Anda di halaman 1dari 21

i

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-NYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya dalam menyusun makalah ini dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Jakarta, 2 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
A) TUBING ............................................................................................................. 3
B) PACKER ............................................................................................................. 5
C) TUBING HANGER ............................................................................................ 7
D) KOMPLESI......................................................................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................... 11
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

ii
DAFTAR GAMBAR

II.1 JENIS COUPLING.........................................................................4


II.2 TUBING EXTERNAL UPSET END.............................................4

II.3 TENSION SET PACKER..............................................................6

II.4 ROTATION SET PACKER...........................................................6


II.5 HYDRAULIC SET PACKER........................................................7
II.6 PERMANENT PACKER...............................................................7

II.7 TUBING HANGER TIPE BOWL.................................................8

iii
DAFTAR TABEL

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemboran merupakan salah satu kegiatan yang paling penting
dalam industri Perminyakan. Pemboran adalah kegiatan pembuatan
lubang yang menghubungkan reservoir hidrokarbon dengan
permukaan berguna untuk memproduksikan hidrokarbon dari dasar
reservoir ke atas permukaan. Dalam usaha pembuatan lubang tersebut
dari permukaan hingga kedalaman target reservoir secara cepat dan
aman, tepat dan aman, baik dari segi operasional maupun safety dan
lingkungan. Tubing dan packer sendiri adalah alat yang digunakan
dalam kegiatan produksi minyak dari sumur.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana cara kerja tubing?


2) Bagaimana prinsip kerja coupling?
3) Bagaimana cara kerja packer?
4) Bagimana metode-metode komplesi?
5) Bagaimana type-type komplesi?

1
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai


berikut,

1) Mempelajari bentuk dan spesifikasi pipa produksi dan beberapa


perlengkapannya
2) Menentukan susunan rangkaian pipa produksi
3) Untuk mengetahui jenis-jenis coupling
4) Untuk mengetahui packer
5) Untuk mengetahui metode komplesi
6) Untuk mengetahui tipe komplesI

2
Persyaratan utama pipa tubing adalah harus kokoh dan kuat terhadap
tegangan pipa, yield strength, dan juga garis tahan terhadap sifat
korosifitas fluida formasi.

A) TUBING

Fungsi tubing yang lain adalah :

- Untuk melakukan operasi swabbing


- Untuk melakukan operasi squeeze cementing
- Untuk operasi sirkulasi, pemancingan (fishing), peretakan
hidrolis (hydraulic fracturing) , pengasaman (acidizing), dll

Panjang tubing yang digunakan dibagi dalam 2 kategori yaitu :


tubing dengan range 1 yang mempunyai panjang setiap joint 20-
24 ft dan tubing dengan range 2 yang mempunyai panjang
setiap joint 28-32 ft. Biasanya dipakai untuk sumur produksi di
darat.

1) Tubing connections

Standar API Coupling Connections ada dua jenis yang


umum dipakai :

a) API non Upset dengan 10 TPI, strength joint lebih kecil


dari strength dari pipa body.

3
GAMBAR II.1 JENIS COUPLING

b) API External Upset Tubing Connection (EUE)


mempunyai 8 TPI, Joint mempunyai strength yang lebih
besar daripada Pipe Body. Untuk sumur yang mempunyai
tekanan sangat tinggi biasanya banyak digunakan API
EUE Connection dengan ukuran antara 2 3/8, 2 7/8, dan 3
½ in dengan menggunakan ulir yang lebih panjang (EUE
Long T & C) dimana mempunyai efektif thread 50%
lebih panjang dari ukuran standar.

GAMBAR II.2 TUBING EXTERNAL UPSET END

4
c) Internal Joint dibuat untuk memperoleh clearance yang
lebih besar dari ukuran standard an mempunyai 10 TPI
untuk saat ini, integral joint hanya untuk tubing
berukuran kecil yaitu :1.315, 1.660, 1.900, 2.063. Untuk
spesifiknya dapat melihat gambar II.1

B) PACKER

Packer digunakan dimaksudkan agar :

1) Melindungi casing dari tekanan (termasuk tekanan sumur


dan tekanan stimulasi) dan fluida yang korosif
2) Mencegah casing bocor , dan memisahkan interval produksi
3) Untuk pemasangan artificial lift
4) Menahan kill fluid atau menjaga fluid di annulus

Jenis Packer

a) Mechanical – Set Packer


Mechanical – Set Packer dipasang dengan bantuan gerakan
Tubing.
Tipe packer ini adalah :
1. Weight Set Packer -> berat tubing digunakan untuk
menekankan sehingga sealing element mengembang
2. Tension Set Packer -> Packer terpasang dengan
mengangkat/tension pada tubing

5
GAMBAR II. 3 TENSION SET PACKER

3. Rotation Set Packer -> dengan memberikan compression


dan pack off sampai pada posisi terkunci, kemudian
gerakan naik atau turun dari tubing maka packer akan
terpasang.

