Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM

--STRATEGI DAKWAH NABI


SAW.DI MADINAH--
ANGGOTA KELOMPOK

1. Robby Nurrohim (25)


2. Roni Hidayat (26)
3. Sendi Amalia (27)
4. Syahrul Sobihin (28)
5. Tedi Setiawan (29)
1.Meletakkan dasar-dasar kehidupan
bermasyarakat
1. Pembangunan masjid.
Masjid pada waktu itu tidak hanya memiliki fungsi terbatas pada shalat
(peribadatan) saja, tapi memiliki fungsi yang banyak (multi fungsi), diantaranya
adalah masjid sebagai sarana penting untuk mempersatukan kaum Muslimin dan
mempertalikan jiwa mereka, masjid sebagai tempat bermusyawarah
merundingkan segala permasalahan-permasalahan yang dihadapi, dan masjid juga
sebagai pusat pemerintahan. Dalam pembangunan masjid tersebut Rasulullah SAW
beserta kaum muhajirin dan anshar juga membangun rumah tempat tinggal
Rasulullah SAW yang letaknya bersebelahan dengan masjid. Semuanya dikerjakan
secara bersama-sama, serba sederhana dan tanpa paksaan.
2. Membangun Ukhuwah Islamiyah.
Nabi mempersaudarakan antara golongan muhajirin (orang-orang yang hijrah
dari Mekah ke Madinah), dengan golongan anshar (penduduk Madinah yang sudah
masuk Islam dan ikut membantu perjuangan kaum muhajirin tersebut). Dengan
denikian diharapkan setiap muslim memiliki keterikatan emosiaonal dalam suatu
persaudaraan dan kekeluargaan. Strategi yang dilakukan oleh Rasulullah SAW
seperti ini, berarti Rasulullah SAW menciptakan persaudaraan yang baru, yaitu
persaudaraan berdasarkan agama, menggantikan persaudaraan berdasarkan
darah.
3. Menjalin persahabatan dengan pihak-pihak lain yang nonmuslim
Hubungan persahabatan yang baik dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama
Islam. Di Madinah, disamping orang-orang arab Islam, juga terdapat golongan
masyarakat Yahudi dan juga orang-orang Arab yang masih menganut agama nenek
moyang mereka. Baik muslim maupun yang lain seharusnya percaya, bahwa barang
siapa menerima pimpinan Allah dan sudah masuk kedalam agama Allah, akan
terlindung dari gangguan. Bagi orang yang sudah beriman akan bertambah kuat
keimanannya, sedangkan bagi yang masih ragu-ragu atau masih takut-takut khawatir
dan lemah, akan segera pula menerima imannya atas izin Allah swt. Pikiran inilah
yang mula-mula meyakinkan Muhammad Rasulullah SAW tinggal di Madinah
Berikut beberapa perang yang terjadi antara kaum
muslimin dengan musuh-musuh mereka :

