Anda di halaman 1dari 5

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.

php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 819-823

Pemanfaatan Daun Dan Bunga Tanaman Buah Sebagai Pewarna Motif


Alami Pada Media Jilbab Dengan Teknik Ecoprint
Era Fazira MD Lubis1, Ghea Agustine2, Viola Derris Elipka3 , Soraya Grabiella Dinamika4 *

1Ilmu Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma, Medan, Indonesia

Email: *grabiella1993@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dalam bidang sosial dan ekonomi serta
meningkatkan kualitas sumber daya melalui pemberdayaan perempuan kelompok PKK di Desa Delitua Kecamatan
Namorambe. Melalui pemanfaatan bahan-bahan alami yang ada di sekitarnya tempat tinggal. kegiatan ini diharapkan dapat
menyelesaikan permasalahan di desa mitra, yaitu sumber pendapatan masyarakat hanya didominasi oleh pertanian sektor,
potensi alam desa yang belum dimanfaatkan dengan baik, kurangnya keterampilan dalam mengelola potensi desa, mayoritas
penduduk di Desa Delitua adalah ibu rumah tangga yang berpenghasilan minim. Kegiatan berupa pelatihan pembuatan ecoprint
dengan memanfaatkan bahan alam di lingkungan sekitar Desa Delitua dan pembuatannya video audio-visual tentang cara
membuat ecoprint. Dengan memanfaatkan daun dan bunga tanaman buah ini, diharapkan dapat menambah pemasukan bagi
masyarakat sekitar karena nilai jual produk ecoprint masih cukup tinggi di pasaran.

Kata Kunci: Teknik ecoprint, pewarna motif alami, tanaman buah.

1. PENDAHULUAN
Alam Indonesia terbentang luas terdiri dari pantai hingga pegunungan. Bentuk muka bumi Indonesia dibagi
menjadi dua macam, yaitu daratan dan perairan. Daratan dibagi menjadi gunung, pegunungan, perbukitan, dataran rendah
dan lembah. Sementara perairan dibagi menjadi dua yaitu laut dan perairan di daratan.perairan laut meliputi samudera,
laut, selat, teluk dan tanjung. Sedangkan perairan yang ada di daratan yaitu danau dan sungai.
Secara geologis, Indonesia terletak di tiga pertemuan lempeng tektonik besar, yaitu lempeng indo-australia,
eurasia dan lempeng pasifik. ketiga lempeng tersebut saling bertumbukan yang dapat mengakibatkan bencana seperti
gempa bumi, tsunami serta letusan gunung api.sedangkan secara pendekatan biogeografi, jenis flora di Indonesia bagian
barat yaitu meranti jenis rotan, sedikit jenis tumbuhan matoa dan berbagai jenis nangka. sedangkan flora bagian timurnya
sedikit jenis meranti, tidak terdapat jenis rotan, terdapat hutan kayu putih dan tidak terdapat jenis nangka.sementara, untuk
pesebaran fauna Indonesia, garis wallace Indonesia membagi fauna Indonesia menjadi tiga tipe, yakni asiatis, peralihan
dan australis. Tipe asiatis berada di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali. Jenis fauna di tipe ini yaitu, orang utan,gajah,
badak, harimau dan rusa.Untuk tipe peralihan berada di Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara bagian tengah dengan
jenis fauna babi rusa, kuda, kuskus, anoa dan komodo. tipe australis terdapat di Kepulauan Aru dan Papua, di dalamnya
bisa ditemui kanguru, cenderawasih, kakatua, nuri, kasuari dan walabi.

Indonesia disebut juga sebagai negara agraris yaitu merupakan negara penghasil bahan pangan dalam jumlah
besar, seperti beras, jagung, kopi, teh, kakao, sayuran, buah-buahan, ikan, dan juga daging dari subsektor perikanan dan
perternakan. Hal tersebut membuat Indonesia memiliki ketahanan pangan. Dan Indonesia juga dikenal dengan negara
tropis karena terletak di garis khatulistiwa.sehingga Indonesia hanya memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim
hujan berdasarkan letak geografisnya sehingga menyebabkan Indonesia memiliki pola arah angin yang selalu berganti
setiap setengah tahun sekali, yakni angin musim barat dan angin musim timur.

