Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

“ TANAMAN PACAR AIR “

Nama : Nadya Paramita Rahayu


Kelas : RK B
NIM : 17010138

S1 Farmasi
Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

2019
TANAMAN PACAR AIR
( Impatiens balsamina L )

Pacar air (Impatiens balsamina L.) adalah tanaman yang berasal dari Asia Selatan dan Asia
Tenggara namun telah diperkenalkan ke Amerika pada abad ke- 19.

Pacar air juga dikenal sebagai bunga balsam yang merupakan tanaman semusim, berakar
serabut, berbatang basah, bulat, licin, tegak, bercabang, warnanya hijau kekuningan dan biasa
ditanam di halaman sebagai tanaman hias atau tumbuhan liar ditempat yang cukup mendapat
air dan sinar matahari

A. Nama Daerah

Sumatera : lahine , paruinai , bunga tabu , inay ayer , pacar ayer , laka kecil

Jawa : kimhong , pacar cai , pacar banyu

Nusa Tenggara : Pacar foya , pacar aik

Sulawesi : tilanggele , duuko , kolodigi , unggaagu

Maluku : bunga jebelu , giabebe dumule , laka gofu

Garden balsem dan garden balsamina (Inggris), balsamine des jardins (Prancis), Banga pacar
(Brunei), bungar pecar (sengkurong Kedayan Malay). Pilipina: Kamantigi, Cina: feng xian
huai.
B . Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Kelas : Dicotyledonae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Ordo : Balsaminals / geraniales
Famili : Balsaminaceae
Genus : Impatiens
Spesies : Impatiens balsamina Linn
(Tjitrosoepomo, 1993)

C. Morfologi Tanaman
Pacar air merupakan tanaman herba berakar tunggang, berbatang basah, tegak, lunak, bulat,
bercabang – cabang sederhana, dengan buku- buku yang membengkak, warna hijau
kekuningan, tidak berbulu atau berbulu halus saat muda. Pacar air biasanya di tanam sebagai
tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. Arah tumbuhnya tegak dan percabangannya
monopodial.

Pacar air mempunyai daun tunggal, tersusun spiral dan bertangkai pendek, tetapi yang
berada dibagian bawah batang sering kali berhadapan, berbentuk lanset sampai jorong
sempit, berukuran 3-10 cm x 1,5-3 cm, pangkalnya berbentuk pasak, ujungnya lancip,
pinggirnya bergerigi, tidak berbulu dan warnanya hijau muda. pertulangan menyirip dan
warna hijau muda, tepi bergerigi. Bagian bawah membentuk roset akar. Luas daun ± 2- 4
inci. Pangkal daun bergigi tajam dan runcing (Dalimartha, 2003).
Bunganya 1-3 keluar dari ketiak daun, bunga bewarna cerah ada beberapa macam warna

seperti merah, jingga, ungu, putih. Ukuranya bervariasi, panjangnya sampai 3,5 cm, daun

kelopaknya 3 helai, yang terbawah terbesar dan mirip daun mahkota, berbentuk corong dan

bertaji; daun mahkotanya 5, tampaknya seperti 3, yang paling atas bebas dan ujungnya

bermukro panjang, yang 4 lainya berdekatan berpasangan; benang sarinya 5, menjadi satu

pada pertengahan ke atas

Buahnya bertipe kapsula berdaging dengan 4-5 katup, jika merekah meledak,
berbentuk gelendong lebar, berukuran 12-20 mm x 6-8 mm (Phuphathanaphong, 1999:92-
93). Buahnya kadang, jika masak akan membuka menjadi lima bagian yang terpilih. Bentuk
buah elliptis, pecah menurut ruang secara kenyal. Bakal buah menumpang, beruang 4 – 5.
Dalam satu ruangan tersebut terdapat dua atau lebih bakal biji. Benih endospermic, embrio
akan mengalami deferensiasi. Biji berbentuk bulat kecil dan berwarna hitam. Tanaman ini
merupakan tanaman berakar serabut (Steenis, 2008; Dal imartha, 2003).
E. Ekologi Dan Penyebaran

