ANUGERAH KRISTHEA
JL. WR SUPRATMAN RT. 067 KARANG ANYAR TARAKAN
USAHA TAMBAK
PT. ANUGERA KRISTHEA
TIDUNG PALE
2012
SURAT PERNYATAAN
YUNITA DEWI H
Direktur
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Keputusan Bupati Tana Tidung Nomor : 503/326/K-Xll/2011 tentang izin usaha
tambak PT. Anugerah Kristhea seluas 200 ha di Deşa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir
Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dan
untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelotaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, dan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor II Tahun 2006 Tentang Jenis Usaha Dan/Atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka
kegiatan usaha tambak PT. Anugerah Kristhea ini wajib dilengkapi dengan Dokumen AMDAL.
Penyusunan dokumen ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08
Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Sesuai dengan kajian dampak yang telah dibahas dalam studi Analisis Dampak Lingkungan
Hidup (ANDAL), telah dirumuskan beberapa dampak penting yang perlu ditindak lanjuti dengan
menyusun Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), dimana dalam dokumen
RKL ini berisikan upaya-upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan oleh PT.
Anugerah Kristhea untuk mencegah dan menanggulangi dampak negatif serta memaksimalkan
dampak positif.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan memberi petunjuk serta saran sehingga dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) ini selesai disusun. Dan semoga laporan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
ini dapat memenuhi fungsinya sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan bagi kelayakan lingkungan kegiatan usaha tambak yang akan dilaksanakan PT.
Anugerah Kristhea dari aspek lingkungan.
Tideng Pale, Maret 2012
PT. Anugerah Kristeha
YUNITA DEWI H
Direktur
BAB I. PENDAULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Berdasarkan dokumen AMDAL PT. Anugerah Kristhea (selanjutnya disingkat dengan PT. AK)
menunjukkan bahwa kegiatan usaha tambak diprakirakan akan menimbulkan dampak
lingkungan, baik dampak positif dan dampak negatif yakni berupa perubahan kuatitas lingkungan
yang mencakup komponen fisik kimia, biologi, serta sosial budaya dan kesehatan masyarakat
sekitar area tambak yang berlokasi di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana
Tidung Provinsi Kalimantan Timur.
Dari dokumën ANDAL PT. AK dapat dikemukakan dampak negatif penting yang diprakirakan
akan terjadi antara lain adanya kecenderungan penurunan kualitas udara ambien yaitu
peningkatan debu, peningkatan intensitas kebisingan, peningkatan laju erosi tanah, peningkatan
beban sedimentasi, penurunan kualitas air sungai, terganggunya habitat biota perairan dan tata
aliran permukan, perubahan flora darat yang berakibat migrasinya fauna darat, sikap dan persepsi
masyarakat, proses sosiat, gangguan lalu lintas umum (darat & perairan) munculnya resiko
terhadap keselamatan masyarakat serta penurunan derajat kesehatan masyarakat dan sanitasi
lingkungan. Sedangkan dampak positif penting yang diprakirakan akan terjadi adalah terbukanya
kesempatan kerja, lapangan usaha dan peningkatan tingkat pendapatan masyarakat serta PAD
daerah setempat.
Dalam rangka pembangunan usaha tambak beserta aktivitasnya yang berwawasan lingkungan,
maka perlu dilakukan pengelolaan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak dengan
tujuan pengelolaan lingkungan untuk menekan sekecil mungkin dampak negatif yang
diprakirakan akan terjadi, serta mengembangkan dan meningkatkan dampak positifnya terhadap
komponen lingkungan fisik - kimia, biologi, sosial, ekonomi dan kesehatan masyarakat.
a. Bagi Pemerintah
1. Penetapan arahan kebijakan dan peraturan pengetotaan lingkungan hidup, terutama datam
upaya meminimalkan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari rencana kegiatan usaha
tambak.
2. Menghindarkan timbulnya benturan-benturan kepentingan yang mungkin timbul khususnya
dengan masyarakat dan kegiatan Iain yang berada disekitar wilayah tambak, dalam rangka
mengantisipasi terjadinya dampak terhadap keamanan dan ketertiban umum.
