Anda di halaman 1dari 43

ANALISIS PRAKTIK JUAL BELI MATA UANG ASING DALAM PERSPEKTIF

FIQIH MUAMALAH
(Studi kasus pada jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponorogo)

DWI MARIYADI
NIM/NIMKO: 2012.4.013.0204.1.00131

Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah


FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI
PONOROGO

Abstrak

Jual beli mata uang asing dalam masyarakat pada umumnya marak terjadi hal didukung
dengan kemajuan pasar dunia yang semakin hari semakin mengalami perubahan
dengan penyesuain terhadap harga diera liberalisasi. sehingga dalam praktiknya jual
beli mata uang asing ini perlu adanya analisis untuk memberikan pandangan secara
sharf terhadap hal tersebut, dengan berbagai metode dan diskusi yang panjang, Maka
peneliti mengungkapkan dalam beberapa rumusan masalah, sebagai berikut: 1).
Bagaimana Praktik jual beli mata uang pada jasa penukaran mata uang asing
Tambakbayan Ponorogo Perspektif sharf ? 2). Bagaimana penyelesaian terhadap resiko
jual beli mata uang asing pada jasapenukaran mata uang asing perspektif sharf ?
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian
yang dilakukan di lapangan guna mendapatkan data yang diperlukan. Kemudian dalam
penelitian ini menganalisa kembali praktik jual beli mata uang asing dalam perspektif
sharf (Studi kasus pada jasa penukaran mata uang asing di ponorogo.
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan kedalam tiga poin, yakni.
Pertama Praktik jual beli mata uang asing di jasa pertukaran mata uang asing
Tambakbayan Ponorogo, sudah sesuai dengan sharf. Namun dalam transaksinya
menggandung unsur riba karena adanya permaianan spekulasi dengan harga Dolar
Amerika yang mempengaruhi harga Dolar Hongkong dan Reyal Arab. Kedua
Penyelesaian terhadap kemungkinan adanya resiko jual beli mata uang asing yang
terjadi di jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponorogo, sesuai dengan
hukum sharf karena terpenuhinya syarat dan Rukun sharf yaitu, adanya penjual,
pembeli, mata uang yang diperjualbelikan, nilai tukar.
Jual beli mata uang asing dalam perspektif sharf dalam setiap traksaksi
seharusnya menggunakan nilai luhur keislaman sesuai dengan dasar hukum yaitu al
quran ,hadits, ijma dan qiyas, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dengan penuh
maslahat dan tidak menyimpang atau unsur riba Dalam setiap praktiknya di
masyarakat.
Kata kunci: Praktik,jual beli, mata uang asing, sharf

A. Latar belakang Masalah.

Maraknya jumlah jasa penukaran mata uang asing semakin hari semakin

meningkat , hal ini juga di dukung dengan peningkatan jumlah Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) yang mengadu nasib ke luar negeri sehingga mengakibatkan

peredaran uang asing dalam hal ini penukaran mata uang terjadi begitu pesat.

Berangkat dari hal tersebut Ponorogo merupakan salah satu Kabupaten dengan

jumlah tenaga kerja luar negeri terbanyak di Jawa Timur, sehingga dalam proses

penerimaan upah mereka harus melakukan penukaran mata uang asing tersebut dalam

kurs rupiah, sehingga dapat di gunakan dalam melakukan transaksi untuk memenuhi

kebutuhan sehari hari. dengan salah satu fenomena tersebut maka tidak heran lagi jika

di Kota Ponorogo bermunculan dan berdiri jasa penukaran mata uang asing. Dengan

metode yang diperoleh dari kesepakatan. Berangkat dari fenomena tersebut maka

dirasa perlu untuk melakukan analisa praktik jual beli mata uang asing perspektif fiqih

muamalah.

Dalam Islam jual beli mata uang asing biasa disebut ba’i al-sharf yaitu jual beli

mata uang dengan mata uang lainya,termasuk emas dengan emas, serta tidak

menggunakan spekulasi tetapi jika perdagangan tersebut dilakukan dengan tujuan

untuk spekulasi, dan merusak sistem perekonomian suatu negara.1 maka hal inilah

yang sangat bertentangan dengan tujuan syari’ah. Sehingga perlu adanya peninjauan

kembali terhadap transaksi yang di lakukan berdasarkan metode yang tepat terhadap

1
Ghufron A Mas'adi, 2002, Fiqh Muamalah Konstekstual, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
jasa penukaran mata uang asing di Ponorogo, sehingga jauh dari kemungkinan unsur

keluar dari hukum ekonomi Islam khususnya Sharf.

Dahulu, orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan akan terjaminnya

barang dan jasa dan memanfaatkan nikmat - nikmat yang Allah berikan bagi mereka.

Memandang terhadap beragamnya kebutuhan manusia itu, Allah SWT menundukkan

apa yang ada dilangit dan dibumi sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Ibrahim ayat

32 yang berbunyi :

Artinya :

“ Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan
dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan
menjadi rezeki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera
itu berlayar dilautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula)
bagimu sungai-sungai (QS. Ibrahim 14 : 32).2

Ketidak sanggupan seseorang dalam memenuhi segala kebutuhan barang dan jasa,

maka terjadilah kerjasama antar manusia dalam rangka pemenuhan kebutuhan -

kebutuhan itu. Manusia yang dahulu belum mengenal uang, dalam kegiatan

pemenuhan kebutuhan sehari - hari pada saat itu masih menggunakan sistem barter.

Barter adalah kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa perantaraan

uang.3 Mengingat sistem barter ternyata banyak menimbulkan kesulitan dan

kekurangan-kekurangan, diantaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang

2
AL-Qur’an Terjemah . QS. Ibrahim Juz. 14. Ayat 32. Departemen Agama Republik Indonesia.
3
Boediono, Kamus Praktis Modern Bahasa Indonesia, PT. Bintang Indonesia, Jakarta, 2006, Hlm. 47.
mempunyai barang yang diinginkan, orang yang mau menukarkan barang yang

dimilikinya, dan kesulitan untuk memperoleh barang yang dipertukarkan satu sama

lainnya dengan nilai penukaran yang seimbang atau sama nilainya. Seiring dengan

kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang begitu luas membuka jalan bagi

manusia untuk menggunakan uang.

Uang yang dikenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang

panjang. Uang dalam Ilmu Ekonomi Tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar

yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang

dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan

jasa. Menurut Ilmu Ekonomi Modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang

tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-

barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.

Uang merupakan alat tukar yang digunakan oleh setiap negara tidak kecuali

Indonesia yaitu Rupiah yang digunakan berdasarkan pada kesepakatan masyarakat

untuk mempergunakannya. Hal itu diatur oleh pemerintah dalam Undang - Undang

Nomor 23 Tahun 1999 yang telah diamandemen dengan Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999

tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, disebutkan bahwa sistem nilai

tukar adalah sistem yang digunakan untuk pembentukan harga mata uang rupiah

terhadap mata uang asing.4

Jenis dan satuan mata uang antara negara yang satu dengan negara lain adalah

berbeda dan beragam. Misalnya, Rupiah - Indonesia, Won-Korea Selatan, Dollar -

Amerika dan lain sebagainya. Pada umumnya, uang tersebut mempunyai daya beli di

lingkungan negaranya saja dan jika tidak diragukan keberadaan suatu mata uang di
4
Fazillah Utami, pertukaran mata uang dalam perspektif hukum islam (skripsi,UNMUH Magelang,2015)
suatu Negara, mata uang tersebut dapat digunakan di Negara lain. Tetapi jika masing-

masing mata uang tersebut di negara lain diragukan dan nilainya pun tidak sama

dengan mata uang yang digunakan oleh masyarakat disuatu negara maka akan timbul

masalah dan uang tersebut tidak dapat digunakan di negara lain.5

Seiring meningkatnya interaksi, komunikasi dan kerja sama antar negara baik

bilateral maupun multilateral dalam memenuhi kebutuhan hidupnya mendorong

Negara - negara untuk melakukan kegiatan Ekonomi, misal dalam perdagangan. Hal

ini didasari bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar dapat hidup sendiri

(mandiri) karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Kegiatan

Ekonomi telah menuntut untuk adanya alat bantu sebagai alat tukar yang mampu

menjadi jembatan dalam kegiatan tersebut dan juga sebagai pengukur nilai yang dapat

diterima oleh semua individu atau kelompok yang terlibat. Hal ini juga dialami oleh

masyarakat muslim dibelahan bumi manapun. Pada saat masyarakat muslim ingin

melakukan kegiatan Ekonomi dengan masyarakat di negara lain atau untuk

membiayai kegiatan lainnya misalnya seperti melakukan ibadah haji mengharuskan

untuk adanya mata uang yang bisa diterima oleh Negara lain tersebut. Untuk itu perlu

dicari solusi untuk mengatasi masalah perbedaan mata uang tersebut.6

Uang merupakan suatu kebutuhan, bahkan uang menjadi salah satu penentu

stabilitas dan kemajuan perekonomian suatu Negara. Ekonomi modern tidak akan

pernah mencapai tingkat pengembangannya tanpa adanya uang. Uang dalam roda

pembangunan Ekonomi diibaratkan sebagai roda dalam putaran industri. Ekonomi

modern dengan semua kompleksitasnya dan interdependensinya tidak dapat

dipisahkan dengan media alat tukar, yaitu uang.7


5
Ibid.
6
Triandaru, Ekonomi Makro, PT. Selemba Empat, Jakarta, 2000, Hlm. 32
7
Adiwarman A Karim, Ekonomi Makro Islami, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, Hlm. 81
Kajian Islam dapat menuntun manusia hidup bahagia di dunia dan akhirat. Selain

itu, uang masuk dalam lapangan hukum muamalah, termasuk pengaturan mengenai

pertukaran. Namun yang menjadi masalah ketika pertukaran uang itu diperbolehkan,

bagaimana hukumnya terhadap nilai tukar yang tidak seimbang?. Misalnya seseorang

menukarkan uang Rp. 100.000,00 dengan uang lima ribuan, ternyata ia tidak

mendapat nilai uang yang sama tetapi hanya mendapatkan Rp. 95.000,00. Bagaimana

pandangan hukum Islam terhadap selisih uang RP. 5000,00 tersebut ? Apakah hal itu

termasuk riba atau spekulasi dari pihak penyelenggara pertukaran uang itu ?. Jika

termasuk dalam riba maka hal tersebutharam hukumnya. Oleh karena itu, peran

Dewan Syari’ah Nasional dan Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam

pengawasan kegiatan pertukaran mata uang sangat diperlukan agar sesuai dengan

syariat hukum Islam, dengan harapan terjaminnya rasa keadilan bagi pihak - pihak

yang terkait. Saat ini banyak terdapat layanan atau bisnis pertukaran mata uang yang

banyak terjadi. Bagaimana pandangan hukum Islam mengenai bisnis pertukaran mata

(money changer) ?.

