Anda di halaman 1dari 20

“ ANALISIS PENGARUH CITA RASA TERHADAP KEPUASAN

PELANGGAN HR COFFE SP. EMPAT, BEBESEN”


Bambang Surahman, S.E.,M..Ak1, Wiwen Winarti2
1
Dosen Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Putih
2
Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Putih

ABSTRAK
Persaingan yang sangat ketat antara pengusaha kuliner tersebut
menyebabkan semakin banyaknya pilihan bagi konsumen sehingga menyebabkan
kecendrungan selera konsumen untuk berubah-ubah. Dengan alasan ini para
pengusaha dituntut untuk memberikan sesuatu yang berbeda dalam
mempertahankan dan memuaskan pelanggannya. Penelitian ini memilih HR
Coffe Sp. Empat, Bebesen karena HR Coffe menawarkan sejumlah menu kopi
yang bervariasi tidak hanya ada juga beberapa masakan dan makanan ringan yang
mereka tawakan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan
pengaruh cita rasa yang terdiri dari rangsangan mulut, rasa dan aroma atu bau
terhadap kepuasan pelanggan.
Cita rasa adalah suatu cara pemilihan makanan yang harus dibedakan dari
rasa makanan tersebut. Cita rasa merupakan atribut makanan yang meliputi
penampakan, bau, rasa, tekstur dan suhu. Kepuasan pelanggan adalah seseorang
atau individu yang membeli, menggunakan dan menghabiskan barang atau jasa
secara terus menerus.
Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah konsumen dari HR Coffe Sp.
Empat, Bebesen yang melakukan transaksi denga sampel sebanyak 72 responden.
Analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel rangansangan mulut (X1), rasa
(X2) dan aroma atau bau (X3) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pealnggan baik secara simultan maupun parsial dengan variabel Rasa (X2)
sebagai variabel dominan.
Penelitian ini menyimpulkan adanya pengaruh antara variabel cita rasa
terhadap kepuasan pelanggan pada HR Coffe Sp. Empat, Bebesen. Dari seluruh
variabel cita rasa, variabel rasa adalah variabel yang berpengaruh dominan
terhadap kepuasan pelanggan pada HR Coffe Sp. Empat, Bebesen. Hal ini dapat
dilihat dari niali t hitung sebesar 4,135 dan koefesien refresi sebesar 0,370.

PENDAHULUAN ragam aktivitas bisnis mulai


bermunculan dan berkembang,
A. Latar Belakang Penelitian misalnya bisnis properti, bisnis
Saat ini perkembangan bisnis manufaktur, dan yang tak kalah
dunia sudah semakin tinggi. Aneka berkembang adalah bisnis kuliner.

1
Bisnis kuliner merupakan bisnis yang mempertahankan dan memuaskan
menjadi salah satu pilihan para pelanggannya.
pebisnis untuk dijalankan karena Para pelanggan yang puas
mempunyai peluang yang besar. biasanya lebih setia, lebih sering
Besarnya peluang kuliner tentu membeli, dan rela membayar lebih
sejalan dengan persaingan juga. banyak untuk membeli produk atau
Artinya persaingan yang terjadi jasa perusahaan tersebut.
diantara pebisnis kuliner itu sendiri Untuk itu perusahaan harus
akan semakin ketat pula, sehingga bersaing dengan perusahaan yang
memaksa mereka untuk memutar lain demi menampilkan produk yang
otak lebih keras lagi menyiapkan berbeda tau lebih spesifik. Bahkan
strategi yang tepat demi harus mempunyai karakteristik
memenangkan persaingan dipasar. tersendiri yang mampu memuaskan
Pada dasarnya sebuah konsumen dengan sasaran seperti
perusahaan atau organisasi bisnis rasa yang khas, suasana yang
mempunyai tujuan untuk dapat berbeda, maupun yang lainnya.
bertahan hidup, mendapatkan laba Citarasa suatu produk pangan
dan berkembang. Hal tersebut merupakan salah satu penentu
tentunya dapat dicapai dengan terhadap penerimaan produk oleh
menggunakan strategi yang mampu konsumen. Oleh karena itu, para
bersaing dengan perusahaan lain. pelaku usaha harus mengoptimalkan
Para pelaku bisnis harus citarasa pada setiap makanan. Hal ini
memikirkan strategi yang tepat dan menjadi salah satu faktor utama
efektif agar bisnis mereka tetap eksis penentu keberhasilan uasaha dalam
dipasarkan bahkan berkembang lebih bidang makanan. Produk makanan
baik lagi. Dalam menarik minat hiegenis yang diklaim dapat
konsumen untuk melakukan memberikan manfaat kesehatan dan
pembelian, perusahaan harus mampu kepraktisan akan sulit diterima oleh
menerapkan konsep pemasaran yang konsumen jika secara arganoleptik
tepat sesuai dengan kondisi pasar produk tersebut kurang disukai atau
yang ada. Perubahan gaya hidup, bahkan tidak disukai. Citarasa (taste)
kebiasaan, selera dan tata cara pencicipan atau pengecapan
menikmati dan mengkonsumsi (gustation) adalah rasa makanan
makanan pada masyarakat perkotaan yang dikenali oleh lidah. Karena
membuat para pelaku bisnis kuliner lidah merupakan indera pengecap
semakin kreatif menuangkan ide-ide paling depan dari jalur penyerapan
baru mengenai kafe dan resto yang bahan makanan ke dalam tubuh
lebih modern dan disukai konsumen. manusia, maka sensai rasa dilidah
Persaingan yang sangat ketat antara merupakan rasa yang paling dekat
pengusaha kuliner tersebut dengan masalah makanan.
menyebabkan semakin banyaknya
pilihan bagi konsumen sehingga
menyebabkan kecendrungan selera STUDI KEPUSTAKAAN
konsumen untuk berubah-ubah.
A. Citarasa
Dengan alasan ini para pengusaha
1. Pengertian Citarasa
dituntut untuk memberikan sesuatu
Citarasa adalah suatu cara
yang berbeda dalam
pemilihan makanan yang harus
dibedakan dari rasa makanan

