Anda di halaman 1dari 13

PT.

ANUGERAH KRISTHEA
JL. WR SUPRATMAN RT. 067 KARANG ANYAR TARAKAN

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


(RKL)

USAHA TAMBAK
PT. ANUGERA KRISTHEA

Keputusan Bupati Tanah Tidung


Nomor : 503/326/K-XII/2011
Luas : ± 200 HA

DESA SETABU KECAMATAN SESAYAP HILIR


KABUPATEN TANA TIDUNG
KALIMANTAN TIMUR

TIDUNG PALE
2012
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : YUNITA DEWI H
Jabatan : Direktur
Institusi/Perusahaan : PT. Anugerah Kristhea
Alamat Kantor :JI. Gajah Mada Pelabuhan Tengkayu Il No. 9 Kota Tarakan.
Tetp/Fax. 0551-32799/0551-32799
Untuk dan atas nama PT. Anugerah Kristhea selaku penanggung jawab kegiatan dan/atau
usaha tersebut dibawah ini :
Jenis Kegiatan/Usaha : Usaha Tambak.
Lokasi Kegiatan : Kawasan Tanjung Tiram Desa Bebatu Kecamatan Sesayap
Hilir, Kabupaten Tana Tidung dengan masing-masing memiliki
luas blok 1 ± 79 ha dan btok 2 ± 121 ha.
Dengan ini meyatakan
1. Bersedia dan mampu melaksanakan seluruh program Pengelolaan Língkungan Hidup
yang disusun berdasarkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
yang disajikan dalam dokumen Rencana Pengeloiaan Lingkungan Hidup (RKL) sesuai
substansi yang telah disidanqkan di komisi penilai NADAL Daerah Kabupaten Tana
Tidung.
2. Apabila terjadi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan
Oleh kegiatan usaha tambak di luar sumber dampak dalam dokumen AMDAL ini, maka
kami wajib metakukan pengetolaan lingkungan serta menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Oleh PT. AK.
3. Apabila kami tidak melaksanakan sebagian atau •seluruh kegiatan/program sebagaimana
pada butir 1 (satu), dan 2 (dua) di atas, serta bila terjadi pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup baik langsung ataupun tidak langsung diakibatkan Oleh usaha dan/atau
kegiatan ini, maka kami (PT. Anugerah Kristhea) bersedia menghentikan kegiatan
dan/atau usaha baik sementara atau selamanya dan bersedia menerima sanksi serta
memenuhi segala kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan, ketentuan,
kebijakan yang berlaku.
4. Bersedia memperbaharui dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL), apabila ada perubahan dalam kegiatan ini antara Iain perubahan desain
dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong,
perubahan lokasi, dll, berdasarkan peraturan perundang-undangan, ketentuan, kebijakan
yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini díbuat dengan sebenar-benarnya, sadar, tanpa ada paksaan,
dan tekanan dari pihak manapun.
Tidung pale, Maret 2012
PT. Anugerah Kristeha

YUNITA DEWI H
Direktur
KATA PENGANTAR

Berdasarkan Keputusan Bupati Tana Tidung Nomor : 503/326/K-Xll/2011 tentang izin usaha
tambak PT. Anugerah Kristhea seluas 200 ha di Deşa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir
Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dan
untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelotaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah
Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, dan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor II Tahun 2006 Tentang Jenis Usaha Dan/Atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka
kegiatan usaha tambak PT. Anugerah Kristhea ini wajib dilengkapi dengan Dokumen AMDAL.

Penyusunan dokumen ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08
Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Sesuai dengan kajian dampak yang telah dibahas dalam studi Analisis Dampak Lingkungan
Hidup (ANDAL), telah dirumuskan beberapa dampak penting yang perlu ditindak lanjuti dengan
menyusun Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), dimana dalam dokumen
RKL ini berisikan upaya-upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan oleh PT.
Anugerah Kristhea untuk mencegah dan menanggulangi dampak negatif serta memaksimalkan
dampak positif.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan memberi petunjuk serta saran sehingga dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) ini selesai disusun. Dan semoga laporan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
ini dapat memenuhi fungsinya sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan bagi kelayakan lingkungan kegiatan usaha tambak yang akan dilaksanakan PT.
Anugerah Kristhea dari aspek lingkungan.
Tideng Pale, Maret 2012
PT. Anugerah Kristeha

YUNITA DEWI H
Direktur
BAB I. PENDAULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Berdasarkan dokumen AMDAL PT. Anugerah Kristhea (selanjutnya disingkat dengan PT. AK)
menunjukkan bahwa kegiatan usaha tambak diprakirakan akan menimbulkan dampak
lingkungan, baik dampak positif dan dampak negatif yakni berupa perubahan kuatitas lingkungan
yang mencakup komponen fisik kimia, biologi, serta sosial budaya dan kesehatan masyarakat
sekitar area tambak yang berlokasi di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana
Tidung Provinsi Kalimantan Timur.

Dari dokumën ANDAL PT. AK dapat dikemukakan dampak negatif penting yang diprakirakan
akan terjadi antara lain adanya kecenderungan penurunan kualitas udara ambien yaitu
peningkatan debu, peningkatan intensitas kebisingan, peningkatan laju erosi tanah, peningkatan
beban sedimentasi, penurunan kualitas air sungai, terganggunya habitat biota perairan dan tata
aliran permukan, perubahan flora darat yang berakibat migrasinya fauna darat, sikap dan persepsi
masyarakat, proses sosiat, gangguan lalu lintas umum (darat & perairan) munculnya resiko
terhadap keselamatan masyarakat serta penurunan derajat kesehatan masyarakat dan sanitasi
lingkungan. Sedangkan dampak positif penting yang diprakirakan akan terjadi adalah terbukanya
kesempatan kerja, lapangan usaha dan peningkatan tingkat pendapatan masyarakat serta PAD
daerah setempat.

Dalam rangka pembangunan usaha tambak beserta aktivitasnya yang berwawasan lingkungan,
maka perlu dilakukan pengelolaan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak dengan
tujuan pengelolaan lingkungan untuk menekan sekecil mungkin dampak negatif yang
diprakirakan akan terjadi, serta mengembangkan dan meningkatkan dampak positifnya terhadap
komponen lingkungan fisik - kimia, biologi, sosial, ekonomi dan kesehatan masyarakat.

1.2. MAKSUD DAN TUJUÂN

Maksud dari kegiatan pengetolaan lingkungan hidup adalah mencegah dan meminimalkan
dampak negatif penting dan atau meningkatkan (memaksimalkan) dampak-dampak positif
penting yang muncul sebagai akibat kegiatan usaha tambak.
Tujuan pengelolaan lingkungan hidup secara umum adalah :
a. Menanggulangi, meminimalkan atau mengendalikan dampak negatif yang muncut dari
kegiatan usaha tambak.
b. Mengoptima(kan dampak positif, sehingga dampak tersebut dapat memberikan manfaat dan
nilai tambah kepada masyarakat setempat maupun pemerintah daerah pada umumnya.
c. Untuk melaksanakan kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tujuan penyusunan dokumen RKI, usaha tambak PT. AK adalah :


a. Sebagai acuan bagi pemrakarsa dalam merumuskan berbagai kebijakan dan upaya untuk
mencegah, menanggulangi, dan mengendatikan dampak negatif penting serta meningkatkan
dampak positif sebagai bagian integrat dari kegiatan usaha tambak.
b. Menentukan pihak-pihak Yang terkait dalam pelaksanaan, koordinasi, dan pengawasan dari
kegiatan pengelolaan lingkungan hidup.
Terkait dengan maksud dan tujuan tersebut, peraturan perundang-undangan yang menjadi
tandasan dalam metaksanakan pengelolaan lingkungan hidup ini adalah :
a. Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelotaan
Lingkungan Hidup.
b. Metaksanakan Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
c. Melaksanakan Instruksi Presiden RI No. 22 Tahun 1990 Tentang Pengendatian Dampak
Lingkungan.
d. Melaksanakan Peraturan Menteri Negara LH No. 11 Tahun 2006 Tentang Jenis Usaha dan
atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
e. Melaksanakan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 45 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

1.3. KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Kegiatan pembangunan didaerah datam pelaksanaanya sangatlah perlu untuk mempertimbangkan


faktor lingkungan, sehingga dapat menghindari ataupun mengantisipasi gangguan yang akan
timbul pada satah satu ataupun beberapa komponen lingkungan yang ada disekitarnya, Yang
mana selanjutnya akan berdampak terhadap terganggunya fungsi ekosistem secara keseluruhan.
Memperhatikan hat tersebut, maka pembangunan harus dilakukan secara bijaksana dengan
menerapkan prinsip-prinsip yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan tujuan
pembangunan nasional, sehingga hasil-hasilnya masih dapat clinikmati Oleh generasi kini dan
generasi yang akan datang.
Kebijaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan telah terkandung dalam GBHN yang
dinyatakan bahwa pendayagunaan alam sebagai pokok kemakmuran rakyat dilakukan secara
rasional, optimal bertanggung jawab dan sesuai dengan kemampuan data dukungnya dengan
mengutamakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat serta memperhitungkan ketestarian fungsi
dan kesinambungan lingkungan hidup bagi pembangunan yang berkelanjutan.
Pembangunan disektor tambak khususnya tambak udang, pada semua tahap kegiatan baik itu pra
kontruksi, kontruksi, operasi maupun pasca operasi akan selalu menimbulkan dampak baik itu
berupa dampak yang bersifat positif yakni suatu dampak yang memiiiki pengaruh yang dapat
mendukung perkembangan sehingga hai tersebut dikehendaki kehadirannya sehingga sangat
perlu untuk dikembangkan, selain itu juga akan dapat menimbutkan dampak yang bersifat negatif
yakni dampak yang dapat merusak atau menurunkan kuatitas lingkungan dan kehidupan manusia
yang mana untuk dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) selanjutnya
akan dirumuskan tangkah pengetotaan yang strategis untuk dapat menekan seminimat mungkin
perkembangan dampak negatif ini.
Pembangunan yang berjalan setayaknya dapat mempertimbangkan berbagai aspek maupun
peruntukannya, seperti menyesuaikan terhadap tata ruang wilayah, daya dukung lingkungan serta
dapat memperhatikan peruntukan bagi hasil-hasil pembangunan ini, sehingga hasilnya dapat
dipergunakan bagi kemakmuran rakyat seperti peningkatan taraf hidup masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakat didaerah tersebut, sesuai
dengan tujuan pembangunan nasional yaitu menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan
berwawasan tingkungan, maka datam pelaksanaan sektor tambak ini sangat dibutuhkan suatu
konsep pemberdayaan masyarakat lokal.
Dalam melaksanakan operasionat usaha tambak PT. AK akan selalu metakukan konsultasi dan
koordinasi yang intensif kepada berbagai pihak terkait.

1.4. KEGUNAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Kegunaan studi RKL rencana kegiatan pembangunan usaha tambak Oleh PT. AK secara umum
adalah sebagai berikut :
a. Memberikan arahan pada proses pengambilan keputusan serta penyediaan alternatif konsep
pelaksanaan pengetolaan lingkungan hidup pada tingkup kegiatan usaha tambak terutama
pada aspek teknis, ekonomi dan lingkungan.
b. Sebagai pedoman yang dijadikan dasar bagi pemrakarsa untuk menentukan langkah-langkah
yang akan diambil berkaitan dengan pelaksanaan teknis usaha tambak yang akan selalu tetap
memperhatikan dampak yang akan timbul terhadap tingkungan di sekitar wailayah usaha
tambak PT. AK datam rangka mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan dan
ramah lingkungan.
c. Menjadikan pedoman bagi Pemrakarsa kegiatan berkaitan dengan keterpaduan konsep
pengelolaan lingkungan antara kegiatan tambak.
Secara khusus studi RKL ini memiliki peran yang sangat penting baik dilihat dari kepentingan
perusahaan sendiri selaku petaksana proyek, pemerintah daaerah maupun masyarakat sekitar
areal usaha tambak PT. AK.

a. Bagi Pemerintah
1. Penetapan arahan kebijakan dan peraturan pengetotaan lingkungan hidup, terutama datam
upaya meminimalkan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari rencana kegiatan usaha
tambak.
2. Menghindarkan timbulnya benturan-benturan kepentingan yang mungkin timbul khususnya
dengan masyarakat dan kegiatan Iain yang berada disekitar wilayah tambak, dalam rangka
mengantisipasi terjadinya dampak terhadap keamanan dan ketertiban umum.
3. Dasar penyusunan program kajian lingkungan strategis dalam rangka pengendatian
perusakan Iingkungan hjdup sepertj timbulnya pencemaran air, udara, kebisingan dan
kerusakan lahan yang ditimbulkan dari rangkaian kegiatan pada suatu daerah yang terdapat
berbagai aktivitas masyarakat baik masyarakat umum maupun swasta.
4. Penyusunan program pemberdayaan, pembinaan dan kemitraan dengan masyarakat disekitar
wailayah tambak.

b. Bagi Pemilik Proyek/ Pemrakarsa (PT. AK)


1. Pedoman untuk pengambilan keputusan internal mengenai aktivitas usaha tambak yang akan
dilaksanakan.
2. Pedoman untuk mencegah dan menangani dampak lingkungan yang timbul akibat adanya
aktivitas usaha tambak.
3. Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan sasaran proyek.
4. Untuk mengantisipasi keadaan tingkungan yang akan membahayakan proyeknya dan
mencari kondisi lingkungan yang berguna serta menunjang proyek
5. Pedoman untuk metaksanakan kerjasama datam rangka pengelotaan lingkungan hidup, baik
dengan pemerintah daerah maupun masyarakat yang ada disekitar lokasi proyek.

c. Bagi Masyarakat
1. Dapat mengetahui rencana pembangunan didaerahnya sehingga dapat mempersiapkan diri
dalam berinteraksi dengan ıwubahan lingkungan disekitarnya.
2. mengetahui perubahan lingkungan serta memanfaatkannya bila ada kesempatan yang
menguntungkan, dipihak lain dapat menghindarkan dari kerugian-kerugian akibat adanya
proyek tersebut.
3. Pemahaman keadaaan proyek secara jelas akan mengurangi timbulnya kesalahfahaman,
sehingga dapat menggalang kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemilik proyek
serta ikut berpartisipasi dalam proyek pembangunan.
4. Membantu proses pengelolaan imformasi secara terbuka tentang kegiatan usaha tambak
melalui konsultasi publik dan keterlibatan masyarakat sekitar proyek dalam proses
penyelenggaraan AMDAL.
5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya mengantipasi dan mengawasi kerusakan
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh adanya kegiatan usaha tambak.
Dengan melihat kegunaan studi RKL ini diharapkan pada pengelolaan lingkungan yang akan
dilaksanakan oleh PT. AK berguna bagi perkembangan pembangunan daerah, seperti :h
1. Memberikan kontribusi yang bermanfaat kepada masyarakat yang berada disekitar lokasi
tambak, sehingga akhirnya dapat meningkatkan persepsi masyarakat, bahwa dampak-
dampak hnegatif yang ditimbulkan dari kegiatan ini dapat diminimalisir oleh perusahaan,
sedangkan dampak positif, seperti peningkatan Pendapatan Daerah (PAD) melalui
perekonomian baik makro maupun mikro di daerah dapat tercapai.
2. Mewujudkan suatu kegiatan tambak yang bersifat berkesinambungan dan lestari serta ramah
terhadap segala aspek yang berkaitan dengan komponen-komponen lingkungan hidup di
sekitar wilayah PT. AK.
3. Menjaga agar pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan oleh PT. AK dapat berjalan
berkesinambungan dan terprogram sehingga dapat tercipta suatu sistem manajemen
lingkungan yang baik.
Melakukan koordinasi dan pemberdayaan peranan pemerintah dan masyarakat di daerah, baik itü
masyarakat lokal berupa penyerapan tenaga kerja, lembaga swadaya masyarakat sebagai kontrol,
perguruan tinggi pada bagian penelitian. Sedangkan pemerintah daerah bertindak sebagai
pembina dan pengawas lingkungan dan lain-lain.
BAB II. PENDEKATAN PENGELOLAHAN LINGKUNGAN

Sistem pengelolaan lingkungan hidup adalah suatu kesatuan tindakan terpadu dari berbagai
komponen yang ditujukan untuk menangani dampak beşar dan penting yang terjadi. Tindakan
tersebut berupa upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup.
Wujud dari usaha terpadu tersebut adalah menentukan tindakan atau teknologi yang tepat dan
efektif, yang pilihannya dapat dilakukan dengan mengenali metoda atau teknologi yang tersedia
serta mempertimbangkan kelemahan dan kebaikan atas penerapan-penerapan metoda atau
teknologi tersebut.
Berbagai perangkat yang akan dipakai untuk mengelola lingkungan hidup antara lain .
a. Perangkat preventif, didasarkan atas upaya untuk mencegah semaksimal mungkin timbulnya
dampak dengan mengenali secara dini kemungkinan dampak yang akan timbul, sehingga
perencanaan pencegahan dan atau penanggulangannya dapat segera disiapkan sedini
mungkin.
b. Perangkat represif, didasarkan atas penanggulangan dampak yang telah atau diprakirakan
akan terjadi karena keterbatasan teknologi dan kemampuan manusia. Upaya ini dilakukan
melalui pemantauan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak seperti kualitas
air, kualitas udara dan sebagainya. Apabila dari hasil pemantauan tersebut terdeteksi adanya
perubahan komponen kingkungan, maka dicoba untuk menelusuri penyebab atau sumber
dampaknya, dikaji pengaruhnya serta diupayakan menurunkan beban pencemaran atau
menanggulangi akibat yang ditimbulkan.
c. Perangkat insentif, didasarkan atas upaya mempertemukan kepentingan usaha dengan pihak
lain yang terkait. Pemprakarsa dalam hal ini PT. AK akan selalu memperhatikan pihak lain
yang menerima dampak, baik dengan cara memberikan ganti rugi ataupun kompensasi yang
memadai.
Perangkat pengelolaan lingkungan hidup tersebut diperlukan, baik dalam lingkup unit kegiatan
maupun lingkup daerah. Dalam penerapannya ketiga perangkat tersebut dilakukan melalui 3
(tiga) pendekatan, yaitu pendekatan teknologi, pendekatan sosial ekonomi dan pendekatan
institusi.

2.1 PENDEKATAN TEKNOLOGI


Pendekatan teknologi pengelolaan dampak lingkungan hidup dapat ditempuh melalui aplikasi
teknologi dalam pencegahan dan penanggulangan dampak negatif serta mengembangkan dampak
positif akibat dari kegiatan usaha tambak.
Aplikasi teknologi dalam pengelolaan lingkungan hidup antara lain:
Pencegahan penurunan kualitas udara ambien & kebisingan dilakukan dengan cara penyiraman
jalan tambak dan perawatan peralatan/mesin yang Rencana Pengelolahhan lingkungan hidup
digunakan untuk kegiatan pembangunan tambak beserta operasionanya secara periodik dan
teratur, dílakukan pada setfap harí terutama pada rntsim kemarau (keríng) dan apabila telah
terjadí hujan maka kegíatan penyiraman díhentikan.
Pencegahan degradasi bioditersitas vegetasí dan migrasinya fauna darat dilakukan penetapan
kawasan penghijauan atau bufferzone díkawasan tambak pada daerah bertopografi berat yang
dinyatakan kawasan líndung ditakukan penghijauan yang bersifat cepat tumbuh (fast growing).
hPencegahan taju erosi dan beban sedimentasí hilakukan gan teraserhing (konserqasi), pembuatan
sediman trap pada saturan dan penghíjauan pada daerah yang bertopografi berat (kawasan
líndung) dengan flora darat yang mudah dan cepat tumbuh serta merupakan tumbuhan setempat
(insitu).
a. Pencegahan penurunan kuatitas air dilakukan dengan cara melakukan tindakzn
mengurangi herosi tanah, melokalisir aliran air limpasan yang berasat dari bukaan lahan
tambak dengan membuat saturan drainase yang terhubung kekotam pengendapan.
Pencegahan gangguan lalutintas umum (darat perairan) dilakukan dengan metaksanakan
kegiatan mobilisasi peralatan pada malam/siang hari (pada saat talu tintas tidak padat),
mengurangi tebaran debu udara dengan metakukan penyiraman jalan secara intensif,
pemasangan rambu-rambu tatulintas sesuai aturan.
a. Pencegahan muncutnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja para pekerja
ditzkukan dengan penggunaan alat pelindung diri dalam metaksanakan pekerjaan seperti ecr
plug, kacamata antí debu, helm, baju saíety, sepatu safety, safe bett dan tali pengaman di
ketinggian, kaca pengaman saat metakukan pekerjaan Ias dan gurinda. Melakukan
penyãrzmen jalan tambak dan jalan angkutan secara intensif untuk mengurangi tebaran debu
yang mengganggu jarak pandang dan menggangu Zesehatan mata dan pernapasan

Anda mungkin juga menyukai