NIM : 112111101
KELAS : MA.21.C.13
MATA KULIAH : EKONOMI MANAJERIAL
Soal dan Jawaban
1. Pengertian Budget Line dan Isocost
Jawab :
• Dalam konteks konsumen, budget line mengacu pada garis atau kurva yang
menunjukkan semua kombinasi barang dan jasa yang dapat dibeli oleh konsumen dengan
anggaran tertentu. Budget line mencerminkan batasan anggaran yang dimiliki konsumen,
yaitu jumlah uang yang tersedia untuk digunakan dalam membeli berbagai barang atau
jasa.
Budget line diperoleh dengan menggambarkan hubungan antara harga dan kuantitas dua
barang atau lebih yang dibeli oleh konsumen. Garis tersebut dibentuk dengan
menggunakan harga barang di sumbu vertikal dan kuantitas barang di sumbu horizontal.
Misalnya, jika ada dua barang yang dapat dibeli oleh konsumen (misalnya, A dan B) dan
harga masing-masing barang ditentukan, maka budget line akan menunjukkan semua
kombinasi kuantitas barang A dan B yang dapat dibeli dengan anggaran yang diberikan.
Budget line juga dapat digunakan untuk menggambarkan trade-off atau pengorbanan yang
harus dilakukan oleh konsumen ketika memilih antara barang yang satu dengan yang lain.
Jika konsumen ingin membeli lebih banyak barang A, maka ia harus mengorbankan
sebagian barang B, atau sebaliknya, tergantung pada kemampuan anggaran yang dimiliki.
Dengan memahami budget line, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih baik
tentang alokasi anggaran mereka untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi mereka sesuai
dengan kemampuan keuangan yang ada.
• Dalam konteks produsen, isocost mengacu pada kombinasi input faktor produksi yang
dapat dibeli oleh produsen dengan biaya total yang konstan. Isocost adalah kurva atau garis
yang menggambarkan berbagai kombinasi input faktor produksi yang dapat dibeli dengan
biaya yang sama.
Dalam analisis ekonomi, produsen memiliki keterbatasan anggaran atau biaya dalam
membeli input faktor produksi seperti tenaga kerja, bahan baku, dan modal. Isocost
memperlihatkan berbagai kombinasi input faktor produksi yang dapat dibeli dengan biaya
total yang tetap atau konstan.
Secara grafis, isocost digambarkan dalam diagram dua dimensi dengan sumbu horizontal
yang mewakili jumlah satu input faktor produksi dan sumbu vertikal yang mewakili jumlah
input faktor produksi lainnya. Garis isocost akan menunjukkan kombinasi input faktor
produksi yang dapat dibeli dengan biaya total yang sama.
Misalnya, jika biaya upah tenaga kerja (input faktor produksi A) adalah W dan biaya modal
(input faktor produksi B) adalah R, serta biaya total yang tersedia untuk produsen adalah
C, maka isocost akan menggambarkan semua kombinasi jumlah tenaga kerja dan modal
yang memenuhi persamaan: WA + RB = C
Isocost line tersebut akan menunjukkan semua kombinasi input faktor produksi yang dapat
dibeli dengan biaya total yang sama (C). Perubahan biaya input atau biaya total akan
menggeser isocost line. Jika biaya input meningkat, isocost line akan bergeser ke kiri,
mengindikasikan bahwa produsen harus membeli jumlah input faktor produksi yang lebih
sedikit untuk mempertahankan biaya total yang sama. Sebaliknya, jika biaya input turun,
isocost line akan bergeser ke kanan, memungkinkan produsen untuk membeli lebih banyak
input faktor produksi dengan biaya total yang sama. Dengan memahami isocost, produsen
dapat memilih kombinasi input faktor produksi yang optimal dalam memaksimalkan
produksi dengan biaya yang terbatas.
b. Kurva Isocost
b. Kurva Isoquant
5. Kurva jika pendapatan naik dari 1 juta menjadi 3 juta dan Kurva jika modal turun dari 3
Milyar menjadi 2 Milyar
Jawab :
6. Kurva jika gaji 3 juta, digunakan untuk membeli baju seharga Rp 300.000/unit dan makanan
Rp 100.000/unit dan Kurva jika modal 3 milyar (3.000 juta), digunakan untuk membeli mesin
seharga Rp 300.000.000/unit dan tenaga kerja dengan gaji Rp 10.000.000/orang
Jawab :
7. Kurva gaji 3 juta, jika harga baju berubah menjadi Rp 200.000/unit dan makanan tetap Rp
100.000/unit dan Kurva modal 3 milyar, jika harga mesin tetap Rp 300.000.000/unit dan
tenaga kerja Rp 15.000.000/orang
Jawab :