2
tersebut. Citarasa merupakan kedalam suatu gambaran dunia
atribut makanan yang yang yang berarti dan menyeluruh.
meliputi penampakan, bau, rasa, 2. Proses Persepsi
tekstur, dan suhu. Citarasa Menurut Sutisna (2002:62),
merupakan bentuk kerja sama dari proses persepsi merupakan
kelima macam indera manusia serangkaian kegiatan yang melalui
yakni, perasa, penciuman, beberapa tahapan terlebih dahulu.
perabaan, penglihatan, dan Adapun proses terbentuknya
pendengaran. perpsi adalah:
Menurut Anonim (2011), a. Stimuli/stimulus
rasa merupakan hasil kerja Stimuli atau stimulus adalah
pengecap rasa (tastebods) yang setiap bentuk fisik, visual, atau
terletak dilidah, pipi, komunikasi verbal yang dapat
kerongkongan, atap mulut, yang mempengaruhi tanggapan
merupakan bagian individu. Suatu stimuli pada
citarasa.Menurut Wahidah (2010), hakikatnya merupakan satu
definisi bahan makanan tambahan unit input bagi salah satu dari
adalah bahan yang ditambahkan lima indera manusia.
dengan sengaja kedalam makanan
dalam jumlah kecil, dengan tujuan b. Indera Penerima
untuk memperbaiki penampakan, Indera penerima atau penerima
citarasa, tekstur dan sensor yaitu yang disebut
memperpanjang daya simpan. sebagai organ manusia berupa
panca indera (mata, telingan,
B. Persepsi Konsumen hidung, dan kulit) yang
1. Pengertian Persepsi menerima sensor.
Konsumen c. Perhatian
Persepsi merupakan salah Perhatian yang diberikan
satu faktor psikologis selain konsumen terjadi secara
motivasi pembelajaran dan sengaja atau tidak sengaja.
kepercayaan serta sifat yang dapat d. Interprestasi
mempengaruhi individu dan Proses akhir dari persepsi
organisasi dalam menentukan adalah memberikan
kepuasan pembelian. interprestasi atas stimuli yang
Menurut Philip Kotler diterima oleh konsumen. Setiap
(2005:216), persepsi adalah stimuli yang menarik perhatian
proses yang digunakan oleh konsumen baik yang disadari
individu untuk memilih, maupun yang tidak disadari,
mengorganisasikan dan akan diinterprestasikan oleh
menginterprestasi masukan konsumen.
informasi guna menciptakan e. Tanggapan
gambaran dunia yang memiliki Setelah melakukan tahapan
arti.Menurut Simamora akhir dari proses persepsi maka,
(2004:102), definisi persepsi konsumen akan bereaksi
adalah sebagai suatu proses, terhadap informasi yang
dengan mana seseorang diperolehnya tadi yang
menyeleksi, mengorganisasikan kemudian akan menghasilkana
dan menginterprestasikan stimuli tanggapan. Tanggapan inilah

3
yang nantinya akan pelanggan terpenuhi melalui
menghasilkan keputusan produk yang dikosumsi.
pembelian. 2. Manfaat Kepuasan Pelanggan
C. Konsumen/pelanggan Menurut Tjiptono (2008:7),
Konsumen atau pelanggan manfaat-manfaat spesifik
adalah seseorang atau individu yang kepuasan pelanggan adalah:
membeli, menggunakan dan a. Reputasi perusahaan semakin
menghabiskan barang atau jasa positif dimata masyarakat pada
secara terus menerus. Dengan kata umumnya dan pelanggan pada
lain konsumen mempunayi peranan khusunya.
sebagai tolak ukur dari kualitas suatu b. Dapat mendorong terciptanya
produk dengan melihat dari tingkat loyalitas pelanggan.
kepuasan terhadap produk tersebut. c. Memungkinkan terciptanya
Menurut Kotler (2002:120), rekomendasi dari mulut
konsumen adalah semua individu dan kemulut yang menguntungkan
rumah tangga yang membeli atau bagi perusahaan sehingga
memperoleh barang atau jasa untuk semakin banyak orang yang
mengkonsumsi pribadi atau bersama- akan membeli dan
sama. Dalam hal ini konsumen menggunakan produk
(customer) memegang peranan perusahaan.
penting dalam mengukur kepuasan d. Meningkatkan volume
terhadap produk maupun jasa yang penjualan dan keuntungan.
diberikan. e. Hubungan abtara perusahaan
dan para pelanggannya menjadi
D. Kepuasan pelanggan harmonis.
1. Pengertian Kepuasan f. Mendorong bagi setiap anggota
Pelanggan organisasi untuk bekerja
Menurut Cadotte (2008:169), dengan tujuan serta
kepuasan (satisfaction) adalah kebanggaan yang lebih baik.
perasaan senang atau kecewa g. Menekan biaya melayani
seseorang yang timbul karena pelanggan sebagai dampak
membandingkan kinerja yang faktor familiaritas dan relasi
dipersepsikan produk (hasil) khusus dengan pelanggan.
terhadap harapan mereka. h. Terbukanya peluang
Menurut Kotler (2006:194), melakukan penjualan silang.
apabila pelanggan merasa puas 3. Cara Mengukur Kepuasan
maka dia akan menunjukkan Pelanggan
besarnya kemungkinan untuk Menurut Kotler (2003:38),
kembali membeli produk yang ada beberapa cara mengukur
sama. Pelanggan yang puas kepuasan pelanggan:
cenderung akan memberikan a. Complaint and
referensi yang baik terhadap Suggestionsystem (sistem
produk kepada orang keluhan dan saran).
lain.Menurut Veloutsu (2005:46), b. Customer satisfaction survey
kepuasan pelanggan dapat (survey kepuasan pelanggan),
didefinisikan secara sederhana c. Ghost shopping (pembeli
sebagai suatu situasi dimana bayangan
kebutuhan, keinginan dan harapan

4
d. Lost customer analysis atau pelanggan yang melakukan
( analisa pelanggan yang lari), transaksi di HR Coffe.
4. Sebab-sebab Timbulnya C. Populasi dan Sampel
Ketidakpuasan 1. Populasi
Menurut Prof.dr.h. populasi penelitian ini:
Bucharialma ( 2007:286), tentu seluruh pelanggan atau konsumen
banyak sebab-sebab munculnya yang melakukan transaksi di HR
rasa tidak puas terhadap sesuatu Coffe.
antara lain: 2. Sampel
a. Tidak sesuai harapan dengan Batasan jumlah sampel yang
kenyataan. diambil dari seluruh populasi
b. Layanan selama adalah sebanyak lima sampai
prosesmenikmati jasa tidak dengan sepuluh kali jumlah
memuaskan. indikator dari variabel bebas yang
c. Perilaku personil kurang diteliti (santoso dalam riana,
memuaskan. 2008:189). Jadi, atas dasar
d. Suasana dan kondisi fisik keriteria tersebut diatas dapat
lingkungan tidak menunjang. ditentukan jumlah sampel yang
e. Cost terlalu tinggi, karena jarak diambil adalah:
terlalu jauh, banyak waktu n=6xI
terbuang dan harga tidak sesuai. n = 6x12 = 72
f. Promosi/iklan terlalu muluk,
tidak sesuai dengna kenyataan. Keterangan:
n = ukuran sampel
5. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kepuasan I = jumlah indikator yang diteliti
Konsumen
Menurut Lupiyoadi 6 = konstanta
(2001:87), menyebutkan lima
faktor utama yang perlu D. Teknik Pengumpulan Data
diperhatikan dalam kaitannya 1. Study Kepustakaan (Library
dengan konsumen, antara lain: Research)
a. Kualitas produk, Yaitu penelitian yang
b. Kualitas pelayanan, diadakan melalui perpustakaan
c. Emosional, guna mendapatkan data teoritis
d. Harga, baik melalui buku-buku, artikel,
e. Biaya, karya ilmiah dan internet serta
tulisan lainnya yang ada
METODE PENELITIAN hubungannya dengan penelitian
ini.
A. Lokasi dan Objek 2. Penelitian Lapangan (Field
Penelitian Research)
Lokasi dalam penelitian ini Yaitu penelitian yang
adalah pada HR Coffesp. Empat diadakan langsung dilapangan
Bebesen. dengan melakukan:
B. Responden 1) Observasi, dilakukan untuk
Dalam penelitian ini yang mengumpulkan data. Dalam
menjadi responden adalah konsumen hal ini penulis melakukan
pengamatan langsung pada HR

5
Coffe sehingga dapat No Usia Jumlah
mengamati bagaimana proses Frekuensi Persentasi %
citarasa mempengaruhi
kepuasan konsumen. 1 20- 40 55,5
2) Kuisioner, Teknik pengambilan 40
data dengan cara menyebarkan 2 31- 14 19,44
angket atau daftar pertanyaan- 40
pertanyaan yang disusun,
3 ≥ 41 18 25
kepada konsumen yang
tahun
berkunjung di HR Coffe.
E. Metode Analisa Data
1. Skala Likert
Total 72 100
2. Regresi Linear Berganda Sumber data: data primer
yang telah diolah, 2017
Rumus yang digunakan:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dari tabel 2.2 diatas
Y = Variabel terikat (kepuasan menunjukan bahwa
pelanggan) sebagian besar responden
X1 = Variabel rangsangan mulut dalam penelitian berumur
X2 = Variabel rasa 20 – 30 tahun sebanyak 40
X3 = Variabel rangsangan mulut respon (55,5%), disusul
a = Bilangan konstanta kemudian responden yang
b1, b2, b3, = Koefisien regresi berusia lebih dari 40 tahan
e = Residual atau predictor error sebanyak 18
F. Operasional Variabel responden(25%).
1. Kepuasan pelanggan (Dependent Responden yang berusia 31-
Variabel/Y) 40 tahun berjumlah 14
2. Rangsangan Mulut (Independent responden (19,44%).
Variabel/X1) b. Distribusi strata pendidikan
3. Rasa (Independent Variabel/X2) responden
4. Bau atau Aroma (Independent Distribusi tingkat
Variabel/X3) pendidikan responden
berdasarkan strata
pendidikan dapat dilihat
pada tabel 2.3 sebagai
PEMBAHASAN berikut:
Tabel 2.3 : Distribusi
1. Hasil Kuisioner
responden berdasarkan
a. Karakteristik responden
strata pendidikan
a. Distibusi usia responden
Distribusi usia N Strata Jumlah
responden dalam penelitian o pendi Frek Persen
ini dapat dilihat pada tabel dikan uensi tasi %
2.2 sebagai berikut: 1 SMP 1 1,39
2 SMA 20 27,78
Tabel 2.2 : Distribusi 3 Diplo 5 6,98
responden berdasarkan usia ma
4 S-1 44 61,11

6
5 S-2 2 2,78 wasta
Total 72 100 4 Lain- 17 23,61
Sumber data: data primer lain
yang telah diolah,2017 Total 72 100
Sesuai dengan Sumber data: data primer
tampilan pada tabel 2.3 yang telah diolah,2017
sebagian besar responden
dalam penelitian ini Sesuain dengan tabel
berpendidikan S-1 diatas sebagai besar
berjumlah 44 responden pekerajaan responden dalam
(61,11%), kemudian disusul penilitian ini adalah
dengan responden yang pegawai negeri sipil
berpendidikan SMU sebanyak 24 orang (33.33%)
sebanyak 20 (27,78%), yang merupakan pekerjaan
responden dan berturut-turut terbanyak dalam penelitian
dengan persentasi yang ini. Diikuti responden
relatif kecil yaitu Diploma dengan pekerjaan
dengan jumlah 5 responden wiraswasta 20 orang
(6,95%), responden dengan (27,78%), kemudian
tingkat pendidikan S-2 sebanyak 17 responden
sebanyak 2 responden (23,61%) dengan pekerjaan
(2,78%). Kemudian lain-lain. Sedangkan
responden dengan tingkat responden yang bekerja
pendidikan SMP yang sebagai pegawai negeri
berjumlah 1 responden swasta sebanyak 11 orang
(1,39%). (15,28%).
c. Distribusi pekerjaan d. Berdasarkan tingkat
responden intensitas berkunjung
Distribusi pekerjaan responden
responden dalam penelitian Distribusi intensitas
ini dapat dilihat pada tabel berkunjung responden
2.4 sebagai berikut: perminggunya dapat dilihat
Tabel 2.4 : Distribusi pada tabel 2.5 sebagai
responden berdasarkan berikut:
pekerjaan
N Peker Jumlah Tabel 2.5 : Distribusi
o jaan Frek Persen responden berdasarkan
respo uensi tasi% tingkat intensitas
nden berkunjung responden
1 Pega 24 33,33 N Intensitas Jumlah
wai o berkunjung frek Perse
negeri permingguny uensi ntasi
sipil a %
2 Pega 11 15,28 1 1 kali 27 37,50
wai 2 2 kali 24 33,33
swast 3 3 kali 9 12,50
a 4 ≥ 3 kali 5 6,94
3 Wiras 20 27,78

