Anda di halaman 1dari 14

THESIS

MARKETING COMMUNICATION STRATEGY THRIFTING BUSINESS IN


YOGYAKARTA TO INCREASE THE NUMBER OF CONSUMERS

(Qualitative Descriptive Analysis Study on Bursa Second Branded, Nggak Nyesel,


Broken Pants ID )

By :

M. Embong Subianto

(210730313)

FACULTY OF COMMUNICATION AND MULTIMEDIA

UNIVERSITY MERCU BUANA YOGYAKARTA


Abstrak
Komunikasi pemasaran berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan zaman,
dari sini lah kemudian tercipta media komunikasi yang memudahkan untuk menggunakan
Komunikasi pemasaran dalam usaha Trifthing agar terarah dan mencapai hasil yang ingin
dicapai . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi kounikasi
pemasaran usaha thrifting di Yogyakarta dalam meningkatkan jumlah konsumen. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif dengan Studi
Analisis Deskriptif Kualitatif pada Strategi Pemasaran Bursa Second Branded, Nggak Nyesel,
Broken Pants ID, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada masing-masig
pemilik usaha trifthing. Dalam strategi komunikasi pemasaran kholer membagi tingkatan
dalam STP (segmentasi,targeting,positioning). Para pemilik usaha thrifthing yang menjadi
informan teridentifikasi menggunakan STP dalam pemasarannya. Masing-masing pemilik
thrifthing menggunakan STP untuk meningkatkan jumlah konsumen.

Kata kunci : Komunikasi pemasaran, Segmentasi, Targeting Positioning


Abstrac
Marketing communication develops along with the rapid development of the times,
from here then created a communication media that makes it easy to use marketing
communication in the Trifthing business to be directed and achieve the results to be
achieved. The purpose of this study was to find out how the communication strategy of
thrifting business marketing in Yogyakarta in increasing the number of consumers. The
method used in this study is a qualitative research method with a Qualitative Descriptive
Analysis Study on the Marketing Strategy of the Second Branded Exchange, Not Nyesel,
Broken Pants ID, data collection was carried out by interviewing each trifthing business
owner. In the marketing communication strategy, Kholer divides the levels in the STP
(segmentation, targeting, positioning). Thrifthing business owners who became informants
were identified as using STP in their marketing. Each thrifthing owner uses STP to increase
the number of consumers.

Keywords: Marketing communication, Segmentation, Targeting Positioning


PENDAHULUAN
Perkembangan media sosial saat ini sangat Kegemarannya ini membawa dirinya
berpengaruh pada proses perkembangan menjadi salah satu dari sekian banyak
sebuah bisnis salah satunya adalah iklan, masyarakat diluar sana yang menjual baju
iklan memiliki peran penting dalam bekas branded dengan harga terjangkau.
penyampaian informasi yang perlu Ndos menggunakan Instagram untuk
disampaikan pada pelanggan, dengan cara berjualan baju bekas, akun Instagram
melakukan pendekatan-pendekatan antara @Bursa_Secondbranded memiliki
produk atau jasa dengan para pelanggan, pengikut 1.432 akun, akun ini cukup aktif
dengan memperhatikan situasi dan kondisi untuk pemasaran produknya, dan sudah
dari para pelanggan atau target pasar, memiliki pasar di bidang penjualan trifting
kondisi pasar yang dapat diketahui oleh Shop,
peruhaan menjadi kunci untuk melihat
Selain bursa Second Branded Peneliti
peluang pada pasar sebelum terjun ke
dunia bisnis. pendekatan yang dilakukan Juga meneliti 2 usaha thifting lainnya di
dalam usaha atau bebisnis menggunakan Yogyakarta yaitu Nggak Nyesel dan
media sosial yaitu merupakan langkah
yang menajdi strategi dalam melakukan Broken Pants ID. Nggak Nyesel
kemunikasi pemasaran, tampilan dan merupakan salah satu nama usaha
penyampaian yang baik dapat menciptakan
Thrifting yang peeliti jadikan sebagai
sebuah komunikasi antar penjual dan
pembeli. subeyek penelitian. Nggak Nyesel