Pacar air tumbuh secara alami dari ketinggian 0 m – 1250 m dpl, pada lahan basah, agak
terbuka atau sebagai tumbuhan bawah di hutan. Dalam budi daya tanaman ini tumbuh subur di
tanah yang kaya akan hara dan gembur dengan air yang mudah dicapai. Di wilayah tropik jenis
ini biasanya berbunga sepanjang tahun. Pacar air mudah dibiakkan dengan biji. Semaiannya
dipelihara dipersemaian. Sebagai medium pot dianjurkan campuran antara sabut kalapa,
pasir kasar dan tanah lempung. Pacar air berasal dari India dan sebagian daratan Asia Tenggara.
Jenis ini dibudidayakan secara luas dan sering kali meliar di wilayah tropika dan subtropika;
juga dibudidayakan di wilayah beriklim sedang. Di seluruh Asia Tenggara pacar air umum di
taman-taman (Phuphathanaphong,1999:93).

Tanaman pacar air berasal dari India. Di Indonesia tanaman ini ditanam sebagai tanaman hias
dan kadang-kadang ditemukan tumbuh liar (Dalimartha, 2003). Tanaman ini dapat ditemukan
dari dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Habitatnya pada daerah
tropis namun tidak dapat hidup pada daerah yang kering (Steenis)

Pacar air sangat peka terhadap hama, begitu terkena hama, tanaman akan langsung busuk.
Pacar air tumbuh di pekarangan rumah pada ketinggian 1-900 meter diatas permukaan air
laut, dengan hanya menebar biji dari buah tanaman tersebut (Nuzul, 2012).
F. Anatomy

Mesofil pada daun terdiri dari kristal kalsium oksalat.Dorsiventral, memiliki banyak bunga
yang mengandung cairan yang tersimpan dalam petiolus dan tangkai. Rhaphide-sacs sedikitnya
tampak pada daun dan tangkai. Kadang-kadang tampak ada bintik-bintik transparan pada daun
yang seringkali berisi getah dan atau raphides. Epidermis menyusun dinding sel yang tipis.
Korteks relatif sempit, bagian luarnya terdiri dari sel kolenkimatis yang kecil dan bagian dalam
besar.Perisikelnya tanpa sklerenkim. Batangnya yang keras ditegakkan oleh jaringan
dasar turgescent yang kuat.Berkas pembuluh sendiri-sendiri dan terangkai dalam lingkaran, 12
di antaranya tampak pada potongan melintang. Xilem menyusun jaringan dasar kecil dan
berdinding sel tipis dengan pembuluh besar yang melekatkannya, spiral berkembang baik
dengan menebal. Rantai-rantai floem dalam tiap berkas kecil, saling berhubungan. Yang
menghubungkan adalah sel kecil tanpa dinding. Pembuluh-pembuluh pada berkas tidak
mengalami perforasi. Interfascular kambium membangun batang tua di daerah jaringan sel
kecil.

interfascular kambium memberi perkembangan pada dinding tipis jaringan dalam. Jaringan ini
sama dengan jaringan dasar xilem, hanya saja tidak memiliki pembuluh. Pith mencekung di
tengah, terisolasi, annular. Pembuluh pith spiral dan menetap di solereder untuk membangun
pith sebelum berkembangnya berkas-berkas pembuluh. pith memiliki sel-sel yang besar yang
mengeluarkan getah dari parenkim dasar. Berkas raphides tampak pada korteks.
G. Fisiologi

Tanaman ini termasuk tanaman C3. Dalam sintesis C3, CO2 difiksasi ke gula
berkarbon lima, yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) oleh enzim karboksilase RuBP (rubisko).
Molekul berkarbon enam yang terbentuk tidak stabil dan segera terpisah menjadi dua molekul
fosfogliserat (PGA). Molekul PGA merupakan karbohidrat stabil berkarbon tiga yang pertama
kali terbentu sehingga cara tersebut dinamakan sintesis C3.
Molekul PGA bukan molekul berenergi tinggi. Dua molekul PGA mengandung energi yang
lebih kecil dibandingkan satu molekul RuBP, sehingga fiksasi CO2 berlangsung spontan dan
tidak memerlukan energi dari reaksi terang (fotosintesis). Untuk mensintesis molekul berenergi
tinggi, energi dan electron dari ATP maupun NADPH hasil reaksi terang digunakan untuk
mereduksi tiap PGA menjadi fosfogliseraldehida (PGAL). Dua molekul PGAL dapat
membentuk satu molekul glukosa. Satu siklus Calvin telah lengkap bila pembentukan glukosa
disertai dengan regenerasi RuBP. Satu molekul CO2 yang tercampur menjadi enam molekul
CO2. Ketika enam molekul CO2bergabung dengan enam molekul RuBP dihasilkan satu glukosa
dan enam RuBP sehingga siklus dapat dimulai kembali.

