Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

GEOMETRI TRANSFORMASI
TENTANG
PEMBUKTIAN TEOREMA SIFAT SIFAT TRANSLASI DAN PEMBUKTIAN
TEOREMA HASIL DUA KALI TRANSLASI

Oleh:
Kelompok 4

Dilla Rahmiwati
Oriyana Fortunaty

Dosen Pembimbing
Prima Yudhi, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
PADANGPANJANG
2020
1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya
yang telah memberikan kami kesempatan untuk bisa menyelesaikan makalah ini .
Shalawat dan salam tidak bosan-bosannya kita tuturkan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW.
Makalah yang sekarang ini berada di tangan pembaca merupakan sebuah usaha
untuk memberikan kemudahan kami dan mahasiswa FKIP/UMSB Padang Panjang dalam
proses pembelajaran. Semoga makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam memahami
materi ini.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Prima Yudhi M.Pd selaku
dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, mudah-
mudahan makalah ini bisa memberi manfaat pada pembaca.
Akhirnya mari kita sama-sama berserah diri kepada Allah SWT semoga amal
ibadah kita senantiasa di ridhai oleh-Nya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Padangpanjang, april 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Sifat-sifat Geseran........................................................................................2
B. Hasil Kali Geseran......................................................................................11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................7
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Geometri merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika


terapan yang telah ada selama ini. Menurut Wallace dan West (1992: 1)
“Geometri dalam perkembangannya mempunyai beberapa disiplin ilmu,
salah satunya adalah geometri transformasi. Geometri transformasi
merupakan ilmu geometri yang mempelajari tentang jenis-jenis
transformasi. Transformasi yang dimaksud adalah suatu fungsi bijektif
yang memetakan titik pada ruang ke titik lainnya pada ruang itu juga, atau
biasa disebut transformasi geometri.

Jenis-jenis transformasi pada geometri ada empat, yaitu translasi


(pergeseran), dilatasi (perkalian), refleksi (pencerminan) dan rotasi
(perputaran). Pada makalah ini akan dibahas tentang translasi (geseran)
yang mana banyak sekali contohnya pada kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu diperlukan pembuktian secara matematis agar pemahaman
tentang objek geometri yang ditranslasikan ini dapat dipahami dengan
mudah.

Maka dari itu pada makalah ini akan dibahas Sifat-Sifat Translasi dan
Hasil Kali Translasi.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara membuktikan teorema Sifat-Sifat Translasi (Geseran) dan Hasil
Kali Geseran.
C. Tujuan

Mengetahui cara membuktikan teorema Sifat-Sifat Translasi (Geseran) dan


Hasil Kali Geseran.
BAB II

PEMBAHASA

A. Sifat-Sifat Translasi.
Teorema 2.1
Andaikan g dan h dua garis yang sejajar. Apabila ada dua titik A dan
maka Bukti: Kita pilih sebuah sistem koordinatdengan misalnya g sebagai sumbu 𝑦 dan
AA } = widevec {BBdengan AA = Mh Mg (A) dan B=M h M g B

sebuah garis tegak lurus pada g, sebagai sumbu x

A’
A A”

N
B B”
B’

g h

(gambar 2.1)

Ambil titik A dan B sebarang dengan A≠B dan Aϵg , Aϵh , Bϵg , Aϵg , Bϵh
Andaikan A = (a1, a2) dan B = (b1, b2). Akan dibuktikan SN(A) = B” dengan N
A B. ¿ Andaikan persamaan garis h adalah x=k ,k ≠ 0. Ambil
adalah titik tengah ⃗
titik P ( x , y ) , P ∈ h

Diperoleh P' =M h ( P ) ,sehingga PP'


´ memotong h di titik Q. Karena

h : x=k , dan P ( x , y ) .maka titik potong Q=(k , y )dengan Q adalah titik ⃗


P P' .
karena Q= ( k , y ) dan P( x , y ), maka dimisalkan P' =(x ¿ ¿ 1 , y 2) ¿maka di peroleh ;

Q= ( x 2+ x , y2 ) ↔ k , y =( x 2+ x , y2
1 1+ y 1 1+ y
)

