Anda di halaman 1dari 106

PELAYANAN KEFARMASIAN (JAMU)

DI RRJ KLINIK SAINTIFIKASI JAMU


Dari hulu sampai ke hilir

Saryanto
Purwokerto UMP, April 2019

B2P2TOOT
Farmasis dan Obat Tradisional
Puskesmas Bangli Utara Bali
Peran farmasis

Apoteker

Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk


pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat
serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
( Psl 108 UU 36 / 2009)
PP 51/ 2009

 Pekerjaan Kefarmasian saat ini terdiri dari


(PP 51/2009):

• Pengadaan
• Produksi / Pembuatan
• Distribusi atau Penyaluran
• Pelayanan
Peran Farmasis dalam pelayanan
menggunakan Tanaman Obat
1. Industri OT
2. IKOT
3. Peneliti ( Tri darma PT)
4. Penyedia, produksi, penyalur,
pelayanan jamu
5. Pengawasan ---- BPOM
6. Pengelola Apotek/ griya jamu
7. Duet Dokter Apoteker dalam program
Saintifikasi Jamu (Griya jamu, pojok
jamu, bulog jamu...)
Saintifikasi Jamu

Dasar hukum
Peraturan Menteri Kesehatan No.
003/Menkes/Per/I/2010 tentang
Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian
Berbasis Pelayanan Kesehatan.

SK Menkes No 1134/2010 tentang


Komnas Saintifikasi Jamu
Saintifikasi Jamu

Program Kemenkes untuk


meningkatkan penggunaan jamu di
kalangan medis
Membangun jejaring di kalangan
dokter untuk mengenal, mempelajari
aspek terapi, melakukan penelitian
dan melakukan terapi dengan jamu
Membuat evidence based jamu dan
tanaman obat Indonesia agar diterima
oleh kalangan medis -- EBHM
Program SJ yang telah
dilaksanakan
1. Diklat dokter SJ ( sudah angkatan ke 18
+ 585 dokter)
2. Diklat Apoteker SJ ( baru 4 angkatan)
3. Komnas SJ
4. Penelitian SJ - RCT -- EBHM
5. Pembuatan buku Vademikum untuk SJ
( 3 jilid ), apt, farmasis
6. Jejaring dokter apoteker SJ
7. Pelaksanaan Sj : klinik, RS, Puskesmas,
jejaring dr SJ --- GRIYA SEHAT
Klinik SJ

Tipe A Tipe B
Syarat ;  Syarat
1. Dokter 1. Dokter
2. Apoteker/ farmasis 2. AA/ farmasi
3. Sbg Klinik Rujukan 3. Klinik pelayanan
4. RRJ Hortus 4. Griya sehat, Poli
medicus OTI, WKJ, BKTM
makasar
Klinik Saintifikasi Hortus Medicus/ RRJ

Dicanangkannya Saintifikasi Jamu pada


6 Januari 2010 oleh Menteri
Kesehatan berdasarkan Permenkes
003/2010 tentang Saintifikasi Jamu:
penelitian berbasis pelayanan
kesehatan, untuk menjamin obat
tradisional jamu, aman, berkhasiat
dan bermutu.
Menjalankan Duet Fungsi
Pelayanan dan Penelitian
KLINIK Saintifikasi Jamu

B2P2TOOT Kab. Kendal


Jamu: warisan nenek
moyang?
MUSEUM JAMU &
PENGOBATAN
NUSANTARA
Warisan Jamu Indonesia
Sejarah singkat SJ

