Anda di halaman 1dari 19

Taksonomi Tumbuhan

M. Arifuddin
Farmasi Unmul
(Streich & Todd, 2014)
Sistem Buatan
• Periode kuno sekitar 300 BC hingga sekitar 1580
• Sistem klasifikasi yang dikembangkan pada periode
ini hanya didasarkan pada kebiasaan dan tidak aturan
baku sehingga banyak kategori pengelompokkan
(tinggi, bentuk, sifat, panen)
• Misalnya Theophrastus (The Grand Father of
Modern Botany), John Ray; Andrea Caesalpinus,
Caspar Bauhin

Tinggi Bentuk Sifat Panen


Pohon Lonjong Liar Tahunan

Semak Bulat Budidaya Musiman


Sistem Mekanik
• Periode 1580-1760
• Sistem klasifikasi yang dikembangkan pada periode ini didasarkan pada
kebiasaan serta organ-organ fruktifikasi seperti posisi, lokasi, dan
jumlah biji.
• Klasifikasi dasar Linnaeus masih digunakan sampai sekarang.
Kelompok sistem klasifikasi secara berurutan kingdom, phylum or
division, class, order, family, genus dan species
• Misalnya Carl Linnaeus (1753)

Jumlah
Jumlah Biji
Daun

Satu Satu

Dua Banyak
Sistem Alami
• Periode sekitar 1760-1880
• Sistem ini didasarkan pada kemiripan morfologis atau
eksternal keseluruhan tanaman
• Sistem Bentham dan Hooker; A. P. De Candolle

Daun Lokasi
PanaAs Hidro

Dingin Higro
Sistem Filogenetik
• Periode 1880-1958
• Sistem klasifikasi ini didasarkan pada karakter keseluruhan yang
diketahui pada waktu itu dan penekanan mengenai gambaran
hubungan filogenetik (evolusi) tanaman.
• Filogenetik menentukan kedekatan dengan membuat konfigurasi
proses evolusi melalui pemeriksaan materi genetik berdasarkan
analisis biomolekuler dengan statistik untuk merekonstruksi
hubungan filogenetika (PCR (polymerase chain reaction) dan
sikuensing DNA)
• Terjadi perubahan basa nukleotida seiring waktu sehingga akan
dapat diperkirakan kecepatan evolusi yang terjadi dan akan dapat
direkonstruksi hubungan evolusi antara satu kelompok organisme
dengan yang lainnya.
• Dianut Adolf Engler dan Karl Prantal; John Hutchinson
Sistem Fenetik
• Periode 1958- Sekarang
• Sistem klasifikasi ini didasarkan pada karakter keseluruhan
yang menggambarkan hubungan alami yang berkaitan
dengan hubungan filogenetik (evolusi) tanaman.
• Fenetik menentukan tingkat persamaan karakter
diantaranya morfologi, anatomi, kimiawi, fisiologi dan
ekologi sehingga makin banyak tingkat kesamaan, maka
makin dekat hubungan kekerabatannya.
• Kebanyakan pendekatan klasifikasi yang dianut
menggunakan klasifikasi fenetik
• Misalnya Marvin Takhtajan (1980), Sistem Arthur Cronquist
dan sistem Dr. Rolf Dahlgren (1983)
Komponen Dasar
Klasifikasi

Identifikasi Deksripsi Nomenklatur Filogenetik Klasifikasi


Tujuh Kingdom dan Kemungkinan Filogenik (Patterson & Sogin 1992)
(Streich & Todd, 2014)
Nomenklatur
Nomenklatur tumbuhan diatur International Code of Botanical Nomenclature
(ICBN) yang diterbitkan oleh International Association of Plant Taxonomy
(IAPT).

Nomenklatur tumbuhan diatur oleh International Code of Zoological


Nomenclature (ICZN)

Nomenklatur bakteri diatur oleh International Code for the Nomenclature of


Bacteria (ICNB; sekarang Bacteriological Code-BC).

Nomenklatur Virusdiatur oleh International Code of Virus Classification and


Nomenclature (ICVCN).

Tanaman budidaya diatur oleh International Code of Nomenclature


for Cultivated Plants (ICNCP) yang mengadopsi aturan dari ICBN dengan
sedikit tambahan
Nama Tumbuhan
Nama daerah dibatasi penggunaannya
dalam lingkungan sendiri sehingga tidak
Nama daerah tidak tersedia untuk semua universal dalam penerapannya.
spesies yang diketahui manusia

Nama-nama umum biasanya tidak


memberikan informasi yang menunjukkan
Dua atau lebih spesies yang tidak terkait keluarga atau generik Hubungan, misalnya
dikenal dengan nama umum yang sama. Woodrose termasuk genus Ipomoea
Contoh : Tumbuhan Jengger ayam (Celosia sedangkan Primrose termasuk genus
cristata) dapat juga digunakan pada Primula
rumput laut Ploca-mium coccinium dan
tumbuhan Rhinanthus minor.
Banyak nama umum untuk spesies yang
sama dengan lokasi berbeda. Contoh :
Cornflower, bluebottle,
bachelor‘s button dan ragged robin
semuanya merujuk pada species
Centaurea cyanus.
Tujuan Sistematis Tumbuhan

• Untuk memberikan metode yang mudah


digunakan dalam identifikasi sehingga
klasifikasi bisa diterapkan dalam hierarki,
terperinci dan deskripsi
• Untuk menyediakan inventaris dunia flora
termasuk keanekaragaman suatu wilayah
• Untuk mendeteksi evolusi suatu wilayah
dimulai dari sejarah, urutan perubahan dan
modifikasi karakter
Tujuan Sistematis Tumbuhan

• Untuk menyediakan sistem klasifikasi yang


menggambarkan evolusi dalam kelompok. Misalnya,
hubungan filogenetik yang dapat menggambarkan
kedekatan dan perbedaan dalam suatu spesies
• Untuk menyediakan semua informasi yang terintegrasi
dari semua bidang sehingga dapat mengembangkan
klasifikasi berdasarkan kesamaan dan perbedaan dari
keseluruhan sehingga dapat menyempurnakan ilmu
taksnomi
Tujuan Sistematis Tumbuhan

• Untuk memberikan referensi informasi,


metodologi dalam penyimpanan, pengambilan,
pertukaran dan pemanfaatan data. Sehingga
memberikan secara signifikan
• Informasi berharga tentang spesies yang terancam
punah, keunikan, keragaman genetik dan ekologi.
Tujuan Sistematis Tumbuhan

• Untuk memberikan konsep baru ataupun tafsiran


kembali yang lama dan mengembangkan prosedur
baru untuk penentuan taksonomi yang benar
• Menyediakan basis data terintegrasi termasuk semua
spesies tanaman (dan mungkin juga semua
organisme) di seluruh dunia sehingga dapat
dilakukan pencarian online database nama, gambar,
deskripsi, sinonim dan informasi molekuler

Anda mungkin juga menyukai