" Sahabat Pustakers, pada kesempata kali ini Pustaka Sekolah akan publish artikel
mengenai Sejarah Islam, khusunya sejarah Perang yang dipimpin oleh Nabi SAW.
Sewaktu awal perkembangan Islam, nabi SAW mau tidak mau harus mengahadapi
Agresi musuh Islam pada medan Perang. Berikut ini beberapa Perang yang
Perang Badar terjadi di Lembah Badar, 125 km selatan Madinah. Perang Badar
agar perniagaan dan sesembahan mereka terjamin. Dalam peperangan ini kaum
terlibat dalam Perang Badar adalah Utbah bin Rabi"ah, al-Walid dan Syaibah.
Ketiganya tewas di tangan tokoh muslim seperti Ali bin Abi Thalib. Ubaidah bin
Haris dan Hamzah bin Abdul Muthalib. adapun di pihak muslim Ubaidah bin Haris
Perang Uhud terjadi di Bukit Uhud. Perang Uhud dilatarbelakangi kekalahan kaum
Quraisy pada Perang Badar sehingga timbul keinginan untuk membalas dendam
kepada kaum muslim. Pasukan Quraisy yang dipimpin Khalid bin Walid mendapat
bantuan dari kabilah Saqib, Tihamah, dan Kinanah. Nabi Muhammad SAW segera
menghadapi musuh. Kaum Quraisy akan disongsong di luar Madinah. Akan tetapi,
Abdullah bin Ubay membelot dan membawa 300 orang Yahudi kembali pulang.
Dengan membawa 700 orang yang tersisa, Nabi SAW melanjutkan perjalanan
sampai ke Bukit Uhud. Perang Uhud dimulai dengan perang tanding yang
harta, yakni prajurit Islam sibut memungut harta rampasan. Pasukan Khalid bin
Walid memanfaatkan keadaan ini dan menyerang balik tentara Islam. Tentara
Islam menjadi terjepit dan porak-poranda, sedangkan Nabi SAW sendiri terkena
mengira Nabi SAW terbunuh. Dalam perang ini, Hamzah bin Abdul Muthalib
Lokasi Perang Khandaq adalah di sekitar kota Madinah bagian utara. Perang ini
melibatkan kabilah Arab dan Yahudi yang tidak senang kepada Nabi Muhammad
SAW. Mereka bekerjasama melawan Nabi SAW. Di samping itu, orang Yahudi
juga mencari dukungan kabilah Gatafan yang terdiri dari Qais Ailan, Bani Fazara,
Asyja", Bani Sulaim, Bani Sa"ad dan Ka"ab bin Asad. Usaha pemimpin Yahudi,
menyerang kaum muslim. Berita penyerangan itu didengar oleh Nabi Muhammad
SAW. Kaum muslim segera menyiapkan strategi perang yang tepat untuk
parit di perbatasan kota Madinah, dengan demikian gerakan pasukman musuh akan
terhambat oleh parit tersebut. Usaha ini ternyata berhasil menghambat pasukan
musuh.
Perang Khaibar (7 H)
Lokasi perang ini adalah di daerah Khaibar. Perang Khaibar merupakan perang
benteng Yahudi. Taktik itu ternyata berhasil dan akhirnya pasukan muslim
meminta Nabi SAW untuk tidak mengusir mereka dari Khaibar. Sebagai
imbalannya, mereka berjanji tidak lagi memusuhi Madinah dan menyerahkan hasil
Perang Mu"tah (8 H)
Perang ini terjadi karena Haris al-Ghassani raja Hirah, menolak penyampaian
wahyu dan ajakan masuk Islam yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Penolakan
ini disampaikan dengan cara membunuh utusan Nabi SAW. Nabi SAW kemudian
mengirimkan pasukan perang di bawah pimpinan Zaid bin Harisah. Perang ini
gugur dalam pertempuran tersebut, antara lain Zaid bin Harisah sendiri. Akhirnya
Khalid bin Walid mengambil alih komando dan menarik pasukan muslim kembali
Nejd, Sulaim, Asyja", Gatafan, Abs, Zubyan dan Fazara masuk Islam karena
Fath al-Makkah terjadi di sekitar kota Mekah. Latar belakang peristiwa ini adalah
adanya anggapan kaum Quraisy bahwa kekuatan kaum muslim telah hancur akibat
yang berada dibawa perlindungan kaum muslim. Nabi Muhammad SAW segera
muslimin tidak mendapat perlawanan yang berarti, kecuali dari kaum Quraisy yang
dipimpin Ikrimah dan Safwan. Berhala di kota Mekah dihancurkan dan akhirnya
Perang Hunain berlangsung antara kaum muslim melawan kaum Quraisy yang
terdiri dari Bani Hawazin, Bani Saqif, Bani Nasr dan Bani Jusyam. Perang ini
balas dendam kaum Quraisy karena peristiwa Fath al-Makkah. Pada awalnya
pasukan Islam yang gugur. Nabi SAW kemudian menyemangati pasukannya dan
pertempuran tersebut.
Perang Ta"if (8 H)
Pasukan muslim mengejar sisa pasukan Quraisy, yang melarikan diri dari Hunain,
sampai di kota Ta"if. Pasukan Quraisy bersembunyi dalam benteng kota yang
merupakan sumber daya alam utama penduduk Ta"if. Penduduk Ta"if pada
Perang Tabuk (9 H)
Lokasi perang ini adalah kota Tabuk, perbatasan antara Semenanjung Arabia dan
diri dengan menghimpun kekuatan yang besar karena pada masa itu banyak
pahlawan Islam yang menyediakan diri untuk berperang bersama Nabi SAW.
Pasukan Romawi mundur menarik diri setelah melihat besarnya jumlah pasukan
Islam. Nabi SAW tidak melakukan pengejaran tetapi berkemah di Tabuk. Di sini
Perang ini terjadi di Widan, sebuah desa antara Mekah dan Madinah. Rasulullah
fisik tidak terjadi karena kafilah Quraisy lewat di daerah tersebut. Rasulullah SAW
Nabi Muahammad SAW dalam menegakkan kalimah Allah di Bumi ini, semoga
artikel ini tentunya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua