Anda di halaman 1dari 38

EVALUASI SEDIAAN

EMULSI
Kelompok 3
Anggota:
1. Siti Nur Daryunianty Katman (092) 9. Huriyah Alya Dzakirah (101)
2. Andi Huryya Karima Rahma (093) 10. Hilsa Fitriyanti Syam (102)
3. Emy Nur salam (094) 11. A. Rani Gustia Maharani ( 103)
4. Rani Rahma Dani ( 095 ) 12. Salwa nabila syamsul (104)
5. Nur Widyatma Hidayah (096) 13. Dhela Fitria ( 105 )
6. Adhe zahra wira (097) 14. Mutiara putri (106)
7. Nurmaulidya meylani ( 099 ) 15. Rukma Dillah ( 107 )
8. Nur Efa Felayanti (100) 16. Rurahmi Dewi (108)
Pengertian sediaan
Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan yang lain,
dalam bentuk tetesan kecil.

Emulsi adalah dispersi dari setidaknya dua


cairan yang tidak dapat bercampur, salah
satunya terdispersi sebagai tetesan dalam
cairan lain, dan distabilkan oleh zat
pengemulsi.
pengujian
evaluasi
uji organoleptik
Tujuan:
Menjamin emulsi yang dibuat tidak mengalami perubahan
bau,warna dan fase.

Prinsip:
Mengamati perubahan penampilan emulsi dari segi bau, warna,
pemisahan fase dan pecahnya emulsi secara makroskopis emulsi.

Penafsiran Hasil:
Memenuhi syarat bila tidak terjadi perubahan warna, dan bau,
pemisahan fase dan pecahnya emulsi
Penetapan bobot jenis
Tujuan:
Menjamin sediaan memiliki bobot jenis yang sesuai dengan
spesifikasi dari produk yang telah ditetapkan.

Prinsip:
Membandingkan bobot zat uji di udara terhadap bobot air dengan volume
dan suhu yang sama dengan menggunakan piknometer (bila tidak disebutkan
dalam monografi, maka pengukuran pada suhu 25° C.

Penafsiran Hasil:
Sesuai dengan yang tertera pada monografi.
Penetapan ph
Tujuan:
Mengetahui pH emulsi untuk mengetahui kesesuaiannya dengan
persyaratan yang telah disesuaikan.

Prinsip:
Pengukuran terhadap pH emulsi yang telah mengunakan pH meter yang
telah dikalibrasi dengan larutan dapar.

Penafsiran Hasil:
Sesuai dengan persyaratan pH pada monograf.
Penentuan volume terpindah
Tujuan:
Menjamin bahwa larutan oral emulsi/suspensi, yang dikemas dalam wadah
dosis ganda dengan volume yang tertera di etiket tidak lebih dari 250 mL, jika
dipindahkan wadahnya akan memberikan volume sediaan seperti yang
tertera pada etiket.

Prinsip:
Melihat kesesuaian volume sediaan, jika dipindahkan dari wadah asli, dengan
Penafsiran
volume Hasil: pada etiket.
yang tertera
Penentuan volume terpindah
Penafsiran Hasil:
- Volume rata-rata campuran larutan, emulsi/suspensi, atau sirup yang
diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100%, dan tidak satupun volume
wadah kurang dari 95% dari volume pada etiket.

- Jika A adalah volume rata-rata kurang dari 100% dari yang tertera pada etiket
akan tetapi tidak satu wadah pun volumenya kurang dari 95% atau B adalah
tidak lebih dari 1 wadah, volume kurang dari 95% tetapi tidak kurang dari 90%
volume tertera pada etiket dilakukan uji tambahan terhadap 20 wadah
tambahan.
Persyaratan: Volume rata-rata larutan atau sirup yang diperoleh dari 30 wadah
tidak kurang dari 100% dari yang tertera di etiket, dan tidak lebih dari 1 dari 30
wadah volume kurang dari 95% tetapitidak kurang dari 90% dari yang tertera di
etiket.
Penentuan tipe emulsi
Tujuan:
Mengetahui kesesuaian tipe emulsi yang dibuat dengan tipe emulsi
yang telah diformulasikan sebelumnya dan melihat kemungkinan
terjadinya inversi fase

