Anda di halaman 1dari 4

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

Pengaruh Promosi dan Cita Rasa Terhadap Jumlah Pembelian Ayam Bakar di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo (Studi Kasus di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo cabang Makassar)

Di susun oleh: CHEVIENE CHARISMA P. 115020200111003

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MALANG 2013

A. Kerangka Teori Promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Makan Wong Solo yang diharapkan agar konsumen mau mencoba produk dan mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering lagi, dengan skala likert sebagai berikut: Sangat Menarik Menarik Cukup Menarik Kurang Menarik =5 =4 =3 =2

Sangat Tidak Menarik = 1 Konsumen mungkin tidak responsif terhadap promosi penjualan kecuali ada sesuatu didalamnya, dalam kenyataannya, memang ada. Semua teknik promosi akan member imbalan kepada konsumen (insentif atau perangsang) yang mendorong bentuk perilaku tertentu yang diinginkan oleh para pemasar, sehingga terbentuk perilaku konsumen yaitu adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal tersebut diatas atau kegiatan mengevaluasi. Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang kesemuanya itu melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa secara ekonomis. Individuindividu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah tangganya dapat dinamakan konsumen akhir. Tetapi bukan berarti orang lain tidak terlibat dalam proses terjadinya pembelian, bagaimanapun juga banyak orang yang akan terlibat dalam pengambilan keputusan untuk membeli. Dimana masing-masing orang yang terlibat dan mempunyai peranan sendiri-sendiri. Ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu, budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Faktor-faktor ini memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap konsumen dalam memilih produk yang akan dibelinya. Setelah adanya prilaku konsumen maka timbul adanya suatu permintaan dari konsumen, pengertian Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli produk itu. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan: Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, antara lain : Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat Jumlah penduduk Selera penduduk

Fluktuasi ekonomi Harga barang yang di tuju Harga barang subsitusi Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik) Setelah timbulnya suatu permintaan akan ada cita rasa yakni adalah suatu cara

pemilihan makanan yang harus dibedakan dari rasa (taste) makanan tersebut. Cita rasa merupakan atribut makanan yang meliputi penampakan, bau, rasa, tekstur, dan suhu. Cita rasa merupakan bentuk kerja sama dari kelima macam indera manusia, yakni perasa, penciuman, perabaan, penglihatan, dan pendengaran Rasa sendiri merupakan hasil kerja pengecap rasa (taste buds) yang terletak di lidah, pipi, kerongkongan, atap mulut, yang merupakan bagian dari cita rasa. Kompleksitas suatu cita rasa dihasilkan oleh keragaman persepsi alamiah. Cita rasa dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu bau, rasa, dan rangsangan mulut (panas dan dingin). Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan cara membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yang baru saja membeli produk. B. Kerangka Konsep Usaha kuliner yang sudah banyak terdapat di Indonesia adalah restoran atau rumah makan. Rumah makan yang ada di Indonesia menawarkan berbagai variasi masakan, baik masakan khas Indonesia maupun luar negeri. Dalam melancarkan usaha rumah makan, maka pelaku usaha tersebut harus mengoptimalkan promosi dan cita rasa pada setiap makanan, hal ini menjadi salah satu faktor utama penentu keberhasilan usaha dalam bidang makanan. Rumah makan ayam bakar Wong Solo yaitu salah satu usaha rumah makan yang berkembang sangat pesat di Kota Makassar selalu melakukan promosi guna menarik perhatian dan minat masyarakat untuk membeli produk di rumah makan tersebut. Selain itu, rumah makan ayam bakar Wong Solo memiliki cita rasa yang khas dan mempunyai standarisasi rasa sehingga cita rasa di setiap outlet yang ada memiliki cita rasa yang sama. Tapi walaupun jumlah pembelian konsumen di rumah makan ayam bakar Wong Solo cukup tinggi, namun tidak semua konsumen rutin melakukan pembelian dan juga terjadi

keragaman jumlah pembelian. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh promosi dan cita rasa terhadap jumlah pembelian ayam bakar di rumah makan ayam bakar Wong Solo, kemudian penulis menyusun model dengan memilih beberapa faktor berdasarkan teori yang berhubungan dengan pembelian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah.

Promosi Prilaku Konsumen Cita Rasa Jumlah Pembelian ayam bakar

Permintaan

C. Hipotesis H1 : Promosi dan cita rasa mempengaruhi pembelian ayam bakar di rumah makan ayam bakar Wong Solo Makassar. H0 : Promosi dan cita rasa tidak mempengaruhi pembelian ayam bakar di rumah makan ayam bakar Wong Solo Makassar.

Anda mungkin juga menyukai