Bisnis pertukaran mata uang pada intinya adalah kegiatan jasa tukar-menukar

mata uang dengan mengambil keuntungan dari selisih harga tukar mata uang tersebut.

Dilihat dari kacamata hukum Islam, bisnis pertukaran mata uang asing ini belum ada

kepastian antara diperbolehkan atau tidak padahal kegiatan bisnis pertukaran mata

uang asing tersebut sudah sering dilakukan. Hal ini tentunya menjadi suatu

permasalahan yang perlu dikaji lebih mendalam oleh hukum Islam dalam halini

adalah sharf agar tidak menjadi problematika masyarakat didalam melakukan

kegiatan transaksi muamalah yaitu pertukaran mata uang asing.

Pada umumnya syariat Islam dalam bidang muamalah hanya memberi petunjuk -

petunjuk dan prinsip - prinsip yang sifatnya umum dan mendasar. Hal-hal yang rinci,
detail, dan teknis tidak diatur tetapi diserahkan kepada manusia melalui proses Ijtihad.

Ijtihad adalah pembaruan Islam dalam bidang Ilmu Pengetahuan. Demikian bidang

muamalah ini akan selalu berkembang sesuai dengan perubahan waktu dan tempat.

Maka diperlukan kajian lebih lanjut dari syariat Islam.8

Seiring dengan ajaran Islam yang universal yang merupakan petunjuk bagi semua

umat baik didunia maupun diakhirat, tanpa memandang suku bangsa dan status sosial

- nya. Islam merupakan rahmatan lil’alamin yaitu rahmat bagi seluruh alam semesta

dan seluruh umat manusia yang akan membawa kemaslahatan dan kesejahteraan bagi

semua. Hal ini hanya akan terwujud apabila hukum Islam atau syariat Islam dijadikan

standar dalam melakukan suatu perbuatan.

Salah satu dasar tersebut adalah kebolehan praktik Sharf didasarkan pada

sejumlah hadis Nabi antara lain pendapat Jumhur yang diriwayatkan oleh Imam Malik

dari Nafi', dari Abu Sa'id al-Khudri ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

َّ ِ‫ب ب‬
ِ ‫الذ َه‬
‫ب‬ َّ ‫اللهعلَ ِيه َو َسلّم‬
ُ ‫الذ َه‬ َ ‫لى‬ َ َ‫َعن ابِي َس ِعيدال ُخد ِري ق‬
ّ ‫ص‬
َ ‫ول اهلل‬
ُ ‫ال َر ُس‬
ِ ِ‫الملح ب‬ ِ ِ ّ‫ش ِعي ِر والت‬ ِ ِ َّ ‫َّة والب ُّر بِالب ِّر و‬
ِ ِ ِ َّ ‫الف‬ ِ ‫و‬
‫لح َمثَاًل‬
ِ ‫الم‬ ُ ‫مر بالتّم ِر َو‬ ُ َ ّ ‫الشع ُير بال‬ َ ُ ُ َ ‫ضةُ بالفض‬ َ
ِ ِ ِ ‫اد َف َقد اَربى االَ ِخ َد و‬ َ ‫ثل بِيَ ٍد يَ ًدا فَ َمن َز‬
ٍ ‫بِ ِم‬
ٌ‫المعطىفيه َس َواء‬ ُ َ َ َ ‫است َز‬
َ ‫اد َاو‬
Artinya : “Dari Abu Said al Khudzriy ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali dengan seimbang dan
janganlah kamu memberikan sebagainya atas yang lain. Janganlah kamu menjual
perak dengan perak kecuali dengan seimbang, dan janganlah kamu memberikan
sebagainya atas yang lain. Janganlah kamu menjual dari padanya sesuatu yang tidak
ada dengan sesuatu yang tunai (ada)". (H. Muttafaq Alaihi).9

8
Zaky al-Kaaf, Muamalah Islami, Pustaka Setia, Bandung, 2002, Hlm. 44

9
Ibnu Rusyd, 1990, Bidayatul Mujtahid, Terj. Abdurahman, Haris Abdullah” Bidayatul    Mujtahid”,
Semarang: Asy-Syifa,hlm 145
Hadits diatas menunjukkan bahwa menjual emas dengan emas atau perak dengan

perak itu tidak boleh kecuali sama dengan sama, tidak ada salah satunya melebihi

yang lain.

Dalam hadits Rasulullah SAW, yaitu:

ِ ِ ِ َّ ِ‫الش ِعير ب‬ ِ ِ ِ ِ َّ ‫ب وال ِْف‬ َّ ِ‫ب ب‬ َّ


ُ ‫الشعي ِر َوالت َّْم ُر بالت َّْم ِر َوالْمل‬
‫ْح‬ ُ َّ ‫ضةُ بالْفضَّة َوال ُْب ُّر بال ُْب ِّر َو‬ َ ِ ‫الذ َه‬ ُ ‫الذ َه‬
‫ف ِشْئتُ ْم‬َ ‫اف فَبِيعُوا َك ْي‬ ُ َ‫اَألصن‬ ِ ِ ْ ‫ْح ِمثْالً بِ ِمثْ ٍل سواء بِسو ٍاء ي ًدا بِي ٍد فَِإ ذَا ا ْختلَ َف‬ِ ‫بِال ِْمل‬
ْ ‫ت َهذه‬ َ َ َ ََ ً ََ
‫ِإذَا َكا َن يَ ًدا بِيَ ٍد‬
Artinya : Dari Ubadah bin Shamith ia berkata bahwasanya Rasulullah SAW telah
bersabda: “Jika emas dijual dengan emas, perak dijual dengan perak, gandum
dijual dengan gandum, sya’ir (salah satu jenis gandum) dijual dengan sya’ir, kurma
dijual dengan kurma, dan garam dijual dengan garam, maka jumlah (takaran atau
timbangan) harus sama dan dibayar kontan (tunai). Jika jenis barang tadi berbeda,
maka silakan engkau membarterkannya sesukamu, namun harus dilakukan secara
kontan (tunai).” (HR. Muslim no. 1587)10

Tidak sedikit kaum muslimin yang mengabaikan dalam menerapkan praktik

muamalah dan mereka bahkan melalaikan hal ini, sehingga tidak memperdulikan

akan unsur halal dan haram di dalamnya serta tidak boleh menangguhkan salah satu

barang, bahkan pertukaran harus dilaksanakan secepat mungkin.11

Dari berbagai hal yang sudah terjadi dirasa perlu untuk melakukan tinjuan

kembali terhadap praktik jual beli mata uang asing pada jasa penukaran mata uang

asing Tambakbayan di Ponorogo secara mendalam dengan perspektif sharf untuk

menemukan bentuk keseimbangan bermuamalat sesuai dengan hukum Ekonomi

Islam, sehingga skripsi yang berjudul “Analisis praktik jual beli mata uang asing
10
Ibnu Hajr Al-Asqolani, 1989, Bulugh al-Maram, Terj. Muh Rifai, A. Qusyairi Misbah
11
Sayid Sabiq, al Fiqh al-Sunah XII, Terj. Kamaludin A. Marzuki, "Fiqh Sunnah", Bandung: Al
Ma'arif, 1988, hlm. 123-124.
perspektif sharf dengan studi kasus pada jasa penukaran mata uang asing

Tambakbayan Ponorogo” menjadi sangat menarik dan masyarakat pada akhirnya

sadar betul dengan kegiatan jual beli mata uang asing secara praktik dan hukumnya,

melihat semakin banyaknya Lembaga berlebel Syariah namun penukaran mata uang

asing masih menggunakan lebel konvensional (umum).

A. Pengertian jual beli mata uang (Sharf)

Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan bahwa jual beli pada umumnya

mempunyai arti bagi kelangsungan hidup manusia. Dengan mengambil pengertian

bahwa jual beli itu suatu proses tukar menukar kebutuhan. Namun untuk memahami

secara lebih jelas, kita harus memberi batasan sehingga jelas bagi kita apa itu jual beli.

Baik secara bahasa (etimologi) maupun secara istilah (terminologi). Adapun

pengertian jual beli berasal dari lafaz Bai’ menurut lughat artinya memberikan sesuatu

dengan imbalan sesuatu yang lain. Bai’ menurut syara’ artinya membalas suatu harta

18
benda seimbang dengan harta benda yang lain, yang keduanya boleh ditasharufkan

(dikendalikan), dengan ijab dan kabul menurut cara yang di halalkan oleh syara’.12

Adapun jual beli mata uang (Sharf) secara bahasa berarti al-Ziyadah

(tambahan) dan al'adl (seimbang).13 Sharf kadang-kadang dipahami berasal dari kata

sharafa yang berarti membayar dengan penambahan.14 Dalam kamus istilah fiqh

disebutkan bahwa Ba'i Sharf adalah menjual mata uang dengan mata uang (emas dengan

emas).15 Adapun menurut istilah adalah sebagai berikut:

a. Menurut istilah fiqh, sharf adalah jual beli antara barang sejenis atau antara barang

tidak sejenis secara tunai. Seperti memperjual belikan emas dengan emas atau emas

dengan perak baik berupa perhiasan maupun mata uang. Praktek jual beli antar

valuta asing (valas), atau penukaran antara mata uang sejenis.16

b. Menurut Heri Sudarsono, Sharf adalah perjanjian jual beli suatu valuta dengan

valuta lainnya. Transaksi jual beli mata uang asing (valuta asing) dapat dilakukan

baik dengan sesama mata uang yang sejenis, misalnya rupiah dengan rupiah

maupun yang tidak sejenis, misalnya rupiah dengan Dolar atau sebaliknya.17

c. Menurut Pengembangan Institut Bankir Indonesia, Sharf adalah jasa yang diberikan

oleh bank kepada nasabahnya untuk melakukan transaksi valuta asing menurut

prinsip-prinsip sharf yang dibenarkan secara syari'ah.18

12
Imam taqiyuddin abubakar , Kifayatul Akhyar,SURABAYA: CV.Bina Iman, 2007. hlm.549

13
Ghufron A Mas'adi, Fiqh Muamalah Konstekstual, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, hlm.
149

14
Murtadho Muthahari, Ar-Riba Wa At-Ta'min, Terj. Irwan Kurniawan "Asuransi dan Riba",
Bandung: Pustaka Hidayah, 1995, hlm. 219.

