Anda di halaman 1dari 7

Rambutan

 Halaman
 Pembicaraan

 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat

Perkakas












Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Rambutan
Nephelium lappaceum
Status konservasi

Risiko rendah
IUCN 33266
Taksonomi
Divisi Tracheophyta
Subdivisi Spermatophytes
Klad Angiosperms
Klad mesangiosperms
Klad eudicots
Klad core eudicots
Klad Superrosidae
Klad rosids
Klad malvids
Ordo Sapindales
Famili Sapindaceae
Genus Nephelium
Nephelium lappaceum
Spesies
Linnaeus, 1767
 l
 b
 s

Rambutan merupakan tanaman tropis yang termasuk ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia
Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bahasa Melayu (karena bahasa Indonesia baru diresmikan tahun 1945) yang berakar dari kata "rambut"
karena bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut.

Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia, Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan
Sri Lanka.

Pemerian botani

Bunga jantan rambutan

Pohon berdaun hijau sepanjang tahun, menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 ⁰C), tinggi dapat mencapai 8 m namun biasanya tajuknya
melebar hingga jari-jari 4m. Daun majemuk menyirip dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur, dengan variasi tergantung umur, posisi
pada pohon, dan ras lokal.

Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon rambutan akan merona (flushing) menghasilkan
cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan ini
akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.

Pembungaan dan bunga


Bunga banci rambutan

Tumbuhan ini menghasilkan bunga setelah tujuh tahun jika ditanam dari biji, tetapi pada usia 2 tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara
vegetatif. Rambutan berumah dua, tetapi bersifat androdioecious, ada tumbuhan penghasil bunga jantan saja dan tumbuhan penghasil bunga banci.
Tumbuhan jantan tidak pernah menghasilkan buah.

Pembungaan rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air. Masa kering tiga bulan menghentikan pertumbuhan vegetatif dan merangsang
pembentukan bunga. Di daerah Sumatra bagian utara, yang tidak mengenal musim kemarau rambutan dapat menghasilkan buah dua kali dalam
setahun. Di tempat lain, bunga muncul biasanya setelah masa kering 3 bulan (di Jawa dan Kalimantan biasanya pada bulan Oktober dan November).

Bunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran satuan bunga berdiameter 5 mm atau bahkan lebih kecil. Bunga jantan tidak menghasilkan
putik. Tumbuhan banci yang baru berbunga biasanya menghasilkan bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga dengan alat betina (putik).
Bunga banci (hermafrodit) memiliki benang sari yang fungsional dan memiliki dua bakal buah, meskipun jika terjadi pembuahan hanya satu yang
biasanya berkembang hingga matang, sementara yang lainnya tereduksi. Penyerbukan dilakukan oleh berbagai jenis lebah, tetapi yang paling sering
hadir adalah Trigona, lebah kecil tanpa sengat berukuran sebesar lalat. Di berbagai apiari, bunga rambutan juga menjadi sumber utama nektar bagi
lebah peliharaan.

Buah
Buah rambutan

Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki "rambut" di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur
kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna putih, menutupi "daging". Bagian buah yang dimakan, "daging buah", sebenarnya
adalah salut biji atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas ("rambutan ace"/ngelotok).

Pohon dengan buah masak sangat menarik perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak menghasilkan buah. Jika pertumbuhan musiman, buah
masak pada bulan Desember hingga Maret, dikenal sebagai "musim rambutan". Masanya biasanya bersamaan dengan buah musiman lain, seperti
durian dan mangga.

Varietas
Rambutan yang terbelah

Buah rambutan

Perbaikan varietas yang dilakukan di Indonesia dan sejumlah negara lain hingga saat ini dilakukan oleh lembaga penelitian milik pemerintah. Di
Indonesia, Balai Penelitian Buah Solok yang melakukan tugas ini. Pola perbaikan yang diterapkan hingga saat ini adalah seleksi dari plasma nutfah
yang tumbuh di berbagai pusat keanekaragaman di Indonesia, terutama di Sumatra, Kalimantan, serta Jawa. Lembaga di Malaysia yang melakukan
perbaikan kultivar adalah MARDI.

Varietas unggul rambutan yang sudah dilepas Departemen Pertanian Republik Indonesia hingga 2005 adalah
1. 'Rapiah' dari Pasar Minggu,
2. 'Bahrang' dari Langkat, Sumatra Utara
3. 'Lebak Bulus' dari Pasar Minggu,
4. 'Sibatuk Ganal' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
5. 'Nona' dari Kampar, Riau,
6. 'Binjai' dari Sumatra Utara
7. 'Antalagi' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan,
8. 'Sibongkok' dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan,
9. 'Garuda' dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan
10.'Tangkue Lebak' dari Kecamatan Maja, Banten,
11.'Narmada' dari NTB,

Selain itu, dikenal pula beberapa ras lokal yang juga dikenal baik untuk keperluan tertentu, seperti 'Sinyonya' dan 'Sitangkue' yang dianjurkan untuk
digunakan sebagai batang bawah dalam okulasi.

Anda mungkin juga menyukai