Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Jenis Jenis Peralatan
Produksi Permukaan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah peralatan pemboran dan produksi . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang peralatan produksi terutama yang berada di atas
permukaan .

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bambang Wicaksono , selaku dosen
pengampu pada mata kuliah ini, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya pelajari.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

[Balikpapan, 11 April 2020]

Ravindra Novandio wildantama

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB 1.......................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. TUJUAN PENULSAN..................................................................................................1
C. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
BAB 2.......................................................................................................................................2
A. Peralatan Producton Surface Facility dan Fungsinya.........................................................2
a. Wellhead ( Kepala Sumur).............................................................................................2
b. Gathering system...........................................................................................................5
c. Manifold system............................................................................................................5
d. Separator........................................................................................................................6
e. Oil Storage.....................................................................................................................7
f. Pompa............................................................................................................................8
BAB 3.....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................11
B. Daftar pustaka..............................................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kegiatan produksi migas merupakan kegiatan yang memiliki perhatian yang cukup
besar. Kegiatan ini memiliki resiko yang sangat besar baik pada segi biaya maupun
resiko keselamatan kerjanya. Sumber Daya Manusia (SDM) serta peralatan yang
memadai termasuk syarat mutlak yang diperlukan di dunia migas agar kegiatan ini
dapat berjalan dengan lancar. Lancarnya proses produksi tidak dapat lepas dari
kegiatan pengontrolan secara berkala untuk mengetahui jumlah produksi, melakukan
kegiatan pembersihan zat-zat impuritis yang tidak ekonomis untuk di produksikan,
bahkan dapat membuat kerusakan pada fasilitas produksi permukaan seperti korosi,
penyumbatan pada lubang pipa, dan juga abrasive serta prosedur yang benar dalam
memproduksikan maupun mengirim hasil produksi menuju proses lebih lanjut, dimana
semua hal tersebut di laksanakan di fasilitas produksi permukaan.
Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya fasilitas produksi untuk melakukan kegiatan
tersebut. Hal ini menjadi Latar Belakang penulis untuk dapat membahas mengenai
Pengenalan tentang Fasilitas Produksi.

B. TUJUAN PENULSAN
 Mengetahui jenis-jenis peralatan produksi
 Mengetahui konsep sistem pemipaan pada fasilitas produksi
 Mengetahui komponen-komponen separator dan permasalahan yang dihadapi
dalam operasional separator
 Mengatahui jenis-jenis dehidrator
 Mengetahui komponen-komponen heater treater

C. RUMUSAN MASALAH
 Apa saja peralatan produksi yang ada di atas permukaan ?
 Apa fungsi dari masing masing alat ?
 Bagamana cara peralatan tersebut bekerja ?

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Peralatan Producton Surface Facility dan Fungsinya

a. Wellhead ( Kepala Sumur)


Wellhead merupakan peralatan sumur di permukaan yang terbuat dari besi baja
membentuk suatu sistem seal/penyekat untuk menahan semburan atau kebocoran
fluida sumur ke permukaan yang tersusun atas casing head (casing hanger) dan tubing
head (tubing hanger).  

Wellhead memiliki dua fungsi penting, yaitu:


 Sebagai penyangga casing string
Setiap casing dan tubing yang dimasukkan ke dalam sumur secara fisik tergantung
pada wellhead.
 Sebagai tempat terpasangnya alat pengontrol aliran
Wellhead dirancang untuk dapat dihubungkan dengan alat pengontrol aliran dari
dan ke dalam sumur. Pada tahap pengeboran, alat pengontrol aliran ini dikenal
sebagai blow out preventer stack atau BOP. BOP ini dipasang pada permukaan
wellhead dan digunakan terus hingga tubing masuk ke dalam sumur. Pada tahap
completion, tugas BOP diganti dengan sistem pengontrol aliran atau yang dikenal
dengan nama Christmas Tree.

2
 Tipe Dasar Well head
 Wellhead Sistem Compact Spool
Wellhead sistem compact spool biasanya dikenal juga dengan beberapa nama
seperti Unihead, Uni Wellhead atau Unitized Wellhead. Sistem ini adalah
pengambangan dari sistem konvensional spool dimana casing head spool dan
tubing head spool terintegerasi menjadi satu kesatuan. Sehingga sistem ini
dapat menghemat waktu drilling dan meningkatkan keamanan karena tidak
perlu melepas BOP seperti yang terjadi pada sistem konvensional dimana BOP
harus dilepas pada setiap pemasangan casing head spool atau tubing head
spool. Untuk diketahui, dilepasnya BOP memiliki potensi yang
membahayakan bagi keamanan sumur, karena hidrokarbon dapat muncul ke
permukaan dengan tekanan tinggi secara tidak terduga mengingat bagian
bawah sumur merupakan daerah yang mengadung hidrokarbon

 Wellhead Sistem Konvensional Spool


Pada tipe ini, conductor atau surface string joint yang terakhir di-install ke
casing head dengan sambungan ulir untuk threaded connection atau
sambungan las untuk welded connection. Profil dalam casing head disiapkan
untuk menyangga casing yang selanjutnya. Untuk melengkapi proses ini, pada
joint terakhir casing dipasang hanger dan didudukkan di dalam casing head.
Tipe hanger tersebut dikenal dengan nama slip hanger. Hanger jenis ini hanya
cocok untuk berat casing ringan dan menengah. Untuk hanger alternatif dapat
digunakan mandrel hanger dimana casing joint terakhir disambungkan ke
hanger tersebut melalui ulir yang telah tersedia.

3
 Wellhead Sistem Mud Line Suspension
Pada sistem ini, wellhead dipasang di dasar laut tetapi production casing dan
production tubing-nya disambung hingga platform atau production well jacket.
Meski demikian, berat production casing dan production tubing tidak disangga
oleh platform atau production well jacket.
Wellhead ini terdiri dari dua bagian utama, yakni:
 Wellhead yang dipasang di dasar laut akan digunakan sebagai penyangga
casing string.
 Perpanjangan (extension) casing string yang dipasang dari wellhead di dasar
laut hingga subsidiary wellhead di platform dimana BOP dan Christmas Tree
akan terpasang.
Ketika sumur akan selesai, christmas tree dipasang diatas wellhead di dalam
laut atau diatas permukaan laut dengan menggunakaan jacket kecil. Jika
christmas tree akan dipasang pada kedalaman laut, maka perpanjangan casing
dilepaskan dari wellhead lalu christmas tree dipasang.
Sistem ini dapat dijadikan alternatif jika penggunaan sumur ingin ditunda
sementara waktu. Hal ini dapat dilakukan dengan menutup wellhead setelah
perpanjangan casing string dilepas dari mudline.

 Subsea Wellhead
Pada offshore exploration, subsea wellhead ini dapat dijadikan alternatif
dimana wellhead ini dipasang pada sumur di dasar laut yang dalam (deep
water) atau sangat dalam (ultra deep water). Subsea wellhead merupakan
sistem wellhead yang tidak memerlukan fixed platform. Prinsip kerja dan
fungsi subsea wellhead ini sama seperti wellhead di permukaan (surface),
hanya saja wellhead ini dipasang di dasar laut. Kondisi kerja dan lingkungan
yang berbeda mengakibatkan peralatan dan proses pemasangan menjadi sangat
berbeda dengan wellhead di permukaan. Dikarenakan wellhead dipasang di
dasar laut, maka BOP dan christmas tree juga terpasang di dasar laut

4
Wellhead tersusun dari dua rangkaian didalamnya, yaitu :
 Casing head
Casing head berfungsi sebagai tempat menggantungkan rangakaian casing
danmencegah terjadinya kebocoran. Pada casing head terdapat gas outlet
untuk meredusir gas yang mungkin terkumpul diantara rangkaian casing.
 Tubing head
Tubing headadalah bagian dari wellhead untuk menyokong rangkaian tubing
yang berada di bawahnya dan untuk menutup ruangan yang terdapat diantara
casing dan tubing,sehingga aliran fluida dapat keluar melalui tubing.

b. Gathering system
o   Berfungsi mengatur jalannya minyak dari masing-masing sumur, agar mendapatkan
laju produksi yang optimum.
o   Mengapa pelu diatur? karena masing-masing mempunyai karakter (laju, tekanan,
GOR, dsb) yang berbeda-beda.

Gambar Gathering system

5
c. Manifold system
o   Manifold adalah sekumpulan pipa salur atau choke yang bertujuan untuk mengatur
jalannya laju produksi dan pengetesan dari masing-masing sumur ke separator
o   Macam-macam sumur (kapasitas produksi, tekanan, GOR, ada tidaknya kandungan
material, sifat fisik dan kimia fluida pada sumur) berbeda-beda.