15
M. Abdul Mujieb, et.al, Kamus Istilah Fiqh, Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 1995, hlm.34.
d. Adapun menurut ulama fiqh sharf adalah sebagai memperjual belikan uang dengan

uang yang sejenis maupun tidak sejenis.19

B. Dasar Hukum jual beli mata uang (Sharf)

Dasar Hukum Sharf terdapat dalam firman Allah surat At Taubah ayat 34 yang

berbunyi :

Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-
orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang
dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.Dan
orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan
Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih.”(QS: At-Taubah Ayat: 34)20

16
Ghufron A. Mas'adi loc.cit

17
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Cet Ke 3, Yogyakarta

18
Tim Pengembangan Perbankan Syari'ah Institut Bankir Indonesia, Bank Syari'ah: Konsep, Produk
dan Implementasi Operasional, Jakarta: Djambatan, 2001, hlm. 237.
19
Gemala Dewi, et.al, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005, hlm. 98
20
AL-Qur’an Terjemah . QS. Ibrahim Juz. 14. Ayat 32. Departemen Agama Republik Indonesia.
Dari ayat di atas memberikan pelajaran tentang disyari’atkannya jual beli pada

hamba-Nya dan merupakan jalan baik dalam bermu’amalah. Islam melarang jual beli

yang mengandung unsur riba serta merugikan orang lain.21

Fuqaha mengatakan bahwa kebolehan praktik Sharf didasarkan pada sejumlah

hadis Nabi antara lain Secara umum, pedoman jual-beli emas tersirat dalam sebuah

hadits, Diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri Rasulallah SAW bersabda :

‫لح َمثَالً ِب َمثَ ٍل بِيَ ٍد يَ ًدا‬ ّ ِ‫ضةُ بِالف‬


ِ ‫ض ِة َوالبُ ُّر بِالبُ ِّر َوال ِم ْل ُح بِال ِم‬ َّ ِ‫ب َوالف‬ َّ ِ‫ب ب‬
ِ ‫الذ َه‬ ُ ‫ال َذ َه‬

‫س َوا ٌء االَ ِخ ُد‬ ِ ‫فَ َمن َزا َد َواست ََزا َد فَقَد اَربَىال ُم‬
َ ‫عطى‬
Artinya :

“Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, garam dengan

garam sama-sama dari tangan ke tangan, siapa yang menambahkan atau minta

ditambahkan sungguh ia telah berbuat riba, pengambil dan pemberi sama.”(HR. Ahmad dan

Bukhari).

Hadist ini menunjukan jual emas dan emas jual perak dan perak dengan syarat sama

timbanganya, kontan dan serah terimanya di majlis akad. Apabila ketiga syarat ini diharuskan

untuk jual beli emas dengan emas dan perak dengan perak, maka ketiganya diharuskan jual

beli bahan makanan yang sejenis jadi di dalam jual beli gandum dengan gandum atau

semisalnya, dapat di syaratkan harus sama timbanganya. Misalnya gandum satu mud dengan

gandum satu mud. Dan hendaklah hulul atau kontan. Jadi tidak boleh di angsur atau di tunda

pembayaranya dan harus serah terima di majlis akad. 22

C. Rukun dan Syarat jual beli mata uang (sharf)

21
Ibid hal 150
22
Ibid hal . 155
Rukun akad jual beli mata uang (sharf) dalam fikih Islam sama dengan rukun jual

beli, karena sharf adalah bagian dari jual beli. Dalam Mazhab Hanafi rukun sharf ada

satu yaitu shigah (ijab dan qabul), sedangkan dalam Mazhab jumhur rukun sharf ada

tiga, yaitu shigah (ijab dan qabul), ‘aqidani (penjual dan pembeli yang melakukan

akad), ma’qud ‘alaih/mahallu al-‘aqd (objek akad).

Adapun syarat - syarat jual beli mata uang (sharf) secara umum sebagai

berikut:

a. Masing - masing pihak saling menyerah terimakan barang sebelum keduanya

berpisah. Syarat ini untuk menghindarkan terjadinya riba nasi'ah. Jika keduanya atau

salah satunya tidak menyerahkan barang sampai keduanya berpisah maka akad sharf

menjadi batal.

b. Jika akad sharf dilakukan atas barang sejenis maka harus setimbang, uangnya berbeda

kualitas atau model cetakannya.

c. Khiyar syarat tidak berlaku dalam akad sharf, karena akad ini sesungguhnya merupakan

jual beli dua benda secara tunai. Sedang khiyar syarat mengindikasikan jual beli secara

tidak tunai.23

Menurut Sayyid Sabiq dalam kitab fiqih Sunnah, bahwa apabila berlangsung jual beli

emas dengan emas atau gandum dengan gandum, ada dua syarat yang harus dipenuhi agar

jual beli hukumnya sah, yaitu:

a). Persamaan dalam kuantitas tanpa memperhatikan baik dan jelek,

b). Tidak boleh menangguhkan salah satu barang, bahkan pertukaran harus

dilaksanakan secepat mungkin.24

23
Ibid.Hal. 159
24
Ibid, hal 160
Adapun menurut para ulama, syarat yang harus dipenuhi dalam jual beli mata uang

adalah sebagai berikut:

(1). Pertukaran tersebut harus dilaksanakan secara tunai (spot) artinya masing-masing pihak

harus menerima atau menyerahkan masing-masing mata uang pada saat yang

bersamaan.

(2). Motif pertukaran adalah dalam rangka mendukung transaksi komersial, yaitu transaksi

perdagangan barang dan jasa antar bangsa.

(3). Harus dihindari jual beli bersyarat, misalnya A setuju membeli barang dari B haru ini

dengan syarat B harus membelinya kembali pada tanggal tertentu dimasa yang akan

datang.

(4). Transaksi berjangka harus dilakukan dengan pihak - pihak yang diyakini.

(5). Tidak dibenarkan menjual barang yang belum dikuasai atau jual beli tanpa hak

kepemilikan (bai al-alfudhuli).25

D. Jenis-jenis jual beli mata Uang (Sharf)

Secara garis besar yang dapat di ketahuai, praktek sharf mempunyai beberapa

jenis diantaranya :

1).  Pertukaran barang sejenis

Pertukaran barang sejenis merupakan pertukaran yang diperbolehkan

berdasarkan kesepakatan seluruh fuqaha. Hanya saja para fuqaha memberikan beberapa

syarat dalam pertukaran semacam ini, diantaranya :

a). Serah-terima barang saat transaksi berlangsung.

b). Kesepadanan.

25
Ibid.Hal 160
Kesepadanan yang dimaksud di sini adalah kesepadanan dalam hal kadar dan

timbangan.

Dalam segi bentuk pun mayoritas ulama tidak mempermasalahkan dalam pertukaran

barang sejenis. Keduanya dicetak, ditempa, atau dibentuk dengan cara lain, tidak menjadi

masalah selama kadar kedua-duanya sama.

c). Pengetahuan setiap pihak tentang barang yang ditukar, dari segi kuantitas maupun

kualitas.

2). Pertukaran barang berbeda.

Seluruh ulama sepakat memperbolehkan pertukaran barang berbeda jenis dengan

kadar dan timbangan berbeda. Fuqaha juga tidak mensyaratkan pengetahuan pihak

penukar terhadap takaran dan timbangan barang yang ditukar. Dalam pertukaran

semacam ini, hanya ada satu syarat yang wajib dipenuhi, yaitu adanya serah terima tunai

di tempat transaksi.

3). Pertukaran barang berbeda dengan tambahan di salah satunya atau kedua- duanya.

Jenis pertukaran seperti ini mempunyai dua macam :

a). Apabila dua barang berbeda dan pada salah satunya atau keduanya tambahan

barang lain, seperti emas yang ditukar dengan perak dan kain, maka akad seperti ini

dianggap sah selama serah-terima terjadi di tempat transaksi.

b). Apabila dua barang tersebut sejenis dan pada salah satunya atau keduanya ada

tambahan barang lain, seperti tukar-menukar dua dirham dengan satu dirham dan kain, maka

disini ulama berbeda pendapat, secara ringkasnya sebagai berikut :

 Syafi’iyah dan Hanabilah melarang tukar menukar seperti ini.

Hanafiyah memperbolehkan tukar-menukar seperti ini dengan syarat adanya

kesetaraan nilai antara barang pertama dengan barang kedua dan tambahannya.
4). Jual-beli sejumlah dinar dirham dengan sejumlah dinar dirham lainnya.

Mayoritas ulama (Malikiyah, Syafi’iyah, Hanabilah, Zafr dari Hanafiyah) mengatakan

transaksi seperti ini adalah tidak sah. Hal ini dikarenakan tidak diketahuinya

kesepadanan dua barang yang ditukarkan.

5). Tukar-menukar yang masih dalam tanggungan.

Tukar-menukar seperti ini memiliki beberapa ilustrasi, diantaranya:

a). Tukar-menukar dari hasil hutang, gambarannya :

A membeli 10 dirham dari B sebesar 1 dinar, lalu A meminjam C 1 dinar

untuk membayar B, dan B meminjam 10 dirham kepada D untuk diberikan ke A.

