1
Sampel Sekuensial
2
Prosedur Uji Sekuensial
Metode sekuensial dalam menguji hipotesis, memberikan suatu aturan keputusan
sebagai berikut:
1. Menerima hipotesis H
2. Menolak hipotesis H
3. Lanjutkan pemeriksaan dengan menambah satu pengamatan
Keputusan tersebut dilakukan pada pengamatan ke-m, m=1,2,3, …
Berdasarkan pengamatan pertama, dilakukan pengujian dan dipilih satu dari tiga
kemungkinan keputusan tersebut.
Jika diperoleh keputusan 1 atau 2, maka proses berakhir,
Jika diperoleh keputusan 3, maka pengujian harus terus dilakukan dengan
menambahkan pengamatan,
Selanjutnya berdasarkan sampel sampai dengan pengamatan tambahan itu
dilakukan pengambilan keputusan kemabali, dan jika masih diperoleh keputusan 3,
maka proses pengujian diteruskan dengan menambah pengamatan ketiga, …. dan
seterusnya.
3
Pengujian Nisbah Sekuensial
Misalkan f(x,θ) merupakan fungsi peluang peubah acak X dengan
parameter θ dan akan dilakukan pengujian hipotesis H0: θ=θ0 dan
H1: θ=θ1
Jadi distribusi X diberikan oleh f(xi,θ0) bila H0 benar, atau distribusi
X diberikan oleh f(xi,θ1) bila H1 benar
Pengamatan pada peubah acak X secara empiris dapat dinyatakan
dengan x1, x2, … , xm untuk setiap bilangan asli m dan mempunyai
peluang:
• P1m = f(x1,θ1), … , f(xm,θ1) bila H1 benar
• P0m = f(x1,θ0), … , f(xm,θ0) bila H0 benar
4
Kaidah Pengujian Nisbah Sekuensial
Pengujian H0 lawan H1 tersebut di atas dapat dilakukan dengan
mengambil dua konstanta positif A dan B (A>B) dengan kaidah
sebagai berikut:
p1m
1. Proses berhenti dengan keputusan tolak H0 bila A
p0 m