Anda di halaman 1dari 21

PT.

ANUGERAH KRISTHEA
JL. WR SUPRATMAN RT. 067 KARANG ANYAR TARAKAN

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


(RKL)

USAHA TAMBAK
PT. ANUGERA KRISTHEA

Keputusan Bupati Tanah Tidung


Nomor : 503/326/K-XII/2011
Luas : ± 200 HA

DESA SETABU KECAMATAN SESAYAP HILIR


KABUPATEN TANA TIDUNG
KALIMANTAN TIMUR

TIDUNG PALE
2012
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : YUNITA DEWI H
Jabatan : Direktur
Institusi/Perusahaan : PT. Anugerah Kristhea
Alamat Kantor :JI. Gajah Mada Pelabuhan Tengkayu Il No. 9 Kota Tarakan.
Tetp/Fax. 0551-32799/0551-32799
Untuk dan atas nama PT. Anugerah Kristhea selaku penanggung jawab kegiatan dan/atau
usaha tersebut dibawah ini :
Jenis Kegiatan/Usaha : Usaha Tambak.
Lokasi Kegiatan : Kawasan Tanjung Tiram Desa Bebatu Kecamatan Sesayap
Hilir, Kabupaten Tana Tidung dengan masing-masing memiliki
luas blok 1 ± 79 ha dan btok 2 ± 121 ha.
Dengan ini meyatakan
1. Bersedia dan mampu melaksanakan seluruh program Pengelolaan Língkungan Hidup
yang disusun berdasarkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
yang disajikan dalam dokumen Rencana Pengeloiaan Lingkungan Hidup (RKL) sesuai
substansi yang telah disidanqkan di komisi penilai NADAL Daerah Kabupaten Tana
Tidung.
2. Apabila terjadi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan
Oleh kegiatan usaha tambak di luar sumber dampak dalam dokumen AMDAL ini, maka
kami wajib metakukan pengetolaan lingkungan serta menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Oleh PT. AK.
3. Apabila kami tidak melaksanakan sebagian atau •seluruh kegiatan/program sebagaimana
pada butir 1 (satu), dan 2 (dua) di atas, serta bila terjadi pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup baik langsung ataupun tidak langsung diakibatkan Oleh usaha dan/atau
kegiatan ini, maka kami (PT. Anugerah Kristhea) bersedia menghentikan kegiatan
dan/atau usaha baik sementara atau selamanya dan bersedia menerima sanksi serta
memenuhi segala kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan, ketentuan,
kebijakan yang berlaku.
4. Bersedia memperbaharui dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL), apabila ada perubahan dalam kegiatan ini antara Iain perubahan desain
dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong,
perubahan lokasi, dll, berdasarkan peraturan perundang-undangan, ketentuan, kebijakan
yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini díbuat dengan sebenar-benarnya, sadar, tanpa ada paksaan,
dan tekanan dari pihak manapun.
Tidung pale, Maret 2012
PT. Anugerah Kristeha

YUNITA DEWI H
Direktur
KATA PENGANTAR

Berdasarkan Keputusan Bupati Tana Tidung Nomor : 503/326/K-Xll/2011 tentang izin usaha
tambak PT. Anugerah Kristhea seluas 200 ha di Deşa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir
Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dan
untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelotaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, dan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor II Tahun 2006 Tentang Jenis Usaha Dan/Atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka
kegiatan usaha tambak PT. Anugerah Kristhea ini wajib dilengkapi dengan Dokumen AMDAL.

Penyusunan dokumen ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08
Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Sesuai dengan kajian dampak yang telah dibahas dalam studi Analisis Dampak Lingkungan
Hidup (ANDAL), telah dirumuskan beberapa dampak penting yang perlu ditindak lanjuti dengan
menyusun Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), dimana dalam dokumen
RKL ini berisikan upaya-upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan oleh PT.
Anugerah Kristhea untuk mencegah dan menanggulangi dampak negatif serta memaksimalkan
dampak positif.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan memberi petunjuk serta saran sehingga dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) ini selesai disusun. Dan semoga laporan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
ini dapat memenuhi fungsinya sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan bagi kelayakan lingkungan kegiatan usaha tambak yang akan dilaksanakan PT.
Anugerah Kristhea dari aspek lingkungan.
Tideng Pale, Maret 2012
PT. Anugerah Kristeha

YUNITA DEWI H
Direktur
BAB I. PENDAULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Berdasarkan dokumen AMDAL PT. Anugerah Kristhea (selanjutnya disingkat dengan PT. AK)
menunjukkan bahwa kegiatan usaha tambak diprakirakan akan menimbulkan dampak
lingkungan, baik dampak positif dan dampak negatif yakni berupa perubahan kuatitas lingkungan
yang mencakup komponen fisik kimia, biologi, serta sosial budaya dan kesehatan masyarakat
sekitar area tambak yang berlokasi di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana
Tidung Provinsi Kalimantan Timur.

