Anda di halaman 1dari 4

PROSIDING 

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW 

GERAK BROWN GEOMETRIK,


SUATU TINJAUAN ULANG
Bambang Susanto
Progdi Matematika FSM Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

bambang.susanto@staff.uksw.edu

PENDAHULUAN menunjukkan mengapa konsep ini dapat


digunakan untk memodelkan harga saham.
Terinspirasi dari hasil penelitian ahli botani
Robert Brown (1826) dan pengembangan DEFINISI DAN SIFAT
teoritis yang dilakukan oleh matematikawan
Norbert Weiner, (1920), Louis Bachilier Untuk selanjutnya akan digunakan notasi
(1990) dalam disertasinya berjudul Theori de X ~ N ( μ , σ 2 ) untuk menyatakan peubah
la Speculation mengaplikasikan teori Gerak
acak X berdistrdibusi normal dengan mean
Brown untuk memodelkan stock prices
return. Gerak Brown adalah suatu proses E ( X ) = μ dan variansi var( X ) = σ 2 . Jika
stokastik sederhana yang telah menjadi dasar X ~ N ( μ , σ 2 ) maka peubah acak non
untuk pengembangan proses stokastik yang
lebih rumit, seperti proses Levy atau proses negatif Y = e X biasa dikatakan berdistribusi
difusi. Penelitian tentang pergerakan harga lognormal dengan parameter μ dan σ 2 dan
saham terus dilakukan seiring dengan
perkembangan model stokastik yang dinotasikan dengan Y ~ LN ( μ , σ 2 ) .
diasumsikan([5]). Salah satu model stokastik Disebut demikian karena
sederhana yang sering digunakan adalah ln Y = X berdistribusi normal. Dapat
modifikasi dari gerak Brown yang biasa ditunjukkan peubah acak Y memiliki mean
disebut gerak Brown geometrik(GBG). Para
E (Y ) = e μ + σ2 /2
dan
ahli ekonomi mencoba menggunakan GBG
var( Y ) = e 2 μ +σ
(e σ − 1) .
2 2
sebagai model pergerakan harga saham
karena selalu bernilai positif dan laju
perubahan relatifnya berupa kombinasi dari Sebelum diberikan definisi gerak Brown,
pertumbuhan deterministik serupa laju akan disajikan dahulu proposisi yang
pertumbuhan suku bunga ditambah dengan menunjukkan sifat istimewa dari distribusi
perubahan acak yang berdistribusi normal. normal yang sering digunakan dalam
Lihat [4] untuk penjelasan lebih lengkap. pembahasan selanjutnya.
Dalam makalah ini akan ditinjau ulang
konsep gerak Brown yang dikembangkan Proposisi 1 Jika X ~ N ( μ , σ 2 ) dan
oleh matematikawan Wiener. Pembahasan
a, b konstan maka peubah acak a aX + b ~
dilengkapi dengan sifat sifat dari GBG yang
248 

 
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW 

N ( aμ + b, a 2σ 2 ) Proposisi 2. Misalkan {Bt , t ≥ 0 }suatu


gerak Brown baku. Misalkan pula
Definisi. Proses stokastik {X t , t ≥ 0 } disebut 0 ≤ u ≤ s dan t ≥ 0 dan K > 0. Maka
suatu gerak Brown baku jika ke-empat sifat berlakulah :
berikut dipenuhi :
(i) E ( Bt ) = 0 dan
1. Proses mulai dari 0 : artinya Pr( X 0 = 0 ) = E ( Bs Bu ) = min(s, u ) .
1
(ii) E[( Bt + s − Bs ) Bu ] = 0
2. Proses tersebut memiliki lintasan kontinu B 1 − Bt
t+
artinya dgn probabilitas 1, fungsi
(iii) X n = n
⇒ Pr(| X n | > K)→1
t a X t kontinu 1
n
3. Peubah acak X t berdistribusi N ( 0, t )
jika n → + ∞
4. Proses tersebut memiliki kenaikan bebas
yang berdistribusi normal: Jika
(iv) var(aBu +bBs ) =(a +b)2 u +b2 (s − u)
0 ≤ t1 < t 2 < L < t n maka \
X t1 , X t2 − t1 , L , X tn − tn − 1 saling bebas dan Bukti :
Sifat (i) yang menyatakan bahwa kovariansi
X ti − t i − 1 ~ Cov( Bs , Bu ) = min(s, u ) adalah akibat
N ( 0, t i − t i −1 ), untuk setiap 1≤ i ≤ n langsung dari fakta bahwa Bs dan Bu − Bs
adalah dua peubah acak saling bebas dengan
Definisi alternatif untuk mendeskripsikan mean 0 sehingga
karakteristik dari gerak Brown termasuk bukti Cov(Bs , Bu ) = Cov(Bs , Bs ) + Cov(Bs , Bu - Bs )
eksistensinya dapat dilihat [1] dan [3] .
Contoh berikut menunjukkan beberapa variasi = Var( Bs ) + 0 = s
dari gerak Brown yang diperoleh dengan cara
melakukan scaling, shifting dan inversion. Dari sifat(i) diperoleh :
Lihat [1]dan [3] untuk informasi lebih lanjut
tentang hal ini. E[(Bt + s − Bs ) Bu ] = Cov(Bt + s , Bu ) − Cov(Bs , Bu )

