A. Identitas Matakuliah
Nama Matakuliah : Kemuhammadiyahan
Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan
SKS/Semester : 2/3
Strategi Perkuliahan : Student Center Learnng
Project/Kegiatan : Belajar Muhammadiyah dari Pendekatan Historis/Sejarah
Metode : Studi Pustaka/Reference Study
1. Membaca Buku terkait dengan tema “Sejarah
Muhammadiyah”
2. Membaca E-Book maupun teks book
3. dll
B. Petunjuk Kegiatan:
1. Mahasiswa mencari referensi dalam bentuk buku tentang Sejarah Muhammadiyah
2. Mahasiswa menulis resume tentang Sejarah Muhammadiyah
3. Mahasiswa melaporkan hasil studi pustaka kepada dosen dalam bentuk Laporan
Kegiatan Belajar Mandiri
1. Identitas Matakuliah
1
2. Identitas Mahasiswa
4. Buku Sumber
2
PEMBAHASAN
A. Kelahiran Muhammadiyah
Kelahiran Muhammadiyah merupakan perwujudan cita-cita dan gagasan KH.
Ahmad Dahlan. Muhammadiyah digagas oleh KH. Ahmad Dahlan dan secara resmi
sebagai organisasi disepakati pada tanggal 18 November 1912 di Kampung Kauman
Yogyakarta. Muhammadiyah sebagai salah satu gerakan sosial-keagamaan terbesar di
Indonesia tidak lahir dan hadir di ruang hampa. Tetapi Muhammadiyah lahir dan hadir
ditengah-tengah pergulatan realitas sosial–keagamaan masyarakat yang dinamis. Artinya,
kelahiran Muhammadiyah merupakan keniscayaan sejarah. Ia dilahirkan dari rahim
dinamika persoalan masyarakat yang membutuhkan solusi perubahan lebih baik.
Gerakan dakwah Muhammadiyah +1 Abad menyinari negeri Indonesia. Dakwah
Muhammadiyah sudah teruji “daya imunitas” menghadapi dan merespon dinamika
persoalan di masyarakat. Selaras pandangan MT Arifin, ketahanan Muhammadiyah
sebagai organisasi tertua yang masih hidup dan kehadirannya masih mempengaruhi
persoalan masyarakat dalam prespektif nasional. Ketangguhan Muhammadiyah dalam
mengarungi bahtera dakwah sosial-keagamaan di Indonesia sudah teruji. Perjalanan itu
teramati sejak era Imperialisme Belanda, Inggris, pendudukan Jepang, era Orde Lama,
era Orde Baru hingga era Reformasi. Muhammadiyah selalu memposisikan diri sebagai
penggerak, pendorong, penjaga dan pembaharu di masyarakat.
Kelahiran Muhammadiyah bermula dari beberapa kegelisahan dan keprihatinan
social religius, dan moral. Kegelisahan social ini terjadi disebabkan oleh suasana
kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan umat. Kegelisahan religius muncul karena
melihat praktik keagamaan yang mekanistik tanpa terlihat kaitannya dengan perilaku
social dan positif di samping sarat dengan takhayul, bid’ah dan khurafat. Kegelisahan
moral disebabkan oleh kaburnya batas antara baik dan buruk, pantas dan tidak pantas.
Ditinjau dari berbagai faktor, menurut M. Kamal Pasha dan A. Adaby Darban dalam
bukunya ”Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam perspektif Historis dan
Idiologis”.
B. Arti Muhammadiyah
Muhammadiyah memiliki arti yaitu pengikut nabi muhammad, muhammadiyah
didirikan pada tanggal 18 November 1912,didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan di daerah
sleman Yogyakarta. Kyai Haji Ahmad Dahlan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci
pada tahun 1890 dan 1902-1904, beliau mulai menyampaikan benih pembaruan di Tanah
Air. Gagasan pembaruan itu diperoleh Kyai Haji Ahmad Dahlan setelah berguru kepada
ulama-ulama Indonesia yang bermukim di Mekkah.
Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan penuh dengan
amalan-amalan yang bersifat mistik, Kyai Haji Ahmda Dahlan tergerak hatinya untuk
mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur'an dan
3
Hadist. Awalnya ajaran ini ditolak, namun berkat ketekunan dan kesabarannya, akhirnya
mendapat sambutan dari keluarga dan teman dekatnya.
Faktor subyektif yang sangat kuat bahkan dapat dikatakan sebagai factor utama
dan penentu dalam mendorong berdirinya Muhammadiyah adalah pendalaman dan kajian
KH. A. Dahlan terhadap al-Qur’an yang kritis. Ketika memahami QS. Ali Imron: 104,
ٰۤ ُ
َك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن
َ ول ِٕى ِ َْو ْلتَ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اُ َّمةٌ يَّ ْد ُعوْ نَ اِلَى ْال َخي ِْر َويَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو
ف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر ۗ َوا
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma›ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang
yang beruntung. (QS. Ali Imron: 104)
Ayat tersebut benar-benar dapat menginspirasi KH. A. Dahlan sehingga tergerak
hatinya untuk membangun sebuah perkumpulan, organisasi, atau persyarikatan yang
teratur, dan rapi yang tugasnya berkhidmat melaksanakan misi dakwah Islam amar
makruf nahi munkar di tengah-tengah masyarakat luas.
4
lewat ilmu-ilmu pengetahuan ini, seorang muslim akan mampu melaksanakan tugas-tugas
keduniaan yang penting.
Melihat situasi semacam ini, KH. Ahmad Dahlan berikhtiar untuk
menyempurnakan pendidikan yang ada dengan mengintegrasikan dengan ilmu-ilmu
pengetahuan umum. Sehingga dengan pendidikan yang padu tersebut akan lahir generasi
muslim yang ”bertakwa kepada Allah”sekaligus ”cerdas lagi terampil”, yang dalam
terminologi al-Qur’an disebut sebagai ”ulul albab”