1. Perang Badar
Perang Badar adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan
musuh-musuhnya. Pada saat itu, kaum muslimin yang berjumlah 313 orang bertempur
menghadapi pasukan Quraisy dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang.Perang ini
terjadi pada 17 maret 624 M atau 17 Ramadhan 2 H. Setelah bertempur habis-habisan
sekitar dua jam, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy
yang kemudian mundur dalam kekacauan. Bagi kaum Muslim awal, pertempuran ini
sangatlah berarti karena merupakan bukti pertama bahwa mereka sesungguhnya
berpeluang untuk mengalahkan musuh mereka di Mekkah. Mekkah saat itu
merupakan salah satu kota terkaya dan terkuat di Jazirah Arab pada zaman jahiliyah. 
2. Perang Uhud
Pertempuran Uhud adalah pertempuran yang pecah antara kaum muslimin dan kaum
kafir Quraisy pada tanggal 22 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Tentara Islam berjumlah 700
orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin langsung
oleh Rasulullah sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Abu Sufyan. Disebut Pertempuran
Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari Masjid Nabawi dan
mempunyai ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil. Pada saat
itu, umat Islam hampir saja menelan kekalahan. Namun, Allah SWT memberikan
pertolongan-Nya terhadap kaum muslimin. Sehingga kaum muslimin meraih kemenangan.
3. Perang Khandaq
Perang Khandaq terjadi pada bulan Syawal tahun 5 Hijriah atau pada tahun 627
Masehi, pengepungan Madinah ini dipelopori oleh pasukan gabungan antara kaum kafir
Quraisy makkah dan yahudi bani Nadir (al-ahzaab). Pengepungan Medinah dimulai pada
31 Maret, 627 H dan berakhir setelah 27 hari.Dua puluh pimpinan Yahudi bani Nadhir
datang ke Makkah untuk melakukan provokasi agar kaum kafir mau bersatu untuk
menumpas kaum muslimin. Pimpinan Yahudi bani Nadhir juga mendatangi Bani
Ghathafan dan mengajak mereka untuk melakukan apa yang mereka serukan pada orang
Quraisy.Selanjutnya mereka mendatangi kabilah-kabilah Arab di sekitar Makkah untuk
melakukan hal yang sama. Semua kelompok itu akhirnya sepakat untuk bergabung dan
menghabisi kaum muslimin di Madinah sampai ke akar-akarnya.Jumlah keseluruhan
pasukan Ahzab (sekutu) adalah sekitar sepuluh ribu prajurit.
4. Perang Hunain
Meskipun Mekkah telah ditaklukan,tidak semua suku Arab bersedia tunduk
kepada Nabi Muhammad Saw., Bani Taqif di Taif dan Bani Hawazin di antara
Mekkah dan Taif. Kedua suku ini berkomplot melawan Nabi Muhammad saw.
dengan alasan menuntut balas atas berhala-berhala mereka (yang ada di Kakbah)
yang dihancurkan oleh tentara Islam ketika penaklukan Mekkah. Dengan kekuatan
12.000 pasukan di bawah pimpinan Nabi Muhammad saw., tentara Islam
berangkat menuju Hunain. Dalam waktu singkat Nabi Muhammad saw. dan
pasukannya dapat menumpas pasukan musuh. Dengan takluknya Bani Taqif dan
Bani Hawazin, seluruh jazirah Arab di bawah kekuasaan Nabi Muhammad saw.
5. Perang Tabuk
Perang tabuk merupakan perang terakhir yang di ikuti oleh Nabi Muhammad SAW.
Perang ini terjadi karena kecemburuan dan kekhawatiran Heraklius atas keberhasilan Nabi
Muhammad SAW.menguasai seluruh jazirah Arab. Untuk itu, Heraklius menyusun kekuatan
yang sangat besar di utara jazirah Arab dan syria yang merupakan daerah taklukan Romawi.
Dalam pasukan besar ini bergabung Bani Gassan dan Bani Lachmides. Menghadapi
peperangan ini, banyak sekali kaum muslimin yang “mendaftar” untuk turut berperang. Oleh
karena itu, terhimpun pasukan yang sangat besar. Melihat besarnya jumlah tentara Islam,
pasukan Romawi menjadi ciut nyalinya dan kemudian menarik diri, kembali ke negerinya.
Dalam kesempatan ini, Nabi membuat perjanjian dengan penduduk setempat. Dengan
demikian, wilayah perbatasan itu dapat dikuasai dan dirangkul masuk dalam barisan Islam
2. Surat Nabi Muhammad saw. kepada
para Raja
Genjatan senjata antara Nabi Muhammad SAW.dan musyrikin Quraisy telah
memberi kesempatan kepada Nabi Muhammad saw. Untuk melirik negeri-negeri
lain sambil memikirkin cara berdakwah ke sana. Salah satu cara yang di tempuh
Nabi Muhammad saw. adalah dengan berkirim surat kepada raja raja, para
penguasa negri tersebut. Di antara raja raja yang di kirimi surat oleh Nabi
Muhammad saw.adalah raja Gassan, Mesir, Abisinia, Persia, dan Romawi. Tidak
satu pun dari raja raja tersebut menyambut dan menerima ajakan Nabi
Muhammad saw. Semuanya menolak dengan cara yang beragam. Ada yang
menolak dengan baik dan simpati dan ada pula yang menolak dengan kasar seperti
yang dilakukan oleh Raja Gassan. Ia tidak sekedar menolak, bahkan utusan Nabi
Muhammad saw.ia bunuh dengan kejam.
3. Penaklukan Mekkah

Pada tahun delapan hijriyah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam


memutuskan untuk menaklukkan kota Mekkah. Maka, pada tanggal 10 Ramadhan,
beliau berangkat bersama puluhan ribu pasukan menuju Mekkah. Kaum Muslimin
memasuki Mekkah tanpa terjadi peperangan, kaum Quraisy menyerah dan Allah
memberikan kemenangan kepada kaum Muslimin. Lalu Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam menuju Ka’bah untuk melakukan thawaf dan shalat dua rakaat
didalamnya. Setelah itu, beliau menghancurkan berhala-berhala yang ada didalam
Ka’bah dan sekitarnya. Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam berdiri dipintu
Ka’bah sedang kaum Quraisy berbaris di masjid Haram menantikan apa yang akan
dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada kaum Quraisy; “ Wahai kaum
Quraisy, apakah yang akan aku lakukan terhadap kalian? Mereka menjawab:” Kebaikan
(engkau) saudara yang baik dan anak dari saudara yang baik pula”. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata:” Pergilah! Kalian telah bebas”. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah memberikan teladan yang agung dalam memaafkan musuh-musuhnya yang
telah menyiksa, menyakiti, membunuh para sahabatnya, dan mengusir dari kampung
halamannya. Setelah penaklukkan kota Mekkah, manusia berbondong-bondong memeluk
Islam. Pada tahun kesepuluh hijriyah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
melaksanakan haji dan itulah satu-satunya haji yang dilakukan beliau bersama seratus
ribu orang, dan setelah itu beliau kembali ke Madinah. (Sumber: Ringkasan Sejarah Nabi
Muhammad SAW, Departemen Agama, Wakaf, Dakwah Dan Bimbingan, Kerajaan Saudi
Arabia)
terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai