1
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
Proposal skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua
sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan
dengan benar.
2
HALAMAN PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Dr. Ratnawati (Tanda Tangan)
Pebimbing :
Susanto.,M.M.,M.Pd
Dr. Ratnawati (Tanda Tangan)
Penguji :
Susanto.,M.M.,M.Pd
Dr. Ratnawati (Tanda Tangan)
Penguji :
Susanto.,M.M.,M.Pd
3
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal skripsi.
Penulisan proposal skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Esa Unggul.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
cukup sulit bagi saya untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Oleh sebab
itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Ratnawati Susanto.,M.M.,M.Pd selaku responden proposal skripsi
2. Ibu Dr. Ratnawati Susanto.,M.M.,M.Pd selaku dosen proposal skripsi
3. Teman – teman terdekat saya yang telah membantu membuat proposal
skripsi
4
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLUKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 5 Oktober 2020
Yang menyatakan
5
ABSTRAK
ABSTRACT
The Effect of Extensive Reading Application in
Title :
Improving Students' Reading Skills
Name : Cindy Aulia Deviani
Study
: English Language Education
Program
6
choices about these reading materials. Even so, most students tend to be
lazy and passive to read. In increasing reading efforts, it is hoped that
students will continue to practice to hone their concentration in the reading
process. Students must be able to classify the type of reading according to
its form. Therefore, various ways must be taken so that students feel easy,
happy, and have high motivation to read. The data collection technique used
in this scientific work was purposive sampling. This study took a sample of
137 students of SMPN 190 Jakarta. The data collection technique was
carried out by distributing questionnaires to grade 7 students. The results
showed that the application of extensive reading had a great effect on
students' reading skills.
7
DAFTAR ISI
BAB III………………………………………………………………………...…19
Rencana Penelitian...........................................................................................19
Obyek Penelitian..............................................................................................19
Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................19
Populasi dan Sampel........................................................................................20
Definisi Operasional Variabel.........................................................................21
Penerapan Membaca Ekstensif.......................................................................22
Teknik Pengumpulan Data..............................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................24
8
DAFTAR TABEL
9
DAFTAR GAMBAR
10
DAFTAR RUMUS
11
BAB I
PENDAHULUAN
12
membantu memudahkan manusia dalam menulis dan Dengan membaca,
seseorang secara tidak langsung sudah mengumpulkan kata demi kata dalam
berbicara. Melalui proses membaca, siswa dapat memperluas pengetahuan
dan berpengaruh besar terhadap kemampuan berbicara, mendengarkan, dan
menulis. (Karmiani, 2018) Membaca akan membantu anak dalam belajar
memahami makna dari suatu kata atau kalimat. Selain itu anak juga dapat
memperkirakan makna dari suatu kata yang belum diketahui sebelumnya
dengan membaca konteks dari kata- kata lainnya pada kalimat. Mengaitkan
maksud dan arah bacaannya yang pada akhirnya pembaca dapat
menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang dimilikinya. Pembelajaran
membaca bukan semata – mata dilakukan agar siswa mampu membaca,
melainkan sebuah proses yang melibatkan seluruh aktivitas mental dan
kemampuan berpikir siswa dalam memahami, mengkritisi, dan
mereproduksi sebuah wacana tertulis. (Ammah, 2016)
Kegiatan membaca dilakukan secara kompleks dalam kehidupan
sehari – hari. Banyak aspek kehidupan sehari – hari yang melibatkan proses
membaca, misalnya dalam petunjuk jalan, nama – nama tempat wisata.
Kemampuan membaca menjadi hal yang penting pada setiap individu.
Banyak sedikit informasi yang didapatkan individu dari suatu bahan bacaan
bergantung pada kemampuan membaca individu tersebut. Kegiatan yang
bersifat fisik terjadi melalui stimulus melalui indera penglihatan, yaitu mata
dan kegiatan yang bersifat mental terjadi ketika pembaca menghubungkan
pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki dengan teks bacaan untuk
memperoleh pemahaman terhadap isi bacaan. (Suparni, 2015) Salah satu
jenis membaca adalah membaca ekstensif. Jenis membaca inilah yang
ditelaah oleh peneliti. Membaca ekstensif merupakan teknik membaca
secara luas. Membaca ekstensif juga disebut sebagai teknik membaca cepat.
Kecepatan membaca, biasanya dikaitkan dengan tujuan membaca, keperluan
dan bahan bacaan. Membaca ekstensif dibagi menjadi tiga, yaitu membaca
survei, membaca sekilas (skimming) dan membaca dangkal. Untuk siswa
tingkat rendah tahapan membacanya adalah membaca permulaan. Membaca
permulaan pada siswa kelas rendah merupakan fondasi dari tahapan
13
membaca cepat, membaca ekstensif, dan membaca pemahaman yang sangat
diperlukan pada kelas tingkat tinggi. (Mahsun & Koiriyah, 2019) Sehingga
guru harus benar – benar mengasah kemampuan membaca permulaan siswa.
Membaca ekstensif tidak jauh beda dari membaca kilat karena saat kegiatan
membaca ekstensif siswa dituntut untuk mampu membaca dengan cepat dan
menemukan gagasan – gagasan yang terdapat dalam teks yang dibacanya
tersebut. Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya
meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Tujuan membaca ekstensif adalah sekadar memahami isi yang penting –
penting dengan cepat sehingga dengan demikian membaca secara efisien
dapat terlaksana.
Sangat disayangkan karena paling tidak antusias masyarakat
Indonesia untuk membaca dan lebih memilih menggunakan media lain
untuk mencari informasi. Hal tersebut menyebabkan dampak yang kurang
baik terhadap kualitas pendidikan di Indonesia padahal membaca
merupakan kunci sukses seseorang di masa depan. Seperti halnya siswa, jika
siswa tersebut kurang menyukai kebiasaan membaca atau minat baca yang
sangat rendah maka akan menyebabkan prestasi siswa juga tidak baik.
Biasanya rendahnya membaca pada siswa dikarenakan siswa kurang
memahami apa yang ia baca. Disamping itu mereka juga tidak mengetahui
metode membaca yang baik sehingga bisa menghemat waktu yang
dibutuhkan untuk memahami suatu bacaan. (Wastiah, 2019) Jika siswa tidak
suka membaca maka ilmunya juga akan sempit dan tidak akan pernah bisa
berkembang, yang mereka ketahui hanya sebatas. Siswa yang memiliki
motivasi yang tinggi sangat tertantang karena dapat membangun
kepercayaan diri dan kemandirian dalam belajar karena peran guru tidak
terlalu dominan. (Agustina & Susanto, 2017) Motivasi belajar siswa akan
meningkat jika mendapatkan kegiatan yang menarik dalam belajar. (Yusri et
al., 2018)
Saat ini, banyak siswa yang kurang minat dalam membaca dalam
buku. Namun ada beberapa juga yang minat membaca tapi melalui
handphone. Berdasarkan pengamatan dan pembelajaran yang telah
14
dilakukan, permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran membaca
pemahaman. (Fuzidri, Harris Effendi Thahar, 2014) Salah satunya adalah
kurangnya motivasi. Faktor lain yang juga menjadi masalah yaitu kurangnya
minat baca siswa karena kebiasaan, sarana yang kurang memadai, dan bahan
bacaan yang tersedia kurang sesuai dengan minat yang dimiliki. (Hosen,
2016) Alasan pentingnya membaca itu penting karena dengan membaca
siswa dapat meningkatkan pengetahuannya, sehingga penalarannya
berkembang dan memiliki pandangan luas yang bermanfaat bagi diri sendiri
dan orang lain.
Bedasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin mengetahui
pengaruh penerapan membaca ekstensif dalam meningkatkan keterampilan
membaca pada siswa SMPN 190 Jakarta.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
16
pokok dari paragraf tersebut. Dalam waktu yang amat terbatas, tentu
membaca per-kata bukanlah pilihan yang tepat, oleh karena itu kita dapat
membaca secara luas, melihat dari poin ke poin objek bacaannya. Namun
masih ada beberapa siswa menganggap bahwa tidak perlu membaca dengan
waktu yang relatif cepat untuk memahami isi bacaan. Walaupun membaca
dengan lambat dan waktu relatif lama, asalkan mereka bisa memahami isi
bacaan itu sudah bagus. Keadaan yang demikian menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa belum memiliki minat dan motivasi untuk memiliki
kemampuan membaca ekstensif.
Membaca ekstensif memiliki tujuan dan tuntutan untuk memahami
isi yang penting – penting dengan cepat sehingga membaca secara efektif
akan terlaksana. Dua hal yang ditekankan dalam membaca ekstensif, yaitu
cepat dan tepat. Cepat berarti kemampuan untuk memanfaatkan waktu
seefektif mungkin untuk menemukan informasi – informasi yang ada dalam
teks. Tepat berarti informasi yang didapat merupakan informasi yang tepat
meskipun proses membaca dilakukan dengan cepat.
