Anda di halaman 1dari 3

OPINI

UPAYA MENINGKATKAN LITERASI SMAK ST. FRANSISKUS XAVERIUS RUTENG


Maria Celsi Olivera
Literasi merupakan sebuah kemampuan untuk mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu
secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain adalah membaca, menyimak, menulis ,
berpendapat dan berbicara. Kemampuan literasi ini diwajibkan dimiliki oleh setiap orang, karena
kemampuan ini sangat penting dan dibutuhkan untuk menunjukkan kualitas seseorang dalam hal
berpikir kritis dan kreatif . Dengan demikian, tingkat literasi yang tinggi tentunya bisa membantu
suatu negara menjadi lebih maju, begitupun sebaliknya jika tingkat literasi dari suatu negara rendah.

Dikutip dari dari Unesco menyebutkan Indonesia merupakan negara dengan urutan kedua dari
bawah soal literasi dunia, yakni peringkat 60 dari 61 negara, artinya minat bacanya sangat rendah.
Menurut data UNESCO pula menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan,
hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.
Dalam menanggapi ini pemerintah pun mengeluarkan beberapa program untuk meningkatkan
literasi masyarakat antara lain seperti. Gerakan Literasi Nasional (GLN), Gerakan Literasi Keluarga
(GLK), Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dan Gerakan Literasi Masyarakat (GLM). Namun dari setiap
program yang dikeluarkan pemerintah, tidak akan berjalan baik tanpa dukungan dari masyarakat
maupun Lembaga-lembaga sekolah.
Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pengupayaan peningkatan literasi adalah Lembaga
Smak. St. Fransiskus Xaverius Ruteng menjalankan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Lembaga sekolah ini sangatlah mendukung pengupayaan peningkatan literasi. Upaya-upaya yang
dilakukan adalah pertama mengeluarkan koran kampiun edisi berbeda tiap bulan dan koran buletin
satu kali setahun. Kedua koran tersebut sangat bermanfaat dalam upaya meningkatkan literasi siswa/i
Smak. St Fransiskus Xaverius Ruteng. Koran berisi karya-karya siswa/i dan guru, yang mengiurkan
warga sekolah untuk membacanya. Karyanya berupa opini, artikel, puisi dalam bahasa inggris & bhs
Indonesia, pantun, cerpen, diari saverian (berisi kegiatan-kegiatan yang dilakukan Lembaga sekolah),
karikatur dan pengetahuan umum. Kedua koran ini sangat bermanfaat bagi literasi warga sekolah ,
karena bukan hanya meningkatkan minat baca saja, melainkan juga melalui kedua koran ini warga
smak. St. fransiskus xaverius dapat menuangkan ide, gagasan dan kreativitas untuk dituangkan di
dalam kedua koran tersebut, dan tentunya dari sini pula dapat mengembangkan cara berpikir kritis dan
membangun kebiasaan membaca serta menulis. Namun kedua koran tersebut tentunya memiliki
perbedaaan yaitu, koran kampiun edisi perbulan hanya memiliki 6 lembar dan 12 halaman saja, tidak
memiliki sampul, gambarnya berwarna gelap, hurufnya sangat kecil sedangkan koran buletin
dilengkapi dengan sampul yang tebal, memiliki 90-an halaman, dilengkapi dengan kata pengantar dan
daftar isi, warna gambarnya terang, ukurannya hurufnya sangat pas. Kekurangan dari kedua koran
tersebut adalah. Koran edisi perbulan tidak berisi karikatur, tidak memiliki kata pengantar, tidak
memiliki daftar isi, walaupun memiliki animasi gambar tapi tidak berwarna, hurufnya terlalu kecil.
Dan kekurangan dari Koran buletin adalah, tidak adanya animasi gambar yang terisi didalam koran
buletin, dimana sebenarnya animasi gambar sangat diperlukan untuk memanjakan mata saat membaca
koran. Dan dari kekurangan tersebut, diharapkan pihak sekolah langsung mengubahnya ke versi yang
lebih baik lagi.
Pengupayaan kedua adalah menyediakan aplikasi khusus untuk membaca atau perpustakan digital
bagi semua warga Smak. St. Fransiskus Xaverius Ruteng yang dinamakan Digilib Smak. St.
Fransiskus Xaverius Ruteng. Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai macam buku, buku kategori
Pendidikan, statisika, Pustaka anak, BSE, sejarah, ilmu terapan, novel dll. Digilib pun dilengkapi
dengan fitur fitur yang membuat kita tidak kebingungan membacanya, dan pastinya fitur-fiturnya
sangat praktis seperti blog kategori buku, mengetahui jumlah buku yang telah dibaca, lama waktu
membaca buku, fitur perpustakan pribadi, fitur-fitur unik jika membaca buku, ditambah lagi Smak. St.
fransiskus xaverius mempunyai jam khusus untuk literasi. Di jam literasi ini dihimbau/diharuskan
membaca dan meringkas buku dari aplikasi digilib, namun disini sangat diharapkan untuk Sebagian
siswa/i , agar jangan membaca digilib jika dihimbau saja, harus punya inisiatif sendiri. Tapi tentunya
dengan adanya aplikasi digilib ini sangat bermanfaat bagi siswa/i. Dimana pertama melalui aplikasi
digilib membantu siswa/i mengerjakan tugasnya, tidak perlu membeli buku paket, mengingat harga
buku paket yang begitu mahal, dapat membaca buku sesuai dengan kategori yang diminati dimana
saja dan kapan saja dan dapat dipastikan bisa meningkatkan minat baca siswa/i dengan fitur-fitur
praktisnya. Namun, aplikasi digilib masih memiliki kekurangan atau keluhan dari siswa/i, seperti.
Pertama hanya hp yang diatas ram 2 yang bisa mengaksesnya, lalu bagamana dengan siswa/i yang hp-
nya dibawah ram 2, pastinya tidak bisa mengakses aplikasi digilib, maka pada kendala pertama ini,
sangat mengharapkan kepada pihak sekolah, untuk bisa membuat aplikasi digilib ke versi yang bisa
digunakan oleh semua ram Hp. Kedua kesulitan untuk membukanya, misnya saat kita membukanya,
keluar dengan sendirinya dan jika sudah bisa membukanya, ngelag untuk mengaksesnya, pada
kendala kedua ini letak kesalahannya sebagaian besar dari siswa/i itu sendiri, karena terlalu banyak
penyimpanan dalam hpnya, sehingga membuka digilib pun tentunya sulit. Maka dengan itu siswa/i
juga harus menyadari letak kesalahannya dan mengurangi penyimpanan pada hpnya, sehingga lancar
untuk mengakses aplikasi digilib. Namun, walaupun memiliki kendala seperti itu, Smak. St.
Fransiskus Xaverius Ruteng pernah menduduki peringkat pertama tingkat nasional, sebagai sekolah
yang memiliki tingkat literasi yang baik.
Pengupayaan ketiga adalah, selalu aktif atau berkontribusi dalam setiap lomba akademik yang
disellengarakan, mengikuti perlombaan seperti lomba debat bahasa inggris&bahasa Indonesia, OSN,
lomba menulis esay, olimpiade bahasa jerman, lomba menulis opini, puisi, dll. Itu menjadi tradisi di
Smak. St. Fransiskus Xaverius. Melalui perlombaan seperti ini, tentunya sangat mengoptimalkann
literasi bagi siswa/i. Manfaat dari mengikuti perlombaan seperti ini, antara lain adalah seperti.
Pertama dapat meningkatkan cara berpikir kritis siswa/i, karena tentunya dalam mengikuti
perlombaan seperti ini, siswa/i, harus mampu untuk mengolah pikirannya. Kedua mengembangkan
potensi yang dimiliki siswa/i, dimana disini tentunya semakin mengasah potensi yang dimiliki siswa/i.
Ketiga menambah pengalaman siswa/i, seperti yang kita ketahui era sekarang memiliki tingkat
persaingan yang begitu tinggi, maka jika kita memiliki pengalaman yang cukup baik dalam bidang
kita, akan semakin mudah untuk menghadapi persaingannya. Keempat menambah peluang siswa/i
untuk masuk ke univeritas favorit, dimana universitas favoritnya adalah universitas negri melalui jalur
undangan SNMPTN dan SBMPTN. Adapun bukti dari keikutsertaan dari siswa/i Smak. St. Fransiskus
Xaverius berupa Piala yang banyak dipajangkan pada kantor kepala sekolah, sertifikat kejuaraan,
piagam dari berbagai bidang lomba, dan hadiah dari keikutsertaan lomba tersebut. Dan sudah pasti
pengupayaan seperti ini, sangat mampu untuk meningkatkan literasi siswa/I, karena pada dasar dari
perlombaan ini adalah literasi.
Pengupayaan keempat adalah untuk meningkatkan literasi bidang kebudayan dan kewargaan,
secara khusus untuk budaya Manggarai. Smak. St. Fransiskus Xaverius dalam pengimplementasian
kurikulum merdeka yaitu program P5-nya, secara khusus untuk kelas 10. Dalam
pengimplementasiannya menggunakan tema Festival seni dan budaya. Selama proses P5 ini
berlangsung, siswa/i kelas 10 belajar tentang budaya-budaya manggarai. Mulai dari adat istiadat,
istilah budaya, bahasa manggarai, ciri khas budaya manggarai dan siswa/i pun menerapkan nya dalam
P5-nya. Tentunya selama berjalannya proses P5 hingga penampilannya, ada manfaat yang didapatkan
siswa/I yakni. Pertama menambah nilai budaya dalam diri masing siswa/i. Kedua siswa/i belajar untuk
selalu menjaga atau mempertahankan nilai serta ciri khas budaya manggarai, agar ciri khas yang
dimiliki tersebut tidak pudar. Ketiga meningkatkan nilai kebersamaan, karena selama proses P5
berlangsung, siswa/i tiap kelas saling berkerjasama & bertukar pikiran untuk melaksanakan P5
tersebut. Yang pastinya, manfaatnya adalah siswa/i mengetahui banyak tentang budaya-budaya dan
harus mempertahankan ciri khas budaya Manggarai. Namun selama P5 itu berlangsung, tentunya
masih memiliki kekurangan yakni terdapat pada prosesnya. Seperti pembentukan panita P5, terdapat
kelas yang pembentukan panita projeknya kurang padan, dimana pemilihannya ikut-ikut teman dan
berdampak selama berjalannya projeknya kurang bagus, karena seperti yang kita ketahui jika ketua
berkompeten, maka proses hingga hasilnya pun akan cemerlang, begitupun sebaliknya. Kedua selama
proses P5 berlangsung kurangnya nilai Kerjasama, artinya disini terdapat beberapa kelas selama
berlangsungnya proses projek budaya, kurang menanamkan nilai Kerjasama, misnya selama
berlangsung teman menyampaikan pendapat, yang lain bermain hp. Namun dari itu semua, selama
berlangsungnya projeknya, seriring berjalannya waktu berubah menjadi baik. Dan yang paling penting
dari sini adalah, meningkatkan pengetahuan siswa/i pada bidang budaya
Pengupayaan kelima untuk untuk meningkatkan kemampuan berbicara bagi siswa/i. Smak st.
fransiskus xaverius membuka tempat selebar-lebarnya untuk setiap paginya, bagi para siswa/i untuk
berbicara didepan umum. Dimana disini akan dibagikan jadwal public speaking, agar setiap orang
mendapatkan kesempatan untuk berbicara didepan umum. Penyampaiannya berupa motivasi,
membacakan puisi, atau bahkan apapun yang memiliki nilai positif, dan yang paling penting disini
adalah manfaatnya untuk siswa/I adalah meningkatkan kualitasnya dalam berbicara didepan umum,
karena seperti yang kita tau, kemampuan public speaking sangat penting.
Maka dengan itu kita dapat mengetahui literasi merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus
dimiliki oleh setiap individu, untuk mewujudkan suatu karakter yang berkualitas dan berguna bagi
bangsa. Dan masalah literasi merupakan masalah yang serius. Dan semua kelompok masyarakat,
lembaga sekolah atau semua masyarakat harus mendukung pengupayaan peningkatan literasi dan
menerapkan upaya peningkatan literasi.

Anda mungkin juga menyukai