Anda di halaman 1dari 38

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN ARMADA

AMBULANCE PADA BPBD PROVINSI BALI BERBASIS WEB

PROPOSAL TUGAS AKHIR

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYUSUN TUGAS AKHIR


PROGRAM STUDI S1-SISTEM INFORMASI

Oleh :

GEDE SASMITA WISNU MURTHI (190030341)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS


(ITB) STIKOM BALI
2022
Halaman sengaja dikosongkan
PERSETUJUAN
UJIAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN


ARMADA AMBULANCE PADA BPBD PROVINSI BALI
BERBASIS WEB

Oleh :

GEDE SASMITA WISNU MURTHI (190030341)

Dosen Pembimbing Tanda Tangan Tanggal

NYOMAN AYU NILA DEWI, S.Kom., M.T …………………. ………………

NI WAYAN ARI ULANDARI, S.Kom., M.Kom …………………. ………………

Denpasar,.......................

Menegetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Ricky Aurelius Nurtanto Diaz, S.Kom., M.T

i
Halaman sengaja dikosongkan

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................iii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 2

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 3

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6

2.1 State Of The Art ............................................................................ 6

2.2 BPBD Provinsi Bali ....................................................................... 7

2.3 Sitem Infromasi ............................................................................. 7

2.4 Sistem Informasi Manajemen ........................................................ 8

2.5 DFD (Data Flow Diagram) ............................................................. 8

2.6 ERD (Entity Relationship Diagram) ............................................... 9

2.7 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)............................................ 10

2.8 HTML .......................................................................................... 11

2.9 MySQL ........................................................................................ 11

2.10 Framework Laravel ..................................................................... 12

2.11 Website ....................................................................................... 12

2.12 Database .................................................................................... 12

2.13 Metode Waterfall ......................................................................... 13

2.14 Blackbox Testing......................................................................... 14

iii
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 17

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 17

3.2 Pengumpulan Data ..................................................................... 17

3.2.1 Observasi dan Wawancara .................................................... 17

3.2.2 Studi Pustaka ........................................................................ 18

3.3 Gambaran Umum ....................................................................... 19

3.4 Analisis Sistem............................................................................ 20

3.5 Perancangan sistem ................................................................... 20

3.6 Metode Pengembangan Sistem .................................................. 21

3.7 Pembuatan Sistem...................................................................... 21

3.8 Pengujian Sistem ........................................................................ 22

3.9 Penulisan Laporan ...................................................................... 22

BAB IV JADWAL KERJA .......................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 26

iv
Halaman sengaja dikosongkan

v
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 State Of Art ................................................................................ 7
Tabel 2. 2 DFD (Data Flow Diagram) .......................................................... 9
Tabel 2. 3 ERD (Entity Relationship Diagram) .......................................... 10

Tabel 4. 1 Jadwal Kerja....................................................................................... 24

vi
Halaman sengaja dikosongkan

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Metode Waterfall ........................................................................... 13

viii
Halaman sengaja dikosongkan

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi informasi sangatlah dibutuhkan untuk mencari informasi
maupun data yang ada untuk mempermudah pekerjaan ,Penggunaan komputer
pada intansi pemerintahan sudah menjadi kebutuhan yang utama dalam rangka
meningkatkan kinerja instansi tersebut . Setiap proses yang dilakukan secara
manual oleh instansi tersebut dapat digantikan menggunakan sistem yang
terkomputerisasi dengan penyediaan informasi yang lebih baik dan tepat serta
dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat waktu . Komputer
merupakan alat yang mempunyai peranan penting dalam sebuah pemecahan
masalah dan pengolahan data. Seiring berkembangnya teknologi informasi,
maka diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mendukung agar
mempermudah pengelolaan data dan penyimpanan data tersebut seperti
pengelolaan data armada pada sebuah instansi agar data pelaporan armada
lebih jelas ketika nanti dibutuhkan .
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali saat ini
masih melakukan pendataan dan pencatatan laporan piket kelengkapan
ambulance secara manual dimana pegawai mencatat dan mengumpulkan data
yang nantinya disusun dan lampirkan dalam buku catatan laporan ambulance
dan diarsipkan . metode pelaporan dan pengelolaan data seperti ini dirasa
memiliki resiko yang besar jika sewaktu-waktu buku laporan tersebut menghilang
atau rusak dan metode ini juga di rasa tidak efesien waktu dan tidak efektif
pemgelolaan data . jika hal itu terjadi maka dapat dipastikan pencatatan laporan
pun mengalami gangguan .
Selanjutnya beberapa armada juga perlu dilakukan perawatan agar armada
tersebut dapat digunakan dalam waktu yang lebih lama dan awet. Adapun pada
BPBD Bali memiliki armada berupa kendaraan dinas seperti motor dan mobil
yang digunkan kantor maupun pegawai terutama kendaraan mobil ambulance
yang memerlukan perawat lebih disebabkan mobil ambulance harus dalam
kondisi yang baik mengingat mobil ambulance digunakan dalam 24/7 seperti
bencana alam dan bencana non alam. Maka diperlukan sistem yang
terkomputerisasi dalam pelaporan pengelolaan armada ambulance yang