Secara ringkas pendapat ulama mengenai akad ini :

Hanafiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah mengatakan akad ini sah, karena serah terima

masih terjadi di tempat transaksi.

Menurut Malikiyah, akad hutang menyebabkan akad pertama rusak atau tidak sah.

Hal ini, dikarenakan hutang bisa mengulur waktu yang bisa menggagalkan serah terima.

b). Tukar-menukar dua hutang, gambarannya :

A memiliki hutang kepada B 1 dinar, B mempunyai hutang kepada C 10 dirham.

Lalu A meminta B membayar A dengan 10 dirham yang ada pada C.

Secara ringkas pendapat ulama tentang akad ini :

Syafi’iyah dan Hanabilah mengatakan akad ini tidak sah, karena termasuk

dalam akad jual beli hutang dan hadis sudah menerangkan tentang keharaman

transaksi seperti ini Hanafiyah mengatakan akad ini sah. selanjutnya:

A memiliki hutang kepada B 10 dirham, lalu B meminta A membayar dengan 1

dinar.
Akad seperti ini menurut Hanafiyah, Hanabilah dan Syafi’iyah sah selama

serah terima di tempat transaksi.

E. Fatwa Mui Tentang jual beli mata uang 26(Sharf)

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 28 /DSN-MUI/III/2002 Tentang

Jual Beli Mata Uang (Sharf) yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Muharram

1423 H / 28 Maret 2002, Dewan Syariah Nasional Indonesia,

Menimbang :

1. Bahwa dalam sejumlah kegiatan untuk memenuhi berbagai keperluan,

seringkali diperlukan transaksi jual-beli mata uang (a-sharf), baik antar mata

uang sejenis maupun antar mata uang berlainan jenis.

2.      Bahwa dalam ‘urf tijari (tradisi perdagangan) transaksi jual beli mata

uang dikenal beberapa bentuk transaksi yang status hukumnya dalam pandang

ajaran Islam berbeda antara satu bentuk dengan bentuk lain.

3.      Bahwa agar kegiatan transaksi tersebut dilakukan sesuai dengan ajaran

Islam, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang al-sharf untuk

dijadikan pedoman.

Mengingat :

‫الرب‬
ِّ ‫الب ْي َع َو َح َّر َم‬ ُ ‫وَأحاَّل‬
َ ‫لله‬ َ

Firman Allah, QS. Al-Baqarah:275: “…Dan Allah telah menghalalkan jual

beli dan mengharamkan riba.”27

26
Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 28 /DSN-MUI/III/2002 Tentang Jual Beli Mata Uang (Sharf)
yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Muharram 1423 H / 28 Maret 2002, Dewan Syariah Nasional
Indonesia.
27
AL-Qur’an Terjemah . QS. Ibrahim Juz.2. Ayat 275. Departemen Agama Republik Indonesia.
Hadis nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dari Abu Sa’id al-Khudri :

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan atas

dasar kerelaan (antara kedua belah pihak)’ (HR. al-baihaqi dan Ibnu Majah, dan

dinilai shahih oleh Ibnu Hibban)”.

ِ ِ ِ َّ ِ‫الش ِعير ب‬ ِ ِ ِ ِ َّ ‫ب وال ِْف‬ َّ ِ‫ب ب‬ َّ


ُ ‫الشعي ِر َوالت َّْم ُر بالت َّْم ِر َوالْمل‬
‫ْح‬ ُ َّ ‫ضةُ بالْفضَّة َوال ُْب ُّر بال ُْب ِّر َو‬ َ ِ ‫الذ َه‬ ُ ‫الذ َه‬

‫ف ِشْئتُ ْم‬
َ ‫اف فَبِيعُوا َك ْي‬
ُ َ‫اَألصن‬ ِ ِ ْ ‫ْح ِمثْالً بِ ِمثْ ٍل سواء بِسو ٍاء ي ًدا بِي ٍد فَِإ ذَا ا ْختلَ َف‬
ِ ‫بِال ِْمل‬
ْ ‫ت َهذه‬ َ َ َ ََ ً ََ

‫ِإذَا َكا َن يَ ًدا بِيَ ٍد‬

Hadis Nabi Riwayat Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibn Majah,

dengan teks Muslim dari ‘Ubadah bin Shamit, Nabi s.a.w bersabda: “(Jual lah) emas

dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir,

kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (denga syarat harus) sama dan

sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika

dilakukan secara tunai.”28

Hadis Nabi riwayat Muslim dari Abu Sa’id al-Khudri, Nabi s.a.w bersabda:

“Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama (nilainya) dan janganlah

menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; janganlah menjual perak dengan

perak kecuali sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian

yang lain; dan janganlah menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai dengan

yang tunai’’.

28
Hadis Nabi Riwayat Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibn Majah, dengan teks Muslim dari ‘Ubadah
bin Shamit
Hadis Nabi riwayat Muslim dari Bara’ bin ‘Azib dan Zaid bin Arqam : Rasulullah

saw melarang menjual perak dengan emas secara piutang (tidak tunai).

Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari Amr bin Auf: “Perjanjian dapat dilakukan

di antara kaum muslimin, kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka

kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.”

Ulama sepakat (ijma’) bahwa akad al-sharf disyariatkan dengan syarat-syarat

tertentu.

Memperhatikan :

1. Surat dari pimpinan Unit Usaha Syariah Bank BNI no. UUS/2/878.

2. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari’ah Nasional pada Hari Kamis,

tanggal 14 Muharram 1423H/ 28 Maret 2002.

Memutuskan:

Dewan Syari’ah Nasional Menetapkan : FATWA TENTANG JUAL BELI

MATA UANG (AL-SHARF).

Pertama : Ketentuan Umum

1. Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Tidak untuk spekulasi (untung-untungan).

b. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan).

c. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus

sama dan secara tunai (at-taqabudh).Apabila berlainan jenis maka harus


dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dan

secara tunai.

Kedua : Jenis-jenis transaksi Valuta Asing

1. Transaksi SPOT, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing untuk

penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat

dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai,

sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa

dihindari dan merupakan transaksi internasional.

2. Transaksi FORWARD, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang

nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan

datang, antara 2×24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena

harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa’adah) dan

penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan

tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam

bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).

3. Transaksi SWAP yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan

harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang

sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir

(spekulasi).

4. Transaksi OPTION yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli

atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing

pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena

mengandung unusru maisir (spekulasi).


Ketiga : Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika

dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan

sebagaimana mestinya.29

F. Profil jasa penuaran mata uang asing tambakbayan ponorogo

Jasa penukaran mata uang asing yang berada di jln.Trunojoyo No. 12

Tambakbayan, Ponorogo, letaknya sangat strategis berada di pusat perkotaan dan

dekat dengan arah lalu lintas .dari arah barat merupakan jalur kota Wonogiri dan Jawa

Tengah, dari arah selatan merupakan jalur kota Pacitan, serta arah ke utara menuju

kota Madiun. Dengan pengaruh lalu lintas yang ada tersebut menjadi kan tempat

penukaran mata uang asing ini banyak di kenal oleh masyarakat serta mudah di akses

melalui kendaraan umum maupun kendaraan pribadi .

Serta kondisi lokasi yang berdampingan dengan sebelah kiri rambu-rambu lalu

lintas arah pasar legi kota ponorogo, menjadikan tempat ini dapat di lihat saat

kendaraan bermotor berhenti di lampu merah .selain itu daerah lokasi merupakan

central dari tempat perdagangan lainya , dari jual beli buah sampai apotek yang

terletak tepat di depan jasa penukaran mata uang asing tersebut.30

G. Sejarah Berdirinya jasa penuaran mata uang asing Tambak bayan Ponorogo.

Jasa penukaran mata uang


33 asing yang berada di jln.Trunojoyo No 12

Tambakbayan ponorogo, berdiri sejak 1 september 2002 sampai sekarang. Lamanya

jasa penukaran mata uang asing ini membuat tempat ini menjadi pusat yang sering di

29
Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 28 /DSN-MUI/III/2002 Tentang Jual Beli Mata Uang (Sharf) yang
ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Muharram 1423 H / 28 Maret 2002, Dewan Syariah Nasional Indonesia.
30
Transkrip Observasi kode 01, 27 April 2016 (08.00 – 08.45)
kunjungi oleh pelanggan untuk melakukan pertukaran dan traksaksi jual beli mata

uang asing.

Jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan adalah salah satu Jasa

penukaran mata uang asing tertua, di tahun 2002 Ponorogo hanya ada tiga jasa

penukaran mata uang asing, hingga Ponorogo mengalami perubahan yang sangat

pesat di tahun 2016 Ponorogo memiliki banyak jasa penukaran mata uang asing

hingga 50 tempat.31

H. Jenis mata uang yang dapat di tukaran pada jasa penukaran matauang asing

Tambakbayan Ponorogo.

Jenis mata uang asing yang dapat di gunakan untuk transaksi jual beli mata

uang asing pada jasa penukaran mata uang asing Tmabakbayan Ponorogo adalah

sebagaimana tertera pada umumnya yaitu mencangkup semua Negara-negara yang

sering dikunjungi dan dijadikan tempat mengadu nasib tenaga kerja wanita dan tenaga

kerja Indonesia yang terdapat di luar negri.

Peredaran mata uang asing di ponorogo pun sudah mencangkup sesuai dengan

negara yang didatangi, bahkan mereka para tenaga kerja Indonesia selalu

mengirimkan uang dalam bentuk mata uang asing dimana ia bekerja, dan kemudian

ditukarakan dalam nilai rupiah. Hal tersebut merupakan fenomena yang wajar marak

terjadi di ponorogo belakangan ini.

