ABSTRAK
Kata Kunci : Pengetahuan gizi, asupan
Anemia gizi merupakan salah satu vitamin C, status anemia,
masalah gizi yang belum dapat ditang- WUS
gulangi sampai saat ini, dibuktikan de-
ngan masih tingginya prevalensi anemia PENDAHULUAN
di beberapa daerah, seperti di sumatera
Utara dengan prevalensi sebesar 78,4%, Dalam rangka mewujudkan derajat
di Kecamatan Kintab, Kalimantan Selatan kesehatan diperlukan upaya pemeliharan
dengan prevalensi 65,3% dan di Desa kesehatan dan peningkatan kesehatan
Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam dalam bentuk peningkatan kesehatan
sebesar 82,2%. Anemia gizi adalah salah satunya dibidang gizi. Untuk men-
keadaan dimana kadar hemoglobin darah capai hal tersebut memerlukan usaha
lebih rendah dari nilai normal. perbaikan dan peningkatan gizi masya-
Tujuan penelitian adalah untuk me- rakat yang merupakan salah satu faktor
ngetahui hubungan pengetahuan gizi dan yang menentukan kualitas hidup dan
asupan vitamin c dengan status anemia produktivitas (Setyaningsih, 2008).
WUS di Lingkungan Ampera Utara Desa Saat ini masih terdapat empat
Sekip Kecamatan Lubuk Pakam. Jenis masalah kesehatan nasional yaitu Gang-
penelitian deskriptif analitik dengan de- guan Akibat Kekurangan Iodium (GAKY),
sain Cross Sectional. Populasi adalah anemia gizi, kekurangan vitamin A dan
semua WUS yang berusia 20-35 tahun, kekurangan energi protein. Anemia Gizi
sedangkan sampel adalah bagian dari merupakan salah satu masalah gizi yang
populasi. Penentuan sampel dilakukan sering terjadi pada Wanita Usia Subur
dengan kriteria inklusi sehingga diperoleh (WUS). Hal ini disebabkan oleh pola
sampel sebesar 73 orang. Pengumpulan makan yang salah serta pengetahuan
data dengan wawancara menggunakan yang kurang tentang asupan zat besi
kuesioner, food recall 24 jam selama 3 yang baik untuk memenuhi kebutuhan
hari tidak berturut-turut dan pemeriksaan tubuh. Faktor lain juga disebabkan karena
kadar Hb dengan metode cyanmethe- kurangnya pengetahuan akan bahayanya
moglobin. anemia gizi sehingga WUS cenderung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengalami anemia gizi besi.
prevalensi anemia sebesar 74% lebih Anemia gizi adalah suatu keadaan
tinggi dibandingkan dengan penelitian dimana kadar hemoglobin, hematokrit,
Argana, dkk (2004) dan lebih rendah di- dan sel darah merah dalam tubuh lebih
bandingkan dengan penelitian Nurhayati, rendah dari nilai normal, sebagai akibat
dkk (2013). Faktor yang menyebabkan dari defisiensi salah satu atau beberapa
tingginya prevalensi anemia ini adalah usur makanan yang esensial yang dapat
kurangnya pengetahuan gizi WUS ten- mempengaruhi timbulnya defisiensi ter-
tang anemia dan rendahnya asupan sebut (Sulistyoningsih, 2011).
vitamin C dari makanan yang dikomsumsi Anemia gizi terjadi karena makanan
sehari-hari. Oleh karena itu perlu yang dikonsumsi kurang mengandung
peningkatan pengetahuan WUS dengan besi terutama dalam bentuk besi-hem
meningkatkan penyuluhan melalui ke- sehingga tidak memenuhi kebutuhan
giatan yang dinaungi oleh Puskesmas tubuh yang berperan dalam pembentukan
setempat. hemoglobin tubuh. Di samping itu pada
545
Dini Lestrina : Hubungan Pengetahuan Gizi dan Asupan Vitamin C ........................................