Dari dokumën ANDAL PT. AK dapat dikemukakan dampak negatif penting yang diprakirakan
akan terjadi antara lain adanya kecenderungan penurunan kualitas udara ambien yaitu
peningkatan debu, peningkatan intensitas kebisingan, peningkatan laju erosi tanah, peningkatan
beban sedimentasi, penurunan kualitas air sungai, terganggunya habitat biota perairan dan tata
aliran permukan, perubahan flora darat yang berakibat migrasinya fauna darat, sikap dan persepsi
masyarakat, proses sosiat, gangguan lalu lintas umum (darat & perairan) munculnya resiko
terhadap keselamatan masyarakat serta penurunan derajat kesehatan masyarakat dan sanitasi
lingkungan. Sedangkan dampak positif penting yang diprakirakan akan terjadi adalah terbukanya
kesempatan kerja, lapangan usaha dan peningkatan tingkat pendapatan masyarakat serta PAD
daerah setempat.

Dalam rangka pembangunan usaha tambak beserta aktivitasnya yang berwawasan lingkungan,
maka perlu dilakukan pengelolaan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak dengan
tujuan pengelolaan lingkungan untuk menekan sekecil mungkin dampak negatif yang
diprakirakan akan terjadi, serta mengembangkan dan meningkatkan dampak positifnya terhadap
komponen lingkungan fisik - kimia, biologi, sosial, ekonomi dan kesehatan masyarakat.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan pengetolaan lingkungan hidup adalah mencegah dan meminimalkan
dampak negatif penting dan atau meningkatkan (memaksimalkan) dampak-dampak positif
penting yang muncul sebagai akibat kegiatan usaha tambak.
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup secara umum adalah :
a. Menanggulangi, meminimalkan atau mengendalikan dampak negatif yang muncut dari
kegiatan usaha tambak.
b. Mengoptimalkan dampak positif, sehingga dampak tersebut dapat memberikan manfaat dan
nilai tambah kepada masyarakat setempat maupun pemerintah daerah pada umumnya.
c. Untuk melaksanakan kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tujuan penyusunan dokumen RKI, usaha tambak PT. AK adalah :
a. Sebagai acuan bagi pemrakarsa dalam merumuskan berbagai kebijakan dan upaya untuk
mencegah, menanggulangi, dan mengendatikan dampak negatif penting serta meningkatkan
dampak positif sebagai bagian integrat dari kegiatan usaha tambak.
b. Menentukan pihak-pihak Yang terkait dalam pelaksanaan, koordinasi, dan pengawasan dari
kegiatan pengelolaan lingkungan hidup.
Terkait dengan maksud dan tujuan tersebut, peraturan perundang-undangan yang menjadi
tandasan dalam metaksanakan pengelolaan lingkungan hidup ini adalah :
a. Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelotaan
Lingkungan Hidup.
b. Metaksanakan Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
c. Melaksanakan Instruksi Presiden RI No. 22 Tahun 1990 Tentang Pengendatian Dampak
Lingkungan.
d. Melaksanakan Peraturan Menteri Negara LH No. 11 Tahun 2006 Tentang Jenis Usaha dan
atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
e. Melaksanakan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

1.3. KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


Kegiatan pembangunan didaerah datam pelaksanaanya sangatlah perlu untuk mempertimbangkan
faktor lingkungan, sehingga dapat menghindari ataupun mengantisipasi gangguan yang akan
timbul pada satah satu ataupun beberapa komponen lingkungan yang ada disekitarnya, Yang
mana selanjutnya akan berdampak terhadap terganggunya fungsi ekosistem secara keseluruhan.
Memperhatikan hat tersebut, maka pembangunan harus dilakukan secara bijaksana dengan
menerapkan prinsip-prinsip yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan tujuan
pembangunan nasional, sehingga hasil-hasilnya masih dapat clinikmati Oleh generasi kini dan
generasi yang akan datang.
Kebijaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan telah terkandung dalam GBHN yang
dinyatakan bahwa pendayagunaan alam sebagai pokok kemakmuran rakyat dilakukan secara
rasional, optimal bertanggung jawab dan sesuai dengan kemampuan data dukungnya dengan
mengutamakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat serta memperhitungkan ketestarian fungsi
dan kesinambungan lingkungan hidup bagi pembangunan yang berkelanjutan.
Pembangunan disektor tambak khususnya tambak udang, pada semua tahap kegiatan baik itu pra
kontruksi, kontruksi, operasi maupun pasca operasi akan selalu menimbulkan dampak baik itu
berupa dampak yang bersifat positif yakni suatu dampak yang memiiiki pengaruh yang dapat
mendukung perkembangan sehingga hai tersebut dikehendaki kehadirannya sehingga sangat
perlu untuk dikembangkan, selain itu juga akan dapat menimbutkan dampak yang bersifat negatif
yakni dampak yang dapat merusak atau menurunkan kuatitas lingkungan dan kehidupan manusia
yang mana untuk dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) selanjutnya
akan dirumuskan tangkah pengetotaan yang strategis untuk dapat menekan seminimat mungkin
perkembangan dampak negatif ini.
Pembangunan yang berjalan setayaknya dapat mempertimbangkan berbagai aspek maupun
peruntukannya, seperti menyesuaikan terhadap tata ruang wilayah, daya dukung lingkungan serta
dapat memperhatikan peruntukan bagi hasil-hasil pembangunan ini, sehingga hasilnya dapat
dipergunakan bagi kemakmuran rakyat seperti peningkatan taraf hidup masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakat didaerah tersebut, sesuai
dengan tujuan pembangunan nasional yaitu menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan tingkungan, maka datam pelaksanaan sektor tambak ini sangat dibutuhkan suatu
konsep pemberdayaan masyarakat lokal.
Dalam melaksanakan operasionat usaha tambak PT. AK akan selalu metakukan konsultasi dan
koordinasi yang intensif kepada berbagai pihak terkait.

1.4. KEGUNAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


Kegunaan studi RKL rencana kegiatan pembangunan usaha tambak Oleh PT. AK secara umum
adalah sebagai berikut :
a. Memberikan arahan pada proses pengambilan keputusan serta penyediaan alternatif konsep
pelaksanaan pengetolaan lingkungan hidup pada tingkup kegiatan usaha tambak terutama
pada aspek teknis, ekonomi dan lingkungan.
b. Sebagai pedoman yang dijadikan dasar bagi pemrakarsa untuk menentukan langkah-langkah
yang akan diambil berkaitan dengan pelaksanaan teknis usaha tambak yang akan selalu tetap
memperhatikan dampak yang akan timbul terhadap tingkungan di sekitar wailayah usaha
tambak PT. AK datam rangka mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan dan
ramah lingkungan.
c. Menjadikan pedoman bagi Pemrakarsa kegiatan berkaitan dengan keterpaduan konsep
pengelolaan lingkungan antara kegiatan tambak.
Secara khusus studi RKL ini memiliki peran yang sangat penting baik dilihat dari kepentingan
perusahaan sendiri selaku petaksana proyek, pemerintah daaerah maupun masyarakat sekitar
areal usaha tambak PT. AK.

a. Bagi Pemerintah
1. Penetapan arahan kebijakan dan peraturan pengetotaan lingkungan hidup, terutama datam
upaya meminimalkan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari rencana kegiatan usaha
tambak.
2. Menghindarkan timbulnya benturan-benturan kepentingan yang mungkin timbul khususnya
dengan masyarakat dan kegiatan Iain yang berada disekitar wilayah tambak, dalam rangka
mengantisipasi terjadinya dampak terhadap keamanan dan ketertiban umum.
3. Dasar penyusunan program kajian lingkungan strategis dalam rangka pengendatian
perusakan Iingkungan hjdup sepertj timbulnya pencemaran air, udara, kebisingan dan
kerusakan lahan yang ditimbulkan dari rangkaian kegiatan pada suatu daerah yang terdapat
berbagai aktivitas masyarakat baik masyarakat umum maupun swasta.
4. Penyusunan program pemberdayaan, pembinaan dan kemitraan dengan masyarakat disekitar
wailayah tambak.
b. Bagi Pemilik Proyek/ Pemrakarsa (PT. AK)
1. Pedoman untuk pengambilan keputusan internal mengenai aktivitas usaha tambak yang akan
dilaksanakan.
2. Pedoman untuk mencegah dan menangani dampak lingkungan yang timbul akibat adanya
aktivitas usaha tambak.
3. Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan sasaran proyek.
4. Untuk mengantisipasi keadaan tingkungan yang akan membahayakan proyeknya dan
mencari kondisi lingkungan yang berguna serta menunjang proyek
5. Pedoman untuk metaksanakan kerjasama datam rangka pengelotaan lingkungan hidup, baik
dengan pemerintah daerah maupun masyarakat yang ada disekitar lokasi proyek.