1
nantinya data dan informasi perawatan beserta laporannya dapat dipertanggung
jawabkan.
Dengan dirasa kurangnya efektif dan efesien menggunakan pencatatan
metode secara manual dibandingan dengan menggunakan sebuah sistem yang
dapat mempermudah pegawai dalam melakukan laporan yang dapat
dipertanggung jawabkan nantinya di BPBD Provinsi Bali dan sudah seharusnya
instansi pemerintahan menggunakan teknologi terkini dibandingan menggunakan
metode konvensional.
Dari permasalahan yang ada pada ruang lingkup BPBD Provinsi Bali dapat
diambil kesimpulan bahwa BPBD Provinsi Bali membutuhkan suatu sistem
informasi yang digunakan untuk mempermudah dalam melakukan pengelolaan
pendataan dan pelaporan piket, yang dapat menampilkan informasi armada
kendaraan ambulance beserta penanggung jawabnya dan dapat melakukan
pengecekan kualitas rutin kendaraan melalui laporan petugas dan sistem dapat
tersebut mempermudah pegawai dalam membuat laporan kegiatan setiap tahun
dan mengontrol kondisi kendaraan .

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana merancang dan
membangun sistem informasi manejemen pengelolaan armada ambulance pada
BPBD Provinsi Bali ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah sistem informasi
manajemen pengelolaan armada ambulance pada BPBD Provinsi Bali yang
dimana nantinya sistem ini dapat membantu pegawai dalam membuat laporan
piket dan pengelolaan informasi lainnya yang dibutuhkan dalam membuat
laporan tahunan.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
a. Bagi Petugas Bagian Inventaris (Admin) Mempermudah
pengelolaan dan pendataan informasi laporan piket, kendaraan,
dan Mempermudah petugas dalam membuat laporan.

2
b. Bagi Pegawai BPBD Provinsi Bali Membantu dalam proses
pelaporan yang berisi informasi penanggung jawab piket, informasi
pengecekan kondisi armada ambulance.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu luas dan lebih terarah, maka
peneliti membatasi penelitian terhadap hal – hal sebagai berikut :
1) Lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu berlokasi di BPBD Provinsi
Bali.
2) Proses yang dilibatkan adalah pengelolaan data pelaporan jadwal piket
kontrol armada ambulance, pengelolaan data laporan, dan laporan
pengelolaan pengecekan kondisi armada ambulance sebelum digunakan.
3) Penggunaan system ini yaitu sebagai berikut :
a. Admin, yaitu pegawai yang bekerja di BPBD Provinsi Bali /
pegawai yang ditugaskan untuk mengelola sistem informasi ini.
b. pengguna , yaitu petugas piket armada ambulance pada BPBD
Provinsi Bali, yang guna melakukan kegiatan rutin pengecekan
kesiap siagaan kendaraan armada ambulance .
4) Output yang dihasilkan dari sistem ini adalah informasi mengenai laporan
dari kegiatan pengecekan kendaraan armada ambulance, beserta
informasi kondisi ambulance.
5) Sistem informasi ini nantinya dapat di akses melalui aplikasi berbasis
website, dan fitur – fitur Menu yang terdapat pada system ini adalah
sebagai berikut :
Admin
• Login.
• Kelola data laporan piket.
• Kelola Gambar.
• Mengambil data laporan piket berisi informasi kegiatan piket,
penanggung jawab piket dan kondisi armada .
• Kelola edit Home / tampilan.
• Kelola profil admin.
Pengguna / Pegawai BPBD Provinsi Bali
• Login.
• Tampilan membuat laporan.

3
• Memasukan laporan, kondisi armada, membuat keputusan
mengenasi kondisi armada layak digunakan.
• Memasukan gambar mengenai kondisi armada.
6) Dalam perancangan sistem ini akan digunakan tools berupa Data Flow
Diagram (DFD), ERD (Entity Relationship Diagram), dan terdiri dari
desain antarmuka (Desain Interface) .
7) Sistem Informasi ini dibangun dengan platform web dengan
menggunakan Bahasa pemrograman PHP beserta framwork didalamnya .
8) Database yang digunakan dalam mengembangkan dan membangun
sitem ini adalah MySQL.
9) Pengujian system ini menggunakan Blackbox Testing sebagai metode
pengujian sistemnya.

1.6 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
BAB I adalah bagian dari pendahuluan dari Tugas Akhir yang dibuat Bab
ini memiliki lima subbab, yaitu: Latar Belakang, Rumusan Masalah,
TujuanPenelitian, Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup penelitian, dan Sistematika
Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisikan bahasan-bahasan mengenai hasil penelitian
terdahulu atau penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang ada kaitannya
dengan penelitian yang akan dilakukan.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah metode ilmiah untuk memperoleh data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Pada bab ini berisi uraian dari metode yang
digunakan saat merancang sistem informasi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
Pembahasan dibuat sesuai dari metodelogi yang dipilih.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini merupakan bab terakhir dari penelitian yang beris
kesimpulan dan saran dari masalah yang ditujukan untuk objek penelitian.

