Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Mata kuliah Peraturan Perundang-undangan dan Etika


Hari Sabtu
Tanggal 3 Juni 2023
Jam 20:00 WIB – 21:00
Kelas ekstensi 22.B1
SKS 1 sks
Waktu 1 Jam
Desi Mulia
Nama
220205385
NIM

1. IRTP (Industri Rumah Tangga Pangan ) merupakan aset pemerintah yang memberikan arti
sinergis dalam perekonomian di Indonesia, dalam hal ini adanya khusus produk pangan
yang di izinkan diproduksi dikabupaten/kota, pangan izin kota medan yaitu:
a. Dasar hukumnya : Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik
Indonesia Nomor Hk.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pemberian
Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.

b. Contoh jenis produk pangannya :


a. HASIL OLAHAN DAGING KERING, contoh: Abon Daging, Dendeng Daging,
Paru Goreng Kering, Kerupuk Kulit.
b. HASIL OLAHAN IKAN KERING, contoh: Ikan Asin, Ikan Asap, Keripik Ikan,
Udang Kering (Ebi)
c. HASIL OLAHAN UNGGAS KERING, contoh: Abon Unggas, Unggas Goreng,
Dendeng, Rendang Unggas
d. HASIL OLAHAN SAYUR, contoh: Asinan Sayur, Manisan Sayur, Jamur
Asin/Kering, Sayur Asin Kering
e. HASIL OLAHAN KELAPA, contoh: Kelapa Parut Kering, Geplak, Serundeng
Kelapa
f. TEPUNG DAN HASIL OLAHNYA,contoh: Bihun, Biskuit, Dodol, Kerupuk
g. MINYAK DAN LEMAK, contoh: Minyak Kelapa, Minyak Wijen
h. SELAI, JELI DAN SEJENISNYA, contoh: Jeli Bubuk Rasa Buah, Jeli Rumput Laut,
Cincau
i. GULA, KEMBANG GULA DAN MADU, contoh:Kembang Gula/Permen, Kembang
Gula Cokelat, Gulali, Madu, Sirup
j. KOPI DAN TEH KERING, contoh:Kopi Biji Kering/Bubuk, Teh/Teh Hijau/Hitam
Daun Kering/Bubuk
k. BUMBU, contoh: Bumbu Cabe, Bawang Goreng,, Cuka Fermentasi/Vinegar, Kecap
Asin /Manis
l. REMPAH-REMPAH, contoh Cabe Kering/Bubuk, Cengkeh Kering/Bubuk, Jahe
Kering/Bubuk, Kayu Manis Kering/Bubuk.
M. MINUMAN SERBUK, contoh: Minuman Serbuk Kopi, Minuman Serbuk Berperisa
(rasa jeruk, rasa anggur), Minuman Serbuk Kopi Gula, Susu.
N. HASIL OLAHAN BUAH, contoh:Keripik Buah, Buah Kering, Lempok Buah
O. HASIL OLAHAN BIJI-BIJIAN, KACANG-KACANGAN DAN UMBI, contoh:
Keripik Umbi, Keripik Biji-bijian, Tape Singkong, Keripik Singkong, Tiwul,
Wingko Babat

c. Dalam sistem keamanan pangan terpadu / dasar hukumnya :


Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor
Hk.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga.

2. A. Pangan fungsional dibedakan dengan suplemen makanan dan obat. stimuno dapat
digunakan bersamaan pangan fungsional, suplemen makanan dan obat. Jelaskan boleh
digunakan bersamaan atau tidak, dan dasar hukumnya: boleh digunakan secara bersamaan
asalkan zat yang digunakan tidak berbahaya, dasar hukumnya yaitu: UU No 7 tahun 1996
Tentang Pangan.
B. Pangan produk rekayasa genetika, jagung manis dan pepaya California
merupakan produk pangan rekayasa genetika contohnya seperti Insulin, dan gula
untuk penderita diabetes yaitu Diabetasol dan Tropicana Slim.
Benar/tidak : Benar
Dasar hukumnya : UU No 7 tahun 1996 Tentang Pangan.

