ANUGERAH KRISTHEA
JL. WR SUPRATMAN RT. 067 KARANG ANYAR TARAKAN
USAHA TAMBAK
PT. ANUGERA KRISTHEA
TIDUNG PALE
2012
SURAT PERNYATAAN
YUNITA DEWI H
Direktur
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Keputusan Bupati Tana Tidung Nomor : 503/326/K-Xll/2011 tentang izin usaha
tambak PT. Anugerah Kristhea seluas 200 ha di Deşa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir
Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dan
untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelotaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, dan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor II Tahun 2006 Tentang Jenis Usaha Dan/Atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka
kegiatan usaha tambak PT. Anugerah Kristhea ini wajib dilengkapi dengan Dokumen AMDAL.
Penyusunan dokumen ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08
Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Sesuai dengan kajian dampak yang telah dibahas dalam studi Analisis Dampak Lingkungan
Hidup (ANDAL), telah dirumuskan beberapa dampak penting yang perlu ditindak lanjuti dengan
menyusun Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), dimana dalam dokumen
RKL ini berisikan upaya-upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan oleh PT.
Anugerah Kristhea untuk mencegah dan menanggulangi dampak negatif serta memaksimalkan
dampak positif.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan memberi petunjuk serta saran sehingga dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) ini selesai disusun. Dan semoga laporan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
ini dapat memenuhi fungsinya sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan bagi kelayakan lingkungan kegiatan usaha tambak yang akan dilaksanakan PT.
Anugerah Kristhea dari aspek lingkungan.
Tideng Pale, Maret 2012
PT. Anugerah Kristeha
YUNITA DEWI H
Direktur
BAB I. PENDAULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Berdasarkan dokumen AMDAL PT. Anugerah Kristhea (selanjutnya disingkat dengan PT. AK)
menunjukkan bahwa kegiatan usaha tambak diprakirakan akan menimbulkan dampak
lingkungan, baik dampak positif dan dampak negatif yakni berupa perubahan kuatitas lingkungan
yang mencakup komponen fisik kimia, biologi, serta sosial budaya dan kesehatan masyarakat
sekitar area tambak yang berlokasi di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana
Tidung Provinsi Kalimantan Timur.
Dari dokumën ANDAL PT. AK dapat dikemukakan dampak negatif penting yang diprakirakan
akan terjadi antara lain adanya kecenderungan penurunan kualitas udara ambien yaitu
peningkatan debu, peningkatan intensitas kebisingan, peningkatan laju erosi tanah, peningkatan
beban sedimentasi, penurunan kualitas air sungai, terganggunya habitat biota perairan dan tata
aliran permukan, perubahan flora darat yang berakibat migrasinya fauna darat, sikap dan persepsi
masyarakat, proses sosiat, gangguan lalu lintas umum (darat & perairan) munculnya resiko
terhadap keselamatan masyarakat serta penurunan derajat kesehatan masyarakat dan sanitasi
lingkungan. Sedangkan dampak positif penting yang diprakirakan akan terjadi adalah terbukanya
kesempatan kerja, lapangan usaha dan peningkatan tingkat pendapatan masyarakat serta PAD
daerah setempat.
Dalam rangka pembangunan usaha tambak beserta aktivitasnya yang berwawasan lingkungan,
maka perlu dilakukan pengelolaan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak dengan
tujuan pengelolaan lingkungan untuk menekan sekecil mungkin dampak negatif yang
diprakirakan akan terjadi, serta mengembangkan dan meningkatkan dampak positifnya terhadap
komponen lingkungan fisik - kimia, biologi, sosial, ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Maksud dari kegiatan pengetolaan lingkungan hidup adalah mencegah dan meminimalkan
dampak negatif penting dan atau meningkatkan (memaksimalkan) dampak-dampak positif
penting yang muncul sebagai akibat kegiatan usaha tambak.
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup secara umum adalah :
a. Menanggulangi, meminimalkan atau mengendalikan dampak negatif yang muncut dari
kegiatan usaha tambak.
b. Mengoptima(kan dampak positif, sehingga dampak tersebut dapat memberikan manfaat dan
nilai tambah kepada masyarakat setempat maupun pemerintah daerah pada umumnya.
c. Untuk melaksanakan kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kegunaan studi RKL rencana kegiatan pembangunan usaha tambak Oleh PT. AK secara umum
adalah sebagai berikut :
a. Memberikan arahan pada proses pengambilan keputusan serta penyediaan alternatif konsep
pelaksanaan pengetolaan lingkungan hidup pada tingkup kegiatan usaha tambak terutama
pada aspek teknis, ekonomi dan lingkungan.
b. Sebagai pedoman yang dijadikan dasar bagi pemrakarsa untuk menentukan langkah-langkah
yang akan diambil berkaitan dengan pelaksanaan teknis usaha tambak yang akan selalu tetap
memperhatikan dampak yang akan timbul terhadap tingkungan di sekitar wailayah usaha
tambak PT. AK datam rangka mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan dan
ramah lingkungan.
c. Menjadikan pedoman bagi Pemrakarsa kegiatan berkaitan dengan keterpaduan konsep
pengelolaan lingkungan antara kegiatan tambak.
Secara khusus studi RKL ini memiliki peran yang sangat penting baik dilihat dari kepentingan
perusahaan sendiri selaku petaksana proyek, pemerintah daaerah maupun masyarakat sekitar
areal usaha tambak PT. AK.
a. Bagi Pemerintah
1. Penetapan arahan kebijakan dan peraturan pengetotaan lingkungan hidup, terutama datam
upaya meminimalkan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari rencana kegiatan usaha
tambak.
2. Menghindarkan timbulnya benturan-benturan kepentingan yang mungkin timbul khususnya
dengan masyarakat dan kegiatan Iain yang berada disekitar wilayah tambak, dalam rangka
mengantisipasi terjadinya dampak terhadap keamanan dan ketertiban umum.
3. Dasar penyusunan program kajian lingkungan strategis dalam rangka pengendatian
perusakan Iingkungan hjdup sepertj timbulnya pencemaran air, udara, kebisingan dan
kerusakan lahan yang ditimbulkan dari rangkaian kegiatan pada suatu daerah yang terdapat
berbagai aktivitas masyarakat baik masyarakat umum maupun swasta.
4. Penyusunan program pemberdayaan, pembinaan dan kemitraan dengan masyarakat disekitar
wailayah tambak.
c. Bagi Masyarakat
1. Dapat mengetahui rencana pembangunan didaerahnya sehingga dapat mempersiapkan diri
dalam berinteraksi dengan ıwubahan lingkungan disekitarnya.
2. mengetahui perubahan lingkungan serta memanfaatkannya bila ada kesempatan yang
menguntungkan, dipihak lain dapat menghindarkan dari kerugian-kerugian akibat adanya
proyek tersebut.
3. Pemahaman keadaaan proyek secara jelas akan mengurangi timbulnya kesalahfahaman,
sehingga dapat menggalang kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemilik proyek
serta ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan.
4. Membantu proses pengelolaan imformasi secara terbuka tentang kegiatan usaha tambak
melalui konsultasi publik dan keterlibatan masyarakat sekitar proyek dalam proses
penyelenggaraan AMDAL.
5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya mengantipasi dan mengawasi kerusakan
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh adanya kegiatan usaha tambak.
Dengan melihat kegunaan studi RKL ini diharapkan pada pengelolaan lingkungan yang akan
dilaksanakan oleh PT. AK berguna bagi perkembangan pembangunan daerah, seperti :h
1. Memberikan kontribusi yang bermanfaat kepada masyarakat yang berada disekitar lokasi
tambak, sehingga akhirnya dapat meningkatkan persepsi masyarakat, bahwa dampak-
dampak hnegatif yang ditimbulkan dari kegiatan ini dapat diminimalisir oleh perusahaan,
sedangkan dampak positif, seperti peningkatan Pendapatan Daerah (PAD) melalui
perekonomian baik makro maupun mikro di daerah dapat tercapai.
2. Mewujudkan suatu kegiatan tambak yang bersifat berkesinambungan dan lestari serta ramah
terhadap segala aspek yang berkaitan dengan komponen-komponen lingkungan hidup di
sekitar wilayah PT. AK.
3. Menjaga agar pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan oleh PT. AK dapat berjalan
berkesinambungan dan terprogram sehingga dapat tercipta suatu sistem manajemen
lingkungan yang baik.
Melakukan koordinasi dan pemberdayaan peranan pemerintah dan masyarakat di daerah, baik itü
masyarakat lokal berupa penyerapan tenaga kerja, lembaga swadaya masyarakat sebagai kontrol,
perguruan tinggi pada bagian penelitian. Sedangkan pemerintah daerah bertindak sebagai
pembina dan pengawas lingkungan dan lain-lain.
BAB II. PENDEKATAN PENGELOLAHAN LINGKUNGAN
Sistem pengelolaan lingkungan hidup adalah suatu kesatuan tindakan terpadu dari berbagai
komponen yang ditujukan untuk menangani dampak beşar dan penting yang terjadi. Tindakan
tersebut berupa upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup.
Wujud dari usaha terpadu tersebut adalah menentukan tindakan atau teknologi yang tepat dan
efektif, yang pilihannya dapat dilakukan dengan mengenali metoda atau teknologi yang tersedia
serta mempertimbangkan kelemahan dan kebaikan atas penerapan-penerapan metoda atau
teknologi tersebut.
Berbagai perangkat yang akan dipakai untuk mengelola lingkungan hidup antara lain .
a. Perangkat preventif, didasarkan atas upaya untuk mencegah semaksimal mungkin timbulnya
dampak dengan mengenali secara dini kemungkinan dampak yang akan timbul, sehingga
perencanaan pencegahan dan atau penanggulangannya dapat segera disiapkan sedini
mungkin.
b. Perangkat represif, didasarkan atas penanggulangan dampak yang telah atau diprakirakan
akan terjadi karena keterbatasan teknologi dan kemampuan manusia. Upaya ini dilakukan
melalui pemantauan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak seperti kualitas
air, kualitas udara dan sebagainya. Apabila dari hasil pemantauan tersebut terdeteksi adanya
perubahan komponen kingkungan, maka dicoba untuk menelusuri penyebab atau sumber
dampaknya, dikaji pengaruhnya serta diupayakan menurunkan beban pencemaran atau
menanggulangi akibat yang ditimbulkan.
c. Perangkat insentif, didasarkan atas upaya mempertemukan kepentingan usaha dengan pihak
lain yang terkait. Pemprakarsa dalam hal ini PT. AK akan selalu memperhatikan pihak lain
yang menerima dampak, baik dengan cara memberikan ganti rugi ataupun kompensasi yang
memadai.
Perangkat pengelolaan lingkungan hidup tersebut diperlukan, baik dalam lingkup unit kegiatan
maupun lingkup daerah. Dalam penerapannya ketiga perangkat tersebut dilakukan melalui 3
(tiga) pendekatan, yaitu pendekatan teknologi, pendekatan sosial ekonomi dan pendekatan
institusi.