Indonesia memiliki sekitar 40.000 jenis tumbuhan. Tumbuahan biji banyak ditemukan di Indonesia yaitu sekitar
25.000 jenis atau lebih dari 10% dari flora dunia. Lumut dan ganggang yang terdapat di Indonesia diperkirakan sekitar
35.000 jenis.Contohnya yang ada di Delitua seperti jati,pepaya,dan ubi.Sedangkan untuk pemanfaatan tumbuhan ini
sendiri sangat banyak salah satunya adalah penghasil oksigen,sumber pangan,sumber obat, sumber sandang,material
membuat bangunan,bahan kosmetik dan bahan baku industri juga untuk lingkungan sekitar contohnya memelihara
kestabilan iklim,mengatasi polusi udara,dan mengatur siklus air.

Tanah-tanah di desa namo rambe terdiri atas lapisan tanah alluvial sehingga sangat cocok untuk diusahakan
sebagai lahan pertanian besar penggarapan lahan yang diusahakan sebagai lahan tanaman pangan dan lahan
perkebunan.Desa Delitua adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang.

819
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 819-823

Desa Delitua adalah desa yang terletak di dataran tinggi, berbukit-bukit dan di kelilingi beberapa sungai dengan tanah
yang subur sehingga banyak tanaman yang tumbuh dilingkungan desa Delitua. karena masih banyaknya tumbuhan yang
ada di desa Delitua tersebut maka daerah ini bisa di manfaatkan tumbuhannya untuk menjadi sarana penambahan ekonomi
dari desa tersebut dengan di ajarkan ilmu teknik ecoprint ini kepada masyarakat sekitar, agar tumbuhan yang ada tidak
hanya menjadi sampah di lingkungan. desa Delitua, tetapi bisa menjadi mata pencarian sampingan untuk masyarakat .

Gambar 1. Kondisi Pepohonan/Tumbuhan/Daun di Desa Delitua Kec. Namo Rambe

Melihat kondisi dan situasi di delitua tadi, maka tim pkm-gft berinisiatif untuk memanfaatkan tanaman
yang tidak digunakan oleh masyarakat untuk dijadikan barang yang memiliki nilai seni dan ekonomis yang tinggi
melalui proses yang disebut dengan ecoprint.ecoprint adalah salah satu cara mengolah kain dengan
memanfaatkan berbagai tumbuhan yang bisa mengeluarkan warna-warna alaminya(1). Sesuai dengan namanya,
eco dari kata ekosistem (alam) dan print yang artinya mencetak .Teknik pewarnaan ecoprint yang dipelopori oleh
India Flint. Ecoprint diartikan sebagai proses untuk mentransfer warna dan bentuk ke kain melalui kontak
langsung. Teknik ecoprint yang merupakan perkembangan dari ecofashion, untuk menghasilkan produk fashion
yang ramah lingkungan. Tanaman yang digunakan pun merupakan tanaman yang memiliki sensitivitas tinggi
terhadap panas, karena hal tersebut merupakan faktor penting dalam mengekstraksi pigmen warna (2).Seiring
berjalannya waktu, teknik natural dye kian berkembang dengan berbagai temuan baru, salah satunya adalah
teknik ecoprint (3).Dan produk yang bisa dihasilkan dengan teknik ecoprint sangat banyak salah satunya adalah
jilbab ecoprint,baju ecoprint,scarf ecoprint,celana,tas,tirai,serbet dan banyak lainnya (4).

Popularitas batik ecoprint meningkat pesat di Indonesia pada tahun 2017. Batik ecoprint ini dapat
dijadikan tren gaya hidup masyarakat ramah lingkungan karena batik ecoprint menggunakan bahan dedaunan
dan bunga yang berasal dari alam dan sama sekali tidak menggunakan bahan kimia. Produk yang dihasilkan
berupa lembaran kain dan produk fashion, memiliki nilai tambah dalam budaya lokal yang ramah
lingkungan.Maka dari itu potensi lingkungan yang ada di sekitar masyarakat perlu dimanfaatkan dengan baik,
Salah satunya dengan menjadikannya sebagai suatu produk yang layak dijual sehingga bisa meningkatkan
pendapatan masyarakat. Identifikasi potensi sumberdaya alam dan lingkungan yang ada di sekitar masyarakat
perlu dilakukan dengan berbasis kearifan lokal dalam rangka menunjang program pemerintah dalam pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan secara baik dan berkelanjutan (5).Oleh karena itu perlunya pemberdayaan
kelompok masyarakat khususnya kelompok PKK dan Karang Taruna agar tidak berpusat disatu sektor saja dan
memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat dengan memanfaatkan potensi alami desanya.

2. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif deskriptif berbasis data dari hasil
riset dan referensi kepustakaan mengenai data dan informasi yang terkait dengan penelitian.Teknik pengumpulan
data menggunakan Teknik dokumentasi sebagai suatu cara yang dilakukan peneliti guna untuk mengumpulkan
data dari berbagai sumber referensi.Interval waktu kajian kasus dari bulan Juni 2021 sampai dengan Desember
2021.

Jenis data berupa data sekunder baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif dari jurnal dan
pemberitaan online. Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber
yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan, dokumentasi pemerintah
atau publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs web dan lainnya (6). Berikut adalah proses
pengolahan daun dan bunga tumbuhan menjadi motif pewarna alami pada media jilbab.

820
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 819-823

Proses selanjutnya kain


Selesai dikukus, kain
yang telah dilapisi
Siapkan kain polos yang ecoprint dibuka dari
plastik tersebut digulung
sudah dicuci dengan air ikatan kemudian
dan diikat dengan rafia
dikeringkan
dan dikukus

Setelah ditutup kain dan Kain yang telah jadi


dipukul dengan palu, selanjutnya difiksasi
Siapkan daun yang
kain yang telah ditempeli menggunakan kapur,
sudah dicuci
daun dilapisi dengan
plastik tawas, atau tunjung.

Pukul menggunakan
Lalu letakan daun di atas
palu karet sampai sari
kain dan ditutup dengan
daun keluar dan
kain polos
menempel pada kain

Diagram 1. Proses pengolahan daun hingga menjadi motif

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Adapun hasil dari kegiatan pemanfaatan daun dan bunga tanaman buah sebagai pewarna motif alami pada media
jilbab pada Teknik ecoprint memberikan peluang baru untuk masyarakat sekitar dan juga untuk meningkatkan
perekomonomian.

3.1 Hasil Proses Ecoprint


Ecoprint merupakan salah satu bentuk pengelolaan limbah kehutanan dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu
berupa daun, bunga, ranting dan kulit kayu. Pada penelitian ini bagian yang dimanfaatkan ialah daun. Proses
pewarnaan alami dengan teknik ecoprint pada media jilbab katun. Hasil pengamatan menunjukkan zat warna dari
daun bisa mewarnai serat kain katun, Hal ini terbukti dari berubahnya warna kain katun yang semula putih
menjadi bercorak dan berwarna.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan batik Ecoprint melalui beberapa
tahap diantaranya
1. Menyiapkan bahan yaitu daun jati daun mangga dan besi berkarat serta alat yaitu kain palu dan kertas
karton.
2. Menata pola daun di atas kain.
3. Proses pencetakan motif utama daun dengan cara dipukul menggunakan palu.
4. Penguncian motif utama dengan 3 macam pilihan bahan pengunci.
5. Tahap akhir atau finishing yaitu dengan melakukan pembilasan kain.

Motif yang dihasilkan batik Ecoprint berupa motif daun yang memiliki keunikan dan menonjolkan karakter yang
berasal dari bahan alami bentuk daun asli. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada dasarnya proses pembuatan
batik Ecoprint hampir sama dengan proses pengecapan pada proses pembuatan batik cap. Hanya saja teknik
pelaksanaannya yang berbeda.

821
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 819-823

Proses pembuatan batik Ecoprint sangat sederhana namun memiliki karakter yang berbeda dengan proses
pembuatan batik Ecoprint yang ada di daerah lain. Visualisasi batik Ecoprint menghasilkan keunikan tersendiri
yaitu motif utama yang menampakkan keaslian bentuk daun tanpa adanya stilasi. Motif daun tersebut juga
menghasilkan efek ornamentik dari tekstur serat daun. Visualisasi batik Ecoprint menunjukkan karakter batik
kontemporer (seni masa kini) yang merupakan kombinasi dinamis dari bahan metode konsep dan subjek yang
terus menantang batas karena terkena dampak modernisasi.

Sedangkan manfaat ecoprint itu sendiri untuk masyarakat luas ialah dapat meningkatkan kapasitas masyarakat
terutama Ibu-Ibu PKK di Desa Delitua Kecamatan Namo Rambe untuk mendapatkan penghasilan dengan cara
membuat produk dengan Teknik ecoprint dan menjadikannya salah satu produk yang layak untuk dijual sehingga
masyarakat tidak hanya berpusat pada satu sector saja.

3.2 Pembahasan
Pembuatan ecoprint sangat tergantung pada ketersediaan bahan alami yang digunakan sebagai bahan baku utama
ecoprint. Bahan baku utama pembuatan ecoprint adalah berbagai jenis daun-daunan yang tersedia di sekitarnya.

Banyak sebagian ibu-ibu yang berhasil dalam pencobaan pembuatan motif alami pada teknik ecoprint, tetapi hasil
yang didapatkan belum tentu sama dengan hassil daun yang lainnya, oleh karena itu setiap daun memiliki motif
dan hasil warna yang berbeda. Kesulitan yang diperoleh pada teknik ecoprint ini adalah pencarian daun,tanaman
,dan bunga yang bagus untuk dibuat motif pada kain jilbab.

4. KESIMPULAN
Tumbuhan merupakan bagian dari alam yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi penciptaan karya tekstil,
sebagaimana yang penulis lakukan pada penelitian ini yaitu mengkombinasikan teknik batik zat warna alam
dengan ecoprint sebagai penghias kain. Melalui practice based research dan eksperimen diperoleh hasil bahwa
terdapat beberapa jenis dedaunan yang dapat tercetak jelas dengan warna cemerlang pada kain katun, beberapa
tidak terlalu jelas dan beberapa tidak tercetak tetapi memberi spot warna. Adapun pada bagian bunga, tidak bisa
tercetak hanya memberi spot warna. Diperoleh pula bahwa proses perwujudan karya yang ditempuh adalah
melalui tahap awal dengan teknik ecoprint, penciptaan teknik ecoprint. dilakukan dengan metode stilasi atau
menggubah bentuk daun-daun yang digunakan sebagai material ecoprint yaitu daun Jati, daun Lanang, daun
Sukun, daun Jambu, daun Eucalyptus Rainbow dan daun Jarak.Pada tahap ecoprint, warna yang muncul bervariasi
dengan tone warna yang tidak dapat diduga. Meski pengerjaan pada saat proses yang sama pada satu kain bisa
muncul tone warna yang berbeda, ini merupakan khas dari ecoprint yang tidak diketahui penyebab terjadinya
perbedaan.

REFERENCES
Sekaran, U. (2011). Bougie (2010), Research Methods for Busines. A Skill Building Approach. Fifth Edition. A John
Wiley and Sons, Ltd, Publication.
Irianingsih, N. (2018). Yuk Membuat ECO PRINT motif kain dari daun dan bunga. Edisi ke-1.Gramedia Pustaka
Utama.Jakarta.Indonesia

Saptutyningsih, E., & Wardani, D. T. K.2019. Pemanfaatan bahan alami untuk pengembangan produk ecoprint di
Dukuh IV Cerme, Panjatan, Kabupaten Kulonprogo. Warta LPM, 21(2), 18-26.

Bahankain.2020.Berkreasi Membuat Produk Unik dengan Ecoprint.


https://www.bahankain.com/2020/08/06/berkreasi-membuat-produk-unik-dengan-ecoprint. Diakses
tanggal 24 Februari 2022.

Ginting, F. Y. E. (2021). Analisis Perbedaan Pola dan Warna Daun pada Proses Pewarnaan Alami dengan Teknik
Ecoprint Menggunakan Media Kain Sutra dan Kertas Linen.

Nissa, R. R., Kp, P., Widiawati, D., & Sn, M. (2008). Dan Pewarna Alami Untuk Produk Fashion. Jural Tingkat Sarjana
Bidang Senirupa Dan Desain, 1–7. Retrieved from http:// jurnal-
s1.fsrd.itb.ac.id/index.php/craft/article/view/479/415

822
https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek
Publish online, Juli 2022, page 819-823

Fadhil, S. (n.d.). Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kearifan Lokal (Local
Wisdom) di Kalimantan, 72–92. Retrieved from https://media.neliti. com/media/publications/196010-
ID-pengelolaan-sumber-daya-alam-dan-lingkun.pdf

Ningrum, T. W. (2018). Analisis Proses Pembuatan Batik Ecoprint di Rumah Batik Balitar Kota Blitar (Doctoral
dissertation, Universitas Negeri Malang).

823

Anda mungkin juga menyukai