Sebagai mana data yang ada , Negara dengan mata uang yang dapat

digunakan jual beli adalah sebagai berikut:

1. Amerika

2. Singapura

3. Malaysia

31
Transkip Wawancara 02. 30 Juni 2016 (10.30-11.00)
4. Taiwan

5. Arab Saudi

6. Brunei darusalam

7. Filipina

8. Dll

Dari jumlah Negera yang masuk dalam data penukaran secara tidak langsung

Ponorogo adalah daerah yang memiliki jumlah uang asing terbesar, contohnya di

Ponorogo berpengaruh sekali terhadap kestabilan perekonomian khususnya dalam jual

beli uang dalam permainan Valas , yang sekarang menjadi bisnis menjanjikan bagi

pemiliknya.

Jual beli mata uang asing yang bertransaksi antara Negara hanya di ketahui

oleh orang orang yang benar mampu dalam hal materi (jumlah kekayaan yang

berlebih ) serta dirahasiakan oleh pihak tertentu yang mengungkapkan sebagai rahasia

perusahaannya tersebut.

I. Struktur Pengurus dan Tugasnya

Dalam pengurus dari jasa penukaran mata uang asing tidak terdapat pengurus

yang membidangi bagian-bagian tertentu, namun sebagian besar dimiliki oleh

seorang pembisnis yang sudah lama bergelut di bidang transaksi jual beli mata uang

asing.

Adapun struktur yang di laksanakan dalam tepat yang di teliti ini tugas dari

kegiatan transaksi tersebut di lakukan oleh satu orang dan di bantu oleh rekan bisnis

yang saling bekerja sama.dan tidak membeda bedakan tugas yang di kerjakan. Serta

hanya mejalankan sesuai dengan ketentuan pada saat membuka jasa penukaran mata

uang asing tersebut.32


32
Tanskip dokumen kode 1
J. Penyajian Data khusus

1. Praktik Jual beli mata uang asing di jasa penukaran mata uang asing

Tambakbayan ponorogo.

Dalam praktinya jual beli mata uang asing yang terdapat di jasa penukaran

mata uang asing tambakbayan Ponorogo, merupakan jasa penukaran mata uang

asing yang sama pada umumnya dengan menggunakan hukum pasar di Negara

Indonesia dengan perhitungan bisnis yang menjanjikan jika meraih keuntungan,

dari hasil wawancara dengan pemilik tempat tersebut mengahasilkan berbagai

kesimpulan dalam praktik jual beli mata uang asing.33

a. Bentuk praktik yang selalu di gunakan pada jasa penukaran mata uang asing

Tambakbayan Ponorogo.

Kegiatan transaksi jual beli mata uang asing selalu menggunakan aspek

kepercayaan dalam setiap praktik nya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

dalam hal pertukaran mata uang asing, sehingga uang yang ditukarkan dapat di

gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari dengan uang rupiah, karena

selain mata uang rupiah tidak dapat di gunakan dalam kegiatan jual beli secara

umumnya.

Jual beli mata uang asing adalah salah satu bisnis yang terkadang menjanjikan

dengan melihat kurs di setiap perbadingan dalam satu waktu, dengan

memperhatikan setiap transaksi dan praktiknya. Selain itu dalam pemaparan

praktinya terdapat sebuah ilustrasi yang dapat di ambil kesimpulan, adalah sebagai

berikut,:

33
Transkip wawancara Kode 8. 30 juni 2016 (10.30-11.00)
Nyonya A akan melaksanakan ibadah haji. Sekitar 4 hari lagi dijadwalkan
akan berangkat dari Surabaya. Nyonya A tahu bahwa mata uang rupiah tidak akan
berlaku untuk melakukan transaksi di Arab Saudi. Maka, beliau harus memiliki
uang dengan mata uang yang berlaku di Arab Saudi, yaitu mata uang riyal.
Nyonya A memutuskan untuk mendatangi jasa penukaran mata uang asing yang
terletak tak jauh dari kediamannya dan menukarkan sejumlah uang rupiah dengan
mata uang riyal. Di sana, beliau akan menemukan papan yang memperlihatkan
kurs jual dan kurs beli untuk berbagai mata uang yang paling sering ditukarkan di
seluruh dunia.

Kurs jual untuk mata uang riyal yang tertera pada papan tersebut adalah
sebesar 3.810 dan kurs beli yang tertera untuk mata uang riyal adalah 3.690.
Informasi yang dapat diperoleh adalah untuk mendapatkan 1 riyal, Nyonya A
harus membayar Rp3.810,00. Bila Nyonya A memutuskan untuk mendapatkan
1000 riyal, maka Nyonya A harus membayar kepada pedagang valuta asing
sebesar Rp3.810.000,00. Sekarang, apabila skenario dibalik menjadi Nyonya A
akan menukarkan mata uang riyal menjadi rupiah, maka uang 1 riyal yang dimiliki
Nyonya A akan dihargai sebesar Rp3.690,00. Bila Nyonya A ingin menukarkan
1000 riyal, maka Nyonya A akan mendapatkan ganti dengan nominal
Rp3.690.000,00,-34

Melalui ilustrasi di atas, dapat secara jelas dilihat bahwa selisih kurs jual dan

kurs beli merupakan keuntungan yang akan didapat pedagang valuta asing. Ketika

orang menukarkan mata uang asing pada mereka, mereka akan sedikit menaikkan

harga. Sebaliknya ketika orang ingin menjual uang asing pada mereka, harga yang

dipatok menjadi lebih rendah.

b. Prinsip dasar yang di gunakan dalam praktik jual beli mata uang asing

Tambakbayan Ponorogo

Prinsipnya yang di terapkan pada jasa penukaran mata uang asing Tambak

bayan Ponorogo hampir sama dengan jual-beli barang elektronik. Ketika Anda

membeli dari sebuah toko, harganya akan lebih tinggi dari pada ketika anda

memutuskan untuk menjual kembali barang elektronik tersebut, bahkan untuk toko

yang sama. Hal tersebut yang di jadikan dasar praktik jual beli mata uang asing di

34
Ibid
jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponorogo sehingga ketentuan yang

di pergunakan jelas dan dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya.

c. Syarat dan bentuk transaksi yang ditentukan dari jasa penukaran mata uang asing

Tambakbayan Ponorogo

Syarat yang di keluarkan dari pihak jasa penukaran mata uang asing

Tambakbayan Ponorogo, dalam jual beli mata uang asing selalu melihat dalam

perkembangan kurs yang ada. Dengan pelaksanaanya, antara pembeli dan penjual

membeli nominal uang dan mata uang yang berbeda. Nilai tukar antara mata uang

satu dengan mata uang lainnya biasanya tidak setara. Hal yang menyebabkan

ketidak setaraan nilai mata uang ini adalah mekanisme pasar perdagangan

internasional.

Semakin sering suatu mata uang digunakan sebagai mata uang transaksi di

seluruh dunia, semakin kuat nilai mata uang tersebut terhadap mata uang lain.

Begitu pula sebaliknya, semakin jarang suatu mata uang digunakan untuk transaksi

oleh masyarakat dunia, maka nilainya akan semakin merosot hingga jatuh terhadap

mata uang lain. Hal tersebut setara dengan ungkapan pihak pemilik jasa penukaran

mata uang asing tersebut, Dwi purwati pemilik jasa penukaran mata uang asing

mengatakan bahwa:

“Dalam praktik sehari-harinya, di jasa penukaran mata uang asing yang


kami kelola tidak mempersulit uang yang di tukarkan dan kami selalu mengikuti
harga kurs di pasaran dengan informasi yang kami dapatkan melalui pihak bank
dan pihak yang kami percayai yang mampu menalangi dana, serta selalu melihat
perkembangan di media internet”.35

Jadi dari pemaparan wawancara diatas menjadi salah satu bentuk konsep

transaksi yang di lakukan di jasa penukaran mata uang asing Ponorogo, tetapi ada

beberapa konsep transaksi yang lain:

35
Transkip wawancara Kode 4. 17 juli 2016.(10.00-11.00)
“Terkadang mas saat kami membeli uang atau mendapatkan uang asing

kami membayarnya 2 hari setelah transaksi karena kami kehabisan uang rupiah ,

atau terkadang menukarnya pas hari sabtu kemudian kami bayar di hari seninnya,

itupun karena setiap minggu kami selalu libur mas, dan kami hanya berani

melakukan transaksi seperti itu dengan orang yang kami kenal mas atau menjadi

langganan kami”36

d. Masalah yang terjadi pada jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan

Ponorogo.

Berhubungan dengan hal di atas yang berkaitan dengan masalah yang di

hadapi oleh jasa penukaran mata uang asing tambakbayan Ponorogo adalah selama

20 tahun lebih beli mendirikan jasa penukaran mata uang asing, ia tidak pernah

mendapatkan informasi atau perhatian secara khusus baik dari pihak yang

berwenang. Kementrian Agama maupun Pemerintah Daerah Ponorogo,. Seperti

yang di ungkapkan kembali oleh Dwi purwati pemilik jasa penukaran mata uang

asing Tambakbayan Ponorogo:

“kami merasa selama ini kami tidak pernah mendapatkan perhatian khusus
dan informasi yang berkaitan dengan jual beli mata uang asing , sehingga
transaksi yang kami gunakan menggunakan hukum pasar yang ada dan tidak
memperhatikan bahkan tidak tahu menahu jika da ketentuan tertentu dari
pemerintah dan pihak terkait”.37

Kurangnya informasi inilah yang terkadang pihak jasa penukaran mata uang

asing selaulu menggunakan keputusan secara sepihak dan tidak ada kesamaan

dengan jasa penukaran lain . Dan hal inilah yang memiliki keunikan sehinga jual

beli mata uang asing lain tempat lain harga tergantung keberanian dalam menaikan

36
Ibid
37
Ibid
harga beli uang asing yang diganti rupiah. Sesuai dengan pemaparan hasil

wawancara dengan Tri wahyuni:

“yaaa … menurut kami mass tiap tempat beda beda, dan lain tempat lain
harga,tergantung berani menaikan kurs tertinggi , menurut saya yang paling
berani dengan kurs tertinggi yaa di tempat saya ini, selain itu kami pun juga
menerima penukaran dari jumlah terkecil hingga nominal yang besar sekalipun
mas . Hehehhe sambil tersenyum”38

Pemaparan ini sangat meyakinkan sehingga, tampak jelas dalam praktik jual

beli mata uang asing yang di lakukan pada jasa penukaran mata uang asing

Tambakbayan Ponorogo, hanya kurs lah yang kemudian mempengaruhi harga jual

beli mata uang asing tersebut. Namun Ada yang berbeda dalam transaksi

penukaran mata uang asing ini, khususnya untuk penukaran mata uang Dolar

Hongkong dan Reyal Arab, Ungkapan dari Dwi purwati :

“gini mas khusus untuk jual beli mata uang hongkong dan arab berdasarkan
pengalaman kami , jika harga Dolar Amerika naik maka Dolar Hongkong dan
Reyal Arab akan naik atau besar jika di jual, Namun jika harga Dolar Amerika
turun maka Dolar Hongkong dan Reyal Arab pun akan turun.”39

Ketentuan ini merupakan aturan dalam kurs, yang tidak dapat dijangkau oleh

jasa penukaran mata uang asing, dan sudah menjadi rahasia Perusahaan jasa

penukaran mata uang asing Tambakbayan ini, Tetapi tidak ada alasan yang

menguatkan tentang kesamaan harga Dolar Amerika dan Dolar Hongkong ataupun

Reyal Arab secara bentuk data apapun.

