Di Susun Oleh:
Aprisadil
16140030031
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat, hidayah, dan segala limpahan nikmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
kegiatan kerja praktek di Kantor pengadilan tata usaha banda aceh
Laporan kerja praktik ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata
kuliah wajib pada Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik, Universitas
Serambi Mekkah, yang dalam laporan ini penulis mengangkat judul “Perancangan
Animasi Pemberitahuan Undang - Undang Pengadilan Tata Usaha Banda Aceh
Berbasis Multimedia 3d”. Adapun penyusunan laporan ini berdasarkan kegiatan
penulis selama masa kerja praktik di Kantor Pengadilan Tata Usaha Banda Aceh.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak akan berjalan baik
tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak r. Irhamni, ST., MT., M.Eng. selaku Dekan Fakultas teknik Universitas
Serambi Mekkah.
2. Bapak Munawir, ST., MT selaku Ketua Prodi Teknik Komputer Universitas
Serambi Mekkah.
3. Bapak Baihaqi, ST., MT selaku dosen pembimbing kerja praktik.
4. Ayah dan Bunda serta Keluarga yang tidak henti-hentinya mendoakan,
mendukung serta memenuhi kebutuhan financial selama kegiatan kerja
praktik.
5. Bapak Azhar, S.H selaku pembimbing lapangan di Kantor Pengadilan Tata
Usaha Banda Aceh.
6. Seluruh Pegawai kantor Pengadilan Tata Usaha Banda Aceh.
7. Teman-teman Teknik Komputer angkatan 2016 sebagai wadah berbagi ilmu
dan informasi selama penyelesaian laporan kerja praktik ini.
i
8. Seluruh pihak lainnya yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kerja
praktik yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat pada laporan ini
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh karenanya, besar harapan
penulis agar pembaca dapat memberi saran dan kritik yang membangun. Semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUHAN...............................................................................................................4
LANDASAN TEORI............................................................................................................23
2
KESIMPULAN....................................................................................................................38
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................38
5.2 Saran.....................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................39
LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUHAN
4
1.2 Visi dan Misi kantor pengadilan tata usaha banda aceh
Adapun visi dan misi kantor pengadilan tata usaha banda aceh yakni sebagai
berikut:
A Visi
Mewujudkan Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh Yang Agung
5
a) memerlukan ijin penanggung jawab Informasi untuk mengaksesnya.
b) Pembayaran, Anda membayar Biaya Penyalinan Informasi/fotokopi.
c) Foto & Penyerahan. hari kerja untuk Petugas Pengadilan
mencetak/memfotokopy dan menyerahkan Salinan kepada Anda.
WAKTU 2 hari kerja. Dapat diperpanjang selama 3 hari kerja jika informasi yang
Anda minta:
a) Bervolume besar, atau
b) Belum selesai dibuat.
6
Pengadilan, kemungkinan besar Pengadilan akan menggunakan Prosedur
Biasa dalam melayani permintaan informasi Anda. Untuk itu, dibutuhkan
waktu sedikitnya 3 (hari) kerja, yaitu masing-masing 1 (satu) hari kerja
untuk : pengajuan permohonan informasi , klarifikasi dan pembayaran biaya
penyalinan informasi (jika ada), dan terakhir, penyerahan informasi.
Apabila informasi yang dicari bukan informasi yang secara tegas dinyatakan sebagai
informasi yang harus diumumkan oleh pengadilan, atau informasi yang dapat diakses
oleh publik maka waktu yang dibutuhkan oleh pengadilan dalam melayani
permohonan akan bertambah lama, ditambah dengan waktu untuk meminta ijin akses
terhadap informasi tersebut dari Penanggung Jawab.
7
2. Bagi yang tidak masuk kerja karena sakit atau izin, harus memakai surat izin,
Jika sakit harus dengan Surat Dokter;
3. Keluar Kantor karena Dinas/Tugas Wajib Menggunakan Surat Tugas yang
Ditandatangani oleh Ketua/Wakil Ketua Bagi Hakim dan Panitera/Sekretaris;
4. Bagi Wakil Panitera, Wakil Sekretaris, Panitera Muda, Kepala Sub. Bagian,
Panitera Pengganti, Juru Sita Pengganti, serta Staf harus ada izin atau surat
perintah tugas dari Panitera/Sekretaris;
5. Pada Jam-jam Kerja Dilarang Keluar Kantor tanpa ada ijin dari Pimpinan
yang tersebut pada Point 3 dan Point 4;
6. Setiap kegiatan di Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh harus dengan
sepengetahuan dan dilaporkan kepada Ketua Pengadilan.
8
selesai diperiksa kelengkapannya kepada Panitera Muda Perkara untuk
menyatakan berkas telah lengKap atau tidak lengkap.