7
5 Tidak selalu 7 9,72 item yang digunakan dalam
Total 72 100 penelitian ini adalah sebagai
Sumber data: data primer berikut:
yang telah diolah, 2017
Tabel 2.6 : Distribusi
Berkaitan dengan Variabel Rangsangan
intensitas berkunjung Mulut (X1)
perminggunya, sebanyak 27 SS S KS TS STS
responden (37,50%) Item Mean
F % F % F % F % F %
memilih untuk berkunjung
sekali dalam seminggu di X11 10 13,9 45 62,5 14 19,4 3 4,2 0 0,00 3,86
HR Coffe sp. Empat, X12 6 8,3 33 45,8 27 37,5 6 8,3 0 0,00 3,54
Bebesen. Sebanyak 24
responden (33,33%) X13 7 9,7 45 62,5 16 22,2 4 5,6 0 0,00 3,76

berkunjung 2 kali dalam X14 4 5,6 34 47,2 30 41,7 4 5,6 0 0,00 3,53
seminggu. Kemudian
Grand mean 3,67
responden berkunjung 3 kali
dalam seminggu sebanyak 9 Sumber data: data yang
responden (12,50%). telah diolah(lampiran 5),
Sedangkan responden yang 2017
berkunjung lebih dari 3
sebanyak 5 responden Keterangan:
(6,94%). Kemudian 7 X11 : Tekstur makanan
responden (9,72%) X12 : Bau dapat
menyatakan tidak selalu merangsang nafsu makan
dalam seminggu mereka X13 : Warna dari tiap
berkunjung ke HR Coffe sp. menu
Empat, Bebesen. X14 : Bentuk yang unik
b. Penilaian Variabel cita rasa SS : Sangat setuju
Dalam penelitian ini akan S : Setuju
dikaji bagaimana respon yang KS : Kurang setuju
diberikan oleh konsumen dari TS : Tidak setuju
HR Coffe Sp. Empat, Bebesen. STS : Sangat tidak setuju
Dimana hasilnya akan
ditampilkan dalam bentuk tabel Berdasarkan tabel
distribusi frekuensi dari setiap dapat diketahui distribusi
item-item variabel ynag terdiri frekuensi masing-masing
dari frekuensi jawaban untuk item dati variabel
setiap alternatif jawaban. rangsangan mulut (X1) pada
Variasi tanggapan responden pernyataan tekstur makanan
terhadap pernyataan- (X11) menunjukan bahwa
pernyataan yang diajukan dapat dari 72 responden yang
dijelaskan sebagai berikut: diteliti: Responden yang
1. Variabel rangsangan mulut menyatakan sangat setuju
(X1) terhadap pernyataan X11
Gambaran distribusi sebanyak 10 responden
variabel rangsangan mulut (13,9%). Responden yang
(X1) berdasarkan setiap menyatakan setuju terhadap

8
pernyataan X11 sebanyak 45 responden ( 62,5%).
45 responden (62,5%). Responden yang
Responden yang menyatakan kurang setuju
menyatakan kurang setuju pada pernyataan X23
terhadap pernyataan X11 sebanyak 16 (22,2%).
sebanyak 14 responden Responden yang
(19,4%). Responden yang menyatakan tidak setuju
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan X13
terhadap pernyataan X11 sebanyak 4 responden
sebanyak 3 responden (4,2%) (5,6%). Dan responden yang
dan Responden yang menyatakan sangat tidak
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
setuju terhadap pernyataan X13 sebanyak 0 responden
X11 sebanyak 0 responden (0%).
(0%).
Distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi untuk item X14 antara lain:
untuk item X12 antara lain: Responden yang
Responden yang menyatakan sangat setuju
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan X14
terhadap pernyataan X12 sebanyak 4 responden
sebanyak 6 responden (5.6%). Responden yang
(8,3%). Responden yang menyatakan setuju terhadap
menyatakan setuju terhadap pernyataan X14 sebanyak
pernyataan X12 sebanyak 34 responden (47,2%).
33 responden (45,8%). Responden yang
Responden yang menyatakan kurang setuju
menyatakan kurang setuju pada pernyataan X14
terhadap pernyataan X12 sebanyak 30 (41,7%).
sebanyak 27 responden Responden yang
(37,5%). Responden yang menyatakan tidak setuju
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan X14
terhadap pernyataan X12 sebanyak 4 responden
sebanyak 6 responden (5,6%). Dan responden yang
(8,3%). Dan responden yang menyatakan sangat tidak
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
setuju dengan pernyataan X14 sebanyak 0 responden
X12 sebanyak 0 responden (0%).
(0%).
Nilai mean pada
Distribusi frekuensi sebesar 3,86 pada item
untuk item X13 antara lain: pernyataan X11 memiliki
Responden yang arti bahwa rata-rata
menyatakan sangat setuju responden pada umumnya
terhadap pernyataan X13 menyatakan setuju jika
sebanyak 7 responden tekstur menu yang
(9,7%). Responden yang dihidangkan HR Coffe Sp.
menyatakan setuju terhadap Empat, Bebesen lembut dan
pernyataan X13 sebnayak kenyal sehingga nyaman

9
dilidah. Adapun nilai mean Dan bau yang ditimbulkan
sebesar 3,54 pada item dapat merangsang nafsu
pernyataan X12 memiliki makan pelanggan ( dengan
arti bahwa rata-rata presentase sebesar 45,8%).
responden pada umumnya 2. Variabel Rasa (x2)
menyatakan setuju jika bau Gambaran distribusi
yang muncul dari menu variabel rasa (X2)
yang dihidangkan dapat berdasarkan pada setiap
merangsang selera item yang digunakan dalam
pelanggan HR Coffe Sp. penelitian ini, adalah
Empat, Bebesen. Untuk sebagai berikut:
nilai mean sebesar 3,76
memiliki arti bahwa rata- Tabel 2.7 : Distribusi
rata responden pada umunya Variabel Rasa (X2)
menyatakan setuju jika Ss S Ks Ts Sts
Item
warna dari menu yang F % F % F % F % F %
dihidangkan menarik minat
pelanggan HR Coffe Sp. X21 11 15,3 40 55,6 18 25 3 4,2 0 0
Empat, Bebesendan pada
nilai mean sebesar 3,53
memiliki arti bahwa rata- X22 7 9,7 51 70,8 10 13,9 4 5,6 0 0
rata responden pada umunya
menyatakan setuju jika
bentuk menu yang X23 8 11,1 46 63,9 14 19,4 4 5,6 0 0
dihidangkan unik dan
menarik bagi pelanggan.
X24 7 9,7 36 50 20 27,8 9 12,5 0 0
Nilai mean variabel
rangsangan mulut (X1)
sebesar 3,67 menunjukan Grand mean X2

bahwa rata-rata responden


dalam penelitian ini
cenderung setuju dengan Sumber data: data yang
variabel rangsangan mulut telah diolah (lampiran
cukup membuat mereka 5),2017
untuk merasa puas atas
menu yang dihidangkan.
Tekstur yang lembut dan Keterangan:
kenyal serta warna dari X21 : Suhu menu dalam
menu yang menarik dapat keadaan hangat
merangsang selera X22 : Rasa menu yang
pelanggan merupakan sesuai selera
pendorong terbesar untuk X23 : Komposisi bahan
kepuasan pelanggan dengan makanan komplit
presentase 62,5%, disusul X24 : Rasa manis dan pahit
kemudian bentuk yang unik pada kopi pas
dan berbeda ( dengan SS : Sangat setuju
presentase sebesar 47,2%). S : Setuju
KS : Kurang setuju

10
TS : Tidak setuju sebanyak 4 responden
STS : Sangat tidak setuju (5,6%). Dan responden yang
menyatakan sangat tidak
Berdasarkan tabel setuju dengan pernyataan
dapat diketahui distribusi X22 sebanyak 0 responden
frekuensi masing-masing (0%).
item dati variabel rasa (X2)
pada pernyataan suhu pada Distribusi frekuensi
menu (X21) menunjukan untuk item X23 antara lain:
bahwa dari 72 responden Responden yang
yang diteliti:Responden menyatakan sangat setuju
yang menyatakan sangat terhadap pernyataan X23
setuju terhadap pernyataan sebanyak 8 responden
X21 sebanyak 11 responden (11,1%). Responden yang
(15,3%). Responden yang menyatakan setuju terhadap
menyatakan setuju terhadap pernyataan X23 sebnayak
pernyataan X21 sebanyak 46 responden ( 63,9%).
40 responden (55,6%). Responden yang
Responden yang menyatakan kurang setuju
menyatakan kurang setuju pada pernyataan X23
terhadap pernyataan X21 sebanyak 14 (19,4%).
sebanyak 18 responden Responden yang
( 25 %). Responden yang menyatakan tidak setuju
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan X23
terhadap pernyataan X21 sebanyak 4 responden
sebanyak 3 responden (4,2%) (5,6%). Dan responden yang
dan Responden yang menyatakan sangat tidak
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
setuju terhadap pernyataan X23 sebanyak 0 responden
X21 sebanyak 0 responden (0%).
(0%).
Distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi untuk item X24 antara lain:
untuk item X22 antara lain: Responden yang
Responden yang menyatakan sangat setuju
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan X24
terhadap pernyataan X22 sebanyak 7 responden
sebanyak 7 responden (9,7%). Responden yang
(9,7%). Responden yang menyatakan setuju terhadap
menyatakan setuju terhadap pernyataan X24 sebanyak
pernyataan X22 sebanyak 36 responden (50%).
51 responden (70,8%). Responden yang
Responden yang menyatakan kurang setuju
menyatakan kurang setuju pada pernyataan X24
terhadap pernyataan X22 sebanyak 20 (27,8%).
sebanyak 10 responden Responden yang
( 13,9%). Responden yang menyatakan tidak setuju
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan X24
terhadap pernyataan X22 sebanyak 9 responden

11
(12,5%). Dan responden pendorong terbesar untuk
yang menyatakan sangat kepuasan pelanggan dengan
tidak setuju dengan presentase 70,8%, disusul
pernyataan X24 sebanyak 0 kemudian komposisi bahan
responden (0%). makanan yanng komplit
( dengan presentase sebesar
Nilai mean pada 63,9%). Kemudian suhu
sebesar 3,82 pada item menu yang selalu dalam
pernyataan X21 memiliki keadaan hangat ( dengan
arti bahwa rata-rata presentase sebesar 55,6%)
responden pada umumnya dan rasa manis dan pahit
menyatakan setuju jika yang pas ( dengan
menu yang dihidangkan HR presentase sebesar 50%).
Coffe Sp. Empat, Bebesen
selalu dalam keadaan hangat. 3. Vaiabel aroma atau bau (X3)
Adapun nilai mean sebesar Gambaran distribusi
3,85 pada item pernyataan variabel aroma atau bau (X3)
X22 memiliki arti bahwa berdasarkan setiap item
rata-rata responden pada yang digunakan dalam
umumnya menyatakan penelitian ini adalah sebagai
setuju jika rasa dari menu berikut:
yang dihidangkan sudah Tabel 2.8 : Distribusi
sesuai selera pelanggan HR Frekuensi Variabel Aroma
Coffe Sp. Empat, Bebesen. atau bau (X3)
Untuk nilai mean sebesar SS S KS TS STS
Item Mean
3,81 memili arti bahwa rata- F % F % F % F % F %

rata responden pada umunya X31 7 9,7 53 73,6 11 15,3 1 1,4 0 0,00 3,92
menyatakan setuju jika
komposisi bahan makanan X32 11 15,3 47 65,3 13 18,1 1 1,4 0 0,00 3,94
komplit dan pada nilai mean
sebesar 3,57 memiliki arti X33 17 23,6 45 62,5 7 9,7 3 4,2 0 0,00 4,1
bahwa rata-rata responden
pada umunya menyatakan X34 14 19,4 40 55,6 14 19,4 4 5,6 0 0,00 3,9
setuju jika rasa pahit dan
manis pada kopi yang Grand median 3,96
dihidangkan di HR Coffe Sp.
Epta, Bebesen sudah Sumber data: data yang
seimbang bagi pelanggan. telah diolah (lampiran 5),
2017
Nilai mean variabel
rasa (X2) sebesar 3,76
Keterangan :
menunjukan bahwa rata-rata
X31 : Secara keseluruhan
responden dalam penelitian
bau dari masakan sangat
ini cenderung setuju dengan
khas
variabel rasa menarik
X32 : Aroma menjelaskan
perhatian mereka untuk
kualitas kopi
merasa puas atas menu yang
X33 : Aroma kopi yang
dihidangkan. Rasa yang
menyengat
sesuai selera merupakan

12
X34 : Bau rempah-rempah terhadap pernyataan X32
terlalu tajam sebanyak 13 responden
SS : Sangat setuju ( 18,1%). Responden yang
S : Setuju menyatakan tidak setuju
KS : Kurang setuju terhadap pernyataan X32
TS : Tidak setuju sebanyak 1 responden
STS : Sangat tidak setuju (1,4%). Dan responden yang
menyatakan sangat tidak
Berdasarkan tabel setuju dengan pernyataan
dapat diketahui distribusi X32 sebanyak 0 responden
frekuensi masing-masing (0%).
item dati variabel rasa (X3)
pada pernyataan suhu pada Distribusi frekuensi
menu (X31) menunjukan untuk item X33 antara lain:
bahwa dari 72 responden Responden yang
yang diteliti: Responden menyatakan sangat setuju
yang menyatakan sangat terhadap pernyataan X33
setuju terhadap pernyataan sebanyak 17 responden
X31 sebanyak 7 responden (23,6%). Responden yang
(9,7%). Responden yang menyatakan setuju terhadap
menyatakan setuju terhadap pernyataan X33 sebnayak
pernyataan X31 sebanyak 45 responden (62,5%).
53 responden (73,6%). Responden yang
Responden yang menyatakan kurang setuju
menyatakan kurang setuju pada pernyataan X33
terhadap pernyataan X31 sebanyak 7 (9,7%).
sebanyak 11 responden Responden yang
(15,3%). Responden yang menyatakan tidak setuju
menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan X33
terhadap pernyataan X31 sebanyak 3 responden
sebanyak 1 responden (1,4%) (4,2%). Dan responden yang
dan Responden yang menyatakan sangat tidak
menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan
setuju terhadap pernyataan X33 sebanyak 0 responden
X31 sebanyak 0 responden (0%).
(0%).
Distribusi frekuensi
Distribusi frekuensi untuk item X34 antara lain:
untuk item X32 antara lain: Responden yang
Responden yang menyatakan sangat setuju
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan X34
terhadap pernyataan X32 sebanyak 14 responden
sebanyak 11 responden (19,4%). Responden yang
(15,3%). Responden yang menyatakan setuju terhadap
menyatakan setuju terhadap pernyataan X34 sebanyak
pernyataan X32 sebanyak 40 responden (55,6%).
47 responden (65,3%). Responden yang
Responden yang menyatakan kurang setuju
menyatakan kurang setuju pada pernyataan X34

13
sebanyak 14 (19,4%). setuju dengan variabel
Responden yang aroma atau bau menarik
menyatakan tidak setuju perhatian mereka untuk
terhadap pernyataan X34 merasa puas atas menu yang
sebanyak 4 responden dihidangkan. Aroma yang
(5,6%). Dan responden yang khas dari masakanan
menyatakan sangat tidak merupakan pendorong
setuju dengan pernyataan terbesar untuk kepuasan
X34 sebanyak 0 responden pelanggan dengan
(0%). presentase 73,6%, disusul
kemudian aroma yang
Nilai mean pada menjelaskan kualitas kopi
sebesar 3,92 pada item (dengan presentase sebesar
pernyataan X31 memiliki 65,3%). Kemudian aroma
arti bahwa rata-rata kopi yang menyengat
responden pada umumnya (dengan presentase sebesar
menyatakan setuju jika 62,5%) dan bau rempah-
secara keseluruhan bau dari rempah yang tajam (dengan
masakan yang dihidangkan presentase sebesar 55,6%).
HR Coffe Sp. Empat, c. Penilaian Variabel Kepuasan
Bebesen beraroma khas. Pelanggan
Adapun nilai mean sebesar Gambaran distribusi
3,94 pada item pernyataan variabel kepuasan pelanggan
X32 memiliki arti bahwa (Y) berdasarkan pada tiap item
rata-rata responden pada yang digunakan dalam
umumnya menyatakan penelitian ini adalah sebagai
setuju jika aroma yang berikut:
keluar dari kopi bisa
menentukan kualitas kopi di Tabel 2.9 : Distribusi
HR Coffe Sp. Empat, frekuensi variabel
Bebesen. Untuk nilai mean kepuasan pelanggan (y)
sebesar 4,1 memiliki arti I Ss s Ks Ts St M
bahwa rata-rata responden t s e
pada umunya menyatakan e F % F % F % F %F % a
setuju jika aroma kopi yang m n
keluar sangat menyengat Y 1 2 4 5 9 1 6 8 0 0 3
dan pada nilai mean sebesar 1 7 3 0 5 2 , , ,
3,89 memiliki arti bahwa , , , 3 0 9
rata-rata responden pada 6 6 5 0 4
umunya menyatakan setuju Y 1 1 4 6 9 1 4 5 0 0 3
jika rempah yang 2 2 6 7 5 2 , , ,
dimasukkan baunya terlalu , , , 6 0 9
tajam. 7 3 5 0 3
Nilai mean variabel Y 2 2 4 5 6 8 3 4 0 0 4
aroma atau bau (X3) sebesar 3 1 9 2 8 , , , ,
3,96 menunjukan bahwa , , 3 2 0 1
rata-rata responden dalam 2 3 0 2
penelitian ini cenderung Grand median 3

14
, Distribusi frekuensi
9 untuk item Y2 antara lain:
9 Responden yang menyatakan
Sumber data: data yang telah sangat setuju terhadap
diolah (lampiran 5), 2017 pernyataan Y2 sebanyak 12
responden (16,7%). Responden
Keterangan: yang menyatakan setuju
Y1 : Merekomendasikan terhadap pernyataan Y2
HR Coffe sebanyak 47 responden
Y2 : Merasa puas dengan (65,3%). Responden yang
menu yang disajikan menyatakan kurang setuju
Y3 : Keinginan untuk terhadap pernyataan Y2
kembali sebanyak 9 responden (12,5%).
SS : Sangat setuju Responden yang menyatakan
S : Setuju tidak setuju terhadap
KS : Kurang setuju pernyataan Y2 sebanyak 4
TS : Tidak setuju responden (5,6%). Dan
STS : Sangat tidak setuju responden yang menyatakan
sangat tidak setuju dengan
Berdasarkan tabel dapat pernyataan Y2 sebanyak 0
diketahui distribusi frekuensi responden (0%).
masing-masing item dati
variabel kepuasan pelanggan Distribusi frekuensi
(Y) pada pernyataan untuk item Y3 antara lain:
merekomendasikan HR Coffe Responden yang menyatakan
Sp. Empat, Bebesen(Y1) sangat setuju terhadap
menunjukan bahwa dari 72 pernyataan Y3 sebanyak 21
responden yang diteliti: responden (29,2%). Responden
Responden yang menyatakan yang menyatakan setuju
sangat setuju terhadap terhadap pernyataan Y3
pernyataan Y1 sebanyak 17 sebnayak 42 responden
responden (23,6%). Responden (58,3%). Responden yang
yang menyatakan setuju menyatakan kurang setuju pada
terhadap pernyataan Y1 pernyataan Y3 sebanyak 6
sebanyak 40 responden (8,3%). Responden yang
(55,6%). Responden yang menyatakan tidak setuju
menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan Y3
terhadap pernyataan Y1 sebanyak 3 responden (4,2%).
sebanyak 9 responden (12,5%). Dan responden yang
Responden yang menyatakan menyatakan sangat tidak setuju
tidak setuju terhadap dengan pernyataan Y3
pernyataan Y1 sebanyak 6 sebanyak 0 responden (0%).
responden (8,3%) dan
Responden yang menyatakan Nilai mean sebesar 3,94
sangat tidak setuju terhadap pada item pernyataan Y1
pernyataan Y1 sebanyak 0 memiliki arti bahwa rata-rata
responden (0%). responden pada umumnya
menyatakan setuju jika mereka
merekomendasikan HR Coffe

15
Sp. Empat, Bebesen kepada beberapa asumsi dasar untuk
kerabat dan anggota keluarga. menghasilkan penaksiran yang
Adapun nilai mean sebesar tidak bias (koefesien regresi
3,93 pada item pernyataan Y2 akurat).
memiliki arti bahwa rata-rata
responden pada umumnya a. Uji Multikolinearitas
menyatakan setuju jika mereka Pengujian ini
merasa puas dengan menu bertujuan untuk menguji
yanng dihidangkan HR Coffe apakah pada model regresi
Sp. Empat, Bebesen. Untuk ditemukan adanya korelasi
nilai mean sebesar 4,12 antara variabel bebas.Model
memiliki arti bahwa rata-rata regresi yang baik seharusnya
responden pada umunya tidak terjadi korelasi diantara
menyatakan setuju jika mereka variabel bebasnya. Jika
memiliki keinginan untuk variabel bebas saling
kembali ke HR Coffe Sp, berkorelasi, maka variabel
empat, Bebesen. tersebut tidaklah ortogonal
(variabel bebas yang nilai
Nilai mean variabel korelasi antar sesama variabel
kepuasan pelanggan (Y) bebasnya sama dengan nol).
sebesar 3,96 menunjukan Suatu model regresi dinyatakan
bahwa secara umumnya rata- multikolinear apabila nilai
rata responden dalam Tollerance-nya ≤ 0.10 atau
penelitian ini setuju jika sama dengan VIF ≥ 10. Hasil
mereka melakukan pembelian uji multikolinear pada Tabel
di HR Coffe Sp. Empat, menunjukan bahwa tidak ada
Bebesen karena menu yang gejala multikolinearitas pada
dihidangkan sesuai selera dan model regresi karena seluruh
memuaskan pelanggan. Secara variabel bebas memiliki nilai
keseluruhan rata-rata VIF ˂ 10 dan nilai Tollerance-
responden dalam penelitian ini nya ˃ 0.10.
cenderung setuju bahwa Tabel 2.10: Hasil Uji
mereka merasa puas dengan Multikolinearitas
menu yang disajikan No Variabel Collinea
merupakan pendorong utama Tollerance
untuk melakukan pembelian di 1 X1 .716
HR Coffe Sp. Empat, Bebesen 2 X2 .602
( hal ini didasarkan pada nilai 3 X3 5.63
mean Y2 sebesar 3,93). Sumber data: data primer yang telah
A. Pembahasan diolah menggunakan
1. Analisis regresi Berganda SPSS.19( lampiran 8),2017
b. Hasil analisis regresi
Analisis regresi linear berganda
berganda digunakan untuk Tabel 2.11 : Hasil Analisi
mengetahui pengaruh cita rasa Regresi Berganda
terhadap kepuasan No Variabel Keterangan Koe
pelanggan.Penggunaan regresi Regr
sebagai model analisis
mensyaratkan terpenuhinya 1 X1 Rangsangan Mulut .

16
2 X2 Rasa .370 Dalam penelitian
4.135 .000 ini
3 X3 Bau atau Aroma dilakukan
.268 pendekatan2.839 dengan
.006
4 A Konstanta menggunakan
.075 uji t dari
.059 t hitung
953
Sumber data: data primer yang menunjukan bahwa:
telah diolah menggunakan SPSS.19  Pengaruh variabel
(lampiran 8),2017
rangsangan mulut (X1)
Bentuk persamaan terhadap variabel kepuasan
matematis pada penelitian ini (Y), dimana nilai sig X1 =
dapat dirumuskan sebagai 0.67 ˃ 0.05 sehingga dapat
berikut: diartikan variabel
Y = 0.075 + 0.147X1 + independen X1 secara
0.370X2 + 0.268X3 parsial tidak berpengaruh
Keterangan: signifikan terhadap variabel
Y = Kepuasan pelanggan Y.
X1 = Rangsangan Mulut
 Pengaruh variabel rasa (x2)
X2 = Rasa
terhadap variabel kepuasan
X3 = Bau atau Aroma
(Y), dimana nilai sig X1 =
Persamaan tersebut memiliki 0.000 ˂ 0.05, sehingga
arti: dapat diartikan variabe
independenl X2 secara
 Konstanta sebesar 0,075 parsial berpengaruh positif
menyatakan bahwa jika dan signifikan terhadap
variabel bebas dianggap 0 variabel Y.
maka kepuasan pelanggan  Pengaruh variabel aroma
sebesar 0,075. atau bau ( X3) terhadap
 Koefesien Regresi x1 variable keppuasan (Y),
sebesar 0,147 menyatakan dimana nilai sig X3 0.06 <
bahwa tiap kenaikan 0.05, sehingga dapat
rangsangan mulut sebesar 1% diartikan bahwa variabel
maka akan meningkatkan independen X3 secara
kepuasan sebesar 0,147%. parsial berpengaruh positif
 Koefesien regresi x2 sebesar dan signifikan terhadap
0.370 menyatakan bahwa variabel (Y).
tiap kenaikan rasa sebesar 1% Jadi variabel
maka akan meningkatkan independen rasa (X2)
kepuasan sebesar 0.370%. memberikan pengaruh yang
 Koefesien regresi x3 sebesar dominan terhadap penelitian ini
0.268 menyatakan bahwa dapat diketahui variabel
tiap kenaikan aroma atau independen rasa (X2)
bau sebesar 1% maka akan memberikan pengaruh yang
meningkatkan kepuasan dominan terhadap variabel
sebesar 0.268%. dependen (Y). hal ini dapat
c. Uji Parsial (uji t) dilihat dari nilai t hitung
Dimasukan untuk, Variabel rasa (X2) sebesar
apakah variabel independen 4.135 dan koefesien regresi
secara parsial berpengaruh sebesar 0.370 yang lebih besar
signifikan terhadap variabel dari variabel bebas lainnya.
dependen.

17
Tabel 2.14 : Koefesien penelitian yang berhubungan
Regresi dengan Variabel rangsangan
Unstand mulut (x1) yang merupakan
N Vari arddized variabel cita rasa dengan
o abel Coefficie t S koefesien regresi paling Sedikit
nts ig (tabel 2.41). Sehingga secara
B Std parsial tidak semua variabel
err cita rasa yang diteliti
or memberikan pengaruh terhadap
1 (cons .07 1.2 .0 .9 kepuasan pelanggan HR Coffe
tanta 5 83 59 5 sp. Empat, Bebesen. Hal ini
nt) 3 dapat dilihat dari nilai sig pada
2 X1 .14 .07 1. .0 variabel x1 0.69 > 0.005.
7 9 86 6 berdasarkan pengamatan
4 7 peneliti dan yang memiliki
3 X2 .37 .09 4. .0 pengaruh dominan terhadap
0 0 13 0 kepuasan pelanggan yaitu
5 0 variable rasa (x2).
4 X3 .26 .09 2. .0 HR Coffe selalu
8 4 83 0 berusaha untuk membuat
9 6 konsumennya merasa puas
Sumber data: data yang telah ketika melakukan pembelian
diolahmenggunakan SPSS 19 dengan memberikan cita rasa
(lampiran 8), 2017 yang khas yang tentunya
sangat diperhatikkan oleh
2. Hasil pembahasan perusahaan.
Berdasarkan uraian
diatas hasil analisis penelitian
yanng telah dijelaskan
PENUTUP
sebelumnya. Berdasarkan
pengamatan peneliti, persepsi A. Kesimpulan
responden tentang pernyataan Berdasarkan hasil analisis
keseluruhan cita rasa di HR data dan hasil pembahasan
Coffe sp. Empat, Bebesen. penelititan yang telah dilakukan,
Rata-rata responden maka dapat disimpulkan bahwa:
menyatakan bahwa cita rasa a. Dari hasil penelitian ini dapat
yang ditawarkan sudah cukup diketahui bahwa variabel rasa
memuaskan karena HR Coffe (X2) dan aroma (X3)
selalu membuat inovasi-inovasi berpengaruh secara parsial
yang membuat mereka tertarik terhadap kepuasan pelanggan
untuk berkunjung dan membeli (y). Hal ini ditunjukan sebagai
di tempat ini. berikut:
Namun mereka juga b. Dari hasil penelitian ini dapat
tidak terlalu merasa adanya diketahui bahwa variabel
ketertarikan atau keinginan rasa(X2) mempunyai t hitung
yang kuat sebelum mencicipi 4.135 dan koefesien regresi
menu yang dihidangkan. Hal sebesar 0.370. sehingga dapat
ini juga mempengaruhi hasil disimpulkan bahwa variabel

18
rasa (X2) berpengaruh Coffe Sp. Empat, Bebesen.
dominan terhadap kepuasan Menunjukan bahwa terdapat
pelanggan HR Coffe sp. Empat, sebab-sebab lain yang tidak
Bebesen. diteliti dalam penelitian ini,
B. Saran namun juga berpengaruh
1. Dari penelitian ini dapat terhadap kepuasan pelanggan.
diketahui bahwa variabel cita Beberapa diantaranya
rasa berpengaruh terhadap perubahan selera masyarakat.
kepuasan pelanggan dari HR Oleh karena itu diharapkan
coffe Sp. Empat, Bebesen pada penelitian selanjutnya
sebesar 57%. Oleh karena itu (berkaitan dengan pengaruh
diharapkan HR CoffeSp. Empat, cita rasa) terhadap kepuasan
Bebesenterus meningkatkan pelanggan menggunkan atau
kualitas cita rasa sehingga menambah sebab-sebab lain
kepuasan konsumen akan sebagai variabel penelitiannya.
terjamin. Usaha yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan Daftar Pustaka
cita rasa produk yang
Nurrachmi, I., Maharani, D.,
ditawarkan dengan
Syahidin, S., Maulana, W.,
mempertahankan rasa dan
Nurhayati, Y., Sugiarto, M., ...
aroma yang khas dari produk
& Yusdita, E. E. (2021).
tersebut, juga menciptakan
KEWIRAUSAHAAN POLA
inovasi dan ide-ide kreatif
untuk membuat tampilan yang PIKIR, PENGETAHUAN DAN
unik dan menarik. Tujuannya KETERAMPILAN.
supaya selalu diingat didalam Syahidin, S. (2020). Pengaruh
benak konsumennya dan Dana Alokasi Umum
konsumennya akan merasa (DAU) Terhadap
penasaran dengan produk yang Kemiskinan di
ditampilkan dengan bentuk Kabupaten Aceh
yang unik-unik dan menarik Tengah. Gajah Putih
tersebut sehingga Journal of Economics
menimbulkan minat konsumen Review, 2(1), 1-15.
untuk mencicipinya. Hal ini Syahidin, S., & Erma, E. (2021).
perlu dilakukan karena Analisis Faktor-Faktor
persaingan dibisnis yang Yang Mempengaruhi
sejenis terus meningkat. Produksi Sere Wangi Di
Terutama didaerah Takengon Kecamatan Terangun
sendiri bisnis cafe yang Kabupaten Gayo
bernuansa kopi sedang menjadi Lues. Gajah Putih Journal
trend. Selain itu, adanya kotak of Economics Review, 3(2),
saran juga diperlukan untuk 76-88.
mengevaluasi kekurangan yang Syahidin, S. (2021). Analisis
menjadi keluhan konsumen Faktor-Faktor Yang
selama ini. Mempengaruhi Penawaran
2. Belum maksimumnya Cabai Merah Di Kecamatan
pengaruh cita rasa terhadap Rusip Antara Kabupaten
kepuasan pelanggan di HR Aceh Tengah. Gajah Putih

19
Journal of Economics
Review, 3(2), 51-64.
Syahidin, S., & Ramadhan, M.
(2022). Prospek
Pengembangan Usaha Alwa
Kangen Water Di
Kecamatan Bukit
Kabupaten Bener
Meriah. Gajah Putih Journal
of Economics Review, 4(1),
43-53.
Syahidin, S., & Adnan, A. (2022).
Analisis Pengaruh Harga
Dan Lokasi Terhadap
Kepuasan Pelanggan Pada
Bengkel Andika Teknik
Kemili Bebesen
Takengon. Gajah Putih
Journal of Economics
Review, 4(1), 20-32.

20

Anda mungkin juga menyukai