Anda di halaman 1dari 41

ANATOMI DAN

FISIOLOGI PANGGUL
DR. RAUDATUL JANAH, SP.PA
(PERTEMUAN KE 7 DAN 8)
• Selama ini kita tahu bahwa bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam
pelayanan maternal dan perinatal.
• Keberadaan bidan memiliki posisi strategis, mengingat sebagian besar persoalan reproduksi
berhubungan dengan kaum perempuan.
• Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan berkualitas.
Untuk dapat memberikan pelayanan berkualitas, bidan harus terlebih dahulu terampil serta memiliki
kompetensi yang luas termasuk dalam anatomi khususnya wanita dalam memberikan asuhan kebidanan
yang bekualitas.
PANGGUL

• Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis minor)
yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir.
• Sedangkan panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bisa
menggambarkan keadaan panggul kecil.


PANGGUL WANITA TERDIRI DARI :

I. Bagian keras yang dibentuk oleh 4 buah tulang:


• 2 tulang pangkal paha (os coxae)
• 1 tulang kelangkang (os sacrum)
• 1 tulang tungging (os coccygis)
II. Bagian lunak : diafragma pelvis, dibentuk oleh :
• Pars muskularis levator ani
• Pars membranasea
• Regio perineum
BAGIAN PANGGUL YANG KERAS:

• Tulang pangkal (os coxae) paha terdiri atas 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada acetabulum (cawan untuk kepala tulang paha;caput femuralis) yaitu:

1. Tulang usus (os ilium)

• Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul.

2. Tulang duduk (os ischium)

• Terdapat sebelah bawah dari tulang usus, pinggir belakang berduri ialah spina ischiadica, pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung
berat badan kalau kita duduk yang disebut tuber ischiadicum.

3. Tulang kemaluan (os pubis)

• Terletak dibawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut foramen obturatorium,
tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut ramus superior ossis pubis, sedang yang behubungan dengan tulang duduk disebut ramus
inferior ossis pubis. Ramus kiri kanan membentuk arcus pubis. Sedang hubungan antara kanan dan kiri disebut symphisis.
• Tulang kelangkang (os sacrum)

• Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di bagian bawah. Tulang ini terletak diantara kedua tulang pangkal paha yang terdiri dari dan
mempunyai ciri :

1. Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.

2. Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas ke bawah dan dari kanan maupun kiri.

3. Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf : foramina sacralia anterior.

4. Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke-5

5. Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar ke depan disebut promontorium.

6. Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui artikulasio sacro-iliaca.

7. Ke bawah tulang kelangakng berhubungan dengan tulang tungging.


• Tulang tungging (Os. Coccygis)
• Bentuk segitiga dan terdiri 3-5 ruas yang bersatu. Pada waktu persalinan ujung tulang ini
dapat ditolak sedikit ke belakang sehingga ukuran panggul bertambah besar.
II. BAGIAN PANGGUL YANG LUNAK

• Yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis 2. Pars membranasea


yang dibentuk oleh :
a. Hiatus urogenitalis
1. Pars muskularis levator ani yang terdiri dari :
• Terletak antara ke dua muskulus pubococcygeus
• Muskulus pubococcygeus dari ossis pubis ke septum
anococcygeum • Berbentuk segitiga

• Muskulus iliococcygeus, dari arkus tendineus muskulus b.Diafragma urogenitalis


levator ani ke os coccygeus dan septum anococcygeum • Menutupi hiatus urogenitalis
• Muskulus ischiococcygeus dari spina ischiadica ke pinggir • Dibagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina.
os sacrum dan os coccygis
3. Regio perineum • Ligamen-ligamen yang penting adalah :
• Merupakan bagian permukaan pintu bawah a. -ligamen sakro-iliaka
panggul terbagi menjadi :
b. ligamen sakro-spinosum
a. Bagian anal ; (sebelah belakang)
c. ligamen sakro-tuberosum
• Terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang
mengelilingi anus dan liang senggama bagian
bawah.
b. Regio urogenitalis
• Terdapat muskulus ischiokavernosus dan
muskulus transversus perinei superfisialis.
FUNGSI UMUM PANGGUL WANITA

1. Bagian keras panggul wanita


• Panggul besar untuk menyangga isi abdomen
• Panggul kecil untuk membentuk jalan lahir dan tempat alat genetalia
2. Bagian lunak panggul wanita
a. Membentuk lapisan dalam jalan lahir
b. Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun saat kala nifas
c. Saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran dan kala uri.
PANGGUL KECIL (PELVIS MINOR)

Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan 2. jalan lahir merupakan corong yang melengkung ke depan dengan sifat :
tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan lahir berbentuk
corong dengan luas bidang yang berbeda-beda sehingga dapat menentukan • Jalan lahir depan panjangnya 4,5 cm
posisi dan letak terendah janin yang melalui jalan lahir itu.
• Jalan lahir belakang panjangnya 12,5 cm
Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut:
• Pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul seolah berputar 90°
1. Terdiri dari 4 bidang
• Bidang putar pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul terjadi pada
a. Pintu atas panggul bidang tersempit

b. Bidang terluas panggul • Pintu bawah panggul bukan merupakan satu bidang, tetapi 2 segitiga dengan
dasar pada :
c. Bidang tersempit panggul
a. Segita belakang pangkal (dasar) pada tuber ossis ischii dan ujung
d. Pintu bawah panggul belakangnya os sacrum

b. segitiga depannya dengan ujung (puncak) pada symphisis pubis.


PINTU ATAS PANGGUL

• Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang ke samping • Konjugata Vera
dan di batasi oleh :
Panjang sekitar 11 cm, tidak dapat diukur secara langsung, tetapi ukurannya
a. Promontorium dapat diperhitungkan melalui pengukuran konjugata diagonalis. Panjang
konjugata diagonalis antara promontorium dan tepi bawah symphisis pubis.
b. Sayap os sacrum Konjugata vera (CV) = CD-1,5 cm. konjugata obstetrika yaitu ukuran antara
promontorium dengan tonjolan symphisis pubis.
c. Linea terminalis kanan kiri
• Ukuran Melintang
d. Pinggir atas symphisis pubis
Jarak antara kedua linea terminalis diambil tegak lurus pada konjugata vera,
• Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran penting, yaitu ukuran
ukurannya12,5 cm-13,5 cm.
muka belakang (konjugata vera), ukuran melintang (diameter transversa),
dan ukuran serong (diameter obliqua). • Ukuran Obliqua

Jarak antara artikulasio sacro-iliaca menuju tuberkulum pubikum yang


bertentangan. Kedua ukuran ini tidak dapat diukur pada wanita yang masih
hidup. Ukuran normalnya ±13 cm.
Bidang terluas panggul d. Pintu bawah panggul

Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang ini terbentang • PBP terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama
antara pertengahan symphisis, pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara
ruas kedua dan ketiga tulang kelangkang. Ukuran muka belakang 11,75 cm, • Segitiga depan: dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis
ukuran melintang 12,5 cm.
• Segitiga belakang dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh
ligamentum sacrotuberosum kanan dan kiri. Ukuran muka belakang 11,5
cm (tepi bawah simfisis menuju ujung tulang kelangkang, ukuran melintang
10,5 cm jarak antara kedua tuber ossis ischiadica kanan kiri, diameter
c. Bidang sempit panggul sagitalis posterior 7,5 cm (ujung tulang kelangkang ke pertengahan ukuran
melintang.
• Bidang ini mempunyai ukuran-ukuran terkecil jalan lahir. Membentang
setinggi tepi bawah symphisis menuju kedua spina ischiadika dan
memotong tulang kelangkang setinggi 1-2 cm diatas ujungnya. Ukuran
muka belakang 11,5 cm dan ukuran melintangnya 10 cm. bidang ini
merupakan titik putar dari PAP menjadi PBP. Kesempitan PBP biasanya
disertai kesempitan bidang sempit panggul
• UKURAN-UKURAN PANGGUL :

1. Distantia Spinarum

• Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23-26 cm

2. Distantia Kristarum

• Jarak yang terjauh antar krista iliaka kanan dan kiri 26-29 cm.

3. Konjugata Eksterna (Boudeloque)

• Jarak antara pinggir atas symphisis dan ujung processus spinosum ruas tulang lumbal ke V ± 18-20 cm.

4. Ukuran Lingkar Panggul

• Dari pinggir atas symphisis ke pertengahan antara spina iliaka anterior superior dan trocanter mayor sepihak dan kembali melalui tempat yang sama, di pihak yang
lain ukurannya ± 80-90 cm.
• Inclinatio Pelvis: Adalah sudut antara PAP dengan bidang sejajar pada wanita berdiri sudut ini sebesar 55°. Besar dan kecilnya bisa berpengaruh pada proses
persalinan.

• Sumbu Panggul: Adalah garis yang menghubungkan pusat-pusat dari beberapa bidang di dalam panggul berupa garis yang lurus dibagian atas sampai suatu titik
sedikit diatas spina ischiadika dan kemudian melengkung ke depan di daerah PBP.

• Bidang HODGE

Adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak turun ke dalm rongga panggul.

1. HODGE I = sama dengan PAP

2. HODGE II = sejajar Hodge I melalui pinggir bawah symphisis

3. HODGE III = sejajar Hodge I melalui spina ischiadika

4. HODGE IV = sejajar Hodge I melalui ujung os coccygis


BENTUK PANGGUL

• CALDWELL-MOLOY mengemukakan 4
bentuk dasar panggul yang didasarkan pada
bentuk segmen posterior dan anterior dari PAP
yaitu :
• 1. panggul gynecoid
• 2. panggul android
• 3. panggul anthropoid
• 4. panggul platypelliod

• Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul :
• a. Panggul Gynecoid : bentuk panggul
ideal, bulat dan merupakan jenis
panggul tipikal wanita
• b. Panggul Android : bentuk PAP seperti
segitiga, merupakan jenis jenis panggul
tipikal pria
• c. Panggul Antropoid : bentuk PAP
seperti elips, agak lonjong seperti
telur
• d. Panggul Platipeloid : bentuk PAP
seperti kacang atau ginjal, picak,
menyempit arah muka belakang.
Pembeda pangggul Laki-laki Perempuan

Pelvis minor Pelvis minor Dalam Pelvis minor Dalam Dangkal


PERBEDAAN PELVIS
Pintu atas panggul
LAKI-LAKI DENGAN PEREMPUAN
Pintu atas panggul Hati Pintu atas panggul Oval

Pintu bawah panggul Pintu bawah panggul Lebih sempit Pintu bawah panggul Lebih lebar

Promontorium Menonjol Tidak Promontorium Menonjol Promontorium Tidak menonjol


menonjol

Jarak PAP dan pintu Jarak PAP dan pintu Jarak PAP dan pintu
bawah panggul bawah panggul bawah panggul
Lebih panjang Lebih pendek

Cavitas pelvis Cavitas pelvis Sempit Lapang Cavitas pelvis Lapang


Tuber ischiadicum Tuber ischiadicum Menonjol ke dalam Tuber ischiadicum Menonjol keluar

Angulus subpubicus Angulus subpubicus ≤ 90 derajat Angulus subpubicus ≥ 100 derajat

Os sacrum Os sacrum - Os sacrum - Lebih pendek, lebar, rata


SIKLUS MENSTRUASI
• Dalam hidup, seorang wanita akan mengalami menstruasi tidak kurang dari 400 kali serta
mengalami pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya.
• Darah yang keluar lewat menstruasi seluruhnya tak kurang dari 3 kali jumlah total besi
yang ada pada orang dewasa.
• Pada siklus menstruasi, terdapat fase proliferasi, sekresi dan menstruasi.
A. FASE PROLIFERASI

• Pada fase proliferasi, hormon estrogen • Disamping itu, estrogen berfungsi


sangat berpengaruh terhadap perubahan menambah afinitas reseptor estrogen dan
endometrium. sekaligus mempersiapkan reseptor
progesteron.
• Dibawah pengaruh hormon estrogen
(terutama estradiol 17 beta), endometrium • Pada masa ini, endometrium tumbuh
akan mengalami proliferasi (epitel menjadi tebal kira-kira 3,5 mm.
mengalami regenerasi, kelenjar memanjang
• Kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat
dan jaringan ikat bertambah padat).
dari jaringan lain hingga berkelok.
• Fase ini berlangsung kira-kira dari hari ke-5
sampai hari ke-14 dari hari pertama haid
B. FASE SEKRESI

• Pada fase ini, hormon yang berpengaruh adalah hormon progesteron. • Fase sekresi ini berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke-28. Bila tidak
terjadi kehamilan maka endometrium akan mengalami deskuamasi dan
• Pengaruh progesteron maka menyebabkan keadaan endometrium tetap dilepaskan dengan perdarahan.
tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku,
membesar, melebar, berkelok-kelok dan banyak mengeluarkan getah. • Lama rata-rata menstruasi adalah lima hari (dengan rentang tiga sampai
enam hari) dan jumlah darah rata-rata yang hilang ialah 50 ml (rentang 20-
• Di samping itu, jaringan ikat di antaranya (stroma) menjadi sembab. 80 ml) namun hal ini sangat bervariasi.
• Dalam endometrium sudah tertimbun glikogen dan kapur yang kelak • Pada sekitar 50% wanita, darah menstruasi tidak membeku. Darah
diperlukan sebagai makanan untuk telur. menstruasi membeku didalam uterus, tetapi bekuan biasanya mencair
sebelum keluar dari uterus. Selain darah, rabas uterus mengandung lendir
• Pada endometrium sudah dapat dibedakan antara lapisan atas yang padat
dan sel epitel’
atau stratum compactum, lapisan mampung atau stratum spongiosum yang
banyak lubang-lubangnya dan terdapat kelenjar-kelenjar, dan lapisan yang
bawah yang disebut stratum basale.
C. FASE PREMENSTRUASI (FASE ISKEMIA)

• Fase ini terjadi bila telur tidak dibuahi.