4
Halaman Sengaja dikosongkan

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 State Of The Art


Sebelumnya dalam membuat penyusuanan tugah akhir ini. Penulis
menggunakan refrensi dari beberapa penelitian terkait dengan tema yang
menyesuaikan dengan sistem informasi manejemen pengelolaan . penelitian
sebelumnya berfungsi sebagai analisis dan memperkaya bahasa penelitian
serta membedakan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
No Judul Penulis Tahun Hasil

1 Sistem Informasi Zul Fasha 2020 Pada penelitian ini


Manajemen dilakukan perancangan
Iventaris BPBD sistem informasi yang
Kabupaten Aceh memiliki kemampuan untuk
Barat Berbasis memudahkan petugas
Web pendataan inventaris , dan
mempermudah petugas
dalam pengawasan dan
control barang serta
mempermudah dalam
pembuatan laporan .
Hasil dari penelitian ini
diharapkan mempermudah
mengontrol setiap aktivitas
dan pengawasan
Aktivitas barang dan
kendaraan yang dapat di
pertangggung jawabkan.[1]
2 Sitem Informasi I Kadek Anggi Penelitian ini merancang
Manajemen Sura Birawa bangun sistem informasi
Program Kerja 2021 berbasis website yang dapat
Ormawa ITB membantu kegiatan proses
Stikom Bali administrasi pada ormawa
Berbasis Web ITB Stikom Bali yang dituju

6
kepada bidang
Kemahasiswaan dalam
mengatus program kerja
Ormawa ITB Stikom Bali .
sistem ini dapat diharapakan
membantu kelancaran
setiapa kegiatan proses
adminitrasi ormawa pada
kemahasiswaan nantinya.
3 Sistem Informasi Kadek Arie Penelitian ini dapat
Manajemen Wira Kusuma , menghasilkan website yang
Pengelolaan I Made Rikko 2021 dari Gudang Giri Mandara
Stok Barang DI Dwi Putra yang dapat melakukan
Gudang Giri penjulan pengelolaan barang
Mandara dan mengelola data data
penjualan.
Tabel 2. 1 State Of Art

2.2 BPBD Provinsi Bali


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali dibentuk
pada tanggal 18 Januari 2012. Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Provinsi Bali diawali dengan pembentukan UPTD Pusdalops PB
yang berada di bawah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Provinsi Bali melalui Peraturan Daerah Nomor
2 Tahun 2008. Pembentukan UPTD. Pusdalops PB dibantu oleh Palang Merah
Perancis (FRC) melalui kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Bali
dengan Palang Merah tanggal 25 Agustus 2008 . Dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Bali berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB); Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008
tentang Badan Nasional Penanggulangan.

2.3 Sitem Infromasi


Sistem informasi merupakan sistem yang dibuat serta dirancang untuk
menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga
untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan

7
kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang
tergorganisasi.[2] Sistem informasi adalah sebuah sistem yang saling bersatu
untuk mencapai tujuan yakni menyediakan informasi bagi pengguna yang
membutuhkannya. Sistem informasi juga dapat dikatakan sistem yang dibuat dari
komponen yang bertujuan untuk membantu menyediakan sebuah informasi.

2.4 Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen yaitu sekumpulan subsistem yang saling
berhubungan, kemudian secara bersama-sama membentuk satu kesatuan
bekerja sama antara satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk
melakukan fungsi pengolahan data. Sistem Informasi Manajemen bekerja
dengan cara melakukan input data, kemudian memproses data, yang sehingga
menghasilkan output berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan
keputusan yang berguna untuk mendukung kegiatan operasional, manajerial,dan
strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia
agar mencapai tujuan.[3]

2.5 DFD (Data Flow Diagram)


Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu model logika data atau
proses yang dibuat lebih mendetail atau bisa juga disebut tools atau alat
pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk
manggambarakan sistem sebagai sesuatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi. DFD ini sering disebut dengan nama bubble chart. Bubble
diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.DFD ini adalah
salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-
fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data
yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan
model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.DFD ini
merupakan alat perancangan sistem yang beorientasi pada alur data dengan
konsep dengan dekomposisi dapat digunakan untuk penggambarkan analisa
maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem
kepada pemakai maupun pembuat program.[4]

8
No Simbol Nama Keterangan

1 Merupakan sebuah objek atau


kesatuan yang berada lingkungan
Entitas luar sistem yang dapat berupa
orang, departemen organisasi,
atau sistem lain yang memberikan
(output) atau menerima (input).

2 Kegiatan atau kerja yang


dilakukan oleh orang, mesin atau
Proses komputer dari hasil suatu arus
data yang masuk kedalam proses
untuk dihasilkan arus data yang
akan keluar dari proses.

Aliran Menunjukan data yang mengalir


3 Data melalui sistem, dimulai dengan
sebagian input dan diolah atau
diproses menjadi output

4
Data Store Tempat penyimanan data.

Tabel 2. 2 DFD (Data Flow Diagram)

2.6 ERD (Entity Relationship Diagram)


Entity Relationship Diagram adalah salah satu metode pemodelan basis
data yang resasional yang digunakan untuk pemodelan basis data. Dalam
perancangan basis data, entity relationship adalah pendekatan top-down dimana
perancangan dimulai dengan mengidentifikasi data penting yang disebut entitas
dan hubungan antara data yang harus dipresentasikan ke dalam model. Model
ini juga membantu perancang atau analisis sistem pada saat melakukan analisis
perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data yang
dibutuhkan dan kerelasian antar data di dalamnya. ERD memperlihatkan

9
hubungan antara data store pada DFD, karena hanya memusatkan perhatian
pada fungsi-fungsi sistem dan bukan pada data yang dibutuhkan.[5]

No Simbol Nama Keterangan

1 Merupakan sebuah objek atau


kesatuan yang berada lingkungan luar
Entitas sistem yang dapat berupa orang,
departemen organisasi, atau sistem
lain yang memberikan (output) atau
menerima (input).

2 Karakteristik dari entity atau resalsi


yang merupakan penjelasan detail
Atribut tentang entitas .

3 Hubugan yang terjadi antara satu, atau


Relasi lebih entitas. Jenis hubungan antara
lain one to one, one to many dan many
to many.

4 Sebagai penghubung antara himpunan


Garis/Link relasi dan himpunan dengan
atributnya.

Tabel 2. 3 ERD (Entity Relationship Diagram)

2.7 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)


PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP
adalah akronim dari
Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode –
kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya
kembali ke web browser menjadi kode HTML”kemudahaan saat berinteraksi
dengan database. [6] PHP juga memberikan kemudahan untuk mendukung

10
beberapa database secara langsung tanpa harus meng-install konektor seperti
halnya Bahasa pemrograman Java. Dengan demikian, PHP sangat mudah dan
fleksibel jika digunakan untuk berhubungan dengan database.
Dari beberapa database, yang paling banyak disandingkan dengan PHP
adalah MySQL. Untuk menghubungkan PHP dengan database hanya diperlukan
mengertahui nama database dan lokasi database tersebut berada, serta
usemame dan password untuk menuju ke database tersebut. PHP bekerja
didalam sebuah dokumen HTML (Hypertext Markup Language) agar dapat
menghasilkan isi sebuah halaman yang dimut sesuai permintaan. Dengan PHP,
kita dapat merubah situs kita menjadi sebuah aplikasi berbasis web, tidak lagi
hanya sekedar sekumpulan halaman statik, yang jarang diperbaharui.[7]

2.8 HTML
HTML adalah singkatan dari Hyper Text Markup Language bahasa
markup internet (web) berupa kode dan simbol yang dimasukkan kedalam
sebuah file yang ditujukan untuk pembuatan tampilan program agar
mendapatkan hasil output yang ditampilkan didalam sebuah website lebih
menarik.[8] Singkatnya, HTML adalah bahasa markup yang digunakan untuk
membuat website. Website yang dibuat dengan HTML ini, dapat dilihat oleh
semua orang yang terkoneksi dengan internet. Tentunya dengan menggunakan
aplikasi penjelajah internet (browser) seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox
dan Google Chrome.

2.9 MySQL
MySQL merupakan perangkat lunak Relational Database Management
System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(General Public License). Setiap orang dapat bebas untuk menggunakan atau
mengaksenya , namun tidak dapat dijadikan produk turunan yang bersifat
Ckomersial. [9] MySQL sesugguhnya merupakan turunan dari salah satu konsep
utama dalam database yaitu SQL (Structure Query Language). Keandalan suatu
sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja Optimizer-nya dalam
melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun
program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL bisa dikatakan
lebih unggul dibanding database server lainnya yang ada saat ini dalam query
data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan

11
query MySQL bisa sepuluh kali lipat lebih cepat dari PostgreSQL dan Lima kali
lebih cepat dibanding Interbase

2.10 Framework Laravel


Laravel adalah framework open source PHP berbasis web gratis yang
dibuat oleh Taylor Otwell dan ditujukan untuk pengembangan aplikasi web
mengikuti model. view-controller (MVC) atau pola arsitektur. [10] Struktrur pola
MVC pada laravel sedikit berbeda pada struktur pola MVC pada umumnya. Di
laravel terdapat routing yang menjembatani antara request dari user dan
controller. Jadi controller tidak langsung menerima request tersebut. Beberapa
fitur dari Laravel adalah pengembangan sistem modul-modul yang dapat
dimanajemen, mengenalkan cara yang berbeda untuk mengakses database
relasional, utilitas yang membantu dalam penyebaran aplikasi dan pemeliharaan
yang mudah. Kerangka kerja ini diciptakan guna meningkatkan kualitas
perangkat lunak yang dirancang yang dapat mengurangi biaya pengembangan
awal dan biaya pemeliharaan. Serta mempermudah pekerjaan .

2.11 Website
Website merupakan sebuah media informasi yang ada di internet.Website
tidak hanya dapat digunakan untuk penyebaran infomasi saja melainkan bisa
digunakan untuk membuat toko online. [11] Website adalah kumpulan dari
halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau
subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di
Internet. Sebuah halaman webadalah dokumen yang ditulis dalam format HTML
(Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP,
yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk
ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari
website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang
sangat besar.