17
menemukan bahan dalam perpustakaan, dan (7) mendapat kesan umum
suatu buku atau artikel. Membaca dangkal, memiliki tujuan untuk
memperoleh pemahaman yang tidak terlalu dalam dari bacaan dan
dilakukan demi kesenangan.
Tujuan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi buku dengan
singkat dan dengan hanya mengetahui garis besarnya, untuk menemukan isi
teks wacana dalam waktu yang singkat, untuk memperoleh pemahaman
yang dangkal dengan mengetahui inti bacaan, dan untuk menemukan
referensi yang tepat.
18
bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial dan emosionalnya.
( Rumidjan et al., 2017) Dengan kata lain, keterampilan belajar merupakan
suatu keahlian tertentu yang dimiliki oleh siswa, jika keahlian tersebut
dilatihkan terus – menerus akan menjadi suatu kebiasaan yang baik bagi
siswa dalam belajar. Belajar merupakan proses perubahan di dalam diri
manusia. (Kurni & Susanto, 2018) Keterampilan belajar sangat diperlukan
karena siswa akan lebih mudah dalam memahami dan mempelajari materi
yang diajarkan. Selain itu pula keterampilan belajar akan dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk lebih semangat dan giat belajar serta
siswa tersebut lebih mandiri dalam belajar. (Khoiriyah, 2014)
19
selanjutnya (read) atau tidak. Pembaca boleh saja menganggap tidak perlu
membaca. Jika belum tahu, pembaca melanjutkan tahap selanjutnya.
2) Read
Read adalah membaca secepat mungkin sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dan sesuai tingkat kesulitan baca. Adapun membaca dapat diartikan
sebagai proses memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan
kata atau dapat diartikan bahwa membaca adalah proses mengenal kata lalu
memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur kata sehingga mempunyai
arti yang sempurna.(Rohman, 2017) Tujuan umum membaca adalah
mencari informasi yang ada dalam bacaan. Informasi bersifat pokok atau
inti dan juga bisa informasi bersifat penjelas. Jika hanya ingin mengetahui
informasi pokok, pembaca bisa hanya dengan membaca sepintas
(skimming) sehingga waktu yang dibutuhkan singkat. Namun, jika ingin
mengetahui semua informasi yang ada dalam bacaan, pembaca harus
membaca dengan teliti. Walaupun membaca teliti, diusahakan membaca
secepat mungkin. Kecepatan bacaan juga bergantung pada bacaan. Bacaan
yang sudah dikenal dapat dibaca secara cepat, sebaliknya bacaan yang
belum dikenal dibaca secara pelan.
3) Review
Review adalah membaca sepintas lalu untuk memastikan tidak ada yang
terlewatkan dan untuk memperkuat ingatan terhadap pokok-pokok pikiran
yang telah didapat dari tahap read. Pada tahap ini, pembaca membaca
bacaan seperlunya saja seperti pada preview untuk mengenal bacaan,
sedangkan review untuk memantapkan kembali apa yang telah dipahami
dan untuk mengecek apakah bacaan sudah dibaca sesuai tujuan.
20
secara melompat- lompat dengan melihat pokok-pokok pikiran utama dalam
bahan bacaan sambil memahami tema besarnya. Dengan membaca cepat
kita akan mendapatkan sejumlah informasi yang kita butuhkan tanpa
menghabiskan banyak waktu. (Nurmina, 2016)
Proses pembelajaran dengan menggunakan teknik membaca sekilas
berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan memahami teks. Manfaat
dari penggunaan teknik skimming/scanning ini yaitu agar lebih mudah
untuk memahami isi teks dari suatu bacaan dan dapat menghemat waktu
karna dalam menggunakan teknik skimming/scanning ini hanya perlu
mencari topik yang mereka cari di dalam daftar isi kemudian melihat sub
bab lalu membacanya dengan cepat dengan menggunakan teknik
skimming/scanning setelah menentukan apa yang dicari dapat menormalkan
kembali bacaan agar dapat memahami isi topik tersebut. (Jackson Yumame,
M Zaenul Muttaqin, 2020)
21
keterampilan membaca ekstensif adalah metode P2R. Metode P2R
merupakan metode salah satu metode atau strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan keterampilan membaca. Metode P2R terdiri atas tahap
preview, read, dan review yang biasanya digunakan sebagian besar pembaca
cepat dan efisien.