Fenomena penggunaan akun Instagram merupakan Thrifting dari seorang wanita


yang semakin banyak dan sangat pesat saat bernama Alya Atika, Mbak Alya memulai
ini dimanfaatkan oleh banyak penjual
usaha Thrifting dari Awal September
khususnya Bursa_Secondbranded.
Bursa_Secondbranded menggunakan akun 2019. Bermula dari dirinya yang sejak
Instagram sebagai salah satu media menginak bangku SMP sudah senang
Strategi komunikasi Pemasaran untuk
meningkatkan penjualan melalui aktivitas menggnaan Thifting, Mbak Alya pun turut
promosi pada akun Instagram menjual pakaian bekas nya yang masih
@Bursa_Secondbranded.
layak menjad thrifitngan. Mbak Alya turut
Bursa Second Branded merupakan mendagangkan usaha nya melalui
usaha baju bekas yang dimiliki oleh
pemuda bernama Ade Wildan atau akrab Instagram @NggakNyesel yang memilki
disapa Ndos. Ndos membangun lagi trend pengikut 8.405 akun, Nggak Nyesel sangat
baju lama pada awal 2018. Ndos menjual
aktif membuat content promosi pada
beberapa bau bekas yang memeiliki brand
ternama dengan harga yang sangat murah instagramnya, hal ini dilakukan demi
dari harga aslinya. Ide untuk berjualan ini memasarkan produknya.
muncul karena kegemarannya
menggunakan baju dengan brand ternama Broken Pants ID juga merupaka salah
yang ia dapatkan dengan cara Thrifting.
satu usaha Thrift yang menajdi Subyek
penelitian peneliti Broken Pants ID adalah Tujuan dari strategi pemasaran adalah
usaha Thrifitng yang berfokus menjual untuk menentukan dan dengan tujuan
celana bekas bermerk yang layak pakai. organisasi dan mengimplementasikan
Usaha ini milik wanita asal solo bernama misinya. Makna yang terkandung dari
Ega yang berjualan di salah satu toko di strategi ini adalah bahwa para manajer
Jalan Raya Tajem Maguwoharjo, memainkan peran yang aktif, sadar dan
Yogyakarta. Ia muai berjualan di awal rasional dalam merumuskan strategi
2018 namun sempat vakum dan baru mulai organisasi.
berjualan di juni 2020, Broken pants
Penelitian sebelumnya tentang strategi
mengungkapkaa telah mempunyai
pemasaran biasanya berfokus pada akun
pelanggan tetaap yang selalu berbelanja
satu objek penelitian saja, dalam penelitian
kembali ke toknya dan tak jarang paraa
ini peneliti ingin meneliti bagaimana
pelanggan ini sudah memesan jauhh-jauh
strategi yang digunanakan oleh Bursa
hari produknya melalui chat atau DM
Second Branded, Broken Pants ID dan
Instagram.
Nggak nyesel yang menjual pakaian bekas
Awal mula ia berjualan Thrifting dan bukan merupakan produk asli yang
didasari karena hobinya mengoleksi dibuat dari usaha ini dengan
Celana yang unik dan bermerk dengan memanfaatkan Sosial Media, Penelitian ini
harga terjangkau dan mempunyai kualitas, menjadi menarik karena aan membahas
sehingga jika dijual lagi menguntungkan. bagaimana usaha Thrifitng yang tengah
Produk utama Thrifitng yang dijual adalah berkembang in ini merancang Strategi
celana Jeans, namun Broken Pants juga pemasaran agar tepat sasaran untuk
menjual celana jenis lain seperti kulot, konsumen yang sudah di targetkan, ketiga
Tartan, denim dan celana kain. Mbak Ega Usaha Thrifitng ini sangat aktif
turut memanfaatkan Instagram untuk menggunakan social medianya untuk
memasarkan produknya, Broken Pants ID berjualan para owner mengungkapkan
memliki akun Instagram dengan nama mereka memilik jadwal sendiri untuk
@brokenpants.id dan memiliki pengikut menggunggah content di Social Medianya
seumlah 2.988 akun. sehingga bisa mendapat insight yang tingg
dalam sekali unggah.
Strategi pemasaran merupakan salah
satu ujung tombak dari sebuah perusahaan, Penelitian ini juga sangat menarik
strategi pemasaran penting bagi setiap untuk diteliti karena dalam penelitian ini
perusahaan terutama bagi para pemula. peneliti ingin meneliti bagaimana Strategi
pemasaran dala keilmuan Komunikasi
yang digunakan oleh Bursa Second
Bursa Second
Branded, Nggak Nyesel dan Broken Pants Branded, Nggak
Nyesel, Broken
ID dalam menaikan jumlah konsumennya Pants ID
dan mendapatkan tempat di pasar Thriting Strategi Komuniasi
shops, peneliti menggunkan beberapa teori Pemasaran
STP (Segmentasi,
pemasaran dari Philip Kotler, Gary Targeting Positioning)
Amstrong yang mana dalam strategi
pemasarn yang dikemukan ahli ini Philip Kotler, Gary
Amstrong
menggunkan STP (Segmentasi, Targeting Meningkatkan
Jumlah
dan Positioning). Konsumen
- Bursa Second
Permasalahan tujuan dan kajian Branded
- Nggak Nyesel
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, - Broken Pants
maka dapat dirumuskan masalah sebagai ID