2.12 Database
Database adalah sebuah koleksi atau sekumpulan data yang saling
berhubungan (relation) yang disimpan secara sistematis di sebuah ruang dan
diolah atau di manipulasi, disusun menurut aturan untuk menghindari duplikasi
data dan menghindari hubungan antar data yang tidak jelas tertentu sehingga

12
menghasilkan informasi, Jadi secara konsep basis data atau database adalah
kumpulan dari data- data yang membentuk suatu berkas (file) yang saling
berhubungan (relation) dengan tatacara yang tertentu untuk membentuk data
baru atau informasi. [12] Atau sebuah informasi yang berdiri sendiri disebut
dengan database, yang akan memudahkan pengguna perangkat lunak dalam
menyimpan data-data yang ada layaknya gudang penyimpanan yang terlah
terorganisir dan juga mempermudah dalam pencarian data.

2.13 Metode Waterfall


Metode Waterfall dapat disebut dengan classic life cycle, di mana hal ini
menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada
pengembangan perangkat lunak. Metode Waterfall menggunakan
pengembangan sistem informasi yang sistematik dan sekuensial. [13] Tahapan
ini dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna yang kemudian dilanjutkan
ke tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modeling), konstruksi
(construction), serta penyerahan sistem ke pengguna yang diakhiri dengan
dukungan pada perangkat lunak lengkap yang akan dihasilkan .
adapun tahapan pada metode Waterfall yaitu Requirements analysis and
definition (analisis kebutuhan), System and software design (desain sistem),
Implementation System (implementasi sistem) dan Integration and system testing
(pengujian sistem), Operation and maintenance (pemeliharaan sistem).

Gambar 2. 1 Metode Waterfall

Penjelasan Tahapan-tahapan dari metode watertall adalah sebagai berikut:

13
a. Requirements analysis and definition : merupakan tahapan yang paling
awal dimana developer sistem melakukan konsultasi kepada pengguna
sistem untuk mengetahui sistem yang akan dikembangkan agar sesuai
dengan kebutuhan pengguna sistem, Bisa dikatakan pada tahapan in
adalah tahapan paling awal sebelum membangun sebuah program .
b. System and software design Spesifikasi kebutuhan dari tahap
sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan desain sistem disiapkan.
Tahapan perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan
sistem baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan
membentuk sistem secara keseluruhan.
c. Implementation and unit testing Pada tahap ini, perancangan perangkat
lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program.
Desain yang telah disetujui diubah dalam bentuk kode-kode program.
Pengujian dilakukan agar setiap unit memenuhi spesifikasinya.
d. Integration and system testing Unit-unit pada sistem baik individu maupun
keseluruhan sistem diuji sebagai sebuah sistem lengkap untuk
memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan perangkat lunak atau
tidak. Setelah pengujian perangkat lunak dapat dikirimkan ke pengguna
e. Operation and maintenance Pada tahapan ini sistem telah dipasang dan
digunakan oleh pengguna. Maintenance melibatkan perbaikan kesalahan
sistem yang tidak ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya,
meningkatkan implementasi dari unit sistem, dan meningkatkan layanan
sistem. [14]

2.14 Blackbox Testing


Pendekatan black-box testing pendekatan ini melakukan pengujian
terhadap fungsi operasional software. Pendekatan ini biasanya dilakukan oleh
penguji yang tidak ikut serta dalam pengkodean software [20]. Black-box testing
berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada
spesifikasi kebutuhan software. Black box testing bukan teknik alternatif daripada
white box testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam
mencakup eror dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing. Black
box testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detail struktur internal dari
sistem atau komponen yang dites. Juga disebut sebagai behavioral testing,
specification- based testing, input/output testing atau functional testing. [15]

14
Ada black box testing terdapat jenis teknik desain tes yang dapat dipilih
berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, yang diantaranya:
1. Equivalence Class Partitioning.
2. Boundary Value Analysis.
3. State Transitions Testing.
4. Couse-Effect Graphing.
Kategori error yang akan diketahui melalui black-box testing:
1. Fungsi yang hilang atau tidak benar
2. Error dari antar-muka.
3. Error dari kinerja atau tingkah laku.
4. Error dari struktur data atau akses eksternal database

15
Halaman Sengaja dikosongkan

16
BAB III
METODE PENELITIAN

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Armada Ambulance Pada BPBD


Provinsi Web ini dibuat dan dirancang agar sistem dapat digunakan untuk
memonitor kegiatan kendaraan ambulance setiap harinya dari jadwal piket
menghidupkan kendraan dan kondisi kendaraan ambulance. Serta pelaporannya
hanya mengunakan smartphone dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja
hanya dengan koneksi internet dan browser. Sistem ini dapat mengelola
penyimpanan laporan dari berkas laporan kegiatan anggota yang melaporkannya
dipagi hari. Dalam Metode Penelitian ini Sistem Informasi Manajemen
Pengelolaan Armada Ambulance Pada BPBD Provinsi Web menjelaskan
mengenai Metode Pengembangan Sistem dan Metode Pengumpulan Data.

