Dikisahkan ada seorang pemuda Bernama kabayan yang mencintai seorang gadis desa yang Bernama
Iteung. Tapi banyak rintangan yang ia lalui. Pada suatu hari, Kabayan tak juga mendapat persetujuan
Abah berpacaran dengan Iteung, kendati berbagai cara telah dilakukan Kabayan, untuk dapat
meluluhkan Abah, salah satunya dengan menemui nyi ronggeng dukun gadungan. Tetapi berkat
informasi dari Bos Burhan, kabayan mendapat informasi tentang rahasia Abah, yang melakukan
perselingkuhan dengan seseorang. Atas jalan inilah Kabayan memanfaatkan situasi ini, hingga akhirnya
Kabayan mampu memengaruhi Abah dengan mudahnya, termasuk mengajak Nyi Iteung bermain
dengan mudahnya. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama, karena ada Aceng Krifik yang telah
mendapatkan kemudahan dengan khasiat jamu. Hingga Abahpun luluh, ketika Aceng mengajak nyi
Iteung untuk dinikahi.
Kabayan yang sudah berhasrat menikahi Iteung, memusyawarahkan rencana Kabayan, untuk digerebek
di rumah Iteung tepat pada pukul delapan malam, namun sayang Kabayan tidak menemui Iteung karena
Iteung telah dibawa ke Garut. Karena Kabayan tidak menyebutkan secara jelas siapa perempuan yang
dimaksud Kabayan, sehingga warga dan amil gadungan melaksanakan tugasnya menikahkan mereka
berdua. Kabayan pun pingsan, setelah teracuni susu kadaluarsa. Namun dokter punya resep untuk
menyembuhkan Kabayan yaitu dengan Iteung yang sebelumnya sudah diselamatkan oleh warga, tidak
hanya Iteng, tetapi Kabayanpun ikut diselamatkan warga Garut. Pada akhrnya Abah menikahkan nyi
Iteung ke Kabayan dengan meminta bantuan kepada Amil resmi untuk menikahkan, mereka berdua.
Pada akhir cerita Aceng pun ditangkap Polisi karena melakukan sejumlah pelanggaran.
Abah : (batuk) ambu, abah heran dengan si iteung, bilangnya mengaji tapi kalau pulang mengaji selalu
saja malam-malam.
Ambu : ia bah.
Abah : Ambu
Ambu : ia bah.
Abah : sini!
Ambu : kalau tau seperti sekarang ini mengapa dulu tidak kita pesantrenkan, mengaji saja tidak cukup.
Abah : hahhhh(keluh), kalau sudah begini, bagaimana atuh mbu? Uhuk3x (batuk dan sambil merokok)
Abah : Ambu, abah bingung sama nyi itueng, bilangnya ngaji, eeh pulangnya malam terus, coba menurut
Ambu bagaimana?
Ambu : kan kata Ambu juga, dulu ya, si Iteung itu harus dipesantrenkan, coba bagaimana lagi Bah?
Ambu : ya nanti kita rundingkan dulu sama si Iteung, mau engga dipesantrenkan. Tapi kalau sudah begini
mah, kita serahkan saja sama Gusti Allah bah.
Abah : (batuk-batuk)
Abah : Sudah tuh jangan bicara terus ambilkan tuh obat batuk abah!
Abah : ya ia atuh Ambu. Yang itu juga sudah dibuang sama Abah. (obatnya diminum) tuh kan engga?
Abah : mana berita yang tadi duh? Jadi lupa lagi. (batuk-batuk)
Ambu : Abah, Abah, sudah minum obat merokok lagi. Ambu pusing Bah?
Abah : Dari pada mulut Ambu gak pernah merokok punya Abah.
Ambu : iteung yang sopan dong kalu ke Abah! Pake salam apa gimana? Tuh lihat si abah sampai kaget
begitu.
Kabayan : perkenalkan abah nama saya kabayan dari Gunung Cihcir. (sambil mengulurkan salam pada si
abah)
Abah : tidak peduli teman atau siapa, abah mau usir dulu si borokokok ini.
Kabayan : tunggu abah, saya ini muridnya ajengan Burhanudin tidak mungkin dong tidak serius sama nyi
Itueng teh.
ADEGAN 2
Mbok Jamu : ada Jamu kuat, ada jamu awet muda, ada jamu sehat waras, mau pilih yang mana?
Mbok jamu : Ya jelas toh Pak Bupati, Itu kan ramuan khasiat dari timur tengah, tahu ga Pak Bupati, akar
sakuranya itu diambil dari kawasan Jepang, akar agar-agar asinnya diambil dari segitiga bermuda.
Aceng : wah jamu internasional dong, kira-kira kalau coba untuk merayu si Nyai bisa ga mbok?
Mbok jamu : oh ya jelas bisa toh Pak Bupati, soalnya Bapak kan tampan dan rupawan, pasti bisa lah
pak!!
Bencong : aku tak mau….. kalau aku dimadu…..(kekecrek) ah…ah…. Oh ada Pak Aceng. Pak mau ga jadi
pasangan saya?
Aceng : Ah Dasar kamu wanita jejadian. Saya butuh perempuan sejati, buka kaya kamu!
Bencong : iiihhh, sebel deh ah! tukang jamu sama bupati sama saja.
Mbok Jamu : ya sudah dari pada sebel, mening bantuin simbo, ngangkat jinjingan
Nyai : saya mau ngaji dulu, ih Bapak malu atuh sama Ibu.
Aceng : Lalu kalau malu kenapa, engga apa-apa kan Bu, kalau saya tambah Istri?
Aceng : Iya kalau bisa, Itueng jadi istri bapak yah, iya kan bu engga apa-apa?
Kabayan : euuh, si Ibu mah sudah mau tambah istri engga malu apa?
Kabayan : Punten
Kabayan : Saya lagi celaka, saya sangat cinta sama nyi Iteung, tapi si Abahnya engga setuju sama saya.
Ki Rumud : Minta pertolongan mah bukan sama nyai, tapi sama Allah.
Kabayan : Ha…ha…
Ki Rumud : Fulus?
Burhan : naah, kebetulan, dicari-cari dari kemarin jebul di sini. Kambing saya sudah pada ceking atuh
engga kamu kasih makan bagaimana kamu ini, kamu mau meneruskan kerja engga sih?
Burhan : waduh…. Jadi kamu mau keluar dari pesantren, mengapa sih?
Kabayan : saya lagi ada masalah dengan nyi Iteung, itu Abahnya engga menyetujui.
ADEGAN 5
Kabayan : ehhh abah lagi ngobrol jeung sahaa eta??? Kenapaa suaranya aneh euy (kabayan mergok
abah sambal buka pintu).
Kabayan : oh jeung ieu abah teh ayeuna mah, sebarin ah ku kabayan siah Abah!
Abah : aduh jangan jang Kabayan, nih Abah punya uang, nih 50.000 buat kamu!
Kabayan : Bah!
Kabayan : Bah!
Kabayan : Bling!
Abah : Auh, ya sudah lah sana bawa? Tapi awas kalau terjadi apa-apa dengan nyi Iteung, rasakan
akibatnya. Ya iteung laporkan sama Abah, kalau terjadi apa-apa sama kamu
Kabayan : Bah!
Kabayan : Bling!
Kabayan : ya, kalau memang nyai itueng sudah siap akang nikahi, akang mau melamar iteung
jadi….mhh..istri akang kabayan.
Iteung : serius kang kabayan? Tapi bagaimana cara saya harus menerima lamaran akang?
Kabayan : iteung tenang saja, nanti akang akan apel ke rumah iteung.
Iteung : ia kang
Kabayan : nah sekarang akang pulang dulu, daah Iteung…….!!!
ADEGAN 6
Aceng dengan khasiat jamunya, ternyata meluluhkan hati Abah dan Aceng. Tibalah Aceng dengan
pengawal setianya, di rumah Abah.
Aceng : Saya bermaksud untuk menikahi Iteung, saya akan mengajak dia ke Garut.
Abah : Tetapi dengan catatan asal jangan tiga hari ya Pak Bupati? Seperti Fani itu. Ya Iteung mau yah?
Abah : Masalah Kabayan biar Abah saja yang tanggung, ya Pak Bupati yah?
Aceng : Iya lagian, nikah dengan kabayan mau diberi makan apa? Makan dedak?
Abah : Iya lah, Abah ikut dengan pak Bupati, sekedar mau tahu seperti apa kota Garut?
Aceng : Nanti Abah dan Iteung akan diajak jalan-jalan di sana, waah rame di sana mah!
Abah : Ya Iteung
Aceng : Sudah jangan tapi-tapian. Sekarang sudah hampir pukul lima nih.
Setelah 1 hari perjalan abah pun sampai di kota garut,abahjalan jalan di kota garut beberapa hari,
mengunjungi alun alun kota,tempat wisata dan berkuliner.Beberapa hari kemudian, abah dan iteung
pun akan pulang dari kota garut ke desa,pada saat perjalanan pulang dari garut kedesa perjalanannya
membutuhkan waktu cukup lama karna jalan yang sangat ramai dan macet,pada saat macet ada penjual
yang melewati mobil yang dikendarai Aceng,penjual itupun menawarkan dagangannya ke pada abah
yang pada ssat itu duduk dikursu penumpang.
ADEGAN 8
Setelah beberapa saat diperjalanan Abah pun tiba dirumah dan disambut oleh iteung dan ambu yang
sedsng duduk dirusng tengah.
Ambu : Waalaikumsalam, eleuh eleuh… ieu nu tos ameung ti garut (ambu bawa mocinya)
Iteung : Adeuh abah tos améng ti garut ni atoh kitu.kumaha digarut téh ramé teu
Iteung: atuh mun banyak anu jualan mah mana atuh oleh oleh na
Iteung: Ah sok we nanti iteung mah nyobianna bade angkat ngaji heula iteungna
Iteungpun berangkat ngaji dengan membawa 1 bungkus mochi oleh oleh dari abah
ADEGAN 9
Saat diperjalanan untuk ke pengejian iteung tidak sengaja berpapasan dengan kabayan yang pada saat
itu emang sengaja menunggu iteung untuk mencoba melamar iteung,iteung pun menerima dan
menyuruh kabayan untuk mencoba mochi yang abah bawa dari garut.
Kabayan pun tiba tiba mendekat dan berlutut sambil memegang tangan iteung
Musik romantis
Kabayan: Eh iteung bawa apa itu ( setelah kabayan sadar ada sebuah kotak yang sedang du bawa iteung)
Iteung: eh, ini ada mochi dari abah oleh oleh tigarut, sok akang kalau mau nyobian ambil aja(sambil
menyodorkan mochi kearah kabayan)
Kabayan pun mengambil mochi yang diberikan iteung dan langsung memakannya
Kabayan:kenapa haseumnya ini teh( sambil mengunyah mochi yang dikasih iteung) gak manis mocinya.
Iteung: gak tau atuh kang iteung ge belum nyobian emang kitu mereun rasa mochi garut mah
Pada saat itu kabayan pun tiba tiba pingsan dan iteung pun menangis,untungnya pada saat itu cukup
ramai dan ada beberapa warga yang membantu iteung untuk membawa kabayan ke klinik
ADEGAN 10
Dokter : Aduh gimana ini sus, sudah jam segini belum ada pasien
Warga pun membopong Kabayan yang pingsan, kemudian diperiksa oleh Dokter
Warga : bu sudah ya bu semoga kabayannya bojo ibunya lekas sembuh
Dokter : iya bu sepertinya bojo ibu keracunan makanan soalnya perutnya panas bu
Setelah itu dokter pun mengambil penawarnya dan meyuntikkannya kepada kabayan,setelah beberapa
menit pun abah dan ambu dan beberala warga datang ke klinik dan kabayan pun mulai siuman.
Iteung : kabayan!
Kabayan : Iteung!
Abah : Iteung atos tong nangis deui ini kenapa ko kabayan bisa pingsan
Iteung : ini kam tadi katadoketer kang kabayan keracunan makanan kayaknya keracunan mochi oleh
oleh dari abah
Iteung: Iya benar soalnya mocinya asam coba aja we kalau abah teu percayamah
Iteung : Maafkan iteung, Ambu abah iteung udah lama suka ka kang kabayan
Iteung : Begini Bah, saya jelasin jadi tadi pas iteung mau ngaji ,iteung ketemu kang kabayan dijalan,
kang kabayan ngalamar iteung terus iteung tarima soalna iteung ge bogoh ka kang kabayan, terus iteung
nyuruh kang kabayan nyoba mochi ti abah tapi kang kabayan tiba tiba pingsan.
Abah : Sekarang Abah sadar, dan setujulah sama Kabayan teh, pokoknya kawinkan saja sekarang!
Abah : Pokoknya sekarang Pak Amil, nikahkah nyi Iteung dengan kabayan.
Abah : iya, yang penting sekarang kita nikahkan nyi Iteung dengan Kabayan. Ayo pak Amil!
Semu : Saaah!
Abah : Ayo kita rayakan pernikahan putra kami nyi Iteung dengan Kabayan
TAMAT