Anda di halaman 1dari 17

TUGAS REVIEW PERALATAN ( NATURAL &

ARTIFICAL ) LIFTING PRODUKSI

Reza Novryanto Lapu Tabang


1801229
Teknik Perminyakan Konsentrasi Industri Sekolah Tinggi
Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa
menyelesaikan makalah tentang "Peralatan Natural & Artifical
Lifting Produksi".
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan
makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian
dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.
Saya berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Balikpapan, 20 November 2022

Reza Novryanto Lapu Tabang


DAFTAR ISI
BAB I
1.1 Pendahuluan

NATURAL FLOW
Natural Flow merupakan sebuah pengangkatan hidrokarbon secara alami yang
disebabkan oleh tekanan dibawah reservoir yang cukup tinggi untuk
mengangkat hidrokarbon ke atas permukaan.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Peralatan Sumur.


Dalam merencanakan produksi, produksi optimum sumur selalu merupakan
sasaran, sehingga berdasarkan kondisi optimum inilah peralatan produksi
dapat direncanakan dengan baik dalam hal dimensi, kekuatan (grade),
jumlah/panjang, macam alat maupun spesifikasi lainnya. Faktor yang
mendasari tercapainya kondisi optimum adalah cadangan, ulah aliran fluida
untuk dapat diproduksi, interaksi atau hubungan antara kelakuan formasi
berproduksi dengan kondisi atau parameter produksi di permukaan (Psp,
Pwh). Disamping faktor-faktor yang telah disebutkan tadi, faktor berikut ini
dapat juga merupakan faktor yang mempengaruhi perencanaan peralatan
produksi seperti :
1. Fleksibilitas untuk sistem produksi di masa yang akan datang (artificial lift).
2. Jenis material untuk kondisi-kondisi khusus (korosi, dsb).
3. Faktor kemudahan pemasangan dan penanganan serta keamanan kerja.

2. Peralatan Sumur Sembur Alam


Peralatan dari sumur sembur alam pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua
komponen besar, yaitu peralatan di atas permukaan dan di bawah permukaan.
2.1. Peralatan di Atas Permukaan
Peralatan yang terletak di atas permukaan untuk sumur sembur alam terdiri
dari wellhead dan silang sembur.

A. Wellhead
Adalah peralatan yang digunakan untuk mengontrol sumur dipermukaan.
Wellhead tersusun dari dua rangkaian didalamnya, yaitu casing head dan
tubing head.

Casing head. Merupakan fitting (sambungan tempat menggantungkan casing


dan mencegah terjadinya kebocoran). Di antara casing string pada casing head
terdapat seal untuk menahan aliran fluida keluar. Pada casing terdapat pula
gas-outlet yang berfungsi untuk :
Meredusir tekanan gas yang mungkin timbul di antara casing string.
Mengalirkan fluida di annulus (produksi).
Tubing head, adalah bagian dari wellhead untuk menyokong rangkaian tubing
yang berada di bawahnya dan untuk menutup ruangan yang terdapat diantara
casing dan tubing, sehingga aliran fluida dapat keluar melalui tubing. Alat ini
terletak di bawah X-mastree dan berfungsi untuk menggantungkan tubing dan
menghubungkan tubing dengan sistem kerangan (X-mastree). Fungsi utama
dari tubing head, adalah :
Sebagai penyokong rangkaian tubing.
Menutup ruang antara casing-tubing pada waktu pemasangan X-mastree atau
perbaikan kerangan/valve.
Fluida yang mengalir dapat dikontrol dengan adanya connection di atasnya.

B. Silang Sembur (X-mastree).


Alat ini merupakan susunan kerangan (valve) yang dipasang diatas tubing
head, berfungsi sebagai pengaman dan pengatur aliran produksi di permukaan
yang dicirikan oleh jumlah sayap/lengan (wing) dimana choke atau bean atau
jepitan berada. Peralatan ini terbuat dari bahan besi baja yang berkualitas
tinggi, sehingga selain dapat menahan tekanan tinggi dari sumur juga dapat
menahan reaksi dari air formasi yang bersifat korosif yang mengalir bersama-
sama dengan minyak atau dapat menahan pengikisan pasir yang terbawa ke
permukaan. Peralatan pada X-mastree terdiri dari :

X-mastree, (sumber tertera)


Manometer tekanan dan temperatur, ditempatkan pada tubing line dan casing
line, adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur besarnya tekanan pada
casing (Pc) dan tekanan pada tubing (Pt)
Master valve/gate, berfungsi untuk membuka atau menutup sumur, jumlahnya
satu atau tergantung pada kapasitas dan tekanan kerja sumur. Untuk sumur-
sumur yang bertekanan tinggi, disamping master gate dipasang pula valve lain
yang terletak di bawah master gate.
Wing valve/gate, terletak di wing/lengan dan jumlahnya tergantung kapasitas
dan tekanan kerja sumur yang berfungsi untuk mengarahkan aliran produksi
sumur.
Choke/bean/jepitan, merupakan valve yang berfungsi sebagai penahan dan
pengatur aliran produksi sumur, melalui lubang (orifice) yang ada. Akibat
adanya orifice ini, tekanan sebelum dan sesudah orifice menjadi berbeda yang
besarnya tergantung dari diameter orificenya. Prinsip inilah yang digunakan
untuk menahan dan mengatur aliran. Ada dua macam choke/bean/jepitan,
yaitu :
Positive choke : merupakan valve dimana lubang (orifice) yang ada sudah
mempunyai diamater tertentu, sehingga pengaturan aliran tergantung pada
diameter orificenya. terbuat dari bahan besi baja pejal dimana pada bagian
dalam terdapat lubang kecil berbentuk silinder sebagai tempat untuk mengalir
minyak dan gas menuju separator. Besar perbedaan tekanan aliran fluida
sebelum dan sesudah melewati choke pada dasarnya tergantung dari diameter
choke yang digunakan.
Adjustable choke : choke ini lebih fleksibel karena diameter orifice dapat
diatur sesuai posisi needle terhadap seat sehingga pengaturan alirannya pun
fleksibel sesuai keperluan (tekanan dan laju aliran), diameternya dapat disetel
sesuai dengan kebutuhan, dengan jalan memutar handwheel yang terdapat di
atasnya, tanpa harus melepas untuk menggantinya. Pemasangan jenis choke
ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya penggantian choke yang terlalu
sering, terutama pada sumur-sumur yang menggunakan christmas tree singgle
wings.

Check valve, merupakan valve yang hanya dapat mengalirkan fluida pada satu
arah tertentu yang berfungsi untuk menahan aliran dan tekanan balik dari
separator. Pada X-mastree, check valve ini ditempatkan setelah choke sebelum
masuk ke flow-line.

2.2. Peralatan di Bawah Permukaan


Peralatan di bawah permukaan sumur sembur alam meliputi sekumpulan
peralatan di dalam sumur yang terdiri dari tubing, packer, nipple, sliding
sleeve door, bottom hole choke, blast joint dan flow coupling.

a. Tubing
Merupakan pipa vertikal di dalam sumur yang berfungsi untuk mengalirkan
fluida reservoir dari dasar sumur ke permukaan. atau mengalirkan fluida
injeksi ke dalam sumur. Disamping itu, tubing dapat pula digunakan dalam
pekerjaan swabb, squeeze cementing, sirkulasi pembersihan sumur dan
mengalirkan fluida serta material peretak hidraulis dan pengasaman.
Di dalam sumur, tubing digantungkan pada tubing hanger dan biasanya
ditempatkan beberapa feet di atas zona perforasi. Diameter tubing berkisar
antara 2 inci sampai 4,50 inci dengan panjang setiap single berkisar antara 6 –
9,50 meter.
b. Packer
Berfungsi untuk menyekat annulus antara casing dan tubing serta memberikan
draw-down yang lebih besar. Fungsi pokok dari packer adalah memisahkan
atau mengisolasi annulus tubing-casing dan membantu efisiensi produksi.

c. Nipple
Merupakan alat yang berfungsi untuk menempatkan alat-alat kontrol aliran di
dalam tubing. Terdapat dua jenis nipple, yaitu leading dan no-go nipple yang
mempunyai diameter dalam sedikit lebih kecil dari jenis yang selective. Jenis
selective bisa dipasang lebih dari satu pada suatu rangkaian tubing, sedangkan
jenis non selective hanya dipasang satu untuk setiap sumur dan ditempatkan
bagian paling bawah dari susunan tubing.

d. Sliding sleeve door


Digunakan untuk memproduksi hidrokarbon dari beberapa zona produktif
dengan menggunakan single tubing string. Dengan adanya alat ini
dimungkinkan ada hubungan antara annulus dengan tubing.

e. Bottom hole choke


Disamping choke yang dipasang di permukaan, kadang-kadang juga
dibutuhkan choke yang dipasang di dalam sumur. Pemasangan bottom hole
choke ini diantaranya dimaksudkan untuk :
Mendapatkan koefisien pemakaian tenaga ekspansi gas yang lebih tinggi.
Memperpanjang umur sumur sembur alam dengan jalan membebaskan gas
yang berasal dari larutan minyak untuk memperingan kolom minyak dan
menambah besar kecepatan alir di dalam tubing.
Mengurangi atau mencegah pembekuan (freezing) pada alat-alat kontrol di
atas permukaan dengan jalan memasang choke pada ujung bawah tubing.
Mencegah atau mengurangi air yang masuk ke dalam sumur dengan jalan
menjaga tekanan dasar sumur tetap konstan.
Mencegah terjadinya endapan hydrate, karbonat dan parafin yang mengalir
bersama-sama dengan fluida dari formasi ke permukaan.
f. Blast joint
Merupakan sambungan pada tubing yang memiliki dinding tebal, dipasang
tepat di depan formasi produktif (berhadapan dengan lubang perforasi) untuk
menahan semburan aliran fluida formasi.
g. Flow coupling
Alat ini memiliki bentuk sama dengan blast joint, pemasangnnya terletak di
atas dan di bawah nipple dan berfungsi untuk menahan turbulensi fluida akibat
adanya kontrol aliran yang dipasang pada nipple.

ARTIFICAL LIFT
Artificial lift merupakan sebuah mekanisme untuk mengangkat hidrokarbon,
umumnya minyak bumi, dari dalam sumur keatas permukaan. Ini biasanya
dikarenakan tekanan reservoirnya tidak cukup mampu untuk mendorong
minyak sampai ke atas permukaan maupun tidak ekonomis jika mengalir
secara alami. Artificial lift terdiri dari dua kelompok komponen : fasilitas
dipermukaan (surface facilities) dan dalam sumur (down hole facilities)

Surface production facility


Peralatan produksi permukaan merupakan peralatan yang berfungsi
sebagai media pengangkut, pemisah dan penimbun. Terdiri dari : Well
Header, Gathering System, Manifold System, Separator, Treating
Facilities, Oil Storage, Pump.

Down hole production facility


Peralatan bawah tanah terdiri dari, rangkaian pipa produksi penyekat
(packers) dan peralatan pengontrol aliran. Termasuk : casing, tubing,
liner, packer, down hole choke, sliding side door, down hole safety valve,
pompa dan lain sebagainya.

B. Jenis-jenis Artificial Lift :


Umumnya artificial lift terdiri dari lima macam yang digolongkan
menurut jenis peralatannya :
1. Electric Submersible Pump
2. Gas Lifting
3. Sucker Rod Pumping
4. Jet Pump
5. Progressing Cavity Pump
B.1. Electric Submersible Pump

Jenis ini menggunakan pompa sentrifugal bertingkat yang digerakan oleh


motor listrik dan dipasang jauh didalam sumur. Mulai intensif digunakan
didunia perminyakan karena mampu mengangkat minyak dengan rate
yang besar. Prinsip mengangkat fluida dengan energi motor yang
ditransfer ke subsurface pump yang semuanya diletakkan di dalam
sumur.

Ciri – ciri ESP :

Diameter kecil, sesuai dengan lubang sumur yang terbatas.


Panjang, untuk mengimbangi diameter yang kecil untuk menghasilkan
daya angkat yang mencukupi.
Jumlah stage sangat mudah diatur. Pompa dan motor bisa ditandem untuk
menghasilkan daya angkat hidrolika untuk mengatasi kedalaman sumur
dan tekanan pipa alir produksi.
umumnya terdiri dari :

1. Motor listrik
2. Protector
3. Multistage centrifugal pump
4. Separator gas
5. Lain – lain seperti : electric cable, surface switchboard, Junction box

Mekanisme kerja :
Pemindahan rongga-rongga yang terbentuk antara rotor dan strator saat
berputar dengan arah ke atas sehingga fluida mengalir kepermukaan

B.2. Gas Lifting


Salah satu bentuk sistem pengangkatan buatan (artificial lift) yang lazim
digunakan untuk memproduksikan fluida dari sumur-sumur minyak
bumi. Sistem ini bekerja dengan cara menginjeksikan gas bertekanan
tinggi kedalam annulus (ruang antara tubing dan casing), dan kemudian
kedalam tubing produksi sehingga terjadi proses aerasi (aeration) yang
mengakibatkan berkurangnya berat kolom fluida dalam tubing. Sehingga
tekanan reservoir mampu mangalirkan fluida dari lubang sumur menuju
fasilitas produksi dipermukaan. Dibandingkan dengan sistem
pengangkatan buatan lainnya seperti ESP (electric submersible pump),
PCP (progressive cavity pump), SRP (sucker rod pump), dan Hydraulic
Pump; dapat dikatakan bahwa gas lift memiliki tingkat fleksibilitas yang
lebih tinggi. Sistem gas lift juga lebih dapat mengakomodasi faktor
kesalahan desain, dimana suatu sistem gas lift yang didesain secara
kurang baik pada umumnya masih dapat mengangkat fluida dari dalam
sumur. Performa sebuah sumur gas lift sangat dipengaruhi oleh dua
parameter penting yaitu kedalaman titik injeksi (injection depth) dan laju
aliran gas yang diinjeksikan (injection rate). Kedua parameter tersebut
pada umumnya merupakan hasil perhitungan dari desainer dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti performa reservoir,
ketersediaan gas injeksi, tekanan kerja gas injeksi, kemiringan sumur,
dan lain sebagainya.

Kelebihan Gas Lift

(+) Biaya peralatan awal buntuk instalasi gas-lift biasanya lebih rendah,
terutama sekali untuk pengangkatan sumur dalam

(+) Pasir yang ikut terproduksi tidak merusak kebanyakan instalasi gas-
lift

(+) Gas-lift tidak tergantung/dipengaruhi oleh desain sumur

(+) Umur peralatan lebih lama

(+) Biaya operasi biasanya lebih kecil, terutama sekali untuk deep-lift

(+) Ideal untuk sumur-sumur dengan GOR tinggi atau yang


memproduksikan

buih gas

Keterbatasan Metode Gas-Lift


(-) Gas harus tersedia
(-) Sentralisasi kompresor sulit untuk sumur-sumur dengan jarak terlalu
jauh
(-) Gas injeksi yang tersedia sangat korosif, kecuali diolah sebelum
digunakan

B.3. Sucker Rod Pumping


Menggunakan pompa elektrikal-mekanikal yang dipasang dipermukaan.
Menggunakan prinsip katup searah ( chech velve ), pompa ini akan
mengangkat fluida formasi kepermukaan. Karena pergerakannya naik
turun seperti mengangguk, pompa ini terkenal juga dengan julukan
pompa angguk. Umum digunakan didunia perminyakan karena relative
murah dan mudah pengoperasiannya. Prinsip mengangkat fluida dengan
energi dari prime mover permukaan yang ditransfer ke subsurface pump
yang diletakkan di dalam sumur.

KOMPONEN SUCKER ROD PUMP :

a. MESIN, merupakan penggerak mula dengan jenis mesin gas, diesel,


dan listrik.
b. PERALATAN PERMUKAAN, meneruskan energi dari mesin ke alat
bawah permukaan, yaitu merubah gerak putar menjadi gerak naik-turun
pada rod, dan kecepatan RPM mesin harus disesuaikan dengan kecepatan
pompa menggunakan gear reducer.

Peralatan permukaan antara lain :


1. Horse head
2. Walking beam
3. Gear Reducer
4. Prime Mover
5. Polished rod

c. PERALATAN BAWAH PERMUKAAN, pada gerak plunger ke


bawah standing valve tertutup, travelling valve terbuka, fluida masuk dari
barrel ke plunger. Pada gerak ke atas standing valve terbuka karena efek
isap, dan travelling valve tertutup akibat beban fluida diatasnya.

Ada 2 macam pompa, yaitu :

a. Tubing Pump, working barrel melekat pada tubing dan harus dipasang
dengan tubing.

b. Rod Pump, working barrel dan plunger dapat diangkat dari rod-nya
saja tanpa mengangkat tubing

Keuntungan penggunaan sucker rod pump adalah :

1. Efisien dan mudah dalam pengoperasian di lapangan

2. Masih bisa digunakan untuk mengangkat fluida pada sumur yang


mengandung pasir
3. Dapat digunakan untuk sumur yang memiliki tekanan rendah

4. Fleksibel karena kecepatan pompa dan stroke length dapat disesuaikan

5. Dapat digunakan pada berbagai ukuran tubing

6. Dapat menggunakan gas atau listrik sebagai sumber tenaga penggerak

Anda mungkin juga menyukai