 Awal 2007 --- permintaan masyarakat akan


obat herbal tanpa ada kendali
 Dibuatlah lablit obat herbal ( 2007)
 Perkembangan pasien meningkat
 2009 – dibentuk panitia jamu badanlitbang
 2010 Permenkes 003 ttg Saintifikasi Jamu
 2011 diklat dokter dan apoteker SJ,
Komnas Jamu Indonesia
 Dilakukan penelitian -- EBM
 2012 RRJ ( Rumah Riset Jamu ), jejaring SJ
 Ristoja , etno medicine, kearifan lokal---
Jamu SJ, penelitian pra dan klinik Jamu
 Pengembangan formula
Antrian pasien yg menggunakan jamu
Antrian Pasien yang mengiginkan
penggunaan Jamu
Basic farmasis dalam pelayanan
dengan TO
Apoteker : Dokter :
1. Materi perkuliahan 1. Materi tentang
tentang OT + 30
%
OT < 10%
2. fitoterapi, obat 2. Dikuatkan pada
bahan alam, anamnesis dan
Fitokimia, penegakan
morfistum, diagnosa untuk
anfistum,farmakog
TO
nosi, OTI, OAI,
Jamu, pra klinik
OT,fortek OT Peran aktif Apoteker
FARMASI Memiliki :

1. PENGUASAAN TANAMAN OBAT ( 200


to )
2. MENGUASAI OT
3. STANDARISASI TO
4. TEHNIK PASCA PANEN
5. PENGOLAHAN TO
6. Farmakologi dan terapi (Fitoterapi)

farmasis / APT herbalis


Peran FARMASIS Di klinik RRJ
 Budidaya TO - penyuluhan, pasca panen
 Pengadaan/ produksi bahan jamu
 Standarisasi bahan jamu
 Distribusi bahan jamu
 Formulasi
 Pelayanan resep dokter SJ
 Pelayanan jamu pada pasien
 KIE (komu inf ed ) pada pasien
 Dispending and compounding bahan jamu
untuk penelitian
PERAN FARMASIS KLINIK SJ

1. PENYEDIA DJAMOE
2. PENGAWAS MINUM DJAMOE &
PENJAGA ADHERENCE
3. KONSELOR/KOMUNIKATOR
(KONSULEN)
4. PENYULUH (KIE)
5. PENCATAT & PELAPOR
6. CASE FINDER / RESEARCHER
KEFARMASIAN
EBHM JAMU

1. empiris
2. defacto /realita/ etnobotani/
etnofarmakologi/etnomedisin
Penelusuran ilmiah (literatur/review )
Risearch
Aplycation
Pengembangan  SJ -- mendapatkan
EBHM - use medis
FILOSOFI JAMU

Obat Tradisional Cina (Traditional


Chinese Medicine) mempunyai filosofi
keseimbangan Yin-Yang
Ayurvedha berdasarkan kekuatan 5
unsur alam yaitu air, api, tanah, udara
dan eter
JAMU memiliki filosofi pendekatan
holistik, baik yang bersifat khusus
untuk formula ramuan maupun yang
bersifat umum dengan pengertian
lebih luas
PENDEKATAN HOLISTIK
UMUM

Diet
Riwayat
Kesehatan Kondisi
dan Obat Kejiwaan

KEBERHASILAN
PENGOBATAN
JAMU

Lingkungan Kondisi
Sosial Ekonomi
Ketepatan
Budaya, Formula
agama
PENDEKATAN HOLISTIK
RAMUAN
FORMULA
- RAMUAN : -
Untuk
pengobatan
terhadap: FORMULASI
Penyebab RAMUAN : -
sakit Untuk
Gejala memperoleh
Penyakit Sediaan yang
penyerta RAMUAN Praktis
Peningkat JAMU Stabil
daya Efektif
tahan Murah
tubuh MUDAH
Penyegar
badan
Pelancar
pencernaan
HULU HILIR JAMU DALAM SJ

