasi dalam kegiatan di Program Studi.
Saya senang bila menjadi sukarelawan dalam kegiatan bakti
42
sosial.
Saya diterima dalam kelompok tugas karena saya bekerja
43
sungguh-sungguh.
Saya suka mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di
44
Fakultas.
Saya tidak mengalami kendala untuk berkompetisi dengan
45
teman sebaya.
Saya senang apabila saran yang saya berikan dapat diterima
46 atau dilakukan oleh teman kuliah.

Saya tidak mengalami kendala menyesuaikan diri dalam


47
lingkungan orang dewasa.
Saya turut senang apabila teman saya memperoleh
48
keberhasilan.
Saya diterima oleh teman karena saya dapat menjaga rahasia
49
pribadinya.
Saya semangat apabila pendapat saya menjadi bahan
50
pertimbangan kelompok.
82

NO. PERNYATAAN TP JR KK SR SL
Kelompok tidak menolak saya karena saya dapat bertoleransi
51
dengan teman-teman.
Saya mampu bersosialisasi dengan mudah pada
52
kelompok orang dewasa.
Saya menyapa terlebih dahulu jika bertemu dengan teman-
53
teman.
Saya senang jika bantuan yang saya berikan kepada teman
54
dapat bermanfaat.
Saya lebih senang melakukan kegiatan kelompok daripada
55
hanya berdiam diri di rumah.
Saya mudah menjalin hubungan dengan teman sebaya
56
meskipun baru mengenalnya.
Saya senang apabila teman kelompok menyukai hasil kerja
57
saya.
Saya mampu mengutarakan pendapat kepada orang yang
58
lebih tua.
59 Saya suka apabila dosen memberikan tugas kelompok.
Saya senang apabila masalah dalam kelompok dapat
60
diselesaikan bersama.

TERIMA KASIH
Lampiran III
PENYESUAIAN SOSIAL MAHASISWA ANGKATAN 2015 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING, FAKULTAS PENDIDIKAN DAN BAHASA
UNIKA ATMA JAYA DATA HASIL UJICOBA
NO NOMOR ITEM PERNYATAAN
SUBJEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 3 5 4 5 5 5
2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
3 3 5 3 3 2 5 3 2 1 2 4 4 3 3 3 4 5 5 3 4 4 2 1 3 2 5 5 2 4 3
4 5 4 5 4 4 5 3 3 5 4 5 5 4 3 5 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4
5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 3 5 3 5 3 1 5 5 5 5 3 5 5
6 3 4 4 3 4 5 3 4 2 3 5 5 4 5 5 5 4 3 5 2 3 2 3 4 3 5 5 5 5 3
7 2 2 5 3 5 4 3 3 3 4 5 5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 2 3 5 2 5 5 3 2 5
8 5 5 5 5 3 4 3 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 3 4 5 4 4 4 4
9 4 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 2 5 4 5 4 1 5 4
10 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 3 5 5 5 5 5 4 3 4 3 3 5 3 5 5 3 5 5
11 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
12 5 5 3 3 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 5 3 4 5 4 5 5 5 5 4
13 4 4 5 5 4 5 3 4 4 3 5 3 3 5 5 5 5 4 4 3 4 3 2 4 5 5 4 3 5 5
14 5 5 5 4 5 5 2 4 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 5 5 5 3 5 5 3
15 4 4 4 3 4 5 4 4 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 5 1 5 5 4
16 4 4 4 5 4 3 4 3 2 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 5 4 5
17 5 4 5 5 4 5 3 3 4 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 3 4 3 3 4 4 5 4 3 4 5
18 3 4 4 3 4 5 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 5 4 4
19 2 1 1 3 2 4 1 5 1 1 3 4 1 2 4 4 3 3 4 3 4 1 1 3 1 3 4 1 4 3
20 4 5 5 3 4 5 5 5 4 3 5 3 3 5 4 4 3 4 4 4 5 3 2 4 3 5 4 3 3 3
21 3 5 5 5 4 5 5 4 1 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 4 4 5 5 5 5 5
22 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5
23 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4
24 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 2 4 3 1 4 3 4 4 2 4 3
25 5 5 5 5 5 5 3 4 4 2 5 4 3 5 5 5 3 5 5 4 3 2 2 4 4 5 5 3 5 5
26 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4
27 4 5 4 4 4 5 5 3 1 4 5 5 3 5 5 5 3 5 3 2 5 2 3 3 3 5 5 2 5 5
28 2 3 5 2 2 4 3 4 4 2 4 2 2 5 4 4 3 3 2 1 4 2 1 3 2 5 5 1 4 2
29 5 4 5 5 4 5 5 4 1 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 2 5 2 4 5 3 5 5 2 5 5
30 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
31 5 3 5 4 5 5 3 4 1 4 4 5 3 3 5 4 3 5 5 3 3 2 5 4 5 5 5 1 5 5
32 4 5 2 3 2 5 2 3 1 3 5 4 3 5 5 4 3 3 3 3 5 3 2 4 3 5 5 2 4 4
33 4 4 3 4 4 5 3 3 2 3 5 3 2 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 5 5 5 4 4
34 4 4 5 4 4 5 4 3 1 5 4 3 2 5 4 5 3 4 4 3 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4
35 4 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 3 5 3 5 5 4 5 5
TOTAL 118 125 130 114 111 138 110 112 96 102 133 121 106 131 133 131 120 121 123 98 122 87 77 120 102 137 127 104 129 123