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan yang bertempat di BPBD Provinsi Bali pada
bagian Pusdalops beralamat di Renon, Jalan D.I Panjaitan No.6, Panjer, Denpasar
Selatan, Kota Denpasar, Bali 80235. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan.

3.2 Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang
akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Validitas
pengumpulan data serta kualifikasi pengumpul data sangat diperlukan untuk
memperoleh data yang berkualitas.

3.2.1 Observasi dan Wawancara


Observasi dan Wawancara merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
cara langsung mengunjungi ke tempat di mana sistem ini akan dibuat. Tujuan
kegiatan observasi untuk mendapatkan informasi secara langsung dan
mendalam tentang sistem yang nanti dibangun atau dibuat.

1. Observasi
ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan juli selama 3 bulan yaitu
pada tanggal 7 maret sampai 7 juli 2022. Rangkaian observasi yang diperoleh

17
adalah sebagai berikut: Hari pertama perkenalan diri, pengamatan alur kerja
BPBD Provinsi Bali yang dikerjakan oleh unit bidang seksi pelayanan
kegawatdaruratan, mempelajari sistem inventaris berdasarkan buku pedoman
teknis pengelolaan barang milik daerah, serta mengetahui kendala yang sering
dihadapi. Pada Hari berikutnya hingga hari terakhi hasil yang diperoleh dari
Observasi yaitu pelaporan kegiatan untuk armada ambulance belum berbasis
web dan masih melakukan pelaporan manual di mana dapat menyulitkan dalam
pembuatan laporan tahunan. Dari hasil observasi didapatkan masalah bahwa
untuk membuat laporan kegiatan piket armada ambulance menjadi sulit
dikarenakan dokumen-dokumen dan aset yang ada tidak termanajemen dengan
baik dan banyaknya data yang tidak dapat dipertanggung jawabkan sehingga
menyulitkan dalam pelaporan.

2. Wawancara
untuk mendapatkan data-data lebih detail maka penulis melakukan
wawancara dengan seksi kegawatdaruratan BPBD Provinsi Bali . adapun
kebutuhan dari wawancara ini yaitu mendapatkan dan mengetahui kebutuhan
objek penelitian, mengetahui proses kerja, dan mengetahui data yang terlibat
dalam proses kerja . informasi yang didapatkan akan dijadikan dasar untuk
merancang sistem .

3.2.2 Studi Pustaka


Studi pustaka merupakan metode yang digunakan dalam pengumpulan
data yang bersumber dari berbagai media seperti buku atau jurnal sebagai
referensi, penelitian, pedoman penulisan serta untuk mempermudah pemecahan
permasalahan yang tidak didapatkan dalam penelitian. Studi pustaka bertujuan
agar mendapatkan pengetahuan dasar dari objek yang diteliti untuk memperkuat
pemahaman dengan penelitian yang dilakakukan. Studi pustaka juga dilakukan
untuk mendapatkan data yang menjadi landasan perbandingan dengan
penelitian serupa yang telah ada sebelumnya dengan judul serupa dan studi
kasus yang berbeda. Data yang menjadi landasan perbandingan ini diperoleh
melalui browsing di internet dengan menggunakan mesin pencari Google dan
Google Scholar, serta membaca dari berbagai jurnal penelitian yang serupa.

18
3.3 Gambaran Umum
Perancangan sistem informasi manejemen pengelolaan armada
ambulance pada BPBD Provinsi Bali berbasis Web ini merupakan salah satau
upaya untuk mempermudah dalam membuat laporan tahunan serta dapat
dipertanggung jawabkan nantinya khususnya pada pengelolaan armada atau
kendaraan ambulance. Website manejemen pengelolaan armada ini
menggunakan, DFD, ERD.

Gambar 3. 1 Gambaran Umum Sistem

Website ini juga dapat mempermudah dalam membuat kegiatan laporan


piket keseharian sebelum menggunakan armada ambulance, dapat mengontrol
kondisi kendaraan ambulance sebelum digunakan dan diharapkan saat laporan
tahunan akan mengetahui juga kondisi kendraan ambulance apakah masih layak
digunakan nantinya lagi. Pengguna sistem informasi manejemen pengelolaan
armada ini yaitu admin BPBD Provinsi Bali dan pengguna/pegawai seksi
kegawatdaruratan adapun proses kegiatan yang nantinya dapat dilakukan yaitu :
1) Admin
a. Login.
b. Kelola data laporan piket.
c. Kelola Gambar.

19
d. Mengambil data laporan piket berisi informasi kegiatan piket,
penanggung jawab piket dan kondisi armada .
e. Kelola edit Home / tampilan.
f. Kelola profil admin.
2) Pengguan / Pegawai BPBD Provinsi Bali
a. Login.
b. Tampilan membuat laporan.
c. Memasukan laporan, kondisi armada, membuat keputusan
mengenasi kondisi armada layak digunakan.
d. Memasukan gambar mengenai kondisi armada.
Sistem informasi manejemen berbasis web menghasilkan output sistem yaitu :
1. Biodata pegguna dari sesi kegawatdaruratan atau pegawai ESR.
2. Data laporan kegiatan harian beserta foto yang input.
3. Bukti laporan beserta penanggung jawab harian.

3.4 Analisis Sistem


Tahapan analisis sistem merupakan tahapan yang menguraikan
permasalahan-permasalahan yang berkaitan atau berhubungan dengan sistem
ini. Tujuan dari adanya analisis sistem ini adalah dapat diharapkan menemukan
solusi dari permasalahan yang terjadi. Kendala yang terjadi pada BPBD Provinsi
Bali adalah proses pelaporan kegiatan armada ambulance disini masih
menggunakan pelaporan manual untuk data data kegiatan piket mengecek
kondisi kendaraan ambulance yang masih menggunakan pembukuan.
Dikarenakan tersebut penulis ingin merancang sistem informasi yang dapat
mempermudah pelaporan kegiatan piket serta pelaporan bulanan / tahunan pada
armada ambulance yang nantinya dibutuhkan.

3.5 Perancangan sistem


Pada tahap perancangan sistem merupakan tahapan dari perancangan
arsitektur sistem. pada tahap penelitian ini penulis menggunakan tahap modeling
waterfall dengan merancang analisis sistem data dengan DFD (Data Flow
Diagram), dan ERD (Entity Relationship Diagram) .

20
3.6 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan pada Sistem Infromasi Manejemen Pengelolaan
Armada Ambulance Pada BPBD Provinsi Bali yitu metode waterfall. Metode
waterfall adalah proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana
kemajuan dianggap sebagai terus mengalir ke bawah (menyerupai air terjun)
melewati fase-fase analisis, pemodelan/perancangan sistem, implementasi
sistem, dan pengujian sistem. jika tahap awal belum diselesaikan maka tahap
berikutnya tidak dapat dikerjakan, jadi metode ini harus menyelesaikan tahap
awal terlebih dahulu setelah itu menyelasikan tahap kedua dan seterusnya
secara beruntun.

Gambar 3. 2 Gambaran Metode Waterfall

3.7 Pembuatan Sistem


Pada tahapan pembuatan sistem tahap ini akan menerjemahkan hasil
dari percancangan sistem yang dibuat ke dalam kode-kode yang dapat dibaca
oleh mesin website karena sistem ini berbasis website. Sistem ini dibuat
menggunakan host lokal atau websitenya yang masih tersimpan pada komputer
pembuat sistem. pentia tersebut sering dikenal Apache, selain itu menggunakan
MySql untuk proses manipulasi data. Kedua hal tersebut sudah berada dalam 1
paket pada aplikasi penyedia yang bernama XAMPP maka dari itu penulis
menggunakan aplikasi XAMPP dalam proses pengerjaan pembuatan sistem.
Setelah itu dalam dpembuatan kerangka website penulis menggunakan
HTML yang akan dipercantik menggunakan CSS , dalam merubah tampilan
menjadi lebih menarik penulis juga menggunakan framework laravel untuk

21
merubah desain dari HTML yang dibuat. Dalam pengerjaan logika dari website
seperti bagaimana menerapkan algoritma-algoritma yang terjadi dan bagaimana
proses simpan, ambil, dan baca data yang berada pada database. Pembuatan
logika tersebut menggunakan bahasa pemrograman PHP dan framework Laravel
yang dapat mempermudah pengerjaan website.

3.8 Pengujian Sistem


Pada tahap ini akan dilakukan pengujian sistem setelah melaksanakan
tahap-tahap sebelumnya. Pada pengujian sistem ini sudah dapat diharapkan
siap untuk digunakan atau beroperasi dan bisa dikatakan sudah jadi. Pengujian
sistem ini dilakukan menggunakan metode blackbox. Tujuan utama melakukan
blackbox testing dilakukan untuk dapat mengetahui fungsi spesifik dari sistem
yang dibangun, dan pengujian yang terkait adalah apakah sistem yang dibangun
sesuai dengan yang ada pada analisa kebutuhan dan pada perancangan sistem,
dan tahapan ini juga menguji apakah input dan output sistem sudah sesuai.

3.9 Penulisan Laporan


Tahapan penulisan laporan merupakan tahapan terakhir yang dilakukan
dalam proses perancangan hingga pengujian sistem. Sehingga hasil dari jegiatan
yang dilakukan yang diawali dengan melakukan analisis sitem, perancangan
sistem, implementasi sistem, dan pengujian sistem dicakup dalam laporan
dokumen yang berisikan data kegiatan yang telah dilakukan .

22
Halaman Sengaja dikosongkan

23
BAB IV
JADWAL KERJA

Untuk membuat penelitian menjadi lebih efisien dan terstruktur maka


dari itu dibuatlah jadwal kerja dalam pembuatan Sistem Informasi Manajemen
Pengelolaan Armada Ambulance Pada BPBD Provinsi Bali .

Tahun 2023
Januari Februari Maret April
No Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Pengumpulan
1
Data
Analisis
Kebutuhan
2
Sistem
Perancangan
3
Sistem
Pembuatan
4
Sistem
Pengujian
5
Sistem
Penulisan
6
Laporan
Tabel 4. 1 Jadwal Kerja

Keterangan:
1. Pengumpulan data dilakukan selama 3 minggu yitu pada minggu
pertama sampai minggu ketiga bulan januari 2023.
2. Analisis Kebutuhan Sistem dilakukan selama 4 minggu yaitu
minggu ketiga bulan januari dan minggu keempat bulan februari
2023
3. Perancangan sistem dilakukan selam 4 minggu yaitu pada minggu
pertama bulan februari dan minggu keempat bulan februari 2023.

24
4. Pembuatan sistem dilakukan selama 9 minggu yaitu pada minggu
ke 3 bulan februari dan minngu ke 3 bulan april 2023.
5. Pengujian sistem dilakukan selama 2 minggu yaitu minggu ke 3
bulan april dan minggu ke 4 bula april.
6. Penulisan Laporan dikerjakan selama 4 bulan penuh.

25
DAFTAR PUSTAKA

[1] E. G. Wahyuni, “Sistem Informasi Manajemen Inventaris BPBD Kabupaten


Aceh Barat Berbasis Website,” 2020, [Online]. Available:
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/29668%0Ahttps://dspace.uii.ac.i
d/bitstream/handle/123456789/29668/15523045 Zul
Fasha.pdf?sequence=1.
[2] Fatimah and Samsudin, “Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal Pada
Prodi Sistem Informasi Diuniversitas Islam Indragiri,” J. Perangkat Lunak,
vol. 1, no. 1, pp. 33–49, 2019, doi: 10.32520/jupel.v1i1.782.
[3] S. Hariyanto, “Sistem Informasi Manajemen,” Sist. Inf. Manaj., vol. 9, no. 1,
pp. 80–85, 2018, [Online]. Available: https://jurnal-
unita.org/index.php/publiciana/article/viewFile/75/69.
[4] F. Soufitri, “Perancangan Data Flow Diagram Untuk Sistem Informasi
Sekolah (Studi Kasus Pada Smp Plus Terpadu),” Ready Star, vol. 2, no. 1,
pp. 240–246, 2019.
[5] D. Menggunakan and F. Codeigniter, “Sistem Informasi Manajemen
Berbasis Website Pada Unl Studio Dengan Menggunakan Framework
Codeigniter,” J. Ilm. M-Progress, vol. 11, no. 1, pp. 13–21, 2021, doi:
10.35968/m-pu.v11i1.598.
[6] I. Rahmat, “Manajemen Sumber Daya Manusia Islam: Sejarah, Nilai Dan
Benturan,” J. Ilm. Syi’ar, vol. 18, no. 1, p. 23, 2018, doi:
10.29300/syr.v18i1.1568.
[7] A. Mubarak, “Rancang Bangun Aplikasi Web Sekolah Menggunakan Uml
(Unified Modeling Language) Dan Bahasa Pemrograman Php (Php
Hypertext Preprocessor) Berorientasi Objek,” JIKO (Jurnal Inform. dan
Komputer), vol. 2, no. 1, pp. 19–25, 2019, doi: 10.33387/jiko.v2i1.1052.
[8] S. G. M. Gumolung, B. N. N. Xaverius, and A. S. M. Lumenta, “Analisa
Teknologi Hyper Text Markup Language (HTML) Versi 5,” J. Tek. Inform.,
pp. 1–6, 2021.
[9] A. Saputra, “Manajemen Basis Data Mysql Pada Situs FTP Lapan
Bandung,” J. Ber. Dirgant., vol. 13, no. 4, pp. 155–162, 2012.
[10] D. Purnama Sari and R. Wijanarko, “Implementasi Framework Laravel
pada Sistem Informasi Penyewaan Kamera (Studi Kasus di Rumah
Kamera Semarang),” J. Inform. dan Rekayasa Perangkat Lunak, vol. 2,

26
no. 1, p. 32, 2020, doi: 10.36499/jinrpl.v2i1.3190.
[11] T. I. M. Pengusul, “Informasi Menggunakan Model,” vol. XX, no. 5, 2013.
[12] Ismai, “Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi Kursus
Bahasa Inggris Pada Intensive English Course Di Ciledug Tangerang,” J.
IPSIKOM Vol. 8 No.1, Juni 2020 ISSN 2338-4093, E-ISSN 2686-6382,
vol. 8, no. 1, 2020.
[13] G. Wiro Sasmito, “Penerapan Metode Waterfall Pada Desain Sistem
Informasi Geografis Industri Kabupaten Tegal,” J. Inform. Pengemb. IT,
vol. 2, no. 1, pp. 6–12, 2017.
[14] Normah, B. Rifai, S. Vambudi, and R. Maulana, “Analisa Sentimen
Perkembangan Vtuber Dengan Metode Support Vector Machine Berbasis
SMOTE,” J. Tek. Komput. AMIK BSI, vol. 8, no. 2, pp. 174–180, 2022, doi:
10.31294/jtk.v4i2.
[15] M. S. Mustaqbal, R. F. Firdaus, and H. Rahmadi, “PENGUJIAN APLIKASI
MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE
ANALYSIS (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN),” vol. I,
no. 3, pp. 31–36, 2015.

27

Anda mungkin juga menyukai