c. Bagi Masyarakat
1. Dapat mengetahui rencana pembangunan didaerahnya sehingga dapat mempersiapkan diri
dalam berinteraksi dengan ıwubahan lingkungan disekitarnya.
2. mengetahui perubahan lingkungan serta memanfaatkannya bila ada kesempatan yang
menguntungkan, dipihak lain dapat menghindarkan dari kerugian-kerugian akibat adanya
proyek tersebut.
3. Pemahaman keadaaan proyek secara jelas akan mengurangi timbulnya kesalahfahaman,
sehingga dapat menggalang kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemilik proyek
serta ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan.
4. Membantu proses pengelolaan imformasi secara terbuka tentang kegiatan usaha tambak
melalui konsultasi publik dan keterlibatan masyarakat sekitar proyek dalam proses
penyelenggaraan AMDAL.
5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya mengantipasi dan mengawasi kerusakan
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh adanya kegiatan usaha tambak.
Dengan melihat kegunaan studi RKL ini diharapkan pada pengelolaan lingkungan yang akan
dilaksanakan oleh PT. AK berguna bagi perkembangan pembangunan daerah, seperti :h
1. Memberikan kontribusi yang bermanfaat kepada masyarakat yang berada disekitar lokasi
tambak, sehingga akhirnya dapat meningkatkan persepsi masyarakat, bahwa dampak-
dampak hnegatif yang ditimbulkan dari kegiatan ini dapat diminimalisir oleh perusahaan,
sedangkan dampak positif, seperti peningkatan Pendapatan Daerah (PAD) melalui
perekonomian baik makro maupun mikro di daerah dapat tercapai.
2. Mewujudkan suatu kegiatan tambak yang bersifat berkesinambungan dan lestari serta ramah
terhadap segala aspek yang berkaitan dengan komponen-komponen lingkungan hidup di
sekitar wilayah PT. AK.
3. Menjaga agar pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan oleh PT. AK dapat berjalan
berkesinambungan dan terprogram sehingga dapat tercipta suatu sistem manajemen
lingkungan yang baik.
Melakukan koordinasi dan pemberdayaan peranan pemerintah dan masyarakat di daerah, baik itü
masyarakat lokal berupa penyerapan tenaga kerja, lembaga swadaya masyarakat sebagai kontrol,
perguruan tinggi pada bagian penelitian. Sedangkan pemerintah daerah bertindak sebagai
pembina dan pengawas lingkungan dan lain-lain.
BAB II. PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sistem pengelolaan lingkungan hidup adalah suatu kesatuan tindakan terpadu dari berbagai
komponen yang ditujukan untuk menangani dampak beşar dan penting yang terjadi. Tindakan
tersebut berupa upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup.
Wujud dari usaha terpadu tersebut adalah menentukan tindakan atau teknologi yang tepat dan
efektif, yang pilihannya dapat dilakukan dengan mengenali metoda atau teknologi yang tersedia
serta mempertimbangkan kelemahan dan kebaikan atas penerapan-penerapan metoda atau
teknologi tersebut.
Berbagai perangkat yang akan dipakai untuk mengelola lingkungan hidup antara lain .
a. Perangkat preventif, didasarkan atas upaya untuk mencegah semaksimal mungkin timbulnya
dampak dengan mengenali secara dini kemungkinan dampak yang akan timbul, sehingga
perencanaan pencegahan dan atau penanggulangannya dapat segera disiapkan sedini
mungkin.
b. Perangkat represif, didasarkan atas penanggulangan dampak yang telah atau diprakirakan
akan terjadi karena keterbatasan teknologi dan kemampuan manusia. Upaya ini dilakukan
melalui pemantauan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak seperti kualitas
air, kualitas udara dan sebagainya. Apabila dari hasil pemantauan tersebut terdeteksi adanya
perubahan komponen kingkungan, maka dicoba untuk menelusuri penyebab atau sumber
dampaknya, dikaji pengaruhnya serta diupayakan menurunkan beban pencemaran atau
menanggulangi akibat yang ditimbulkan.
c. Perangkat insentif, didasarkan atas upaya mempertemukan kepentingan usaha dengan pihak
lain yang terkait. Pemprakarsa dalam hal ini PT. AK akan selalu memperhatikan pihak lain
yang menerima dampak, baik dengan cara memberikan ganti rugi ataupun kompensasi yang
memadai.
Perangkat pengelolaan lingkungan hidup tersebut diperlukan, baik dalam lingkup unit kegiatan
maupun lingkup daerah. Dalam penerapannya ketiga perangkat tersebut dilakukan melalui 3
(tiga) pendekatan, yaitu pendekatan teknologi, pendekatan sosial ekonomi dan pendekatan
institusi.

2.1 PENDEKATAN TEKNOLOGI


Pendekatan teknologi pengelolaan dampak lingkungan hidup dapat ditempuh melalui aplikasi
teknologi dalam pencegahan dan penanggulangan dampak negatif serta mengembangkan dampak
positif akibat dari kegiatan usaha tambak.
Aplikasi teknologi dalam pengelolaan lingkungan hidup antara lain:
a. Pencegahan penurunan kualitas udara ambien & kebisingan dilakukan dengan cara
penyiraman jalan tambak dan perawatan peralatan/mesin yang Rencana Pengelolahhan
lingkungan hidup digunakan untuk kegiatan pembangunan tambak beserta operasionanya
secara periodik dan teratur, dílakukan pada setfap harí terutama pada rntsim kemarau
(keríng) dan apabila telah terjadí hujan maka kegíatan penyiraman díhentikan.
b. Pencegahan degradasi bioditersitas vegetasí dan migrasinya fauna darat dilakukan penetapan
kawasan penghijauan atau bufferzone díkawasan tambak pada daerah bertopografi berat
yang dinyatakan kawasan líndung ditakukan penghijauan yang bersifat cepat tumbuh (fast
growing).
c. Pencegahan taju erosi dan beban sedimentasi hilakukan gan teraserhing (konserqasi),
pembuatan sediman trap pada saluran dan penghijauan pada daerah yang bertopografi berat
(kawasan lindung) dengan flora darat yang mudah dan cepat tumbuh serta merupakan
tumbuhan setempat (insitu).
d. Pencegahan penurunan kuatitas air dilakukan dengan cara melakukan tindakan mengurangi
herosi tanah, melokalisir aliran air limpasan yang berasat dari bukaan lahan tambak dengan
membuat saturan drainase yang terhubung kekotam pengendapan
e. Pencegahan gangguan lalutintas umum (darat & perairan) dilakukan dengan metaksanakan
kegiatan mobilisasi peralatan pada malam/siang hari (pada saat talu tintas tidak padat),
mengurangi tebaran debu udara dengan metakukan penyiraman jalan secara intensif,
pemasangan rambu-rambu tatulintas sesuai aturan.
f. Pencegahan muncutnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja para pekerja
dilakukan dengan penggunaan alat pelindung diri dalam metaksanakan pekerjaan seperti ear
plug, kacamata anti debu, helm, baju safety, sepatu safety, safe bett dan tali pengaman di
ketinggian, kaca pengaman saat metakukan pekerjaan Ias dan gurinda. Melakukan
penyiraman jalan tambak dan jalan angkutan secara intensif untuk mengurangi tebaran debu
yang mengganggu jarak pandang dan menggangu kesehatan mata dan pernapasan.

2.2 PENDEKATAN SOSIAL EKONOMI


Pendekatan sosial ekonomi adalah langkah-langkah yang akan ditempuh pemrakarsa dalam
upaya menanggulangi dampak penting melalui tindakan-tindakan yang bertandaskan pada
interaksi sosial, dan bantuan peran pemerintah. Langkah-langkah yang akan ditempuh antara
lain:
a. Melakukan konsultasi publik kepada masyarakat disekitar tapak proyek tentang
keberadaan, manfaat, kepentingan, kegiatan pembangunan dan operasionat tambak.
b. menginformasikan kepada masyarakat setempat melalui pemerintah desa, kecamatan
tentang tenaga kerja dan kualifikasinya yang dibutuhkan oleh Pemrakarsa yaitu PT. AK
dengan melibatkan Disnakertrans Kab. Tana Tidung.
c. menginventarisir dan berupaya memenuhi keinginan yang logis bagi masyarakat setempat
sehubungan dengan adanya kegiatan pembangunan ugaha tambak, hat ini untuk
mencegah sikap dan persepsi negatif pada akhirnya menimbutkan persepsi positif yang
mendukung kegiatan dan keamanan proyek, seperti pembangunan sarana sosial seperti
sarana ibadah, lapangan olahraga, jalan lingkungan, fasilitas perekonomian, fasilitas
pendidikan, peningkatan SDM dan sebagainya untuk masyarakat setempat.
d. Menginventarisir jenis kegiatan usaha yang dilakukan oleh masyarakat yang dapat
diberdayakan melalui kernitraan yang akan dibina perusahaan.
e. Menyediakan klinik kesehatan bagi karyawan perusahaan untuk penanggulangan dan
pengobatan secara gratis segera bagi katyawan yang mengalami kecelakaan dan gangguan
kesehatan kerja, serta untuk melakukan pengecekan kesehatan karyawan rutin dan
periodik.

2.3 PENDEKATAN INSTITUS


Pendekatan ini adalah mekanisme kelembagaan yang akan ditempuh pemrakarsa dalam
rangka menanggulangi dampak penting tingkungan hidup. Pendekatan institusi yang dapat
dilakukan antara Iain :
a. Kerjasama pemprakarsa dengan instansi-instansi terkait dalam pengelolaan lingkungan hidup
seperti Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung, Dinas Tenaga Kerja dan
Trasmigrasi Kabupaten Tana Tidung, Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Tidung, Dinas
Kehutanan & Perkebunan Kabupaten Tana Tidung, Dinas Pekerjaan Umum & Perhubungan
Kabupaten Tana Tidung, Aparat Pernerintahan Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir
Kabupaten Tana Tidung dan instansi terkait lainnya.
b. Adanya peraturan perundang-undangan atau petunjuk teknis yang menunjang dalam
pengelolaan lingkungan hidup seperti kajian bersama tentang pelaksanaan peraturan dan
penyampaian informasi dan konsultasi publik bila ada peraturan yang baru diberlakukan.
c. Pengawasan dan pemantauan terhadap hasil kerja untuk pengelolaan lingkungan hidup Oleh
instasi yang beraenang.
d. Pelaporan hasil pengetolaan lingkungan hidup secara berkata kepada para pihak yang
berkepentingan
BAB III RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sasaran pengelolaan lingkungan adalah merumuskan upaya aksi atau tindakan untuk mencegah
dan mengendalikan dampak yang tergolong negatif penting, serta merumuskan tindakan untuk
penanggulangan dampak negatif penting yang telah terjadi sampai pada kondisi yang "aman" dan
"sehat" bagi lingkungan. Selain itu pengelolaan lingkungan yang dilakukan untuk meningkatkan
dan mengembangkan dampak positif yang telah maupun diprakirakan akan terjadi.
Dengan demikian Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dikawasan kegiatan tambak PT.
Rajawali Laut Sakti pada dasarnya merupakan upaya-upaya pendekatan teknologi, sosial,
ekonomi dan institusional dalam rangka pengelolaan dampak-dampak yang diprakirakan akan
terjadi, sehingga pengelolaan dampak-dampak akan lebih tepat dan terarah.
3.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI
a. Konsultasi Publik Rencana Kegiatan
1. Persepsi & Sikap Masyarakat
a) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting
1) Dampak Penting
Dampak penting terhadap persepsi dan sikap masyarakat adalah terbentuknya persepsi dan sikap
positif masyarakat.
2) Sumber Dampak Penting
Sumber Dampak Penting terhadap persepsi dan sikap masyarakat merupakan akibat kegiatan
konsultasi publik.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan persentase dari masyarakat yang mendukung keberadaan
kegiatan usaha tambak PT. AK.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mengembangkan persepsi dan sikap positif
yang berimplikasi pada dukungan masyarakat terhadap kegiatan tambak PT. AK
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Melaksanakan konsultasi publik formal kepada masyarakat di sekitar rencana proyek.
2) Melaksanakan konsultasi publik non formal secara intensif dengan melakukan pendekatan
kepada tokoh-tokoh masyarakat
3) Melakukan kerjasama dengan aparat desa serta instansi tekhnis terkait dalam melakukan
konsultasi publik.
4) Mengakomodir saran dan aspirasi dari masyarakat setempat.
5) Menginformakan kepada masyarakat dengan memasang papan informasi sehubungan
dengan adanya kegiatan pengkajian AMDAL untuk kegiatan tambak PT. AK yang di pasang
pada kantor desa yang beresiko terkena dampak langsung baik secara ekologis maupun
secara sosial.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelotaan tingkungan hidup dilakukan di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir.
f) Periode Pengelotaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup ditakukan selama usaha tambak PT. AK bertangsung.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelotaan lingkungan hidup adalah pihak PT.
AK.
2) Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup :
(a) Pemerintah Kecamatan Sesayap Hilir
(b) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan & Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(c) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
3) Pelaporan Pengelolaan Lingkungan hidup :
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan & Ketautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
(c) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Katimantan Timur
b. Penerimaan Tenaga Kerja
1. Kesempatan Bekerja & Berusaha
a) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting
1) Dampak Penting
Dampak penting terhadap kesempatan kerja & berusaha adalah terbukanya tapangan pekerjaan
bagi angkatan kerja setempat & terciptanya petuang usaha masyarakat.
2) Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap kesempatan kerja & berusaha akibat penerimaan tenaga kerja
tambak PT. AK.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kesempatan kerja & berusaha adalah
1) Jumlah dan proporsi tenaga kerja lokal yang bekerja di perusahaan.
2) Angka tingkat pengangguran khususnya bagi penduduk angkatan kerja produktif
3) Jumlah unit usaha masyarakat yang terlibat dałam penyedian jasa pertukangan dan bahan
kebutuhan para pekerja tambak.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk menurunkan angka tingkat pengangguran
dengan melibatkan tenaga kerja lokal untuk dapat bekerja di perusahaan serta mengembangkan
jenis-jenis usaha yang berkembang sehingga terjalin hubungan yang baik antara PT. AK dengan
masyarakat setempat.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Memberikan pengumuman kepada masyarakat di sekitar lokasi tambak PT. AK tentang
tenaga kerja apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan baik iłu jenis, klasifikasi dan
keahliannya.
2) Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja yang berasal dari penduduk lokal.
3) Dalam perekrutan tenaga kerja harus berdasarkan usia produktif kerja yaitu 14 - 60 tahun
dengan sesuai peraturan pemerintah tentang ketenaga kerjaan.
4) Memberikan pendidikan dan petatihan kepada tenaga kerja lokal untuk meningkatkan
keterampilan dan keahlian sesuai dengan tingkat pendidikannya.
5) Pemrakarsa bekerjasama dengan pemerintahan desa, kecamatan dan Dinas Tenaga Kerja
Transmigrasi Kab. Tana Tidung.
6) Mengumumkan hasil penerimaan tenaga kerja secara transparan di kantor desa dan kantor
kecamatan.
7) Memberdayakan pelaku usaha jasa pertukangan dan pengadaan kebutuhan para pekerja
tambak dari desa di sekitar proyek.
e) Lokasi Pengeloiaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hjljr.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada saat berlangsungnya penerimaan tenaga
kerja oleh PT. AK.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup adalah pihak
PT. AK.
2) Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup .
(a) Pemerintah Kecamatan Sesayap Hilir
(b) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(c) Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Kabupaten Tana Tidung
(d) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
3) Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup:
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Kabupaten Tana Tidung
(c) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
(d) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur
2. Pendapatan Masyarakat
a) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting
1) Dampak Penting
Dampak penting terhadap pendapatan masyarakat adalah terjadinya peningkatan pendapatan
penduduk lokal yang direkrut menjadi pekerja pada aktivitas tambak PT. AK.
2) Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap pendapatan masyarakat akibat penerimaan tenaga kerja.
b) Totok Ukur Dampak
Totok ukur dampak adatah tingkat pendapatan masyarakat berdasarkan Upah Minimum Provinsi
(UMP) Kaltim.
c) Tujuan Pengetotaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengetolaan lingkungan hidup adatah untuk meningkatkan pendapatan penduduk yang
tinggal di sekitar areal tapak proyek PT. AK.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Hemberikan pendidikan dan pelatihan kepada tenaga kerja lokal untuk meningkatkarl
keterarnpiian dan keahlian sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan kerja lokal.
2) menerapkan semua aturan ketenaga kerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah.
3) Memacu perkembangan usaha masyarakat sekitar yang terkait dengan operasional tambak,
sehingga dapat diharapkan terciptanya lapangan kerja non format.
4) Memberikan upah/gaji kepada pekerja/buruh perusahaan disesuaikan dengan klasifikasi,
tingkat pendidikan, keterampilan dan jabatannya, serta minimal mengacu dengan peraturan
yang berlaku yaitu berdasarkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Kaltim.
e) Lokasi Pengetolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan tingkungan hidup dilakukan di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir.
f) Periode Pengetolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama beroperasinya tambak
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup:
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup adalah pihak
PT, AK
2) Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup:
(a) Pemeríntah Kecamatan Sesayap Hilir
(b) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(c) Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Kabupaten Tana Tidung
(d) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
3) Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan & Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Tana Tidung
(c) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
(d) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur

c. Mobilisasi Peralatan
1. Gangguan Latu lintas Keselamatan Masyarakat
a) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting
1) Dampak Penting
Dampak penting terhadap lalu lintas & keselamatan masyarakat adalah munculnya gangguan
kelancaran lalu tintas umum (perairan darat) di sekitar zona pendaratan alat-alat berat tambak
serta dapat memunculkan resiko keselamatan masyarakat.
2) Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap gangguan lalu lintas perairan akibat kegiatan mobilisasi
peralatan tambak.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak lalu lintas & keselamatan masyarakat adalah tingkat gangguan kelancaran
lalu lintas pada zona lokasi pembongkaran peralatan berat tambak di tepi Sungai Punduk serta
tingkat dan frekuensi kecelakaan yang terjadi pada saat kegiatan berlangsung.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mengurangi intensitas gangguan
kelancaran lalu lineas & keselamatan masyarakat di zona pendaratan alat.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Kegiatan mobilisasi peralatan tidak dilakukan secara langsung terhadap keseluruhan unit alat
berat tetapi dilakukan secara bertahap.
2) Menetapkan lokasi pendaratan alat berat pada bagian lurus alur Sungai Punduk
3) Pengaturan waktu yang tepat datam petaksanaan pengangkutan khususnya pada saat arus
frekuensi talu tintas rendah.
4) Memberikan penerangan dan rambu-rambu yang cukup yang cukup pada malam hari
khususnya di tepi Sungai Punduk .
5) Memasang tanda rambu-rambu atur laut pada jalur pelayaran yang digunakan sebagai jalur
mobilisasi peralatan.
6) Menyiapkan unit gerak cepat untuk mengantisipasi jika terjadinya kecelakaan talu lintas.
7) Bekerja sama dengan puskesmas/rumah sakit terdekat dalam penanganan pertama apabila
terjadi kecelakaan.
8) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Tana
Tidung yang terkait untuk pengawalan terhadap kegiatan mobilisasi peratatan.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan pada zona pendaratan alat berat di Sungai Punduk.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengeioiaan lingkungan hidup diiakukan seiama beriangsungnya kegiatan mobilisasi
peralatan tambak.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Petaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup .
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup adalah pihak PT.
AK
2) Pengawas Pengetolaan Lingkungan Hidup •
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan & Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Tana Tidung
(c) Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Tidung
(d) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
3) Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Tana Tidung
(c) Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Tidung
(d) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
(e) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kaiimantan Timur

3.2. TAHAP KONSTRUKSI


a. Penataan Areal Kerja
1. Flora Darat
a) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting
1) Dampak Penting
Dampak penting terhadap flora darat adalah terjadinya degradasi flora darat alami pada
bukaan lahan tambak disekitar areal proyek.
2) Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap flora darat merupakan dampak langsung dari kegiatan
penataan areal kerja.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah penurunan kelimpahan jenis flora darat.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk menekan sekecil mungkin degradasi flora
darat penutup lahan atau membatasi daerah terbuka.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Pelaksanaan kegiatan pembangunan tambak secara terencana dan disesuaikan dengan arah
kemajuan pekerjaan.
2) Kawasan konservasi dan flora darat tidak terganggu dilakukan pemeliharaan dan pengayaan
tanaman sehingga keberadaan tanaman tetap dipertahankan.
3) Segera melakukan penanaman (penghijauan) pada areal kosong di sekitar lokasi tambak
dengan jenis tanaman komersia( cepat tumbuh (fast growing species) â mangrove.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di areal tambak.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan konstruksi hingga
operasional tambak PT. AK.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup adalah pihak
PT. AK
2) Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup :
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan â Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tana Tidung
(c) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
3) Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup
a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan â Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
b) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tana Tidung
c) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
d) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur
2. Kesempatan Bekerja Berusaha
a) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting
1) Dampak Penting
Dampak penting terhadap kesempatan kerja & berusaha adalah terbukanya lapangan pekerjaan
bagi angkatan kerja setempat & terciptanya peluang usaha masyarakat.
2) Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap kesempatan kerja & berusaha akibat penataan areal kerja
tambak PT. AK.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kesempatan kerja berusaha adatah
1) Jumlah dan proporsi tenaga kerja lokal yang bekerja di perusahaan.
2) Angka tingkat pengangguran khususnya bagi penduduk angkatan kerja produktif
3) jumlah unit usaha masyarakat yang terlibat dalam penyedian jasa borongan dan bahan
kebutuhan para pekerja tambak.
c) Tujuan Pengetolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengetolaan lingkungan hidup adalah untuk menurunkan angka tingkat pengangguran
dengan melibatkan tenaga kerja lokal untuk dapat bekerja di perusahaan serta mengembangkan
jenis-jenis usaha yang berkembang sehingga terjalin hubungan yang baik antara PT. AK dengan
masyarakat setempat.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Memberikan pengumuman kepada masyarakat di sekitar lokasi tambak PT. AK tentang
tenaga kerja apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan baik itu jenis, klasifikasi dan
keahliannya.
2) Mempriofitaskan penerimaan tenaga kerja yang berasal dari penduduk lokal.
3) Memberikan kesempatan bagi lembaga usaha masyarakat untuk bekerja sama dengan pihak
petusahaan datam penyediaan jasa borongan untuk kebutuhan perusahaan lainnya serta
Memberikan akses pemasaran hasil bumi dari penduduk setempat untuk pemenuhan kebutuhan
karyawan tambak.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengetotaan tingkungan hidup adatah mencegah terjadinya peningkatan jenis
penyakit yang diakibatkan oleh adanya kegiatan tambak PT. AK terhadap pekerja dan
masyarakat yang berada di sekitamya.
d) Pengetolaan Lingkungan Hidup
1) Mentaati dan melaksanakan SOP selama berada di areal tambak PT. AK.
2) Menggunakan alat pelindung diri pada zona front kerja yang diperkirakan dapat
membahayakan kesehatan pekerja.
3) Melakukan kerja sama dengan pihak Puskesmas Kecamatan untuk menanggulangi
kemungkinan munculnya gangguan kesehatan pekerja dan masyarakat akibat pencemaran
air.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di sekitar lokasi tapak proyek dan sekitarnya.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
pengelolaan tambak.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
I ) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup •
Pembiayaan dan penanggung jayab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup adalah
pihak PT. AK.
2) Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup •
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan & Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Tidung
(c) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
3) Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup •
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan & Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Tidung
(c) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung (d) Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Kalimantan Timur
b. Penebaran Benur
1. Kesempatan Bekerja & Berusaha

Anda mungkin juga menyukai