Hulu : bahan baku


Tengah : QC, penelitian
Hilir: pelayanan
1. BAGIAN HULU : PENGELOLAAN BAHAN BAKU

KELOMPOK KERJA BAHAN BAKU


KOMNAS SAINTIFIKASI JAMU
Tujuan penyediaan bahan
baku

Menjamin penyediaan jamu bahan


baku yang terstandar
Menjamin kecukupan kebutuhan
bahan baku bagi RRJ dan jejaring SJ
Tahapan pengadaan bahan
baku SJ
Persiapan
Pelaksanaan
Kontrol kualitas
Evaluasi
Pengemasan
Distribusi
Persiapan

 Identifikasi bahan yang akan


digunakan (berdasarkan jumlah
kunjungan pasien dan jenis penyakit)
Penetapan jumlah kebutuhan simplisia
Penghitungan rendemen
Penetapan jumlah kebutuhan bahan
segar per simplisia
Penetapan wilayah sumber bahan
baku
BUDIDAYA TO
 PROSEDUR BUDIDAYA TO
1. pemilihan lokasi tanam (HABITAT )
Ketinggihan, curah hujan, air, intensitas
cahaya
2. Penyiapan lahan
3. Penyiapan bibit dan penanaman
benih, stek, cangkok, okulasi , merunduk
4. Pemeliharaan
5. Pengendalian hama penyakit
6. Dokumentasi ( yg beda )
7. Penanganan Panen dan Pasca Panen
PASCA PANEN

1. Waktu panen
2. Bahan yg dipanen
3. Tehnik panen
4. Alat alat panen
5. Hal-hal yg perlu perhatian saat panen
Waktu Panen
1. Daun : daun ke 3-6 misal blumea, sblm tan berbunga,daun
muda/ pucuk– teh, stevia
Jati belanda--- pada musim kemarau.. Kadar zat aktif
2. Temu-temuan... Ada masa dormansi/ bln kering Ketika daun
mulai mengering
3. Kulit buah.... Jika buah sudah masak
4. Biji --- yg sudah masak
5. Herba... Dipotong saat tanaman masih segar
6. buah... Buah yg hampir masak atau sudah masak, tdk terlalu tua.
7. Kulit batang..... Pule, ky manis, krangean, --- yg sudah berumur
tua
8. Caulis.... Bratawali.... Potong dg menyisakan
9. Kayu .... Sudah tua, warna sudah terbentuk, tidak mematikan
induk
10 besar TO
Kebutuhan bahan baku jejaring SJ tahun 2013
NO NAMA BAHAN JAMU KEBUTUHAN NO NAMA BAHAN JAMU KEBUTUHAN
TIAP BULAN TIAP BULAN
(KG) (KG)

1 Temulawak 100 6 Meniran 50


2 Kunyit 80 7 Kumis kucing 60
3 Pegagan 60 8 Seledri 40
4 Alang-alang 90 9 Brotowali 30
5 Sembung 60 10 Pulasari 20

LAINYA : sambiloto, rumput mutiara, kunir putih, adas, kepel dll


Budidaya kebun produksi
B2P2TO2T

Sambung nyowo
sembung
Budidaya kebun produksi
B2P2TO2T
krangean Temulawak
Budidaya kebun produksi
B2P2TO2T
adas kamilen
Pembinaan Petani

 •Saat ini tercatat


84 petani binaan
•Kegiatan
Pembinaan :
1) Pertemuan
berkala
2) Pembinaan
langsung di
lapangan
3) Pelatihan
TO yang ditanam Petani binaan

Kumis kucing
pegagan
Harus tahu ....Istilah bagian tanaman
yg digunakan
 Flos / Bunga Eugeniae carophylae flos
 Semen/ Biji Colae nitidae semen
 Fructus/ Buah Foeniculae fruktus
 Lignum/ Kayu Sapanum lignum (kayu secang)
 Folium/ Daun Digitalis purpurei folium ( daun
digitalis)
 Caulis/ Batang semu
Tinosporae caulis, Parameriae
barbatae
 Pericarpium/Kulit buah Granathi pericarpium
BAGIAN BAHAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN

 Radix/ Akar Valerianae radix


 Rhizoma/ RimpangCurcumae xanthorrhizae
rhizome
 Cortex/ Kulit kayu Alstoniae cortex
 Bulbus/ Umbi lapis Alii bulbus
 Tuber/ Umbi Meremae mamosae tuber
 Herba/ Semua bagian tanaman diatas tanah
Andrographydis herba.
Sentra produksi bahan jamu
Tanaman obat Lokasi

temulawak Ungaran, Blora, Ponorogo, Lampung, Bengkulu

Kunyit Purwodadi, Ponorogo, Wonogiri, Salatiga,


Malang
Meniran Wonogiri, Sragen, Banyuwangi, purwokerto

Tempuyung Wonogiri, Nganjuk, Padang

Kepel Karanganyar, Magelang, bogor

Secang Blora, Wonosari, Ngawi, Nganjuk

Seledri Magetan, Kaliurang, Lembang, Malang, Cianjur,


Tawangmangu, Salatiga

Pegagan Banyuwangi, Malang, purwokerto,


Tawangmangu, Wonogiri
Sentra produksi bahan jamu

Tanaman obat Lokasi


Brotowali Nganjuk, Blora
Kemuning Magetan, Nganjuk
Jati belanda Magetan, Nganjuk
Kemukus Magelang, Purwokerto, Wates
Kapulaga Sukabumi, Magelang, Purworejo
Kedawung Banyuwangi
Kencur Lampung, Boyolali
Cabe jawa Wonogiri, Madura, Ponorogo,
Lampung, Bengkulu
Pulasari Purwokerto, Wonosobo, Gunung Gede,
Kerinci seblat
Sentra produksi bahan jamu

Tanaman Lokasi
obat
Jahe Bengkulu, Palembang, Medan,
Sulawesi Utara, Karanganyar.
Pasak bumi Kalimantan Selatan, Kaltim,
Padang, Sumatera Utara.
Daun ungu Malang, Banyuwangi, purwokerto
Kumis kucing Bogor, Sukabumi, Wonogiri,
Tawangmangu.
sambiloto Wonogiri, Blora, Bogor, Nganjuk,
Semarang, Banyuwangi
Sembung Wonogiri. karanganyar
Kendala penyediaan bahan baku
jamu
Kebutuhan yang semakin meningkat belum
selaras dengan penyediaan bahan baku melalui
budidaya sehingga terjamin kualitasnya

Tumbuhan tertentu nyaris menjadi langka


karena eksplorasi terus menerus dan belum
dibudidayakan, misal pulasari (Ayxia
reinwardtii).

Petani masih enggan menanam TO


(misal brotowali yang masa tunggu
panennya lama, alang-alang)

Kualitas TO yang bervariasi , Karena faktor Genetik


dan Lingkungan (lokasi, tipe iklim, jenis tanah, cara
budidaya, bagian yang dipanen, cara panen, waktu
panen, pengolahan setelah panen)
2. BAGIAN TENGAH : QC bahan
jamu, RESEARCH
Nama Susut Pengeringan (%) AJ ALT
No Bagian
Sampel Hasil Rujukan (max) Hasil Hasil