3. Panitera muda perkara meneliti berkas :
a. apabila berkas belum lengkap : panitera muda perkara mengembalikan berkas
yang dengan metampirkan daftar periksa supaya penggugat dapat melengkapi
kekurangannya.
b. Apabila sudah lengkap : dikembalikan kepada petugas meja pertama
menyerahkan kembali surat gugatan kepada pihak berperkara disertai dengan
surat kuasa untuk membayar (skum) dalam rangkap 3 (tiga) agar membayar
panjar biaya perkara.
4. pihak berperkara setelah menerima skum menuju bank yang ditunjuk untuk
mengisi slip penyetoran panjar biaya perkara. pengisian data dalam slip bank
tersebut sesuai dengan skum seperti nomor urut dan besarnya biaya
periyetoran. kemudian pihak berperkara menyerahkan slip bank yang telah
diisi dan menyetorkan uang sebesar yang tertera dalam slip bank tersebut.
5. setelah pihak berperkara menerima slip bank yang telah divalidasi dari
petugas layanan bank, pihak berperkara menunjukan slip bank tersebut dan
menyerahkan skum kepada pemegang kas.
6. pemegang kas setelah meneliti slip bank, kemudian memberi tanda tunas
dalam skum dan menyerahkan kembali kepada pihak berperkara asli dan
tindasan pertama skum serta surat gugatan.
7. pihak berperkara menyerahkan kepada petugas pertama surat gugatan serta
tindasan pertama surat kuasa untuk membayar (skum).
8. petugas meja kedua mendaftar/mencatat surat gugatan dalam register
bersangkutan serta memberi nomor register pada surat gugatan yang diambil
dari nomor pendaftaran yang diberikan oleh pemegang kas
9
1.6 Prosedur Tentang Pencatatan Perkara Masuk, Penelitian Administratif,
Penetapan Majelis Haxim, Pemerii¢Saan Persiapan Dan Penetapan Hari
Sidang
1. Petugas Meja II memeriksa surat gugatan
2. Petugas Meja II memeriksa nomor SKUM dan mencatat dalam register induk
perkara
3. Petugas Meja II mencatat identitas para pihak pada register induk perkara
gugatan
4. Petugas Meja II memasukkan surat gugatan dalam map berkas perkara dan
memberi nomor serta nama para pihak pada sampul map disertai resume
gugatan,dan Penetapan Majelis Hakim
5. Penelitian administratif:
a. Kepaniteraan
Panitera/wapan/panitera muda perkara membuat resume gugatan tentang hal-
hal yang ber9ifat formal administratif seperti: siapa subjek gugatan, apa yang
menjadi obyek 8• gatan, ringkasan dari alasan gugatan, apa yang menjadi
petitum; Map berkas gugatan/permohonan dicatat pd buku ekspedisi dan
Panitera mencatat berkas perkara tsb dim buku monitor PMH selanjutnya
menyerahkan berkas kepada Ketua PTUN yang selanjutnya dísampaikan kpd
Ketua PTUN melalui Panitera
b. Prosedure dismissal
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara setelah mempelajari berkas yang
diajukan dapat menyatakan: NO (jika gugatan yang diajukan bersesuaian
dengan ketentuan Pasal 62 UU PTUN); terhadap penetapan ini dapat diajukan
gugatan perlawanan Lolos dismissal (jika 9ugatan yang diajukan tidak
memenuhi ketentuan Pasat 62 UU PTUN);
6. untuk perkara yang lolos dismissal, dibuatkan penetapan lolos dismissal dan
selanjutnya Ketua PTUN menunjuk Majelis Hakim yg menangani perkara
7. Berkas dikembalikan kpd petugas Meja II melalui Panitera.
8. Panitera menunjuk Panitera Pengganti sebagai pendamping Majelis Hakim
10
9. Panitera Mencatat PMH dari Ketua PTUN dalam buku monitor selanjutnya
berkas diserahkan ke petugas meja II
11
6. Manajemen Pengadilan adalah rangkaian kebijakan untuk mewujudkan tujuan
yang diinginkan, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian/
pengawasan dan penilaian serta evaluasi atas kegiatan yang dilakukan;
7. Administrasi Persidangan adalah seluruh kegiatan yang harus dilakukan untuk
pelaksanaan persidangan, meliputi sistem pembagian perkara, penentuan
majelis hakim, penentuan hari sidang, pemanggilan, pembuatan berita acara
persidangan, dan tertib persidangan;
8. Administrasi Perkara adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh aparat
pengadilan yang diberi tugas untuk mengelola penanganan perkara yang
meliputi prosedur penerimaan perkara, keuangan perkara, pemberkasan
perkara, penyelesaian perkara, dan pembuatan laporan perkara sesuai dengan
pola yang sudah ditetapkan;
9. Administrasi Umum adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dibidang kepegawaian, keuangan, inventaris, perpustakaan, tertib,
persuratan, tertib perkantoran, dan lain-lain;
10. Kinerja Pelayanan Publik adalah suatu tingkat pencapaian atas pelaksanaan
tugas pelayanan publik dibidang hukum dan keadilan yang mendukung
terwujudnya visi dan misi lembaga peradilan;
11. Tindak Lanjut adalah tindakan, atau kebijakan yang diambil sebagai
pelaksanaan dan rekomendasi hasil pengawasan.