GAMBAR II.4 ROTATION SET PACKER

6
b) Hydraulic Set Packer

Hydraulic – Set Packer menggunakan bantuan tekanan


fluida untuk mendorong cone antara slip dan sealing
element.

GAMBAR II.5 HYDRAULIC SET PACKER

c) Permanent Packer
Permanent Packer dapat dipasang dengan : electri
wireline, drill pipe, atau tubing.

GAMBAR II.6 PERMANENT PACKER

C) TUBING HANGER
Fungsi Tubing Hanger adalah untuk menggantung tubing
dan ditempatkan pada tubing head.
Tipe Tubing Hanger ada dua, yaitu :

7
1) Tipe Bowl
Ciri utama tipe ini adalah mempunyai ketirusan sebagai
tempat duduk di Tubing Head dan resilient seal sebagai
penyekat.

GAMBAR II.7 TUBING HANGER TIPE BOWL


2) Tipe Flange
Tipe ini menggunakan ring joint gasket sebagai penyekat.
D) KOMPLESI

Setelah pemboran mencapai target pemboran (formasi


produktif), maka sumur perlu dipersiapkan untuk dikomplesi.
Persiapan sumur untuk dikomplesi bertujuan untuk
memproduksikan fluida hidrokarbon ke permukaan. Komplesi
sumur demikian dikenal dengan istilah Well Completion.
Komplesi sumur meliputi bagian tahapan operasi produksi,
yaitu :
1. Tahap pemasangan dan penyemenan pipa selubung produksi
(production casing).
2. Tahap perforasi dan atau pemasangan pipa liner.
3. Tahap penimbaan (swabbing) sumur.

8
Metode Komplesi :

1. Open Hole Completion


Pada metoda ini, pipa selubung produksi hanya dipasang
hingga di atas zone produktif ( zona produktif terbuka).
Metoda komplesi ini diterapkan jika formasi produktif
kompak, dan keuntungannya adalah didapatkan lubang
sumur secara maksimum, kerusakan/skin akibat perforasi
dapat dieliminir, mudah dipasang screen, liner, gravel
packing dan mudah diperdalam apabila diperlukan. Kerugian
metoda ini adalah sulit menempatkan casing produksi pada
horison yang tepat diatas zona produktif, sukarnya
pengontrolan bila produksi air atau gas berlebihan dan
sukarnya menentukan zona stimulasi.
2. Screen Liner Completion
Pada metode Screen Liner Completion, casing dipasang
sampai puncak dari lapisan atau zona produktif.
Kemudian liner dipasang pada formasi produktif sehingga
pasir yang ikut aliran produksi tertahan oleh screen tersebut..
Dalam screen liner completion, dijumpai beberapa macam
jenis screen liner yang dapat digunakan, yaitu slotted screen
liner, wire wrapped screen liner dan prepack screen liner.
3. Perforated Liner Completion
Pada metode ini, casing dipasang diatas zona produktif,
kemudian zona produktif dibor dan dipasang casing linier
dan disemen.
4. Perforated Casing Completion

9
Dalam metode ini casing produksi dipasang sampai dasar
formasi produktif dan disemen. Selanjutnya, lubang
diperforasi pada interval-interval yang diinginkan. Dengan
adanya casing maka formasi yang mudah gugur dapat
ditahan. Keuntungan dalam penggunaan metode ini adalah
dapat mengontrol air dan gas berlebihan, stimulasi dan
treatment dapat dilakukan lebih selektif. Kemudian akan
mudah untuk menambah kedalaman jika diperlukan. Casing
diproduksi yang dipasang hingga dasar formasi akan
menghalangi masuknya pasir, komplesi tambahan dapat
dilakukan sesuai teknik pengontrolan pasir yang
dikehendaki, serta dapat disesuaikan dengan semua
konfigurasi multiple completion. Sedangkan kerugiannya
adalah memerlukan biaya perforasi yang besar, interpretasi
log kritis, dan kemungkinan terjadinya kerusakan formasi
lebih besar.

Tipe Komplesi

1) Single String Single Completion


Tipe Komplesi yang digunakan pada satu zona produksi
2) Single String Dual Completion
Tipe komplesi yang digunakan pada dua zona produksi
3) Dual String Dual Completion
Tipe ini digunakan karena adanya karakteristik fluida
contohnya API, dsb.
4) Paralel String Multiple Completion
Tipe ini digunakan untuk memproduksi banyak sumur yang
mengandung banyak hidrokarbon

10
BAB III
PEMBAHASAN

Tubing adalah merupakan pipa alir vertikal yang ditempatkan


di dalam casing produksi yang berfungsi untuk mengalirkan
fluida produksi sumur ke permukaan atau mengalirkan
fluidainjeksi ke dalam sumur. Minyak yang dialirkan ke permukaan
melalui tubing ini dapat mengalir dengan bantuan pompa yang
dipasang dipermukaan ataupun pompa yang dipasang
didalams u mu r (Submersible Pump) maupun tanpa bantuan
pompa, yaitu mengandalkan perbedaan tekanan antara
tekanan bawah permukaan dengan tekanan di permukaan. Fluida
yang berasaldari formasi yang berupa minyak dan gas,
mengalir dari dasar lubang ke permukaan melaluit ubing yang
pada umumnya disebut rangkaian pipa produksi (string).