Contoh 1. Misalkan {Bt , t ≥ 0 }suatu gerak


Brown baku. Dengan menggunakan proposisi = min( t + s, u ) − min(s , u ) = 0
1 diatas dapat ditunjukkan bahwa ketiga
proses stokastik berikut juga suatu gerak Jadi terbukti sifat (ii) yang biasa disebut sifat
Brown baku Markov dari gerak Brown yang menyatakan
bahwa proses stokastik
a.Untuk setiap {
s > 0, s −0,5 Bst , t ≥ 0 } { }
Bt + s − Bs , t ≥ 0 saling bebas dengan
adalah suatu gerak Brown baku {Bu , 0 ≤ u ≤ s }untuk s > 0 tetap
{
b.Untuk setiap s > 0, Bs + t , t ≥ 0 } adalah Sifat(iii) menyatakan bahwa dengan
suatu gerak Brown baku yang saling bebas probabilitas satu, laju perubahan dari
dengan {Bu , 0 ≤ u < s } gerak Brown pada saat t akan bernilai tak
hingga. Ini berarti bahwa hampir pasti
c.Proses stokastik {X t , t ≥ 0 } yang dimulai gerak Brown tak dapat diturunkan dimana
dari nol dan X t = t B1 untuk t > 0 adalah mana. Sifat ini adalah akibat langsung
t
dari fakta bahwa
juga suatu gerak Brown baku, X n = n Z dengan Z ~ N ( 0, 1)
249 

 
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW 

δ h + σ ( Bt + h − Bt )
sehingga (iii) S t + h / S t = e
K
Pr(| X n | > K) = Pr (|Z| > ) → Pr(| Z| > 0 ) =1 (iv) E[ S t / S u ] = e r ( t − u )
n
Akhirnya, (v) E[ S t | S u = su ] = e r (t −u ) su
karena Bs dan Bu − Bs saling bebas maka (vi) var[ S t ] = S 02 exp(2r t)[exp(σ 2 t -1)]
var(aBu + bBs ) = var [(a + b) Bu ] + var[b( Bs − Bu )]
Bukti
Ini berarti aBu + bBs berdistribusi normal Gunakan proposisi 1 untuk X t = σ Bt + δ t
dengan variansi (a + b) 2 u + b 2 ( s − u ). maka akan diperoleh (i)
Terbukti sifat(iv).
(ii) dan (vi) adalah akibat langsung dari
Model GBG telah banyak digunakan untuk fakta
mendeskripsikan perilaku acak dari harga S t ~ LN ( δ t + ln S 0 , σ 2 t )
aset. Menurut Luenberger[4], model GBG
dipakai untuk menurunkan rumus Black- (iii) adalah akibat langsung dari definisi
Scholes dalam penentuan harga opsi Eropa. GBG
Berikut definisi formalnya.
Xt + h − Xt
Definisi. Misalkan {Bt , t ≥ 0 }suatu gerak karena S t + h = S t e
Brown baku. Misalkan pula X t = σ Bt + δ t
(iv) adalah akibat langsung dari definisi
maka proses stokastik {X t , t ≥ 0 } biasa GBG
disebut gerak Brown dengan koefisien difusi
σ 2 dan drift δ . (v) adalah akibat langsung dari (iv),
sebab
Definisi. Misalkan {X t , t ≥ 0 } adalah suatu
E[ S t | S u = s u ] = s u E[ S t / S u | S u = su ]
gerak Brown dengan koefisien difusi σ 2
dan drift δ . Gerak Brown Geometrik mulai
dengan S 0 > 0 tak lain adalah proses stokastik
KESIMPULAN
{S t , t ≥ 0 } dengan St = S0 e Xt
Berdasarkan sifat sifat GBG yang dikaji
Perhatikan bahwa pada saat t , gerak Brown dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
geometrik S t berdistribusi lognormal sebab berikut :

ln S t ~ N ( δ t + ln S 0 , σ 2 t ) 1.Karena GBG memiliki lintasan yang


kontinu maka GBG tepat untuk memodelkan
Selanjutnya akan disajikan sifat sifat gerak pergerakan harga saham tanpa lompatan
dari GBG. Sifat sifat tersebut dituangkan (jump).
dalam bentuk proposisi berikut
2. Fakta bahwa GBG tak dapat diturunkan di
Proposisi 3. Misalkan {S t , t ≥ 0 } suatu mana mana (proposisi 2(iii)) mengindikasikan
bahwa pergerakan harga saham mendatang
gerak Brown geoetrik. Misalkan pula
tak dapat diprediksi.
X t = ln ( S t / S 0 ) Maka berlakulah :
3. Sifat GBG (ii) dan (v) dalam proposisi
(i) X t ~ N ( δ t , σ 2 t ) 3 menunjukkan bahwa menunjukkan
bahwa parameter r dapat
(ii) E[ S t ] = e r t S 0 dengan r = δ + σ 2 / 2 diinterpretasika sebagai ekspektasi laju
pertumbuhan harga saham dalam model
250 

 
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW 

deterministik biasa.

4. Sifat GBG(iii) digunakan untuk melakukan


simulasi dari lintasan gerak Brown geometrik.
Untuk implementasinya dengan
menggunakan software R, lihat [2].
DAFTAR PUSTAKA

[1] Freedman, D. 1983. Brownian motions


and diffusion, Springer.

[2] Iacus, S.M, 2008. Simulation and


Inference for Stochastic Differential
Equations, Springer.

[3] Mikosch, T. 1999. Elementary


Stochastic Calculus with Finance in
View, World Scientific.

[4] Luenberger, D.G. 1998. Investment


Science, Oxford Univ. Press

[5] Neisy, A and Peymany, M. 2011.


Financial Modeling by Ordinary and
Stochastic Differential Equations.
World Applied Science Journal, Vol.
13, No. 11, pp 2288-2295

251 

Anda mungkin juga menyukai