Dengan demikian, pembelajaran ekstensif menggunakan metode
membaca P2R dengan teknik skimming dapat meningkatkan keterampilan
membaca ekstensif. Penggunaan metode membaca P2R dengan teknik
skimming diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran membaca ekstensif.
Variabel Y
Variabel X
Keterampilan membaca
Penerapan membaca
ekstensif
2.3 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya keterampilan membaca
ekstensif dan adanya perubahan tingkah laku ke arah positif pada saat
dilakukan penggunaan metode membaca P2R dengan teknik skimming.
22
BAB III
METODE
Variabel X Variabel Y
23
Obyek penelitian adalah pokok persoalan yang hendak diteliti untuk
mendapatkan data secara lebih terarah. Objek penelitian ini adalah
meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas 7 SMPN 190 Jakarta
Barat.
3.4.2 Sampel
Dalam penelitian pasti ada suatu target atau hal yang akan
diteliti. Sebelum melakukan penelitian, kita harus mengetahui
terlebih dahulu siapa populasi yang akan diselidiki. Dengan
demikian sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diselidiki, dan bisa mewakili keseluruhan
populasinya sehingga jumlahnya lebih sedikit dari populasi. Adapun
cara dalam penentuan sampel, peneliti menggunakan cara purposive
sampling. Purposive sampling yaitu teknik sampling yang digunakan
24
oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan – pertimbangan
tertentu dalam mengambil sampelnya. Hal ini dilakukan dengan cara
mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah
tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
Peneliti memilih siswa kelas 7 SMPN 190 Jakarta Barat
sebagai subjek penelitian karena faktor – faktor berikut; (1)
keterampilan membaca ekstensif pada siswa kelas 7 berdasarkan
daftar hasil belajar siswa, hasilnya kurang maksimal, (2) siswa
kurang berminat dalam pembelajaran membaca ekstensif. Kesulitan
guru dalam melaksanakan keterukuran dan efektifitas program
budaya membaca sebagai gerakan leterasi sekolah. (Susanto et al.,
2018), (3) siswa merasa kesulitan dalam pembelajaran membaca
ekstensif, (4) siswa merasa kurang mendapatkan motivasi membaca,
(5) siswa merasa disekolah kurang dirangsang untuk membaca
dalam mencari informasi, (6) siswa dipengaruhi oleh game.
Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil adalah
seluruh siswa kelas 7 SMPN 190 Jakarta Barat yang berjumlah 137
orang yang memiliki karakteristik yang berbeda. Jika peneliti
mempunyai beberapa ratus subjek dalam populasi, mereka dapat
menentukan kurang lebih 25-30% dari jumlah subjek tersebut. Jika
jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100
hingga 150 orang, dan dalam pengumpulan data peneliti
menggunakan angket, sebaiknya subjek sejumlah itu diambil
seluruhnya. Peneliti di sini mengambil sampel pada kelas 7
sebanyak 50 siswa dari jumlah keseluruhan 137 siswa. Dari 137
siswa tersebut ialah 82 siswa yang hasilnya kurang maksimal, 21
siswa yang kurang berminat dalam pembelajaran membaca
ekstensif, 17 siswa merasa kesulitan dalam pembelajaran membaca
ekstensif, 5 siswa merasa kurang mendapatkan motivasi membaca, 3
siswa merasa disekolah kurang dirangsang untuk membaca dalam
mencari informasi, dan 9 siswa dipengaruhi oleh game.
25
Penelitian ini mengambil sampel sebesar 50 siswa dengan
dasar memakai rumus slovin sebagai berikut:
Dimana:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e2= persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampling.
Dari rumus diatas jumlah sampel dengan tingkat kesalahan 10%
adalah sebagai berikut:
82 / 1 + (82. 0,12) 𝑛 = 82 / 1,82 = 45,05 dibulatkan 50
Dari penerapan jumlah sampel di atas diperoleh sampel sebanyak 50
siswa.
26
(bebas stress). (Susanto, 2017) Penerapan membaca ekstensif
biasanya diterapkan di sekolah, dan berlatar belakang pembelajaran
bahasa Inggris sebagai bahasa kedua ataupun bahasa asli.
b. Keterampilan membaca adalah suatu keterampilan dalam
kegiatan yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang
terdapat dalam tulisan. Keterampilan membaca harus dibiasakan dan
dikembangkan sedini mungkin di sekolah. Seorang siswa harus
dapat membaca dengan cepat dan memahami apa yang dibacanya.