Salah satu penegasan dari pihak yang menjual (pelanggan) mata uang asing,

mereka selalu menukarkan uangnya dengan ketentuan dari pihak jasa penukaran

mata uang asing, Waloyo salah satu pihak yang menjual (menukarkan)

menjelaskan,:

38
Transkip wawancara Kode 5 .4 juni 2016(10.30-11.00)
39
Transkip wawancara kode 4.17 juli 2016 (10.00-11.00)
“ sebenarnya kalau saya sendiri dengan adanya penukaran mata uang asing
inisangat terbantu sekali mas ,pada saat istri saya kerja ke luar negri dan
mengirimkan uang yang tidak berupa rupiah saya langsung datang kesini untuk
menukarkan uang tersebut. lawongg mata uang nya tidak bisa di pakai di
ponorogo, dan di setiap transaksi kami hanya manut dengan pihak jasa penukaran
mata uang asing di sini berapapun nilainya, saya tidak pernah
mempermasalahkannya . penting saya dapat uang rupiah dan dapat saya gunakan
untuk biaya sekolah anak saya mass , “40

Dari pemaparan tersebut bahwa pihak kedua dalam hal ini penjual mata uang

asing, dalam kegiatan jual beli mata uang asing selalu menyepakati dengan aturan

yang di berikan oleh jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponorogo,

sehingga telah terjadi kesepakatan diantara kedua belah pihak, mereka juga selalu

beranggapan sudah sesuai dengan ketentuan hukum. jelasnya lagi dalam wawacara

penelitian ini :

“Menurut saya mas praktik yang di laksanakan di jasa penukaran mata uang
asing Tambak bayan ponorogo ini sudah sesuai terbukti saat saya menukarkan uang
mereka yaaaa…langsung membayarnya tanpa saya harus menunggu lebih lama lagi dan
pelayanan disini sangat ramah mas, apalagi ini adalah jasa penukaranan mata uang
asing yang paling tertua “.41

Masyarakat secara umum justru mereka tidak begitu mengenal tentang jual

beli mata uang secara terperinci baik menurut ketentuan Undang –undang atau pun

ketentuan berdasarkan hukum Islam yang di tetapkan oleh Dewan Syariah

Nasional. Kebutuhan untuk melakukan transaksi dengan cepat, jujur, jelas dan

tidak membutuhkan waktu yang lama ini sudah di rasa memiliki nilai tersendiri di

mata masyarakat untuk berbondong-bondong, apabila memiliki mata uang asing

mereka langsung menukarkan di tempat ini, selain itu transaksi di setiap jasa

penukaran mata uang asing di seluruh kota Ponorogo sama saja dan tidak ada

bedanya.

40
Transkip wawancara Kode 7. 25 juli 2016 (10.30-11.00)
41
Ibid.
2. Penyelesaian terhadap resiko jual beli mata uang asing pada jasa penukaran

mata uang asing Tambakbayan Ponorogo

a. Penylesaian terhadap Resiko yang di tanggung oleh pemilik pada jasa penukaran

mata uang asing Tambakbayan Ponorogo.

Dalam melakuakan setiap usaha atau bisnis untung dan rugi merupakan

hal yang wajar, sebagaimana yang terjadi di jasa penukaran mata uang asing

Tambak bayan Ponorogo, oleh Karena itu di perlukanlah kehati hatian dalam

bentuk aplikasinya serta selalu menggunakan prinsip yang kuat sebagai jiwa

pembisnis, tekun, serta tidak mudah menyerah atau putus asa, rugi adalah hal

yang biasa. Mungkin hal itulah yang membuat jasa penukaran mata uang asing

Tambak bayan Ponorogo mampu bertahan hingga sekarang .

Dengan demikian masalah resiko yang di hadapi oleh pihak jasa penukaran

mata uang asing Tambakbayan Ponorogo merupakan hal yang wajar, sehingga

jika terjadi penurunan Dolar atau sejenisnya setiap saat setiap waktu mereka

harus siap menanggungnya.42 Dalam menjalankan praktiknya mereka hanya

mengedepankan ke hati hatian saja sehingga anggapan mereka pihak jasa

penukaran mata uang asing tidak terlalu rugi besar dan nantinya uang yang di

dapatkan disimpan dulu untuk di tukarkan jika harga kembali stabil dengan

melihat kurs yang sesuai di internet atau Bank tertentu. Dari pemaparan tersebut

bisa di langkah atau bisa dikatakan upaya sebagai jiwa pembisnis menghindari

adanya kerugian besar.

Terlepas dari hal tersebut mereka pun juga menyadari maraknya jumlah jasa

penukaran mata uang asing di Ponorogo yang menimbulkan tingkat pesaing antar

jasa penukaran menjadi begitu besar. Walaupun Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
42
Ibid
yang dari Ponorogo banyak jika jasa penukaranya juga banyak mereka tidak bisa

berbuat apa - apa. pengungkapan dari Tri wahyuni selaku pemilik ke dua yaitu,

“Kami selau menyadari mas jika banyak orang yang melakukan usaha seperti
yang kami lakukan , kami hanya termotivasi bahwa yang paling lamalah yang
paling dikenal sehingga kami selalu mempertahankan usaha ini , serta dalam
bentuk transaksinya kami selau tepat waktu, karena terkadang ada jasa
penukaran mata uang asing yang harus terlebih dahulu menukarkan di bank
terdekat sehingga pelanggan harus menunggu. kalau kami tidak seperti itu mas,
transaksi kami selesaikan di sini dan kami selalu siap dengan uang rupiah yang
akan di tukarkan” 43

Jasa penukaran mata uang asing memang sudah marak terjadi namun

kebebasan asing , mereka harus selalu teliti dalam memilih jasa penukaran mata

uang asing yang selalu bekerja dengan harapan masyarakat umum seperti yang

terdapat di Jasa penukaran mata uang asing Tambak bayan ini.

Dengan tidak membuat pelanggan untuk pindah ke tempat jasa penukaran

yang lain karena mereka juga selalu mengikuti naik turunya kurs yang ada di

Indonesia. jika mereka selalu berusaha mendekatkan dengan aturan yang berlaku

mereka akan bertahan dan cenderung di cari oleh pelanggan yang akan

menukarkan mata uang asing, namun jika bertindak menyimpang maka bisnis ini

akan gagal dan gulung tikar.

b. Penylesaian terhadap resiko yang di tanggung pihak penjual mata uang asing

Pada jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponorogo.

Bagai penjual (penukar) mata uang asing setiap melakukan transaksi selalu

mengikuti ketentuan dari jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponorogo

ini, Rahmat menjelaskan :

43
Transkip wawancara kode 5. 4 juni 2016 (10.30-11.00)
“ Menurut saya mas, biasanya jika membeli itu mahal dan menjual itu kok
murah itu sudah menjadi hal yang biasa, kalau menjual dengan harga yang sama
persis terus mereka pihak jasa penukaran mata uang mau dapat untung dari
mana mas ? Mereka kan juga sedang berbisnis. Ya sedikit sedikit boleh lah
terkadang menaikan atau menurunkan harga untuk tawar menawar hehehe”
kami pun sangat memahami itu, masalah resiko yang kami dapatkan saat
melakukan jual beli seperti ini, ya jika uang yang kami tukarkan ini di bawa
kabur.44

Setiap kegiatan praktik jual beli mata uang asing memang terjadi tawar -

menawar dalam prosesnya dan setelah terjadi kesepakatan dari pihak jasa

penukaran mata Uang asing ini akan mengeluarkan Kwitansi sebagi tanda bukt.45

Hal ini juga terjadi pada jasa penukaran mata uang asing tambak bayan Ponorogo,

namun tidak menjadi persoalan dengan hal tersebut. Yang terpenting jelas

keuntungan yang di ambil tidak merugikan kedua belah pihak yang ada,

walaupun dapat di sadari jasa penukaran Tambakbayan Ponorogo tidak berdasar

pada ketentuan Undang-undang yang berlaku serta tidak menggunakan lebel

syariah ataupun menggunakan konsep sharf dengan jelas.

Sebenarnya resiko dalam jual beli mata uang asing pada jasa penukan ini

besar karena minimnya informasi yang di terima masyarakat dan belum adanya

bentuk praktik secara Sharf di Ponorogo, tetapi resiko yang relative lebih besar

terjadi jika penjualalan ini sudah berkembang pada jual beli mata uang asing

yang bertingkat antar Negara dengan perdagangan berbasis pada permainan

bursa efek dan pengaruh dari pasar perdagangan International.

K. Analisis Praktik jual beli mata uang pada Jasa penukaran mata uang asing

Tambakbayan Ponorogo perspektif sharf.