berikut :
Untuk mempermudah memahami alur
Bagaimana Strategi Segmentasi, Targeting penelitian ini maka di gambar kerangka
dan Positioning yang dilakukan oleh Bursa teori penelitian sebagai berikut.
Second Branded, Broken Pants ID dan
Nggak Nyesel untuk meningkatkan METODOLOGI PENELITIAN

penjualan dan jumlah konsumen ? Rancangan dalam penelitian ini ialah


KERANGKA TEORI peneliti menggunakan pendekatan
deskriptif karena penelitian ini berusaha
menggambarkan data dengan kata – kata
atau kalimat yang dipisahkan menurut
kategori untuk memperoleh sebuah
simpulan dari sebuah penelitian tersebut
dan bersifat deskriftif dan analisis,
penelitian deskriptif dilakukan dengan cara
mencari informasi berkaitan dengan gejala
yang ada, dijelaskan dengan jelas tujuan
yang akan diraih, merencanakan
bagaimana melakukan pendekatannya, dan
mengumpulkan berbagai macam data induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
sebagai bahan untuk membuat laporan. kualitatif lebih menekankan makna
Penelitian juga merupakan penelitian daripada generalisasi . Penelitian deskriptif
kualitatif dengan bertujuan untuk kualitatif memiliki tujuan untuk
menjelaskan fenomena dengan sedalam – menggambarkan,
dalamnya. melukiskan,menerangkan,menjelaskan dan
menjawab secara lebih rinci permasalahan
“Objek penelitian adalah segala sesuatu
yang akan diteliti dengan mempelajari
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
semaksimal mungkin seorangin dividu,
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
suatu kelompok atau suatu kejadian.
diperoleh informasi tentang hal tersebut,
Dalam penelitian kualitatif manusia
kemudian di tarik kesimpulannya ”. dapat
merupakan instrumen penelitian dan hasil
disimpulkan dalam pemulihan variabel
penulisannya berupakata-kata atau
untuk diteliti harus melakukan
pernyataan yang sesuai dengan keadaan
pendahuluan pada objek yang akan di teliti
sebenarnya.
agar permaslahan yang dirancang dapat
diketahui dengan jelas. pada sebuah Dalam Penelitian yaang berjudul
penelitian objek penelitian merupakan STRATEGIKOMUNIKASIPEMASARA
suatau yag menerengkan atau NUSAHATHRIFTINGDIYOGYAKART
menggambarkan situasi dari objek yang A DALAM MENINGKATKAN
akan diteliti agar mendapatkan gambaran JUMLAH KONSUMEN dengan
yang jelas dari suatu penelitian. menggunakan studi Analisis Deskriptif
Kualitatif pada Strategi Pemasaran Bursa
HASIL PENELITIAN
Second Branded, Nggak Nyesel, Broken
Penelitian ini merupakan penelitian Pants ID, Peneliti mengkaji terlebih dahulu
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. bagaimana ketiga brand ini memanfaatkan
metode deskriptif kualitatif adalah metode New Media untuk Strategi pemasarannya.
penelitian yang berdasarkan pada filsafat Bagi ketiga usaha trifthing ini penggunaan
postpositivisme digunakan untuk meneliti dan pemanfaatan new media teutana media
pada kondisi objek yang alamiah (sebagai online komersil sangat memudahkan
lawannya adalah eksperimen) dimana dalam menjangkau para konsumennya.
peneliti adalah sebagai instrument kunci Penelitian tentang strategi pemasaran
teknik pengumpulan data dilakukan secara sendiri sudah banyak diteliti dalam
trigulasi (gabungan), analisis data bersifat keilmuan komunikasi dan dikaji dalam
berbagai bentuk presfektif dan metode pemanfaatan new media yang merupakan
penelitian. salah satu manfaat dari new media yaitu
Arus informasi yang mudah diakses
New Media
dimana saja dan kapan saja dalam konten
New media memiliki dampak cukup besar berjualannya.
dalam melakukan komunikasi terlebih lagi
Pada Konten ini Bursa Second Branded
untuk pemasaran, dengan hadirnya new
menggunggah sebuah konten seorang atlet
media setiap orang dapat dengan mudah
baseball yang sedang bertanding
nya mmelakukan komunikasi dengan
menggunakan baju olahraga untuk
bantuan media seperti Instagram, tiktok
baseball, hal ini tentunya bukan sekedar
dan masih banyak lagi platform lainnya.
koten namun owner Bursa Second
Pesatnya perkembanga teknologi
Branded melakukan ini untuk
menjadikan New media sebagai piluaan
menggunggah salah satu produk
tepat dan hemat untuk strategi pemasaran.
jualanannya yang bertemakan Baseball dan
Komnukasi massa merupakan cara
tidak berselang lama produk jualanya pun
penyampaian pesan yang sama kepada
dibeli oleh peminat thrift sport
masyarakat luas dalam satu waktu melalui
media masa baik bersifat online maupun “Saya pernah endorse selebgram dan

media offline. Bursa Second branded, tidak mengeluarkan biaya yang cukup

Nggak nyesel sendiri memanfaatkan sosial banyak, adsense instagram juga saya

medial untuk memasarkan produknya, lakukan, termasuk promosi secara

sosia media meruakan salah satu sarana langsung. saya pernah posting konten soal

yang digunakan oleh ketiga usaha thrifting orang lagi main baseball lucu-lucu gitu,

ini, untuk berjualan. eh baju baseball yang saya jual sold,


alhamdulillah” (Ade Wildan, 10/01/2022)
Dalam konten yang yang sering diunggah
oleh Broken Pants id, Bursa Dari pernyataan pemili saat wawancara

Secondbranded dan Nggak nyesel, dapat terbukti jika pemanfaatan new media

dilihat jika ketiga usaha trifthing ini untuk memasarkan produk memiliki

menapikasi kan sala satu manfaat dari new pegaruh yang cukup besar, terlebih lagi

media yaitu Informasi yang mudah diases produk yang dijual merupakan produk

kapan saja dan dimana saja. Pada lempiran langka yang mana hanya terdapat 1 item

gambar berikut Bursa Secondbranded saja untuk 1 produk. Hal ini merupakan

secara tidak langung ia menggunkan strategi yang sering dilakukan sang


pemilik ketika akan menjual Produk Ngga Nyesel dan semua ini sudah
“langka” agar paa calon pembeli makin terkonsep dengan rapi oleh sang pemilik
menginginkan produk tersebut dari jam untuk menggunggah Konten,
hingga cara memuat Caption danisi
Pemilik usaha thrfting Nggak Nyesel juga
caption untuk unggahannya. Sebelum
memanfaatkan new media seperti
memuat konten pada akun jualan sang
Instagram untuk mendokumentasikan
pemilik terlebih dahulu melakukan riset di
jualannya, dokumentasi ini tak hanya
sosial media terkait hal yang cocok dan
sekedar membuat unggahan sebagai
akan meningkatkan peminat pembeli
pengisi akun instagramnya, namun dengan
ketika melihat konten tersebut dan
unggahan ini owner nggak nyesel ingin
membaca isi konten tersebut.
menunjukan bagaimana proses dan
berkualitas produk thtifting dari Nggak “Tapi kalau misalnya saya masukin stok
Nyesel, Nggak Nyesel lebih baru saya udah bikin palnning nih buat
memanfaatkan sosial media untuk promosinya nah kadang saya spill kalau
memperlihatkan bagaimana bran ini istilah jaman sekarang ya buat kasi
memproses dan menyortir baju bekas bocoran bakal ada poduk apa gitu,
yang akan dijual kembali dengan kondisi biasanya saya spill dengan konsep video
yang layak pakai. yang viral video-video kekinian gitu, disini
nih beratnya saya haus ngeriset tren apa
Pemilik dari Nggak nyesel menyadari
yang lagi booming dan gunain skill
bahwa Media sosial digunakan sebagai alat
cpywriting yang ga keren keren banget
komunikasi pemasaran untuk
hehehe” “Alya, 15-01-2022
meningkatkan kesadaran konsumen
terhadap produk, meningkatkan image Pada Konten yang diunggah tanggal 13
produk, dan berakhir pada peningkatan Januari 2022, Pemilih Nggak Nyesel
penjualan. Hal ini pun berkaitan dengan memuat konten saat sedang bongkarr bal
tujuan komunikasi pemasaran melalui atau memasukan barang thrifting dari
media sosial adalah untuk menumbuhkan system bal, dalam Konten ini Pemilik
minat beli konsumen. Nggak Nyesel memperlihatkan bagaimana
ia memilh bahan untuk dijual yang masih
Berdasrakan pernyataan sang pemilik saat
sangat laya dan tidak ada minus pada
poses wawancara berbagai Konten dimuat
produknya. Hal ini dilkakuan guna
pada halaman instagramnya untuk
meningkatkan minat konsumen dan
mempromosikan Thrifitng yang dijual oleh
pengetauan konsumen terhadap kualitas Instagram ini memang sangat membantu
produk yang Nggak nyesel Jual. dan memudahkan para pembeli untuk
melakukan transaksi dan jua lebih
Seperti Nggak Nyesel dan Bursa Second
menghemat waktu.
Branded, Broken Pants pun turut
meggunakan sosial media untuk Diliat dari ketiga akun Instagram pemilik
memasarkan produknya, Namun berbeda thrifting, ketiganya mempunyai caranya
dengan Nggak Nyesel dan Bursa Second sendiri untuk mempromsikan produk dari
branded, Broken pants fokus mengisi akun yang membuat konten yang berhubungan
jualanya dengan unggahan yang monoton dengan olahraga seperti Bursa Second
dan tak terlalu memikirkan caption atau Branded, dan memperlihatkan secara
konten apa yang harus dibuat. terang-terangan saat membuka bal dan
memikirkan sematang mungkin konsep
“aku juga fokus posting feed ig yang
untuk unggahan seperti Nggak nyesel
isinya celana, emang terlihat monoton sih
bahkan menjadikan Instagram sebagai
tapi disini nih aku pegen bikin beda
katalog digital seperti Broken Pants. Para
kenapa ya aku posting itu ya karena akum
pemilik masing-masing memanfaatkan
au nunjukin kalau yang aku jual itu celana
Instagram sebagai Sebagai media transaksi
terus juga pembeli aku tuh ya ga ribet
jual beli online yang merupakan manfaat
nunjukin barang yang mau dia beli tinggal
dari new media itu sendiri.
screenshoot aja dari postingan aku” Ega,
20-02-2022. Segmentasi Targeting Positioning

Namun unggahan ini bagi sang pemilik Dalam mebangun bisnis yang bertujuan
memeliki tujuan tersendiri yaitu sang untuk sukses dan menghasilkan, suatu
pemilik ingin memanfaatkan Instagram perusahahaan maupun individu yang
jualannya sebagai Katalog digital yang dalam skala kecil harus mempunyai stratgi
mana ketika pembeli datang ke toko utnuk berjualan. Strategi pemasaran
offlinenya sang pembeli sudah mengetahui sendiri merupakan rencana suatu
celana apa yang ingin dibeli dengan perusahaan yang membuat dan
menunjukan foto dari Instagram menjabarkan dampak dan akibat dari
@BrokenPants.id walaupun terkesan aktivitas ataupu program pemasaran
monoton, namun hal ini bertujuan untuk dengan tujuan tertentu.
memudahkan konsumennya membeli
Merumuskan strategi pemasaran berarti
produk yang ia jual. Bagi sang pemilik
melaksanakan prosedur tiga langkah secara
sistematis, bermula dari strategi Targeting merupakan tindakan menilai
segmentasi pasar, strategi penentuan pasar ketertarikan dan minat dari beragam
sasaran, dan strategi penentuan posisi segmen pasar, kemudian menentukan
pasar. Strategi ini dirancang sesuai dengan segmen pasar mana yang akan di jadikan
tujuan dan harapan pencapain dari sebagai target pasar. Target pasar dipahami
perusaahan. Dalam menentuan strategi sebagai kelompok yang dipilih oleh suatu
pemasaran itu didasarkan pada bisnis untuk dijadikan sebagai calon
Segmentasi, Targeting dan Positioning. pelanggan dengan melakukan penargetan
Penggunaan ini didasaran agar suatu usaha dan segmentasi. Targeting dari ketiga
atau tujuan perusahaan dapat tepat sasaran pemilik akun Instagram ini berbeda-beda.
dan tidak merugi saat di pasarkan.
Bursa second branded targetignya
Segmentasi adalah pengelompokan berfokus pada konsumen yang mengerti
konsumen dan karakteristik yang barang dan yang mencari barang branded
heterogen menjadi kelompok-kelompok tetapi murah seperti Hoodie crewneck
yang homogen. Konsumen yang dibagi- jaket, varsity, kaos, jersey, Celana, Topi,
bagi nantinya akan dikelompokkan dan mereka yang ingin terlihat keren,
berdasarkan pembagian tertentu. dalam keadaan nyatanya, dengan target
Pembagian merupakan langkah awal dari umur 15-35 tahun. Bursa second branded
brand untuk memasarkan produknya. sudah memiliki pelanggan tetap yaitu
Swastha mengatakan Segmentasi pasar orang orang yang memperhatikan
merupakan konsep pokok yang mendasari barangnya, sebelumnya membeli topi akan
strategi pemasaran perusahaan dan alokasi membeli topi lagi dan untuk pasarnya
sumber daya yang harus dilakukan dalam sendiri walaupun beberapa konsumennya
rangka mengimplementasikan program dari kalangan mahasiswa namun target
pemasaran Pada pembahasan segementasi pasar untuk konsumennya adalah para
ini, peneliti akan membahas masing- konsumen yang merupakan kolektor
masing segmentasi pasar dari ketiga obyek berpenghasilan diatas RP. 5.000.000-, dan
penelitian yang dibahas dalam skripsi ini, berdomisili Yogyakarta. Broken Pants
walaupun sama-sama menjual thrifting di memiliki Konsumen dengan kisaran umur
Yogyakarta namun Bursa Second Branded, 12-40 tahun dan tertarikan mempunyai
Nggak Nyesel dan Broken Pants ID ketertarikan dengan bebagai jenis celana
memiliki segmentasi yang berbeda sesuai. seperti jeand, tapi ada juga kulot tartan dan
demin dan Broken Pants sudah memiliki
pelanggan tetap dikenakan sudah memiliki Positioning biasanya dilakukan dengan
toko offline juga sehingga pelanggan menunjukkan keunggulan produk yang di
sering repeat order ke toko, pelanggan tawarkan dibandingkan produk kompetitor
biasaya sebelum datang menghubngi (pesaing). Dalam Positioning Bursa second
terlebih dahulu melalui dm Instagram. branded berfokus pada fokus jualan
Selain itu target konsumennya adalah dari Thrifting sport, seperti Baseball dan Hoki
jenis kelamin pria dan wanita dan dari di eropa, basket, yang menjadi iconic dan
kalangan denagan kelas ekonomi posisi jualannya di masyaraat yaitu Sport,
mengenah kebawah berpenghasilann di konten yang sering diupload adalah
kisaran RP. 1.000.000 fashion bertema sport. Broken Pants
membuat iconic celana yang punya merk
Ganyesel befokus pada taget konsumen
mahal dan orang-orang bisa dapetin
wanita dari kalangan Mahasiswa yang
dengan harga murah dan brand yang sama
berusia 18-24 tahun dengan barang barang
namun thrifting dan masih layak pakai,
yang dijual seperti Tank top, rok panjang,
Broken Pants sering melakukan upload
rok pendek, hot pants, blazer, jaket, blus,
celana Jeans, tapi ada juga kulot tartan dan
kemeja, jeans, korduroi, vest, dress, outer.
demin. Ganyesel menonjolkan jualan nya
Ganyesel sudah memiliki pelanggan tetap
yaitu baju summer, baju baju yang
yaitu selebgram dan seleb tiktok dan
cenderung pakaian cewe dan banyak motif
pembeli lain biasaya pada event pelanggan
summer, motif summer adalah baju baju
tetap datang untuk membeli secara repeat.
dengan motif floral motif-motif yang
Selain itu karena hagra produk mulai dar
heboh dan otomatis jualannya memilii
RP. 35.000-, sehingga Nggak nyesel untuk
posisinya sendiri walaupun thrifting,
target konsumennya daru segi penghasilan
pemlik akun Ganyesel tidak ingin berjulan
adalah yang bepenghasilan RP. 1.000.000-,
semua jenis pakaian trift dan ingin
ke atas atau dari kalangan ekonomi
walaupun berjualan thrift namu memiliki
menengah kebawah.
ruangnya sendiri dan punya value sendiri,
Positioning dilakukan sebagai upaya konten akun Ganyesel biasaya adalah
untuk menempatkan posisi produk dalam feminism-feminim seperti Tank top, rok
menghadapi persaingan pasar. Positioning panjang, rok pendek, hot pants, blazer,
sendiri dilakukan untuk memengaruhi jaket, blus, kemeja, jeans, korduroi, vest,
segmen pasar yang di pilih dalam dress, outer.
memandang produk yang di tawarkan.
PENUTUP
Kesimpulan nyatanya, dengan target umur 15-35 tahun.
Bursa second branded sudah memiliki
Berdasarkan hasil wawancara dan
pelanggan tetap yaitu orang orang yang
observasi yang dilakukan pada
memperhatikan barangnya, sebelumnya
Bursa_Secondbranded, Nggak Nyesel dan
membeli topi akan membeli topi lagi dan
Broken Pants ID. dapat diambil
untuk pasarnya sendiri walaupun beberapa
kesimpulan yang diharapkan dapat
konsumennya dari kalangan mahasiswa
menjawab rumusan masalah dalam
namun target pasar untuk konsumennya
penelitian ini adalah sebagai berikut:
adalah para konsumen yang merupakan
1. Segmenting Pasar kolektor berpenghasilan diatas RP.

Pada Bursa Second Branded, Bursa 5.000.000-, dan berdomisili Yogyakarta.

second branded adalah pembeli yang Broken Pants memiliki Konsumen dengan

mengerti barang branded, dan kolektor kisaran umur 12-40 tahun dan tertarikan

barang barang branded yaitu remaja mempunyai ketertarikan dengan bebagai

sampai dewasa dari umr 15-35 tahun, jenis celana seperti jeand, tapi ada juga

biasanya orang orang sekitaran kota kulot tartan dan demin dan Broken Pants

yogyakata. Segmentasi pemilik akun sudah memiliki pelanggan tetap dikenakan

Ganyesel masiswa berumur 18-24 tahun sudah memiliki toko offline juga sehingga

dan suka produk-produk trift dan dengan pelanggan sering repeat order ke toko,

harga murah khususnya daerah pelanggan biasaya sebelum datang

Yogyakarta. Segmentasi pemilik akun menghubngi terlebih dahulu melalui dm


Broken Pants yaitu anak-anak muda, Instagram. Selain itu target konsumennya

orang tua, dan kebanyakan unisex, kisaran adalah dari jenis kelamin pria dan wanita

umur 12 tahun hingga 40 tahun, yang dan dari kalangan denagan kelas ekonomi

Kosumennya berasal dari Yogyakarta dan mengenah kebawah berpenghasilann di

Solo kisaran RP. 1.000.000 Ganyesel befokus


pada taget konsumen wanita dari kalangan
2. Targeting
Mahasiswa yang berusia 18-24 tahun
Bursa second branded targetignya berfokus dengan barang barang yang dijual seperti
pada konsumen yang mengerti barang dan Tank top, rok panjang, rok pendek, hot
yang mencari barang branded tetapi murah pants, blazer, jaket, blus, kemeja, jeans,
seperti Hoodie crewneck jaket, varsity, korduroi, vest, dress, outer. Ganyesel
kaos, jersey, Celana, Topi, dan mereka sudah memiliki pelanggan tetap yaitu
yang ingin terlihat keren, dalam keadaan selebgram dan seleb tiktok dan pembeli
lain biasaya pada event pelanggan tetap biasaya adalah feminism-feminim seperti
datang untuk membeli secara repeat. Tank top, rok panjang, rok pendek, hot
Selain itu karena hagra produk mulai dar pants, blazer, jaket, blus, kemeja, jeans,
RP. 35.000-, sehingga Nggak nyesel untuk korduroi, vest, dress, outer.
target konsumennya daru segi penghasilan
Saran
adalah yang bepenghasilan RP. 1.000.000-,
ke atas atau dari kalangan ekonomi Setelah peneliti melakukan di Instagram

menengah kebawah (Studi fenomenologi pada followers


Instagram Bursa second branded,
3. Positioning
Ganyesel, Broken Pants). peneliti
Positioning Bursa second branded menyarankan khususnya kepada peneliti
berfokus pada fokus jualan Thrifting sport, yang ingin mengangkat tema serupa untuk
seperti Baseball dan Hoki di eropa, basket, menggali informasi mendalam dari
yang menjadi iconic dan posisi jualannya informan agar hasil pemaknaan yang
di masyaraat yaitu Sport, konten yang didapat mendalam dan dapat digunakan
sering diupload adalah fashion bertema untuk memperkuat hasil penelitian.
sport. Broken Pants membuat iconic celana Peneliti juga berharap agar pengguna
yang punya merk mahal dan orang-orang media sosial Instagram agar bersikap bijak
bisa dapetin dengan harga murah dan menggunakan sosial media ini, khususnya
brand yang sama namun thrifting dan followers akun media sosial Instagram
masih layak pakai, Broken Pants sering Bursa second branded, Ganyesel, Broken
melakukan upload celana Jeans, tapi ada Pants dapat menentukan, mimilih dan
juga kulot tartan dan demin. Ganyesel memilah konten yang diposting oleh pada
menonjolkan jualan nya yaitu baju instagramnya.
summer, baju baju yang cenderung
DAFTAR PUSTAKA
pakaian cewe dan banyak motif summer,
motif summer adalah baju baju dengan Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran,

motif floral motif-motif yang heboh dan Malang: PT Gelora Aksara, 2012,

otomatis jualannya memilii posisinya Chaffey, Dave. (2009). E-Businees and E-


sendiri walaupun thrifting, pemlik akun Comerce Managemet (Edisi 4 ed.).
Ganyesel tidak ingin berjulan semua jenis England: Pearson Education.
pakaian trift dan ingin walaupun berjualan
Effendi, Agus dkk. Analisis Pengaruh
thrift namu memiliki ruangnya sendiri dan
Penggunaan Media Baru Terhadap Pola
punya value sendiri, konten akun Ganyesel
Interaksi Sosial Anak di Kabuaten Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jaya.
Sukoharjo. E-Jurnal Penelitian Humaniora, Yogyakarta: Andi Offset.
Volume 18 No 2, Agustus 2017 12-24. Hal
Usi Usmara, Pemikiran Kreatif
13
Pemasaran, Yogyakarta: Amara Book,
Hermawan, A. (2012). Komunikasi 2008, Hal 90
Pemasaran. Malang: PT Gelora Aksara.

Khasali, R. (2001). Membidik Pasar


Indonesia, Segmentasi, Targenting dan
Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Kennedy, John.E; R, Dermawan


Soemanagara.2006. Marketing
Communication, Taktik danStrategi.
Jakarta: PT Buana Ilmu Populer, Hal :7

Lee, M., Jhonson, & Carla. (2007).


Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam
prsfektif Global. Jakarta: Prenada Media
Group.

Philip Kotler dan Keller, K. L. (2008).


Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Setiawan, Rudy. Kekuatan New Media


Dalam Membentuk Budaya Populer di
Indonesia. E-Journal Ilmu Komunikasi,
Volume 1, Nomor 2, 2013

Silalahi, Ulber . 2005. Metode Penelitian


Sosial. Bandung : PT Refika Aditama

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Penerbit
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai