Anda di halaman 1dari 9

Gandaria Flora Khas Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat memilih dan menetapkan pohon Gandaria sebagai flora identitas
provinsi. Flora identitas ini biasa disebut juga sebagai flora khas atau tumbuhan
maskot. Pohon Gandaria adalah tumbuhan dari famili Anacardiaceae (suku mangga-
manggaan), nama latin tumbuhan tersebut adalah Bouea macrophylla Griff.

Gandaria (Bouea macrophylla)

Gandaria yang merupakan tumbuhan asli Indonesia, di beberapa daerah mempunyai


berbagai nama lokal seperti gandaria (Jawa), jatake, gandaria (Sunda), remieu (Gayo),
barania (Dayak ngaju), dandoriah (Minangkabau), wetes (Sulawesi Utara), Kalawasa,
rapo-rapo kebo (Makasar), dan buwa melawe (Bugis). Sedangkan dalam bahasa Inggris
disebut sebagai Marian Plum atau Gandaria. Selain di Indonesia, Gandaria tumbuh
tersebar di wilayah tropis Asia Tenggara seperti Malaysia dan Thailand.

Pohon Gandaria (Bouea macrophylla) yang menjadi flora khas Jawa Barat, mempunyai
tinggi pohon hingga mencapai 27 meter. Daun berbentuk bundar telur memanjang
hingga jorong dengan panjang 11- 45 cm dan lebar 4 13 cm. Gandaria memiliki buah
berbentuk agak bulat dengan diameter antara 2.5-5 cm. Kulit buah berwarna hijau saat
muda dan kekuningan atau jingga saat tua. Daging buah Gandaria mengeluarkan cairan
kental, berbau khas menyengat, dan memiliki rasa agak asam hingga manis. Buah
Gandaria muda dimanfaatkan sebagai campuran rujak atau sambal gandaria. Selain
dapat dikonsumsi langsung pun dapat dibuat asinan atau sirup.
Selengkapnya mengenai flora khas provinsi Jawa Barat ini, baca : Gandaria.
Klasifikasi Ilmiah Gandaria: Kerajaan: Plantae. Divisi: Tracheophyta. Kelas:
Magnoliopsida. Ordo: Sapindales. Famili: Anacardiaceae. Genus: Bouea. Spesies: Bouea
macrophylla Griff.
Sedap Malam
Published by : Ervina Kidnesia

Posted on : Minggu, 11 Oktober 2015

Sedap Malam

Sedap Malam. Foto:outdoors.webshots.com


Kidnesia.com - Sedap Malam merupakan tumbuhan hijau abadi suku Agavaceae. Minyak
dari bunga ini digunakan dalam pembuatan parfum. Biasanya mekar pada malam hari.
Bangsa Astek mengenalnya dengan nama omixochitl, "bunga tulang". Di India bagian timur,
bunga ini dikenal dengan nama ratkirani yang berarti "ratu malam". Di Singapura, bunga
Sedap Malam dinamakan xinxiao yang berarti "tempat ngengat hinggap". Sementara, di
Persia, bunga ini disebut maryam yang merupakan nama umum bagi anak perempuan.
Adapun, tanaman ini tumbuh hingga 45 cm dan menghasilkan rumpun bunga putih.
Daunnya panjang dan berwarna hijau muda yang mengumpul pada pangkal batangnya.

Oiya, dahulu di zaman Viktoria, Sedap Malam digunakan sebagai bunga kuburan. Selain
itu, di Hawaii digunakan untuk para pengantin. Saat ini, bunga Sedap Malam dimanfaatkan
untuk kesehatan mulai dari influenza, rematik, keluhan susah tidur, dan lainnya.

Tanaman ini juga mengandung khasiat untuk menurunkan panas dan menghilangkan
bengkak. Adapun bagian tanaman yang biasanya dipakai untuk obat ialah bunga dan juga
akarnya. Kedua bagian tersebut bisa digunakan untuk pengobatan luar tubuh dan dalam.

