Perangkat lunak adalah tuntunan instruksi yang ditulis dalam bentuk kode-
kode menggunakan bahasa pemrograman tertentu dan telah dikompilasi
dengan menggunakan compiler yang sesuai (Raharjo dalam Yulia, 2015,
hlm. 28). Sebagai catatan, sebetulnya tidak semua program harus
dikompilasi.
Terdapat banyak sekali bahasa pemrograman yang kini beredar luas dan
digunakan oleh industri pengembangan perangkat lunak. Beberapa di
antaranya yang paling terkenal adalah Java, Python, C/C++, Visual Basic,
PHP, dsb.
1. sekuensial,
2. percabangan/bersyarat (conditional), dan
3. perulangan (loop).
Sekuensial
Instruksi dalam bahasa pemrograman secara umum tersusun secara
sekuensial atau berurutan. Sebuah instruksi akan dijalankan apabila
instruksi sebelumnya telah dilakukan. Jika dalam kehidupan nyata, hampir
semua langkah penyelesaian suatu masalah tersusun secara sekuensial,
misalnya adalah bagaimana cara memasak mie instan. Langkah-langkah
instruksi yang bisa dilakukan untuk permasalahan ini adalah sebagai
berikut:
1. Siapkan panci
2. Siapkan air sebanyak 2 gelas dan masukkan ke dalam panci
3. Rebus air dalam panci hingga mendidih
4. Masukkan mie bungkus ke dalam panci
5. Aduk-aduk selama 2-3 menit
6. Masukkan bumbu mie dan aduk-aduk mie sampai kira-kira 1 menit
7. Mie siap dihidangkan
$nama = $_POST["nama"];
$nama = $_POST["nama"];
Percabangan/Bersyarat (Conditional)
Sebuah instruksi bisa juga tidak akan dijalankan apabila suatu syarat tidak
terpenuhi. Demikian pula sebaliknya, sebuah instruksi akan dijalankan
ketika suatu syarat terpenuhi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya
masih terkait pada masalah merebus mie kuah.
1. Siapkan panci
2. Siapkan air sebanyak 2 gelas dan masukkan ke dalam panci
3. Rebus air dalam panci
4. Jika air sudah mendidih, maka masukkan mie bungkus ke dalam
panci Jika belum, maka tunggu sampai mendidih
5. Aduk-aduk selama 2-3 menit
6. Masukkan bumbu mie dan aduk-aduk mie sampai kira-kira 1 menit
7. Mie siap dihidangkan
$suhu = $_POST["suhu"];
$suhuAir = cekSuhu($suhu);
masukkanMie();
janganMasukkanMie();
Perulangan (Loop)
$cekTingkatKemanisan = cekKadarGula();
tambahkanGula();
}
Tanda seru (!) di atas menyatakan “tidak” sehingga simbol “!=” di atas
berarti “tidak sama dengan”. Tentunya, terdapat bermacam operator
matematika yang dapat dimengerti oleh bahasa pemrograman, meliputi
pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian (*), pembagian (/), dsb. Kita
juga dapat menggunakan sama dengan (=), tidak sama dengan (!=), lebih
besar dari (>), lebih kecil dari (<), atau menggabungkannya.
Jenis Perulangan
Sementara itu, pada perintah perulangan (2) dan (3), banyaknya perulangan
yang dilakukan tidak diketahui. Dalam hal ini yang diketahui hanyalah
syarat kapan perulangan tersebut berhenti dilakukan. Meskipun kedua
kalimat ini mirip, namun ada perbedaan pada letak syaratnya.
Pada contoh (2) letak syarat berada di awal kalimat yaitu selama ember
belum penuh. Jika syarat ini masih terpenuhi (bernilai TRUE) maka proses
penuangan segelas air ini akan tetap terus dilakukan. Selanjutnya jika syarat
sudah tidak terpenuhi (bernilai FALSE), maka perulangannya berhenti. Oleh
karena itu makna syarat dalam perulangan bentuk ini adalah syarat untuk
tetap dilakukannya perulangan.
Sedangkan pada contoh (3), letak syarat ada di akhir kalimat. Syarat yang
ada di sini menunjukkan kapan perulangan berhenti, sehingga apabila
syarat ini belum memenuhi (bernilai FALSE) maka perulangan akan
dilakukan. Namun, jika syarat berhenti ini sudah memenuhi (bernilai TRUE)
maka perulangan akan berhenti.
Langkah-langkah Membuat
Program
Dalam membuat program, diperlukan langkah-langkah yang harus dilalui.
Namun, urutan langkah-langkah ini tidaklah mutlak, artinya tidak harus
dilakukan dari langkah pertama, kedua dan seterusnya secara urut. Bisa
jadi seorang programmer terkadang harus mengulang-ulang salah
satu atau beberapa langkah dari serangkaian langkah secara umum.
1. Mendefinisikan masalah
Langkah ini sering kali tidak dilakukan oleh programmer terutama ketika
bekerja secara individu. Programmer sering kali langsung membuat
program begitu mendapat proyek untuk mengembangkan sebuah
program/software tanpa mendefinisikan masalah terlebih dahulu. Akibat
dari hal ini adalah ketidaksesuaiannya spesifisikasi program yang dibuat
dengan kebutuhan yang diinginkan.
2. Merumuskan solusi
Setelah masalah didefinisikan dengan jelas, input yang diberikan sudah
jelas, outputnya pun sudah jelas, langkah selanjutnya adalah mencari
solusi bagaimana masalah tersebut diselesaikan. Dalam hal ini, seorang
programmer dituntut harus bisa menyusun serangkaian urutan langkah
untuk mengolah data input menjadi output yang diharapkan. Urutan
langkah ini sering kali disebut dengan algoritma.
3. Menulis program
4. Menguji program
Setelah program selesai dibuat, program tersebut harus diuji. Tujuan dari
pengujian ini adalah untuk memastikan program terbebas dari kesalahan
sintaks (syntax error) maupun kesalahan algoritmiknya (algorithmic error).
Adanya kesalahan algoritmik dalam sebuah program akan mengakibatkan
adanya celah (bug) sehingga bisa menghasilkan output yang tidak
sesuai dengan harapan. Proses pengujian dengan tujuan mencari bugini
dinamakan debugging.
5. Menulis dokumentasi
6. Perawatan