PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi hasil pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
rangka mengukur dan menilai segala hal terutama hasil belajar siswa, baik
kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa. Menurut Trianto (2009), penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian atau evaluasi pembelajaran
harus dilakukan oleh setiap guru khususnya di SMP Islam Sabilillah Malang, di
mana hasil evaluasi ini nantinya dapat digunakan untuk perbaikan dan
peningkatan mutu program dan desain pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh
guru. Seperti yang diungkapkan Harfiandi (2019) bahwa hasil tes dijadikan
sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah pembelajaran
selanjutnya.
Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa adalah tes. Haladyna & Rodriguez (2013) menyebutkan bahwa tes adalah
alat ukur secara numerik yang diharapkan dapat menggambarkan tingkat atau
jumlah konstruk yang seragam, pada kondisi standar. Mustafidah dan Harjono
(2018) menyatakan bahwa tes adalah sebuah tipe penilaian yang menggunakan
prosedur tertentu untuk memeroleh informasi dan mengonversikan informasi
tersebut ke dalam bentuk angka atau skor. Tes yang digunakan guru untuk menilai
hasil belajar kognitif siswa di SMP Islam Sabilillah Malang salah satunya adalah
dari ulangan harian.
Tujuan dari penilaian adalah untuk mengukur seberapa jauh tingkat
keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukan, dikembangkan, dan
dilaksanakan di sekolah serta dapat dihayati, diamalkan/diterapkan, dan
dipertahankan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Trianto (2009)
menjelaskan bahwa penilaian juga bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang digunakan
1
sebagai umpan balik bagi guru dalam merencanakan proses pembelajaran
selanjutnya.
Dengan melihat pentingnya penilaian, penulis yang merupakan guru Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) kelas VIII akan mengadakan ulangan harian, dilanjutkan
dengan analisis hasil Ulangan Harian (termasuk analisis ketuntasan belajar dan
analisis butir soal), yang nantinya dapat digunakan untuk perbaikan program
pembelajaran pada tahun pelajaran berikutnya. Materi yang digunakan pada
analisis ini adalah bab 7, yaitu Sistem Peredaran darah Manusia. Berdasarkan
pengalaman pada tahun sebelumnya, materi ini relatif mudah karena merupakan
pendalaman dari materi Sistem Organ Tubuh Manusia. Penulis menggunakan nilai
siswa kelas VIII E sebagai data yang dianalisis karena memiliki ketuntasan belajar
cukup baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada laporan ini
adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana hasil belajar materi Sistem Peredaran Darah Manusia kelas VIII E
Tahun Pelajaran 2018/2019 yang telah dilaksanakan?
2. Bagaimana kualitas soal materi Sistem Peredaran Darah Manusia yang diujikan?
3. Bagaimana tindak lanjut dari guru untuk membantu siswa yang belum tuntas
belajar?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan laporan analisis ini antara lain sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui hasil belajar materi Sistem Peredaran Darah Manusia kelas
VIII E Tahun Pelajaran 2018/2019 yang telah dilaksanakan.
2. Untuk mendeskripsikan kualitas soal materi Sistem Peredaran Darah Manusia
yang diujikan.
3. Untuk memaparkan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru untuk membantu
siswa yang belum tuntas belajar.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Jangkauan skor ditentukan oleh nilai maksimum dikurangi nilai minimum pada
soal.
Untuk memaksimumkan variabilitas dan reliabilitas, indeks kesukaran
optimum adalah 0,5, yang mengindikasikan bahwa 50% peserta tes menjawab
dengan benar dan 50% peserta tes menjawab salah (untuk soal pilihan ganda atau
benar-salah). Namun ini bukan berarti setiap butir soal memiliki indeks kesukaran
0,5. Aiken (dalam Reynolds, et.al., 2008) menyarankan indeks kesukaran soal
dapat berkisar 0,4 sampai 0,6 yang juga memiliki rata-rata 0,5.
Kategori indeks kesukaran yang digunakan adalah sebagai berikut:
0% : soal terlalu sukar
0% - 25% : soal sukar
26% - 75% : soal sedang
76% - 100% : soal mudah
3
kemampuan akademik tinggi dan rendah. Oleh sebab itu sangat diperlukan
informasi mengenai kelompok tinggi dan rendah untuk menghasilkan kualitas
instrumen tes. Johari et.al (2012) menyatakan bahwa jika suatu tes dilaksanakan
dengan perolehan nilai yang tinggi sama pada mahasiswa, butir soal tidak layak
memberikan informasi. Begitu juga dengan perolehan nilai rendah yang rendah
sama, butir soal juga tidak layak memberikan informasi. Sehingga butir soal yang
baik dan layak adalah yang dapat membedakan hasil jawaban siswa kelompok
akademik tinggi dan akademik rendah.
Untuk melakukan analisis dengan indeks pembeda, nilai siswa
dikelompokkan dalam kategori nilai tinggi (top group) dan kategori nilai rendah
(bottom group). Pada analisis ini digunakan 10 nilai tertinggi dan 10 nilai
terendah.
Indeks pembeda ditentukan dengan rumus
3.7.1 Menjelaskan komponen darah dan macam-macam sel darah serta fungsinya
3.7.2 Menjelaskan organ-organ pada sistem peredaran darah beserta fungsinya
3.7.3 Mendeskripsikan nama dan fungsi bagian-bagian jantung dan pembuluh
darah yang berhubungan dengan masing-masing ruangan jantung
4
3.7.4 Membedakan pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler
3.7.5 Menjelaskan jenis peredaran darah pada tubuh manusia
3.7.6 Menjelaskan gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem peredarah darah
dan upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah
5
BAB III
METODE ANALISIS DATA
A. Pengumpulan Data
Jenis tes : Uji Kompetensi 7 (Sistem Peredaran Darah
Manusia)
Kelas : VIII E
Tanggal pelaksanaan : 18 Januari 2019
Semester/Tahun pelajaran : Ganjil /2018-2019
Banyak peserta : 32 siswa
Banyak soal : 20 butir soal pilihan ganda dan 4 esai
Pada evaluasi ini, guru tidak mengambil beberapa sampel tetapi guru
menggunakan semua siswa kelas VIII E SMP Islam Sabilillah Malang
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019 sebagai keseluruhan objek
penelitian dengan alasan tidak terlalu banyak siswa dan untuk hasil yang lebih
representatif serta untuk perbaikan proses pembelajaran.
B. Metode Analisis
1. Analisis Ketuntasan Belajar
a. Daya serap perorangan
Seorang siswa dinyatakan telah tuntas belajar apabila ia telah mencapai
skor 75%.
b. Daya serap klasikal
Suatu kelas dikatakan telah tuntas belajar apabila kelas tersebut telah
terdapat 75 % siswa yang telah mencapai daya serap lebih dari 75%.
6
3. Analisis Daya Beda
Daya beda ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
7
BAB IV
PEMBAHASAN
8
10 Eliza Renata 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 10 10 10 10 100 Tuntas
11 Ghasiq Hafizhudin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 0 0 9 7 10 8 85 Tuntas
12 H. P. Milanizza 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 10 9 10 8 94 Tuntas
13 Kayla R. 3 3 3 3 0 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 9 7 10 10 84 Tuntas
14 Moch. Ardhanio 3 3 3 3 3 3 0 0 0 3 3 3 0 0 0 0 3 3 3 0 3 3 7 5 54 Tidak Tuntas
15 M. Rayhan Assyauqi 3 0 3 0 0 3 3 0 3 3 3 3 3 3 0 0 0 3 0 3 5 3 10 8 62 Tidak Tuntas
16 M. Alif Ichsan Ar-R. 0 3 3 3 3 0 0 0 0 3 3 0 0 0 3 0 0 3 3 3 3 3 9 5 50 Tidak Tuntas
17 Muhammad Althaf 3 0 3 3 0 3 0 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 7 10 7 77 Tuntas
18 Muhammad Rafly 0 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 5 8 0 67 Tidak Tuntas
19 Muhammad Yusuf 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 8 10 10 10 92 Tuntas
20 Muhammad Zamil 0 3 3 3 0 0 0 0 3 3 3 3 0 0 0 0 3 3 0 0 5 4 8 7 51 Tidak Tuntas
21 Nabil Irsyad Fadhilah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9 10 10 10 99 Tuntas
22 Nichel Ammara K. 3 3 3 3 0 3 3 3 3 0 0 3 3 3 0 3 3 3 0 3 9 9 10 8 81 Tuntas
23 Rayhan Heru A. 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 8 7 10 7 80 Tuntas
24 Ryan Rakha Nugraha 0 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 0 5 10 9 6 75 Tuntas
25 Sava Nur Fadhilah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 8 10 10 10 92 Tuntas
26 Shindid Digmilada 3 3 0 0 0 0 3 0 0 3 3 0 3 0 0 3 3 0 0 3 5 5 10 6 53 Tidak Tuntas
27 Stefani Aulia Putri C. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 10 10 10 10 97 Tuntas
28 Syahdina Fayza 3 3 3 3 0 0 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 0 3 0 8 4 7 6 70 Tidak Tuntas
29 Syarifah Najla N. 3 3 0 3 0 3 3 3 3 0 3 3 0 3 3 3 3 3 0 3 4 10 10 8 77 Tuntas
30 Taufiq Aziz Arrffii 0 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 0 0 0 0 0 0 3 3 5 7 3 5 53 Tidak Tuntas
31 Wardah Dalilah S. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 10 9 10 9 98 Tuntas
32 Yang Dhiyaa D. 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 9 7 10 10 90 Tuntas
9
Pembelajaran untuk materi Sistem Peredaran Darah Manusia di kelas VIII
E dinyatakan tuntas karena terdapat 66% siswa yang telah mencapai daya serap
lebih dari 75%.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan tabel di atas antara lain adalah
sebagai berikut.
1. Perlu diadakan perbaikan secara klasikal untuk indikator soal nomor 5, 8, 9,
15, 19 dan 20, yaitu membedakan pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler,
dan gangguan/penyakit yang terjadi pada sistem peredarah darah.
2. Perlu diadakan perbaikan secara individu sebagai berikut.
10
Menentukan organ sistem pernapasan berdasarkan ciri atau
5. 4 C1
fungsi yang disajikan
6. Menentukan fungsi bagian dari organ pernapasan manusia 5 C1
Menentukan bagian organ pernapasan berdasarkan gambar
7. 6 C1
organ Sistem Peredaran Darah Manusia yang disajikan
Menganalisis konsentrasi oksigen pada saat pertukaran gas
8. 11 C4
di alveolus
Mengidentifikasi kondisi gas oksigen dan karbondioksida di
9. 7 C2
dalam tubuh ketika menahan napas
Menjelaskan fungsi dari bagian organ-organ sistem 1
10. C1
pernapasan uraian
Membedakan proses inspirasi dan ekspirasi pada 2
11. C2
pernapasan dada dan perut uraian
Menentukan kondisi diafragma dan tulang rusuk pada saat
12. 10 C2
proses inspirasi
Menjelaskan mekanisme proses inspirasi dan ekspirasi pada
13. 9 C3
pernapasan dada dan perut
Menentukan jenis mekanisme pernapasan berdasarkan
14. 13 C2
pernyataan yang disajikan
15. Menentukan mekanisme ekspirasi pada pernapasan manusia 14 C2
Menentukan proses pertukaran gas yang terjadi di alveolus
16. 12 C2
berdasarkan pernyataan yang disajikan
17. Menentukan jenis volume udara pernapasan berdasarkan 15 C2
18. pernyataan yang disajikan 16 C2
Menentukan besarnya volume udara pernapasan
19. 17 C2
berdasarkan data yang disajikan
Menentukan faktor penyebab kanker paru-paru dari zat
20. 19 C1
yang ada di rokok
Menjelaskan jenis-jenis gangguan atau penyakit pada sistem
21. 18 C1
pernapasan
Menentukan nama dan fungsi organ sistem pernapasan serta
4
22. mengidentifikasi gangguan atau penyakit pada organ C3
uraian
pernapasan berdasarkan gambar yang disajikan
Menjelaskan 3 penyakit pada sistem pernapasan dan upaya 3
23. C2
pencegahannya uraian
Mengusulkan upaya untuk mencegah atau menanggulangi
24. 20 C2
penyakit pada sistem pernapasan
11
untuk mencoba mengerjakannya karena merasa tidak mampu atau di luar
jangkauannya.
Dari uraian tersebut, maka perlu diadakan analisis tingkat kesukaran suatu
tes. Tingkat kesulitan tes menunjukkan seberapa sukar atau mudahnya tes yang
diselenggarakan. Dengan analisis tingkat kesukaran dapat diungkap secara umum,
apakah suatu tes tergolong terlalu mudah, mudah, sedang, sulit, atau terlalu sulit.
Tingkat kesukaran pada dasarnya merupakan perbandingan antara jawaban benar
yang dapat diberikan oleh siswa dengan jumlah seluruh peserta tes. Semakin besar
jumlah peserta tes yang dapat menjawab suatu butir soal dengan benar, semakin
mudah butir soal yang bersangkutan. Demikian pula sebaliknya.
Berdasarkan analisis tingkat kesukaran dari 20 soal pilihan ganda dan 4 soal
uraian yang dibuat, diperoleh data sebagai berikut.
12
Keterangan :
Jumlah soal yang tergolong mudah : 19 (79%)
Jumlah soal yang tergolong sedang : 5 (21%)
Dari data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa soal Ulangan Harian
Materi Sistem Peredaran Darah Manusia di kelas VIII E Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2018/2019 tergolong mudah, sementara soal yang tergolong sedang ada
5 soal. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih belum cukup menguasai
indikator soal mengenai sistem peredaran darah manusia.
13
21 9,3 4,3 2,50 Sangat baik
22 9,8 4,8 2,50 Sangat baik
23 10,0 7,8 1,10 Sangat baik
24 9,6 5,5 2,05 Sangat baik
C. Tindak Lanjut
Adapun tindak lanjut yang dilakukan guru adalah sebagai berikut.
1. Mengulang indikator 1) menjelaskan perbedaan pembuluh darah arteri, vena,
dan kapiler 2) menjelaskan penyakit pada sistem peredaran darah.
2. Memotivasi siswa agar lebih teliti dalam memahami soal dan mengerjakan
soal.
3. Mengadakan pembelajaran secara individual atau kelompok kecil khusus
siswa yang remidi.
4. Mengadakan perbaikan untuk siswa yang belum tuntas belajar.
Kegiatan perbaikan/remidi diadakan pada tanggal 22 Januari 2019. Siswa
peserta remidi mendapatkan pembelajaran secara individual atau kelompok kecil
selam kurang lebih 10 – 15 menit, kemudian mengerjakan soal remidi selama 30
menit. Soal remidi dibuat berdasarkan indikator yang belum dikuasai oleh
sebagian besar peserta remidi. Setiap peserta remidi mengerjakan semua soal
remidi.
Program Remidial
14
Jenis tes : Remidial materi Sistem Peredaran Darah Manusia
Kelas : VIII E
Tanggal pelaksanaan : 22 Januari 2019
Semester / Tahun pelajaran : Ganjil/2018-2019
Banyak peserta : 11 siswa
Banyak soal : 4 soal
Berdasarkan hasil remidial, semua siswa yang tidak tuntas belajar pada
ulangan harian, dinyatakan tuntas belajar setelah melakukan program remidial.
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil Ulangan Harian KD 3.7 (Sistem Peredaran Darah Manusia)
kelas VIII E Tahun Pelajaran 2018/2019, terdapat 11 siswa (dari 30 siswa)
yang nilainya kurang dari KKM 75. Hal ini berarti terdapat 34% siswa yang
belum tuntas belajar atau 66% siswa dinyatakan tuntas belajar. Pembelajaran
secara klasikal dinyatakan belum tuntas karena terdapat 66% siswa yang
mencapai daya serap lebih dari 75%.
2. Berdasarkan analisis tingkat kesukaran, soal Ulangan Harian KD 3.7 (Sistem
Peredaran Darah Manusia) cenderung mudah. Meskipun soal cenderung
mudah, namun soal memiliki daya pembeda yang sangat baik. Artinya soal
dapat mengukur kemampuan siswa dengan sangat baik. Tidak ada soal yang
lemah dalam membedakan kemampuan siswa akademik tinggi dan rendah
sehingga pada ulangan harian ini, sehingga soal-soal yang baik dan sangat
baik dapat dimasukkan bank soal dan dijadikan bahan ulangan pada tahun-
tahun berikutnya.
3. Tindakan guru yang dilakukan terhadap siswa yang belum tuntas belajar
adalah memberi pembelajaran remidi dan pengerjaan soal remidi.
Pembelajaran remidi dilakukan secara individu atau kelompk kecil dan
memberi pembelajaran secara klasikal untuk materi yang dirasa siswa paling
sulit. Berdasarkan hasil dari program remedial, semua siswa dinyatakan tuntas
belajar.
B. Saran
1. Evaluasi hasil belajar siswa perlu dilakukan untuk mengetahui ketuntasan
belajar siswa secara individu maupun secara klasikal dalam menguasai
kompetensi dasar. Dari hasil evaluasi tersebut, dapat diketahui indikator mana
yang belum mencapai ketuntasan. Setelah dilakukan evaluasi belajar, analisis
butir soal yang terdiri dari analisis tingkat kesukaran dan analisis daya
pembeda perlu dilakukan sebagai acuan untuk membuat soal tes yang dapat
16
mengukur kemampuan siswa. Guru akan mempunyai bank soal yang berisi
soal yang baik dan mampu mengukur kemampuan siswa akademik tinggi dan
rendah dari hasil analisis ini.
2. Program remidial perlu dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut guru terhadap
siswa yang belum tuntas belajar. Kegiatan remedial teaching dilakukan
dengan merivew soal ulangan yang dianggap sulit sehingga diharapkan dapat
membantu siswa untuk mencapai ketuntasan belajar.
3. Progam pengayaan sebenarnya perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
siswa yang telah tuntas belajar mengembangkan kemampuannya. Soal
pengayaan sebaiknya adalah soal yang dapat mengukur kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah ataupun soal yang dapat menguji penalaran
siswa.
17
DAFTAR RUJUKAN
Harfiandi dan Nasution, Wahidah. 2019. Analisis Level Kognitif terhadap Daya
Beda Butir Soal Ujian Komprehensif Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia STKIP Bina Bangsa Getsempena. Jurnal Metafora: Vol. 7, No.
1: 12 – 19.
18