Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Hadis &

Istilah-istilah Terkait
Oleh:
Dr. Imam Muhsin, M.Ag.
Definisi Hadis

⚫ Etimologis: Hadis berasal dari bahasa Arab,


al-hadîs yang berarti “komunikasi”, “cerita”,
“perbincangan”; baik berkaitan dengan
masalah keagamaan maupun keduniawian,
bersifat historis maupun kekinian.
⚫ Dalam bahasa Arab, kata tersebut dapat juga
dipakai sebagai ajektif (kata sifat), yang
bermakna al-jadîd (yang baru), lawan dari al-
qadîm (yang lama).
Makna Hadis dalam al-Qur’an
◼ Sepanjang penggunaannya dalam al-Qur’an, kata hadîs
diulang sebanyak 23 kali. Sedangkan bentuk jamaknya
(plural), yakni ahâdîs, diulang sebanyak 5 kali.
◼ Makna hadis dalam al-Qur’an antara lain:
 Komunikasi religius, pesan atau al-Qur’an (Qs. al-
Zumar/39: 23)
)‫ (اآلية‬... ‫ث ِكتَابًا ُمتَشَا ِب ًها‬ ِ ‫سنَ ْال َح ِد ْي‬ َ ‫ هللاُ ن ََّز َل ا َ ْح‬
 Cerita tentang masalah keduniawian atau umum:
ُ ‫ض َع ْن ُه ْم َحتَّى يَ ُخ ْو‬
.ِِ ‫ض ْوا فِى َح ِديْث ََي ِْر‬ ْ ‫ض ْونَ فِى آيَاتِنَا فَأ َع ِْر‬ ُ ‫ْت الَّ ِذيْنَ يَ ُخ ْو‬ َ ‫ َو ِإ َذا َرأَي‬
 Cerita historis:
.‫س ى‬َ ‫ْث ُم ْو‬ ُ ‫اك َح ِدي‬ َ َ ‫ َوه َْل اَت‬
 Cerita atau perbincangan yang masih hangat:
)‫ (اآلية‬... ‫اج ِه َح ِد ْيث ًا‬ ِ ‫ض ا َ ْز َو‬ ِ ‫ى اِلَى بَ ْع‬ َ َ ‫ َو ِإ ْذ ا‬
ُّ ‫س َّر النَّ ِب‬
Makna Terminologis Hadis
❑ Menurut ahli Hadis (muhadditsûn(: “makna atau sesuatu yang
dinisbahkan kepada Nabi Saw., baik berupa perkataan, perilaku,
persetujuan beliau akan tindakan sahabat, atau deskripsi
tentang karakter dan sifatnya”.
◼ Sifat yang dimaksud di sini menunjuk kepada penampilan fisikal
beliau.
◼ Namun demikian, penampilan fisikal Nabi Saw, menurut ahli fiqh
(fuqahâ’), tidak termasuk kategori Hadis.
❑ Ulama yang lain berpendapat: “segala perkataan Rasulullah
saw., perbuatan, ketetapan, sifat, perikehidupan, segala
keinginan, dan sebagian khabarnya”; atau “apa yang
disandarkan kepada Rasulullah saw., baik perkataan, perbuatan,
ketetapan, maupun akhlak beliau”.
❑ Menurut ulama ushul )ahli hukum(: “segala perkataan,
perbuatan, dan ketetapan Nabi Saw. yang bersangkut paut
dengan hukum”.
◼ Berdasarkan definisi ini, menurut Hasbi Ash-Shiddieqy, segala yang
datang dari Nabi Saw. yang tidak ada sangkut pautnya dengan
hukum, seperti urusan pakaian, tidak termasuk kategori Hadis.
Hadis, Khabar, & Atsar:
Persamaan & Perbedaan
◼ Sebagian ahli menggunakan kata khabar semakna dengan istilah
Hadis, dan kata atsar untuk menunjukkan perkataan atau
keputusan para sahabat.
◼ Menurut Muhammad al-Zafzaf, khabar lebih luas daripada
Hadis, yaitu segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Saw
dan selain beliau, sehingga ia mencakup Hadis marfu’ (segala
sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Saw) dan mawqûf
(segala sesuatu yang disandarkan kepada sahabat). Sedangkan
atsar berarti segala sesuatu yang disandarkan kepada selain
Nabi Saw., yang secara khusus dinamakan Hadis mawqûf.
◼ Alasan para ahli Hadis bahwa “Hadis = khabar” , adalah
kenyataan bahwa para perawi Hadis tidak hanya meriwayatkan
Hadis yang disandarkan kepada Nabi Saw (marfû’) saja,
melainkan juga kepada apa yang bersumber dari para sahabat
(mawqûf(, atau bahkan yang hanya sampai pada tabi’in
(maqthû‘).
Sunnah
 Sunnah berarti: jalan, arah, peraturan, mode atau cara
tentang tindakan, atau sikap hidup.
 Dalam kitab Lisân al-‘Arab, Sunnah berarti “cara atau
jalan”, yaitu jalan yang dilalui orang-orang dahulu
kemudian diikuti oleh orang-orang belakangan.
 Dalam kitab Mukhtar al-Sihah, Sunnah berarti tata cara
dan tingkah laku atau perilaku hidup, baik yang terpuji
maupun tercela.
 Kata Sunnah dalam bentuk tunggal dan bentuk
jamaknya, sunan, digunakan dalam al-Qur'an sebanyak
16 kali. Sepanjang penggunaannya dalam al-Qur'an,
kata Sunnah seringkali dipakai dalam pengertian arah
peraturan yang sudah mapan, mode kehidupan, dan
garisan sikap.
‫‪Pengertian Sunnah dalam‬‬
‫‪Hadis‬‬
‫◼‬ ‫‪Jalan yang ditempuh, baik terpuji‬‬
‫‪maupun tercela.‬‬
‫سنَةً فَلَهُ أ َ ْج ُر َها َوأ َ ْج ُر َم ْن َ‬
‫ع ِم َل ِب َها ِإلَى يَ ْو َم‬ ‫سنَّةً َح َ‬ ‫َم ْن َ‬
‫س َّن ُ‬ ‫◼‬