Makin cepat ia membaca, makin banyak yang dapat ia pelajari dalam
waktu tertentu. Proses pembelajaran yang kurang efektif dapat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik karena guru yang baik
adalah guru yang mampu memanfaatkan sumber belajar sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. (Anita Dewi, 2018)
27
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara – cara yang dilakukan
untuk memperoleh data dan keterangan – keterangan yang diperlukan dalam
penelitian. teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Untuk mendukung kebutuhan analisis dalam penelitian
ini, penulis memerlukan sejumlah data. Adapun cara yang untuk
memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, peneliti melakukan
pengumpulan data dengan teknik sebagai berikut :
1. Angket (Kuesioner)
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan
suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Kuesioner
merupakan Teknik pengumpulan data yang efesien jika penulis tahu dengan
pasti variabel yang akan diukur dan ahu apa yang bisa diharapkan dari
responden. Kuesioner dapat diberikan kepada responden secara langsung
atau dari internet dengan menggunakan form.
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
skala Likert. Skala Likert dimodifikasi dengan 4 jawaban yaitu selalu (SL),
sering (SR), kadang-kadang (KD) dan tidak pernah (TP). Enam alternatif
jawaban dipilih karena alasan kecenderungan responden memberikan
28
pilihan jawaban pada ketegori tengah yang dapat menyebabkan tidak
diperolehnya informasi pasti. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti
dianjurkan untuk membuat skala Likert dengan menggunakan kategori
pilihan genap. (Sukardi, 2003)
Dari data pengukuran skala Likert diatas dapat disimpulkan untuk
jawaban masing – masing variabel sebagai berikut:
1. Jawaban sangat setuju dengan skor 5 menggambarkan bahwa siswa suka
membaca dan mempunyai motivasi yang sangat baik.
2. Jawaban setuju dengan skor 4 menggambarkan bahwa siswa suka
membaca dan mempunyai motivasi yang baik.
3. Jawaban netral dengan skor 3 menggambarkan bahwa siswa cukup suka
membaca dan mempunyai motivasi yang cukup.
4. Jawaban tidak setuju dengan skor 2 menggambarkan bahwa siswa kurang
suka membaca, dan mempunyai motivasi yang kurang.
5. Jawaban sangat tidak setuju dengan skor 1 menggambarkan bahwa siswa
sangat kurang suka membaca, dan mempunyai motivasi yang sangat kurang.
29
DAFTAR PUSTAKA
30
Pemahaman Bahasa Inggris Melalui Media Komik
Berbahasa Inggris Pada Siswa Kelas Viii Mts. Perspektif
Ilmu Pendidikan, 32(1), 1–6.
https://doi.org/10.21009/pip.321.1
Fuzidri, Harris Effendi Thahar, A. (2014). Peningkatan
Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Siswa Kelas VIII 5
MTSN Kamang Kabupaten Agam. Jurnal Bahasa, Sastra
Dan Pembelajaran, 2(3).
https://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/siklus/article/vie
w/298%0Ahttp://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf
%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jana.2015.10.005%0Ahttp://
www.biomedcentral.com/1471-
2458/12/58%0Ahttp://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?
T=JS&P
Hosen, M. (2016). Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat
Dengan Metode SQ3R Pada Siswa Kelas V SDN Gili Anyar
Kamal Bangkalan. 4(1), 17–32.
Jackson Yumame, M Zaenul Muttaqin, I. (2020). Teknik Baca
Skimming , Penulisan Karya Ilmiah Dan Literasi Digital.
Communnity Development Journal, 1(3), 254–258.
Karmiani, S. (2018). Penggunaan Media Komik Berbahasa
Inggris Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan
Membaca Pemahaman Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas Viii
Smpn 3 Teluk Kuantan. JURNAL PAJAR (Pendidikan Dan
Pengajaran), 2(6), 883.
https://doi.org/10.33578/pjr.v2i6.6514
Khoiriyah, A. & W. N. (2014). Pengembangan Buku Panduan
31
Keterampilan Belajar bagi Siswa Sekolah Menengah
Pertama.
Kurni, D. K., & Susanto, R. (2018). Pengaruh Keterampilan
Manajemen Kelas Terhadap Kualitas Proses Pembelajaran
Di Sekolah Dasar Pada Kelas Tinggi. 2(1), 39–45.
Mahsun, M., & Koiriyah, M. (2019). Meningkatkan
Keterampilan Membaca melalui Media Big Book pada Siswa
Kelas IA MI Nurul Islam Kalibendo Pasirian Lumajang.
Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah,
2(1), 60. https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v2i1.361
Novtiar, C., & Aripin, U. (2017). Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Matematis Dan Kepercayaan Diri Siswa Smp
Melalui Pendekatan Open Ended. Prisma, 6(2), 119–131.
https://doi.org/10.35194/jp.v6i2.122
Nur, M. R. (2020). Pemanfaatan sumber-sumber internet dalam
kegiatan membaca ekstensif di rumah. 14(2), 8–11.
https://doi.org/10.32832/jpls.v14i2.3580
Nurmina, Z. (2016). Efektivitas Metode P2R Untuk
Meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (Kem)
Mahasiswa Calon Guru Bahasa Indonesia. Jurnal Penelitian
Pendidikan UPI, 15(3), 124140.
Putra, D., Musthafa, B., & Wirza, Y. (2020). Program Membaca
Ekstensif : Meningkatkan Motivasi Membaca Siswa
Extensive Reading Program : Increase the Students ’
Reading Motivation. Jurnal Penelitian Pendidikan.
Rahayu, Reka; Susanto, R. (2018). Pengaruh Kepemimpinan
Guru dan Keterampilan Manajemen Kelas Terhadap Perilaku
Belajar Siswa Kelas IV. Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa,
32
4(2), 220–229.
Rohman, S. (2017). Membangun Budaya Membaca Pada Anak
Melalui Program Gerakan Literasi Sekolah. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 4(1), 151–174.
Sari, A. M. (2014). Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata
Pada Anak Tunagrahita Ringan Melalui Metode P2R. Jurnal
Ilmiah Pendidikan, 3, 48–62.
Sugiyono. (2015). penelitian kuantitatif berlandaskan pada
filsafat positivisme yang memandang bahwa suatu realitas,
gejala ataupun fenomena dapat diklasifikasikan, relatif
tetap, konkret, teramati, terukur, dan hubungan gejala
bersifat sebab akibat. 7–8.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi
dan Prakteknya.
Suparni. (2015). Peningkatan Kemampuan Membaca Ekstensif
Dengan Menerapkan Metode SQ3R Siswa Kelas VIII F
SMPN 1 Kasimbar. E-Jurnal Bahasantodea, III, 144–158.
Susanto, R. (2017). Keterampilan Manajemen Kelas Melalui
Gerakan Sederhana Senam Otak (Brain Gym) di SD Pelita 2,
Jakarta Barat. Jurnal Abdimas, 3(2), 3.
https://www.researchgate.net/profile/Ratnawati_Susanto/pub
lication/331966068_Keterampilan_Manajemen_Kelas_Melal
ui_Gerakan_Sederhana_Senam_Otak_Brain_Gym_di_sd_Pe
lita_2_Jakarta_Barat/links/5c958c2745851506d7247d64/Ket
erampilan-Manajemen-Kelas-Melalui-Gerak
Susanto, R., Febrianti, N., Husna, N. I., Putri, A. A., Umri, C. A.,
Ramadhanti, D., & Dwiyanti, K. (2018). Gerakan Literasi
Pedagogik Bagi Guru Untuk Peningkatan Mutu
33
Pembelajaran Di Sdn Duri Kepa 17 Pagi Dan Sdn Jelambar
Baru 01 Pagi. 5(September), 40.
http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/ABD/article/downlo
ad/2455/2109
Vivi May Kumala, Jinny Susilo, R. S. (2016). Hubungan
Pengetahuan Pedagogik Dengan Kompetensi Pedagogik
Serta Perbedaannya Di Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta.
1–23.
Wastiah. (2019). Peningkatan Motivasi dan Kemampuan
Membaca Ekstensif Melalui Metode SQ3R Pada Peserta
Kelas VIII D SMP Negeri 2 Warureja. 3(1), 190–197.
Yunita, Y., Fitri, F., & Zulfahita, Z. (2017). Peningkatan
Keterampilan Membaca Ekstensif Menggunakan Model
Pembelajaran Reciprocal Teaching pada Siswa Kelas VIII D
MTs Negeri Singkawang Tahun Ajaran 2016/2017. JP-BSI
(Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 2(1), 12.
https://doi.org/10.26737/jp-bsi.v2i1.231
Yusri, Y., Rosida, A., Jufri, J., & R, M. (2018). Efektivitas
Penggunaan Media Youtube Berbasis Various Approaches
Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Inggris.
Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing Dan Sastra,
2(2), 77–82. https://doi.org/10.26858/eralingua.v2i2.6760
34