• Fase ini berlangsung kurang lebih 2-3 hari sebelum menstruasi.
• Gambaran yang terjadi pada fase ini adalah korpus luteum berdegenerasi, ini menjadikan produksi estrogen dan progesteron
menurun dan pengkerutan lapisan fungsional endometrium akibat perubahan-perubahan pada vaskular.
• Vasokonstriksi arteria spiralis (coiled artery) terjadi 4-24 jam sebelum menstruasi, dengan akibat bagian luar/atas endometrium
mengalami atropi dan mengkerut.
• Setelah beberapa waktu arteri yang mengkerut ini mengalami dilatasi sehingga bagian-bagian yang nekrosis terlepas berupa
darah menstruasi.
• Sebelum menstruasi berhenti, FSH memacu kembali beberapa folikel.
• Untuk tumbuh dan berkembang, dan dengan ini mulai lagi satu siklus ovarium dan endometrium yang baru.
• Bila kehamilan tak terjadi proses ini berlangsung terus sampai seorang wanita berumur 45-50 tahun
D. FASE MENSTRUASI

• Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dimana darah berasal dari


endometrium yang nekrotik.

• Menstruasi terjadi sekitar 14 hari sesudah ovulasi pada siklus 28 hari.

• Hari pertama keluarnya rabas menstruasi ditetapkan sebagai hari pertama


siklus endometrium.

• Darah menstruasi sebagian besar berasal dari darah arterial meskipun


dapat juga berasal dari darah venosa.

• Pada permulaan akan terjadi robekan-robekan pada arteri spiralis sehingga


terjadi hematoma.

• Akibatnya endometrium bagian luar/atas menjadi menggelembung dan


robek, akhirnya lepas.

• Dengan berkontraksinya arteri spiralis menyebabkan perdarahan berhenti.

• Dan mulai dengan proses regenerasi yang terjadi dari sisa-sisa stratum
spongiosum endometrium.
FUNGSI UTAMA OVARIUM

• Sebagai tempat pemasakaan sel-sel germinal. • Folikel de Graff yang matang terdiri atas:
• Selain itu, ovarium juga berfungsi sebagai sumber produksi a. Ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter kira-kira 0,1
hormon-hormon. mm, yang mempunyai nukleus dengan anyaman kromatin
yang jelas sekali dan satu nukleus pula;
• Diperkirakan pada waktu lahir, di dalam ovarium wanita
terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. b. Stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosum,
yakni sel-sel bulat kecil dengan inti yang jelas pada
• Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, pewarnaan dan mengelilingi ovum; pada perkembangan lebih
yang dalam perkembangannya akan menjadi folikel de Graff. lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi cairan atau
likuor follikuli;
c. Teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum
granulosum dengan sel-sel lebih kecil daripada sel granulosa;
dan
d. diluar teka interna ditemukan Teka eksterna, terbentuk oleh
stratum ovarium yang terdesak.
SIKLUS OVARIUM

• Berbagai hormon akan dikeluarkan oleh Hipofisis (lobus • Melalui pengambilan darah perifer, FSH dan LH dapat dideteksi
anterior),3 diantaranya sangat penting dalam fisiologi dengan Radio Imuno Assay (RIA) .
reproduksi.
• Pemeriksaan secara serial menunjukkan konsentrasi FSH dan
• Ketiga hormon tersebut adalah LH rendah sebelum pertengahan siklus dan menunjukkan
kenaikan beberapa hari sebelum ovulasi.
1. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
• Pada saat ovulasi, kedua hormon naik secara mencolok, dan
2. Luteinizing Hormone (LH), yang dikeluarkan oleh sel-sel berlangsung kira-kira 2-3 hari, terutama LH yang dapat
beta dan sangat dibutuhkan oleh folikel yang selanjutnya mencapai 100 mu/ml, sedang FSH biasanya tidak lebih dari
menghasilkan estrogen, 40mu/ml.
3. Prolaktin yang dikeluarkan oleh sel-sel alfa. • Seterusnya, kedua hormon ini tetap pada konsentrasi yang
rendah sampai beberapa hari sebelum siklus berikutnya.
• Prolaktin tidak menunjukkan perubahan siklik yang khas selama
siklus. Dalam keadaan normal, prolaktin mematangkan korpus
luteum sehingga produksi progesteron optimal
PERTUMBUHAN FOLIKEL

• Folikel primer terdiri atas oosit primer yang terbentuk dari perkembangan • Terjadi pembelahan meiosis yang selesai beberapa saat sebelum ovulasi.
oogonium melaui pembelahan mitosis selama kehidupan fetal.
• Perkembangan folikel ditandai dengan diferensiasi oosit primer, proliferasi
• Bagian ini dikelilingi oleh sel-sel folikel yang merupakan selapis sel pipih. sel-sel folikel, dan pertumbuhan teka folikuli dari stroma ovarii.