12
2. Tujuan Pengawasan
Pengawasan dilaksanakan untuk dapat mengetahui kenyataan yang ada
sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pimpinan Pengadilan Tata
Usaha Negara Banda Aceh untuk menentukan kebijakan dan tindakan yang
diperlukan menyangkut pelaksanaan tugas pengadilan, tingkah laku aparat
pengadilan, dan kinerja pelayanan publik pada Pengadilan Tata Usaha Negara
Banda Aceh.
3. Fungsi Pengawasan
Menjaga agar pelaksanaan tugas lembaga peradilan sesuai dengan rencana dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengendalikan agar
administrasi peradilan dikelola secara tertib sebagaimana mestinya, dan aparat
peradilan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Menjamin
terwujudnya pelayanan publik yang baik bagi para pencari keadilan yang
meliputi: kualitas putusan, waktu penyelesaian perkara yang cepat, dan biaya
berperkara yang murah.
13
D. Pelaksanaan Pengawasan.
Pengawasan Rutin/Reguler dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan
terhadap objek-objek pemeriksaan yang meliputi:
1. Manajemen Peradilan:
a. Program kerja.
b. Pelaksanaan/pencapaian target.
c. Pengawasan dan pembinaan.
d. Kendala dan hambatan.
e. Faktor-faktor yang mendukung.
f. Evaluasi kegiatan.
2. Administrasi Perkara:
a. Prosedur penerimaan perkara.
b. Prosedur penerimaan permohonan banding.
c. Prosedur penerimaan permohonan kasasi.
d. Prosedur penerimaan permohonan peninjauan kembali.
e. Keuangan perkara.
f. Pemberkasan perkara dan kearsipan.
g. Pelaporan
4. Administrasi Umum:
a. Kepegawaian
b. Keuangan
14
c. Inventaris
d. Perpustakaan, tertib persuratan dan perkantoran.
5. Kinerja pelayanan publik:
a. Pengelolaan manajemen.
b. Mekanisme pengawasan.
c. Kepemimpinan
d. Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusla.
e. Pemeliharaan/perawatan inventaris.
f. Tingkat ketertiban, kedisiplinan, ketaatan, kebersihan dan kerapihan.
g. Kecepatan dan ketepatan penanganan perkara.
h. Tingkat pengaduan masyarakat.
Pengawasan rutin/reguler dilakukan dalam bentuk pemeriksaan, yaitu dengan
mekanisme pengamatan yang dilakukan dari dekat, dengan cara mengadakan
perbandingan antara sesuatu yang telah atau akan dilaksanakan, dengan sesuatu yang
seharusnya dilaksanakan menurut ketentuan peraturan yang berlaku.
15
segera diantisipasi dan diselesaikan, sehingga tidak muncul lagi pada pelaksanaan
tugas tahun anggaran berikutnya.
16
Ketua Sidang memberi peringatan, masih tetap melanggar tata tertib tersebut,
maka atas perintah Hakim Ketua Sidang, yang bersangkutan dikeluarkan dari
ruang Sidang dan apabila pelanggaran tata tertib dimaksud bersifat suatu
tindakan pidana, tidak mengurangi kemungkinan dilakukan penuntutan
terhadap pelakunya.
1.8 Prosedur Layanan Pembebasan Biaya Perkara:
A. Permohonan Pembebasan Biaya Perkara Pada Pengadilan Tingkat Pertama
(Secara Langsung/In Person)
1. Mengisi Formulir Permohonan Pembebasan Biaya Perkara (PPBP) dan
mengajukannya beserta dokumen persyaratankepada Ketua Pengadilan
melalui Petugas Meja 1 bersamaan dengan berkas gugatan.
2. Memeriksa kelengkapan berkas dan meneruskan berkas yang telah selesai
diperiksa kelengkapannya kepada Panitera Muda Perkara dengan
melampirkan daftar periksa (check list).
3. Meneliti berkas.Jika belum lengkap, mengembalikan berkas dengan
melampirkan daftar periksa agar Penggugatdapat melengkapinya. Jika sudah
lengkap,melalui Petugas Meja Imencatat pada Buku Register Permohonan
Pembebasan Biaya Perkara, menulis taksiran panjar biaya perkara dalam Surat
Kuasa Untuk Membayar (SKUM) Nihil lalu menyerahkan kepada
Panitera/Sekretaris.
4. Memberikan pertimbangan kelayakan pembebasan biaya perkara dan
ketersediaan anggaran, kemudian menyampaikannya kepada Ketua
Pengadilan.
5. Bila Panitera/Sekretaris tidak berada di tempat, dapat diwakilkan oleh Wakil
Panitera atau Panitera Muda Perkara.
6. Memberikan penetapan atas Permohonan Pembebasan Biaya Perkara setelah
memperhatikan dokumen yang tersedia. Jika permohonan ditolak akibat
dokumen tidak memenuhi syarat, proses berperkara dilaksanakan
sebagaimana Pola Bindalmin. Jika permohonan dikabulkan,
mempertimbangkan ketersediaan anggaran.
17
7. Memeriksa dan mempertimbangkan ketersediaan anggaran. Jika anggaran
tidak tersedia maka proses berperkara dilakukan dengan cuma-cuma. Jika
anggaran tersedia maka proses berperkara dilakukan dengan pembebasan
biaya perkara.
8. Menerbitkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan pada tanggal yang sama
dengan diajukannya Permohonan Layanan Pembebasan Biaya Perkara.
Apabila pada hari yang bersangkutan Ketua Pengadilan tidak berada di
tempat, maka Surat Penetapan tersebut dapat dikeluarkan oleh Wakil Ketua
atau Hakim yang ditunjuk.
9. Membuat Surat Keputusan Panitera/Sekretaris selaku Kuasa Pengguna
Anggaran untuk membebankan biaya perkara kepada anggaran negara dengan
menyebut besaran anggaran yang dibebankan kepada negara dan
memberikannya kepada Bendahara Pengeluaran.
10. Menyerahkan biaya Layanan Pembebasan Biaya Perkara kepada Kasir secara
tunai sebesar yang telah ditentukan dalam Surat Keputusan Kuasa Pengguna
Anggaran.Mencatat biaya Layanan Pembebasan Biaya Perkara dalam Buku
Bantu dan Buku Induk Keuangan Perkara kecuali biaya pendaftaran, biaya
redaksi dan Leges yang dicatat sebagai nihil.
11. Memberi nomor perkara, membubuhkan tanda tangan dan cap tanda lunas
pada Surat Kuasa Untuk Membayar. Nomor perkara sesuai dengan nomor
pada Surat Kuasa Untuk Membayar.
12. Menyerahkan satu rangkap surat gugatan yang telah diberi nomor perkara
berikut Surat Kuasa Untuk Membayar kepada Penggugat untuk didaftarkan di
Meja II. Proses berlanjut sesuai Pola Bindalmin, hingga pelaksanaan
persidangan sesuai hukum acara. Apabila perkara telah diputus, maka biaya
perkara dicantumkan dalam amar putusan yang berbunyi: Biaya yang timbul
dalam perkara ini sejumlah Rp…..dibebankan kepada negara. Apabila pihak
Tergugat kalah, maka Tergugat dihukum membayar biaya perkara dan
uangnya dikembalikan kepada Negara.
18
13. Memeriksa kecukupan panjar biaya perkara terhadap keseluruhan biaya
perkara. Jika kebutuhan biaya perkara melebihi panjar biaya perkara yang
telah ditentukan dalam Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran,
menginformasikan hal ini kepada Kuasa Pengguna Anggaran. Jika terdapat
sisa panjar biaya perkara, mengembalikan sisa tersebut kepada Bendahara
untuk dikembalikan ke Kas Negara paling lambat/selambat-lambatnya satu
minggu setelah uang diterima atau sesuai ketentuan yang berlaku.
14. Membuat Surat Keputusan untuk menambah panjar biaya dan
menyerahkannya kepada Bendahara Pengeluaran.
15. Mencatat tambahan panjar biaya perkara pada Buku Bantu
16. Menerima laporan dan pengembalian sisa panjar biaya perkara (bila ada) dari
Kasir dan membukukannya dalam Buku Bantu.
B. Ketentuan-Ketentuan:
Dalam pelaksanaan layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu di
Pengadilan, terdapat ketentuan-ketentuan yang berlaku umum untuk layanan
pembebasan biaya perkara, layanan sidang diluar gedung pengadilan dan layanan
posbakum pengadilan.
C. Ketentuan Umum
1. Persyaratan Penerima Layanan Hukum
Setiap orang atau sekelompok orang yang tidak mampu secara ekonomi dapat
mengajukan permohonan layanan bantuan hukum dengan melampirkan dokumen
sebagai berikut:
a. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh Kepala
Desa/Lurah/Kepala Wilayah setempat yang menyatakan bahwa benar yang
bersangkutan tidak mampu membayar biaya perkara, atau
b. Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya seperti Kartu Keluarga Miskin
(KKM), Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Kartu Beras
Miskin (Raskin), Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu
19
c. Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Perlindungan Sosial (KPS), atau
Dokumen lainnya yang berkaitan dengan daftar penduduk miskin dalam basis
data terpadu pemerintah atau yang dikeluarkan oleh instansi lain yang
berwenang untuk memberikan keterangan tidak mampu.
D. Ketentuan Khusus
Dalam pelaksanaan layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu di
Pengadilan, terdapat ketentuan-ketentuan yang berlaku khusus untuk masing-masing
layanan pembebasan biaya perkara, layanan sidang diluar gedung pengadilan dan
layanan posbakum pengadilan
20
a. Banding dilakukan dalam tenggat waktu 14 hari setelah diucapkan putusan
tingkat pertama atau setelah menerima pemberitahuan putusan dan sebelum
mendaftarkan pernyataan banding dan/atau memasukkan memori banding,
yang diajukan dengan melampirkan dokumen persyaratan.
b. Kasasi dilakukan dalam tenggat waktu 14 hari setelah diucapkan putusan
tingkat banding atau setelah menerima pemberitahuan putusan banding dan
sebelum mendaftarkan pernyataan kasasi dan/atau memasukkan memori
kasasi.
c. Peninjauan Kembali dilakukan dalam tenggat waktu 180 hari sebagaimana
diatur dalam peraturan perundangan
d. Dalam hal perkara telah ditetapkan sebagai perkara bebas biaya oleh
pengadilan tingkat pertama maka pengajuan permohonan
banding/kasasi/peninjauan kembali harus disertai surat penetapan layanan
pembebasan biaya perkara oleh Ketua Pengadilan Tingkat Pertama
e. Dalam hal permohonan pembebasan biaya perkara diajukan dalam masa
pemeriksaan perkara yang belum ada putusan majelis hakim, maka
permohonan tersebut akan dicatatkan lebih dulu dalam Berita Acara Sidang
dan selanjutnya majelis hakim memerintahkan Pemohon pembebasan biaya
perkara untuk mengajukan permohonan tersebut kepada Ketua Pengadilan
sesuai prosedur yang berlaku
f. Dalam hal perkara telah ditetapkan sebagai perkara bebas biaya oleh
pengadilan tingkat pertama maka pengajuan kontra memori banding/kasasi
atau pelaksanaan inzage harus disertai surat penetapan layanan pembebasan
biaya perkara oleh Ketua Pengadilan Tingkat Pertama.
21
c. Petugas Administrasi.
2. Petugas tambahan dapat terdiri dari:
a. Hakim Mediator,
b. Jurusita,
c. Satuan Pengamanan,
d. Petugas Posbakum,
e. Pejabat/Staf pengadilan lainnya sesuai kebutuhan.
f. Ketentuan Layanan Posbakum Pengadilan
3. Posbakum Pengadilan memberikan layanan berupa:
a. Pemberian informasi, konsultasi atau advis hokum.
b. Bantuan pembuatan dokumen hokum yang dibutuhkan.
c. Penyediaan informasi daftar Organisasi Bantuan Hukum sebagaimana
dimaksud dalam UU No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum atau
organisasi bantuan hukum atau advokat lainnya yang dapat memberikan
bantuan hukum cuma-cuma.
4. Lembaga Pemberi Layanan Posbakum Pengadilan dapat berupa:
a. Lembaga masyarakat sipil penyedia advokasi hukum; dan/atau
b. Unit kerja advokasi hukum pada Organisasi Profesi Advokat; dan/atau
c. Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi
5. Kriteria Lembaga Pemberi Layanan Posbakum Pengadilan adalah:
a. Berbentuk badan hukum.
b. Berdomisili di wilayah hukum Pengadilan.
c. Memiliki pengalaman dalam menangani perkara dan/atau beracara di
Pengadilan.
d. Memiliki minimal satu orang Advokat.
e. Memiliki staf atau anggota yang nantinya bertugas di Posbakum
Pengadilan yang bergelar minimal Sarjana Hukum atau Sarjana Syariah.
f. Lulus tes kualifikasi yang ditetapkan oleh Pengadilan.
22
BAB II
LANDASAN TEORI
23
2.2 Objek Multimedia
Multimedia terdiri dari beberapa objek, yaitu text, grafik, image, animasi,
audio, video, dan link interaktif.
A. Text
Text merupakan dasar dari pengolahan kata dan informasi berbasis
multimedia. Menurut Hofstetter, sistem multimedia banyak dirancang dengan
menggunakan text karena text merupakan sarana yang efektif untuk mengemukakan
ide - ide dan menyediakan intruksiintruksi kepada user (pengguan). Beberapa hal
yang perlu diperhatikan adalah penggunaan hypertext, auto-hypertext, text style,
import text, dan export text.
B. Image
Secara umum image atau grafik berarti still image (gambar tetap) seperti foto
dan gambar. Manusia sangat berorientasi pada visual (visual oriented), dan gambar
merupakan sarana yang sangat baik untuk menyajikan informasi. Semua objek yang
disajikan dalam bentuk grafik adalah bentuk setelah dilakukan encoding dan tidak
mempunyai hubungan langsung dengan waktu.
C. Animasi
Animasi adalah pembentukan gerakan dari berbagai media atau objek yang
divariasikan dengan gerakan transisi, efek-efek, juga suara yang selaras dengan
gerakan animasi tersebut atau animasi merupakan penayangan frame-frame gambar
secara cepat untuk menghasilakan kesan gerakan. Konsep dari animasi adalah
menggambarkan sulitnya menyajikan informasi dengan satu gambar saja, atau
sekumpulan gambar.
