Artikel Kel 3 Seminar Pembelajaran
Artikel Kel 3 Seminar Pembelajaran
COVID-19
B. Hakikat Kejujuran
Secara etimologi, jujur merupakan lawan kata dusta. Dalam bahasa Arab
diungkapkan dengan "Ash-Shidqu" sedangkan "Ash-Shiddiq" adalah orang yang
selalu bersikap jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan. Kejujuran adalah
akhlak terpuji. Seseorang dikatakan jujur apabila dia menyatakan kebenaran
sesuai dengan fakta yang ada tanpa menambah dan menguranginya. Jujur harus
menjadi akhlak dalam perkataan dan tindakan, termasuk isyarat tangan dan
menggelengkan kepala. Terkadang diam pun bisa termasuk bagian dari
ungkapan kejujuran.
Jujur bermakna keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada.
Jadi, kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang ada, maka dikatakan
benar/jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan dusta. Kejujuran itu ada pada
ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan suatu
perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Seorang yang berbuat
riya’ tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia telah
menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang dia sembunyikan (di
dalam batinnya).
Ada 3 tingkatan kejujuran diantaranya:
1) Kejujuran dalam ucapan, yaitu kesesuaian ucapan dengan realiti.
2) Kejujuran dalam perbuatan, yaitu kesesuaian antara ucapan dan
perbuatan.
3) Kejujuran dalam niat, yaitu kejujuran tertinggi di mana ucapan dan
perbuatan semuanya hanya untuk Allah.
2
Ibrahim. Perkembangan anak. (Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
dan Kependidikan, Ditjen Dikti Depdikbud, 2009) hlm. 112-114
Dalam kehidupan sehari-hari, sering sekali kita melihat bahkan juga ikut
terlibat dalam berbagai macam bentuk aktivitas interaksi sosial dimasyarakat.
Salah satunya wujud realisasi dari sikap tidak jujur dalam skala yang sangat
bervariasi, seperti: dapat kita lihat pada kegiatan belajar disekolah. Siswa yang
duduk dibangku sekolah dasar, sering mengalami kesulitan dalam menerapkan
sikap jujur ketika proses belajar berlangsung. Terkadang mereka terlihat
bertingkah laku dengan jujur, tapi tanpa kita sadari ketika materi yang diberikan
oleh guru bidang studi belum dapat dipahami, mereka menyembunyikan hal itu.
Mereka bahkan mengatakan bahwa mereka telah memahami materi tersebut. Hal
ini dengan sendirinya akan mengajak mereka untuk berbuat tidak jujur terhadap
mata pelajaran yang mereka pelajari.3
3
Sartini,. pendidikan anak usia dini (Yogyakarta : media publishing, 2016) hlm. 145-146
hanya beberapa hari saja. Nah jadi mereka pun sesekali juga berkumpul untuk
belajar online .nah disini lah peran orang tua mereka untuk mengajarkan sikap
tanggung jawab pada anak menanamkan karakter jujur pada anaknya dengan
cara melakukan pengawasan dan menanamkan kejujuran dalam segala hal. peran
orang tua mengawasi anaknya belajar secara online dan sesekali mereka juga
diawasi abang atau kaka mereka. Nah jadi saya di sini menayakan lagi kepada
anak tersebut apakah ada gangguan selama kamu belajar secara online ataupun
daring. Anak ini menjawab sangat banyak kak masalah yang timbul ketika
belajar daring atau online contohnya terkadang jaringan tidak menentu kak suka
eror sendiri dan disitu merasa bingung apa lagi ketika baru belajar memlalui
online saya bingung karna memang tidak tau gajet dan harus belajar lagi gimana
cara nya dan belajar online ini memang sangat simple kak, tetapi sangat banyak
kurangannya. Kekurangannya membuat saya lebih malas kak karna semua serba
sercing kak. Dan yang saya lihat anak - anak yang saya wawancarai di
tanamkan oleh orang tua nya dalam hal kejujuran terkadang mereka berkumpul
hanya berkumpul saja tidak mengerjakan tugas ketika berkumpul.
Jadi kearifan lokal yang terjadi di daerah saya lebih tampak mereka
sering bersama sama untuk menyelesaikan tugas sekolah mereka walaupun kata
mereka banyak kendala yang terjadi saat mengerjakan. tugas yang mereka
kerjakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengifentifikasi mendapatkan
informasi kendala proses belajar mengajar seara online dirumah akibat dari
adanya pandemi covid 19 penelitian mengguakan metode kualitatif metode studi
kasus eksplorasi dan penelitianya menggunakan studi kasus kualitatif yang
digunakan untuk mendapatkan informasi kendala dan akibat dari pandemi covid
19.
Jadi, kearifan lokal didaerah rumah saya pada masa pandemi Covid-19
ini adalah adanya peserta didik disekitar saya yang bersamasama mengerjakan
tugas sekolah online mereka, agar dapat tolong menolong sesama teman. Karena
sudah menjadi kebiasaan warga disini saling bekerja sama.
Tabel 3
Warga yang menjadi Objek Penelitian
No Nama Pekerjaan Tempat Tanggal Lahir
. Lahir
1. ibu Mastija Siregar Ibu rumah tangga Tapian 15 maret 1979
nadenggan
Tari tor-tor adalah salah satu bentuk kepercayaan dalam suku batak.
Dengan melakukan tradisi ini akan menambah kententraman dalam keluarga.
Tari tor-tor dapat menambah jalinan kekerabatan yang baik dimasyarakat.
D. Penanaman Karakter Jujur Pada Anak Desa Gunung Tua, Kec. panyabungan
Kab. Mandailing Natal Di Era Covid-19
Tabel 4
Warga yang menjadi Objek Penelitian
No Nama Nama orang tua Tempat Tanggal Lahir
. Lahir
1. Nirmala sari Binti marhalim Gunung tua 26 juni 2004
tonga
Hasil Analisis
Berdasarkan hasil analisis penanaman karakter jujur pada anak di era covid -19
ini 3(tiga) siswa/i kelas XII Danil Diosastra (Kategori Tercapai), Rahmat Andreansyah
(Kategori Tercapai) dan Nirmala sari (Kategori-Tidak Tercapai). Serta 1 (satu) ibu
rumah tangga Ibu Mastija Siregar (kategori-tercapai) diperoleh hasil analisis data dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
1. Danil Diosastra
Tabel 5
Daftar Tabel Hasil Analisis
penanaman karakter jujur pada anak di era coivid-19
Tercapai
No Penanaman karakter Hasil Uraian Analisis
jujur di era covid-19
1 Peduli Siswa mampu menunjukan sikap peduli terhadap
pembelajaran daring ini dengan menanamkan
karakter kejujuran pada gurunya dan pada saat
pembelajaran.
2 Partisipasi Siswa mampu menunjukkan kegembiraan dan
aktif berdiskusi melalui pembelajaran daring dari
classroom
3 Komunikasi Siswa mampu menunjukan sikap komunikasi
yang baik dan ramah dengan menanamkan jiwa
kejujuran.
4 Interaktif Siswa mampu menunjukkan sikap interaktif
ketika berdialog melalui media komunikasi WA,
IG, Classroom dan lain sebangainya.
5 Kemampuan Siswa mampu menunjukkan kemampuan bekerja
Teamwork sama dalam tim dengan menyesuaikan dirinya
dalam diskusi kelompok walaupun pembelajaran
daring dari rumah dan berdiskusi melalui media
sosial.
6 Menampilkan Rasa Siswa mampu menunjukkan rasa percaya diri
Percaya Diri ketika saat proses pembelajaran berlangsung
yakni berani bertanya langsung kepada guru dan
pada kelompok yang maju.
2. Rahmat Andreansyah
Tabel 6
Daftar Tabel Hasil Analisis penanaman karakter jujur pada anak
Di Era covid -19
tercapai
No Penanaman karakter Hasil Uraian Analisis
jujur di Era Covid-19
1 Peduli Siswa menunjukkan sikap peduli saat
pembelajaran berlangsung (daring dari rumah),
serta adanya bekerja sama saling tolong
menolong untuk menyelesaikan tugas sekolah
daring ini
2 Tanggung jawab Siswa menunjukkan sikap bertanggung jawab
terhadap tugas dalam pembelajaran daring ini
Tabel 7
Daftar Tabel Hasil Analisis penanaman karakter jujur pada anak
Di Era covid -19
tercapai
1 Bermain hanya dengan Ibu ini mengawasi penuh anaknya dengan siapa
teman dekat bermain dan dengan siap berkomunikasi dalam
proses pembelajaran daring ini sepenuhnya, tidak
lepas dari kontrolan ibu ini pada anaknya.
2 Peduli terhadap masalah Ibu ini selalu menanyakan pada anaknya gak ada
anaknya tugas, gak masuk sekolah jam segini, dan
sebagainya.
4. Nirmala Sari
Tabel 8
Daftar Tabel Hasil Analisis
penanaman karakter jujur pada anak di era coivid-19
Tercapai
No Penanaman karakter Hasil Uraian Analisis
jujur di era covid-19
1 Peduli Siswa kurang mampu menunjukan sikap peduli
terhadap pembelajaran daring ini dengan
menanamkan karakter kejujuran pada gurunya
dan pada saat pembelajaran.
2 Partisipasi Siswa kurang mampu menunjukkan
berpartisipasi dalam berdiskusi melalui
pembelajaran daring dari classroom
3 Komunikasi Siswa kurang menunjukan sikap komunikasi
yang baik dan ramah dengan menanamkan jiwa
kejujuran.
Pembahasan
Pendidikan merupakan hal utama yang sangat penting dalam kehidupan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu pendidikan juga memiliki peran
pendidikan yang telah ditetapkan pemerintah dan wajib untuk ditaati dan diikuti
adalah pendidikan karakter. Hal ini terlihat jelas dan tertuang dalam Undang-
bangsa.
tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk membentuk watak dan karakter
siswa yang baik. Karakter merupakan nilai yang mempengaruhi perilaku pada
antara individu satu dengan individu lainya untuk hidup dan bekerjasama.
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, masyarakat ataupun
ataupun perasaan yang didasarkan pada norma maupun hukum yang berlaku.
Karakter adalah sebuah tindakan yang muncul pada kehidupan sehari-hari dalam
mengajarkan serta menanamkan pendidikan karakter pada anak sejak usia dini.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017
harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga yang melibatkan serta
PPK baru diterapkan pada tahun 2016 dengan menggunakan 342 sekolah
rintisan SD dan SMP dari 34 provinsi untuk uji cobanya, sedangkan pada tahun
2017 dan 2018 dilakukan implementasi secara mandiri dan bertahap dengan
jumlah 90.000 sekolah SD dan SMP di 34 provinsi. Terdapat 5 nilai utama yang
mandiri, gotong royong, nasionalis dan integritas. Salah satu dari kelima nilai
yang menjadi pondasi awal dalam berperilaku maupun berkata yaitu terdapat
pada nilai integritas. Nilai integritas sendiri mempunyai 6 nilai karakter yang ada
di dalamnya yaitu kejujuran, keteladanan, tanggungjawab, antikorupsi,
awal dan yang utama atas tegaknya nilai-nilai kebenaran dalam kehidupan.
Kejujuran merupakan salah satu sifat terpuji yang harus dimiliki oleh setiap
individu. Penanaman nilai kejujuran harus dimulai sejak dini, karena kejujuran
adalah salah satu tanggung jawab moral terhadap nilai dan juga norma agama
ketulusan hati dan kelurusan hati. Seseorang dapat dikatakan jujur apabila dalam
tindakan atau ucapanya tidak bertolak belakang atau sesuai dengan hati nurani
dan kenyataan yang terjadi serta tidak menyalahi aturan nilai dan norma yang
berlaku. Menurut Samani, jujur adalah terbuka, menyatakan apa adanya, serta
KESIMPULAN
4
Heri Ruslan, UN Ciptakan Pelajar yang Jujur dan Kreatif, diakses di
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/04/19/mlh8t3-un-ciptakan-pelajar-yang-
jujur-dan-kreatif diakses pada tanggal 04 November 20120 pukul 10.09 AM
serta memiliki kesetiaan dan komitmen pada nilai – nilai moral dan
kemanusiaan.
3. Kejujuran adalah sebuah perilaku (tindakan) atau ucapan yang sesuai dengan
kebenaran.
Daftar Rujukan
Yakin Ainul Yakin.2008. Pendidikan anak usia dini (karakter anak). Alih Bahasa Tim
Fakultas Psikologi UI. Jakarta : Erlangga