83
Lanjutan Lampiran III
PENYESUAIAN SOSIAL MAHASISWA ANGKATAN 2015 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING, FAKULTAS PENDIDIKAN DAN BAHASA, UNIKA ATMA JAYA
DATA HASIL UJICOBA
NO NOMOR ITEM PERNYATAAN
TOTAL
SUBJEK 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 3 4 5 254
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 230
3 5 3 1 4 5 5 3 4 2 3 2 3 4 3 4 5 5 5 5 5 3 3 4 3 2 5 5 4 2 3 208
4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 2 3 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 3 3 4 233
5 5 5 1 5 5 5 5 4 2 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3 5 4 3 5 257
6 4 4 1 5 5 5 5 3 4 4 1 5 4 2 3 5 5 5 4 5 4 5 3 5 4 5 5 5 3 5 239
7 5 3 1 2 5 5 3 3 5 5 3 3 5 5 5 5 3 5 5 3 5 3 3 5 5 3 5 3 3 5 230
8 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 242
9 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 250
10 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 4 3 5 5 5 5 3 5 5 4 3 5 4 4 5 263
11 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 203
12 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 3 5 5 4 5 5 3 5 3 5 5 3 2 5 261
13 5 4 2 2 2 3 4 4 2 4 2 4 5 3 2 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 238
14 5 5 1 5 5 3 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 264
15 5 5 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 224
16 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 5 4 3 4 225
17 5 4 3 5 5 4 4 4 3 5 4 3 2 3 3 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 4 5 4 3 4 246
18 4 5 1 4 5 3 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 227
19 4 3 1 1 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 168
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 235
21 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 258
22 5 5 3 5 5 5 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 3 5 279
23 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 243
24 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 218
25 5 5 1 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 263
26 4 4 1 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 238
27 5 3 1 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 251
28 4 3 1 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 2 4 3 5 4 3 3 2 5 5 3 4 4 3 2 5 191
29 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 266
30 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 226
31 5 5 1 3 5 2 3 4 2 5 2 3 5 2 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3 5 5 3 1 4 235
32 4 4 1 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 2 3 3 3 5 5 5 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 220
33 5 4 2 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 3 3 5 235
34 4 4 1 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 2 3 5 3 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 3 3 5 242
35 4 4 1 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 269
TOTAL 134 122 71 120 131 127 126 118 118 123 104 119 124 103 114 132 121 133 133 127 126 120 119 132 117 126 137 117 104 131 8331

84
85

Lampiran IV

Scale: Penyesuaian Sosial (Putaran Pertama)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.932 60

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 234.06 506.408 .628 .930
VAR00002 233.86 504.420 .654 .930
VAR00003 233.74 507.726 .532 .930
VAR00004 234.26 513.020 .488 .931
VAR00005 234.34 509.585 .541 .930
VAR00006 233.37 517.887 .526 .931
VAR00007 234.40 504.247 .584 .930
VAR00008 234.31 522.104 .243 .932
VAR00009 235.00 516.176 .207 .934
VAR00010 234.54 502.255 .606 .930
VAR00011 233.57 509.723 .626 .930
VAR00012 234.03 515.264 .412 .931
VAR00013 234.57 504.370 .546 .930
86

