Anda di halaman 1dari 1

Kisah Legenda Danau Toba

Pada zaman dahulu, terdapat pria bernama Toba. Suatu hari, ia hendak memancing. Tapi,
apa yang ia tangkap dari pancingan ternyata ikan mas yang kemudian berubah menjadi putri
cantik. Putri itu kemudian berterima kasih pada Toba karena membebaskannya.

Putri itu bersedia menjadi istri Toba. Namun dengan syarat, Toba tak boleh menceritakan
asal-usulnya. Mereka akhirnya menikah dan memiliki anak yang dinamai Samosir. Samosir
tumbuh menjadi anak laki-laki yang aktif tapi sayangnya sedikit nakal.

Suatu ketika, Samosir diminta membawakan bekal makanan untuk ayahnya. Di tengah
jalan, Samosir malah memakannnya hingga bekalnya sedikit. Sampai pada ayahnya, Toba
terkejut bekal yang dibawakan sedikit. Merasa kecewa, Toba malah memarahi Samosir.

Ia melanggar janjinya sampai menyebut Samosir adalah anak ikan yang tidak tahu diuntung.
Samosir sontak kaget dan sedih. Ia langsung pulang dan mengadu pada ibunda. Janji yang
telah dilanggar akhirnya berbuah pahit. Sang istri dan Samosir tiba-tiba hilang.

Kemudian hilangnya mereka malah berganti menjadi semburan air yang dahsyat dekat
tempat tinggalnya. Alhasil, semburan tersebut menjadi danau yang kemudian dinamakan
Danau Toba. Sementara, pulau di tengahnya diberi nama Samosir.

Pesan moral yang dapat diambil dari kisah legenda Danau Toba adalah jangan sekali-sekali
melanggar janji yang sudah disepakati.

5. Cerita Legenda Batu Menangis


Dongeng ini berasal dari Kalimantan. Berkisah tentang seorang gadis yang cantik, namun
perilakunya tak seelok rupanya. Ia merupakan anak dari seorang wanita yang merupakan
ibu tunggal dan pekerja keras.

Suatu saat, gadis itu diajak ibunda pergi ke pasar yang jaraknya jauh dari rumah. Mereka
harus melewati desa-desa untuk mencapainya. Lagi-lagi, gadis itu sibuk memamerkan
kecantikannya di depan masyarakat desa.

Parahnya, ia berlagak seperti majikan, sementara ia menganggap ibunda seperti


pembantunya. Setiap kali ditanya warga, ia hanya membalas bahwa ibunda adalah
pembantunya. Sekali, dua kali, ibunda masih tegar.

Tapi, begitu gadisnya berbohong berkali-kali, hatinya sakit. Kerja keras dan keberadaannya
seolah tak dianggap. Sampai akhirnya, ibunda berhenti dan berdoa agar gadisnya diberi
pelajaran.

Gadis itu kemudian merasa aneh, kakinya kaku dan terkejut melihat kakinya berubah jadi
batu. Rupanya ibunda mengutuknya. Baru separuh badan menjadi batu, gadis itu memohon
ampun. Tapi, sudah terlambat. Sampai ia menangi-nangis, kutukan itu berlanjut. Hingga jadi
batu pun, air mata sang gadis masih berlinang.

Begitu lah legenda Batu Menangis. Pesan moral yang dapat dipetik adalah jangan durhaka
pada orang tua. Berbaktilah pada orang tua.

Anda mungkin juga menyukai