44
Transkip wawancara kode 6. 27 juni 2016 (10.30-11.00)
45
Ibid
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa pengertian Sharf menurut bahasa adalah

penambahan, penukaran, penghindaran, atau transaksi jual beli. Sharf merupakan

transaksi jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Transaksi jual beli atau

pertukaran mata uang dapat dilakukan baik dengan mata uang yang sejenis atau yang

tidak sejenis. Dalam istilah fiqh al-mu’amalah prinsip ini biasa disebut dengan

bay’al-sharf (jual beli mata uang).

Dengan berdasar pada landasan dari pengertian tersebut, maka secara umum

dapat ditemukan sebuah penjelasan bahwa praktik jual beli mata uang asing yang

diterapkan pada jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponorogo sesuai

dengan teori. Dan ketentuan yang di laksanakan tidak merubah adanya bentuk

praktik jual beli yang mengandung kecurigaan dan mendekati unsur riba. Walaupun

dalam kegiatanya tidak pernah dijumpai adanya jasa penukaran mata uang asing

yang melakukan penyimpangan secara pandangan masyarakat umum.

Praktik jual beli mata uang48asing pada jasa penukaran uang asing tambakbayan

Ponorogo, seperti yang disampaikan Dwi purwati selaku pemilik dan pelaksan

dalam praktiknya menegaskan tentang bentuk yang digunakan dalam praktik sehari

hari, hanya melayani setiap pelanggan yang datang dengan baik dan spekulasi yang

ditawarkan olehnya hanya sedikit atau bisa dihitung sebagai upah penukaran, dan

menurutnya pula hal tersebutlah yang kemudian menjadi hal yang sangat berguna

dan menjadi perhitungan tersendiri pada setiap jasa penukaran mata uang asing

dalam menentukan haraga. Semakin rendah harga yang di tawarkan jasa penukaran

mata uang asing tersebut bisa tidak laku di pasaran Ponorogo, jika melihat kultur

yang ada diponorogo.


Selain dari ungkapan pemilik jasa penukaran mata uang asing tersebut

Rahmat selaku pelanggan jasa penukaran mata uang asing tambakbayan ponorogo

ini, tidak pernah mempermasalahkan setiap melakukan jual beli mata uang asing dan

selalu mempercayai harga yang ditawarkan oleh jasa penukaran mata uang asing,

berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dipaparkan bahwa dari kedua belah

pihak telah terjadi kesepakatan dan uang yang dijualbelikan ini tidak rusak atau ada

dapat digunakan dimasing - masing negaranya.

Dengan demikian hukum tentang sharf yang biasa diartikan dengan jual beli mata

uang asing pada jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponororgo tidak diragukan

lagi kebolehannya dari sudut fiqh Islam. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa

dalam hukum Islam, jual beli mata uang asing (sharf) diperbolehkan karena termasuk

bentuk jual beli.

Penukaran emas dengan emas dan perak dengan perak diperbolehkan jika kadarnya

sama. Perbedaan harga atau berat dalam jual beli sesuatu yang jenisnya berbeda

diperbolehkan.Misalnya, emas dengan perak asal dilakukan didalam majelis.

Sama halnya dengan praktik penukaran mata uang asing yang terjadi pada jasa

penukaran mata uang asing Tamabakbayan Ponorogo sendiri ketika ada beberapa golongan

yang ingin menukarkan atau bertransaksi maka bisa dengan datang langsung ke tempat

penukaran tersebut, baik dengan cara menukarkan mata uang asing secara individu dan

transfer. Sedangkan transaksinya harus tunai, maksudnya uang rupiah tersebut ditukarkan

dulu dengan uang mata asing kemudian diterima uang tersebut oleh pihak yang menukarkan.

selain serah terima juga tunai serta dalam menukarkan tidak ada syarat hanya dalam uang

yang ditukarkan kebijakan nilai nominalnya yang menentukan adalah pihak jasa penukaran

sendiri.

Dengan demikian transaksi yang digunakan sesuai dengan Sharf baik dilihat dari

barang yang ditukarkan, rukun dan syaratnya sudah terpenuhi yaitu ada penukar orang yang

menerima penukaran serta barang yang ditukar juga menggunakan ijab qabul yaitu dengan
adanya kwitansi serah terima antara pihak jasa penukaran uang asing dengan pihak yang

menukarkan.

Secara normative hukum Islam juga menjelaskan, bahwa jual beli valuta asing atau

pertukaran mata uang asing yang dilakukan di jasa penukaran tersebut berubah fungsi uang

dalam Islam. Karena sharf yang dijadikan sebagai salah satu jasa penukaran tidaklah sama

dengan perdagangan uang International atau memperjualbelikan uang yang dalam jumlah

banyak negara dan hal tersebut telah merugikan masyarakat banyak terutama dengan

mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya, akan mempengaruhi kestabilan perekonomian

dan dapat menyebabkan inflasi saat harga rupiah melemah.

Jasa penukaran uang asing dalam mengambil keuntungan dan penukarannya tidak

sesuai dengan kurs Bank Indonesia tetapi dalam penukarannya membuat kebijakan sendiri,

karena kurs Bank Indonesia hanya sebagai gambaran harga jual pada saat itu. Sehingga dalam

hukum Islam praktiknya tersebut diperbolehkan karena syarat dan rukunnya terpenuhi.

L. Analisis penylesaian terhadap resiko jual beli Mata Uang Asing pada jasa pertukaran

uang asing Tambakbayan Ponorogo

Setiap melakukan praktik jasa penukaran mmata uang asing Ponorogo walaupun

tidak pernah mendapatkan pengawasan dan informasi dari pihak-pihak terkait yang di

perhatiakan adalah unsur kejelasan dari pihak jasa penukaran mata uang asing untuk selau

melaksanakan dengan penuh kejujuran dan kehati - hatian. Serta menerima pertukaran uang

dalam jumlah yang paling kecil. Adapun beberapa hal yang dapat dipaparkan bahwa jasa

penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponorogo, dalam jual beli (sharf) dapat dikatakan

melaksanakan jual beli mata uang asing yang sama atau sejenis berdasarkan bahan dan

bentuknya. Hal tersebut di perbolehkan karena Pertukaran barang sejenis merupakan

pertukaran yang diperbolehkan berdasarkan kesepakatan seluruh fuqaha, Hanya saja para

fuqaha memberikan beberapa syarat dalam pertukaran semacam ini yaitu, Serah-terima

barang saat transaksi berlangsung dan kesepadanan dalam hal kadar dan timbangan.
Selain itu adanya tambahan dalam pengambialan keuntungan dalam jual beli mata

uang asing di jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponorogo yang bukan

merupakan spekulasi, dapat di jelaskan dengan adanya pertukaran barang sejenis dengan

tambahan di salah satunya atau kedua-duanya Apabila dua barang tersebut sejenis dan pada

salah satunya atau keduanya ada tambahan barang lain, seperti tukar-menukar dua dirham

dengan satu dirham dan kain, maka disini ulama berbeda pendapat, Syafi’iyah melarang tukar

menukar seperti ini. Hanafiyah memperbolehkan tukar-menukar seperti ini dengan syarat

adanya kesetaraan nilai antara barang pertama dengan barang kedua dan tambahannya.

Sebagaimana yang telah kita ketahui dalam fatwa dewan syariah Nasional, yang

dapat dibandingkan dengan jenis-jenis transaksi yang digunakan oleh jasa penukaran mata

uang asing Tambakbayan Ponorogo ketika akan melakukan praktik jual beli mata uang asing,

jasa penukaran mata uang Tambakbayan Ponorogo menggunakan beberapa cara yang dapat

dianalisa antara lain:

1. Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing untuk penyerahan

pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu

dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari

dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi

internasional.

2. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan mata uang asing yang nilainya

ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara

2×24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena harga yang

digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa’adah) dan penyerahannya dilakukan di

kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan

nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan

yang tidak dapat dihindari (lil hajah).


3. Transaksi Swap yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot

yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga

forward. Hukumnya haram, karena mengandungunsur maisir (spekulasi).

4. Transaksi Option yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak

untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan

jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unsur

maisir (spekulasi).

Adapun penjelasan mengenai transaksi di atas dapat peneliti paparkan satu persatu,

yaitu yang pertama adalah transaksi Spot Yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas dan

penyerahannya pada saat itu atau penyelesaiannya maksimal dalam jangka waktu dua hari,

transaksi ini dibolehkan secara syari’ah, karena dianggap tunai. Misalnya kontrak jual beli

suatu mata uang spot dilakukan atau ditutup pada tanggal 12 juni 2016, penyerahan dan

penyelesaian kontrak tersebut dilakukan pada tanggal 14 juni 2016. Apabila tanggal 14 juni

2016 tersebut kebetulan hari libur atau hari sabtu, maka penyelesaiannya adalah pada hari

kerja berikutnya. Tanggal penyelesaian transaksi seperti ini disebut value date.

Penyerahan dana dalam transaksi jual beli mata uang asing di jasa penukaran mata

uang asing Tambakbayan Ponorogo atau di sebut dengan transaksi spot pada dasarnya dapat

dilakukan dalam beberapa cara berikut ini:

a). Value today, yaitu penyerahan dana dilakukan pada tanggal (hari) yang sama dengan

tanggal (hari) diadakannya transaksi (kontrak).

b). Value tomorrow, yaitu penyerahan dana dilakukan pada hari kerja berikutnya atau hari

keja setelah diadakannya kontrak.

c). Value spot, yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.

Sedangkan transaksi Forward di jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan

Ponorogo yaitu, Transaksi pembelian dan penjualan mata uang asing yang nilainya ditetapkan

pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang seperti pada bab

sebelumnya. Jenis transaksi seperti ini tidak diperbolehkan dalam syari’ah (ada unsur

ketidakpastian/gharar), karena harga yang dipergunakan adalah harga yang diperjanjikan dan
penyerahannya dilakukan dikemudian haridan harga pada waktu penyerahan belum tentu

sama dengan harga yang disepakati. Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk

tujuan hedgingdan spekulasi.

“Hedging yaitu transaksi yang dilakukan semata-mata untuk menghindari resiko kerugian

akibat terjadinya perubahan kurs.”