‫ع ِم َل ِب َها‬ ‫س ِيِّئَةً فَعَلَ ْي ِه ِو ْز ُر َها َو ِو ْز ُر َم ْن َ‬


‫سنَّةً َ‬
‫س َّن ُ‬‫ْال ِقيَا َم ِة‪َ ,‬و َم ْن َ‬
‫ِإلَى يَ ْو ِم ْال ِقيَا َم ِة‪(.‬رواِ البخارى و مسلم)‬
‫◼‬ ‫‪Suatu tradisi yang sudah dibiasakan‬‬
‫‪sekalipun tidak baik.‬‬
‫ى لَ ْو َد َخلُ ْوا‬ ‫ن َم ْن قَ ْبلَ ُك ْم ِشب ًْرا ِب ِشبْر َو ِذ َرا ً‬
‫عا ِب ِذ َراع َحت َّ‬ ‫لَتَت َّ ِبعَ َّن ُ‬
‫سنَ ََ‬ ‫◼‬

‫ب لَ َدخ َْلت ُ ُم ْوُِ‪( .‬رواِ مسلم)‬ ‫ض ِّ ِ‬ ‫ِح ْج َر ال َّ‬


Makna Sunnah Secara Terminologi
 Menurut ulama ahli Hadis (muhaddisûn), Sunnah adalah
“segala apa yang menjadi peninggalan Nabi Saw berupa
perkataan, perbuatan, ketetapan, sifat (watak budi atau
fisik), atau tingkah laku Nabi Saw, baik sebelum masa
kenabian maupun sesudahnya”.
◼ Jadi, menurut mayoritas ulama ahli hadis, Sunnah merupakan
sinonim dari Hadis.
 Menurut ulama ahli hukum (usul fiqh), Sunnah adalah
“segala perkataan yang disandarkan kepada Nabi saw,
perbuatan, atau ketetapan beliau yang dapat dijadikan
sebagai dalil hukum syara’.
 Menurut ahli fiqh (fuqahâ’(, Sunnah adalah “segala
sesuatu yang ditetapkan Nabi Saw yang belum sampai
pada tingkatan fardlu atau wajib”
SEKIAN

◼ Selamat Belajar
◼ Tetap Semangat!

Anda mungkin juga menyukai