Kelas : 20A
Prodi Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI JEMBER
Tahun Akademik 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,
Yang Maha Agung, Maha Menuntun, dan Maha Memberi Petunjuk. Kepada- Nyalah
Kami Memuji, meminta, pertolongan dan memohon ampun.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada manusia yang adil, bijak,
penuh rahmat, dan tak pernah hilang kepercayaannya kepada Allah SWT,
Rasulullah Muhammad SAW. Beliaulah Rasul kita, teladan kita, penuntun kita,
dan pemberi syafaat bagi kita di Hari Kiamat kelak. Juga kepada keluarga, para
sahabat dan umatnya yang senantiasa mengikuti petunjuknya, semoga Allah
melapangkan jalan hidup mereka. Amin.
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
I.1 Latar Belakang........................................................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4
I.3 Tujuan.....................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
II.1 Registrasi Obat Tradisional di Indonesia..............................................................................5
II.1.a hukum mengenai izin edar/ registrasi obat.....................................................................5
II.1.b Regulasi di Bidang Registrasi OT..................................................................................6
II.1.c Registrasi Obat Tradisional.............................................................................................7
II.2 Registrasi Obat Tradisional di Tionghoa (China)...............................................................11
II.2.a Kekurangan...................................................................................................................14
BAB III..........................................................................................................................................15
Kesimpulan................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Obat merupakan zat yang dikonsumsi tubuh untuk mengurangi rasa sakit maupun
menghilangkan suatu penyakit. Obat dapat berguna untuk menyembuhkan jenis-jenis
penyakit yang diderita oleh manusia. Pada perkembangan sekarang ini, obat dapat dibagi
menjadi 2 kelompok, yakni Obat Tradisional dan obat modern. Pasal 106 Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat
diedarkan setelah mendapat izin edar.
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
(BPOM, 2014). Ciri dari obat tradisional yaitu bahan bakunya masih berupa simplisia yang
sebagian besar belum mengalami standardisasi dan belum pernah diteliti. Bentuk sediaan
masih sederhana berupa serbuk, pil, seduhan atau rajangan simplisia, klaim kahsiatnya masih
berdasarkan data empiris. Obat tradisional sendiri dibagi menjadi tiga yaitu, jamu, obat
herbal terstandar dan fitofarmaka. (Anggraeni dkk, 2015).
Jamu (emperical based herbal medicine) adalah obat tradisonal yang disediakan secara
tradisional yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut higienis
(bebas cemaran) serta digunakan secara tradisional. Bagi masyarakat Indonesia, jamu adalah
resep turun-temurun dari leluhurnya agar dapat dipertahankan dan dikembangkan. Bahan-
bahan jamu sendiri diambil dari tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia baik itu dari akar,
daun, bunga, maupun kulit kayu.
Di china, sudah sejak jaman dulu, khasiat obat-obatan tradisional tionghoa (obat cina)
sudah terpercaya, digunakan oleh orang tua dan kakek nenek, serta diwariskan secara turun-
temurun sebagai serep pengobatan keluarga. Obat-obat yang pada umunya terbuat dari
bahan-bahan herbal alami dan hewani, diyakini jauh lebih aman untuk dikonsumsi daripada
obat-obatan kimiawi yang lebih banyak memberikan efek samping.
OK
Penilaian kualitas RKT TCM dilakukan berdasarkan total 23 item; teks penjelasan
setiap item disajikan dalam dokumen 'Standar Internasional untuk Registri Uji Klinis'.
Secara khusus, 'Standar Internasional untuk Registri Uji Klinis' ini ditujukan untuk studi
intervensi Jadi, semua studi non-intervensi (yaitu, studi observasional) dikeluarkan untuk
penilaian kualitas.Untuk penilaian mudah, 23 item dibagi menjadi dua bagian: (1) item
sederhana (yaitu, item 1-12, 16- 18 dan 22) dan (2) item kompleks (yaitu, item 13-15, 19-21
dan 23), yang berisi beberapa subitem yang perlu dievaluasi secara individual.Misalnya,
item 15 (jenis studi) terdiri dari enam subitem : jenis penelitian, metode acak, mekanisme
penyembunyian alokasi, metode penyembunyian, penugasan dan fase.