Transaksi Swap di jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponorogo yaitu

suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan

pembelian atau penjualan valas yang sama dengan harga forward, hukumnya haram karena

ada unsur spekulasi/judi/maisir. Transaksi swap berbeda dengan transaksi spot atau forward.

Dalam mekanisme swap, terjadi dua transaksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan yaitu

menjual dan membeli atau menjual dan membeli suatu mata uang yang sama. Sementara pada

spot dan forward, transaksi terjadi hanya sekali saja yaitu membeli dan menjual. Penggunaan

transaksi swap sebanarnya dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya kerugian

yang disebabkan oleh perubahan kurs suatu mata uang. Swap dapat dilakukan antara nasabah

dengan banknya dan antara bank dengan bank Indonesia (disebut reswap).

Transaksi Option di Jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponorogo yaitu

kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak

harus dilakukan atas sejumlah unit valas pada harga dan jangka waktu atau tanggal tertentu,

hukumnya haram karena ada unsur spekulasi/judi/maisir.

Selain itu bisnis jual beli mata uang asing kini mulai digeluti oleh banyak

kalangan pengusaha, khususnya masyarakat Ponororgo. Karena Daerah Ponorogo

merupakan wilayah peluang usaha yang cukup menjanjikan melihat maraknya TKW

dan TKI yang semakin hari semakin meningkat. Apalagi Ponorogo merupakan salah

satu kota dengan jumlah tenaga kerja Indonesia yang paling banyak. Melihat hal

tersebut menjadi pusat perhatian khusus bagi jasa penukaran mata uang asing
khususnya yang telah di teliti dan menjadi lading bagi Jasa penukaran mata uang

asing ini.

Melihat dalam praktiknya jual beli mata uang asing di jasa penukaran mata

uang asing tambakbayan Ponorogo dengan perspektif sharf ada beberapa hal yang

masuk dalam kriteria sharf, namun baik pihak pengusaha atau pelanggan jasa

penukaran mata uang asing pun tidak bisa mengelak jika sudah di himpitkan pada

kebutuhan sehari hari, sehingga kesepakatan dari kedua belah pihak serta tidak adanya

unsur penipuan yang menggunakan kurs harga tinggi serta tidak adanya permaianan

spekulasi yang pada akhirnya dapat di simpulkan dalam pengambilan bahan yang

menarik dari penelitian ini.

Praktik jual beli mata uang asing pada jasa penukaran mata uang asing

tambakbayan Ponorogo, adalah salah satu bentuk kegiatan jual beli yang sederhana

dan tidak ada resiko yang besar jika transaksi yang dilakukan dengan jumlah uang

yang kecil pula, namun walaupun telihat tidak menyimpang dari hukum Islam dalam

hal ini adalah sharf . secara praktiknya Jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan

Ponorogo, dengan melihat kenyataan yang ada dilapangan. Menjadi catatan tersendiri

bagi masyarakat, Pemerintah dan Pihak pihak yang bersangkutan di Ponorogo untuk

melakukan peninjauan kembali terhadap fenomena tersebut.

Saat ini bentuk jual beli mata uang asing dikembangkan secara lebih modern

dengan menggunakan forex. Forex tidak jauh berbeda dengan money changer

konvensional. Perbedaannya terletak pada Media yang digunakan untuk berbisnis.

Forex tidak mewajibkan Anda berpanas-panas ria atau kehujanan untuk sampai di

tempat penukaran mata uang asing namun dengan menggunakan aplikasi komputer

yang lebih mudah dan fleksibel. Hampir bisa dikatakan bahwa Forex merupakan
bisnis perdagangan valuta asing yang hampir tidak membutuhkan modal berupa Dana

cair.

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa pertukaran mata uang asing menjadi sah jika

pertukaran tersebut syarat dan rukunnya terpenuhi terdiri dari:

1. Penjual (Ba’i)

2. Pembeli (Musytari)

3. Mata uang yang diperjual-belikan (Sharf)

4. Nilai tukar (Si’rus Sharf)

Sedangkan syarat-syarat Sharf yang harus terpenuhi juga adalah:

a). Ijab kabul (Sighat) yaitu harus serah terima sebelum iftirak (berpisah)

b). Al-tamatsul (sama rata), pembayaran dengan tunai, tidak mengandung akad khiyar syarat

dan ternyata di jasa penukaran mata uang asing syarat dan rukunnya sudah terpenuhi.

Selain beberapa syarat di atas, disebutkan pula batasan-batasan pelaksanaan valuta

asing yang juga didasarkan dari hadis-hadis yang dijadikan dasar bolehnya jual beli valuta

asing baik motif pertukaran Transaksi berjangka harus dilakukan dengan pihak-pihak yang

diyakini mampu menyediakan valuta asing yang dipertukarkan. Serta tidak dibenarkan

menjual barang yang belum dikuasai, atau dengan kata lain tidak dibenarkan jual beli tanpa

hak kepemilikan serta tidak merugikan satu sama lain artinya antara kedua belah pihak dalam

melakukan transaksi harus sama-sama ridha.

Oleh karena itu seseorang yang melakukan perdagangan valuta asing wajib

memerhatikan batasan tersebut dan wajib menjauhkan diri dari pasar gelap. Tidaklah

dibenarkan pedagang valuta asing berpendapat bahwa, Agama membenarkan penukaran mata

uang dengan syarat dilakukan secara tunai, tetapi mereka mengabaikan kepentingan

masyarakat banyak. Jika mereka melakukan penyimpangan karena melakukan pemerasan,

maka yang semula Halal akan menjadi haram dan terlarang karena dapat merugikan.

Adapun inti dari beberapa penjelasan di atas baik menurut pendapat dari beberapa

penafsiran para ahli hukum Islam atau dari Hadits dan ayat yang tersirat tentang perdagangan
valuta asing ini, yaitu bertujuan agar tidak ada pihak - pihak yang dirugikan dan dizalimi, dan

tidak mendatangkan mudharat bagi masyarakat banyak, karena persoalan perdagangan valuta

asing telah menjadi sangat populer, umum dan hampir dilakukan serta diterima sebagai suatu

transaksi yang dipraktikkan di seluruh dunia. Tidak ada sistem Ekonomi suatu negara

mengalami kemajuan tanpa behubungan dengan perdagangan valuta asing. Oleh sebab itu

selayaknya perdagangan valuta asing khususnya pada jasa penukaran mata uang asing

Tambakbayan Ponorogo diterima sebagai suatu kebutuhan dibidang Ekonomi dan bermanfaat

bagi masyarakat.

Selain itu suatu bisnis secara umum diterima dan dilakukan oleh orang banyak, maka

bisnis tersebut menjadi halal, akan tetapi jika perdagangan valuta asing tersebut dilakukan

dengan tujuan untuk spekulasi, dan merusak sistem perekonomian suatu negara, maka hal

inilah yang sangat bertentangan dengan tujuan syari’ah.

Solusi yang terbaik untuk hal itu menyesuaikan sistem perdagangan valuta asing

yang ada dengan prinsip-prinsip hukum Islam dengan memperhatikan (sharf).

M. Kesimpulan

1. Praktik jual beli mata uang asing di jasa pertukaran mata uang asing

Tambakbayan Ponorogo, sudah sesuai dengan sharf. Namun dalam transaksinya

menggandung unsur riba karena adanya permaianan spekulasi dengan harga Dolar

Amerika yang mempengaruhi harga Dolar Hongkong dan Reyal Arab.

2. Penyelesaian terhadap kemungkinan adanya resiko jual beli mata uang asing yang

terjadi di jasa penukaran mata uang asing Tambakbayan Ponorogo, sesuai dengan

hukum sharf karena terpenuhinya syarat dan Rukun sharf yaitu, adanya penjual,

pembeli, mata uang yang diperjualbelikan, nilai tukar.


DAFTAR PUSTAKA

AL-Qur’an Terjemah . QS. Ibrahim Juz. 14. Ayat 32. Departemen Agama
Republik Indonesia.
M. Abdul Mujieb, , Kamus Istilah Fiqh, Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 1995
Sutrisno, Hadi, Metodologi Research Yogyakarta: Andi Offset, 2000
Basrowi, Memahami Penelitian Kualitatif Jakarta: Rineke Cipta, 2008

Ghufron A Mas'adi, Fiqh Muamalah Konstekstual, Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada,2002
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Terj. Abdurahman, Haris Abdullah”
Bidayatul Mujtahid”, Semarang: Asy-Syifa,1990

Ibnu Hajr Al-Asqolani, Bulugh al-Maram, Terj. Muh Rifai, A. Qusyairi


Misbah,1989

Sayid Sabiq, al Fiqh al-Sunah XII, Terj. Kamaludin A. Marzuki, "Fiqh Sunnah",
Bandung: Al Ma'arif, 1988

Aji, Damanhuri, Metodologi Penelitian Muamalah (Ponorogo, STAIN


press,2010)

Ghufron A Mas'adi, Fiqh Muamalah Konstekstual, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2002

Murtadho Muthahari, Ar-Riba Wa At-Ta'min, Terj. Irwan Kurniawan "Asuransi dan


Riba", Bandung: Pustaka Hidayah, 1995, hlm. 219.

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Cet Ke 3, Yogyakarta: Adipura,
2004.

Tim Pengembangan Perbankan Syari'ah Institut Bankir Indonesia, Bank Syari'ah:


Konsep, Produk dan Implementasi Operasional, Jakarta: Djambatan, 2001.

Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005.

Sayid Sabiq, al Fiqh al-Sunah XII, Terj. Kamaludin A. Marzuki, "Fiqh Sunnah",
Bandung: Al Ma'arif, 1988,
Wizâratul Awqâf wa as-Syuûn al-Islâmiyyah, Kuwait, al-Mausûáh al-Fiqhiyyah al-
Kuwaitiyyah, vol. 26

Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 28 /DSN-MUI/III/2002 Tentang Jual Beli Mata
Uang (Sharf) yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Muharram 1423 H / 28
Maret 2002, Dewan Syariah Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai