BAB I
PENDAHULUAN
Kota Surakarta, yang sering disebut Kota Solo, merupakan pusat wisata
budaya dan bisnis kreatif. Kota Surakarta memiliki banyak potensi yang menarik
wisatawan sebagai kota yang termasuk pada banyak perusahaan kreatif dengan latar
belakang budaya, salah satunya adalah sektor makanan. Usaha pariwisata merupakan
sumber pendapatan daerah yang signifikan bagi kota Surakarta. Surakarta terus
memperkuat industri pariwisatanya, termasuk lokasi wisata, event wisata, dan
infrastruktur pendukung, guna membantu pertumbuhan ekonomi daerah.
Meningkatnya kecenderungan individu yang gemar melakukan perjalanan wisata,
baik wisata alam, wisata budaya, maupun wisata minat khusus, dapat dianggap
sebagai bukti kebangkitan industri pariwisata di Kota Surakarta.
a) Aspek budaya Budaya adalah prediktor paling mendasar dari keinginan dan
perilaku. Budaya adalah cara hidup yang dimiliki oleh sekelompok orang dan
diturunkan dari generasi ke generasi.
b) Faktor interaksi sosial Tiga aspek sosial mempengaruhi keputusan pembelian:
(1) Keluarga. Anggota keluarga mempengaruhi keputusan belanja satu sama
lain. (2) Kelompok referensi Kelompok yang dapat memberikan
referensi/referensi memiliki dampak langsung atau tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku seseorang. Kelompok acuan adalah kumpulan
orang/kelompok yang dijadikan sebagai pembanding individu dalam hal nilai,
sikap, dan perilaku. Konsumen akan menilai suatu produk setelah
menggunakannya, dan ini akan mendorong mereka untuk membicarakan,
mempromosikan, dan menyarankan produk tersebut kepada orang lain. (3)
Posisi dan status Semakin besar posisi seseorang dalam suatu perusahaan,
semakin tinggi statusnya, yang dapat berpengaruh langsung pada kebiasaan
pembeliannya.
c) Pribadi. Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh empat (4) karakterisitik
pribadi, yaitu:
1) Usia dan siklus hidup sebuah keluarga Sepanjang hidup mereka, orang
membeli berbagai komoditas dan jasa, dan setiap aktivitas konsumsi
dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga. Usia mempengaruhi selera dalam
pakaian, masakan, dan produk lainnya.
2) Pekerjaan dan iklim ekonomi Kebiasaan konsumsi dapat dipengaruhi oleh
pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang. Keputusan pembelian
biasanya dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang, seperti
pendapatan, tabungan, hutang, dan sikap mereka terhadap pengeluaran
atau tabungan. Menurut Ferdinand (2006), penetapan harga merupakan
komponen penting dalam pemasaran karena dapat mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen karena berbagai alasan. Salah satu pemicu
utama untuk meningkatkan efektivitas pemasaran dan mempengaruhi
keputusan pembelian adalah alasan ekonomi, yang menunjukkan bahwa
penetapan harga terlalu rendah atau terlalu kompetitif.
3) Gaya hidup. Gaya hidup seseorang adalah pola hidupnya yang
ditunjukkan oleh aktivitas, minat, dan sikapnya. Istilah "gaya hidup"
mengacu pada interaksi seluruh orang dengan lingkungannya. Status sosial
ekonomi seseorang juga tercermin dari gaya hidupnya.
4) Kepribadian. Kepribadian adalah kualitas intrinsik psikologis dengan
banyak kualitas yang mungkin mempengaruhi perilaku pembelian.
d) Psikologis. Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh empat (4) aspek
psikologis, yaitu:
1) Motivasi. Motivasi pembelian adalah faktor dan pengaruh yang
mempengaruhi orang untuk melakukan pembelian. Motivasi pembelian
diklasifikasikan menjadi dua kategori: motivasi intelektual dan motivasi
emosional.
2) Persepsi. Persepsi adalah proses melalui mana seorang individu memilih,
mengatur, dan menafsirkan informasi yang diberikan untuk membangun
gambaran. Persepsi dipengaruhi tidak hanya oleh input fisik, tetapi juga
oleh lingkungan dan keadaan individu. Perspektif yang dibentuk oleh
kontak antara klien dan fasilitas layanan mempengaruhi kualitas layanan
yang bersangkutan di mata pelanggan. Persepsi mengacu pada lingkungan
sekitar dan kontak antara pelanggan dan fasilitas layanan, dan itu
terhubung dengan kualitas layanan yang diberikan oleh produsen kepada
konsumen saat membuat keputusan pembelian.
3) Keyakinan dan Sikap. Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut
seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk
atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Sikap juga sama
pentingnya dengan kepercayaan karena tingkah laku akan menunjukan
apakah konsumen menyukai suatu produk atau tidak.
4) Pembelajaran. Merupakan proses yang meliputi perubahan-perubahan
pada diri seseorang yang berkembang dari pengalaman. Saat orang
bertindak, mereka bertambah pengetahuannya. Pembelajaran meliputi
perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan sebagian
besar dari perilaku manusia merupakan hasil dari belajar.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
PEMBAHASAN
C. SWOT Analisis
Analisa SWOT yang terbentuk dari penggabungan analisa internal dan
eksternal menghasilkan beberapa alternatif strategi, yaitu :
a) Berfokus pada pangsa pasar dengan memanfaatkan barang-barang yang
ada untuk membangun bisnis, karena restoran telah mampu
mengembangkan bisnis dengan berbagai dukungan dari pemasok dan
konsumen dengan mengenali kemampuan mereka. Restoran hanya perlu
berkonsentrasi pada peningkatan kualitas produk dan menyelesaikan
pesanan saat ini.
b) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kompetensi manajerial
untuk memprediksi perluasan pasar. Melihat peluang dan kelemahan
restoran, dapat dilihat bahwa restoran perlu meningkatkan kualitas sumber
daya manusia baik dalam menerapkan strategi bisnis, yang dapat terus
dikembangkan oleh restoran agar restoran dapat bersaing jika terjadi
peningkatan pesanan dari pelanggan. .
c) Mempromosikan sebanyak mungkin sejalan dengan pertumbuhan
konsumsi ikan segar. Meningkatkan produktivitas restoran tidak ada
gunanya jika pemasaran terbatas pada klien yang sama; dengan demikian,
restoran harus beriklan sebanyak mungkin untuk meraih pasar yang lebih
besar dan membangun restoran.
d) Meningkatkan kapasitas produksi dengan bantuan sumber daya manusia
dan teknologi baru agar dapat beradaptasi dengan preferensi klien. Dengan
meningkatkan kapasitas produksi sebuah restoran, dibutuhkan sumber
daya manusia yang kuat, oleh karena itu restoran juga harus meningkatkan
produktivitas sumber daya manusia yang didukung oleh teknologi
kontemporer, sehingga restoran dapat beradaptasi dengan selera konsumen
saat ini.
e) Meningkatkan citra produk dan iklan sebelum datangnya pesaing baru.
Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk sesuai dengan
standar klien untuk menjaga citra dan merek restoran yang prima,
sehingga pelanggan senang dan tidak dirugikan dengan masuknya pesaing
baru di bidang kuliner.
KESIMPULAN
Ago, Gordius., Suharno., Mintarti, Sri., dan Hariyadi, Sugeng. (2015). Effect of
Product Quality Perception, Trust, and Brand Image on Generic Drug Buying
Decision and Consumer Satisfaction of Hospital Patients in East Kalimantan.
European Journal of Business and Management. Vol.7, No.14.
Al Rasyid, Harun dan Indah, Agus Tri. (2018). ”Pengaruh Inovasi Produk dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota Tangerang
Selatan”. Perspektif.Vol. XVI ,No. 1. p-ISSN: 1411-8637 e-ISSN: 2550-1178.
Andreti, junio, Zhafira, Nabila H., Akmal, Sheila S., dan Kumar, Suresh. (2013). The
Analysis of Product, Price, Place, Promotion and Service Quality on
Customers’ Buying Decision of Convenience Store: A Survey of Young Adult
in Bekasi, West Java, Indonesia. International Journal of Advances in
Management and Economics. Vol.2, Issue 6.
Anggita, Rizza., Ali, Hapzi. (2017). The Influence of Product Quality, Service
Quality and Price to Purchase Decision of SGM Bunda Milk (Study on PT.
Sarihusada Generasi Mahardika Region Jakarta, South Tangerang District).
Scholars Bulletin, A Multidisciplinary Journal. Vol.3, Issue 6.
Bandung Pefindo (2012), Profil Usaha PT. Berlina, Tbk. – Pefindo, from
http://new.pefindo.com/files/valua si/2012-09-07-brna-01-id.pdf
Barney, (2001). Firm Resources and Sustained Competitive Advantage, Journal of
Management,17 (March), 99-120
Cristo, M., Saerang, D.P.E., Worang, F.G. (2017). “The Influence Of Price, Service
Quality, And Physical Environment On Customer Satisfaction. Case Study
Markobar Cafe Manado”. Jurnal EMBA. Vol.5, No.2.
Daft, Richard L. (2009). Manajemen (6th ed., Vol. 1). (Edward Tanujaya dan Shirly
Tiolina, Trans.). Jakarta: Salemba Empat.
David, Fred R.(2011). Manajemen Strategis : konsep. Edisi 10. Salemba Empat.
Jakarta.
Effendi, Rudi. Rahadhini, Marjam Dhesma dan Suddin, Alwi. (2016). “Analisis
Pengaruh Word Of Mouth, Lokasi, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian (Survei Konsumen pada Warung Soto Seger Mbok
Giyem di Boyolali)”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 16, No. 4.
Gasperz, Vincent. (2003). Total Quality Management. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Gunawan, Jonathan, (2013) Jurnal Analisa Manajemen dan Strategi Bisnis, from
36180-ID-analisamanajemen-dan-strategi-bisnispada-ud-cahaya-abadi-indah-
disurabaya.
Hasibuan, Malayu S.P. (2006). Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Bumi
Aksara. Jakarta Madura,
Jeff. (2007). Pengantar Bisnis (4th ed., Vol. 1). (Ali Akbar Yulianto dan Krista).
Jakarta: Salemba Empat.
Sekaran, Uma. (2007). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Salemba Empat.
Jakarta
Susanto, A.B., Wijanarko, (2007). Family Business. The Consulting Group. Jakarta.