Perbedaan penggunaan tubing disetiap sumur disesuaikan


dengan kemampuan produksi minyak dari masing-masing sumur
tersebut. Contohnya apabila sumur tersebut mempunyai kapasitas
produksi yang sangat besar setiap harinya dan juga mempunyai
cadangan minyak yang sangat banyak , maka dapat menggunakan
tubing dengan size besar. Namun bukan tidak mungkin apabila
menggunakan tubing dengan size kecil, hal ini dilakukan bila tekanan
dasar sumur masih besar sehingga menggunakan tubing dengan size
kecil dapat mengangkat fluida ke permukaan tanpa bantuan pompa
sehingga meminimalisasi biaya produksi dari sumur tersebut. Hingga
tekanan didasar sumur sudah tidak mampu lagi mengangkat fluida,
baru kemudian menggunakan bantuan pengangkatan buatan. Setiap
batang tubing, disambung dengan menggunakan ulir disetiap ujung

11
pipa dan penyambung antar ulir disebut coupling(seperti pipa dengan
diameter dalam sama besar dengan diameter luar pipa, dan bagian
dalamnya diulir). Coupling dipasang disalah satu sisi pipa diulir,
sehingga pada saat akan digunakan ke dalam sumur, pipa dapat
disambung dengan menggabungkan pipa yang ada couplingnya
dengan sisi pipa lainnya yang tanpa coupling, dan begitu seterusnya
hingga pipa mencapai daerah yang akan diproduksi.

Packer dalam industri perminyakan & gas bumi berarti bahan /


materi / alat yang di set untuk menciptakan kondisi pembatas (sealing)
antara tubing dengan casing, drill pipe dengan casing atau dalam open
hole sebagai pengisolasi area formasi tertentu. Alasan penggunaan
packer yaitu : proteksi casing(packer mengisolasi dan melindungi
casing dari fluida sumur yang korosif dan tekanan
tinggi),Safety(Packer membatasi area tekanan yang bekerja (well
control), dari tekanan pada area diameter casing menjadi tekanan
hanya pada sekitar diameter tubing),Konservasi energi( packer
mengalirkan seluruh fluida reservoar melalui tubing, dimana gas dan
minyak menyatu sehingga menyebabkan daya angkat (memanfaatkan
tekanan gas) dalam kecepatan yang tinggi, packer juga dapat
membatasi zona- zona produksi sehingga dapat mencegah kehilangan
/ kerusakan reservoar sumber fluida tersebut) , Kondisi operasional
(terkait dengan alasan operasional penggunaan packer antara lain
: alasan produksi (gas lift / hyd pump) dimana dibutuhkan volume
annular tertentu yang terbentuk oleh packer, tubing dan casing, alasan
cementing, acidizing).

12
Pada multiple completion dapat diketahui rendahnya laju produksi dari
tiap-tiap zona produktif, sehingga perbaikan atau treatment dapat
dilakukan tanpa mengganggu lapisan produktif lainnya. Sedangkan
untuk sumur yang menggunakan metode commingle completion untuk
mengetahui atau menentukan lapisan produktif yang mengalami
kerusakan adalah dengan melakukan test produksi dipermukaan.
Dasar test ini adalah dengan merubah THP dan mengawasi laju
produksi dipermukaan dan dapat dilakukan apabila IPR dari masing-
masing zona produktif diketahui.

Pada umumnya kerusakan alat-alat produksi dibawah


permukaan pada sumur yang diproduksikan secara commingle lebih
kecil dibandingkan pada sumur yang diproduksikan secara multiple
completion. Keadaan ini disebabkan peralatan-peralatan produksi
sumur commingle lebih sedikit dan lebih sederhana dibandingkan
dengan multiple completion.

13
BAB IV
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari materi produksi I
yang berjudul Tubing dan Packer ini yaitu sebagai berikut :

1) Tubing berfungsi mengantarkan fluida reservoir ke permukaan


2) Packer berfungsi membagi zona produksi, menahan kill fluid,
dan mencegah annulus kemasukan fluida
3) Coupling terbagi tiga jenis yaitu API External Upset End, API
non upset end, dan Integral Joint
4) Komplesi adalah tahapan mempersiapkan sumur migas untuk
diproduksikan secara optimal
5) Metode komplesi terbagi menjadi empat jenis yaitu Open hole
completion, screen liner completion, perforated liner
completion, dan perforated casing completion

14
DAFTAR PUSTAKA

Lab. Konservasi Peralatan Bor/Produksi. 2016. Buku Penuntun


Praktikum Peralatan Pemboran dan Produksi. Jakarta :
Laboratorium Konservasi Peralatan Universitas Trisakti.

https://www.scribd.com/document/105865179/komplesi

https://www.academia.edu/9528657/Macam_macam_packer

https://www.coursehero.com/file/18642970/Definisi-dan-Deskripsi-
Tubing/

15

Anda mungkin juga menyukai