24
D. Audio
Penyajian audio merupakan cara lain untuk lebih memperjelas pengertian
suatu informasi. Suara dapat lebih menjelaskan karakteristik suatu gambar, misalnya
musik dan suara efek (sound effect).
E. Video
Video merupakan elemen multimedia paling kompleks karena penyampaian
informasi yang lebih komunikatif dibandingkan gambar biasa. Dalam video,
informasi disajikan dalam kesatuan utuh dari objek yang dimodifikasi sehingga
terlihat saling mendukung penggambaran yang seakan terlihat hidup.
F. Interactive link
Interactive link dengan informasi yang berkaitan sering kali dihubungkan
secara keseluruhan sebagai hypermedia. Interactive link diperlukan bila pengguna
menunjuk pada suatu objek atau tombol supaya dapat mengakses program tertentu
dan untuk menggabungkan beberapa elemen multimedia sehingga menjadi informasi
yang terpadu.
25
2.4 Keuntungan Multimedia
Multimedia memiliki enam keuntungan, yaitu:
a. Multimedia masuk akal, sehingga dapat meningkatkan pembelajaran.
b. Multimedia meningkatkan dan memvalidasi ekspresi diri dengan membiarkan
pelajar untuk memutuskan sendiri
c. Multimedia membuat pelajar menjadi “pemilik” sehingga mereka bisa
menciptakan apa yang hendak mereka pelajari.
d. Multimedia menciptakan suasana yang aktif, atmosfer pembelajaran, sehingga
pelajar bias terlibat langsung.
e. Multimedia dapat sebagai katalisator yang menjembatani komunikasi siswa
dengan instruktur.
f. Pemakaian multimedia sudah tidak asing lagi, karena telah digunakan dalam
kehidupan sehari-hari seperti dibank, videogame, dan televisi.
2.5 3D (3 Dimensi)
Konsep 3D (tiga dimensi) menunjukkan sebuah objek atau ruang yang
memiliki tiga dimensi geometris yang terdiri dari: kedalaman, lebar dan tinggi.
Contoh tiga dimensi suatu objek / benda adalah bola, piramida atau benda spasial
seperti kotak sepatu. Istilah "3D" juga digunakan (terutama bahasa Inggris) untuk
menunjukkan representasi dalam grafis komputer (digital), dengan cara
menghilangkan gambar stereoscopic atau gambar lain dalam pemberian bantuan, dan
bahkan efek stereo sederhana, yang secara konstruksi membuat efek 2D dalam
perhitungan proyeksi perspektif, shading. (Yefri, 2011).
2.6 Karakteristik 3D
Mengacu pada tiga dimensi spasial, bahwa 3D menunjukkan suatu titik
koordinat Cartesian X, Y dan Z. Penggunaan istilah 3D ini dapat digunakan di
berbagai bidang dan sering dikaitkan dengan hal-hal lain seperti spesifikasi kualitatif
tambahan (misalnya: grafis tiga dimensi, 3D video, film 3D, kacamata 3D, suara 3D).
Istilah ini biasanya digunakan untuk menunjukkan relevansi jangka waktu tiga
dimensi suatu objek, dengan gerakan perspektif untuk menjelaskan sebuah
26
"kedalaman" dari gambar, suara, atau pengalaman takstil. Ketidak jelasan istilah ini
menentukan penggunaannya dalam beberapa kasus yang tidak jelas juga yaitu
penggunaannya tidak hanya pada contoh - contoh diatas melainkan (sering dalam
iklan dan media). Kemajuan dunia komputer grafik khususnya 3D telah berkembang
dengan sangat pesat saat ini. Telah banyak kemudahan-kemudahan dan feature-
feature baru yang di keluarkan oleh pihak vendor dalam upaya untuk semakin
memikat konsumen dengan product mereka. Contoh – contoh software 3D:
a. 3Ds Max
b. Autodesk Maya
c. AutoCAD
d. Blender
e. Muvizu
2.7 Animasi 3D
Menurut (Prayudi & Aprizal, 2004) dalam bukunya Sistem Animasi 3D dan
Aplikasinya. Animasi adalah menghidupkan gambar, sehingga perlu mengetahui
dengan pasti setiap detail karakter, mulai dari tampak (depan, belakang, ¾ dan
samping) detail muka si karakter dalam berbagai ekspresi (normal, diam, marah,
senyum, ketawa, kesal,dll.) lalu pose / gaya khas karakter bila sedang melakukan
kegiatan tertentu yang menjadi ciri khas si karakter tersebut. Bahkan seorang
„Sinchan‟ dengan karakter yang sederhana tetapi mempunyai kekuatan personality-
nya sehingga membuat penonton mengetahui betul sifat-sifatnya. Jadi perlu
diperhatikan bahwa karakter bukan sekedar gambar tetapi mempunyai kelakuan
tertentu yang seolah-olah punya jiwa. Karena animasi adalah membuat gambar
kelihatan hidup, sehingga kita bias mempengaruhi emosi penonton menjadi turut
merasa sedih, ikutan menangis, jatuh cinta, kesal, gembira bahkan tertawa terbahak-
bahak. Bila karakter sudah siap, tentu saja setelah lebih dari 100 kali mencoba, baru
selanjutnya memastikan kelengkapan data pribadinya, sekaligus memberikan „warna‟
menggunakan satuan RGB (red, green & blue). Kalau perlu dibuat warna karakter
27
pada saat malam dan siang hari, di luar ruangan (exterior) dan di dalam ruangan
(interior). (Prayudi,2004).
2.8 Simulasi 3D
Menurut (Sridadi., 2009) dalam bukunya Sistem Multimedia dan Aplikasinya.
Simulasi adalah program (software) komputer yang berfungsi untuk menirukan
perilaku system nyata (realitas) tertentu. Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan
(training), studi perilaku sistem (behaviour) dan hiburan / permainan (game).
Beberapa contoh simulasi komputer, antara lain : simulasi sistem ekonomi makro,
simulasi sistem perbankan, simulasi antrian layanan bank (service queue), simulasi
game strategi pemasaran (market game), simulasi perang (war game simulation),
simulasi mobil (car simulation), simulasi tenaga listrik (power plan simulation),
simulasi tata kota (sim city). Simulasi waktu nyata (real time) merupakan bagian dari
ilmu informatika (teknologi informasi) yang sedang berkembang sangat pesat saat ini.
Simulasi adalah komputasi yang meniru perilaku dinamis sebuah sistem nyata.
Sebuah model simulasi bisa dikembangkan dengan bahasa pemrograman umum,
bahasa simulasi atau paket simulasi.
28
b. Art Departement.
Setelah ide cerita sudah disusun dengan baik, seluruh bahan cerita baik sketsa,
aktor dan perencanaan background diberikan pada departement ini. Seluruh
bahan tadi dicek kembali, jika masih ada kesalahan dikembalikan ke
departement story. Jika sudah selesai materi cerita dibagi ke bagian produksi.
c. Layout.
Selain diberikan kebagian art, ide cerita juga diberikan kebagian layout.Tugas
layout adalah membuat pravisualisasi. Disini dibuat gambaran tiap scene
termasuk perencanaan situasi atau background.
d. Modelling.
Tugas utama modelling adalah membuat model 3 Dimensi. Kemudian ada
beberapa bagian lagi di dalamnya yang mengerjakan shading dan texturing.
e. Character Rigging.
Setelah model 3D dan texture selesai, tahap selanjutnya pembuatan sistem
penulangan karakter. Penulangan disesuaikan dengan model 3 dimensi dan
instruksi gerak yang direncanakan.
f. Character Animation.
Departemen ini bertugas membuat gerakan pada model karakter yang telah
diberikan sestem penulangan. Gerakan di sesuaikan dengan akting pada story
board, sekaligus menyesuaikan posisi gerak sesuai layout.
g. Effect.
Setelah kesuluruhan scene selesai tahap selanjutnya adalah memberi effek
dapat berupa hujan, pecahan batu, ledakan api dan lain sebagainya.
h. Lighting.
scene telah selesai animasi sudah di sesuaikan dengan cerita.Tahap
selanjutnya scene ini. diberikan pencahayaan dan di render secara sequence
untuk diberikan ke bagian komposisi maupun editing video dan tata suara.
29
BAB III
KEGIATAN PADA PENGADILAN TATA USAHA BANDA ACEH
30
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL
4.2 Desain
Istilah design atau desain bermula dari gambar teknik arsitektur (gambar
potong untuk bangunan) serta di awal perkembangan, istilah desain awalnya masih
berbaur dengan seni dan kriya. Dimana, pada dasarnya seni adalah suatu pola pikir
untuk membentuk ekspresi murni yang cenderung fokus pada nilai estetis dan
pemaknaan secara privasi. Sedangkan desain memiliki pengertian sebagai suatu
pemikiran baru atas fundamental seni dengan tidak hanya menitik-beratkan pada nilai
estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri secara massa, yang memang pada
realitanya pengertian desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja,
namun juga dalam bidang teknologi, rekayasa, Warna merupakan pelengkap gambar
serta mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga
merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga
mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat.
31
Ilustrasi adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu
maksud atau tujuan secara visual. Dalam perkembangannya, ilustrasi secara lebih
lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung citra, tetapi dapat juga
menghiasi ruang kosong. Misalnya dalam majalah, koran, tabloid, dan lain-lain.
Ilustrasi bisa berbentuk macam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis, grafis,
karikatural, dan bisa juga dipakai sebagai image bitmap hingga karya foto. Sehingga
dapat disimpulkan, ilustrasi dapat didefinisikan suatu gambar untuk menjelaskan
suatu desain-desain yang dirancang.