Karena mungkin ada beberapa perubahan selama proses uji coba, memberikan
informasi tentang riwayat perubahan secara tepat waktu juga penting dalam publikasi. Oleh
karena itu, publikasi , item tersebut dibagi menjadi subitem yang berbeda untuk evaluasi
Selain itu, menurut karakteristik TCM, informasi berikut tentang TCM latar belakang dan
alasan, kriteria diagnosis TCM, intervensi TCM dan hasil TCM dimasukkan untuk
penilaian. Rinciannya adalah sebagai berikut: (1) deskripsi intervensi TCM, (2) kriteria
diagnosis TCM dan dasarnya, (3) hasil terkait TCM dan (4) Latar belakang dan alasan
TCM.
ujuan CTR TCM adalah untuk membantu pengakuan internasional dalam modernisasi
TCM, dan kemudian, membawa TCM ke dalam pengobatan arus utama. Secara khusus,
tujuan dari setiap pendaftaran adalah untuk membuat data studi klinis tersedia untuk publik
dan komunitas riset; untuk mengurangi bias dan untuk mencegah pengulangan dalam
penelitian yang dilakukan, sehingga memastikan transfer informasi dan kemajuan yang
efisien, objektif, akurat dalam perawatan kesehatan.
II.2.a Kekurangan
i. Pertama, pendaftaran retrospektif. Pendaftaran tepat waktu berarti
pendaftaran prospektif, yaitu mendaftarkan percobaan sebelum dimulai
ii. Kedua, kegagalan untuk menautkan publikasi ke pendaftaran.
iii. Ketiga, pelaporan yang tidak memadai Lebih dari setengah dari minimum
20 item dan tiga item tambahan opsional tidak dilaporkan secara memadai,
iv. Keempat, tidak cukup atau tidak adanya informasi tentang karakteristik
TCM
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Obat merupakan zat yang dikonsumsi tubuh untuk mengurangi rasa sakit maupun
menghilangkan suatu penyakit. Sebelum obat diedarkan secara luas, obat harus memiliki izin
edar dan registrasi agar penyebarannya tidak ilegal sehingga aman bagi masyarakat untuk
mengkonsumsinya sesuai kebutuhan. Indonesia maupun China, kedua negara ini memilki
beberapa syarat dan alur registrasi Obat Tradisional sesuai dengan kententuan pemerintah di
sana. Karena untuk mengedarkan suatu produk obat, obat tersebut harus melewati masa registrasi
yang cukup rumit untuk mendapatkan izin edarnya.
Daftar Pustaka
(Zhang et al., 2019) (Afkarina, 2017) (Obat, 2021) (BPOM RI, 2019) (Zhao et al., 2018)
(Wulansari et al., 2015) (UU 24 Tahun 2011, 2011)
Afkarina, O. (2017). Analisis Bahan Kimia Obat dalam sediaan Jamu Serbuk Pegel Linu (Tanpa
Merek)Dengan Metodeklt–Densitometri (Penelitian dilakukan Di Kelurahan Sukoharjo
Kecamatan Klojen Kota Malang). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
287.
BPOM RI. (2019). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
Nomor: HK.00.05.3.1950 tentang Kriteria Dan Tata Laksana Registrasi Obat. 11, 1–16.
Obat, R. (2021). Registrasi Obat, Obat Tradisional & Kosmetik.
UU 24 Tahun 2011. (2011). Undang undang 24 Tahun 2011. Jdih BPK RI, 13(1), 1–52.
http://dx.doi.org/10.1038/ni.1913%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.dci.2013.08.014%0Ahttp:/
/dx.doi.org/10.1186/s13071-016-1819-4%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.actatropica.2017.02.006%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/s41598-017-09955-y%0Ahttp://
dx.doi.org/10.1016/
Wulansari, C., Firdaus, & Nuryanti, A. (2015). Tanggung Jawab Instansi Terkait Terhadap
Peredaran Obat Impor Tradisional Kaitannya Dengan Perlindungan Konsumen (Studi
Terhadap Obat Yang Tidak Terdaftar Di Kota Pontianak). Jurnal Nestor Magister Hukum
Untan, 1–35.
Zhang, X., Tian, R., Yang, Z., Zhao, C., Yao, L., Lau, C., Wu, T., Shang, H., Zhang, X., Lu, A.,
& Bian, Z. (2019). Quality assessment of clinical trial registration with traditional Chinese
medicine in WHO registries. BMJ Open, 9(2). https://doi.org/10.1136/bmjopen-2018-
025218
Zhao, H., Zhang, J., Yang, F., & Tan, L. (2018). Improve the ethical review of clinical trials on
traditional medicine A cross-sectional study of clinical trial registration, ethical review, and
informed consent in clinical trials of Traditional Chinese Medicine. Medicine (United
States), 97(47), 8–11. https://doi.org/10.1097/MD.0000000000013062