Sehingga:
x1 + x y 1+2
=k =y
2 2
x 1+ x=2 k y 1 + y=2 y
x 1=2 k−x y 1= y
Jadi , M h ( p )=( 2 k−x , y )

Karena garis g adalah sumbu koordinat y maka M g ( P )=P' ' =(−x , y )

Jadi M h M g ( P ) =M h ¿

= M h [ (−x , y ) ]
=(2 k −(−x ) , y )--x,y)
=(2 k + x , y)k+x,y)
A=( a1 , a2 ) dan B=(b1 ,b 2)
Maka
A' ' =M h M g ( A )
= M h [ M ¿¿ g ( A ) ]¿
= M h (−a 1 , a2 )
=(2 k +a 1 , a2 )

B' ' =M h M g ( B )
= M h [ M ¿¿ g ( B ) ]¿
= M h (−b 1 , b2 )
=(2 k +b 1 , b2 )
Karena N titik tengah ⃗
A' ' B ,
( 2 k +a1 ) ( a2+ b2 )
Maka N=( , )dan A=(a 1 , a2 )=(a_1,a_2)
2 2
( 2 k +a1 +b 1) ( a2 +b 2 )
Maka S N ( A )=(2
( 2 )
−a 1 , 2 ( 2 )
−a2)

=(2 k +b 1 , b2 )
= B' '
AA ' '=⃗
Dengan Demikian ⃗ BB ' '

Jadi setiap ruas berarah, dengan pangkal sebuah titik dan berakhir di titik
petanya oleh MhMg adalah ekivalen dengan setiap garis berarah seperti di atas. Jadi hasil
transformasi MhMg adalah seakan-akan menggeser setiap titik sejauh jarak yang sama
dan searah. Transformasi demikian dinamakan translasi(geseran).

Teorema 2.2

CD maka G AB ¿G CD
AB=⃗
Apakah ⃗

Bukti:

CD .ambil x sebarang .misalkan G AB ( x)¿ x 1dan GCD (x) ¿ x2


AB=⃗
Dipunyai ⃗

xx 1=⃗
maka ⃗ AB dan ⃗
xx 2=⃗
CD karena ⃗
AB=⃗ xx 1=⃗
CD maka ⃗ xx 2. Ini berarti

bahwa x 1= x 2. Jadi G AB=GCD

teorema 2.3

CD sebuah garis berarah tegak lurus pada g


Andaikan g dan h dua garis yang sejajar dan ⃗
dengan Cεg dan Dεh.apabila ⃗ CDmaka G AB=M h M g
AB=2 ⃗

Bukti:

Ambil titik P sebarang

Misal P’=G AB ( P )dan P' ' =M h M g ( P )

Akan di buktikan P' =P ' '

C ' ' ''


''=MhMg(C)

D
P B

h
g
P A
Gambar 2.2
Menurut defenisi geseran ⃗ PP' =⃗ AB
Karena ⃗ AB=⃗ 2 CD maka ⃗PP'=2 ⃗ CD
Berhubung Cϵg maka M h M g ( C )
= M h [ M g (C ) ]
= M h (C)
=C ' '
Ini berarti D titik tengah C C´ '' ,sehingga CC´ ' ' =2 CD
´
´
Baerdasarkan teorema 1.1 diperoleh CC ' '= PP' ' ´
Jadi CC´ ' ' =2 CD ´ , maka P' =P ' '

Jadi G AB ( P )=M h M g (P)


Karena P titik sebarang maka i G AB=M h M g
Catatan:
1. Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa setiap geseran G ABdapat ditulis sebagaihasil
1
´ dan berjarak
kali dua refleksi pada dua garis yang tegak lurus pada AB AB
2
´ sebuah garis dan M titik AB
2. Jika AB ´ sedangkan g,h dan n tiga garis masing-masing tegak
lurusdi A,di M dan di B pada AB´ maka G AB=M h M g=M n M h.

g h n

A B
M

Gambar 2.3
3. Karena setiap geseran sebagai hasilkali dua reflexi sedangkan reflexi adalah
suatu transformasi maka suatu geseran adalah suatu transformasi yang
merupakan isometri. Jadi suatu reflexi adalah suatu isometri. Suatu geseran
adalah suatu isometri langsung sebab setiap refleksi adalah suatu isometri lawan.

Teorema 2.4
Jika GAB sebuah geseran maka (GBA )-1 = GBA
Bukti:
Geseran adalah hasil kali dua refleksi (Teorema 2.1)
Refleksi adalah trasformasi
Tiap transformasi memiliki balikan
Maka setiap geseran memiliki balikan
Perhatikan gambar berikut:

g h n

A B C

Gambar 2.4

Dari uraian diatas


Diperoleh: GAB(A) = MhMg(A) Sedangkan: GBA(B) = MhMn(B)
= Mh[Mg(A)] = Mh[Mn(B)]
= Mh(A) = Mh(B)
=B = A
GAB(A) = MnMh(A) GBA(B) = MgMh(B)
= Mn[Mh(A)] = Mg[Mh(B)]
= Mn(B) = Mg(A)
=B =A
Jadi GAB(A) = MhMg(A) = Jadi GBA(B) = MhMn(B) =
MnMh(A) atau GAB = MhMg = MnMh MgMh(B) atau GBA = MhMn = MgMh
Sehingga: (GAB)-1 = (MnMh)-1
= Mh-1 Mn-1
= MhMn
= GBA
Jadi (GAB)-1=GBA

B. Hasil Kali Geseran


Teorema 2.5
Jika GAB sebuah geseran sedangkan C dan D adalah dua titik sehingga
´ A CD
AB= ´ maka GAB = SDSC Bukti :
´ , k ± g di C, m ± g di D
Andaikan g= CD

B
g
D
C
A

m
k

Gambar 2.5

´ ruas garis berarah dari k ke m. Oleh karena


Maka CD ´ ´ maka
AB=2 CD
GAB = MmMk sedangkan SD = MmMg dan SC = MgMk.
Jadi:
SDSC = (MmMg)(MgMk) = Mm(MgMg)Mk
Atau
SDSC = Mm I Mk = MmMk
Dengan demikian maka
GAB = SDSC
Contoh:
Jika A = (3,-1), B = (1,7) dan C = (4,2) adalah titik-titik yang diketahui, tentukan
titik D sehingga GAB = SDSC
´ AB
Jawab: andaikan E sebuah titik sehingga CE= ´ maka E = (4+[1-3], 2+[7-(-1)])

´ maka D = (3,6) sehingga


atau E = (2,10). Apabila D titik tengah CE

´
CE=2 ´
CD
´
Jadi AB=2 ´
CD

Menurut teorema 2.5 diperoleh GAB = SDSC maka titik D yang dicari adalah (3,6).

Teorema 2.6 :
Hasil kali dua translasi adalah sebuah translasi.
Bukti:
Andaikan dua buah geseran yaitu GAB dan GBC

B E

A C E E”

Gambar 2.6

Diperoleh GAB=B dan GBC(B)=C


Jika GBC di komposisikan dengan GAB melalui A
Maka didapat GBCGAB(A) =GBC[GAB(A)]
= GBC(B)
=C
Andaikan titik E sebarang
Diperoleh GAB(E)=E’

Berarti EE
´ '= AB
´
GBC(E’) =
E”
Berarti E ' ´E ' '= AC
´

Jika GBC di komposisiskan dengan GAB melalui E, maka diperoleh


GBCGAB(E) = GBC[GAB(E)]
= GBC (E’)
= E”
Berarti EE´ ' '= AC
´ sehingga diperoleh
GEE’(E)=E” = GAC
Jadi GBC = GAB = GAC

Catatan : apabila ´ maka G AB G CD =G AB G BA=I .. Disini I adalah


´ BA
CD=
´ maka I dianggap sebagai translasi,
´ BA
transformasi identitas. Jadi : kalau CD=
teorema diatas tetap berlaku.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sifat-sifat translasi adalah translasi sebagai hasil kali dua
pencerminan dan hasil kali dua setengah putaran. Hasil kali translasi
adalah translasi lagi.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi dasar rujukan dalam memahami
masalah mengenai translasi.

Anda mungkin juga menyukai