4.3 Multimedia
Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang
menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Informasi akan mudah
dimengerti karena memanfaatkan sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan
mata, digunakan untuk menyerap informasi tersebut. Secara etimologi multimedia
berasal dari bahasa latin multi yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium
yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata
medium juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan
informasi. Sehingga multimedia dapat diartikan sebagai media yang menggabungkan
dua unsur atau lebih yang terdiri dari teks, gambar, grafis, foto, audio, video dan
animasi secara terintegrasi. Berikut merupakan penjelasan beberapa elemen yang
akan digunakan dalam pembuatan video tentang pelaksanaan layanan yang diberikan
oleh pengadilan tata usaha banda aceh.
1. Elemen visual bergerak
Video pada multimedia digunakan untuk menggambarkan suatu aksi,
sedangkan animasi digunakan untuk menjelaskan serta mensimulasikan
sesuatu yang sulit dilakukan dengan video.
2. Elemen suara
Penggunaan suara pada multimedia dapat berupa narasi, lagu, dan sound
effect. Umumnya narasi ditampilkan bersama- sama dengan foto atau teks
32
untuk lebih memperjelas informasi yang akan disampaikan. Selain itu suara
juga dapat digunakan untuk mengalihkan perhatian.
3. Elemen teks
Teks dapat digunakan untuk menjelaskan foto atau gambar. Penggunaan teks
pada multimedia perlu diperhatikan diantaranya penggunaan jenis huruf,
ukuran huruf, dan style hurufnya (warna, bold, italic).
4. Elemen interaktif
Elemen ini merupakan elemen yang paling penting dalam multimedia
interaktif. Elemen lain seperti teks, suara, video dan foto dapat disampaikan di
media lain seperti TV dan VCD player, sedangkan elemen interaktif hanya
dapat ditampilkan di komputer. Elemen ini benar-benar memanfaatkan
kemampuan komputer sepenuhnya.
33
B. Storyboard
Storyboard adalah perencanaan dalam bentuk visual. Tahapan ini sangat
penting karena dengan storyboard, maka sutradara, scriptwriter, dan drawing artist
dapat menyeragamkan visi. Hal yang penting pada pembuatan storyboard mirip
dengan komik tetapi tidak mempunyai aturan tersendiri dalam formatnya.
Storyboard biasanya berisi visual dari cerita, sound, cara pengambilan gambar dan
waktu. Berikut storyboard dalam pembuatan informasi di pengadilana tata usaha
banda aceh.
No Keterangan visual
1 Tampilan awal, yang
menunjukan pengadilan tata
usaha banda aceh
34
4 Penjelasan tentang undang
undang permohonan perkara
35
Gambar 4.3 Proses Penyusunan Teks
B. Testing
Pada tahapan ini animasi multimedia iklan layanan masyarakat yang sudah
jadi perlu dilakukan pengujian untuk memastikan bahwa pembuatan animasi yang
dilakukan sesuai dengan apa yang telah direncanakan pada tahap perancangan.
Pengujian yang dilakukan oleh pengembang itu sendiri dinamakan pengujian alpha
sedangkan pengujian yang dilakukan oleh pihak pemakai atau pengguna aplikasi ini
dinamakan pengujian betha untuk mengetahui kelemahan dari animasi yang dibuat.
36
C. Distribution
Tahapan ini merupakan tahapan terakhir setelah aplikasi animasi sudah melalui
pengujian baik pengujian alpha dan betha, maka pada tahapan ini video animasi
multimedia iklan layanan masyarakat ini di paparan di depan kantor pengandilan
banda aceh.
37
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kerja praktek di pengadilan tata usaha
banda aceh yakni sebagai berikut:
1. Memberikan informasi menggunakan animasi berbasis multimedia sangat
jauh lebih efektif, sehingga masyarakat mengetahui layanan tentang peraturan
permohonan perkara berdasarkan undang – undang.
2. Animasi berbasis multimedia ini, menjadi slah satu informasi yang sudah
menggunakan teknologi, dimana semua masyarkat dapat mengetahuinya.
3. Animasi multimedia iklan layanan masyarakat yang telah dibuat memiliki
karakter orang yang unik dan warna yang menarik. Hal tersebut membuat
animasi ini mampu memberikan kesadaran masyarakat untuk meihat sesuatu
informasi.
5.2 Saran
Dalam pembuatan laporan kerja praktek ini masih banyak kekurangan, saran
ini dapat membatu peningkatan kantor pengadilan tata usaha banda aceh serta
memjadi salah satu pedoman saya untuk kepenelitian selanjutnya. Diharapkan
penerapan ini dapat laksanakan oleh pengadilan tata usaha banda aceh agar
masyarakat dapat memiliki kesadaran dalam meilihat informasi layanan tentang
pengajuan perkara berdasarkan undang – undang yang sudah ada.
38
DAFTAR PUSTAKA
39