Gambar Manifold System

d. Separator
Fluida yang dihasilkan oleh industri migas tidak seluruhnya adalah hidrokarbon satu
fasa kebanyakandan hampir pasti fluida yang dihasilkan adalah campuran dari
berbagai fasa, yang paling umum adalahminyak, air dan gas. Ketiga fasa tersebut
mempunyai ninai ekonomi berbeda-beda, yang paling tinggi adalah minyak lalu
gassedangkan air formasi hampir bisa dikatakan tidak mempunyai nilai ekonomi, dan
ketiga jenis fluidatersebut harus diolah secara terpisah, sehingga perlu untuk dilakukan
pemisahan antara fasa-fasa tersebut.Oleh karena itu peralatan pemisah fasa itu mutlak
diperlukan di dalam sebuah industri migas. Separatordalam industri migas adalah
sebuah drum besar yang didesain untuk memisahkan fluida hasil produksimenjadi
komponen konstituen yaitu minyak, air dan gas. Dalam separator terdapat beberapa
variabel yang mempengaruhi proses, diantaranya yaitu; laju aliran masukan fluida,
tekanan, temperatur, ketinggian air-minyak, dan ketinggian minyakSemua
variabeltersebut memiliki sistem pengendalian masing-masing yang terintegarasi
menjadi sistem pengendalianseparator untuk mendapatkan hasil pemisahan yang
sempurna .

 Tujuan penggunaan separator

6
Secara umum separator berfungsi untuk memisahkan fluida produksi menjadi dua
atau tiga fasa, yaituair minyak dan gas. Ada juga separator yang hanya berfungsi
sebagai pemisah antara liquid dan gas.Separator bekerja berdasarkan perbedaan
densitas yang dimiliki oleh minyak, air dan gas, gas akanberada di atas minyak,
dan minyak akan berada di atas air. Selain mempunyai tujuan sebagai pemisah
fasa, separator juga dapat digunakan sebagai alatuntuk menentukan laju produksi
sumur atau yang biasa disebut sebagai test separator.

Gambar skema separator

Gambar separator horizontal

7
Gambar Separator Vertikal

e. Oil Storage
o   Setelah fluida reservoir dipisahkan, minyak hasil pemisahan diharapkan hanya
mengandung air / solid sangat kecil ( < 0,2 %) dialirkan ke penampungan sementara
di dalam kompleks block station kemudian melalui sistem pipa dialirkan ke pusat
penampungan/penimbum (PPM) untuk kemudian dipersiapkan akan dikirim ke
refenery unit,gas plant pada jadwal yang sudah ditentukan melalui sale-line.
o   Adapun test tank yang berfungsi sebagai tangki pengukur jumlah produksi dari satu
atau beberapa sumur.
o   Tangki penimbum adalah tangki penyimpan gas dan minyak mentah.

Gambar kilang penampungan

8
f. Pompa
o   Pompa adalah alat yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja aliran sumur agar
mendapat jumlah produksi pada suatu sumur
o   Macam-macam pompa terdiri dari:

  Sucker rod pump (SRP) adalah pompa yang umum digunakan dalam kegiatan produksi
pada sumur karena relatif murah dan mudah pengoperasiannya. Prinsip kerjanya
adalah dengan mengangkat fluida melalui energi dari prime mover (di permukaan)
ditransfer ke subsurface pump yang diletakkan dalam sumur.

Gambar Sucker Rod Pump

  Electric submersible pump (ESP) adalah pompa jenis sentrifugal yang digerakkan
oleh tenaga motor listrik. Pompa ini disebut submersible karena dalam
pengoperasiannya pompa dan motor berada di bawah fluid level atau tercelup di dalam
fluida.

                                                                      
Gambar ESP

9
  Pompa PCP(Progressive Cavity Pump) adalah pompa putar untuk mengangkat fluida
 
ke permukaan dengan menggunakan rotor dan stator. Mekanisme kerjanya dalah
dengan rongga-rongga yang terbentuk antara rotor dan stator saat berputar dengan arah
keatas akan mengangkat fluida mengalir ke permukaan.

                 Gambar Progressive Cavity Pump

   Hydraulic pump unit (HPU) adalah HPU atau dikenal dengan sebutan  hydraulic pump
unit. HPU merupakan penggerak utama hydraulic system sebelum ke system hydraulic
control lainnya tanpa hpu, semua system hydraulic tidak akan bekerja dengan
sempurna.

10
                             

  Gambar Hydraulic Pump Unit

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Peralatan produksi permukaan adalah semua peralatan produksi yang berada diatas
permukaan .
 Peralatan produksi permukaan meliputi :
 Well head

11
 Gathering system
 Manifold system
 Separator
 oil storage
 Pompa
 Semua peralatan produksi diatas saling berkaitan sehingga jika salah satunya
mengalami trouble maka produksi tidak akan berjalan lancar.

B. Daftar pustaka
 Jalu, Amrizal. 2013. Laporan Kerja Praktek. Indramayu: Akamigas Balongan.
 Dondy zobitana, 2016 , laporan kerja praktek di pt pertamina ep asset 5 field
bunyu , pengenalan fasilitas produksi permukaan di pt Pertamina ep asset 5
lapangan bunyu :Akamigas Balongan .
 Ir. Joko Pamungkas, 2004, buku IV pengantar teknik produksi : Yogyakarta

12

Anda mungkin juga menyukai