3. Dasar penyusunan program kajian lingkungan strategis dalam rangka pengendatian
perusakan Iingkungan hjdup sepertj timbulnya pencemaran air, udara, kebisingan dan
kerusakan lahan yang ditimbulkan dari rangkaian kegiatan pada suatu daerah yang terdapat
berbagai aktivitas masyarakat baik masyarakat umum maupun swasta.
4. Penyusunan program pemberdayaan, pembinaan dan kemitraan dengan masyarakat disekitar
wailayah tambak.
b. Bagi Pemilik Proyek/ Pemrakarsa (PT. AK)
1. Pedoman untuk pengambilan keputusan internal mengenai aktivitas usaha tambak yang akan
dilaksanakan.
2. Pedoman untuk mencegah dan menangani dampak lingkungan yang timbul akibat adanya
aktivitas usaha tambak.
3. Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan sasaran proyek.
4. Untuk mengantisipasi keadaan tingkungan yang akan membahayakan proyeknya dan
mencari kondisi lingkungan yang berguna serta menunjang proyek
5. Pedoman untuk metaksanakan kerjasama datam rangka pengelotaan lingkungan hidup, baik
dengan pemerintah daerah maupun masyarakat yang ada disekitar lokasi proyek.
c. Bagi Masyarakat
1. Dapat mengetahui rencana pembangunan didaerahnya sehingga dapat mempersiapkan diri
dalam berinteraksi dengan ıwubahan lingkungan disekitarnya.
2. mengetahui perubahan lingkungan serta memanfaatkannya bila ada kesempatan yang
menguntungkan, dipihak lain dapat menghindarkan dari kerugian-kerugian akibat adanya
proyek tersebut.
3. Pemahaman keadaaan proyek secara jelas akan mengurangi timbulnya kesalahfahaman,
sehingga dapat menggalang kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemilik proyek
serta ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan.
4. Membantu proses pengelolaan imformasi secara terbuka tentang kegiatan usaha tambak
melalui konsultasi publik dan keterlibatan masyarakat sekitar proyek dalam proses
penyelenggaraan AMDAL.
5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya mengantipasi dan mengawasi kerusakan
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh adanya kegiatan usaha tambak.
Dengan melihat kegunaan studi RKL ini diharapkan pada pengelolaan lingkungan yang akan
dilaksanakan oleh PT. AK berguna bagi perkembangan pembangunan daerah, seperti :h
1. Memberikan kontribusi yang bermanfaat kepada masyarakat yang berada disekitar lokasi
tambak, sehingga akhirnya dapat meningkatkan persepsi masyarakat, bahwa dampak-
dampak hnegatif yang ditimbulkan dari kegiatan ini dapat diminimalisir oleh perusahaan,
sedangkan dampak positif, seperti peningkatan Pendapatan Daerah (PAD) melalui
perekonomian baik makro maupun mikro di daerah dapat tercapai.
2. Mewujudkan suatu kegiatan tambak yang bersifat berkesinambungan dan lestari serta ramah
terhadap segala aspek yang berkaitan dengan komponen-komponen lingkungan hidup di
sekitar wilayah PT. AK.
3. Menjaga agar pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan oleh PT. AK dapat berjalan
berkesinambungan dan terprogram sehingga dapat tercipta suatu sistem manajemen
lingkungan yang baik.
Melakukan koordinasi dan pemberdayaan peranan pemerintah dan masyarakat di daerah, baik itü
masyarakat lokal berupa penyerapan tenaga kerja, lembaga swadaya masyarakat sebagai kontrol,
perguruan tinggi pada bagian penelitian. Sedangkan pemerintah daerah bertindak sebagai
pembina dan pengawas lingkungan dan lain-lain.
BAB II. PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Sistem pengelolaan lingkungan hidup adalah suatu kesatuan tindakan terpadu dari berbagai
komponen yang ditujukan untuk menangani dampak beşar dan penting yang terjadi. Tindakan
tersebut berupa upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup.
Wujud dari usaha terpadu tersebut adalah menentukan tindakan atau teknologi yang tepat dan
efektif, yang pilihannya dapat dilakukan dengan mengenali metoda atau teknologi yang tersedia
serta mempertimbangkan kelemahan dan kebaikan atas penerapan-penerapan metoda atau
teknologi tersebut.
Berbagai perangkat yang akan dipakai untuk mengelola lingkungan hidup antara lain .
a. Perangkat preventif, didasarkan atas upaya untuk mencegah semaksimal mungkin timbulnya
dampak dengan mengenali secara dini kemungkinan dampak yang akan timbul, sehingga
perencanaan pencegahan dan atau penanggulangannya dapat segera disiapkan sedini
mungkin.
b. Perangkat represif, didasarkan atas penanggulangan dampak yang telah atau diprakirakan
akan terjadi karena keterbatasan teknologi dan kemampuan manusia. Upaya ini dilakukan
melalui pemantauan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak seperti kualitas
air, kualitas udara dan sebagainya. Apabila dari hasil pemantauan tersebut terdeteksi adanya
perubahan komponen kingkungan, maka dicoba untuk menelusuri penyebab atau sumber
dampaknya, dikaji pengaruhnya serta diupayakan menurunkan beban pencemaran atau
menanggulangi akibat yang ditimbulkan.
c. Perangkat insentif, didasarkan atas upaya mempertemukan kepentingan usaha dengan pihak
lain yang terkait. Pemprakarsa dalam hal ini PT. AK akan selalu memperhatikan pihak lain
yang menerima dampak, baik dengan cara memberikan ganti rugi ataupun kompensasi yang
memadai.
Perangkat pengelolaan lingkungan hidup tersebut diperlukan, baik dalam lingkup unit kegiatan
maupun lingkup daerah. Dalam penerapannya ketiga perangkat tersebut dilakukan melalui 3
(tiga) pendekatan, yaitu pendekatan teknologi, pendekatan sosial ekonomi dan pendekatan
institusi.
Sasaran pengelolaan lingkungan adalah merumuskan upaya aksi atau tindakan untuk mencegah
dan mengendalikan dampak yang tergolong negatif penting, serta merumuskan tindakan untuk
penanggulangan dampak negatif penting yang telah terjadi sampai pada kondisi yang "aman" dan
"sehat" bagi lingkungan. Selain itu pengelolaan lingkungan yang dilakukan untuk meningkatkan
dan mengembangkan dampak positif yang telah maupun diprakirakan akan terjadi.
Dengan demikian Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dikawasan kegiatan tambak PT.
Rajawali Laut Sakti pada dasarnya merupakan upaya-upaya pendekatan teknologi, sosial,
ekonomi dan institusional dalam rangka pengelolaan dampak-dampak yang diprakirakan akan
terjadi, sehingga pengelolaan dampak-dampak akan lebih tepat dan terarah.
3.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI
a. Konsultasi Publik Rencana Kegiatan
1. Persepsi & Sikap Masyarakat
a) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting
1) Dampak Penting
Dampak penting terhadap persepsi dan sikap masyarakat adalah terbentuknya persepsi dan sikap
positif masyarakat.
2) Sumber Dampak Penting
Sumber Dampak Penting terhadap persepsi dan sikap masyarakat merupakan akibat kegiatan
konsultasi publik.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan persentase dari masyarakat yang mendukung keberadaan
kegiatan usaha tambak PT. AK.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mengembangkan persepsi dan sikap positif
yang berimplikasi pada dukungan masyarakat terhadap kegiatan tambak PT. AK
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Melaksanakan konsultasi publik formal kepada masyarakat di sekitar rencana proyek.
2) Melaksanakan konsultasi publik non formal secara intensif dengan melakukan pendekatan
kepada tokoh-tokoh masyarakat
3) Melakukan kerjasama dengan aparat desa serta instansi tekhnis terkait dalam melakukan
konsultasi publik.
4) Mengakomodir saran dan aspirasi dari masyarakat setempat.
5) Menginformakan kepada masyarakat dengan memasang papan informasi sehubungan
dengan adanya kegiatan pengkajian AMDAL untuk kegiatan tambak PT. AK yang di pasang
pada kantor desa yang beresiko terkena dampak langsung baik secara ekologis maupun
secara sosial.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelotaan tingkungan hidup dilakukan di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir.
f) Periode Pengelotaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup ditakukan selama usaha tambak PT. AK bertangsung.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelotaan lingkungan hidup adalah pihak PT.
AK.
2) Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup :
(a) Pemerintah Kecamatan Sesayap Hilir
(b) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan & Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(c) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
3) Pelaporan Pengelolaan Lingkungan hidup :
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan & Ketautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
(c) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Katimantan Timur
b. Penerimaan Tenaga Kerja
1. Kesempatan Bekerja & Berusaha
a) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting
1) Dampak Penting
Dampak penting terhadap kesempatan kerja & berusaha adalah terbukanya tapangan pekerjaan
bagi angkatan kerja setempat & terciptanya petuang usaha masyarakat.
2) Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap kesempatan kerja & berusaha akibat penerimaan tenaga kerja
tambak PT. AK.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kesempatan kerja & berusaha adalah
1) Jumlah dan proporsi tenaga kerja lokal yang bekerja di perusahaan.
2) Angka tingkat pengangguran khususnya bagi penduduk angkatan kerja produktif
3) Jumlah unit usaha masyarakat yang terlibat dałam penyedian jasa pertukangan dan bahan
kebutuhan para pekerja tambak.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk menurunkan angka tingkat pengangguran
dengan melibatkan tenaga kerja lokal untuk dapat bekerja di perusahaan serta mengembangkan
jenis-jenis usaha yang berkembang sehingga terjalin hubungan yang baik antara PT. AK dengan
masyarakat setempat.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Memberikan pengumuman kepada masyarakat di sekitar lokasi tambak PT. AK tentang
tenaga kerja apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan baik iłu jenis, klasifikasi dan
keahliannya.
2) Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja yang berasal dari penduduk lokal.
3) Dalam perekrutan tenaga kerja harus berdasarkan usia produktif kerja yaitu 14 - 60 tahun
dengan sesuai peraturan pemerintah tentang ketenaga kerjaan.
4) Memberikan pendidikan dan petatihan kepada tenaga kerja lokal untuk meningkatkan
keterampilan dan keahlian sesuai dengan tingkat pendidikannya.
5) Pemrakarsa bekerjasama dengan pemerintahan desa, kecamatan dan Dinas Tenaga Kerja
Transmigrasi Kab. Tana Tidung.
6) Mengumumkan hasil penerimaan tenaga kerja secara transparan di kantor desa dan kantor
kecamatan.
7) Memberdayakan pelaku usaha jasa pertukangan dan pengadaan kebutuhan para pekerja
tambak dari desa di sekitar proyek.
e) Lokasi Pengeloiaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hjljr.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada saat berlangsungnya penerimaan tenaga
kerja oleh PT. AK.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup adalah pihak
PT. AK.
2) Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup .
(a) Pemerintah Kecamatan Sesayap Hilir
(b) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(c) Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Kabupaten Tana Tidung
(d) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
3) Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup:
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Kabupaten Tana Tidung
(c) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
(d) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur
2. Pendapatan Masyarakat
a) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting
1) Dampak Penting
Dampak penting terhadap pendapatan masyarakat adalah terjadinya peningkatan pendapatan
penduduk lokal yang direkrut menjadi pekerja pada aktivitas tambak PT. AK.
2) Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap pendapatan masyarakat akibat penerimaan tenaga kerja.
b) Totok Ukur Dampak
Totok ukur dampak adatah tingkat pendapatan masyarakat berdasarkan Upah Minimum Provinsi
(UMP) Kaltim.
c) Tujuan Pengetotaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengetolaan lingkungan hidup adatah untuk meningkatkan pendapatan penduduk yang
tinggal di sekitar areal tapak proyek PT. AK.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Hemberikan pendidikan dan pelatihan kepada tenaga kerja lokal untuk meningkatkarl
keterarnpiian dan keahlian sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan kerja lokal.
2) menerapkan semua aturan ketenaga kerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah.
3) Memacu perkembangan usaha masyarakat sekitar yang terkait dengan operasional tambak,
sehingga dapat diharapkan terciptanya lapangan kerja non format.
4) Memberikan upah/gaji kepada pekerja/buruh perusahaan disesuaikan dengan klasifikasi,
tingkat pendidikan, keterampilan dan jabatannya, serta minimal mengacu dengan peraturan
yang berlaku yaitu berdasarkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Kaltim.
e) Lokasi Pengetolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan tingkungan hidup dilakukan di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir.
f) Periode Pengetolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama beroperasinya tambak
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup:
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup adalah pihak
PT, AK
2) Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup:
(a) Pemeríntah Kecamatan Sesayap Hilir
(b) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(c) Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Kabupaten Tana Tidung
(d) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
3) Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan & Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Tana Tidung
(c) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
(d) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur
c. Mobilisasi Peralatan
1. Gangguan Latu lintas Keselamatan Masyarakat
a) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting
1) Dampak Penting
Dampak penting terhadap lalu lintas & keselamatan masyarakat adalah munculnya gangguan
kelancaran lalu tintas umum (perairan darat) di sekitar zona pendaratan alat-alat berat tambak
serta dapat memunculkan resiko keselamatan masyarakat.
2) Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap gangguan lalu lintas perairan akibat kegiatan mobilisasi
peralatan tambak.
b) Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak lalu lintas & keselamatan masyarakat adalah tingkat gangguan kelancaran
lalu lintas pada zona lokasi pembongkaran peralatan berat tambak di tepi Sungai Punduk serta
tingkat dan frekuensi kecelakaan yang terjadi pada saat kegiatan berlangsung.
c) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mengurangi intensitas gangguan
kelancaran lalu lineas & keselamatan masyarakat di zona pendaratan alat.
d) Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Kegiatan mobilisasi peralatan tidak dilakukan secara langsung terhadap keseluruhan unit alat
berat tetapi dilakukan secara bertahap.
2) Menetapkan lokasi pendaratan alat berat pada bagian lurus alur Sungai Punduk
3) Pengaturan waktu yang tepat datam petaksanaan pengangkutan khususnya pada saat arus
frekuensi talu tintas rendah.
4) Memberikan penerangan dan rambu-rambu yang cukup yang cukup pada malam hari
khususnya di tepi Sungai Punduk .
5) Memasang tanda rambu-rambu atur laut pada jalur pelayaran yang digunakan sebagai jalur
mobilisasi peralatan.
6) Menyiapkan unit gerak cepat untuk mengantisipasi jika terjadinya kecelakaan talu lintas.
7) Bekerja sama dengan puskesmas/rumah sakit terdekat dalam penanganan pertama apabila
terjadi kecelakaan.
8) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Tana
Tidung yang terkait untuk pengawalan terhadap kegiatan mobilisasi peratatan.
e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan pada zona pendaratan alat berat di Sungai Punduk.
f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengeioiaan lingkungan hidup diiakukan seiama beriangsungnya kegiatan mobilisasi
peralatan tambak.
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Petaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup .
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup adalah pihak PT.
AK
2) Pengawas Pengetolaan Lingkungan Hidup •
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan & Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Tana Tidung
(c) Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Tidung
(d) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
3) Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
(a) Dinas Pertanian (Bidang Perikanan Kelautan) Kabupaten Tana Tidung
(b) Dinas Pekerjaan Umum dan Perhubungan Kabupaten Tana Tidung
(c) Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Tidung
(d) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tana Tidung
(e) Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kaiimantan Timur