NIM : 202010170311321
Tingkat penggantian barang Y dengan barang X atau tingkat penggantian barang X dengan
barang Y dinamakan tingkat penggantian subsitusi marginal (Marginal rate of subsitustion),
yaitu berapa suatu barang yang dikorbankan untuk mendapatkan tambahan barang lain.
Gambar (b) adalah sekumpulan kurva indiferen atau dinamakan indiference map, makin
jauh dari titik origin berarti makin tinggi tingkat kepuasan yang diterima konsumen. Kurva
indiferen I3 > I2 > I1, ini berarti kepuasan pada kurva I3 lebih besar dari I2 dan I1, dan kepuasan
yang diterima konsumen di I2lebih besar dari kepuasan yang diterima konsumen pada kurva
indiferen I1.
Tabel Pilihan Kombinasi Barang yang Memberikan Utilitas (Utilitas yang Sama)
Kombinasi Barang Pakaian Buku
A 20 4
B 10 8
C 8 10
D 5 16
E 4 20
Jika digambarkan dalam kurva, diperoleh kurva indiferen sebagai berikut.
Tabel dan Kurva di atas merupakan salah satu dari berbagai kemungkinan yang tak terhitung
banyaknya. Pembuatan tabel dan kurva semacam ini dapat diulang sebanyak yang
diperlukan. Misalnya, Anda dapat membuat tabel dan kurva yang menggambarkan
kombinasi barang yang memberikan tingkat utilitas yang lebih besar kepada konsumen.
Dalam hal ini, asumsinya adalah bahwa konsumen akan memperoleh tingkat utilitas yang
lebih tinggi dengan menambah jumlah konsumsi kedua jenis barang. Penambahan konsumsi
kedua barang tersebut akan menyebabkan pergeseran ke kanan atas. Hal ini, kurva
indiferen akan semakin jauh dari titik nol.
Dengan kata lain, semakin jauh kurva indiferen dari titik nol, semakin tinggi tingkat utilitas
yang diberikan oleh kombinasi kedua barang. Himpunan dari beberapa kurva indiferen
dinamakan peta indiferen (indifference map). Sebagai contoh, Kurva berikut ini
memperlihatkan kurva indiferen yang dikembangkan dari Kurva sebelumnya, yaitu sebagai
berikut.
Jadi, kurva IC2 menggambarkan tingkat utilitas yang lebih tinggi dibandingkan kurva IC 1,
kurva IC3 lebih tinggi dibandingkan kurva IC2, dan seterusnya.
Pengertian dan Contoh Garis Anggaran (Budget Line)
Garis Anggaran pengeluaran : Suatu kurva yang berbentuk garis lurus yang menggambarkan
kombinasi berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan
tertentu.
Faktor yang dapat merubah budget line :
1. Perubahan Harga. Jika harga suatu barang naik, maka Budget Line akan mengarah
ketitik Origin dan jika harga suatu barang turun, maka budget line akan bergeser
menjauhi titik o.
2. Perubahan Pendapatan. Jika pendapatan naik, Budget Line akan bergeser ke
kanan/menjauhi titik Origin. Dan sebaliknya
Misalnya Konsumen yang memiliki pendapatan tetap dalam membelanjakan uangnya
dihadapkan pada berbagai pilihan barang. Misalnya, Anda memiliki pendapatan tetap
sebagai pelajar seperti kiriman uang dari orangtua Anda sebesar Rp500.000,00 dan uang
tersebut Anda belikan pakaian dan buku pelajaran. Adapun harga pakaian adalah
Rp20.000,00 per unit dan harga buku adalah Rp25.000,00 per unit.
Anda akan menghabiskan uang yang ada untuk membeli pakaian dan buku. Anda dapat
membelanjakan uang tersebut untuk membeli berbagai alternatif kombinasi pakaian dan
buku. Jika seluruh uang yang ada dibelanjakan untuk membeli pakaian, Anda dapat membeli
25 potong pakaian. Adapun jika digunakan untuk membeli buku, Anda dapat membeli 20
buku.
Beberapa kemungkinan dari kombinasi pakaian dan buku tersebut terlihat pada Tabel
berikut ini.
Berdasarkan Tabel di atas, dapat digambarkan kurva garis anggaran yang berbentuk garis
lurus. Kurva garis anggaran menunjukkan seluruh kombinasi dari kedua barang yang
mungkin terjadi, sehingga seluruh pendapatan konsumen habis dibelanjakan.
Dengan demikian, garis anggaran menggambarkan semua kombinasi barang-barang yang
tersedia bagi rumah tangga pada penghasilan atau pendapatan tertentu dan pada harga
barang-barang yang dibelinya.
Jika dilihat perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua
macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen tidak rasional.
1. Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut:
□ barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;
□ barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
□ mutu barang terjamin;
□ harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
2. Perilaku Konsumen tidak Rasional
Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut
membeli barang tanpa dipikirkan kegu naannya terlebih dahulu. Contohnya, yaitu:
□ tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik;
□ memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
□ ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;
□ prestise atau gengsi.