Anda di halaman 1dari 11

Kemenangan Perang Khaibar

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas kuliah


ETIKA ISLAMI
Yang dibina oleh Ns.Dwi Yunita Haryanti, S.Kep., M.Kes

oleh:

Aliyah Ratnaning Palupi (2111011108)


Gian Winata Pradana Putra (2111011112)
Popy Nur Istiani (2111011117)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN
2022

DAFTAR ISI
Sampul............................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii
Pembahasan...................................................................................................................1-
1. Khaibar Sebagai Pusat Yahudi.........................................................................
2. Kronologi Perang Khaibar.................................................................................
3. Khaibar Menyerah.............................................................................................
Penutup..........................................................................................................................
Kesimpulan ......................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................................

PEMBAHASAN

ii
1.1 Khaibar Sebagai Pusat Yahudi
Pada saat itu, Kota Khaibar atau sering disebut negeri Hijaz adalah suatu daerah
yang subur yang dikelilingi oleh benteng-benteng kaum Yahudi. Dengan tanah yang
subur dan air yang berlimpah, kota ini menjadi tempat perlindungan sempurna bagi
kaum Yahudi. Wilayah Khaibar berada di 165 km arah utara kota Madinah, tepatnya
di ujung jalur arah ke Syam (Jalur Tabuk). Pusat Khaibar adalah kota al-Syuraif.
Wilayah Khaibar meliputi kawasan pertanian subur yang berada di daerah
bebatuan yang terletak pada ketinggian 854 meter di atas permukaan laut. Khaibar
memiliki lembah besar, air, lahan pertanian dan penduduk yang banyak. Penghasilan
terbesar daerah ini didapat dari kurma yang memang sejak dulu terkenal
keunggulannya. Mayoritas penduduk Khaibar berasal dari kabilah Anzah. Mereka
tinggal di desa Surair dan daerah sekitar lembah Gharas (keluarga) Bani Rasyid.
Pada awal bulan Muharam tahun ke-7 H/628 Rasulullah saw bertolak menuju ke
Khaibar. Dan di bulan Shafar beliau telah berhasil menguasai Khaibar, kemudian
pada awal bulan Rabiul Akhir tahun ke 7H/628M rombongan sudah kembali ke
Madinah. Saat bertolak ke Khaibar Rasulullah saw mewakilkan kepemimpinan
Madinah kepada Siba' bin Urfithah atau Abu Dzar al-Ghifari. Dalam memimpin
pasukan Rasulullah saw menugaskan Imam Ali ra untuk mengawal mereka sekaligus
membawa panji perang berwarna putih.
Pertempuran Khaibar adalah pertempuran yang terjadi antara umat Islam yang
dipimpin Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dengan umat Yahudi yang hidup di oasis Khaybar,
sekitar 150 km dari Madinah, Arab Saudi. Pertempuran ini berakhir dengan
kemenangan umat Islam, dan Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬berhasil memperoleh harta,
senjata, dan dukungan kabilah setempat. Pertempuran ini terjadi sekitar dua pekan
kemudian, Rasul ‫ ﷺ‬bahkan memimpin sendiri ekspedisi militer menuju Khaibar,
daerah sejauh tiga hari perjalanan dari Madinah. Khaibar adalah daerah subur yang
menjadi benteng utama Yahudi di jazirah Arab. Terutama setelah Yahudi di Madinah
ditaklukkan oleh Rasulullah ‫ﷺ‬.

iii
2.1 Kronologi Perang Khaibar
A. Sebab-sebab dan Kronologi Sebelum Terjadinya Perang Khaibar.
Di Madinah kaum Yahudi dan kaum Muslim hidupberdampingan. Tetapi, kaum
Yahudi terlalu sering melanggar perjajian yang telah disepakati. Omongan para
kaum Yahudi memang tidakdapat dipegang kejujuranya dari awal. Kejadian seperti
ini sudah sering mereka lakuakan. Nabi Muhammad Sallahu Alaihi
WasallamShallallahu Alaihi Wasallam memeilih untuk mengusir mereka keluar dari
Madinah. Seteah diusir mereka pindah menempati daerah Khaibar yang jaraknya
sekitar 150km dari kota Madinah. Kaum musyrik Quraisy mulai tidak mengganggu
dan tidak mengancam Kaum Muslim melalui beberapa kesepakatan dan perjanjian
Hudabiyah yang lalu. Penyampaian risalah mulai berjalan dengan lancar dan
kehidupan Kaum muslim mulai tenang, hal ini sesuai dengan poin-poin yang
termaktub dalam perjanjian Hudaibyah 1 tapi masih belum begitu sempurna. Kaum
Yahudi terus menjadi ancaman yang berbahaya bagi kelangsungan hiduop dan
dakwah kaum muslim. Kaum yahudi yang ada dasarnya adalah orang yang licik
dan penakut. Mereka tidak berani melakukan tindakan atas ide-ide bususknya
sendiri. Mereka menyuruh orang lain untuk memberi bayaran pada
kelompokGhatafan untuk menyelesaikan maksud dan tujuannya. Kaum Yahudi
sangat dendam serta memiliki rasa dengki yang tertanam didada mereka. Mereka
sangat berambisi untuk memusnahkan kaum muslim dan mereka akan berhenti
sampai kaum muslim menganut agama yang sama dengan mereka. Ada banyak
pendapat tentang bulan kejadian Perang Khaibar diantaranya adalah sebagai
berikut. Menurut Ibnu Ishaq Perang Khaibar terjadi Bulan Muharram Tahun ketujuh
Hijriyah. Menurut Al-Waqidi perang Khaibar terjadi pada Bulan Shafaratau Rabi‟ul
Awal Tahun ketujuh Hijriyah,
sekembalinya dari Perang Hudaibiyah. Sementara pendapat Ibnu Sa‟ad bahwa
Perang Khaibar terjadi pada Bulan Jumadil Ula Tahun ketujuh Hijriyah. Sedangkan
Imam Az-Zuhri dan Imam Malik berpendapat bahwa perang tersebut terjadi pada
bulan Muharram Tahun keenam Hijriyah. Ibnu Hajar telah merubah pendapat
dariIbnu Ishaq atas pendapat Al-Waqidi.
Kaum Yahudi di Khaibar tidak menampakkan permusuhanya kepada Kaum
Muslim hingga para pemimpin BaniNadhir berada di tengah-tengah mereka.

iv
Mereka, merasa sakit hati karen atelah diusir dari kampung halamannya yang
dimana merekalahir dan tumbuh besar disana. Mereka pergi dari Madinahdengan
menyandra para perempuan dan bocah-bocah beserta kekayaan mereke mereka.
Kaum Yahudi Khaibar untuk mengadakan perlawanan, penentangan dan
pembalasan terhadap Kaum Muslim. Dorongan atas mereka berperang adalah
rasa benci dan keinginan mereka untuk kembali kekampung halaman
mereka.Sebagaimana yang telah kita ketahui awal pembentukan strategi kekuatan
yang terjadi dalam Perang Ahzab ialah milik Yahudi Khaibar di bawah pemandu
pemuka Bani Nadhir. Pembentukan strategi tersebut memiliki peran yang besar
dalam mengendalikan kaum Quraisy serta orang-orang Arab badui untuk melawan
kaum Muslim.Hal itu mereka telah menggunakan seluruh harta benda yang dimiki
demi melancarkan niat busuknya tersebut. Langkahmereka selanjutnya ialah
upaya meyakinkan Bani Quraidzah agar ingin ikut dalam pengkhianatan dan
bekerjasama dengan pasukan Ahzab. Bahkan mereka sudah membelajakan
sebagian besar harta bendanya serta memanfaatkan hubungan kaum Yahudi Bani
Quraizhah dengan mereka demi membantu pasukan Ahzab dan menikam Kaum
Muslim dari belakang. Kelicikan mereka mengakibatkan Kaum Muslim dalam
bahaya serta negara mereka yang baru berkembang.
B. Jalannya Perang
Awal Pertempuran
Di hari pertama pertempuran 50 pihak Islam mengalami luka-luka. Selama tujuh
hari tujuh malam Rasulullah saw menjadikan Raji' sebagai pangkalannya. Setiap
hari beliau selalu menyertai kaum muslimin bertempur menghadapi Yahudi. Pada
malam ke-6 seorang Yahudi bernama Samak, warga Nuthat, menemui Rasulullah
saw. Dia meminta perlindungan kepada kaum muslimin dan bersedia
menunjukkan arah menuju benteng. Menurut keterangannya, Nuthat yang
merupakan gudang penyimpanan makanan dan peralatan perang, saat itu
kondisinya sedang mengkhawatirkan. Penduduknya banyak yang meninggalkan
benteng karena merasa takut dan cemas. Setelah mendapat keterangan tersebut,
paginya pasukan Islam menuju ke sana dan berhasil menaklukkan benteng
Nuthat. Akhirnya Yahudi tadi masuk Islam.