VAR00014 233.63 509.299 .585 .930


VAR00015 233.57 516.723 .550 .931
VAR00016 233.66 515.526 .607 .931
VAR00017 234.09 519.728 .346 .932
VAR00018 233.97 515.676 .441 .931
VAR00019 233.89 512.339 .556 .930
VAR00020 234.71 522.034 .232 .933
VAR00021 233.91 521.610 .294 .932
VAR00022 235.11 516.751 .368 .932
VAR00023 235.29 511.269 .392 .932
VAR00024 234.00 511.941 .624 .930
VAR00025 234.63 509.064 .545 .930
VAR00026 233.40 515.894 .548 .931
VAR00027 233.69 524.751 .180 .933
VAR00028 234.57 508.311 .350 .933
VAR00029 233.69 513.810 .519 .931
VAR00030 233.89 507.987 .622 .930
VAR00031 233.57 525.017 .307 .932
VAR00032 233.94 512.585 .608 .930
VAR00033 235.83 522.146 .125 .935
VAR00034 233.97 503.970 .593 .930
VAR00035 233.60 517.365 .457 .931
VAR00036 233.83 521.970 .268 .932
VAR00037 233.80 509.812 .667 .930
VAR00038 234.06 526.585 .129 .933
VAR00039 234.14 514.538 .387 .932
VAR00040 233.89 517.869 .446 .931
VAR00041 234.60 517.012 .313 .932
VAR00042 234.00 514.824 .502 .931
VAR00043 233.89 510.928 .568 .930
VAR00044 234.74 522.903 .182 .933
VAR00045 234.20 516.576 .331 .932
VAR00046 233.63 518.240 .463 .931
VAR00047 234.00 516.529 .427 .931
VAR00048 233.51 524.022 .285 .932
87

VAR00049 233.60 517.659 .519 .931


VAR00050 233.71 523.092 .308 .932
VAR00051 233.80 510.106 .750 .930
VAR00052 234.03 514.617 .469 .931
VAR00053 234.00 524.765 .195 .933
VAR00054 233.57 518.370 .454 .931
VAR00055 234.14 514.832 .410 .931
VAR00056 233.86 523.008 .258 .932
VAR00057 233.46 514.961 .618 .930
VAR00058 234.23 526.358 .179 .933
VAR00059 234.69 526.163 .136 .933
VAR00060 233.66 509.703 .671 .930
88

Scale: Penyesuaian Sosial (Putaran Keempat)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.943 42

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 167.29 350.504 .613 .941
VAR00002 167.09 350.198 .598 .941
VAR00003 166.97 351.558 .518 .942
VAR00004 167.49 355.904 .475 .942
VAR00005 167.57 350.664 .601 .941
VAR00006 166.60 359.424 .533 .942
VAR00007 167.63 351.123 .505 .942
VAR00010 167.77 347.299 .585 .942
VAR00011 166.80 353.518 .600 .942
VAR00012 167.26 356.314 .444 .943
VAR00013 167.80 350.518 .489 .943
VAR00014 166.86 352.361 .586 .942
VAR00015 166.80 357.459 .602 .942
VAR00016 166.89 356.928 .639 .942
VAR00018 167.20 357.400 .451 .943
VAR00019 167.11 354.281 .579 .942
89

VAR00023 168.51 351.904 .442 .943


VAR00024 167.23 354.476 .630 .941
VAR00025 167.86 351.950 .552 .942
VAR00026 166.63 357.240 .576 .942
VAR00028 167.80 351.341 .351 .945
VAR00029 166.91 354.963 .561 .942
VAR00030 167.11 351.928 .602 .941
VAR00032 167.17 354.970 .615 .942
VAR00034 167.20 347.812 .597 .941
VAR00035 166.83 357.617 .516 .942
VAR00037 167.03 352.676 .674 .941
VAR00039 167.37 356.946 .381 .943
VAR00040 167.11 358.339 .493 .942
VAR00042 167.23 356.593 .517 .942
VAR00043 167.11 353.751 .569 .942
VAR00045 167.43 357.193 .364 .943
VAR00046 166.86 358.891 .503 .942
VAR00047 167.23 357.711 .451 .943
VAR00049 166.83 359.323 .522 .942
VAR00050 166.94 362.879 .351 .943
VAR00051 167.03 352.029 .796 .941
VAR00052 167.26 356.785 .470 .942
VAR00054 166.80 358.871 .499 .942
VAR00055 167.37 357.417 .397 .943
VAR00057 166.69 356.928 .628 .942
VAR00060 166.89 352.457 .683 .941
90

Lampiran V

KISI – KISI KRITERIA PENYESUAIAN SOSIAL


(SETELAH UJICOBA)
NO. KOMPONEN INDIKATOR JUMLAH NO
a. Tingkah laku sesuai 3
dengan standard 7
kelompok, harapan 4
15
kelompok. 26
1. Penampilan Nyata
1
b. Tingkah laku
35
diterima oleh 4
kelompok 40
51
2
11
a. Teman sebaya 4
19
Pergaulan ke 45
2. berbagai kelompok 4
25
b. Orang dewasa
4 47
52
5
18
24
a. Penerimaan orang 7 30
lain 32
43
49
3. Sikap sosial 14
b. Empati 3 16
34

10
c. Peranan dalam 23
kelompok 3 28
91

29
37
46
a. Kontak sosial 50
6
54
60
4. 6
Kepuasan pribadi
12
13
7 39
b. Aktivitas sosial
42
55
57
TOTAL 42
92

Lampiran VI

PETUNJUK PENGISIAN
(SETELAH UJICOBA)
Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu kolom pilihan berikut ini.
Tidak pernah (TP) : Apabila tidak dilakukan sama sekali.
Jarang (JR) : Apabila dilakukan satu sampai lima kali.
Kadang-kadang (KK) : Apabila dilakukan enam sampai sepuluh kali.
Sering (SR) : Apabila dilakukan sepuluh sampai duapuluh kali.
Selalu (SL) : Apabila dilakukan lebih dari duapuluh kali.

NO. PERNYATAAN TP JR KK SR SL
1 Saya diterima oleh kelompok karena saya suka membantu.
2 Saya suka berdiskusi dengan teman sebaya.
Saya meminta maaf bila telah berbuat salah terhadap teman
3
kelompok.
Saya mampu menjalin hubungan yang akrab dengan para
4
dosen.
5 Saya disenangi teman karena dapat menepati janji.
Saya puas apabila hasil tugas kelompok mendapat nilai yang
6
baik.
7 Saya menjenguk teman kuliah yang sedang sakit.
10 Saya berinisiatif mengerjakan tugas-tugas kepanitiaan.
Saya menghargai apa yang dilakukan teman dalam kelompok
11
tugas.
Saya bangga jika dapat memimpin kegiatan atau tugas
12
kelompok.
Saya senang mengikuti berbagai kegiatan Unit Kegiatan
13
Mahasiswa (UKM).
14 Saya merasa sedih atas peristiwa duka yang dialami teman.
Saya dapat bekerja sama dengan teman-teman dalam
15
kelompok tugas.
16 Saya turut bersedih terhadap masalah yang dialami teman.
Saya tidak egois dalam pergaulan di kampus maka saya
18
mudah diterima.
93

NO. PERNYATAAN TP JR KK SR SL
Saya mudah mendapatkan sahabat dalam kelompok teman
19
sebaya.
Saya dipilih sebagai ketua kelompok dalam tugas
23
perkuliahan.
24 Saya disukai teman karena sifat saya yang mudah bergaul.
Saya tidak sulit melaksanakan kegiatan dengan kelompok
25
orang dewasa.
26 Saya berteman tanpa membedakan status sosial ekonomi.
28 Saya mengikuti kegiatan berorganisasi di luar kampus.
Saya bahagia bila dapat membantu teman menyelesaikan
29
masalah pribadi.
Saya disenangi teman karena saya mudah berbagi
30
pengetahuan.
Teman-teman dapat menerima diri saya karena saya supel
32
dalam bergaul.
Saya merasa prihatin dengan teman kuliah yang mengalami
34
kesulitan ekonomi.
Saya diterima teman-teman karena tidak membedakan teman
35
antarteman.
Saya mendapatkan kepuasan pribadi bila dapat memberikan
37
solusi bagi teman kuliah.
Saya lebih suka bermain bersama teman daripada hanya
39
menyendiri.
Teman-teman menerima saya dengan mudah karena perilaku
40
saya tidak bermasalah.
Saya senang bila menjadi sukarelawan dalam kegiatan bakti
42
sosial.
Saya diterima dalam kelompok tugas karena saya bekerja
43
sungguh-sungguh.
Saya tidak mengalami kendala untuk berkompetisi dengan
45
teman sebaya.
Saya senang apabila saran yang saya berikan dapat diterima
46
atau dilakukan oleh teman kuliah.
Saya tidak mengalami kendala menyesuaikan diri dalam
47
lingkungan orang dewasa.
Saya diterima oleh teman karena saya dapat menjaga rahasia
49
pribadinya.
94

NO. PERNYATAAN TP JR KK SR SL
Saya semangat apabila pendapat saya menjadi bahan
50
pertimbangan kelompok.
Kelompok tidak menolak saya karena saya dapat bertoleransi
51
dengan teman-teman.
Saya mampu bersosialisasi dengan mudah pada
52
kelompok orang dewasa.
Saya senang jika bantuan yang saya berikan kepada teman
54
dapat bermanfaat.
Saya lebih senang melakukan kegiatan kelompok daripada
55
hanya berdiam diri di rumah.
Saya senang apabila teman kelompok menyukai hasil kerja
57
saya.
Saya senang apabila masalah dalam kelompok dapat
60
diselesaikan bersama.

TERIMA KASIH
Lampiran VII
TABULASI DATA PENYESUAIAN SOSIAL MAHASISWA ANGKATAN 2015
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING, FAKULTAS PENDIDIKAN DAN BAHASA, UNIKA ATMA JAYA
DATA SETELAH UJICOBA

NO NOMOR ITEM PERNYATAAN


SUBJEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 TOTAL
1 4 5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 184
2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164
3 3 5 3 3 2 5 3 2 4 4 3 3 3 4 5 3 1 3 2 5 2 4 3 3 4 5 3 2 3 3 4 4 5 5 5 5 3 3 3 2 5 3 145
4 5 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 3 5 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 2 3 3 4 4 4 3 5 4 5 4 161
5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 4 3 5 5 5 3 5 1 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 186
6 3 4 4 3 4 5 3 3 5 5 4 5 5 5 3 5 3 4 3 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 4 3 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 180
7 2 2 5 3 5 4 3 4 5 5 3 5 5 3 5 3 3 5 2 5 3 2 5 3 2 5 3 5 5 3 5 5 5 3 5 3 5 3 5 5 5 5 167
8 5 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 172
9 4 5 4 3 3 5 5 5 5 3 5 5 4 4 3 4 2 5 4 5 1 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 173
10 5 4 5 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5 3 5 4 5 5 188
11 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 138
12 5 5 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 5 4 5 5 5 3 5 5 191
13 4 4 5 5 4 5 3 3 5 3 3 5 5 5 4 4 2 4 5 5 3 5 5 4 2 2 4 2 4 4 5 2 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 170
14 5 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 201
15 4 4 4 3 4 5 4 2 2 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 161
16 4 4 4 5 4 3 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 5 4 162
17 5 4 5 5 4 5 3 3 5 5 4 5 5 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 4 5 5 4 3 5 3 2 3 5 5 4 4 4 5 5 3 5 4 178
18 3 4 4 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 163
19 2 1 1 3 2 4 1 1 3 4 1 2 4 4 3 4 1 3 1 3 1 4 3 3 1 3 2 3 2 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 113
20 4 5 5 3 4 5 5 3 5 3 3 5 4 4 4 4 2 4 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 164
21 3 5 5 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 188
22 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 198
23 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 173
24 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 1 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 156
25 5 5 5 5 5 5 3 2 5 4 3 5 5 5 5 5 2 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 190
26 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 168
27 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 3 3 3 3 5 2 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 186
28 2 3 5 2 2 4 3 2 4 2 2 5 4 4 3 2 1 3 2 5 1 4 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 3 3 2 5 3 4 5 133
29 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 197
30 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 162
31 5 3 5 4 5 5 3 4 4 5 3 3 5 4 5 5 5 4 5 5 1 5 5 5 3 5 3 2 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 5 4 179
32 4 5 2 3 2 5 2 3 5 4 3 5 5 4 3 3 2 4 3 5 2 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 3 3 5 5 4 4 5 3 3 3 158
33 4 4 3 4 4 5 3 3 5 3 2 5 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 170
34 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 2 5 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 5 3 4 5 4 3 5 5 5 5 180
35 4 5 5 3 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 195
TOTAL 118 125 130 114 111 138 110 102 133 121 106 131 133 131 121 123 77 120 102 137 104 129 123 122 120 131 126 118 123 119 124 114 132 121 133 127 126 120 132 117 137 131 5994

95
96

Lampiran VIII
Surat Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Alexandra Melvina (2009-034-036)


menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul “Penyesuaian Sosial Mahasiswa
Angkatan 2015 Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan
dan Bahasa, Unika Atma Jaya” adalah hasil karya ilmiah saya sendiri dan bukan
hasil karya orang lain (plagiat). Bila diketahui skripsi/karya ilmiah ini adalah hasil
plagiat maka akan mendapatkan konsekuensi sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Fakultas Pendidikan dan Bahasa, Universitas Katolik Indonesia Atma
Jaya.

Jakarta, 4 Februari 2016


Yang membuat pernyataan

Alexandra Melvina
97

Lampiran IX

Biodata Penulis Skripsi

Nama : Alexandra Melvina

Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 20 Maret 1988

Alamat : Jl. Swadaya Gg.II No.16, 002/04, Kebon


Bawang, Tg.Priok, Jakarta Utara 14320.

No telp (yg dapat dihubungi) : 08999354074

Pekerjaan : Mahasiswa
98

Lampiran X

Anda mungkin juga menyukai