1 Temu Lawak Rimpang 6,75 13,00 1,50x10 1 1,98x10 6

2 Kunyit Rimpang 5,77 12,00 9,00x10 1 9,85x10 3

3 Sambiloto Daun 9,70 10,00 4,00x10 2 2,90x10 5

4 Pegagan Herba 12,92 11,00 3,80x10 2 2,40x10 5

5 J. Belanda Daun 9,61 14,00 4,85x10 2 3,48x10 5

6 Meniran Herba 17,05 14,00 1,75x10 2 2,83x10 4

7 Tempuyung Daun 9,05 10,00 2,90x10 2 1,53x10 6

8 Kemuning Daun 10,25 - 2,45x10 2 1,37x10 6

9 Seledri Herba 7,81 - 4,80x10 3 2,07x10 6


Kontrol kualitas bahan jamu RCT
Nama Zat aktif (%) KS. Larut EtOH KS. Larut air
No Bagian Rujukan Rujukan Rujukan
Sampel Hasil Hasil Hasil
(min) (min) (min)
Temu
1 Lawak Rimpang 4,22 4,00 8,39 3,60 16,71 9,10
2 Kunyit Rimpang 6,50 6,60 12,87 11,40 16,63 11,50
3 Sambiloto Daun 1,82 0,64 16,30 9,20 21,62 15,70
4 Pegagan Herba 0,08 0,07 13,23 2,10 25,77 28,30
5 J. Belanda Daun 0,05 - 10,42 3,20 16,10 12,40
6 Meniran Herba 0,15 - 7,26 8,00 10,79 16,00
7 Tempuyung Daun 0,11 - 9,28 19,40 26,87 17,10
8 Kemuning Daun 0,77 - 14,02 - 19,56 -
9 Seledri Herba 0,31 - 16,47 - 37,54 -
Kendala dalam Kontrol kualitas
bahan jamu
•Belum semua TO memiliki baku standar yang menjadi
tolok ukur kualitas
•Beberapa TO belum masuk dalam buku standar
(Farmakope Herbal Indonesia I), contoh : kemuning,
secang, kepel, kelembak.
•Perlu pengembangan metode agar kontrol kualitas dapat
berjalan efektif dan efisien
•Perlu mengkaji nilai-nilai standar agar bahan yang ada
tidak menjadi sub standar (sesuai pengalaman kadar
kurkuminoid pada temulawak tidak pernah mencapai nilai
yang tercantum dalam FHI)
RESEARCH
1. PENDAHULUAN : LABORATORIUM
STANDARISASI, KANDUNGAN BHN
AKTIF, TEKFORJA
2. PRA KLINIK - HEWAN COBA
3. KLINIK -- OBSEVASI KLINIK, RCT
4. PELAYANAN  mesot (EFEK SAMPING) -
QUISIONER, DATA RM, CROSSECSION
3.BAGIAN HILIR : APLICATION
JAMU DALAM PELAYANAN
TUJUAN
 Menyediakan obat tradisional yang
aman, berkhasiat dan bermutu
 Penyebarluasan hasil riset melalui
pemanfaatan TO dan OT---- luaran
SJ
 Meningkatkan pengetahuan
terhadap TO dan OT ( evidend base
medicine Jamu SJ )
 Mampu menyediakan permintaan
peresepan dokter terhadap
penelitian dan pelayanan jamu
(yanlit jamu )
Tugas farmasis
Apa yang dipersiapkan ??
 Mempelajari & mengenal, mengetahui TO
 Tahu kandungan zat aktif & khasiat
 Tahu cara penggunaan
 Tepat pemilihan bahan/ramuan
 Tepat telaah informasi
 Sesuai dengan indikasi penyakit
 Dapat menginterprestasikan resep herbal
dari dokter.
 Mampu melayani permintaan peresepan
dokter tentang jamu.
Compounding( peracikan) & Dispensing
(pembagian kegiatan pelayanan )
 Langkah – langkah yg perlu dilakukan :
1. Menerima dan memvalidasi resep
2. Dapat membaca dan mengkaji resep dr sj
3. Mampu menterjemahkan resep dokter ( Mengerti dan
menginterpretasikan resep , ada kemampuan tentang
bahan jamu yang digunakan : budidaya, daerah,
jenis, pengadaan, kebutuhan, profil, distribusi,...
pelayanan)
4. Menapis profil pengobatan penderita
5. Mampu menyiapkan, membuat dan peracikan jamu
6. Monev hasil peracikan
7. Penyerahan (mendistribusikan )hasil racikan pd
pasien
8. KIE Jamu
Contoh Resep

Resep dokter
berupa hasil
diagnosa dan
anamnesa
yang
dituangkan
dalam bentuk
resep...akan
diterjemahkan
oleh apoteker
Telaah resep
 TML , kunyit, meniran
 Digitalis
 Seledri, kumis kucing
R/
AAI  Sembung, kapulaga
A. DC  pegagan
A. HT
Gastritis Curcumaae xanthorrizae rhizoma 5 g
MR Curcumae domesticae rhizoma 4g
Mfla inf. Ad Purpurei folia 0,3 g
300 ml Apii folia 5 g
S2dd 150
Orthosiponis folia 3 g
ml.
Blumei balsamii 5g
Cardamami fruktus 2 g
Centela asiaticae herb 3 g
Air 600 ml
Mfla infusa ad 280 ml
S2dd 2 140 ml
interpretasi R/

PASIEN DI RRJ TW… 200 , Apoteker mampu melayani


Interpretasi resep
Tugas farmasis dalam pengembangan
jamu
GRIYA JAMU
1.Rak Stock 1
2.Rak Stock 2
3.Meja Racik
4.Pendukung:
tas dan
bungkus
Jamu
(labelled),
timbangan,
sarung
tangan, dll
B2P2TOOT
Jejaring SJ dengan bahan baku dari B2P2TO2T
No Nama Instansi / Dr. SJ Bentuk permintaan

1 PMI Sragen- SOLO / Dr Finuril Ramuan, Kapsul


2 Puskesmas Ramuan, Kapsul

3 Griya Sehat Kendal/ dr. Budi Ramuan, Kapsul,


simplisia
4 RSUD Sragen Ramuan, Kapsul
5 RSUP Soeradji Tirtonegoro klaten/ POLI OTI Ramuan, Kapsul,
simplisia
6 Puskesmas Colomadu/ dr Mimy/dr Siti Ramuan, Kapsul

7 BKTM Makasar/ dr. Sri Intan R Ramuan, Kapsul


8 WKJ TEGAL Ramuan, Kapsul,
simplisia
9 Dr Astrid Subang bandung Ramuan, Kapsul
10 Dr Yuliarni Palembang Ramuan, Kapsul
11 Puskesmas MEDAN, Ramuan, Kapsul
12 MATERIA MEDICA BATU MALANG Ramuan, Kapsul

13 Puskesmas Karanganyar/dr Dodik Ramuan, Kapsul


Peresmian RRJ oleh Menkes
Jamu dikembangkan agar bisa diterima dalam pengobatan formal
atau Medis
Model griya jamu
Gedung RRJ ….
PEMERIKSAAN

1. Anamnesis
KU,Kel.tambahan,
Riwayat Pengobatan
2. Fisik Diagnosis
3. Tx

R/

Interaksi Farmasis
dg Dokter
PERACIKAN

Apoteker mengawasi peracikan jamu


Penyerahan Jamu

Penjelasan
Apoteker melakukan KIEJ aturan, cara
pemakaian
dan
penyimpanan
Komposisi,
khasiat
Kemungkinan
efek samping

mesot
Formula Jamu
Dalam SJ

SERBA SERBI JAMU

B2P2TOOT
FORMULA RAMUAN ANTI
HIPERTENSI
R/ Daun Seledri 5 g  Vasodilator
Daun Kumis kucing 3 g  Diuretika
Daun Pegagan 3 g  Penurun Tek. Darah
Daun Meniran 3 g  Penambah daya tahan
Rimpang Temulawak 3 g  Penyegar badan
Rimpang Kunyit 3 g  Pelancar pencernaan
& Pengurang rasa
sakit
KANDUNGAN AKTIF BAHAN

Daun Seledri : flavonoid , Apiin dan


apigenin berefek Vasodilator
Daun Kumis kucing : flavonoid
polimetoksi : Sinensetin, eupatorin
dsj, inositol, serta garam kalium
berefek Diuretika
Daun Pegagan : Asiatikosida,
madecasosid, dan turunannya berefek
Penurun tekanan darah
Hiperkolesterolemia
 Kolesterol adalah lemak yang
berguna sebagai bahan
penyusun hormon dan bahan
membran atau dinding sel dalam
tubuh
- Kolesterol kilomikron
- Very low density lipoprotein
(VLDL)
- Low density lipoprotein (LDL)
- High density lipoprotein (HDL)
- dan Trigliserid
Kolesterol dalam tubuh yang
berlebihan akan tertimbun di
dalam dinding pembuluh darah
FORMULA RAMUAN ANTI
HIPERKOLESTEROL
R/ Daun Jati Belanda5 g  Penekan nafsu
makan, penekan lipase
pankreatik, bulk laxative
Daun Kemuning 3 g  Penghambat kenaikan
berat badan
Akar Kelembak 5 g  Pencahar
Daun Meniran 3 g  Penambah daya tahan
Rimpang Temulawak 3 g  Penyegar badan
Rimpang Kunyit 3 g  Pelancar pencernaan
& Pengurang rasa sakit
KANDUNGAN AKTIF BAHAN

Daun Jati belanda: Polisakharida


musilago berefek penekan nafsu
makan, alkaloidnya menghambat
enzim lipase pankreatik, bulk laxative
Daun Kemuning: banyak kandungan
flavonoid dan kumarin  anti oksidan,
penurun tekanan darah, astrigen,
menarik lemak dari darah dan jaringan
Akar Kelembak  Antrakinon Rhein dsj
berefek laksansiaKesempatan
absorpsi kolesterol berkurang
FORMULA RAMUAN ANTI
HIPERURISEMIA
R/ Daun Kepel 3 g  Antioksidan kuat
Daun Tempuyung 2 g  Diuretika lemah
 Urikosurik
Kayu Secang 5 g  Penghambat xantin
oksidase
Daun Meniran 3 g  Penambah daya tahan
Rimpang Temulawak 3 g  Penyegar badan
Rimpang Kunyit 3 g  Pelancar pencernaan
& Pengurang rasa sakit
Buah dan daun kepel
KANDUNGAN AKTIF BAHAN

Daun Kepel: Flavonoid turunan


flavonol  antioksidan  kemungkinan
Penekan enzim xantin oksidase atau
Antiinflamasi
Daun Tempuyung: Flavonoid Luteolin-
7-glukosida  Diuretika lemah 
Urikosurik
Kayu Secang: Senyawa fenol brasilin
dsj  Penghambat xantin oksidase
Diabetes Mellitus
 Adanya gangguan pada
kerja hormon insulin,
yang dihasilkan
kelenjar pankreas
 Hormon insulin
mengatur metabolisme
glukosa dalam darah

 Pada penderita
diabetes, gangguan
tersebut menyebabkan
kadar gula dalam darah
meningkat
(hyperglycemia)
FORMULA ANTI DIABETES
MELLITUS
R/ Daun Sambiloto 5g  Penurun gula darah
baik DM tipe 1
maupun DM tipe 2
Daun Brotowali 5 g  Penurun gula darah

Daun Meniran 3 g  Penambah daya


tahan tubuh
Rimpang Temulawak 3 g  Penyegar badan
Rimpang Kunyit 3 g  Pelancar pencernaan
& Pengurang rasa sakit
KANDUNGAN AKTIF BAHAN

Daun Sambiloto: Andrografolid dsj. 


In vivo menurunkan kadar gula darah
baik pada tikus yang dibuat DM tipe1
maupun DM tipe 2 kemungkinan
melalui penghambatan resistensi
insulin
Batang Brotowali: Tinosporin  In vivo
menurunkan kadar gula darah
 Daun Sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm. f.) Nees)
Daun sambiloto mengandung
senyawa diterpenoid yaitu
andrografolid dan turunannya yang
memiliki efek menurunkan gula
darah.

Batang Brotowali (Tinospora crispa


(L.) Miers ex Hook. f. & Thoms.)
Batang brotowali dengan kandungan
alkaloid tinosporin gula darah
 Daun Salam (Eugenya polyanta),
flavonoid euginin bersifat
hipoglikemik
Osteoarthritis

Osteoartritis : penyebab
utama gangguan
muskulo skeletal di
seluruh dunia

penyebab timbulnya
ketidakmampuan fisik
terbesar kedua setelah
penyakit jantung iskemik
usia > 50 tahun
belum ada obat yang menyembuhkan
OA hingga tuntas.
Pengobatan: mengatasi gejala dan
memperbaiki aktivitas sehari-hari
(symptom modifying effect)
Rekomendasi ahli : Obat anti-
inflamasi nonsteroid (OAINS)
sering kali memberikan efek samping
yang cukup serius
Formula Jamu untuk OA
Curcuma domestica, C.xanthoriza : anti radang
Equisetum debile : Mengurangi nyeri
Centella asiatica : melancarkan peredaran darah
Orthosiphon stamineus : anti inflamasi
Phylantus niruri : Meningkatkan daya tahan tubuh
Foenicullum vulgare : korigen
RAMUAN UNTUK GANGGUAN
FUNGSI HATI

R/ Daun Jombang 12 g
Rimpang Temulawak 28 g
Rimpang Kunyit 6g

 Melindungi kerusakan hati, antioksidan,


antitoksin, hepatoprotektor, regenerasi sel.
 Dosis sehari
FORMULA RAMUAN wasir

R/ Daun ungu 15 g
Daun duduk 12 g
Daun iler 9g
Daun Meniran 3g
Rimpang Temulawak 3g
Rimpang Kunyit 3g

Anti inflamasi, antiflatelet, emolien,


laxsant, anti perdarahan.
Contoh ramuan Saintifikasi
Jamu

Kolesterol Asam urat

Hemorrhoid DM
Contoh Ramuan Saintifikasi Jamu

Dispepsia / maag ostheoartritis

Kolesterol Pelancar ASI


Komparasi dengan Thailand
Peran farmasis SJ
Mengangkat jamu
The book herb Asia
Bahan jamu
Pengembangan bersama asian
Komplementer jamu
Cines masage
Farmasis mengawasi bahan baku

B2P2TOOT
Pengemas Jamu

1. Tas pengemas jamu


2. Ramuan dosis sehari
Jamu Gendong Masuk Istana.
Kenapa tidak?
AKU WAE
WONG LONDO
BAKUL JAMU
MASSSS ???

Jamu
Go
International
CARA PEMAKAIAN

1. Didihkan 5 gelas airgelas


2. Masukkan 1 kemasan ramuan jamu
3. Tunggu selama 15 menit ( sampai air
terisa 3 gelas dengan nyala api kecil
dengan sesekali diaduk)
4. Diamkan hingga hangat/ dingin ( tetap
tutup rapat)
5. Saringlah dan minum 3 x 1 gelas tiap
hari.
Alat untuk penyipan jamu
PERHATIAN
INTERAKSI
 INTERAKSI DENGAN PERALATAN ( ALAT DR BESI
DAN ALUMINIUM )
SENYAWA DENGAN GUGUS HIDROKSI KARBONIL
(Flavonoid, kurkuminoid, asam fenolat)
 MEMBENTUK KOMPLEKS KHELAT DENGAN LOGAM
SUHU MENINGKAT------- ZAT TERMOLABIL RUSAK
 INTERAKSI DENGAN BAHAN PENGERING
AEROSIL , KAPUR, ------WARNA BAGUS
 Mendegradasi Kurkumin
 Terabsorbsi  Merusak Ginjal
Persediaan bahan di china
Komparasi dengan Thailand
TERIMAKASIH

B2P2TOOT

Anda mungkin juga menyukai