Prinsip:
1. Uji Kelarutan zat warna : kelarutan zat warna yang larut dalam air (mis.
metilen biru atau amaran) dalam salah satu fase emulsi

2. Uji pengenceran ketercampuran atau kelarutan pelarut air

Penafsiran Hasil:
1. Emulsi M/A
Penafsiran bila fase kontinyu emulsi terwarnai oleh zat warna larut air (mis.
Hasil:
dengan metilen blue, amarath)

2. Emulsi M/A bila dapat diencerkan dengan pelarut aqueous; Emulsi A/M bila tidak
dapat diencerkan dengan pelarut aqueous
Penentuan ukuran globul
Tujuan:
Mengetahui stabilitas emulsi dengan melihat ukuran globul emulsi.

Prinsip:
Penentuan ukuran globul rata-rata dan distribusinya dalam selang waktu
tertentu dengan menggunakan mikroskop atau dengan penghitung elektronik

Penafsiran Hasil:
Ukuran globul berkisar 0,25-10 μm dan mengikuti distribusi normal.
Pengukuran viskositas
dan sifat aliran
Tujuan:
Mengetahui viskositas dan sifat emulsi dan penggunaan menjamin
aliran kenyamanan penggunaan.

Prinsip:
Melakukan pengukuran viskositas dalam berbagai kecepatan dengan viskometer
Brookfield untuk mendapatkan viskositas dan diagram sifat aliran emulsi.

Penafsiran Hasil:
Viskositas dan sifat aliran memenuhi spesifikasi
Volume sedimentasi
Tujuan:
Melihat kestabilan emulsi yang dihasilkan.

Prinsip:
Perbandingan antara volume akhir (Vu) sedimen dengan volume asal (Vo)
sebelum terjadi pengendapan.

Penafsiran Hasil:
Semakin besar nilai Vu atau nilai F=1 atau mendekati 1, semakin baik
suspensibilitasnya dan kurva yang terbentuk antara F terhadap waktu membentuk
garis yang horisontal atau sedikit curam. Bila F>1 terjadi flok sangat longgar dan
halus maka perlu zat tambahan
Sentrifugasi
Tujuan:
Pemeriksaan kestabilan emulsi.

Prinsip:
Pengujian dilakukan dengan melakukan setrifugasi sediaan emulsi dengan
kecepatan sentrifuga yang dinaikkan secara bertahap dalam waktu tertentu.

Penafsiran Hasil:
Makin tinggi kecepatan sentrifugasi yang dapat ditahan oleh emulsi, berarti emulsi
semakin stabil.
Homogenitas
Tujuan:
Menjamin kehomogenitasan sediaan Emulsi.

Prinsip:
Homogenitas dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel maupun distribusi
ukuran partikelnya dengan pengambilan sampel pada berbagai tempat
menggunakan mikroskop untuk hasil yang lebih akurat atau jika sulit dilakukan
atau membutuhkan waktu yg lama, homogenitas dapat ditentukan secara
visual

Penafsiran Hasil:
Suspensi yang homogen akan memperlihatkan jumlah atau distribusi ukuran
partikel yang relatif hampir sama pada berbagai tempat pengambilan sampel.
Contoh data
Uji Organoleptik dan homogenitas
Uji tipe emulsi
Uji tipe sediaan emulsi selama masa penyimpanan pada suhu 25 derajat celcius Cdilakukan dengan
metode pewarnaan. Metode pewarnaan dipilih karena mudah dan memberikan hasil yang jelas secara
visual. Umumnya untuk tipe emulsi minyak dalam air, pewarna yang digunakan untuk pengujian adalah
methylene blue karena memiliki sifat hidrofilik sehingga mudah larut dalam air, hasil positif
menunjukkan warna akan larut pada emulsi.

Pada metode pewarnaan dengan methylene blue, terlihat warna biru menyebar ke seluruh bagian krim
yang dioleskan pada kaca arloji sehingga dapat disimpulkan bahwa tipe sediaan emulsi adalah minyak
dalam air.
pengukuran viskositas
dapat dilihat selama masa penyimpanan, hasil pengukuran menujukkan viskositas emulsi F1 lebih rendah
dibandingkan dengan F3. Diantara ketiga formula, F3 dengan konsentrasi minyak sebesar 15% bersifat paling kental.
Perbedaan kekentalan berhubungan dengan meningkatnya jumlah droplet yang terbentuk, semakin banyak jumlah
minyak yang ditambahkan maka semakin banyak jumlah droplet yang terbentuk
Penentuan ukuran globul
Penetapan PH
Sentrifugasi
Pengujian stabilitas fisik terhadap sediaan emulsi yang
sudah jadi dilakukan dengan meng- gunakan dua
metode, yakni metode sentrifugasi dan metode freeze
thaw. Pengamatan uji pemisah- an fasa menggunakan
metode sentrifugasi menun- jukkan bahwa semua
sediaan stabil setelah disen- trifugasi dengan
kecepatan 3000 rpm, 3750 rpm, dan 5000 rpm kecuali
sediaan 4 yang menunjukkan ketidakstabilan saat
disentrifugasi dengan kecepat- an 3750 rpm
bobot jenis
Volume terpindah
Prosedur
Evaluasi
Emulsi
Evaluasi Organoleptik
Meliputi pewarnaan, bau, rasa
dan dari sediaan emulsi pada
penyimpanan pada suhu rendah
5°C dan tinggi 35°C pada
penyimpanan masing-masing 12
jam.
Penetapan bobot jenis
a. Pilih ukuran volume yang tertera pada
piknometer (10 ml, 25 ml)
b. Timbang piknometer dalam keadaan kosong
c. Masukkan sampel kedalam piknometer,
kemudian timbang piknometer yang berisi cairan
d. Hitung bobot jenis sampel dengan rumus:
Penetapan pH
Pada evaluasi pH dilakukan dengan pH meter dan pH
universal

Jika dilakukan dengan pengujian dengan pH meter


dimana dilakukan dikalibrasi terlebih dahulu dengan
buffer. Setelah dikalibrasi batang pH meter dimasukan
kedalam sampel dan ditunggu sampai layar pH meter
menunjukan angka yang stabil. Pengujian dilakukan
pada waktu jam, 24 jam, 48 jam dan 96 jam. Pada uji
pH kertas universal, indikator dimasukan kedalam
sampel Warna pada kertas dibandingkan dengan
ketentuan pH yang tertera pada kotak pH pada sampel
diukur pada jangka waktu 24 jam, 48 jam dan 96 jam.
Penentuan volume terpindahkan
Untuk penetapan volume terpindahkan, pilih tidak
kurang dari 30 wadah, dan selanjutnya ikuti prosedur
berikut untuk bentuk sediaan tersebut. Kocok isi dari 10
wadah satu persatu.

Tuang isi perlahan-lahan dari tiap wadah ke dalam


gelas ukur kering terpisah dengan kapasitas gelas ukur
tidak lebih dari dua setengah kali volume yang diukur
dan telah dikalibrasi, secara hati-hati untuk
menghindarkan pembentukkan gelembung udara pada
waktu penuangan dan diamkan selama tidak lebih dari
30 menit.
Penentuan tipe emulsi
-Uji kelarutan pewarna, dilakukan dengan menggunakan zat
warna larut air seperti metilen biru yang diteteskan pada
permukaan emulsi. Jika zat warna terlarut dan berdifusi homogen
pada fase eksternal yang berupa air, maka tipe emulsi adalah M/A.
Jika zat warna tampak sebagai tetesan di fase internal, maka tipe
emulsi adalah A/M. Hal yang terjadi adalah sebaliknya jika
digunakan zat warna larut minyak (Sudan III).

-Uji pengenceran tetesan, dilakukan dengan cara mengencerkan


emulsi dengan air. Jika emulsi tercampur baik dengan air, maka
tipe emulsi adalah M/A. Sebaliknya jika air yang ditambahkan
membentuk globul pada emulsi maka tipe emulsi adalah A/M.
Penentuan tipe emulsi
- Daya konduktivitas listrik, dilakukan dengan cara
emulsi yang sudah dibuat dimasukkan dalam gelas
piala kemudian dihubungkan dengan rangkaian arus
listrik. Jika mampu menyala maka emulsi tipe M/A. Jika
sistem tidak menghantarkan listrik maka emulsi tipe
A/M.

- Uji Flouresensi, dilakukan dengan cara tetesan emulsi


dipaparkan pada sinar ultraviolet. Jika suatu tetesan
emulsi menghasilkan fluoresensi yang luas maka tipe
emulsi A/M didapatkan. Tetapi jika fluoresensi bintik-
bintik atau bercak-bercak maka tipe emulsi adalah M/A.
Penentuan ukuran globul
Dilakukan menggunakan alat Particle Size
Analyzer. Sebanyak 5 gram sediaan dilarutkan
dalam 5 mL akuades. Kemudian dimasukkan ke
dalam kuvet kaca yang akan diukur serapannya
yang digunakan untuk mengukur besar
diameter globul. Penentuan dilakukan pada
sediaan yang disimpan pada suhu kamar dan
pada masing-masing bets tiap akhir siklus
freeze-thaw.
Pengukuran viskositas dan sifat aliran
a. Letakkan viscometer Brookfield pada posisi yang benar
dengan mengatur letak gelembung udara tepat ditengah
lingkaran.
b. Dipasang spindel pada gantungan spindel
c. Diturunkan spindel sedemikian rupa sehingga batas
tercelup kedalam cairan sample yang akan diukur
viskositasnya.
d. Dipasang step kontak.
e. Dinyalakan rotor sambil menekan tombol.
f. Dibiarkan spindel berputar dan melihat jarum merah pada
skala
g. Dibaca angka yang ditunjukan oleh jarum tersebut untuk
mengukur viskositasnya
Volume sedimentasi
Pada evaluasi volume sedimentasi dilakukan dengan cara :
a. Sediaan dimasukkan ke dalam tabung sedimentasi yang
berskala.
b. Volume yang diisikan merupakan volume awal (V)
c. Setelah beberapa waktu/hari diamati volume akhir dengan
terjadinya sedimentasi.
d. Volume terakhir tersebut diukur (V).
e. Hitung volume sedimentasi (F)
Sentrifugasi
Sediaan emulsi sebanyak 5 gram
dimasukkan ke dalam tabung
sentrifugasi, kemudian dilakukan
sentrifugasi pada kecepatan 3500 rpm
Selama 3 menit. Hasil sentrifugasi
diamati dengan adanya pemisahan
atau tidak
Homogenitas
Pengambilan sampel dapat dilakukan secara
acak pada sediaan yang telah dikocok (bagian
atastengahbawah)Sampel diteteskan di gelas
objek dan diratakan dengan kaca/gelas objek
lain sehingga terbentuk lapisan tipis. Susunan
yang dibentuk diamati secara visualSuspensi
yang homogen akan memperlihatkan jumlah
atau distribusi ukuran partikel yang relatif
hampir sama pada berbagai tempat
pengambilan sampel
Daftar pustaka
Farmakope Indonesia ed VI

Kulshreshtha,A.K, Singh, O.N., Wall, G.M.,(2010), Pharmaceutical Suspentions, Springer New York.

Fatmawati Aisyah,Michrun Nisa,Radhia reski, 2015. Teknologi sediaan farmasi. Budi Utama : Yogyakarta

Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL, 1976, The Theory and Practice in Industrial Pharmacy, Lea & Febiger,
Philadelphia, 210

Patihul, 2019, FORMULAS/ DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN EMULSI MINYAK IKAN LEMURU (Sardinella
lemuru); As-Syifaa Jurnal Farmasi Desember 2019; 11 (02):137-146.

Ingenida, 2011, Formulation and Physical Stability Test of Virgin Coconut Oil Emulsion OralPreparation; jurnal
Mutiara Medika Vol. 11 No. 2: 88-100.
Thank
!
you !

Anda mungkin juga menyukai