v
Penaklukan Benteng Na'im
Diceritakan bahwa benteng Naim merupakan benteng pertahan Khaibar pertama
yang berhasil dikuasai Rasulullah saw. Benteng ini memiliki banyak rintangan
berlapis yang harus ditembus. Untuk dapat menggempurnya Rasulullah saw
menerjunkan segenap barisan pasukannya. Menghadapi itu Yahudi menghujani
kaum muslimin dengan anak panah. Guna melindungi Rasulullah saw para prajurit
Islam menjadikan diri mereka sebagai tameng. Di hari itu Rasulullah saw
memberikan bendera putihnya kepada dua orang dari pihak Muhajirin (menurut
riwayat Ibnu Ishaq, mereka adalah Abu Bakar dan Umar) kemudian kepada
seorang dari pihak Anshar. Namun sayangnya masing-masing dari mereka gagal
mengemban tugas. Rasulullah saw bersabda, "Besok akan kuserahkan panji
kepada seseorang yang Allah swt dan Rasul-Nya mencintainya. Allah akan
memenangkan kaum muslimin lewat tangannya...". Pagi harinya Rasulullah saw
memanggil Imam Ali ra yang saat itu sedang sakit mata. Dengan mukjizatnya
beliau menyembuhkannya lalu meyerahkan panjinya kepadanya.
Terbunuhnya Harits Saudara Marhab
Terjunnya Harits bersama pasukannya ke medan perang membuat pasukan Islam
kocar-kacir. Hanya Imam Ali as yang tetap bertahan mengahadapinya. Imam Ali ra
berhasil membunuhnya sehingga pasukan Harits berlarian dan berlindung ke balik
benteng lalu menutup gerbangnya. Mendapat kenyataan itu, Marhab, saudara
Harits yang merupakan jagoan Yahudi keluar seraya meneriakkan syair.
Terbunuhnya Marhab
Menurut sebagian riwayat, atas ijin Rasulullah saw, Muhammad bin Musallamah
berduel menghadapi Marhab hingga berhasil membunuhnya dengan pedangnya,
sebagian menyebutkan dia hanya berhasil melukainya. Kemudian pertempuran
dilanjutkan oleh Imam Ali ra hingga Marhab terbunuh. Namun banyak riwayat lain
menyebutkan, sejak awal Imam Ali ra berduel dengan Marhab dan
mengalahkannya sehingga benteng dapat dikuasai.
Penaklukan Benteng Qamush
Dikabarkan, benteng Qamush merupakan benteng terbesar, terkokoh, dan terkuat
di Khaibar. Rasulullah saw telah menyerahkan panji kemenangan kepada Imam

vi
Ali ra. Begitu Imam Ali ra berhasil membunuh Marhab, dengan mudah benteng
tersebut berhasil dikuasai.
Menurut riwayat Abu Rafi', Imam Ali ra diserang seseorang di dekat gerbang
benteng hingga tameng beliau terjatuh. Sebagai ganti tamengnya Imam Ali ra
segera menjebol gerbang yang ada di dekatnya. Dengan tameng baru itu Imam
melanjutkan pertempurannya hingga berhasil merobohkan pertahanan benteng.
Setelah benteng berhasil ditaklukkan, Imam segera mengirimkan kabar tersebut
kepada Rasulullah SAW.
Pengepungan dan Penaklukan Benteng Nuthat
Di Nuthat juga terdapat benteng Sha'ab bin Mu'adz. Di dalamnya terdapat
persediaan bahan makanan, temak, barang-barang kebutuhan dan 500 prajurit.
Kaum muslimin mengepung benteng Nuthat dan bertempur selama 10 hari. Ketika
mereka, terlebih orang-orang dari kabilah Bani Aslam, menjadi lemah karena
lapar, Rasulullah saw memohon kepada Allah swt supaya menganugerahkan
kemenangan atas benteng terbesar dan terkaya itu kepada kaum muslimin.
Setelah melewati pertempuran sengit selama dua hari, atas pertolongan Allah swt,
paginya di hari ketiga benteng Sha'ab bin Mu'adz berhasil ditaklukkan. Orang-
orang Yahudi lari meninggalkan benteng Na'im, Nuthat dan Sha'ab bin Mu'adz
menuju benteng Zubair yang merupakan benteng sangat kokoh dan tinggi.
Benteng ini juga dikepung selama 3 hari. Hingga seorang Yahudi menemui
Rasulullah saw untuk meminta perlindungan dan bersedia menunjukkan jalan
untuk menguasai benteng. Setelah bertempur hebat, kaum muslimin berhasil
menaklukkan benteng terakhir yang ada di Nuthat.
Ketenangan Kaum Muslimin dan Perpindahan Pangkalan
Penduduk Nuthat merupakan Yahudi paling berani di Khaibar. Setelah
menaklukkan benteng Nuthat pihak Islam lebih merasa tenang dalam menghadapi
peperangan dan gerilya dari pihak Yahudi. Rasulullah saw memerintahkan untuk
memindahkan pangkalan militer yang ada di Raji' ke tempat semula yaitu
Manzilah. Setelah itu rombongan berangkat ke benteng Syaqq yang memiliki
beberapa lapis benteng. Setelah melalui pertempuran yang berat, pihak Islam
berhasil menaklukkan benteng Sumran dan disusul benteng Nizar serta menawan
penghuninya.

vii
PENAKLUKAN BENTENG UBAY
Setelah berhasil menumpas kekuatan kaum Yahudi yang senantiasa mengganggu
kaum Muslimin di daerah Natthah, kaum Muslimin melanjutkan misi mereka
dengan mengarahkan penyerangan ke daerah asy-Syiq. Benteng Ubay di daerah
ini menjadi sasaran pertama. Tembok benteng dan para penghuninya tidak
mampu menahan gempuran kaum Muslimin. Akhirnya benteng berhasil dikuasai
dan sebagian penghuninya melarikan diri ke benteng Nazâr. Mengetahui hal ini,
kaum Muslimin bergerak cepat menyerang benteng Nazar. Tidak beberapa lama,
benteng ini pun berhasil dikuasai kaum Muslimin. Akhirnya penduduk Yahudi yang
tersisa melarikan diri ke benteng terakhir dan terkuat yaitu benteng al-Qamûs yang
sangat kokoh dan benteng al-Wathîh dan benteng as-Sulâlim. Di tempat ini
mereka menghimpun kekuatan mereka. Kaum Muslimin memusatkan kekuatan
untuk mengepung mereka. Pengepungan berlangsung selama 14 hari dan
akhirnya meminta damai.

3.1 Khaibar Menyerah


Kondisi Setelah Peperangan
Pertempuran pun telah usai dan kaum Yhudi menyerahkanbentengnya kepada
Nabi Muhammad Sallahu Alaihi WasallamShallallahu Alaihi Wasallam. Pasukan
muslim diberiperintah agar tetap melindungi kaum Yahudi beserta harta kekayaannya
kecuali Kinanah bin Rabi yang terbukti telah berbohong saat diintrogasi oleh Nabi
Muhammad Sallahu Alaihi WasallamShallallahu Alaihi Wasallam. Perlindungan itu
tampaknya sengaja diberikan oleh Nabi Muhammad Sallahu Alaihi
Wasallamsallallahu alaihi wasallam supaya diperlihatkan pada tingkah laku kelompok
Kaum Muslim serta Nasrani pada aktor yang tidak dimenangkan. Islam adalah
membawa kebaikan pada semua mahluk atau dalam bahasa yang lainnya sebagai
rahmatan lilalamina Abu Qasim Saw sempat singgah ke Khaibar selama berhar- hari
bahkann beliau hampir terbunuh oleh racun yang diberikan oleh Zainab binti Harist.
Zainab mempunyai dendam kepadaNabi Muhammad Sallahu Alaihi
WasallamShallallahu Alaihi Wasallam dikarenkan suaminya mati di medan
pertempurran melawan pasukan muslim. Zainab memberikan sepotong daging untuk

viii
Nabi Muhammad Saw mencicipi satu gigitan tapi karena beliau ragu lalu
memuntahkannya. Namun orang yang bersama Nabi Allah yang bernama Bisri bin
Bara meninggal dunia karena makan daging tersebut.
Pasukan muslim yang erhasil menaklukan Khaibar lalu kembali ke Madinah
dengan meleatu Wadil Qura (wilayah kekuasaan Yahudi). Di pertengahan jalan kum
muslim dihadang oleh pasukan Yahudi, akan tetapi sama seperti wilayah lain Wadil
Qura juga berhasil di taklukan oleh kaum muslim. Disisi lain kaum yahudi Taima
dengan sukarela menawarkan kedamaian tanpa harus berperang. Dengan
kemenangan itu, Agama yang I diridhoi Allah di kota Rasul sebagai sumber energi di
wilayah tanah Arab. Ketentraman yang antar penduduk pun mulai terbangun. Nabi
Muhammad Sallahu Alaihi WasallamShallallahu Alaihi Wasallam lebih konsentrasi
dalam dakwah moralitasmasyarakata. Kaum Yahudi banyak yang menjadi hamba
sahaya karena mereka mnyerah pada syarat membayar pajak serta memberikan
tanah mereka kepada kaum muslim.

ix
PENUTUP
Kesimpulan

x
DAFTAR PUSTAKA
Atika Fahriyah. 2021. PENAKLUKAN BENTENG-BENTENG KHAIBAR SEBAGAI AWAL
KEKALAHAN YAHUDI TERHADAP MADINAH TAHUN 7H/629M.
http://digilib.uinsby.ac.id/53522/8/Atika%20Fahriyah_A02215003.pdf
Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Khaibar
Almanhaj. Peperangan Khaibar. https://almanhaj.or.id/4246-peperangan-khaibar.html
( diakses pada pada 5 Oktober 2022 pukul 18.30 )
Afriyadi Setiyawan. 2019. Sejarah Perang Khaibar dan Mut’ah.
https://www.scribd.com/document/488224909/Makalah-Sirah-Nabawiyah-II-
Perang-Khaibar-Mut-ah

xi

Anda mungkin juga menyukai