7 Fakta Rafflesia Patma


Published by : nisa kidnesia

Posted on : Sabtu, 31 Oktober 2015

7 Fakta Rafflesia Patma

Kidnesia.com - Bunga Rafflesia patma tentu sudah terkenal. Nah, ada 7 fakta tentang
bunga langka ini.
Rafflesia patma berhasil ditanam di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat
1. Rafflesia patma adalah satu dari 30 jenis bunga Rafflesia yang ada di dunia. Dari jumlah
itu, 15 jenis ada di Indonesia.
2. Nama Rafflesia diambil dari nama Thomas Stamford Raffles. Ahli botani dari Inggris ini
pernah menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pada tahun 1811-1816.

3. Menurut Penelitian, habitat asli bunga Rafflesia ada di Pulau Nusakambangan,


Cilacap, Jawa Tengah,dan Cagar Alam Leuweung Sancang, Garut, Jawa Barat.

4. Rafflesia patma adalah jenis tanaman parasit yang tidak berakar, tidak berdaun, dan
tidak bertangkai. Satu-satunya bagian yang disebut tanaman adalah jaringan yang tumbuh
pada tanaman inang merambat yaitu, Tetrastigma.

5. Jangan salah, ya! Rafflesia patma tidak sama dengan bunga raksasa Rafflesia arnoldi.
Diameter bunga Rafflesia patma sekitar 25 sampai 30 sentimeter. Bunga ini punya lubang
seperti mulut gentong dan memiliki lima daun mahkota. Di dasar bunga terdapat sebentuk
duri yang berisi benang sari atau putik. Bunga ini berbau busuk dan hanya mekar 5 sampai
7 hari, setelah itu layu dan mati.

6. Rafflesia patma menjadi tanaman langka karena proses pertumbuhannya sangat


perlahan dan kadang-kadang mencapai 2 tahun untuk berbunga.

7. Rafflesia patmapertama ditemukan tahun 1825 di Pulau Nusakambangan, Jawa Barat.


Tahun 1929, tumbuhan ini berhasil ditanam di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.

Bulan Juni 2011, beberapa Rafflesia patma mekar di Kebun Raya Bogor. Ini merupakan
pertama kalinya di dunia, bunga langka mekar di luar habitat aslinya. Nah, itu tadi 7 fakta
Raflesia patma.

Teks: Sigit Wahyu/Annisa/Kidnesia; Foto: Ricky Martin


Beberapa Spesies Tumbuhan Dikotiledon yang Dianggap Endemik di Jawa Barat
Familia
Spesies
Catatan
Acanthaceae
Blepharis exigua
Herba merambat
Actinidiaceae
Saurauia bogoriensis
Gn. Salak Bogor
S. cauliflora
S. lanceolata
Boraginaceae
Cynoglossum sp.
Burseraceae
Canarium kipella
Kemungkinan jarang, di Gn. Salak dan dekat Pelabuhan Ratu
Callitrichaeae
Callitriche sp.
Kebun Botani Cibodas
Dipterocarpaceae
Shorea sp.
Leuweung Sancang
Ericaceae
Dyplicosia pilosa
Rhododendron wilhelminae
Fagaceae
Lithocarpus kostermansii
hutan bukit hingga 1000 m
Leguminoseae
Ormosia sp.
1 tegakan di Kebun Botani Cibodas
Loranthaceae
Lepeostegeres gemmiflorus
Mitrasacme bogoriensis
Myrtaceae
Eguenia ampliflora
Hanya di Gn. Galunggung sebelum meletus 1982
Rubiaceae
Lasianthus tomentosum
Gn. Salak, pada 1700m
Rufuceae
Zanthoxylum penjualensis
Panjalu
Stylidiaceae
Sylidium incospicuum
Indramayu
Symplocaceae
Symplocos junghuhnii
Mungkin sangat langka
Beberapa Spesies Tumbuhan Monokotiledon yang Dianggap Endemik di Jawa Barat
Familia
Spesies
Catatan
Cyperaceae
Hypolytrum humile
Dioscoreaceae
Dioscorea blumei
Gn. Salak
Gramineae
Nastus elegantissimus
Gn. Tilu, Cibodas
Schyzostacium bilforum
Gn. Salak
Calamoideae
Calamus asperrimus
C. burkianus
C. heteroideus
Ceratolobus glaucescens
Pelabuhan Ratu
Daemonorops rubra
Bogor
Daemonorops. sp
Cibarengkok - Ciwidey
Korthalsia junghuhnii
Bogor
Zingiberaceae
Amomum hochrentineri
A. pseudofoetens
Eltingera foetens
Bogor
E. parvum
E.walang
Bogor
Hornstedtia horsfieldii
H. mollis
H. paludosa H. rubr

1. Wilayah Indonesia bagian Barat Wilayah Indonesia bagian barat terdiri atas Sumatra,
Bali, Jawa Barat, dan Kalimantan. Wilayah ini terdapat banyak curah hujan sehingga
memiliki hutan lebat yang terdapat banyak pohon besar dan kecil dengan ketinggian
kira-kira 60 meter, berdaun rindang dengan mahkota daunnya bertingkat tingkat, serta
suasana di dalamnya lembap karena banyak didapati beragam tumbuh tumbuhan.
Tumbuhan yang mendominasi wilayah ini yaitu dari famili Dipterocarpaceae seperti:
kayu kruing (Dipterocarpaceae), kayu meranti (Shorea spp.), kayu kapur
(Dryobalanops aromatica), dan kayu garu (Gonystylus bancanus). Pulau Jawa, pantai
timur Sumatra, dan Pantai Riau terdapat hutan-hutan bakau karena di daerah ini
banyak dijumpai dataran rendah dan pantai yang berlumpur. Pohon bakau memiliki
akar yang menjulang ke atas permukaan air. Pada waktu air laut surut akar menjulang
ke atas dan pada waktu air laut pasang akar terendam. Pohon ini berguna menahan
erosi dan kikisan ombak air laut.

Read more at:

. Wilayah Flora Jawa-bali

Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya


(Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon
Burohal (Kepel)
Bentangan alam pulau Jawa dan Bali yang memanjang memungkinkan iklim yang berbeda
antara wilayah Jawa bagian barat dengan Jawa bagian timur. Curah hujan di pulau Jawa
bagian barat cenderung lebih tinggi daripada Jawa bagian timur sampai ke Bali. Gejala ini
disebabkan oleh pola iklim yang berbeda, daerah Jawa bagian barat beriklim Af, yaitu hutan
hujan tropis. Semakin ke timur, iklim berubah menjadi iklim Am atau muson tropis dan
iklim Aw atau sabana tropis. Dari perbedaan tersebut maka kemudian timbul sebaran
vegetasi yang berbeda :

1. Hutan hujan tropis


Hutan ini beriklim Af dan berada di sekitar Jawa bagian barat dengan curah hujan yang
cenderung tinggi. Beberapa kawasan vegetasi hutan hujan tropis di Jawa bagian barat
adalah Cagar Alam Ujung Kulon di Banten, Cagar Alam Cibodas, dan Pananjung
Pangandaran di Jawa Barat

2. Hutan musim tropis


Hutan ini berada di sekitar Jawa Barat bagian utara sampai Jawa Tengah dan sebagian
Jawa Timur. Kawasan ini memiliki iklim Am dengan curah hujan kurang sehingga jenis
vegetasi yang biasa terdapat di daerah ini dan menjadi ciri khas adalah jenis tumbuhan yang
meranggas pada waktu musim kemarau, seperti pohon jati. Kawasan hutan ini berada di
Alas Roban, Jawa Tengah, dan hutan jati di sekitar Jepara.

3. Sabana tropis
Sejenis padang rumput yang diselingi oleh pohon besar. Jenis iklimnya Aw yang ditandai
dengan jumlah curah hujan tahunan sedikit. Kawasan ini berada di Jawa bagian timur
sampai Bali. Contohnya, Cagar Alam Baluran Jawa Timur dan Taman Nasional Bali Barat.
Di bawah ini beberapa flora yang menjadi maskot untuk daerah Jawa dan Bali:
DKI Jakarta : Salak Condet
jawa Barat : Gandaria
jawa Tengah : Bunga Kantil
DI Yogyakarta : Pohon Burahol atau Kepel
jawa Timur : Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa)
Bali : Kayu Manjegau

Anda mungkin juga menyukai