3. Pada dasarnya penanggulangan keracunan pangan / KLB (Kejadian Luar Biasa) terjadi
masalah kercunan pangan, pemeriksan zat racun, uji nyala, uji kertas kunyit/tumerik,
reaksi warna dan filtrasi ubi ungu dan spektrometri infra merah, FTIR-ATR.
a. Dasar hukumnya: Permenkes RI.No.722/Menkes/Per/IX/1988 dan
No.1168/Menkes/Per/IX/1999 tentang Bahan Tambahan yang dilarang dipergunakan.
b. Zat apa yang diuji :
1. As.Borax dan senyawanya
2. As.Salisilat dan senyawanya
3. Dietilpirokarbonat
4. Dulsin, Kalium Klorat
5. Minyak Nabati yang di Brominasi
6. Nitrofuranzon
7. Formalin (Formaldehida)
8. Kalium Bromat

4. Zat/obat berasal dari tumbuhan/bukan tumbuhan sintesis/semi sintesis, menyebabkan


penurunan kesadaran sampai menghilangkan rasa nyeri, menimbulkan ketergantungan,
zat/bahan kimia dapat digunakan dalam pembuatan narkotika.
a. Dasar hukumnya : UU RI No:35/2009 tentang Narkotika.
b. Bagaimana menurut etika kefarmasian (dasar hukumnya) tugas dan
tanggung jawab dalam pelayanan kefarmasian :
Bagian Kedua Penyaluran
Pasal 39
(1) Narkotika hanya dapat disalurkan oleh Industri Farmasi, pedagang besar farmasi, dan
sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang ini.
(2) Industri Farmasi, pedagang besar farmasi, dan sarana penyimpanan sediaan farmasi
pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki izin khusus
penyaluran Narkotika dari Menteri.
Pasal 40
(1) Industri Farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada:
a. pedagang besar farmasi tertentu;
b. apotek;
c. sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu; dan
d. rumah sakit.
(2) Pedagang besar farmasi tertentu hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada:
a. pedagang besar farmasi tertentu lainnya;
b. apotek;
c. sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu;
d. rumah sakit; dan
e. lembaga ilmu pengetahuan;
(3) Sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah tertentu
hanya dapat menyalurkan Narkotika kepada:
a. rumah sakit pemerintah;
b. pusat kesehatan masyarakat; dan
c. balai pengobatan pemerintah tertentu.
Pasal 41
Narkotika Golongan I hanya dapat disalurkan oleh pedagang besar farmasi tertentu
kepada lembaga ilmu pengetahuan tertentu untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pasal 42
Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara
penyaluran Narkotika diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian Ketiga Penyerahan


Pasal 43
(1) Penyerahan Narkotika hanya dapat dilakukan oleh:
a. apotek;
b. rumah sakit;
c. pusat kesehatan masyarakat;
d. balai pengobatan; dan
e. dokter.
(2) Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada:
a. rumah sakit;
b. pusat kesehatan masyarakat;
c. apotek lainnya;
d. balai pengobatan;
e. dokter; dan
f. pasien.
(3) Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan masyarakat, dan
balai pengobatan hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada pasien berdasarkan
resep dokter.
(4) Penyerahan Narkotika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan untuk:
a. menjalankan praktik dokter dengan memberikan Narkotika melalui suntikan;
b. menolong orang sakit dalam keadaan darurat dengan memberikan Narkotika melalui
suntikan; atau
c. menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada apotek.
(5) Narkotika dalam bentuk suntikan dalam jumlah tertentu yang diserahkan oleh dokter
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) hanya dapat diperoleh di apotek.

5. Zat/baik obat alamiah maupun sintesis bukan narkotika, berkhasiat psiko aktif melalui
pengaruh selektif pada SSP yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan
prilaku.
a. Dasar hukumnya : UU RI No:5/1997:tentang Psikotropika.
b. Sediaan obatnya (contoh 2) :
1. STESOLID SUPP kandungannya Diazepam
2. Amfetamin
c. Sediaan obatnya prekusor (contoh 2) :
1. VASODRIN kandungannya Ephedrine HCL
2. RHINOS NEO kandungannya Pseudoephedrine HCL

Anda mungkin juga menyukai