KHUTBAH JUM’AT “Ya Muhammad, hiduplah sesukamu tapi sesungguhnya

engkau akan mati, dan cintailah siapapun yang engkau mau

Nasihat Agung Bagi Seluruh Manusia
tapi engkau akan berpisah dengannya, dan bekerjalah
ُ‫ت َأعْ َمالِ َنا َمنْ َي ْه ِد ِه هللا‬ ِ ‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َومِنْ َس ِّيَئ ا‬ُ ْ‫هلل مِن‬ ِ ‫ِإنَّ ْال َح ْم َد هلِل ِ َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغفِ ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا‬ sesukamu tapi sesungguhnya engkau akan dibalas
‫ْك لَ ُه َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُحم ًَّدا‬ َ ‫ َأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإلَ َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬،ُ‫ِي لَه‬ َ ‫َفالَ مُضِ َّل لَ ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َهاد‬ dengannya”
‫ع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬.
َ
Sidang jama’ah sholat jumat rahimakumullah
‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َوالَ َتم ُْو ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم مُّسْ لِم ُْو َن‬
َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُنوا ا َّتقُوا‬
Hadits di atas mengandung tiga nasihat agung, yaitu: Yang
‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل َك ِثيرً ا‬
َّ ‫س َواحِدَ ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب‬ ٍ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَ َق ُك ْم مِنْ َن ْف‬ َ ‫( عِ شْ َما شِ ْئ‬hiduplah sesukamu
‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ َّ‫ون ِب ِه َو ْاَألرْ َحا َم ِإن‬
َ ‫هللا َك‬ َ ُ‫هللا الَّذِي َت َسا َءل‬
َ ‫َو ِن َسا ًء َوا َّتقُوا‬
Pertama adalah: ‫ِّت‬ َ ‫ت َفِإ َّن‬
ٌ ‫ك َمي‬
tapi sesungguhnya engkau akan mati). Sebagian ulama’
َ ‫ِيدا يُصْ لِحْ َل ُك ْم َأعْ َما َل ُك ْم َو َي ْغفِرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع‬
‫هللا‬ ً ‫هللا َوقُولُوا َق ْواًل َسد‬ َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬ berkata bahwasannya kalimat ini merupakan ancaman dan
‫از َف ْو ًزا عَظِ يمًا‬ َ ‫َو َرسُولَ ُه َف َق ْد َف‬ peringatan bahwa kita semua akan mati, hal ini sudah
Sidang jama’ah sholat jumat yang dimuliakan Allah ditegaskan oleh Allah SWT di dalam firman-Nya yang
berbunyi:
Segala puji marilah kita haturkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan berbagai nikmat-Nya kepada kita sehingga ُ ‫س َذاِئ َق‬
‫ت ال َم ْوت‬ ٍ ‫… ُك ُّل َن ْف‬.
sampai saat ini kita masih bisa memenuhi undangan-Nya
untuk menghadiri sholat jumat berjama’ah di masjid ini. “Setiap yang bernyawa pasti akan mati” (QS. Al-Ankabut: 57)”
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Sekarang setelah kita tahu bahwasannya setiap kita pasti
nabi Muhammad SAW beliaulah sang penutup para nabi dan akan mati, maka yang menjadi pertanyaan sekarang adalah
imamnya orang-orang yang bertaqwa serta suri tauladan bagi sudah siapkah kita untuk menghadap Dzat yang Maha
seluruh umat manusia kuasa? Bekal apakah yang telah kita persiapkan untuk
menghadapi persidangan-Nya? Apakah harta, pangkat dan
Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’id bahwasannya jibril as pernah
kekuasaan, anak-anak kita yang sukses, istri kita yang
datang kepada Rasulullah SAW kemudian berkata:
cantik, atau gelar kesarjanaan yang menempel di nama kita?
ْ‫ َوَأحْ ِببْ َمن‬، ‫ِّت‬ ٌ ‫ك َمي‬ َ ‫ ِعشْ َما ِشْئ‬، ‫َيا م َُح َّم ُد‬
َ ‫ت َفِإ َّن‬ Apakah itu yang kita persiapkan untuk menghadapi
persidangan Dzat yang Maha adil? Sungguh kita akan rugi
‫ك َمجْ ِزيٌّ ِب ِه‬ َ ‫ت َفِإ َّن‬ َ ‫ َواعْ َم ْل َما ِشْئ‬، ‫ارقُ ُه‬ َ ‫َأحْ َبب‬
َ ‫ْت َفِإ َّن‬
ِ ‫ك ُم َف‬ besar jika hanya itu yang kita persiapkan untuk menghadapi
pengadilan-Nya, bahkan kita akan celaka karenanya.
Karena di akhirat kelak manusia akan ditanyai tentang empat
perkara:
1. Tentang umurnya, untuk apa dia habiskan?
2. Tentang hartanya, dari mana dia dapatkan serta di mana
dia belanjakan?
3. Tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan?
4. Tentang ilmunya, untuk apa dia amalkan?
Itulah pertanyaan-prtanyaan yang akan dilontarkan kepada
kita kelak, bukan berapa kekayaanmu? Bukan apa
pangkatmu di tempat kerja atau organisasimu? Apakah kamu
seorang Sarjana, master, doctor, ataukah professor? Oleh
karena itu mumpung kita masih hidup di dunia ini dan masih
diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri marilah kita
mempersiapkan bekal yang terbaik untuk bekal kita di akhirat
kelak. Apa bekal yang terbaik itu? Bekal terbaik bagi manusia
untuk menghadapi persidangan Allah SWT ialah hanya taqwa.
Sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat Al-Baqarah:
197
‫َو َت َز َاو ُد ْوا َفِإنَّ َخي َْر َزا ِد ال َت ْق َوى‬
“Berbekallah kamu karena sebaik-baik bekal adalah taqwa”
Pesan yang kedua adalah ‫ه‬ ُ ُ‫ارق‬
ِ ‫ك ُم َف‬ َ ‫( َوَأحْ ِببْ َمنْ َأحْ َبب‬dan
َ ‫ْت َفِإ َّن‬
cintailah siapapun yang engkau mau karena sesungguhnya
engkau pasti akan berpisah dengannya) di sini kita
diperbolehkan mencintai siapapun yang kita mau namun
perlu kita ingat juga bahwasannya kita akan berpisah
dengannya. Baik itu perpisahan yang bersifat selamanya yang
berupa kematian atau yang bersifat sementara seperti
perpisahan kita dengan rekan kerja kita yang mendapat tugas
untuk bekerja di tempat lain.
Oleh karena itu hendaknya kita didalam mencintai seseorang
itu sewajarnya saja jangan sampai kecintaan kita kepada
seseorang itu melebihi kecintaan kita kepada Allah SWT.
Karena salah satu ciri orang yang beriman adalah dia sangat
mencintai Allah SWT melebihi kecintaan dia kepada istrinya,
anak-anaknya, saudara-saudaranya, dan yang lainnya. Allah
SWT berfirman
ِّ‫ون هَّللا ِ َأ ْندَ ا ًدا ُي ِحبُّو َن ُه ْم َكحُب‬
ِ ‫اس َمنْ َي َّت ِخ ُذ ِمنْ ُد‬
ِ ‫َو ِم َن ال َّن‬
ِ ‫ين آ َم ُنوا َأ َش ُّد ُح ًّبا هَّلِل‬
َ ‫هَّللا ِ َوالَّ ِذ‬
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah SWT. Adapun orang-
orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah SWT.
” (QS. Al-Baqarah: 165)
Karena dengan mencintai Allah SWT melebihi selain-Nya kita
akan merasakan nikmatnya Iman sebagaimana sabda
Rasulullah SAW yang artinya:
“Tiga hal yang apabila seseorang itu memilikinya maka dia
akan merasakan nikmtnya iman:
1. Hendaknya dia mencintai Allah SWT dan rasul-Nya
melebihi kecintaan dia kepada selain keduanya;
2. Hendaknya dia tidak mencintai seseorang melainkan
karena Allah;
 3. Hendaknya dia tidak kembali kepada kekufuran (setelah
dia beriman) seperti dia benci dilemparkan ke neraka”.
Sidang jama’ah sholat jumat rahimakumullah
Dan nasihat Jibril yang ketiga adalah:
‫ك مُجْ ِزيٌّ ِب ِه‬ َ ‫( َواعْ َم ْل َما شِ ْئ‬dan bekerjalah sesukamu tapi
َ ‫ت َفِإ َّن‬
sesungguhnya engkau akan dibalas dengannya).
‫ت َفلَ ُه ْم َأجْ ٌر‬
ِ ‫ِين آ َم ُنوا َو َع ِملُوا الصَّال َِحا‬ َ ‫ان فِي َأحْ َس ِن َت ْق ِويم ُث َّم َرد َْد َناهُ َأسْ َف َل َسافِل‬
َ ‫ِين ِإاَّل الَّذ‬ َ ‫لَ َق ْد َخلَ ْق َنا اِإْل ْن َس‬
ٍ ‫َغ ْي ُر َم ْم ُن‬
‫ون‬
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya. (5) Kemudian Kami kembalikan
Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), (6) Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka
bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”

Ini merupakan sebuah peringatan yang besar bagi kita َ ‫ت َو الذ ِْك ِر‬
ْ‫الح ِكي ِْم َو َت َق َّب َل ِم ِّني‬ ِ ‫ َو َن َف َعنِيْ َوِإ َيا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه م َِن اآل َيا‬,‫آن العَظِ ي ِْم‬
ِ ْ‫ار َكاهللُ لِيْ َولَ ُك ْم فِيْ القُر‬ َ ‫َب‬
bahwasannya kita semua sebagai manusia pasti akan َ ‫َو ِم ْن ُك ْم ِتاَل َو َت ُه إ َّن ُه ه َُو ال َغفُ ْو ُر‬
‫الر ِح ْي ُم‬
dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT atas segala apa
yang telah kita lakukan di dunia ini. Manusia adalah makhluk
yang paling sempurna yang diciptakan Allah SWT sehingga
manusia diberi kedudukan yang lebih tinggi dari makhluk
Allah SWT yang lain, karena manusia dianugerahi otak yang
mampu berfikir sehingga manusia mampu membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk.
Itulah yang membedakan manusia dengan binatang. Karena
manusia adalah makhluk yang berakal sehingga manusia
dituntut untuk berfikir dahulu sebelum dia melakukan suatu
amalan atau perbuatan, apakah amalan tersebut
bertentangan dengan apa yang diperintahkan Allah SWT atau
tidak, atau bahkan amalan tersebut termasuk amalan yang
dilarang oleh Allah.
Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa untuk
mengerjakan amal sholih agar kita tidak dikembalikan Allah
SWT kepada tempat yang paling rendah yaitu neraka
jahannam. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat At-
Tin ayat 4-6