H. Kandungan Kimia
Tanaman pacar air mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder yaitu
kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid (Adfa, 2008). Daun pacar air mengandung
senyawa naftaquinon, turunan kumarin, flavonoid dan steroid (Panichayupakaranant, 2001).
Bunga pacar air mengandung antosianin, kaemferol, flavonoid dan kuersetin (Yang et al,
2001). Biji pacar air mengandung fixed oil, saponin, balsaminasterol, naftaquinon, minyak
atsiri dan kuersetin. Akar pacar air mengandung sianidin monoglikosida (Yuniarti, 2001;
Dalimartha, 2014). Senyawa kimia yang terkandung pada tumbuhan Impatiens balsamina
L.adalah Flavonoida, Saponin, Steroida dan Glikosida (Adfa, 2001)

1. Flavonoida
Flavonoida merupakan salah satu golongan fenol alam yang tersebar luas pada tumbuhan
hijau dan mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya, yang tersusun dalam konfigurasi
C6-C3-C6 Yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat
atau tidak dapat membentuk cincin

Umumnya senyawa flavonoida dalam tumbuhan terikat dengan gula disebut sebagai glikosida
dan aglikon flavonoida yang berbeda-beda mungkin saja terdapat pada satu tumbuhan dalam
beberapa bentuk kombinasi glikosida. Oleh karena itu dalam menganalisis flavonoida biasanya
lebih baik memeriksa aglikon yang telah dihidrolisis dibandingkan dalam bentuk glukosida
dengan kerumitan strukturnya. Flavonoida berkhasiat sebagai antioksidan, antibakteri dan
inflamasi (Harbone, 1987).

2. Saponin
Senyawa golongan ini banyak terdapat pada tumbuhan tinggi. Keberadaan saponin sangat
mudah ditandai dengan pembentukan larutan koloidal dengan air yang apabila dikocok
menimbulkan buih yang stabil. Sapponin merupakan senyawa berasa pahit menusuk,
menyebabkan bersin dan sering mengakibatkan iritasi terhadap selaput lender (Gunawan &
Mulyani, 1995)

Saponin merupakan senyawa aktif permukaan, bersifat seperti sabun dan dapat dideteksi
berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisis, sel darah. Pembentukan
busa yang mantap sewaktu mengekstraksi tumbuhan atau pada waktu memekatkan ekstrak
tumbuhan merupakan bukti terpercaya akan adanya saponin (Harbone, 1987).

3. Steroida
Steroid adalah triterpenoid yang kerangka dasarnya system cincin siklopentana
perhidrofenantren. Uji yang biasa digunakan adalah reaksi Lieberman Bourchard yang dengan
kebanyakan triterpen dan steroid memberikan warna hijau biru (Harbone, 1987).
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprene dan
secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik, yaitu skualena. Senyawa ini
berstruktur siklik yang rumit, kebanyakan berupa alcohol, aldehid atau asam karboksilat.
Berupa senyawa warna. Berbentuk Kristal. Sering kali bertitik leleh tinggi dan aktif optic
(Harbone, 1987).

4 Glikosida

Glikosida adalah suatu senyawa yang jika dihidrolisis akan menghasilkan bagian gula yang
disebut glikon dan bagian bukan gula disebut aglikon. Gula yang dihasilkan biasanya adalah
glukosa, ramnosa, dan lain sebagainya. Jika bagian gulanya adalah glukosa maka disebut
glukosida, sedangkan jika bagian gulanya selain glukosa disebut glikosida.

Menurut fransworth (1996), Pembagian glikosida berdasarkan atom yang menghubungkan

bagian gula dan bagian bukan gula adalah sebagai berikut :

O-glikosida : Jika bagian gula dan bukan gula dihubungkan oleh atom O

S-glikosida : Jika bagian gula dan bukan gula dihubungkan oleh atom S

N-glikosida : Jika bagian gula dan bukan gula dihubungkan oleh atom N

C-glikosida : Jika bagian gula dan bukan gula dihubungkan oleh atom C

Biji pacar air mengandung saponin dan fixed oil (terdiri dari Ȗ-spinasterol, ȕ-ergosterol,
balsaminasterol, parinaric acid, minyak menguap, quersetin, derivat kaempferol, dan
naftokuinon) (Dalimartha, 2004).

Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam bunga pacar air, diantaranya anthocyanins,
cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaempherol, dan qurcetin. Sementara itu,
akar pacar air mengandung cyaniding monoglycoside (Hariana, 2013).
I. Khasiat Tanaman

Biji : peluruh haid, mempermudah persalinan (3-10 g direbus); kanker saluran pencernaan
bagian atas (5-60 g dierbus).
Bunga : peluruh haid, mengakhiri kehamilan (dipakai bunga yang putih); pembengkakan
akibat pukulan, rematik, sendi, bisul, gigitan ular, dermatitis (pemakaian 3-6 g direbus).
Daun : keputihan (30-60 g daun segar direbus), tulang retak atau patah, nyeri.
Akar : peluruh haid (4-5 bonggol akar direbus,3-4 kali minum), anti inflamasi, rematik,
tertusuk benda asing di kerongkongan (mengunyah akar dan menelannya dengan air
hangat). Pemakaian luar
Bunga : pembengkakan, reumatik, bisul, radang kulit. lumat bunga segar, tempel pada
bagian yang sakit.
.Menurut Wang et al, (2009) tanaman I. balsamina memiliki aktivitas sebagai antifungi,
antibakteri, antipruritik, anti-anafilaksis, dan antitumor. Akar pacar air dapat digunakan
sebagai peluruh haid (emenagog), anti-inflamasi, rematik, kaku leher, kaku pinggang,
sakit pinggang, dan lain-lain. Daun pacar air dapat mengobati keputihan (leucorrhoea),
nyeri haid (dysmenorrhoea), radang usus buntu kronis (cronic appendicitis), anti-
inflamasi, tulang patah atau retak (fraktur), analgesik, bisul (furunculus), radang kulit
(dermatitis) dan radang kuku (Hariana, 2013).

Bunga pacar air dapat digunakan sebagai peluruh haid (emenagog), tekanan darah tinggi
(hipertensi), pembengkakan akibat terpukul (hematoma), bisul (furunculus), rematik
sendi, gigitan ular tidak berbisa, dan radang kulit (dermatitis). Biji pacar air dapat
digunakan sebagai peluruh haid (emenagog), terlambat haid (amenorrhea), dan
mempermudah persalinan (Hariana, 2013).

Sebagai antikanker. Biji pacar air memiliki kandungan flavonoid, alkaloid, terpenoid dan
tannin yang berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi dan antidiabetes (Shivakumara
et al., 2014). Ekstrak daun pacar air diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang lebih
tinggi dibandingkan oleh kontrol (Kang et al. 2013).
no Literatur bagian metode Pelarut kandungan aktivitas Hasil

1 Morina adfa n- 0,5–0,6


(2008) , Jurnal heksana. kumarin, kali
Gradien Vol.4 Daun Fraksinasi etil flavonoid, Antibakteri tetrasikli
No.1 Januari ekstraksi asetat dan kuinon, saponin n
2008 : 318-322 metanol dan steroid
(2007)
2 Nourma yasinta flavonoid, Zona
(2008),fakultas Daun maserasi etanol alkaloid, Antibakteri hambat
farmasi saponin, dan = 19,00
muhammadiyah minyak atsiri ± 2,64
jakarta mm
3 100
Siti ikha dkk Daun Maserasi Etanol kumarin, Antidiabete mg/kb
(2016) partisi dan n- flavonoid, s bb per
heksan oral.
4 Bertrand
Aristide Pangaila Zona
(2016) hambat
UNSRAT Vol. 5 Bunga Maserasi Etanol Flavonoid dan Antibakteri =
No. 1 Quercetin 10,69
FEBRUARI mm
2016 ISSN 2302
- 2493
5 Yuanita Syaiful flavonoid, Antibakteri p=
Volume 06, Daun ektraksi Etanol saponin, atau 0,00
Nomor 02, steroida dan antileukore berarti P
November 2015 glikosida a < 0,05
6
Pramitha dkk. flavonoid, Antioksida IC50 =
(2018) Vol. 6 Bunga Maserasi Etanol alkaloid, n 327,01
No. 1: 8-11 terpenoid dan ppm
tannin
7 Lise natalia Daun ekstraksi klororfor 2- methoxy-1,4- antikanker IC50=
(2009) m napthoquinone 53,7
µg/ml
8 Septira
Murtiningsih
Program Studi naftakuinon, Zona
Farmasi, Daun Maserasi Metanol kaempferol dan antijearawa hmabta
Fakultas kuersetin t =
Kedokteran, 17,61±0
Universitas ,93mm
Tanjungpura
Pontianak
9 50
Wesly Pasaribu Daun maserasi Alkohol Flavanoid,sapon Immunomu mg/ml
Vol. 3 No. 1: 83- 96% in dulator, ekstrak
92 (taraf
A3)
10 Ariadi syamssul daun maserasi etanol ketoprofen antiinflama Ekstrak
(2012) si daun 2%
dapat
menuru
nkan
udema
0.1 ml
11 Wendy dkk Batang sokletasi metanol flavonoid dan Antibakteri Zon
Program Studi naftokuinon anti jerawat hambat
Farmasi Fakultas =17,42
Kedokteran, ± 3,029
Universitas mm
Tanjungpura,
Pontianak
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2009). Pacar air (Impatiens balsamina L.) Online. http // www.Asiamaya. Com.
Winarto, W. P. (2004). Khasiat dan manfaat dari tanaman pacar air (Impatiensbalsamina
L.). Agromedia Pustaka. Jakarta.

Jurnal Budidaya Perairan Januari 2015 Vol. 3 No. 1: 83-92

Adfa, Morina. 2008. Senyawa Antibakteri Dari Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina Linn.)
Gradien Vol.4 No.1 Januari 2008 : 318-322. Bengkulu : Jurusan Kimia, Universitas Bengkulu

Dwi H, Junaidi K. 2007. Pengaruh Pemberian Lipopolisacharida Terhadap Aktifitas


Fagositosis dan Jumlah Eritrosit Darah Ikan Nila (Oreochromis sp). Fakultas Peternakan
Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang. Vol. 15 No.1 Tahun 2007.

Nurdin G, Dirayah R, Husain, Sartini. 2013. Bioaktivitas Ekstrak Metanol Daun Pacar Air
Impatiens balsamina L. Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphyloccus aureus Dan
Pseudomonas aeruginosa Penyebab Centengan. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin.

Nuzul, 2012. Aktifitas Antibakteri Fraksi Saponin Dari Daun Tumbuhan Pacar air (Impatiens
Balsamica L.) Skripsi. Fakultas Tarbiyah Institut AgamaIslam Negeri Walisongo. Semarang.

Pramitha dkk. (2018) Vol. 6 No. 1: 8-11 Aktivitas Antioksidan Bunga Pacar Air Merah
(Impatiens balsamina L.) dan Bunga Gemitir (Tagates erecta L.) dari Limbah Canang

Anggriani, R. (2010). Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Senyawa Antosianin Dari Bunga
PacarAir (Impatiens balsamina Linn) Berwarna Merah. Skripsi. Fakultas Farmasi USU
Medan. Halaman 38, 42.

Indarwati D., 2015, Aktivitas Antioksidan dan Total Fenol Seduhan The Herbal Daun Pacar Air
(Impatiens balsamina L.) dengan Variasi Metode Pengeringan dan Konsentrasi, Naskah
Publikasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.

Adfa, M., dan Kasrina, 2001, Pacar air (Impatiens spp.) sebagai Tanaman Obat Masyarakat
Bengkulu: Survey Etnobotani dan Keanekaragaman hayati, Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian
Universitas Bengkulu.
Yasinta Nourma, 2008, Aktivias Antibakteri Dari Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina Linn.)
, Fakultas Farmasi Muhammadiyah jakarta

Anda mungkin juga menyukai