• Sebelum lahir oosit primer telah melakukan pembelahan meiosis pertama • Folikel primordial akan berkembang karena pengaruh hormon FSH
tetapi berhenti pada stadium profase. sehingga menjadi folikel masak yang disebut folikel de graff, dengan ukuran
kira-kira 17-20 mm.
• Dalam bulan ke-2 kehidupan intrauterin dalam kedua ovarium, diduga
terdapat 600 ribu oogonia, pada bulan ke-5 sebanyak 6 juta dan pada saat • Folikel degraf terdiri atas (dari luar ke dalam) lapisan jaringan ikat khusus
lahir ada kira-kira 2 juta. yang disebut teka folikuli, lapisan epitel yang disebut membrana granulosa.

• Menjelang pubertas, oogonia yang masih bertahan dalam kedua ovarium • Oosit sekunder yang dikelilingi oleh selapis sel korona radiata dan
kira-kira tinggal 300-400 ribu. dihubungkan dengan sel-sel granulosa oleh kumulus ooforus, sertaLikuor
folikuli.
• Hal ini disebabkan oogonia yang lain mengalami degenerasi.

• Setelah pubertas, folikel mengalami pematangan.


OVULASI

• Keluarnya sel telur (ovum) dari folikel de graff • Ovulasi biasanya terjadi pada pertengahan siklus
dan pecahnya folikel de graff disebut ovulasi. ovarium/siklus menstruasi.
• Terjadinya ovulasi ini dipacu oleh LH surge yang • Banyak cara digunakan untuk menentukan saat
kadang mencapai 100mu/ml plasma. ovulasi di antaranya dengan pengambilan ovum
langsung dari tuba.
• Ternyata ovum yang masak ini belum
sepenuhnya masak karena intinya masih dalam • Dengan cara ini, Allen (1930) berhasil mengambil
stadium metafasis dari pembelahan meiosis II. ovum pada hari ke-12, 15, dan 16 dari siklus
menstruasi dan ia berkesimpulan ovulasi terjadi
• Pembelahan meiosis II baru selesai bila
pada hari ke-14 dari siklus 28 hari.
pembuahan terjadi.
• Cara lain adalah dengan memeriksa tempat
rubturnya folikel.
MENGENALI WAKTU OVULASI

a. Adanya rasa sakit diperut bagian bawah, yang terjadi pada pertengahan siklus, disebut mid cycle • Perubahan lendir serviks diuji dengan dua macam tes yaitu uji membenang dan Fern test.
pain atau mittelschmerz. Ini tidak terjadi pada semua wanita, hanya kira-kira 25% wanita yang
merasakannya, dan ini disebabkan oleh iritasi peritoneum oleh darah/cairan folikel. • Uji membenang yaitu dengan melihat lendir serviks dimana pada fase folikuler lendir serviks kental dan
opak, tetapi menjelang ovulasi menjadi lebih encer dan jernih, seperti putih telur sehingga dapat ditarik
b. Perubahan temperatur basal. seperti benang kira-kira6-10 cm disebut spinnbarkeit.

c. Menjelang dan saat ovulasi akan terjadi kenaikan suhu badan. Sebelum ovulasi suhu basal badan • Fern test yaitu lendir serviks dibiarkan kering pada sebuah objectglass (kira-kira 10 menit) di bawah
wanita rendah, seringkali di bawah 370C. Setelah ovulasi seiring peningkatan kadar progesteron, mikroskop maka akan tampak gambaran daun pakis.
suhu basalnya meningkat. Ini bisa menjadi dasar metode symptothermal yang dipakai untuk
kontrasepsi dan konsepsi. f. Adanya gambaran fase sekresi pada edometrium yaitu kenaikan kadar progesteron, dengan pemeriksaan
kadar progesteron pada saat ovulasi menunjukkan kenaikan yaitu setinggi 2 mg/ml.
d. Perubahan lendir serviks.
g. LH surge, dengan pemeriksaan Radio Imuno Assay (RIA) tanda ovulasi dilihat dengan kenaikan mendadak
e. Perubahan pada serviks dan lendir serviks mengikuti pola yang dapat diprediksi secara umum. LH.
Lendir praovulasi dan pasca ovulasi lengket, sehingga menghambat penetrasi sperma.
h. Pemeriksaan USG, terlihat gambaran folikel yang masak dengan ukuran >1,7 cm (biasanya antara 1,7-2
cm).

i. Pemeriksaan laparoskopi, gambaran yang jelas terlihat menggunakan laparaskopi dengan melihat langsung
ovarium untuk mencari adanya stigmata
• Setelah terjadi ovulasi, di bawah pengaruh LH, sel granulosa mengalami
hiperplasia, hingga kemudian terbentuk korpus luteum yang menghasilkan hormon
progesteron dan juga estrogen.

• Tergantung apakah terjadi pembuahan atau tidak, korpus luteum dapat menjadi
korpus luteum graviditatum atau menjadi korpus luteum menstruatinum.

• Bila tidak terjadi pembuahan kira-kira 9 hari setelah ovulasi, korpus luteum
mengalami degenerasi dan beberapa saat kemudian akan menjadi korpus albikans.

• Dengan terbentuknyas korpus albikan, pembentukan hormon progesteron dan


estrogen mulai berkurang bahkan berhenti sama sekali. Ini menghasilkan iskemi
dan nekrosis endometrium yang kemudian disusul dengan menstruasi.

• Bila terjadi pembuahan korpus luteum makin besar dan disebut korpus luteum
graviditatum. Di bawah pengaruh hormon progesteron endometrium
dipertahankan dalam stadium sekresi dan siap menerima telur yang telah dibuahi.
HORMON-HORMON YANG DIPRODUKSI DALAM
OVARIUM
• Ovarium memproduksi hormon yang sangat berperan dalam reproduksi yaitu
estrogen dan progesteron.

• Estrogen dibentuk oleh sel-sel teka.

• Sel-sel granulosa yang telah mengalami luteinisasi menghasilkan baik estrogen


maupun progesteron.

• Estradiol adalah estrogen utama yang dibuat oleh ovarium.

• Pada awal siklus menstruasi kadarnya kira-kira 50pg/ml tetapi menjelang LH surge
kadarnya mencapai 400 pg/ml.

• Estradiol ini sebagai trigger pelepasan LH.

• Estrogen menimbulkan proliferasi dari endometrium, tapi pengaruhnya lebih luas


karena menyebabkan timbulnya tanda kelamin sekunder (pertumbuhan payudara,
rambut kelamin dll).

• Hormon ini dipergunakan untuk mengatur haid, untuk pengobatan menopause.

• Progesteron, dibentuk oleh korpus luteum setelah terjadi ovulasi. Selain itu
plasenta, glandula supra renalis, juga merupakan sumber pembuatan progesteron.
FUNGSI ORGAN REPRODUKSI PRIA

• Organ reproduksi pria mempunyai beberapa fungsi antara lain Setiap spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis untuk
sebagai berikut. membentuk dua spermatosit sekunder.
1. Proses Spermatogenesis Pembelahan meiosis kedua pada spermatosit sekunder menghasilkan
empat spermatid.
Spermatogenesis adalah proses perkembangan spermatogonia menjadi
spermatozoa dan berlangsung sekitar 64 hari (lebih atau kurang 4 hari). Tahap akhir spermatogenesis adalah maturasi spermatid menjadi
spermatozoa (sperma).
Spermatogonia terletak berdekatan dengan membran basalis tubulus
seminiferus. Panjang spermatozoa matur mencapai 60 µm.
Spermatogonia berproliferasi melalui mitosis dan berdiferensiasi menjadi Sperma matur memiliki:
spermatosit primer.
1. Satu kepala,: Kepala berisi nukleus dan dilapisi akrosom (tutup kepala)
yang mengandung enzim yang diperlukan untuk menembus ovum.

2. Satu badan, : Badan mengandung mitokondria yang memproduksi ATP


diperlukan untuk pergerakan

3. Satu flagellum (ekor).: Gerakan flagellum mengakibatkan motilitas


sperma (untuk berenang).

.
• Sel Sertoli secara mekanis menyokong dan memberi nutrisi spermatozoa dalam proses pematangan. • Sel Intertisial (leydig) mensekresi androgen (testosteron dan dihidrotestosteron).

• Sel Sertoli mensekresi inhibitor duktus mullerian, yaitu sejenis glikoprotein yang diproduksi selama • Sel-sel intertisial ini menghilang enam bulan setelah lahir dan muncul kembali saat awal pubertas karena
perkembangan embrionik pada saluran reproduksi laki-laki. pengaruh hormone gonadotropin dari kelenjar hipofisis

• Zat ini menyebabkan atrofi duktus mullerian pada genetik laki-laki. • Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer.

• Sel Sertoli mensekresi protein pengikat androgen untuk merespon folikel stimulating hormone (FSH) • Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder.
yang dilepas kelenjar hipofisis anterior.
• Spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid.
• Protein mengikat testosteron dan membantu mempertahankan tingkat konsentrasi tinggi cairan
tersebut dalam tubulus seminiferus. • Spermatid berdeferensiasi menjadi spermatozoa masak.

• Testosteron menstimulasi spermatogenesis. Sel Sertoli mensekresi inhibin, suatu protein yang • Bila spermatogenesis sudah selesai, maka Androgen Binding Protein (ABP)testosteron tidak diperlukan
mengeluarkan efek umpan balik negatif terhadap sekresi FSH oleh kelenjar hipofisis anterior. lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar
menghentikan sekresi FSH dan LH.
• Sel Sertoli mensekresi antigen H-Y, yaitu protein permukaan membrane sel yang penting untuk
menginduksi proses diferensiasi testis pada genetik laki-laki. • Kemudian spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenja Cowper.

• Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani.

• Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 – 400 juta sel spermatozoa.

• Pada laki-laki, spermatogenesis terjadi seumur hidup dan pelepasan spermatozoa dapat terjadi setiap
saat.
MEKANISME EREKSI PENIS

• Ereksi adalah salah satu fungsi vascular korpus karvenosum di bawah • Penis mengalami detumesensi, atau kembali ke kondisi lunak.
pengendalian Susunan Saraf Otonom.
• Ejakulasi disertai orgasme merupakan titik kulminasi aksi seksual pada laki-
• Jika penis lunak, stimulus simpatis terhadap arterior penis menyebabkan laki.
konstriksi sebagian organ ini, sehingga aliran darah yang melalui penis tetap
dan hanya sedikit darah yang masuk kesinusoid kavernosum. • Semen diejeksikan melalui serangkaian semprotan.

• Saat stimulasi mental atau seksual, stimulus parasimpatis menyebabkan • Implus simpatis dari pusat refleks medulla spinalis menjalar di sepanjang
vasodilatasi arterior yang memasuki penis. saraf spinal lumbal (L1 dan L2) menuju organ genital dan menyebabkan
kontraksi peristaltik dalam duktus testis, epididimis, dan duktus deferen.
• Lebih banyak darah yang memasuki vena dibandingkan yang dapat
didrainase vena. • Kontraksi ini menggerakkan sperma di sepanjang saluran.

• Sinusoid korpus kavernosum berdistensi karena berisi darah dan menekan • Implus parasimpatis menjalar pada saraf pudendal dan menyebabkan otot
vena yang dikelilingi tunika albuginea non distensi. bulbokavernosum pada dasar penis berkontraksi secara berirama.
Kontraksi yang stimulan pada vesikelseminalis, prostat, dan kelenjar
• Setelah ejakulasi, adanya impuls simpatis menyebakan vasokonstriksi arteri, bulbouretral menyebabkan terjadinya sekresi cairan seminal yang
sehingga darah akan mengalir ke vena untuk di bawah menjauhi korpus. bercampur dengan sperma.
KUANTITAS DAN KOMPOISI SEMEN

• Volume ejakulasi berkisar antara 1 ml sampai 10 ml, • Bagian terakhir ejakulasi berisi sekresi dari vesikel
dengan rata – rata 3 ml. seminalis.
• Semen terdiri dari 90% air dan mengandung 50 sampai 120 • Semen mengandung berbagai zat yang ada dalam plasma
juta sperma per ml. darah, juga mengandung zat tambahan seperti
prostaglandin, enzim proteolitik, inhibitor enzim, vitamin,
• Volume sperma mencapai 5% volume semen.
dan sejumlah hormon steroid serta gonadrotropin dalam
• Semen diejakulasi dalam bentuk cairan kental berwarna konsentrasi yang berbeda dengan yang ada di plasma darah.
abu – abu kekuningan dengan pH 6,8 sampai 8,8.
• Setelah ejakulasi, spermatozoa bertahan hidup hanya
• Cairan ini segera berkoagulasi setelah ejakulasi dan sekitar 24 sampai 72 jam dalam saluran reproduksi
mencair dengan spontan dalam 15 sampai 20 menit. perempuan.

• Bagian pertama ejakulasi mengandung spermatozoa, cairan • Sperma dapat disimpan selama beberapa hari pada suhu
epididimal, dan sekresi kelenjar prostat dan bulbouretral. rendah atau dibekukan jika akan disimpan selama lebih dari
satu tahun.
PENGATURAN HORMONAL SISTEM REPRODUKSI
PRIA
• Androgen utama yang diproduksi testis adalah testosteron. • Saat pubertas dan setelahnya, testosteron bertanggung jawab
atas perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks
• Testis juga mensekresi sedikit androstenedion, yaitu prekursor sekunder laki – laki yaitu meningkatkan pertumbuhan dan
untuk estrogen pada laki – laki, dan dihidrotestosteron (DHT) perkembangan genetalia laki – laki, bertanggung jawab atas
yang penting untuk pertumbuhan pranatal dan diferensiasi pendistribusian rambut yang menjadi ciri khas laki – laki,
genitalia laki – laki. pembesaran laring dan perpanjangan serta penebalan pita suara
• Pada janin laki – laki, sekresi testosteron menyebabkan sehingga menghasilkan suara bernada rendah, meningkatkan
terjadinya diferensiasi duktus internal dan genetalia eksternal, ketebalan dan tekstur kulit serta mengakibatkan permukaan
dan menstimulasi penurunan testis ke dalam skrotum selama kulit menjadi gelap dan lebih kasar.
dua bulan terakhir gestasi. • Hormon ini juga meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan
• Dari lahir sampai pubertas, hanya sedikit atau bahkan tidak ada kelenjar sebasea serta terlibat dalam pembentukan jerawat
tertosteron yang diproduksi. (pada laki – laki dan perempuan). Testosteron meningkatkan
massa otot dan tulang, meningkatkan laju metabolik dasar,
meningkatkan jumlah sel darah merah, dan meningkatkan
kapasitas peningkatan oksigen pada laki – laki.
• Hormon hipofisis dan hipotalamus mengendalikan produksi androgen dan fungsi • Hipothalamic gonadotropin releasing hormone (GnRH) berinteraksi dengan
testikuler. testosteron, FSH, LH, dan inhibin dalam mekanisme umpan balik negatif yang
mengatur sintesis dan sekresi testosteron.
• Folicle stimulating hormone (FSH) memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus
dan diperlukan dalam spermatogenesis. • Penurunan konsentrasi testosteron yang bersirkulasi menstimulasi produksi GnRH
hipotalamik yang kemudian menstimulasi sekresi FSH dan LH.
• Luteinizing hormone (LH) memiliki reseptor pada sel interstisial dan menstimulasi
produksi serta sekresi testosteron. • FSH menstimulasi spermatogenesis dalam tubulus seminiferus dan LH menstimulasi
sel interstisial untuk memproduksi testosteron.
• LH juga disebut ICSH (interstitial cell stimulating hormone) atau hormon
perangsang sel interstisial pada laki – laki.
• Peningkatan kadar terstosteron dalam darah memberikan • Hal ini kemudian meningkatkan penerimaan sel terhadap efek
kendali umpan balik negatif pada sekresi GnRH dan pada tertosteron dan berfungsi untuk menunjang spermatogenesis.
sekresi FSH dan LH hipofisis.
• Pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH.
• Inhibin disintesis dan disekresi oleh sel Sertoli untuk
merespons terhadap sekresi FSH. • GnRH dihambat melalui umpan balik negatif dari sejumlah kecil
testosteron yang bersirkulasi sebelum pubertas.
• Hormon ini bekerja melalui umpan balik negatif langsung pada
kelenjar hipofisis untuk menghambat sekresi FSH. • Saat pubertas, maturasi otak dan penurunan sensitivitas
hipotalamus terhadap penghambatan testosteron menyebabkan
• Inhibin tidak mempengaruhi pelepasan LH (ICSH). peningkatan sekresi GnRH yang kemudian meningkatkan
sekresi FSH dan LH hipofisis.
• Protein pengikat androgen adalah suatu polipeptida yang juga
mengikat testosteron untuk merespons sekresi FSH. • Ini mengakibatkan terjadinya spermatogenesis, produksi
testosteron, dan pembentukan karakteristik seks sekunder
• Protein mengikat testosteron untuk mempertahankan pada laki – laki
konsentrasinya dalam tubulus seminiferus 10 sampai 15 kali
lebih besar dibandingkan dengan konsentrasinya dalam darah.
CONTOH SOAL
1. Os coxae terdiri dari berapa os
sebutkan.....
2. Sebutkan bagian panggul lunak wanita....
3. Os sacrum mempunyai tonjolan besar ke
depan disebut....
4. Sebutkan ligamen-ligamen yang penting
pada panggul
5. Ada berap bentuk pangggul menurut
coldwell sebutkan....
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai