Pengaruh Kualitas Produk Dan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Di Restaurant Bukan Ropang
Pengaruh Kualitas Produk Dan Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Di Restaurant Bukan Ropang
METODE PENELITIAN
29
30
penyampaian informasi mengenai restoran Bukan Ropang kepada orang lain untuk
mengkonsumsi makanan dan minuman di restoran Bukan Ropang.
Adapun model konseptual seperti ini ada melibatkan sebanyak empat variabel
penelitian, yaitu store atmosphere, kualitas produk yang mempengaruhi keputusan
pembelian serta dampaknya terhadap kepuasan konsumen di restoran Bukan Ropang.
Berikut gambar 3.1 merupakan jabaran kerangka konseptual penelitian:
H3
Kualitas produk
H1
(X1)
Keputusan pembelian H5 Kepuasan konsumen
(Y) (Z)
Store atmosphere
H2
(X2) H4
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2016:35) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk
mengujii hipotesis yang telah diterapkan.
Kesamaan porsi
minuman.
Kesamaan rasa
makanan.
Kesamaan rasa
makanan.
Tampilan makanan yang
menarik perhatian.
Tampilan minuman yang
menarik perhatian.
Estetika
Makanan yang disajikan
menggugah selera.
Minuman yang disajikan
menggugah selera.
Store Suasana toko meliputi General Interior Penerangan
Atmosphere berbagai tampilan interior, memberikan
eksterior, tata letak, lalu kenyamanan.
lintas internal toko, Musik yang menciptakan
kenyamanan, udara, kenyamanan.
layanan, musik, seragam, Kebersihan selalu dijaga
pajangan barang dan dengan baik.
sebagainya yang Suhu udara yang
menimbulkan daya tarik bagi nyaman (tidak terlalu
konsumen untuk membeli. panas dan dingin).
Photobooth yang
(Berman dan Evans menarik.
2014:528) Store Layout Kerapihan penempatan
meja makan.
Jarak antar meja makan
yang lebar.
Kemudahkan untuk
berlalu-lalang.
Interior Display Ketersediaan sign board
pada setiap bagian
restoran.
Kemudahan mengetahui
letak kasir.
Kemudahan mengetahui
letak toilet.
Kualitas yang terjamin.
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjai sampel
(Sugiyono, 2016:154) dengan pengambilan sampel teknik Sampling Purposive yang
merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2016:156). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pria dan wanita
yang berusia minimal 17 tahun serta pernah melakukan pembelian di restoran Bukan
Ropang dan berdomisili di Jakarta dan Bekasi. Waktu pengambilan sampel akan
dimulai pada tanggal bulan April 2019 hingga Juni 2019. Dalam jangka waktu
tersebut, telah dilakukan pembuatan kuesioner dengan menggunakan Google Form,
penyebaran kuesioner kepada konsumen restoran Bukan Ropang, pengumpulan
kuesioner, dan pengolahan kuesioner dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 22.
Menurut Tansya, Samuel, dan Adiwijawa (2019:4) ukuran minimum sampel yang
disarankan adalah lima kali jumlah parameter indikator. Dalam penelitian terdapat 36
indikator, maka dari itu dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut :
(n = 5 x p).
Dimana:
n = jumlah sampel
p = paramater indikator
Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel yang dapat diambil minimal
sebesar: Jumlah sampel = 5 x 36
= 180
No Pernyataan Skor
1 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
2 Tidak Setuju (TS) 2
3 Ragu-ragu (RG) 3
4 Setuju (S) 4
5 Sangat Setuju (SS) 5
Sumber: Sugiyono, 2015: 169
B. Uji Reliabilitas
Menurut Sujarweni (2015:192) reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran
suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan
dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan
disusun dalam bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-
sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai alpha > 0,60 maka reliabel.
B. Uji Hipotesis
Menurut Sugiyono (2015:134) hipotesis merupakan sebuah jawaban
sementara terhadap rumusan masalah dalam suatu penelitian, dimana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis
di katakan gagasan sementara karena jawaban yang diberikan berdasarkan pada
teori yang relevan, masih belum berdasarkan fakta yang didapat melalui
pengumpulan data. Sehingga hipotesis bisa dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empiris.
1. Uji t
Sujarweni (2015:144) menyatakan bahwa uji t atau uji koefisien regresi
sederhana ini menguji pengaruh hubungan dimana memiliki satu variabel
independent dan satu variable dependent untuk mendapatkan suatu hasil
pengujian. Uji t dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan ttabel dengan
nilai signifikansi 0,05. Untuk mencari t tabel dengan menggunakan rumus df=
n-k-1, n adalah jumlah responden, k adalah jumlah variabel independen.
Kriteria pengujian:
Jika t hitung < t tabel : Ho diterima atau Ha ditolak.
Jika t hitung > t tabel : Ho ditolak atau Ha diterima.
41
3. Uji Determinasi
Menurut Purwanto dan Sulistyasturi (2017:195) determinasi atau R2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model menjelaskan
variabel dependen. Apabila nilai koefisien determinasi dalam model regresi
semakin kecil (mendekati nol) berarti semakin kecil pengaruh semua variabel
independen terhadap variabel dependennya.