Anda di halaman 1dari 7

Jurnal 1

a) Jurnal
POLA MENSTRUASI DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA REMAJA
PUTRI.
b) Abstrak
Anemia adalah keadaan di mana terjadi penurunan jumlah massa eritrosit
yang ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung
eritrosit. Sintesis hemoglobin memerlukan ketersediaan besi dan protein yang
cukup dalam tubuh. Protein berperan dalam pengangkutan besi ke sumsum
tulang untuk membentuk molekul hemoglobin yang baru. Remaja putri
merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia. Remaja putri
memiliki risiko 10 lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan
remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap
bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga membutuhkan
asupan zat besi yang lebih banyak. Di Indonesia terdapat empat masalah gizi
remaja yang utama yaitu Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi
(AGB), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI), dan Kurang Vitamin A
(KVA). Anemia gizi merupakan masalah gizi yang paling utama di Indonesia,
yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Anemia gizi dapat disebabkan
karena kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin
yaitu besi, protein, Vitamin C, Piridoksin, Vitamin E. Tujuan: Untuk
mengetahui Hubungan pola Menstruasi dengan terjadinya anemia pada
remaja putri di MA Yassin Kebonagung Demak. Metode: Penelitian ini
menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan
sampel sebanyak 36 orang. Hasil : Sebagian besar responden mempunyai pola
menstruasi normal sebanyak 25 orang (69,4%) dan pola menstruasi tidak
normal sebanyak 11 orang (30,6%), sebagian besar responden tidak
mengalami anemia sebanyak 17 orang (47,2%), dan paling anemia berat
sebanyak 0 orang (0%). Kesimpulan : Setelah dilakukan tabulasi silang, maka
dilakukan analisis dengan menggunakan Rank Spearman dan diperoleh nilai
p value sebesar 0,001 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, ada
hubungan pola menstruasi dengan terjadinya anemia pada remaja putri di
SMK Kesuma Margoyoso Pati tahun 2019.
c) Ringkasan jurnal
1. Sebagian besar responden mempunyai pola menstruasi normal sebanyak
25 orang (69,4%) dan pola menstruasi tidak normal sebanyak 11 orang
(30,6%).
2. sebagian besar responden tidak mengalami anemia sebanyak 17 orang
(47,2%), dan paling anemia berat sebanyak 0 orang (0%).
3. Setelah dilakukan tabulasi silang, maka dilakukan analisis dengan
menggunakan Rank Spearman dan diperoleh nilai p value sebesar 0,001 <
0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, ada hubungan pola
menstruasi dengan terjadinya anemia pada remaja putri di SMK Kusuma
Margoyoso Pati
1. Susunan pertanyaan
a. Patient or problem
Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita
anemia. Oleh karena itu, sasaran program penanggulangan anemia gizi
telah dikembangkan yaitu mencapai remaja putri SMP, SMA, dan
sederajat, serta wanita di luar sekolah sebagai upaya strategis dalam
upaya memutus simpul siklus masalah gizi.
b. Intervention
1. Meningkatkan Konsumsi Makanan Bergizi.
2. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum
Tablet.
3. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia
seperti: kecacingan, malaria dan penyakit TBC
c. Comparative
Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita
anemia dibandingkan dengan remaja putra. Hal ini dikarenakan
remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam
masa pertumbuhan sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih
banyak.
d. Outcome
1. Sebagian besar responden mempunyai pola menstruasi normal
sebanyak 25 orang (69,4%) dan pola menstruasi tidak normal
sebanyak 11 orang (30,6%).
2. sebagian besar responden tidak mengalami anemia sebanyak 17
orang (47,2%), dan paling anemia berat sebanyak 0 orang (0%).
3. Setelah dilakukan tabulasi silang, maka dilakukan analisis dengan
menggunakan Rank Spearman dan diperoleh nilai p value sebesar
0,001 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, ada
hubungan pola menstruasi dengan terjadinya anemia pada remaja
putri di SMK Kusuma Margoyoso Pati. w

2. Telaah jurnal ( VIA )


a. Validity
Penelitian analitik korelasi.Sampel remaja putri di SMK Kusuma
Margoyoso sebanyak 36 Pasien. Data di analisa dengan uji statistik
Speraman Rank.
b. Importance

c. Applicability
menjelaskan tentang penyebaran data antara 2 variabel yaitu pola
manetsruasi dengan terjadinya anemia pada remaja putri di MA Yassin
Kebonagung Demak tahun 2018, dapat dilihat bahwa dari 36 responden
yang diteliti 25 responden memiliki pola menstrsuasi normal tidak terjadi
anemia sebanyak 16 orang (44,4%), anemia ringan sebanyak 8 orang
(22,2%), anemia sedang sebanyak 1 orang (2,8%) dan anemia berat
sebanyak 0 orang (0%) sedangkan 11 responden yang memilikipola
menstruasi tidak normal tidak terjadi anemia sebanyak 1 orang (2,8%) ,
anemia ringan sebanyak 5 orang (13,9%), anemia sedang sebanyak 5 orang
(13,9%) dan anemia berat sebanyak 0 orang (0%). Setelah dilakukan
tabulasi silang, maka dilakukan analisis dengan menggunakan Rank
Spearman dan diperoleh nilai p value sebesar 0,001 < 0,05, sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima. Jadi, ada hubungan pola menstruasi dengan
terjadinya anemia pada remaja putri di SMK Kesuma Margoyoso Pati
tahun 2019.

Jurnal 2

a). Judul
Anemia in female patients with myasthenia gravis
b).Abstrak
Myasthenia gravis (MG) is the most common autoimmune neuromuscular
disorder, and is more common in women than in men. Anemia is also more
common in women. The purpose of this study was to investigate factors
associated with anemia and the negative impact of anemia in female MG
patients. We investigated factors related to MG and anemia in 215 female
patients with MG, who were attending the MG clinic of Keio Hospital between
January and December 2021. We statistically evaluated clinical factors related
to anemia in patients with and without anemia. Eighty-five patients (40%)
had anemia in the past, and 130 patients did not have anemia in the past.
There were no significant differences in age at study, age at MG onset, body
mass index, or frequency of autoantibodies between the anemia and non-
anemia groups. MG severity evaluated by the MG Foundation of America
classification was greater in the anemia group than in the non-anemia group.
History of anemia was associated with immunosuppressive treatment, such as
prednisolone and calcineurin inhibitor treatment. There was a correlation
between hemoglobin levels and the MG-quality of life score. Long term
immunosuppressive therapy can cause anemia in female MG patients. Anemia
may negatively affect the quality of life of female MG patients.
c). Ringkasan jurnal
With modern immunosuppressive, symptomatic, and supportive treatments,
the prognosis for MG patients is generally favorable. However, long-term drug
treatment is usually necessary for most MG patients. In addition to various
adverse events of corticosteroids and non-steroidal immunosuppressants,
female MG patients suffer from anemia. Anemia which is suspected to be
related to long-term immunosuppressive drugs, causes the impairment of
patients’ QOL. Monitoring hemoglobin levels is necessary for best
management of female MG patients.

1.susunan pertanyaan

a. Patient or problem
Anemia is the most frequent derailment of physiology in the world throughout
the life of a woman.
b. Intervention
Common causes of anemia are poor nutrition, iron deficiencies,
micronutrients deficiencies including deficiencies in folic acid and vitamins,
infectious diseases and genetically inherited hemoglobinopathies such as
thalassemia.
c. Comparative
Myasthenia gravis (MG) is the most common autoimmune neuromuscular
disorder, and is more common in women than in men. Anemia is also more
common in women.
d. Outcome
We found that female MG patients in the anemia group suffered from these
disorders more frequently than those in the non-anemia group. Among 49 MG
patients with iron deficiency anemia, 35 (71%) had hemoglobin levels within
the normal range at the time of the latest hemoglobin count by iron
supplementation.
2.telaah jurnal ( VIA )

a. Validity
Laboratory findings revealed that 49 (23%) of the 215 female MG patients
had iron-deficiency anemia. To elucidate the disorders causing the anemia,
we investigated the frequencies of gynecological disorders and
gastrointestinal disorders that occurred after the diagnosis of MG.
b. Importance

c. Applicability
Myasthenia gravis (MG) is the most common autoimmune neuromuscular
disorder, and is more common in women than in men. Anemia is also
more common in women. The purpose of this study was to investigate
factors associated with anemia and the negative impact of anemia in
female MG patients. We investigated factors related to MG and anemia in
215 female patients with MG, who were attending the MG clinic of Keio
Hospital between January and December 2021.
Dapus

Anemia in female patients with myasthenia gravis


Sekiguchi, Koji; Ishizuchi, Kei; Takizawa, Tsubasa; Motegi, Haruhiko; Oyama,
Munenori; dkk. 
Vol. 17, Iss. 9,  (Sep 2022): e0273720. DOI:10.1371/journal.pone.0273720

Kulsum, U. (2020). Pola menstruasi dengan terjadinya anemia pada remaja


putri. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 11(2), 314-327.

Anda mungkin juga menyukai